PROPOSAL PENELITIAN
A. JUDUL
pada
merupakan
sektor
salah
perkebunan.
satu
Hal
negara
ini
yang
dikarenakan
yang
dikelolah.
perkebunan
Entitas
memiliki
bisnis
dan
yang
mengelola
bergerak
aset
di
bidang
biologis
berupa
merupakan acuan
dari IAS yang menjelaskan aset biologis yang berupa hewan dan
1
Indonesia.
Standar
Akuntansi
Keuangan
(SAK)
yang
pedoman
ini
yang
dapat
dijadikan
acuan
adalah
Aset
yang
tersedia
dalam
bentuk
bahan
atau
lebih
lanjut
mengenai
peraturan
akuntansi
yang
mencoba
membahas
ASET
BIOLOGIS
perlakuan
mengenai
ANALISIS AKUNTANSI
BERDASARKAN
PEDOMAN
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan
diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah :
a. Bagaimana perlakuan aset biologis pada PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA XIV Makassar ?
b. Apakah Pengungkapan informasi
aset
biologis
PT.
NUSANTARA
XIV
Makassar
sesuai
pemahaman
fisik
mengenai
resiko
atas
perkebunan.
3) Memberikan informasi mengenai penilaian atas aset
biologis
BUMN.
b. Manfaat Praktis
1) Dapat
memberikan
selanjutnya mengenai
perkebunan
di
referensi
bagi
penelitian
Indonesia
dan
diterapkan
di
B. I.
tentang
latar
belakang,
perumusan
data,
teknik
pengumpulan
data,
dan
II.
aset di
Indonesia.
Pengertian
aset
pada
beberapa
karakteristik
tentang
aset.
dalam
laporan
keuangan.
Beberapa
karakteristik
tetap,
properti
investasi,
aset
tidak
berwujud,
aset
10
dimasukkan
dalam
keempat
klasifikasi
aset
yang
inilah
yang
juga
melekat
pada
entitas
industri
biologis
merupakan
proses
pertumbuhan,
11
berupa tanaman
biologis,
khususnya
yang
berbentuk
tanaman
perkebunan
dapat
12
3.
4.
5.
6.
7.
perhatian
membutuhkan
bahwa
peraturan
sebenarnya
mengenai
aset
Indonesia
biologi.
sangat
Hal
ini
13
proses
pertumbuhan,
penuaan,
produksi,
dan
perolehan
lalu
mengdepresiasikannya
tanpa
menggunakan
nilai
wajar.
Jika
nilai
wajar
dapat
14
pada
dapat
menggunakan
nilai
pasar
aktif. Dengan
15
terdapat
ketidakmampuan
di
dalam
menggunakan
hal
pengungkapan
aset
biologis
di
laporan
16
selama periode
berjalan:
a) keuntungan/kerugian
yang
dikurangi
penjualan
b) pembelian
c) penjualan dan
yang
biaya
barang-barang
direklasifikasi
sebagai
dari
kombinasi bisnis
f) selisih kurs dari translasi laporan
keuangan
g) perubahan-perubahan lain.
Jika nilai wajar tidak dapat diukur dengan andal,
sehingga entitas menggunakan biaya perolehan dikurangi
dengan akumulasi penyusutan. Apabila di awal suatu entitas
tidak dapat menilai nilai wajar aset biologis
sehingga
entitas
tersebut
menggunakan
yang dimilikinya,
metode
biaya
17
sebagai berikut:
1. Deskripsi dari aset biologis tersebut
2. Penjelasan mengapa nilai wajar dapat
diukur
dan
sangat terkait
18
Menurut
Pedoman
Akuntansi
Perkebunan
BUMN,
proses
produksi,
dan
mendukung
kegiatan
Perkebunan
BUMN,
2011:47).
Persediaan
hasil
Akuntansi
Perkebunan
BUMN,
2011:94).
Dasar
19
Revisi 2011 mengenai Aset Tetap dan PSAK No.48 Revisi 2009
mengenai Penurunan Nilai Aset. Proses yang dilalui menjadi
untuk aset tanaman tahunan adalah dari pembibitan sampai
dengan menjadi tanaman telah menghasilkan (proses dari TBM
menjadi TM) dan dari tanaman telah menghasilkan sampai
dengan
dihentikan
pengakuannya,
misalnya
ditebang
atau
berupa
tanaman
tahunan,
maka
hal
ini
dapat
nilai.
