Anda di halaman 1dari 7

KLASIFIKASI POSISI TEKTONIK GUNUNG API

Ragkuman
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Vulkanologi
Oleh
ANGGI PISKO
NPM. 270110120092 ( GEOLOGI D )
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014
TUGAS KE - 9
RABU, 7 MEI 2014
BAB I
HASIL BACAAN
Pada gambar tersebut nampak bahwa setiap tepi dari lempeng-lempeng yang
bergerak adalah merupakan rangkaian gunungapi atau juga terdapat titik-titik pusat
gempa. Pola dan sebaran gunungapi serta gempa bumi tersebut tentunya tidak terlepas
dari keterkaitannya dengan proses alam lainnya, yaitu akibat gerak mendatar lempeng-
lempeng, baik secara tumbukan (konvergen), divergen, maupun berpapasan.
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluranfluidapanas (batuan dalam wujud cair
ataulava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10kmdi bawahpermukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.
Dalam aktivitas gerak lempeng tektonik, pada tepian lempeng tersebut umumnya
muncul aktivitas vulkanisme dan gempa bumi. Benarkah dan bagaimana itu bisa terjadi?
dari lempeng-lempeng yang bergerak adalah merupakan rangkaian gunung api atau juga
terdapat titik-titik pusat gempa. Pola dan sebaran gunungapi serta gempa bumi tersebut
tentunya tidak terlepas dari keterkaitannya dengan proses alam lainnya, yaitu akibat
gerak mendatar lempeng-lempeng, baik secara tumbukan (konvergen), divergen, maupun
berpapasan.
Saat ini gunung api yang aktif di dunia berjumlah 500 sampai 600 buah yang
tersebar di tiga tempat utama, yaitu sebagai berikut:
a. Di sekitar Samudera Pasifik (sekitar 62%) dengan rincian sekitar 45% tersebar
dikepulauan Pasifik Bagian Barat dan 17% di daerah pinggiran Pasifik Utara dan
Pasifik Selatan.
b. Di Indonesia (14%). Terletak memanjang membentuk jalur pengunungan aktif
sepanjang 7.000 - 7.500 km dan lebar 50 - 200 km, mulai dari Aceh di ujung barat
hingga Halmahera di ujung timurnya.
c. Sisanya tersebar di busur kepulauan dan pinggiran Amerika di Pasifik. Sekitar 3%
terletak di Pasifik Tengah (Hawaii dan Samoa), 1% terdapat di pulau-pulau di
Samudera Hindia, 13% di Atlantik (Azores, Cape Verde Island, Kanada, dan
Medeira yang merupakan gunungapi bawah laut), dan 7% tersebar di Mediteran dan
Asia Kecil Utara. Sekitar 4%-nya terletak di tengah benua dan dikenal sebagai
African Rift System.
Gunung api tersebut sebagian besar terdapat di daratan, yaitu sekitar 83%,
sedangkan sisanya tersebar sebagai gunungapi bawah laut atau dinamakan sub marine
volcano. Penyebarannya mengikuti jalur-jalur memanjang, yang diduga ada kaitannya
dengan rekahan-rekahan kulit bumi.
J alur I merupakan jalur gunung api yang mengikuti jalur pegunungan lipatan di
sepanjang pinggiran Pasifik, terus menyambung melalui Pegunungan Andes, Amerika
Tengah, Meksiko, Amerika Bagian Barat, dan Kanada, Alaska, Asia, Kamchatka,
J epang, Filipina, IndonesiaTimur, Kepulauan Melanesia, dan Selandia Baru. Di sebelah
barat, di sepanjang pinggiran benua Asia dan Afrika, deretan gunung apinya mengikuti
rangkaian kepulauan dan sisanya membusur ke samudera. Batas antara rangkaian pulau-
pulau tersebut dan Samudera Pasifik masing-masing mempunyai sifat dan keadaan
geologi mulai dari sebelah timur pulau-pulau Bouier dan Mariana di utara Irian (Papua),
melewati Kepulauan Solomon dan berakhir di Kepulauan Tonga dan Karnadek.
J alur II merupakan daerah gunung api yang tak sempurna mengikuti jalur
pegunungan lipatan muda. Mulai laut tengah hingga ke Asia Kecil dan Kepulauan
Indonesia. J alur ini di bagian timur Asia dipotong oleh deretan pegunungan tinggi Asia.
Gunung api bawah laut pada jalur ini ditemukan di beberapa tempat, antara lain di Laut
Tengah, yaitu antara Sisilia dan Tunisia, di daerah Kepulauan Lipari dekat pesisir Arakan
dan di Indonesia.
