Anda di halaman 1dari 18

Hubungan Mengikuti Organisasi Dengan Indeks

Prestasi Mahasiswa
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia kampus mahasiswa dituntut untuk saling bersaing atau


berkompetisi dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan, yang
dalam ini sebagai tolak ukurrnya adalah indeks prestasi. Di bangku kuliah
ini sering kita temui materi - materi perkuliahan yang belum kita pahami
saat belajar, bahkan terkadang ada beberapa dosen yang kurang
berkompeten dalam bidang yang harus diajarkan, hal yang tidak kalah
pentingnya ialah waktu belajar di kelas yang terbatas.

Dari beberapa faktor diatas tidak lain ialah merupakan faktor penghambat
kita dalam menyerap pengetahuan. Sering juga kita mendengarkan para
dosen mengatakan bahwa tidak lebih dari 30% saja materi yang dapat kia
terima dan pelajari dalam kelas, sedangkan yang 70% harus kita cari
diluar bangku perkuliahan,salah satunya ialah dengan mengikuti serta
aktif dalam berorganisasi.

Masalah tersebut diatas memberikan suatu inspirasi kami untuk meneliti


hal penunjang yang bersifat eksternal dari usaha paling mayoritas yang
dipilih oleh sebagaian mahasiswa,yaitu dengan mengikuti organisasi
eksternal kampus maupun internal kampus. Mengingat intelektualitas dan
wawasan mahasiswa dewasa yang menurun karena pengaruh lingkungan
yang hedonisme, mungkin saja dengan peran organisasi kampus dapat
menetralisir pengaruh-pengaruh tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan di atas, peneliti ingin memberikan beberapa rumusan


masalah diantaranya sebagai berikut:

1. Bagaimana indeks prestasi mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan


Ampel Surabaya sebelum dan setelah mengikuti organisasi?

2. Bagaimana komitmen mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel


Surabaya sebagai insan akademis dan sekaligus sebagai organisator?
C. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian tentunya peneliti mempunyai tujuan yang


ingin dicapai diantaranya :

1. Untuk mengetahui pengaruh keikutsertaandalam organisasi


terhadap nilai indeks prestasi mahasiswa Fakultas Dakwah IAINSunan
Ampel Surabaya.

2. Mengetahui kemampuan mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan


Ampel Surabaya dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi.

D. Objek Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mengambil sasaran atau obyek


penelitian adalah mahasiswa yang ada di Fakultas Dakwah
IAIN Sunan Ampel Surabaya. Yang mana data dari objek itu akan mampu
menjawab permasalahan dalam penelitian.

E. Definisi Operasional

Pengaruh (Impact) adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,


mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan
agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya. Kompetensi ini
menekankan pada keinginan untuk mempengaruhi atau menimbulkan
dampak pada orang lain.

Keikutsertaan adalah turut serta dalam segala hal kegiatan, utamanya mengikuti
kegiatan organisasi. Hal yang diikuti bisa berupa hal yang positif ataupun negatif.
Yang mana dari keikutsertaan dalam kegiatan - kegiatan tersebut menghasilkan
suatu dampak atau pengaruh.
Organisasi adalah suatu pola hubungan - hubungan yang melalui mana orang -
orang dibawah pengarahan manager mengejar tujuan bersama. Dan organisasi
yang kami maksudkan dalam penelitian kami adalah organisasi eksternal dan
internal yang ada di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Nilai Indeks Prestasi adalahtingkat keberhasilan studi yang dicapai


oleh mahasiswa dari semua kegiatan akademik yang diikuti mahasiswa Fakultas
Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya dalam jangka tertentu, yang dinyatakan dalam
bentuk bilangan. Indeks Prestasi terdiri atas 2 macam, yaitu Indeks Prestasi
Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menuntut ilmu atau belajar diperguruan
tinggi. Adapun lebih spesifiknya lagi, mahasiswa dalam penelitian ini adalah
mahasiswa fakultas dakwah yang mengikuti atau aktif dalam organisasi.

Fakultas Dakwah ialah fakultas ilmu sosial yang berada didalam sebuah
institusi pendidikan, yaitu IAIN Suanan Ampel Surabaya. Ilmu-ilmu sosial yang ada
dalam fakultas dakwah tersebut antara lain adalah prodi sosiologi, psikologi,
komunikasi,jurusan KPI, BKI, PMI,dan manejemen dakwah.

F. Sitematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Pendahuluan ini mencakup sub-sub bahasan yaitu tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, objek penelitian, definisi operasional, sistematika
pembahasan, kerangka teoritik, metode penelitian dan yang terakhir adalah
kuisioner.

BAB II: DESKRIPSI LOKASI

Deskripsi lokasi disini mencakup hal sebagai berikut:

1. Kondisi lokasi

2. Kondisi mahasiswa

3. Kondisi sosial fakultas dakwah

BAB III: PEMBAHASAN

Pada bab pembahasan disini yang tercakup didalamnya adalah penyajian


data dan analisis data, yaitumenjelaskan perolehan data yang diterima
dari lapangan oleh peneliti dan menjelaskan pada gambaran penelitian
yang ada di lapangan dan dianalisis.
BAB IV: PENUTUP

Pada bab ini terdiri dari kesimpulan, saran, kritik dan daftar pustaka.

G. Kerangka Teoritik

Dalam penelitian kali ini kerangka teoritik digunakan oleh peneliti sebagai
analisis data yang didapatkan dilapangan dengan menggunakan teori-
teori sosial yang ada. Dalam permalahan kali ini peneliti menyusun
kerangka teoritik menggunakan teori fungsionalisme struktural. Yang
mana teori inimenganalogikan bahwa setiap struktur dalam sistem sosial
fungsional terhadap yang lain, seperti halnya apa yang menjadi fungsi baik dalam
mahasiswa. Dalam organisasi ini mahasiswa mencoba untuk mencari pengalaman
baru serta ilmu ilmu baru yang bermanfaat melalui kegiatan-kegiatan yang ada
dalam organisasi yang mana diharapkan dapat menunjang nilai indeks prestasi
mahasiswa itu sendiri.

Meskipun terkadang ada sebagian orang yang berasumsi bahwa organisasi


mengganggu perkuliahan. Akan tetapi semua itu kembali lagi dalam diri individu
mahasiswa itu sendiri bagaimana ia mengikutsertakan organisasi itu dengan baik
tanpa adanya kesimpangsiuran antara organisasi dengan perkuliahan itu sendiri.
Seperti yang dikatakan oleh Robert K.Merton bahwasanya sering terjadi
percampuradukkan antara motif subyek dengan pengertian fungsi. Fungsi sendiri
adalah akibat yang dapat diamati yang menuju adaptasi adalah penyesuaian dalam
suatu sistem. Sedangkan akibat yang tidak sesuai dengan dalam suatu sistem
dalam konsep ini bagi Mertondisebut dengan sebutan disfungsi[1].

Sekalipun disfungsi, ketegangan -ketegangan dan penyimpangan -


penyimpangan senantiasa terjadi juga dalam berorganisasi. Akan tetapi
dalam jangka yang panjang keadaan tersebut pada akhirnya akan teratasi
dengan sendirinya melalui proses institusionalisasi. Dengan kata lain,
sekalipun integrasi sosial pada tingkat yang sempurna tidak pernah akan
tercapai. Akan tetapi sistem sosial senantiasa berproses kearah itu.

H. Metode Penelitian

Metodologi adalah suatu proses, prinsip, dan prosedur, yang kita


gunakan untuk mendekati problem dalam pencarian jawaban. Dengan
ungkapan lain, metodologi adalah suatu pendekatan umum yang
digunakan untuk mengkaji topik penelitian.[2]

Sedangkan dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan


kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis
terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral
dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari
hubungan-hubungan kuantitatif.

Jenis penelitian ini adalah survey yaitu penelitian yang mengambil sampel
dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok.[3]

1. Pendekatan Dalam Penelitian

Pendekatan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah


pendekatan dalamparadigma fakta sosial terutama teoriFungsionalisme
Struktural. Yang dimaksud disini adalah untuk mengetahui

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survey yaitu penelitian yang mengambil sampel
dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok.[4]

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel


Surabaya.Dikarenakan menarik diteliti, karena belum pernah diteliti, dan
dengan pertimbangan bahwa ditempat tersebut memiliki kondisi yang
diharapkan dari peneliti untuk dapat menjawab permasalahan penelitian.

