Istilah Thibbun Nabawi dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar abad ke-13 M untuk
menunjukkan ilmu-ilmu kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan pada Allah,
sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan khurofat.
1. Habbatus Sauda atau Jinten Hitam atau Syuwainiz
Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha. bahwa ia pernah mendengar
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya: Sungguh dalam habbatus sauda
itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam. Saya bertanya, Apakah as-sam
itu? Beliau menjawab, Kematian. Habbatus sauda berkhasiat mengobati segala jenis
penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor
temporal. Biji habbatus sauda mengandung 40% minyak takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15
jenis asam amino, protein, Ca, Fe, Na dan K. kandungan aktifnya thymoquinone (TQ),
dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone (THQ) dan thymol (THY). Telah terbukti dari
berbagai hasil penelitian ilmiah bahwa habbatus sauda mengaktifkan kekebalan
spesifik/kekebalan didapat, karena ia meningkatkan kadar sel-sel T pembantu, sel-sel T
penekan, dan sel-sel pembunuh alami. Beberapa resep penggunaan dan manfaat habbatus
sauda':
1. Ditumbuk, dibuat adonan dangan campuran madu, kemudian diminum setelah
dicampur air panas, diminum rutin berhari-hari: menghancurkan batu ginjal dan
batu kandung kencing, memperlancar air seni, haid dan ASI.
2. Diadon dengan air tepung basah atau tepung yang sudah dimasak, mampu
mengeluarkan cacing dengan lebih kuat.
3. Minum minyaknya kira-kira sesendok dicampur air untuk menghilangkan sesak
napas dan sejenisnya.
4. Dimasak dengan cuka dan dipakai berkumur-kumur untuk mengobati sakit gigi
karena kedinginan.
5. Digunakan sebagai pembalut dicampur cuka untuk mengatasi jerawat dan kudis
bernanah.
6. Ditumbuk halus, setiap hari dibalurkan ke luka gigitan anjing gila sebagian dua
atau tiga kali oles, lalu dibersihkan dengan air.
Untuk konsumsi rutin menjaga kesehatan, sebaiknya dua sendok saja. Sebagian kalangan
medis menyatakan bahwa terlalu banyak mengkonsumsinya bisa mematikan.
2. Madu atau Asl
Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat
kesembuhan bagi manusia. (QS. An-Nahl: 69)
Beberapa hasil penelitian tentang madu:
g. Selain itu madu amat bergizi, melembutkan sistem alami tubuh, menghilangkan rasa obat
yang tidak enak, membersihkan liver, memperlancar buang air kecil, cocok untuk mengobati
batuk berdahak. Buah-buahan yang direndam dalam madu bisa bertahan sampai enam
bulan.
Madu terbaik adalah yang paling jernih, putih dan tidak tajam serta yang paling manis.
Madu yang diambil dari daerah gunung dan pepohonan liar memiliki keutamaan tersendiri
daripada yang diambil dari sarang biasa, dan itu tergantung pada tempat para lebah
berburu makanannya.
3. Minyak Zaitun
Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun
dibuat dari pohon yang penuh berkah. (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Fungsi minyak zaitun:
1. Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang
bermanfaat.
2. Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis)
pembuluh darah.
3. Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi.
4. Mengurangi serangan kanker.
5. Melindungi dari serangan kanker payudara. Sesendok makan minyak zaitun
setiap hari mengurangi risiko kanker payudara sampai pada kadar 45%.
6. Menurunkan risiko kanker rahim sampai 26%.
7. Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun memiliki peran
penting dalam melindungi tubuh dari kanker kolon.
8. Penggunaan minyak zaitun sebagai krim kulit setelah berenang melindungi
terjadinya kanker kulit (melanoma)
9. Berpengaruh positif melindungi tubuh dari kanker lambung dan mengurangi risiko
tukak lambung.
10. Mengandung lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi manusia seperti yang
terdapat dalam ASI.
11. Penggunaan sebagai minyak rambut mampu membunuh kutu dalam waktu
beberapa jam saja.
Setiap penyakit itu ada obatnya, seperti hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallamyang
artinya: Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan
obatnya. (HR. Bukhari dan Muslim) Setiap kali Allah menurunkan penyakit, Allah pasti
menurunkan penyembuhnya. Hanya ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak
mengetahuinya. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang pesat, Nabi shallallahu
alaihi wa sallam sudah mengetahui dan menerapkan pengobatan yang terbukti
kemanjurannya.
Maraji:
1. Keajaiban Thibbun Nabawi, Aiman bin Abdul Fattah
2. Metode Pengobatan Nabi SAW, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
***
Artikel www.muslimah.or.id