LAPORAN PRAKTIKUM
EKONOMI PERUSAHAAN
“AYAM PEDAGING DI GUNUNG PATI”
Disusunoleh :
KELOMPOK IVA
LEMBAR PENGESAHAN
PETERNAKAN
Kelompok : IV (EMPAT)A
Mengetahui,
Asisten Pembimbing
Praktikum Ekonomi Perusahaan Peternakan
Menyetujui,
Koordinator
Praktikum Ekonomi Perusahaan
BAB I
PENDAHULUAN
untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
gejala ekonomi di dalam perusahaan atau bagian dari ilmu ekonomi mikro yang
ini yaitu ayam pedaging karena pada saat sekarang ini ayam pedaging sangat
popular dan diminati oleh para peternak sebagai salah satu jenis usaha yang baik
pedaging CV Ciongmas.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sistematis dan berlangsung secara terus menerus pada suatu daerah yang bertujuan
meningkatkan produksi dan nilai tambah secara efisien sehingga mempunyai daya
saing tinggi (Yusmichad dan Nyak, 2006). Untuk mencapai tujuan pembangunan
daerah ternak lokal dan bagaimana meraih peluang baik di dalam negeri maupun
di luar negeri. Bentuk perusahaan peternakan anatara lain ialah peternakan rakyat
dan peternakan komersil. Bentuk perusahaan berdasarakan sub sektor peternakan dapat
memudahkan dalam pemusatan dan mekanisasi kerja seluruh perusahaan peternakan (Agustina,
2011). Usaha peternakan rakyat atau small farmers adalah usaha peternakan yang
prinsip ekonomi,antara lain usaha dengan tujuan untuk profit maksimal (Yuwanta,
2004).
2.2. Investasi
investasi yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung
merupakan aktiva keuangan yang dapat diperjual belikan di pasar dengan tingkat
resiko yang kecil, jatuh tempo pendek, mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi,
biasanya bersifat jangka panjang seperti saham, tabungan, giro dan deposito,
(Jogiyanto, 2008).
yang siap dijual. Perusahaan perlu mengetahui biaya produksi yang diperlukan
sebagai strategi usaha untuk mencapai laba maksimum, pengelolaan sumber daya
yang lebih efektif dan efisien serta gambaran kondisi usaha di masa yang akan
penyusutan peralatan produksi, bunga modal, sewa, biaya pemasaran dan pajak
dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya
bangunan, mesin, gaji karyawan tetap dan sebagainya, sedangkan biaya variabel
2.4. Pendapatan
transaksi penjualan. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai dan kredit dengan
kata lain pembayaran yang secara kredit akan menjadi pendapatan yang
yaitu pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan yang sudah diterima tetapi
Neraca adalah laporan tentang apa yang dimiliki perusahaan dan apa yang
menjadi utang perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca keuangan ini akan
memberikan gambaran posisi keuangan suatu perusahaan secara garis besar pada
suatu tanggal tertentu yang biasanya akan rutin dikeluarkan tiap bulan oleh
perusahaan tertentu. Angka-angka dalam neraca akan dijelaskan secara lebih rinci
pada catatan-catatan yang ada pada neraca perusahaan tersebut (Setiaji, 2002).
Neraca keuangan memuat semua informasi mengenai semua sumber dana dan
pemilik). Neraca keuangan akan mencerminkan semua transaksi yang dibuat oleh
keuangan perusahaan tersebut. Tujuan dari analisis keuangan ini adalah untuk
mengetahui keadaan dan posisi keuangan pada periode tertentu, yang pada
2.5.1. Aktiva
Aktiva (assets) adalah harta kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan,
harta kekayaan ini harus dapat diukur dengan jelas dengan satu satuan uang dan
berarti sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis atau usaha. Manfaat ekonomi
yang terwujud dan aktiva adalah potensinya baik secara langsung maupun tidak
atau pemiliknya, Aset berupa materi berharga yang dimiliki atau disewa seperti
2.5.2. Pasiva
perubahan variable dari eksternal perusahaan guna memperoleh net income yang
pajak bumi dan bangunan, listrik, air dan lainya (Zain, 2008). Pajak perusahan
untuk Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1994 tentang Pajak
yaitu sebesar 10% untuk penghasilan sampai Rp 25 juta, 15% untuk penghasilan
di atas Rp 25 juta sampai dengan Rp 50 juta dan 30% untuk penghasilan di atas
pengaruh terhadap kualitas laba karena jika suatu perusahaan memiliki kemam-
kinerja keuangan yang baik dalam pemenuhan hutang lancar sehingga perusahaan
tidak perlu melakukan praktek manipulasi laba. Jadi likuiditas berpengaruh positif
(Setiawa, 2013). Jika perusahaan memiliki tingkat solvabilitas yang tinggi,hal ini
9
berarti perusahaan memiliki resiko keuangan yang tinggi. Resiko Keuangan yang
2.7. Rentabilitas
selama periode tertentu dengan total aktiva atau modal yang digunakan dalam
operasi perusahaan (Fitrianto dan Mawardi, 2006). Profit margin yang tinggi
penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu
tinggi untuk tingkat penjualan tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut
(Istiqomah, 2010).
baik sebagai alat perencanaan laba dalam jangka pendek. Break Even point
adalah: “Volume penjualan yang tidak menimbulkan laba atau rugi” (Letricia,
1999). Break Even point adalah: “Suatu keadaan di mana dalam operasi
(Mulyadi, 1997). Break Even Point atau titik impas merupakan suatu titik yang
10
jumlah biaya yang dikeluarkan, sehingga perusahaan tidak memperoleh laba dan
tidak mengalami kerugian. Break Even Point dapat diartikan suatu keadaan
dimana dalam operasi, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita
rugi (penghasilan = total biaya) (Munawir, 2007). Analisis Break Even Point
sangat bermanfaat untuk merencanakan laba operasi dan volume penjualan suatu
perusahaan. Setelah mengetahui informasi besarnya hasil titik impas yang dicapai,
produk yang harus dijual (budget sales), harga jualnya (sales price) apabila indutri
menginginkan laba tertentu dan dapat meminimalkan kerugian yang akan terjadi.
1) Metode Grafik
Menggambarkan suatu titik impas dalam grafik perlu digambarkan adanya garis
3) Break Even Point dihitung dengan metode Marjin Kontribusi Marjin Kontribusi
dengan biaya variabel Mencari nilai titik impas dengan metode marjin kontribusi
yaitu, jumlah biaya tetap harus dibagi dengan marjin kontribusi yang dihasilkan
Meningkatnya variable cost per unit akan meninggikan tingkat Break Even Point,
sedangkan penurunan variable cost per unit akan mempunyai pengaruh yang
sebaliknya.
Suatu perusahaan apabila meningkatkan fixed operating cost, maka tingkat Break
Even Point akan meningkat pula, demikian juga halnya bila fixed operating cost
diturunkan, maka tingkat Break Even Point pun akan bergerak turun ke titik yang
lebih rendah.
Kenaikan harga jual per unit akan menurunkan tingkat Break Even Point dan
sebaliknya menurunan tingkat harga jual per unit akan membawa pengaruh
Payback period adalah masa pengambilan modal, atau lama periode waktu
sifat aliran kas yang masuk. Jika aliran kas masuk lebih besar maka proses
pengembalian modal akan lebih cepat dengan asumsi modal yang digunakan tetep
atau tidak ada penambahan modal selama umur proyek (Sofyan, 2003). Rumus
Benefit cost ratio (b/c ratio) merupakan metode yang dilakukan untuk
melihat beberapa manfaat yang diterima oleh proyek untuk satu rupiah
pengeluaran proyek (Sofyan, 2003). Net b/c ratio adalah suatu rasio yang
membandingkan antara benefit atau penerimaan dari suatu usaha dengan biaya
BAB III
METODOLOGI
Ciongmas yang terletak di dusun Pilahan desa Kalisidi kecamatan Ungaran Barat
Metode analisis data yaitu rumus yang dibutuhkan antara lain rumus
(Munawie, 2002)
(Lasena,2013)
Pendapatan : Pd = TR – TC
TR = Y. Py
TC = FC + VC………………………....……………..….3
(Supratama et al, 2013)
(Gilarso, 2003)
BEP : Total fixed cost / (harga per unit – variabel cost perunit...5
(Rakhmawati, 2008)
Return of investment (ROI) : Laba bersih setelah pajak / total aktiva x 100%….6
(Arifin, 2006)
(Widyanto, 2010)
Keterangan :
HPP : Rp 27.424
Aktiva lancar : Modal sendiri
Hutang lancar : - (tidak memiliki hutang)
17
BAB IV
4.2. Investasi
INTRO............................................
Tabel 1.Investasi
Jenis Investasi Jumlah Harga Umur Nilai Awal (Rp)
Bangunan 1 150.000.000 5 tahun 150.000.000
Tempat minum 40 62.000 10 tahun 2.480.000
Tempat makan 80 22.500 3 tahun 1.800.000
Kipas Wall Fan 2 1.050.000 10 tahun 2.100.000
Timbangan 1 1.300.000 10 tahun 1.300.000
4.3 Penyusutan
.................INTRO
Tabel 2.Penyusutan
Jenis Investasi Nilai Akhir Jumlah Penyusutan Penyusutan
(Rp) (unit)
Bangunan 0 1 15.000.000 30.000.000
Tempat minum 0 40 2.583 248.000
Tempat makan 0 80 1.875 600.000
Kipas Wall Fan 0 1 210.000
Timbangan 1 130.000
Jumlah 0 15.004.458 31.188.000
Sumber : Data Primer Praktikum Ekonomi Perusahaan 2016
...............INTRO
Tabel 3.Biaya produksi
4.5. Pendapatan
INTRO
Tabel 4.Pendapatan
Keterangan Jumlah Harga (Rp) Total Harga/ tahun
Ayam @ 1,75 kg 4000 30.000 120.000.000
Karung 250 2.000 460.000
Pupuk 80 18.000 1.440.000
Jumlah 121.900.000
Sumber : Data Primer Praktikum Ekonomi Perusahaan 2016
Pendapatan kotor
Pendapatan bersih
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pendapatan yang
Jumlah ini didapatkan dari hasil pengurangan penerimaan per tahun dengan total
biaya yang dikeluarkan per tahun. Hal ini sesuai dengan pendapat Chariri dan
dihasilkan oleh potensi jasa (cost) yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini
didukung oleh Sugiarto (2007) bahwa pendapatan merupakan segala sesuatu yang
secara tunai dan kredit dengan kata lain pembayaran yang secara kredit akan
perusahaan peternak ayam pedaging didapatkan hasil sebesar Rp. 27.242 dan
selisih harga jual dengan harga pokok produksi sebesar Rp. 2.758. Himayati
20
(2008) menyatakan harga pokok produksi yaitu harga yang terbentuk dari
persediaan, maka harga saldo awal persediaan akan dijadikan dasar perhitungan.
Diperkuat oleh Suryani et al, (2006) menyatakan bahwa harga pokok penjualan
dapat disebut juga sebagai harga pokok produksi, yaitu total biaya yang
Aktiva Pasiva
Aktiva Tetap
Lahan Rp 0
Bangunan Rp 150.000.000
Tempat minum Rp 2.170.010
Penyusutan Rp 31.188.000
Total Aktiva
Rp 122.557.010
Tetap
pajak dibagi dengan investasi dikali dengan seratus persen. Hal ini sesuai dengan
merupakan suatu metode untuk mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Stout dan Cokins. 2012. Manajemen Biaya. Salemba Empat, Jakarta.
LAMPIRAN
A. Biaya Tetap
1. Gaji Karyawan 1 2.000.000 2.000.000
2. Penyusutan 31.188.000
Total Biaya Tetap 33.188.000
B. Biaya Variabel
7. DOC 4.000 3.700 14.800.000
8. Vaksin 3 30.000 90.000
9. Obat 2 60.000 120.000
10. Sekam 10 7.000 70.000
11. Listrik 1 200.000 200.000
12. pakan 250 242.000 60.500.000
C. Total Biaya
Produksi per satu kali
108.968.000
produksi
Keterangan:
1. Gaji Karyawan
Total Gaji Karyawan = Gaji Karyawan x Jumlah Karyawan
= 2.000.000 x 1
= 2.000.000
27
Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar Modal sendiri Rp 122.557.010
Kas Rp 0
Total Aktiva
Rp 0
Lancar
Aktiva Tetap
Lahan Rp 0
Bangunan Rp 150.000.000
Tempat minum Rp 2.170.010
Penyusutan Rp 31.188.000
Total Aktiva
Rp 122.557.010
Tetap
EAT
Return on Investment (ROI) = x 100%
Investasi
30.000
= x 100%
157.680.000
= 0,19%
Kesimpulan:
Jadi setiap Rp 100,- investasi yang dikeluarkan akan menghasilkan ROI 0,19%
31
Likuiditas
Rp 108.968.000
Current ratio =
0
=~
Kesimpulan:
Jadi, perusahaan dikatan likuid karena tidak memiliki hutang.
Solvabilitas
Rp 122.557.010
Solvabilitas =
0
= ~
Kesimpulan:
Jadi, perusahaan dikatakan solvabel karena tidak memiliki hutang.
Rentabilitas
EAT
Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) = × 100%
MS
Rp 30.000
= ×100%
Rp 30.000
= 100 %
Kesimpulan:
Jadi setiap Rp 100,- modal sendiri yang dikeluarkan menghasilkan EAT sebesar
Rp 30.000
32
Biaya Tetap
BEP (Q) =
Harga Jual (per unit) - Biaya Variabel (per unit)
Rp 33.188.000
=
Rp 30.000 - Rp 18.945
= Rp 3.002
Kesimpulan:
Jadi perusahaan akan mencapai BEP setelah menjual 18.470 unit
Biaya Tetap
BEP (P) = Biaya Variabel (per unit)
1 - Harga Jual (per unit)
Rp 33.188.000
= Rp 18.945
1-
Rp 30.000
Rp 33.188.000
=
0,3685
= Rp 90.062.415
Kesimpulan:
Jadi, perusahaan mencapai BEP setelah menjual produk dengan harga Rp 22.515
33
B/C Ratio
= Rp 0,39
Kesimpulan:
Jadi, setiap Rp 1,- total biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tital
pendapatan sebesar Rp. 0,39
investasi
Payback Period = × 1tahun
cashflow
157.680.000
= ×1tahun
31.218.000
= 5,05 tahun
Keterangan:
Cashflow Modal Sendiri = EAT + Penyusutan
= Rp 30.000 + Rp 31.188.000
= Rp 31.218.000
Kesimpulan:
Jadi, perusahaan balik modal setelah perusahaan berjalan selama 5,05 tahun
34
Lampiran 10 (lanjutan)