I. Kuisioner

Nam :

Jurusan :

Semester :

Organisasi yang diikuti :

1. Adakah organisasi intra maupun ekstra di kampus anda?

a. Ada b. tidak tahu c.


tidak ada

2. Apakah anda aktif dalam mengikuti organisasi tersebut?


a. Ya b. kadang-kadang c. tidak

3. Sejak kapan anda mengikuti organisasi?

a. Semester 1 b. semester 3 c.
semester 3 keatas

4. Dapatkah anda membagi waktu antara kuliah dengan organisasi?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak
bisa

5. Faktor apa yang mendorong anda mengikuti organisasi tersebut?

a. Kesadaran diri b. ajakan teman c. dianggap


eksis

6. Apakah organisasi yang anda ikuti memiliki tujuan yang jelas?

a. Ya b. tidak tahu c. tidak

7. Kegiatan apa saja yang sering dilakukan organisasi tersebut?

a. Kajian/diskusi seminar b. tidak tahu c.


tidak ada

8. Apakah organisasi anda selalu mengadakan kegiatan kajian atau


diskusi?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak

9. Berapa kali dalam seminggu organisasi anda mengadakan kegiatan


kajian atau diskusi?

a. Seminggu sekali b. tidak tahu c.


tidak ada

10. Apakah anda mendapatkan banyak manfaat dari mengikuti


organisasi tersebut?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak

11. Apakah anda mendapat pengetahuan baru dari organisasi yang anda
ikuti?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak

12. Apakah organisasi yang anda ikuti menunjang kuliah anda?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak
13. Adakah pengaruh organisasi tersebut dengan nilai indeks prestasi
anda?

a. Ada b. sama saja c.


tidak ada

14. Berapa nilai indeks prestasi anda sebelum mengikuti organisasi


tersebut?

a. 3,00 keatas b. 1,75 - 2,90 c. 0 -


1,60

15. Berapa nilai indeks prestasi anda setelah mengikuti organisasi


tersebut?

a. 3,00 keatas b. 1,75 - 2,90 c. 0 -


1,7
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi Lokasi

Fakulas dakwah adalah sebuah fakultas ilmu sosial yang didalamnya


erdapat beberapa jurusan dan program study. Fakultas dakwah tergabung
dalam sebuah institut, yaitu institut agama islam ngeri sunan
ampel Surabaya ( IAIN supel ). Fakultas dakwah terdiri atas dua gendung,
yaitu gedung A berada disisi kanan dan gedung B berada di sisi kiri,
fakultas dakwah teterletak pada sisi belakang daripada intitut tersebut,
bersandingan dengan fakutas adab dan fakultas tarbiyah. Fakultas
dakwah ini berada di wilayah desa jemursari, kecamatan
wonocolo, Surabaya. Desa jemursai kecamatan wonocolo merupakan
wilayah Surabaya selatan. IAIN sunan ampel berada di jalan A.Yani nomor
117, kemudian adapun batas-batas dari dari wilah kelurahan wonocolo
adalah sebagi berikut:

a. Sebelah Utara : Kelurahan Margorejo

b. Sebelah Selatan : Kelurahan Siwalan Kerto

c. Sebelah Barat : Kelurahan Ketintang

d. Sebelah Timur : Kelurahan Gedang Sari.

B. Kondisi Mahasiswa

KPI

SEMESTER 1 3 5 7 9 11 13 15

LK 32 23 19 25 3 3 2 -

P 34 29 32 17 - 1 - -

JUMLAH 66 52 51 42 3 4 2 -

JUMLAH KESELURUHAN:220

PMI
SEMERTER 1 3 5 7 9 11 13 15

LK 15 15 16 11 5 - 4 -

P 20 17 10 13 - 1 - -

JUMLAH 35 32 26 24 5 1 4 -

JUMLAH KESELURUHAN:127

BPI

SEMEST 1 3 5 7 9 11 13 15
ER

LK 15 13 13 10 2 2 - -

P 49 35 26 12 2 1 2 -

JUMLAH 64 48 39 22 4 3 2 -

JUMLAH KESELURUHAN:182

MD

SEMEST 1 3 5 7 9 11 13 15
ER

LK 40 15 22 16 3 2 1 -

P 44 22 27 23 1 - - -

JUMLAH 84 37 49 39 4 2 1 -

JUMLAH KESELURUHAN:219

SOSIOLOGI

SEMESTER 1 3 5 7 9 11 13 15

LK 49 23 26 9 5 3 1 -

P 36 37 21 16 3 - - -

JUMLAH 85 60 47 25 8 3 1 -

JUMLAH KESELERUHAN:229
KOMUNIKASI

SEMEST 1 3 5 7 9 11 13 15
ER

LK 59 78 62 33 15 - 2 -

P 72 52 91 53 3 - 1 -

JUMLAH 131 130 153 86 18 - 3 -

JUMLAH KESELURUHAN:521

PSIKOLOGI

SEMEST 1 3 5 7 9 11 13 15
ER

LK 46 49 46 13 11 1 1 -

P 79 90 119 67 16 3 2 -

JUMLAH 125 139 165 80 27 4 3 -

JUMLAH KESELURUHAN:543

Dari berbagai jurusan fakultas dakwah tersebut, maka dapat kita


jumlahkan sebagai berikut:

1. Jurusan KPI 220

2. Jurusan PMI 127

3. Jurusan BPI 182

4. Jurusan MD 219

5. Prodi Sosiolog 229

6. Prodi Komunikasi 521

7. Prodi Psikologi 543

Dari prodi prodi tersebut, setelah dijumlahkan bahwasanya mahasiswa


fakultas dakwah periode 2010-2011 berjumlah 2060 mahasiswa.

C. Kondisi Sosisal Fakultas Dakwah

Fakultas dakwah adalah salah satu fakultas favorit di IAIN sunan ampel
surabaya, mahasiswa fakultas dakwah itu sendiri bersifat heterogen,
karena mereka berangkat dari latar belakan sosial yang berbeda-beda. Hal
tersebut terjadi karena mahasiswa fakultas dakwah bukan hanya berasal
dari kota surabaya itu sendiri, akan tetapi mereka banyak yang berasal
dari luar kota atau bahkan banyak yang berasal dari luar pulau.

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam penelitian kami yang berjudul Pengaruh Keikutsertaan


Dalam Organisasi Terhadap Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa Fakultas
Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, kami menggunakan
Paradigma Fakta Sosial yang diperkenalkan oleh Emile Durkheim. Yang
mana Paradigma FaktaSosial ini memusatkan perhatiannya kepadafakta-
fakta sosial. Secara garis besar fakta sosial yang menjadi pusat perhatian
sosiologi terdiri atas dua tipe yaitu struktur sosial dan pranata sosial.
Menurut teori fungsional struktural, struktur sosial dan pranata sosial
tersebut berada dalam suatu sistem sosial yang berdiri atas bagian-
bagian atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan menyatu dalam
keseimbangan. Sifat dasar serta antar hubungan dari fakta sosial inilah
yang menjadi sasaran penelitian sosiologi menurut paradigma fakta
sosial.

Dalam Penelitian ini kami memusatkan perhatian kami pada


TeoriFungsional Struktural. Tokoh utama dalam Teori ini adalah K.Merton.
Yang mengembangkan konsep fungsi dan disfungsi. Menurutnya, struktur
sosial dan pranata yang ada fungsional terhadap fakta sosial yang
lainnya. Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap struktur dalam sistem
sosial, fungsional terhadap yang lain. Sebaliknya jika tidak fungsional,
maka struktur itu tidak akan ada atau akan hilang dengan sendirinya.

Lalu konsep disfungsi, konsep disfungsi ini sangat berkaitan erat


dengan masalah sosial dan perubahan sosial. Akibat dari adanya konsep
disfungsi dapat mengurangi kemampuan beradaptasi dari sistem itu
sendiri dan akhirnya membuat ketegangan dan kekacauan dalam sistem
itu. Kemudian secara disadari atau tidak, maka sistem itu akan mengalami
sebuah perubahan stuktural (perubahan sosial). Berdirinya struktur-
struktur yang baru ini akan menghasilkan akibat-akibat baru dan
kemudian begitu seterusnya. Arti dari disfungsi yang sebenarnya adalah
kelonggaran atas sebuah perubahan dalam suatu sistem yang bersifat
fungsional ataupun non-fungsional.
Untuk membuktikan apakah memang benar setiap struktur dalam
sistem sosialfungsional terhadap fakta sosial yang lainnya marilah kita
lihat tabel berikut ini.

