PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
IP Multimedia Subsystem (IMS) adalah suatu label yang telah mulai tumbuh di
semua industri telekomunikasi, baik pada produk individu, atau sebagai vendor systems
platform atau interoperabilitas program.
IMS didefiniskan oleh 3GPP sebagai subsistem baru, yaitu suatu infrastruktur
jaringan bergerak baru yang memungkinkan pemusatan data, suara dan teknologi jaringan
bergerak melalui suatu infrastruktur berbasis IP.
IMS telah dirancang untuk mengisi gap antara teknologi telekomunikasi tradisional
yang ada dan teknologi internet. IMS akan mengizinkan operator untuk menawarkan jasa
inovatif baru yang pemegang saham dan pemakai akhir harapkan.
IMS secara khusus dirancang untuk memungkinkan dan meningkatkan layanan real
time, jasa multimedia bergerak seperti jasa suara, video teleponi, messaging,
conferencing. IMS memungkinkan jasa komunikasi melalui sejumlah mekanisme kunci
yang mencakup negosiasi sesi dan manajemen, Mutu Jasa/Layanan (Qos) dan manajemen
mobilitas.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 DASAR TEORI
IMS merupakan suatu konsep yang dibuat dan ditentukan oleh 3rd Generation
Partnership Project (3GPP), sedangkan 3GPP sendiri merupakan suatu persetujuan
kerjasama dari berbagai macam badan standar yang didirikan pada Desember 1998.
IMS meningkatkan kemampuan dari packet switched jaringan bergerak (seperti 3G
GSM) dengan mendukung jasa dan aplikasi berbasis IP melalui protokol SIP. Secara efektif,
IMS menyediakan suatu arsitektur pemersatu yang mendukung cakupan yang luas dari jasa
berbasis IP di atas jaringan packet switched dan circuit switched, memanfaatkan perbedaan
teknologi akses wireless dan fixed.
IMS dirancang untuk menyediakan sejumlah kemampuan kunci yang diperlukan untuk
memungkinkan jasa baru IP melalui jaringan bergerak. Bidang yang baru dari jasa IP ini
harus mempertimbangkan kompleksitas multimedia, batasan jaringan, pengaturan mobilitas
dan pengaturan banyak munculnya aplikasi. Walaupun IMS telah dirancang untuk jaringan
bergerak, namun dapat juga digunakan untuk menyediakan jasa untuk jaringan fixed.
Service Execution, Control and Interaction Foundations for a Robust Service Platform
Di suatu susunan jasa bergerak yang kompleks dimana operator telah membuat
sejumlah besar jasa, tentu saja mutlak bagi operator untuk bisa mengendalikan jasa dan
interaksi antar berbagai komponen layanan. IMS menemukan tantangan ini dengan
menyediakan jasa yang efisien, sesuai dengan kemampuan yang ditetapkan.
Pihak ketiga : Pembuat Interfaces
IMS menyediakan arsitektur yang distandardisasi untuk memungkinkan kelanjutan
dari pengembangan jasa IP. Berbagai jasa IMS dapat dikembangkan dengan tidak tergantung
dan pada waktu yang sama menggunakan feature umum dari infrastruktur IMS.
2.2 ROADMAP IMS
Jaringan akses generasi ke-3 (3G) seperti WCDMA dan cdma2000 memiliki struktur
jaringan yang kompleks dan perlu melibatkan banyak protokol untuk meng-cover seluruh
sistemnya. Oleh sebab itu, jaringan akses generasi ke-4 (4G) diharapkan memiliki struktur
yang lebih sederhana yang seluruhnya berbasis pada internet protocol (all-IP). Dengan
berbasis pada IP, seluruh lalu lintas paket dalam jaringan akses dan jaringan backbone
adalah seragam, tanpa perlu mengkonversikan satu protokol ke protokol lainnya.
Dalam rancangan pengembangannya, jaringan 4G mempunyai 2 visi yang berbeda.