Pedoman
ini
juga
mengatur
mengenai
20
mengenai
perlakuan
akuntansi,
penyajian,
dan
21
atas bagian produk yang tidak dapat diukur dengan andal karena
nilai wajar produk agrikultur selalu dapat diukur dengan andal.
c. PSAK Nomor 23 Revisi 2010 tentang Pendapatan
Tinjauan pustaka mengenai PSAK Nomor23 Revisi 2010 ini
ditampilkan
karena
dipandang
ada
keterkaitannya
dengan
dengan
bidang
usaha
yang
diteliti,
maka
entitas
22
atas
barang
yang
dijual
oleh
entitas
berupa
pustaka
mengenai
standar
akuntansi
yang
perkembangan
vegetatifnya.
Penurunan
nilai
aset
23
yang cacat atau rusak sehingga tidak bisa lagi digunakan dalam
operasional bisnis entitas dan otomatis mengurangi keseluruhan
nilai tercatat dari aset biologis, baik dalam akun TBM, TM,
maupun persediaan hasil panennya (TBS).
Entitas harus menilai adanya indikasi atas penurunan nilai
asetnya. Salah satu indikasi yang bisa digunakan sebagai acuan
adalah terdapat bukti mengenai keusangan atau kerusakan fisik
aset (PSAK No.48, 2009:8). Di dalam praktik pengelolaan
perkebunan, secara regular dilakukan pemeriksaan atas semua
aset biologisnya dan di setiap panen selalu dilakukan penyortiran
atas
hasil
panen
yang
rusak.
Kegiatan
ini
akan
mampu
24
secara
khusus
dituntut
untuk
mencapai
pola
tuntutan
ini
Indonesia
berdampak
kepada
detail
mengenai
laporan
keuangannya.
25
aset biologis. Oleh karena itu kerangka fikir dari penelitian ini
adalah :
Aset Biologis
Historical Cost
III.
METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian
deskriptif
adalah
penelitian
yang
berusaha
sekarang.
Penelitian
ini
memusatkan
perhatian
pada
26
memperoleh
gambaran
yang
jelas
mengenai
hewan
dan
27
28
Nusantara
XIV
dengan
dengan
khususnya
pada
mengumpulkan
penelitian
karyawan
seperti
data/dokumen
struktur
yang
organisasi
29
Aset Biologis
Analisis Deskriptif
Observasi
Wawancara
Dokumentasi
30
adalah
salah
satu
alat
penting
untuk
fenomena
seringkali
diapanan
dengan
melalui
instrument
atau
kelima
indera
perangkat,dan
agar
yaitu
diperoleh
dengan
data
yang
lebih
mendekati
membandingkan
hasil
wawancara
b. Interview (wawancara)
31
dan
sejelas
mungkin
kepada
subjek
penelitian.
penjelasan
pada
kondisi
dan
situasi
yang
32
N
o
Pelaksanaa
n
Tahap
Persiapan
Pengumpul
an data
Persiapan
Seminar
Proposal
Pengelolaha
n dan
analaisis
data
2016
Oktober
Novemb
er
Desemb
er
Januari
Februari
33
Konsultasi
Ujian
Komprehen
sif
Pengganda
an
Ujian
Skripsi
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Baridwan, Zaki. 2010. Intermediate Accounting Theory. Edisi
ke Tujuh. Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada.
Creswell, J.W.2013. Penelitian Kualitatif & Desain Riset Edisi 3.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kieso, Donald E, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield. 2010.
Intermediate
Accounting,
Thirteenth
Edition,
International Student Version. New York: John Willey &
Sons Inc.
Sekaran, Uma. 2009. Research Methods for BusinessMetodologi Penelitian untuk Bisnis Buku 1 Edisi 4.
Jakarta: Salemba Empat.
2. Aturan
BAPEPAM. 2002. Pedoman Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik
Industri
Perkebunan.
Surat
Edaran
Bapepam.
www.bapepam.go.id/.
34
35
E. Halaman Pengesahan
Makassar, Juli 2016
Mahasiswa Ybs,
Irhandi
1197140028
Pembimbing I
II
Pembimbing
36
Dra. Hariany
NIP.
Mengetahui :
Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar