Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional
Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional
Jalur jenjang dan jenis pendidikan dalam di wujudkan dalam bentuk satuan
pendidikan yang di selenggarakan oleh pemerintah daerah dan / atau masyarakat
A. Pendidikan dasar
1. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah
2. Pendidikan dasar berberbentuk sekolah dasar (SD) Dan madrasah ibtidayah
(MI) atau bentuk lain
yang sederajat serta sekolah menengah pertama(SMP) dan
madrasah tsanawiayah (mts) atau bentuk lain dari sederajat
3. Ketentuan mengenai pendidikan dasar sebagaimana di maksud dalam ayat (1)
dan ayat (2) di atur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah
B. Pendidikan menengah
1. Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar
2. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan
menengah kejuruan
3. Pendidikan berbentuk sekolah menengah atas (SMA) madrasah aliyah(MA)
Sekolah menengah
kejuruan (SMK) Dan madrasah aliyah kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang
sederajat
4. Ketentuan menengah pendidikan mengenai sebagaimana di maksud pada ayat
(1 ) ayat (2) dan ayat (3) di atur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah
C. Pendidikan tinggi
1. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan diploma,sarjana,magister,spesialis,dan doctor
yang si selenggarakan oleh perguruan tinggi
2. Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sisitem terbuka
3. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademik,politeknik,sekolah tinggi,institute
atau universitas
4. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
5. Ketentuan mengenai perguruan tinggi sebagaimana di maksud dalam ayat(1)
ayat (2) dan ayat (3) di atur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah
6. Perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan pendirian dan dinyatakan berhak
menyelenggarakan program pendidikan tertentu dapat berbentuk akademik profesi
atau vokasi
7. Gelar akademik,profesi atau vokasi hanya di gunakan oleh lulusan perguruan
tinggi yang di nyatakan berhak memberikan gelar akademik profesi atau vokasi
8. Gelar akademik profesi atau vokasi yang di keluarkan oleh penyelenggara
pendidikan yang tidak sesuai dengan ketentuan ayat (1) atau penyelenggara
pendidikan yang bukan perguruan tinggi sebagaimana di maksud dalam ayat (2) di
nyatakan tidak sah
9. Ketentuan mengenai gelar akademik profesi atau vokasi sebagaimana di
maksud pada ayat (1) ayat (2) ayat (3) ayat(4)ayat (5) dan ayat (6) di atur lebih
lanjut dengan peraturan pemerintah
Sejumlah peraturan pemerintah yaitu pasal-pasal tertentu dari UU RI no 2 tahun
1989 peraturan pemerintah yaitu :
- PP No.27 th 1990 tentang pendidikan pra sekolah
- PP No.28 th 1990 tentang pendidikan dasar
- PP No.29 th 1990 tentang pendidikan menengah
- PP No.30 th 1990 tentang pendidikan tinggi
- PP No.33 th 1990 tentang pendidikan luar sekolah
- PP No.38 th 1990 tentang tentang tenaga kependidikan
- PP No.39 th 1990 tentang peran serta masyarakatdalam pendidikan
Penyelenggaraan terwujud pada jalur jenjang dan jenis pendidikan berfungsi
menyiapkan sumber daya manusia untuk pembanguanan pengembangan sistem
pendidikan nasional mesti berdasar kepada aspek legal
B. STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL
Untuk mewujudkan cita-cita luhur tesebut, pemerintah menetapkan 8 Standar
Nasional Pendidikan Indonesia yang menjadi pedoman bagi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Berikut ini penjelasan 8 Standar Nasional Pendidikan Indonesia:
1. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Standar Kompetensi Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal
satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal
kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.
2. Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.
3. Standar Proses
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik
memberikan keteladanan. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang
dan Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak,
asuransi, dan lain sebagainya.
8. Standar Penilaian Pendidikan
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
Penilaian hasil belajar oleh pendidik, Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan,
dan Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan tinggi terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh pendidik, dan Penilaian
hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi. Penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud di atas diatur oleh masing-masing
perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.