1
2
B. Intervention
Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana
penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan serta menginterpretasikan
suatu obyek serta Penelitian analitik meliputi dua variabel yaitu
kardiomiopati dilatasi dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhinya.
Intervensi yang dilakukan yaitu Pengambilan data selama 4 minggu pada
bulan Mei 2016 – Juni 2016. Data yang digunakan adalah data sekunder
yaitu data dari catatan medik RSUP Dr. Kariadi. Dilakukan penelusuran
catatan medik dari tahun 2013-2015 terhadap 150 sampel.
C. Comparison
Analisis dari jurnal lain sebagai pembanding yaitu jurnal yang berjudul
“Analisis Luaran Klinis Kardiomiopati Peripartum di rumah sakit dr.
Hasan Sadikin ”. Jurnal ini membahas tentang Kardiomiopati
peripartum (PPCM) yang merupakan keadaan yang jarang terjadi yang
berhubungan dengan kehamilan di mana terjadi dilatasi ruang jantung
dan kelemahan yang menyebabkan gejala gagal jantung. Adapun faktor
resiko PPCM adalah usia ibu lebih tua, multiparitas, kehamilan
multifetal, tekanan darah tinggi, paparan toksin dan penggunaan obat
tertentu untuk mencegah persalinan prematur. Hasil penelitian ini
adalah PPCM merupakan penyebab kardiomiopati yang jarang terjadi.
Penderita dengan PPCM di RSHS menunujukkan prognosis yang baik
dengan angka pemulihan sebesar 67%, dan yang tidak menunjukkan
pemulihan dihubungkan dengan usia kehamilan yang lebih tua,
multiparitas dan komorbid dalam kehamilan, serta LVEF yang lebih
rendah saat presentasi awal.
Dari perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa faktor resiko
kardiomiopati juga bisa disebabkan oleh kehamilan selain karena faktor
usia dan lain-lain. Pasien dalam kasus kelolaan adalah salah satu pasien
dengan kardiomiopati peri partum sehingga saat persalinan harus
menjalani operasi SC
3
D. Out Come
Peneltian ini mengugkapkan bahwa sampel dengan rentang usia antara 0-
9 tahun sebanyak 1 orang, sampel dengan rentang usia 10-19 tahun
sebanyak 7 orang, sampel dengan rentang usia 20-60 tahun sebanyak 39
orang, dan sampel dengan rentang usia diatas 60 tahun sebanyak 16 orang.
Hal ini sesuai dengan jurnal dari Jasaitytė R, Grabauskienė V yang
menyatakan bahwa pasien kardiomiopati dilatasi paling banyak berusia 20-
60 tahun.
Hasil analisa penelitian ini antara usia dengan kardiomiopati dilatasi
didapatkan hubungan yang bermakna, Hal ini sesuai dengan jurnal dari
Jasaitytė R, Grabauskienė V yang menyatakan bahwa salah satu faktor
risiko kardiomioati dilatasi adalah usia. Didapatkan juga sampel dengan
jenis kelamin laki-laki sebanyak 34 orang, dan sampel dengan jenis
kelamin perempuan sebanyak 29 orang. Hal ini menunjukkan bahwa
pasien kardiomiopati dilatasi paling banyak berjenis kelamin laki-laki
meskipun pada penelitian tidak menunjukkan adanya hubungan antara
jenis kelamin dan kardiomiopati dilatasi
Hasil analisa uji Chi-Square penelitian ini antara riwayat keluarga dengan
kardiomiopati dilatasi didapatkan hubungan yang bermakna. Hal ini sesuai
dengan jurnal dari Jasaitytė R, Grabauskienė V yang menyatakan bahwa
salah satu faktor risiko kardiomioati dilatasi adalah riwayat keluarga.
Hasil analisa uji Chi-Square penelitian ini antara diabetes melitus dengan
kardiomiopati dilatasi didapatkan hubungan yang tidak bermakna Hal ini
tidak sesuai dengan jurnal dari Jasaitytė R, Grabauskienė V yang
menyatakan bahwa salah satu faktor risiko kardiomioati dilatasi adalah
diabetes melitus. Perbedaan hasil ini diduga karena perbedaan karakteristik
sampel pada penelitian ini dan penelitian yang sebelumnya. Hasil analisa
uji Chi-Square penelitian ini antara konsumsi alkohol dengan
kardiomiopati dilatasi didapatkan hubungan yang bermakna Hal ini sesuai
dengan jurnal dari Jasaitytė R, Grabauskienė V yang menyatakan bahwa
salah satu faktor risiko kardiomioati dilatasi adalah konsumsi alkohol.
4
Tabel
No Komponen Aspek Hasil Analisa
1 Dimensi Abstrak Penelitian ini membahas tentang faktor risiko
Substantif dan kardiomiopati dilatasi di Rumah Sakit dr.
Teori Kariadi Semarang.
Kesimpulan dari jurnal tersebut yaitu usia,
riwayat keluarga, konsumsi alkohol, dan
obesitas mempengaruhi terjadinya
kardiomiopati dilatasi sementara jenis
kelamin dan diabetes melitus tidak
mempengaruhi.
1. Menurut Hidayat (2014) hal yang harus
dicantumkan pada abstrak yaitu terdapat
kalimat pengantar tentang alasan mengapa
penelitian tersebut dilakukan.
Pada jurnal ini sudah dicantumkan kalimat
pengantar yaitu Kardiomiopati adalah
sekumpulan kelainan pada jantung dengan
kelainan utama terbatas pada miokardium.
Kondisi ini seringkali berakhir dengan
menjadi gagal jantung. Di Indonesia, jenis
kardiomiopati yang paling banyak dijumpai
adalah kardiomiopati dilatasi.
2. Menurut Hidayat (2014) hal yang harus
dicantumkan pada abstrak yaitu memaparkan
secara ringkas metode penelitian, meliputi
5
4 Dimensi Etik Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah manusia yaitu
Penelitian penderita Kardiomiopati yang berjumlah 63
orang.
Pada jurnal sudah menggunakan kriteria eksklusi
dan inklusi yang bisa menjadi bias penelitian
Dilema Etik Dalam penelitian ini tidak ditemukan dilema etik
dan Hukum maupun hukum karena tidak menggunakan alat
atau tindakan yang membahayakan responden.
Pelanggaran Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya
Prinsip Etik pelanggaran prinsip etik pada responden yang
diberikan intervensi.
5 Presentasi dan Kejelasan Pada jurnal sudah informasi tentang hasil
Penulisan Infomasi penelitian sudah cukup jelas dikemukakan dan
juga didukung oleh beberapa teori
Teknik Teknik Penulisan sudah menggunakan EYD yang
Penulisan jelas dan dapat dimengerti
6 DAFTAR 1.Rosendorff C. Essential Cardiology Principle
and Practice. 2nd ed. New Jersey: Humana Press;
PUSTAKA
2005.
Medicine. p. 246.
6. Bashore TM, Granger CB, Hranitzky P,
Patel MR. Heart Disease. In: Current Medical
Diagnosis & Treatment. 2013. p. 411–2.
DAFTAR RUJUKAN
Preseptor Akademik
(................................................)