Tabel 1.1

Keberadaan Organisasi Intra Maupun Ekstra di Kampus

No Keberadaan organisasi intra maupun ekstra Frekwensi %

1 1 1 1

2 2 0 0

3 3 99 99

Sumber : Data angket penelitian PengaruhKeikutsertaan Dalam


Organisasi Terhadap Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa Fakultas Dakwah
IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2011

Tabel 1.2

Keaktifan Mengikuti Organisasi

No Keaktifan dalam organisasi Frekwensi %

1 1 4 4

2 2 32 32

3 3 64 64

Sumber : Data angket penelitian PengaruhKeikutsertaan Dalam


Organisasi Terhadap Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa Fakultas Dakwah
IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2011

Berdasarkan tabel-tabel diatas menunjukkan bahwa keberadaan


organisasi intra maupun ekstra di Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel
Surabaya 64 % mempengaruhi keaktifan mahasiswa dalam mengikuti
organisasi (Lihat tabel 1.3). Hal tersebut dapat kita lihat dengan sejak
kapan mahasiswa terlibat dan aktif dalam organisasi. Menurut tabel 1.3
dibawah ini, 86 % mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel
mengikuti organisasi sejak semester satu.

Tabel 1.3

Waktu Mengikuti Organisasi

No Waktu mengikuti organisasi Frekwensi %

1 1 4 4

2 2 10 10

3 3 86 86

Sumber : Data angket penelitian PengaruhKeikutsertaan Dalam


Organisasi Terhadap Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa Fakultas Dakwah
IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2011

Tentunya keaktifan mahasiswa dalam mengikuti organisasi


ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah kesadaran pribadi,
kejelasan tujuan dalam organisasi tersebut, kegiatan kegiatan yang
diadakan organisasi tersebut, serta adanya manfaat yang diperoleh
setelah mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan organisasi tersebut.
Kegiatan kajian yang biasa diadakan setiap seminggu sekali oleh
organisasi organisasi yang ada di IAIN Sunan Ampel Surabaya menurut
mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya 79
% memberikan manfaat berupa dengan bertambahnya pengetahuan baru
(Lihat tabel 1.4).

Tabel 1.4

Adanya Manfaat Dalam Mengikuti Organisasi

Frekwe
No Adanya manfaat dlm mengikuti organisasi %
nsi

1 1 0 0

2 2 21 21

3 3 79 79
Sumber : Data angket penelitian PengaruhKeikutsertaan Dalam
Organisasi Terhadap Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa Fakultas Dakwah
IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2011

Manfaat-manfaat yang berupa pengetahuan baru itupun 61 %


dianggap menunjang perkuliahan mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan
Ampel Surabaya (Lihat tabel 1.5). Terkadang ada sebagaian orang yang
berasumsi bahwa organisasi dapatmengganggu perkuliahan. Organisasi dianggap
akan membuyarkan konsentrasi belajar karena ketidakmmpun dalam membagi
waktu. Akan tetapi asumsi tersebut dapat dipatahkan oleh hasil penelitian kami.
Karena 61 % Mahasiswi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya dapat
membagi waktu antara kuliah dengan organisasi dengan baik (Lihat tabel 1.6).
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semua itu kembali lagi dalam diri individu
mahasiswa itu sendiri bagaimana ia mengikutsertakan organisasi itu dengan baik
tanpa adanya kesimpangsiuran antara organisasi dengan perkuliahan itu sendiri.
Seperti yang dikatakan oleh Robert K. Merton bahwasanya sering terjadi
percampuradukkan antara motif subyek dengan pengertian fungsi.

Tabel 1.5

Organisasi Menunjang Perkuliahan

Frekwe
No Organisasi menunjang kuliah %
nsi

1 1 8 8

2 2 31 31

3 3 61 61

Sumber : Data angket penelitian PengaruhKeikutsertaan Dalam


Organisasi Terhadap Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa Fakultas Dakwah
IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2011

Tabel 1.6

Pembagian Waktu Antara Kuliah dan Organisasi

Pembagian waktu antara kuliah dan


No Frekwensi %
organisasi

1 1 6 6

2 2 33 33

3 3 61 61
Sumber : Data angket penelitian PengaruhKeikutsertaan Dalam
Organisasi Terhadap Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa Fakultas Dakwah
IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2011

Selain kemampuan mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel


Surabaya dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi, asumsi
tersebut juga dipatahkan dengan pencapaian nilai Indeks Prestasi yang
diperoleh. Berdasarkan data angket yang diperoleh dari hasil penelitian
kami 77 % menyatakan bahwa nilai Indeks Prestasi mereka meningkat
setelah mengikuti organisasi tersebut (Lihat tabel 1.7).

