ABSTRAK
Objektif : untuk menentukan apakah konsentrasi vitamin D yang rendah
penyakit Alzheimer
Metode : 1658 pasien orang tua yang dirawat bebas dari demensia, penyakit
dikumpulkan pada tahun 1992-1993. Insiden seluruh status penyebab dementia dan
termasuk 102 kasus penyakit Alzheimer. Menggunakan proposional risiko cox, rasio
dan defisiensi (25 sampai 50nmol/L) adalah 2,25 (CI:95% 1.23-4.13) dan 1.53 (CI
konsesntrasi cukup adalah 2.22 (CI 95%: 1.02-4.83) dan 1.69 (CI 95% 1.06-2.69).
Dalam sebuah uji kesesuai multivariate, risiko keseluruhan-penyebab demensia dan
demensia. Hal ini menambahkan perdebatan mengenai peran vitamin pada kondisi
nonskeletal
Meta analisis baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa konsentrasi serum vitamin D yang
vitamin D pada orang dewasa yang lebih tua dan berlanjutnya ketidakpastian tentang
sintesis bentuk bioaktif vitamin D, ditemukan di seluruh otak manusia. Pada in vitro,
vascular dan risiko stroke iskemik serta atrofi otak. Namun, sebab-akibat terbalik juga
yang rendah pada orang dewasa lanjut usia berhubungan dengan peningkatan risiko
penurunan kognitif. Selain itu, telah dihipotesiskan bahwa risiko penurunan kognitif
ditandai dengan meningkatnya ambang batas bawah antara 25 dan 50 nmol / L.
Namun studi prospektif awal mengenai Vitamin D dan risiko demensia telah
bertentangan. Pada sebuah studi kecil 40 wanita tua, dengan difisiensi berat vitamin
lebih dari 7 tahun. sebaliknya pada 10.186 individu dengan defisiensi vitamin D berat
vascular setelah 30 tahun follow up. Perbedaan dalam temuan ini mungkin karena
berstandar dari catatan medis, yang cukup dapat mengakibatkan kesalahan klasifikasi.
Oleh karena itu kami menghubungkan sejumlah besar ilmu pengetahuan, prospektif,
tua. CHS merekrut partisipan dari 4 komunitas: daerah Forsyth, NC (36.1 utara,
80.3 barat); daerah Sacramento, CA (38.5 Utara, 121.4 Barat); daerah Washington,
MD (39.6 Utara, 77.8 Barat); and Pittsburgh, PA (40.4 Utara, 80.0 Barat). Kohort
terdiri dari 5.201 dewasa telah direkrut pada 1989-1990 dan sebagai tambahan 687
partisipan rawat jalan telah dilakukan pemeriksaan data lengkap pada 1992-1993
( penilaian untuk penelitian ini). Dimana konsentrasi Serum 25 hidroxyvitamin D (25
(OH)D) tidak diukur pada 1424 partisipan yang memiliki prevalensi penyakit
kardiovaskular atau stroke ( satu atau lebih diantaranya: penyakit jantung coroner,
cardioverter, stroke atau TIA), ditetukan dengan rekam medic, temuan EKG dan
laporan sendiri. Pengecualian lebih lanjut adalah volume serum yang cukup untuk
(n:69) di ekslusi dari analasis utama namun dimasukan dlam analisis sekunder
analisis prospektif utama dan 1.727 partisipan untuk analisis dasar sekunder. Mereka
(OH)D yang telah diukur namun tidak ada penilaian diagnostik insiden demensia)
dengan usia ( rata [SD], 74.3 [5.4] tahun vs 73.8 [4.6] tahun, p=0.03), lebih banyak
bangsa non kulit putih (20.0% vs 13.1%, p , 0.001) dan memiliki konstentrasi serum
25 (OH)D yang rendah (mean [SD], 61.2 [39.4 nmol/L vs 64.4 [26.5] nmol/L,
p=0.03) lebih banyak wanita (71.4% vs 69.2%, p=0.31) atau kurang berpendidikan
Nutrisi Klinis Universitas Washington tahun 2008. Total 25 (OH)D (jumlah dari
25(OH)D2 and 25(OH)D3) diukur denan menggunakan spekrometri massa dan cairan
AD telah diperiksa pada tahun 1998-1999 oleh komite neurologi dan psikiatri
domain dan riwayat fungsi kognitif normal sebelum onset abnormalitas. Insiden
Tubuh (IMT dalam kg/m2), merokok (bukan perokok, perokok), konsumsi alcohol
antara nilai serum dasar 25 (OH) D dan risiko keseluruhan insiden penyebab
demneia dan AD. Partisipan yang dinilai memiliki risiko terjadinya dementia dari
tahun 1992-1993 dan dihentikan saat meninggal dan setelah selesai follow up pada
Juni 1999. Semua penyebab dementia termasuk kasus AD dan analasis AD yang
diabatasi untuk dementia non AD. Asumsui Proposionalitas ini dinilai menggunakan
(defisiensi) dan 50nmol/L (cukup). Tren linear antar kategori telah di uji dengan
kategori. Dalam model dasar, kami mengkontrol usia dan musim pengumpulan darah.
