tinggi dan kapasitas biochar untuk bertindak sebagai media untuk mikroorganisme
diidentifikasi sebagai alasan utama biochar sebagai bahan untuk memperbaiki
sifat fisik (Chan et al. 2017). Steiner et al. (2007) menunjukkan bahwa aplikasi
biochar menurunkan kepadatan tanah, kekuatan tanah, Al dapat dipertukarkan,
dan Fe dan meningkatkan porositas, kanungan air tanah tersedia, C-organik, P
tersedia, KTK, K dan Ca dapat dipertukarkan. Atas dasar itu diperlukan inovasi
untuk memperbaiki kualitas dan kesehatan tanah melalui pemanfaatan tongkol
jagung dan sekam sebagai sumber daya lokal yang melimpah untuk diproduksi
sebagai biochar.
Pemakaian hormon perangsang pembungaan dapat diganti dengan
monosodium glutamat (MSG) pada tanaman dewasa. Karena adanya kandungan
pada monosodium glutamat (MSG) yang mempunyai peran yang sama dengan
hormon perangsang tumbuh atau giberelin (Sandra, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Tanah Aluvial yang memiliki pH yang rendah.
2. Kurangnya unsur-unsur yang diperlukan tanaman karena terikat dengan Al dan
Fe.
C. Hipotesa
Penggunaan Biochar Tongkol Jagung dan NPK-MSG dapat meningkatkan
produktivitas tanaman cabai.
D. Tujuan Penelitian
1. Dapat meningkatkan pH pada tanah Aluvial.
2. Dapat meningkatkan hasil produksi tanaman cabai merah.
E. Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian Biochar tongkol jagung dan NPKMSG terhadap produktivitas tanaman cabai.
2. Mengetahui pengaruh pemberian Biochar dengan takaran pupuk N, P, K
terhadap serapan hara dan efisiensi pemupukan N, P, K.
3. Dapat menjadi bahan acuan untuk penggunaan Biochar tongkol jagung dan
NPK-monosodium glutamat (MSG) dalam meningkatkan pertumbuhan
tanaman cabai merah dan sebagai bahan informasi pada pihak-pihak terkait.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Biochar merupakan bahan pembenah tanah yang telah lama dikenal dalam
bidang pertanian yang berguna untuk meningkatkan produktivitas tanah. Bahan
utama untuk pembuatan biochar adalah limbah-limbah pertanian dan perkebunan
seperti tongkol jagung.
Teknik penggunaan biochar berasal dari basin Amazon sejak 2500 tahun
yang lalu. Penduduk asli Indian memasukkan limbah-limbah pertanian dan
perkebunan tersebut ke dalam suatu lubang di alam tanah.Sebagai contoh yaitu
Terra Pretayang sudah cukup dikenal di Brazil. Tanah ini terbentuk akibat
proses perladangan berpindah dan kaya residu organik yang berasal dari sisa-sisa
pembakaran kayu hutan (Glaser dkk., 2002).
Menurut Lehmann dan Joseph (2009), biochar diproduksi dari bahanbahan organik yang sulit terdekomposisi, yang dibakar secara tidak sempurna
(pyrolisis)atau tanpa oksigen pada suhu yang tinggi. Arang hayati yang
terbentuk
dari pembakaran
ini akan
menghasilkan
karbon
aktif,
yang
mengandung mineral seperti kalsium (Ca) atau magnesium (Mg) dan karbon
anorganik.
Kualitas senyawa organik
biochar
memengaruhi
sifat
fisika
tanah
melalui
run-off dan
rhizobakteria dan
fungi
yang menguntungkan
bagi
perakaran
yang meningkat
dengan penambahan
sesuai
yang
BAB III
METODE PENELITIAN
A.WAKTU DAN TEMPAT
Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Jalan Gusti Hamzah Gang
Pancasila II dan pengukuran hasil penelitian akan dilakukan di Lab Biologi
fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura.
1.ALAT
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, karung, tali, plastik,
tray pembibitan, polybag ukuran 5 kg, ayakan 5 mm, beaker glas 1000 ml, spidol,
grinder, timbangan, dan alat-alat laboratorium lainnya.
2.BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah aluvial , tongkol
jagung, MSG, pupuk NPK, lainnya untuk analisis pembuatan biochar dan
perlakuan tanah aluvial yang dilakukan pada polybag.
Metode yang digunakan
1.pertama adalah penambahan takaran NPK, yaitu : N = NPK
5 kg bobot tanah N1 = 5%
5 kg bobot tanah N2 = 10%
5 kg bobot tanah N3 = 15%
5 kg bobot tanah N4 = 20%
5 kg bobot tanah N5 = 25 %
2.kedua adalah takaran biochar, yaitu : B0 = Biochar
5 kg bobot tanah B1 = 5% Biochar
5 kg bobot tanah B2 = 10% Biochar
5 kg bobot tanah B3 = 15% Biochar
+ 1 Liter air
T1 = 3 gr garam
+ 1 Liter air
T2 = 6 gr garam
+ 1 Liter air
T3 = 9 gr garam
+ 1 Liter air
T4 = 15 gr garam
+ 1 Liter air
Pelaksanaan
1. Penyiapan Biochar yang digunakan berasal dari tongkol jagung yang diperoleh
dari pabrik sisa pembuatan pakan ternak yang tidak terpakai, Pembakaran arang
atau biochar menggunakan pirolisator untuk pembakaran tongkol jagung.
2. Tongkol jagung dimasukkan ke dalam pirolisator yang terlebih dahulu dipasang
rongga, Ke dalam rongga-rongga tersebut dimasukkan arang kayu yang telah
membara atau dibakar. Rongga tersebut digunakan agar pembakaran dapat
berlangsung merata.
3.Selanjutnya pirolisator ditutup, Apabila asap mulai keluar melalui cerobong,
berarti pembakaran sudah berjalan dengan baik. Setelah 3,5 jam dan sudah tidak
mengeluarkan banyak asap lagi, arang dikeluarkan dan langsung disemprot air
agar tidak menjadi abu atau terjadi pembakaran sempu rna.
DAFTAR PUSTAKA
Wira.
2007.
Monosodium
Glutamate
dalam
Makanan.
Prosesnya?
http://id.answer.yahoo.com/question/index?qid