Pertama adalah jaringan 4G yang Revolusioner (4G-R), dimana dikembangkan sebuah
sistem yang inovatif. Yang kedua adalah yang bervisi Evolusioner (4G-E), dimana jaringan
4G disini mempunyai kemampuan interworking dengan sistem-sistem jaringan yang telah
ada. IMS sendiri adalah hasil dari pengembangan teknologi 4G-E, yaitu hasil implementasi
standard 3GPP Release 5 dan Release 6.
layanan berdasarkan atributnya, dimana setiap layanan akan dikenali dengan session yang
dibangkitkannya. Dengan IMS ini pula dimungkinkan untuk membangkitkan multi layanan
dengan satu session, dimana hal ini akan lebih mengefisienkan proses komunikasi yang
dibangun. Dalam hal ini protocol SIP (Session Initiation Protocol) akan berperan.
Prinsip dasar jaringan IMS adalah mengintegrasikan antara teknologi wireless dan
wireline dengan berbagai layanan yang dapat ditanganinya, diantaranya layanan voice dan
berbagai macam layanan data. Prinsip dari teknologi ini yaitu mengatur session yang muncul
untuk setiap layanan.
Gambar 6.
Delapan
Elemen
Dasar
Core Network
Gambar 7.
Arsitektur
1.
IMS
HSS
(Home
Subscriber
Server)
Dan SLF (Subscriber Location Function)
HSS (Home Subscriber Server) adalah database pengguna yang menyimpan profil
pengguna, dan menunjukkan keaslian dan kewenangan pengguna termasuk identifikasi
pengguna, kontrol informasi, dan lokasi pengguna. Bagian ini serupa dengan HLR dan AUC
(Autenthication Center) pada CDMA maupun GSM. SLF (Subscriber Location Function)
hanya dibutuhkan ketika banyak HSS yang digunakan. HSS dan SLF mengimplementasikan
protokol DIAMETER (antar muka Cx, Dx dan Sh). HSS pada standar 3GPP2 merupakan
gabungan server database dan AAA. Database merupakan server yang terdiri EIR, DSI, NPR,
Subscriber Profile. EIR berisi informasi spesifikasi terminal user-nya. DSI berisi informasi
proses registrasi yang berlangsung yang didapat dari S-CSCF. NPR berisi aturan dan
kebijakan terkait dengan manajemen QoS, bandwidth, operasi dari seluruh unit/elemen
jaringan yang kemudian digunakan AAA dan PDF untuk otorisasi dan otentikasi user.
Subscriber Profile berisi informasi spesifik pelanggan yang mengidentifikasi fitur dan layanan
yang sudah diotorisasi untuk pelanggan itu termasuk areanya, serta sisa kredit yang dimiliki
(pulsa). Layanan IMS antara lain adalah : Push to Talk over Cellular (PoC), Real Time Video
Sharing, Interactive applications, Instant Messaging services, Voice Messaging, IMS enabled
Voice and Video Telephony dan Video-conferencing
2. CSCF (Call/Session Control Functions)
Jantung utama dari IMS adalah CSCF yang membangun, menjaga, merutekan,
mengintegrasikan, dan mengakhiri sesi multimedia dan suara yang real time. Selain itu juga
menjadi antar muka untuk memperkaya aplikasi data, suara, dan video seperti voicemail,
pesan terpadu, dan layanan mobilitas. Intinya dia mengkoneksikan layanan multimedia dan
suara antara TDM tradisional dan jaringan paket. CSCF terdiri dari tiga bagian yaitu P-CSCF,
I-CSCF, S-CSCF.
a. P-CSCF (Proxy-CSCF)
P-CSCF (Proxy-CSCF) adalah proxy server SIP yang menjadi titik kontak pertama
untuk terminal IMS. Bagian ini dapat dilokasikan baik pada jaringan yang dikunjungi
(dalam jaringan total IMS) atau di jaringan asal (ketika jaringan yang dikunjungi belum
didukung sepenuhnya dengan IMS). P-CSCF dikoneksikan dengan PDSN dan bisa tidak
berada pada satu lokasi yang sama dengan PDSN pada sistem CDMA. Sementara pada
sistem GSM, P-CSCF satu lokasi dengan GGSN. P-CSCF mengontrol GGSN termasuk
QoS dengan antar muka Go. P-CSCF juga bertindak sebagai User Agent Server (UAS).
Proses identifikasi user ketika akan menggunakan jaringan IMS dilakukan di sini.
Prosedur yang dilakukan P-CSCF dalam jaringan IMS adalah sebagai berikut :
P-CSCF berada pada seluruh pesan pensinyalan, dan bisa memeriksa seluruh pesan.
berkomunikasi dengan orang lain) dan melindungi privasi pengguna. Dengan P-CSCF,
dan tidak perlu lagi melakukan otentikasi terhadap pengguna.
P-CSCF dapat mengkompres atau mengembalikan pesan SIP, agar dapat mengurangi
perjalanan data yang berputar-putar ketika melalui saluran radio.
P-CSCF termasuk PDF (Policy Decision Function), yang memberi otoritas atau
mengaktifkan sumber daya pada media. P-CSCF juga digunakan untuk membuat
peraturan, manajamen bandwidth, lawful interception. PDF juga dapat terpisah, seperti
pada Session Border Controller/Border Router.
P-CSCF
juga
melakukan
pembebanan
melalui
kumpulan
simpul/perangkat
S-CSCF menggunakan antar muka DIAMETER Cx dan Dx ke HSS untuk download dan
upload profil pengguna jika tidak ada penyimpanan lokal pada UE. Fungsinya adalah
sebagai berikut :
1. Menangani registrasi SIP, yang akan membantu menggabungkan lokasi pengguna
(alamat IP dari terminal) dan alamat SIP (sering disebut dengan PUI).
2. Berada pada seluruh pesan pensinyalan, dan bisa memeriksa seluruh pesan .
3. Memutuskan pada application server mana pesan SIP akan diteruskan, untuk
menyediakan layanannya.
4. Menyediakan layanan routing, biasanya menggunakan pencarian dengan ENUM.
5. Memperkuat kebijakan dari operator jaringan, sebagai contoh user tidak diberi otoritas
untuk membuat tipe sesi tertentu atau melakukan operasi tertentu.
3. Application server
Application server (AS) menyediakan dan mengeksekusi konten dan layanan untuk
pengguna sebagaimana yang sudah didefinisikan pada standar IMS (seperti presence dan
group list management) , dan antar muka dengan S-CSCF menggunakan antar muka ISC
protokol SIP. Tergantung terhadap layanan aktual, AS dapat dioperasikan dalam mode proxy
SIP, SIP UA (user agent) atau SIP B2BUA (back-to-back user agent). AS dapat teletak pada
jaringan asal atau pada jaringan eksternal pihak ketiga. Jika terletak pada jaringan asal, AS
dapat menghubungi HSS dengan antar muka Sh dengan protokol DIAMETER (untuk SIPAS dan OSA-SCS). Ada 3 macam AS pada arsitektur IMS yaitu :
1. SIP AS : IMS application server lokal untuk operator.
2. OSA-SCS : Antar muka Open Service Access - Service Capability Server dengan
OSA Application Server menggunakan API.
3. IM-SSF : Sebagai antar muka IP Multimedia Service Switching Function dengan
CAMEL (Customized Applications for Mobile Networks Enhanced Logic),
Application Server ini menggunakan CAP (CAMEL Application Part).
4. Media Resource
MRF (Media Resource Function) menyediakan sumber dari media di dalam jaringan
asal (home network). MRF menyediakan bagi jaringan asal dengan kemampuan seperti
3. SGW (Signalling Gateway) : menjadi antar muka dengan bagian pensinyalan pada CS.
SGW mengubah bentuk protokol layer yang lebih rendah sebagai SCTP yang merupakan
sebuah protokol IP menjadi MTP yang merupakan protokol SS7, untuk meneruskan ISUP
dari MGCF ke jaringan CS.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Pada IMS Layer (Control Layer), terdapat beberapa elemen jaringan yang penting
terhadap penyediaan layanan kepada pelanggan IMS. Berikut ini fungsi dari beberapa
elemen jaringan yang terdapat dalam jaringan IMS :
P-CSCF (Proxy) : Cek IMPI dan IMPU, mendapatkan alamat IP I-CSCF dari
nama domain home, Meneruskan pesan SIP register request ke I-CSCF, kontak
pertama ke jaringan IMS dalam visiting domain atau home domain.
S-CSCF (Serving) : Mengunduh data otentikasi dari HSS, dan melakukan proses
otentikasi UE, mengunduh data subscription dari HSS setelah otentikasi berhasil,
melakukan Trigger registrasi untuk aplikasi pihak ketiga/ 3rd party.
b. Saran
Perlu adanya pemahaman terhadap arsitektur jaringan yang lain sehingga dapat
membandingkan teknologi arsitektur jaringan multimedia berbasis IP.