Anda di halaman 1dari 5

Cincin Api Pasifik

Ibarat bagian tangan, Indonesia adalah jari manis yang dilingkari sebuah cincin. Bedanya
ini bukan cincin biasa melainkan cincin bencana yang menjadikan si zamrud khatulistiwa
itu harus selalu bersiap menghadapi bencana.
Search

Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (bahasa Inggris: Ring of Fire) adalah
daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi
cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup
wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa
Pasifik.Cincin Api Pasifik (Ring Of Fire) adalah area dimana terdapat banyak sekali
terjadi gempa dan letusan gunung berapi di dalam area Samudera Pasifik. Dalam bentuk
seperti tapal kuda dengan panjang 40.000 km, itu dikaitkan dengan palung samudera,
vulkanik busur, dan sabuk vulkanik dan pergerakan lempeng yang terjadi terus menerus
serta berdekatan. Cincin Api memiliki 452 gunung berapi dan merupakan rumah bagi
lebih dari 75% gunung berapi aktif dan tidak aktif di dunia. Kadang-kadang disebut
circum-Pacific belt atau circum-Pacific seismic belt.
Cincin Api adalah akibat langsung dari lempeng tektonik dan pergerakan serta tabrakan
dari lempeng kerak. Bagian timur cincin adalah hasil dari Lempeng Nazca dan Lempeng
Cocos menjadi sub bagian di bawah bergerak ke arah barat Lempeng Amerika Selatan.
Sebagian dari Lempeng Pasifik bersama dengan lempeng Juan de Fuca kecil sedang sub
bagian di bawah Lempeng Amerika Utara. Sepanjang bagian utara dengan lempeng
Pasifik bergerak ke arah barat laut sedang sub bagian Kepulauan Aleut di bawah busur.
Lebih ke barat lagi lempeng Pasifik sedang sub bagian sepanjang sabuk Semenanjung
Kamchatka di selatan melewati Jepang. Bagian selatan lebih kompleks dengan sejumlah
kecil lempeng tektonik bertabrakan dengan lempeng Pasifik dari Kepulauan Mariana,

Filipina, Bougainville, Tonga, dan Selandia Baru. Indonesia terletak di antara Cincin Api
sepanjang kepulauan timur laut berbatasan langsung dengan New Guinea dan di
sepanjang sabuk Alpide selatan dan barat dari Sumatera, Jawa, Bali, Flores, dan Timor.
Yang terkenal dan sangat aktif zona Patahan San Andreas di California adalah sebuah
kesalahan yang mengubah offset sebagian dari Pasifik Timur Naik barat daya di bawah
Amerika Serikat dan Meksiko. Gerakan kesalahan kecil menghasilkan banyak gempa
bumi, pada beberapa kali sehari, yang kebanyakan terlalu kecil untuk dirasakan. Queen
Charlotte Fault aktif di pantai barat Ratu Charlotte Islands, British Columbia, Kanada,
telah menghasilkan tiga gempa bumi besar pada abad ke-20: 7 besaran peristiwa pada
tahun 1929, yang berkekuatan 8,1 terjadi pada tahun 1949 (terbesar di Kanada tercatat
gempa bumi) dan 7,4 besaran pada tahun 1970.
Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di
sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (56% dari seluruh gempa dan 17%
dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra,
Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika. Berikutnya adalah Mid-Atlantic Ridge,
sabuk ketiga tempat sering terjadinya gempa.
Daerah cakupan
Beberapa daratan dan lautan yang membentuk Lingkaran Api Pasifik (dari arah barat
daya, berlawanan arah jarum jam):
* Selandia Baru
* Palung Kermadec
* Palung Tonga
* Palung Bougainville
* Indonesia
* Gunung Merapi
* Filipina
* Palung Filipina
* Palung Yap
* Palung Mariana
* Palung Izu Bonin
* Palung Ryukyu
* Jepang
* Gunung Fuji
* Palung Jepang
* Palung Kurile
* Kamchatka
* Kepulauan Aleutia
* Palung Aleutia
* American cordillera
* Alaska

* Pacific Coast Range


* British Columbia
* Barisan Pegunungan Cascade
* Gunung St. Helens
* California
* Meksiko
* Palung Amerika Tengah
* Guatemala
* Nikaragua
* Kolombia
* Ekuador
* Peru
* Palung Peru-Chili Trench