Aktivitas gunung api merupakan sebab utama adanya sebaran panas bumi,
terutama hidrotermal. Batuan pemanas dari aktivitas vulkanisme akan berfungsi sebagai
sumber pemanasan air. Panas yang ditimbulkan oleh pergerakan sesar aktif kadang-
kadang berfungsi pula sebagai sumber panas. Seperti sumber-sumber mata air panas di
daerah sekitar gunungapi di sepanjang jalur sesar aktif Palu- Koro, di Sulawesi.
Di Indonesia terdapat 400 gunung berapi, tetapi yang masih aktif kira-kira 80
gunung saja. Gunung-gunung tersebut digolongkan atas 3 barisan, yakni:
a. Sumatra J awa Nusa Tenggara sekitar laut banda
b. Halmahera dan Pulau-Pulau disebelah baratnya.
c. Sulawesi Utara Pulau sangihe Pulau Mindanao.
Beberapa gunung berapi di Indonesia yang sangat berbahaya letusannya adalah
Gunung Tambora di pulau sumbawa yang meletus tahun 1815, Gunung Krakatau yang
meletus tahun 1883, gunung kelud yang meletus tahun 1919, gunung merapi yang
meletus tahun 1930, Gunung Agung yang meletus tahun 1962/1963 dan gunung
galunggung yang meletus tahun 1982.
Ada tiga sistem pokok persebaran pegunungan yang bertemu di Indonesia, yaitu:
a. Sunda
b. Sistem Busur Tepi Asia
c. Sistem Sirkum Australia.
Sistem Sunda
Sistem ini dimulai dari Arakan Yoma di Myanmar sampai ke Kepulauan Banda
di Maluku dengan panjang kurang lebih 7.000 km yang terdiri dari lima busur pegu-
nungan, yaitu :
1. Busur Arakan Yoma, terpusatdi Shan (Myanmar).
2. Busur Andaman Nicobar, terpusat di Mergui.
3. Busur Sumatera J awa, terpusat di Anambas.
4. Busur Kepulauan Nusa Tenggare, terpusat di Flores.
5. Busur Banda, terpusat Banda.
Secara umum, sistem Sunda terbagi atas dua busur, yakni busur dalam vulkanis
dan busur luar tidak vulkanis yang terletak di bawah permukaan laut.
Sistem Busur Tepi Asia
Sistem ini dimulai dari Kamsyatku melalui J epang, Filipina, Kalimantan dan
Sulawe-si. Di Filipina, busur tepi Asia bercabang menjadi tiga, yaitu :
1. Cabang pertama dimulai dari Pulau Luzon melalui Pulau Samar ke Mindanao
dan Kepulauan Sulu ke Kalimantan Utara.
2. Cabang kedua dimulai dari Pulau Samar ke Mindanao dan Sangihe ke Sula-
wesi.
3. Cabang ketiga dimulai dari Pulau Luzon melalui Pulau Palawan ke Kaliman-
tan Utara.
Sistem Sirkum Australia
Sistem ini berasal dari Selandia Baru melalui Kaledonia Baru ke Irian (Papua).
Ba-gian utara sistem pegunungan ini bercabang dua sebagai berikut :
1. Dari Pulau Bismarck melalui pegunungan tepi utara Papua sampai ke kepala
burung menuju Halmahera.
2. Dari ekor Pulau Irian (Papua) melaui bagian tengah sampai ke Pegunungan
Charleslois di sebalah barat.
Ketiga pegunungan ini bertemu di sekitar Kepulauan Sulu dan Banggai.
Indonesia a-dalah daerah pertemuan rangkaian Mediterania dan rangkaian Sirkum
Pasifik dengan proses pembentukan pegunungan yang masih berlangsung. Oleh
sebab itu, Indonesia banyak terjadi gempa bumi.
