Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

FISIOGRAFI PULAU SUMATERA

A.Fisiografi Regional
Secarah umum Fisiografi Pulau Sumatra dibagi menjadi beberapa bagian antara lain :
1 . Zona Kepulauan Busur muka : Merupakan kepulauan yang terangkat akibat adanya
interaksi lempeng india australia dan lempeng euarasia. Memanjang mulai dari pulau nias,
simelue dan tanimbar.
2. Zona Semangko : Merupakan daerah yang memnjang dari utara selatan akibat dari
terbentuknya sesar sumatar / sesar semangko.
3. Zona Jajaran Barisan : Zona Ini memanjang sepanjang sesar semangko
4. Zona dataran Rendah dan berbukit : Fisiografi daerah ini berupa dataran lembah dan terdiri
dari cekungan sedimen
5. Zona Pegunungan Tiga Puluh
6. Zona Paparan Sunda
B.Peta Fisiografi Pulau Sumatera

1
C.Kondisi Geomorfologis
Gambaran secara umum keadaan fisiografi pulau itu agak sederhana. Fisiografinya
dibentuk oleh rangkaian Pegunungan Barisan di sepanjang sisi baratnya, yang memisahkan
pantai barat dan pantai timur. Lerengnya mengarah ke Samudera Indonesia dan pada
umumnya curam. Hal ini mengakibatkan jalur pantai barat kebanyakan bergunung-gunung
kecuali dua ambang dataran rendah diSumatera Utara (Melaboh dan Singkel/Singkil) yang
lebarnya 20 km. Sisi timur dari pantai Sumatra ini terdiri dari lapisan tersier yang sangat
luas serta berbukit-bukit dan berupa tanah rendah aluvial. Jalur rendah terdapat di bagian
timur. Pada bagian ini banyak mengandungbiji intan tersebar di Aceh yang lebarnya 30 km.
Semakin ke arah selatan semakinmelebar dan bertambah hingga 150-200 km yang terdapat di
Sumatra Tengah danSumatra Selatan.1. Rangkaian Bukit Barisan.Elemen orografis yang
utama adalah Bukit Barisan yang panjangnya 1650km dan lebarnya 100 km (puncak
tertingginya ialah Gunung Kerinci danGunung Indrapura 3800 m). Bukit Barisan merupakan
rangkaian sejumlah pegunungan yang sejajar atau colisses yang setelah cabang lainnya ke
luar dariarah pokok barat laut tenggara, dikatakan bahwa arahnya lebih ke arah timur
baratdan merosot (menurun) ke arah tanah rendah di bagian timur. Di antara Sungai Wampu
dan Barumun merupakan Pegunungan Barisan yang bercorak empatpersegi panjang (sumbu
barat laut tenggara 275 km panjangnya dan 150 kmlebarnya). Puncak ini disebut Batak
Tumor. Pada bagian puncak yang mempunyai ketinggian 2000 m (sibutan 2457 m) terdapat
kawah besar Toba yang panjangnya31 km, serta luasnya 2269 km2, sedangkan Danau Toba
panjangnya 87 km danluasnya 1776,5 km2 (termasuk Pulau Samosir).Sistem Barisan di
Sumatra Tengah terdiri dari 11 beberapa pegunungan blok.Bagian yang paling sempit pada
peralihan Batak Tumor (75 m) yang kemudianmelebar menjadi 175 m pada irisan penampang
bukit Padang. Perbukitan yangtertinggi terletak di bagian barat daya dengan ketinggian lebih
dari 2000 m,kemudian berangsur-angsur semakin rendah ke arah dataran rendah
SumatraTimur (Lisun-Kuantan-Lalo 1000 m dan Suligi Lipat Kain ketinggiannya lebihdari
500 m). TOBLER (1971) membedakan elemen-elemen tektonis dan morfologi Sumatra
sebagai berikut:
A. Dataran alluvial terbentang di pantai timur.
B. Tanah endapan/ Foreland tersier (peneplain) dengan Pegunungan Tiga Puluh
C. Depresi sub Barisan
D. Barisan depan / fore barisandengan masa lipatan berlebihan (over thrustmasses)
E. Scheifer Barisan dengan lipatan yang hebat dan batuan metamorf.
F. Barisan tinggi/ High Barisan dengan vulkan- vulkan muda.
G. Dataran alluvial terbentang di pantai barat.