Pada keseluruhan model, kami mengkontrol status pendidikan, jenis kelamin, IMT,
tepatan pada akhir distribusi (tak ada satupun berkembang menjadi dementia selama
follow up)
Dalam analisis sekunder, dimana konsentrasi serum 25 (OH) D di analisis
atau glukosa plasma puasa 7.0 nmol/L) dan atau hipertensi ( 3 kategori; tidak ada
hipertensi dengan pengobatan; hipertensi tidak terobati; sistolik 140 mmHg dan
diastolic 90 mmHg tanpa pengobatan). Kami juga memeriksa ras (kulit putih/hitam)
dan memeriksa potensi interaksi denagn etnik pada beberapa model meskipun hal itu
mungkin menimbulkan penilaian berlebih. Pada analisis lebih lanjut, kami menilai
serum 25 (OH) D dan prevalensi keseluruhan penyebab demensia (n= 69) dan AD (n
= 34)
Pada analisis sensitivitas, kami mengekslusi partisipan yang berkembang
telah ditentukan dengan converter awal, nilai p pada kedua sisi, dan rerata
keselahan tipe 1 untuk signifikansi statistik diatut 0.05. analisis yang digunakan
adalah Stata versi SE 12 (StataCorp, College Station, TX) dengan pengecualian plot
analasis prospektif utama. Rata-rata partisipan di follow up selama 5.6 tahun (SD 1.6
median 6.1, berkisar 0.1-8.4). selama 9.317.5 tahun follow up, 171 partisipan
memiliki signifikansi lebih tinggi pada pasrtisipan dengan defisiensi atau defisiensi
Tabel 1 : Data karakterisitik 1.658 partisipan CHS dengan konsentrasi serum 25(OH)D
berat 25(OH)D (tabel 2). Pada model minimal, yang mengalami defisiensi memiliki
peningkatan risiko pada penderita difisiensi verat sekitar 122%. Besarnya hubungan
telah diaamati. Penilaian tambahan mengenai variable potensial tidak mengubah pola
hasil yang ada, terdapat hubungan lurus pada semua grup dalam analisis. Kami
jelas risiko dengan konsentrasi serum 25(OH)D setelah 2-3 tahun follow-up (gambar
memberikan pola hasil yang sama. Penilaian risiko multivariate untuk insiden
0,82, interval kepercayaan 95% [CI]: 0.70-0.97, p =0.02) dan 20% (risiko kesalahan =
sSD 1 dalam transformasi Log 25(OH)D. Penilaian tambahan mengenai diabetes dan
dementia atau AD, beranggapan bahwa kondisi ini tidak mungkin untuk memediasi
hubungan yang diamati (tabel 3). Penilaian untuk etnik melemahkan hasil utama
namun tidak mengubah keseluruhan pola hasil, dan tidak ada hubungan yang
signifikan ( tabel e-1 ). Penilaian tambahan mengenai penghasil dan jenis pekerjaan
menderita defisiensi 25 (OH)D 3-6 kali lebih tinggi daripaa padan dengan konsentrasi
25 (OH)D,hal ini ditunjukan dengan trend lurus (tabel e-3). Setelah mengeksklusi
1 tahun, penilian multivariate risiko keselahan pada pasien dengan defisiensi dan
25 (OH)D cukup, dimana hasilnya adalah 2.42 (interval kepercayaan 95%: 1.33-
4.39) dan 1.54 (interval kepercayaan 95%: 1.06-2.28) untuk insiden keseluruhan-
penyebab dementia ( p untuk tren liner = 0.001) dan 2.36 (interval kepercyaan 95%:
1.08-5.16) dan 1.69 (Interval kepercyaan 95%: 1.04-2.73) untuk AD (p untuk tren
liner = 0.007). Hal ini beranggapan bahwa hubungan tidak ditentukan oleh
pengubah dini
DISKUSI. Kami telah menghubungkan ilmu pengetahuan yang, prospektif, dan