Dari sebanyak 129 gunung api di Indonesia atau 13 persen dari seluruh gunung api di
dunia, terbentang dari pulau Sumatera menyusuri pulau Jawa kemudian menyeberang ke
Bali, Nusa Tenggara hingga bagian timur Maluku dan berbelok ke utara pulau Sulawesi.
Atau melingkari Kepulauan Indonesia sehingga dikenal dengan sebutan lingkaran api
(The Ring of Fire) Indonesia, atau jalur tektonik Indonesia, tegas Kepala Pusat
Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi, Dr Surono, Senin (25/2).
Banyaknya gunung api di Indonesia, karena negara kepulauan ini tercabik-cabik oleh
keberadaan pusat hiruk-pikuk tiga lempeng tektonik (tectonic plate), yang saling
bertabrakan, katanya.
Masing-masing lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik,
tumbukan ketiga lempeng tersebut pada akhirnya membentuk rangkaian gunung api di
Indonesia.
Dijelaskan, kawasan ini menjadi arena benturan antara lempeng Indo-Australia yang

bergerak ke utara terhadap lempeng Pasifik yang relatif bergerak ke arah barat.
Sehingga kepulauan Indonesia dihimpit oleh dua pergerakan, terdiri ke utara dan ke barat
dengan kecepatan berkisar 4-6 cm per tahun, maka lempeng yang berbenturan tersebut
menunjang tepat di bawah kepulauan Indonesia dan memberi peluang kepada magma
merayap naik, persis diatas Nusantara dan membentuk banyak pulau.
Di bagian utara terdapat lempeng yang ketiga, lempeng Eurasia yang menahan himpitan
tersebut sehingga Nusantara berada dalam lingkaran pertarungan tiga lempeng besar
dunia.
Akibat benturan ketiga lempeng itu, menyebabkan retaknya beberapa bagian pada kerak
bumi, selain menimbulkan panas yang memproduksi batuan cair (magma).
Melalui retakan-retakan yang terbentuk, sekaligus sebagai bidang lemah, magma
terdorong naik dan membentuk kerucut-kerucut gunungapi.
Sementara itu, zona subduksi yang terbentuk sangat luas dimulai dari sisi selatan barat
pulau Sumatera hingga sisi selatan pulau Jawa, zona tersebut berlanjut hingga Nusa
Tenggara yang memanjang dari barat ke timur.
Kemudian di bagian timur Nusantara jalurnya memutar dimulai dari laut Banda di
Maluku berputar ke utara memotong Sulawesi bagian utara, tegasnya.
Surono menyatakan, team-nya siap dan mampu menangani target letusan lima gunung api
di Indonesia setiap tahun.
Saat ini terdapat dua gunung api berstatus siaga, gunung api Krakatau di Selat Sunda
telah meletus sedangkan gunung api Lokon di Sulawesi terus-menerus mengeluarkan
asap tebal.
Gunung berapi di Indonesia adalah yang terakftif diantara tempat lainnya yang termasuk
dalam Ring Api Pasifik. Mereka terbentuk dari daerah sub bagian antara lempeng Eurasia
dan Lempeng Indo-Australia. Beberapa dari gunung berapi mencatatkan letusannya,
misal, Krakatau yang meberikan efek global pada 1883, Danau Toba untuk letusan
supervolcanic yang diperkirakan terjadi pada 74000SM yang bertanggung jawab atas 6
tahun musim dingin, dan Gunung Tambora yang merupakan letusan tersadis yang tercatat
dalam sejarah di tahun 1815.

Gunung berapi paling aktif adalah Kelud dan Merapi di Pulau Jawa yang telah
membunuh ribuan penduduk di sekitarnya. Sejak tahun 1000, Kelud telah meletus 30
kali, dimana yang terbesar dengan skala 5 dalam Index Letusan Gunung Berapi, di saat
Merapi meletus lebih dari 80 kali. The International Association of Volcanology and
Chemistry menjulukki Merapi sebagai gunung berapi 10 tahunan sejak 1995 atas
tingginya aktifitas gunung berapi ini.

Anda mungkin juga menyukai