Pengayakan Screening
Pengayakan Screening
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai dengan
ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang
halus mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.
Permukaan ayakan yang digunakan pada screen bervariasi, yaitu: [Brown,1950]
a. Plat yang berlubang (punched plate, bahan dapat berupa baja ataupun karet keras.
b. Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel, perunggu, tembaga, atau logam lainnya.
c. Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel rods).
Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk lingkaran, persegi ataupun persegi
panjang. Penggunaan bentuk bukaan ini tergantung dari ukuran, karakteristik material, dan kecepan
gerakan screen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan material untuk menerobos ukuran ayakan adalah :
a. Ukuran buhan ayakan
Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material yang lolos.
b. Ukuran relatif partikel
Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya akan memiliki kecepatan dan
kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya
membujur.
c. Pantulan dari material
Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi-kisi screen sehingga akan
terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur.
d. Kandungan air
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya sedikit akan menyumbat screen.
Dalam pengayakan melewatkan bahan melalui ayakan seri ( sieve shaker) yang mempunyai ukuran lubang
ayakan semakin kecil. Setiap pemisahan padatan berdasarkan ukuran diperlukan pengayakan. screen
mampu mengukur partikel dari 76 mm sampai dengan 38 m. Operasi screening dilakukan dengan jalan
melewatkan material pada suatu permukaan yang banyak lubang atau openings dengan ukuran yang
sesuai.
Ditinjau sebuah ayakan :
Jika ayakan lebih dari 2 ayakan yang berbeda ukuran lubangnya, maka akan diperoleh fraksi-fraksi
padatan dengan ukuran padatan sesuai dengan ukuran lubang ayakan. Pengayakan biasanya dilakukan
dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh).
Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in
sampai dengan ukuran 35 in.
Grizzly Screen
Shaking Screens
Ayakan mempunyai bingkai berbentuk segiempat, yang digerakkan Maju Mundur. Keuntungan : hemat
tempat dan energi kecil
Kerugian : biaya perawatan tinggi dan kapasitas rendah
Vibrating Screens
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari tugas pengolahan bahan galian tentang pengayakan (screening) tersebut, dapat di ambil kesimpulan
yaitu :
a. Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan
ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri, sedangkan penyaringan (sieving)
dipakai untuk skala laboratorium.
b. Faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan screen yaitu : kapasitas, kecepatan hasil yang
diinginkan, kisaran ukuran ( size range), sifat bahan : densitas, kemudahan mengalir (flowability), unsur
bahaya bahan : mudah terbakar, berbahaya, debu yang ditimbulkan. ayakan kering atau basah.
c. Ada beberapa jenis screen, diantaranya : Grizzlies, Shaking screens, Vibrating screens, Revolving
screens / trommel.
DAFTAR PUSTAKA
Prabowo, Herjun,. 2009. Perlakuan Mekanik Neraca Bahan pada Pengayakan. Padang : Akademi
Teknologi Industri Padang