komprehensif dementia dan AD. Kami mangamati sebuah hubungan mintonik yang
kuat antara konsentrasi 25 (OH) D dengan risiko dementia keseluruhan-penyebab dan
AD. Kuatnya hubungan tersebut untuk menilai potensial variable pembaur dan
vitamin D berat berhubungan dengan dementia non AD taoi tidak berisiko munculnya
dementia penyebab keseluruhan dan AD, dan hal tersebut konsisten dengan studi
yang beranggapan adanya keterkaitan dengan gangguan dan penurunan fungsi
meskipun tidak adanya bukti pada studi yang ada atau pada CHIANTI sebuah studi
endokrin merekomendasikan 75nmol/L. sebuah analisis post hoc pada penilitan acak
terkontrol wanita sehat menemukan bahwa dosis rendah vitamin D (400IU) dengan
rerata follow up 7.8 tahun pada wanita yang memiliki serum vitamin D relative
mengklarifikasi bahwa pada dewasa muda dengan nilai ambang batas yang tinggi
pada konsentrasi 25(OH) D 50nmol/L yang diukur dengan LC-MS. Hal ini
melalui otak, termasuk area yang bergungan dengan memori seperti hippocampus dan
girus dentata. Sama halnya dengan enzim yang disintesis dalam bentuk aktif vitamin
vitamin D, 1a-hidroxylase, yang dihasilkan pada sejumlah bagian xdi otak. Bentuk
neurotrophic factor serta ketahan hidup, perkembangan dan fungsi sel neural. Dalam
plak amyloid dimana sebagai sebuah tandad AD. Bitamin D juga mengurangi
citotoksik penginduksi amylid dan apoptosis pada neuron korteks primer. Sebuah
studi baru ini menemukan bahwa amyloid menginduksi sintesis nitrit oxide, bagian
dari proses inflamasi AD yang bergantung pada adanya gangguan vitamin D-jalur
Sebuah studi cross sectional pada 318 orang tua menemukan bahwa defisiensi 25
sejumlah besar infark pembuluh darah besar. Secara ringkas, rendahnya konsentrasi
bermacam-macam berdasar populasi dan termasuk diantaranya pria dan wanita kulit
Meskipun begitu, pada peneilitan ini sebab akibatnya kurang diteliti oleh karena
faktanya partisipan merupakan pasien rawat jalan dan relatif pada kesehatan dasar
ganguan fungsi oleh dementia). Follow up yang panjang dan ekslusi prevalensi
dementia serta insiden dementia yang terjadi dalam tahun setahun membuatkan
Sementara CHS merupakan multietnik, kami tidak memasukan ras hispanik maupun
etnik lain.
Penyebab diekslusinya partisipan dengan penyakit kardiovaskular dan stroke,
adanya beberapa kasus insiden dementia dan vascular (n=15). Hal tersebut tidak
penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki secara umum disfungsi vascular
pada lansia. Dalam sebuah kohort dengan sejumlah beban vascular dan disfungsi
yang cukup (n=945) menjadi berkurang selama follow (n=596). Hal ini
semua studi obsevrasional, pembaur tak terkaur bisa terjadi dan temuan kami tidak
dengan risiko insiden keseluruhan penyebab dementia dan AD dengan rerata follow
up selama 5.6 tahun pada lansia rawat jalan yang bebas dari kondisi vascular
berdasarkan data rekam medik. Studi lebih lanjut dibutuhkan untuk mereplikasi
temuan kami dan memperbanyak jenis populasi yang ada. Hal itu dapat sangat
Informasi ini mungkin berguna dalam meningkatkan desain dan mengurangi biaya
untuk menunda dan mencegah onset dementia dan AD pada orang tua.