Tektonismemempunyai hubunganerat dengandiatropismedanvulkanisme
Pergerakanlempengtektonik mengakibatkanterbentuknyapegunungandanperbukita
n(diatropisme)
Tenagatektonik mendorongcairaninti bumi naikkeatasdanmenjadi tenagavulkanis
mesehinggaterjadilahgunungapi
Tektonismeadalahsuatupergeserankerak bumidalamskalabesar meliputi patahan, p
elipatan,retakandanpelengkunganyangdisebabkanketidak stabilankerakbumi
Gerakantektonismedapat di bedakanjadi dua, yaitu: epirogenesisdanorogenesis
o Epirogensis: merupakangerakanvertikal yanglambat danmeliputi daerahya
ngluas
EpirogenesisPositif : permukaanbumi bergerak turun, sehinggapermu
kaanlauttampakseolah-olahnaik
EpirogensisNegatif : permukaanbumi naik, sehinggatampak seolah-
olahpermukaanair laut turun
o Orogenesis: gerakantektonik yangberlawanandengangerakepirogenesis
karenameliputi daerahyangsempit
Gerakanini meliputi : pelengkungan(warping), pelipatan(folding),
patahan(faulting), retakan(jointing)
Tenagayangmendorongterjadinyaproses tektonik dapat dibedakanmenjadi dua,
berdasarkanasalnya, yaitu: TenagaEndogen,yangberasal dari dalambumi; danTena
gaEksogen, yangberasal dari luar bumi
TektonismemenghasilkanVulkanisme
Tenagaendogenberperanuntuk mendorong terjadinya tumbukan antara
lempengsamudra danlempengbenua.
Lempengdasar samudera menghunjamke bawahlempengbenua, sehingga
terbentuk subduction zone.
Kemudianmagma yangterbentuk di bawahzonasubduksi naikkepermukaan
vulkanismesebenarnyamerupakanbentuklainpenyaluranprosestektonik
sehinggavulkanismetidak bisadipisahkandari dari prosestektonisme
Aktivitasvulkanismedidahului denganprosestektonisme
BAB II
RANGKUMAN
Keterdapatan gunung api tidak terlepas dari keterkaitannya dengan proses alam yaitu
akibat gerak mendatar dari lempeng-lempeng baik secara konvergen, divergen maupun
berpapasan. Dalam aktivitas gerak lempeng tektonik, pada tepian lempeng tersebut umumnya
muncul aktivitas vulkanisme dan gempa bumi.
Saat ini gunung api yang aktif di dunia berjumlah 500 sampai 600 buah yang tersebar
di tiga tempat utama, yaitu sebagai berikut:
a. Di sekitar Samudera Pasifik (sekitar 62%) dengan rincian sekitar 45% tersebar
dikepulauan Pasifik Bagian Barat dan 17% di daerah pinggiran Pasifik Utara dan
Pasifik Selatan.
b. Di Indonesia (14%). Terletak memanjang membentuk jalur pengunungan aktif
sepanjang 7.000 - 7.500 km dan lebar 50 - 200 km, mulai dari Aceh di ujung barat
hingga Halmahera di ujung timurnya.
c. Sisanya tersebar di busur kepulauan dan pinggiran Amerika di Pasifik. Sekitar 3%
terletak di Pasifik Tengah (Hawaii dan Samoa), 1% terdapat di pulau-pulau di
Samudera Hindia, 13% di Atlantik (Azores, Cape Verde Island, Kanada, dan
Medeira yang merupakan gunungapi bawah laut), dan 7% tersebar di Mediteran dan
Asia Kecil Utara. Sekitar 4%-nya terletak di tengah benua dan dikenal sebagai
African Rift System.
J alur I merupakan jalur gunung api yang mengikuti jalur pegunungan lipatan di
sepanjang pinggiran Pasifik, terus menyambung melalui Pegunungan Andes, Amerika
Tengah, Meksiko, Amerika Bagian Barat, dan Kanada, Alaska, Asia, Kamchatka, J epang,
Filipina, Indonesia Timur, Kepulauan Melanesia, dan Selandia Baru. Di sebelah barat, di
sepanjang pinggiran benua Asia dan Afrika, deretan gunung apinya mengikuti rangkaian
kepulauan dan sisanya membusur ke samudera. Batas antara rangkaian pulau-pulau tersebut
dan Samudera Pasifik masing-masing mempunyai sifat dan keadaan geologi mulai dari
sebelah timur pulau-pulau Bouier dan Mariana di utara Irian (Papua), melewati Kepulauan
Solomon dan berakhir di Kepulauan Tonga dan Karnadek.
J alur II merupakan daerah gunung api yang tak sempurna mengikuti jalur pegunungan
lipatan muda. Mulai laut tengah hingga ke Asia Kecil dan Kepulauan Indonesia. J alur ini di
bagian timur Asia dipotong oleh deretan pegunungan tinggi Asia. Gunung api bawah laut
pada jalur ini ditemukan di beberapa tempat, antara lain di Laut Tengah, yaitu antara Sisilia
dan Tunisia, di daerah Kepulauan Lipari dekat pesisir Arakan dan di Indonesia.
Ada tiga sistem pokok persebaran pegunungan yang bertemu di Indonesia, yaitu:
a. Sunda
b. Sistem Busur Tepi Asia
c. Sistem Sirkum Australia.

Anda mungkin juga menyukai