2
Berdasarkan kajian perkembangan geologi, Pulau Sumatra dibedakan menjadi: Basin
Tersier di Sumatra Timur (a-c) disebut zone I, rangkaian pegunungan berbongkah di sebelah
utara Umbilin disebut zone II, Fore barisan merupakan zone III, The Schiefer Barisan (e)
tergolong zone IV kecuali zone Schiefer Barisan di sebelah utara Padang, dan High Barisan
(f) termasuk zone V.Zone II dan III termasuk unsur luar terletak di sisi timur dari Bukit
Barisan. Lengkung geantiklin di Bukit Barisan terangkat pada zaman Pleistosen merupakan
zone IV dan V.Elemen-elemen tektonis dan morfologi Sumatra (Verstappen) Dataran pantai
barat (pantai abrasi), merupakan daerah yang sempit, bahaya terkena erosi dan abrasi,
pantainya berpasir dan tidak cocok untuk dijadikan sebagai permukiman.
Landas Bengkulu. Merupakan kawasan lahan rusak di sebelah barat bukit barisan dan
banyak tererosi, serta memiliki lereng yang terjal.
Deretan pegunungan vulkan muda. Daerahnya sempit dan erosinya tinggi.
Depresi sub barisan (lembah bongkah semangka). Tidak cocok sebagitempat hidup
karena sangat sempit.
Daerah Basalt Sukadana Lampung. Irigasnya sangat sulit karena tidak terdapat
simpanan air.Landaian sebelah timur. Cocok bila dijadikansebagai tempat hidup
karena tanahnya datar. Dimanfaatkan sebagai daerahtransmigrasi. Daerah ini
berkembang menjadi daerah transmigrasi terluasdi Sumatera.
Dataran aluvial pantai timur. Merupakan daerah Rawa Payau.2. Zone SemangkaZone
ini merupakan suatu corak permukaan yang mencerminkankarakteristik dari
Geantiklin Barisan sepanjang pulau itu secara keseluruhan, yangdinamakan jalur
depresi- menengah pada puncak yang disebut Semangko RiftZone. Zone Semangko
ini terbentang mulai dari teluk semangko di SumateraSelatan dan berkembang lebih
jauh ke arah Trog lembah Aceh dengan Kota Rajasebagai ujung utaranya. Di
beberapa jalur ini terisi dan tertutup oleh vulkan-vulkan muda.3. Arah Struktur Pokok
Secara umum arah struktur pokok dari Pulau Sumatra adalah:
Sisi barat Geantiklin Barisan terbentang di sebelah barat jalur Semangkoberada pada
setengah Pulau Sumatera di sebelah selatan Padang tepatnya. Sisibaratnya terbentuk
oleh blok kerang yang panjang dan miring ke SamuderaHindia, dan disebut Block
Bengkulu.
Gawir sesar sepanjang jalur semangko memisahkan pantai barat dan timur.Disebut
juga Bukit Barisan Sensu stricto atau barisan tinggi.
Ujung selatan bukit barisan adalah daerah Lampung. Di antara Padang dan Padang
Sidempuan struktur geantiklinal Bukit Barisan tidak menentu. Geantiklinal block

3
pegunungan yang memanjang di sisi timur, sama dengan daerah di sisi barat sungai
subsekuen dan cabang-cabangnya.
D.Daftar gunung di Sumatera
o Gunung Dempo (3159 m)
o Gunung Kerinci (3.805 m)
o Gunung Leuser (3172 m)
o Gunung Marapi (2,891.3 m)
o Gunung Perkison (2300 m)
o Gunung Pesagi
o Gunung Rajabasa (1281 m)
o Gunung Sekincau (1718 m)
o Gunung Seulawah Agam (1.726 m)
o Gunung Sibayak (2.212 m)
o Gunung Singgalang (2.877 m)
o Gunung Talamau (2,912 m)
o Gunung Tandikat (2438 m)
o Gunung Tanggamus (1162 m

DAFTAR PUSTAKA

http://suarageologi.blogspot.co.id/2013/12/fisiografi-pulau-sumatra.html

4
http://www.academia.edu/9297655/GEOMORFOLOGI_INDONESIA_PULAU_
SUMATERA

Anda mungkin juga menyukai