Tabel 1.7

Nilai Indeks Prestasi Sesudah Mengkuti Organisasi

Frekwe
No Nilai IP sesudah mengikuti organisasi %
nsi

1 1 2 2

2 2 21 21

3 3 77 77

Sumber : Data angket penelitian PengaruhKeikutsertaan Dalam


Organisasi Terhadap Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa Fakultas Dakwah
IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2011

BAB IV

KESIMPULAN

A. Simpulan

Dari penelitian yang telah kami laksanakan secar seksama,telah


kami peroleh data-data sebagaimana terlampir diatas,dari data-data
tersebut kmi telah melakukan analisa-analisa sebagai berikut:

Di fakultas dakwah IAIN Suanan Ampel Surabaya 99% Mahasiswa


fakultas dakwah cukup mengetahui keberadaan-keberadaan daripada
organisasi intra kampus maupun ekstra kampus yang ada di institut ini,
dari hal tersebut mka dapt dilihat bahwa ternyata mahasiswa tidak buta
informasi.

Kemudian mahasiswa fakultas dakwah yang aktif dalam


organisasi intra maupun ekstra menduduki prosentase 64% itu berarti
mahasiswa fakultas dakwah mempunyai semangat berorganisasi yang
lumayan tinggi yang menginggat banyaknya mahasiswa yang terpengaruh
pada dunia hedonism,yang telah menjamur dewasa ini.Dengan
diketahuinya prosentase keaktifan yang lumayan tinggi tresebut dapat
kita simpulkan bahwa ternyata mahasiswa fakultas dakwah dilihat dari
makna-makna subyektif mereka,bahwa mereka memandang organisasi
adalah suatu hal yang dianggap fungsional sehingga mereka merasa perlu
berpartisipasi didalamnya. Namun dilihat dari keaktifan mahasiswa
fakultas dakwah tersebut yang lebih dari sebagian besar jumlah
mahasiswa, ternyata manfaat yang dirasakan mahasiswa lebih tinggi,
yaitu prosentse dari manfat tersebut mencapai 70%. Adapun yang
dirasakan mahasiswa tersebut menurut observasi kami, berbeda-beda,
bisa dalam pertemanan, mereka dapat lebih luas relasi mereka,ataupun
pada meningkatnya kulitas intelektualitas mereka. Hal yang menjadi bukti
riil bahwasanya kualitas intelektual mahasiswa meningkat ketika
mengikuti organisasi tersebut. Adalah dengan diperolehkannya data yang
telah kami olah yaitu 77% dari mahasiswa mengalami peningkatan indeks
prestasi setelah mengikuti suatu organisasi.

Kemudian dalam konteks tugas mahasiswa sebagai insan akademis dan


tugas mahasiswa sebagai organisatoris. Dimana jika kita lihat pada
fenomena yang ada, ada seorang organisator yang cenderung
mengabaikan proses belajarnya dibangku kuliah demi tugas dan komitmen
pada organisasi, padahal kuliah pada dasarnya adalah sebagai tujuan dan
kewajiban utama mahasiswa.

Dalam fenomena tersebut jelas sekali ada sebagian mahasiswa yang


terbukti tidak bisa memegang komitmennya sebagai insan akademis
karena terbengkalai oleh masalah organisasi, hal tersebut terjadi karena
sebagian mahasiswa tersebut tidak bisa mengatur waktu antara kuliah
dan organisasi. Akan tetapi dari hasil penelitian yang telah kami
laksanakan secara seksama, tenyata 61% mahasiswa fakultas dakwah
yang mengikuti organisasi mampu membagi waktu antara kewajiban
kuliah mereka dengan keikutsertaanya dalam organisasi. Hal itu semua
dapat menjadi suatu bukti bahwa mahasiswa fakultas dakwah masih
berkomitmen terhadap proses perkuliahan mereka meskipun disibukkan
oleh persoalan-persoalan organisasi. Jika dikaitkan dengan teori
fungsional struktural, dalam keikutsertaan mahasiswa dalam berbagai
organisasi ternyata tidak menyebabkan disfungsi pada perkuliahan
mahasiswa.

B. Saran dan kritik

Hal yang dapat kita ambil dari penelitian ini adalah bahwasannya
asumsi kebanyakan mahasiswa yang menganggap bahwa organisasi
merupakan suatu ancaman terhadap proses perkuliahan, hal tersebut
tidak benar. Oleh karena itu berdasarkan dari hasil penelitian ini, terdapat
beberapa hikmah yang telah kami tarik intisarinya sekiranya dapat
menjadi saran bagi kita semua. Di antaranya ialah sebagai berikut:

1. Manfaatkan segala fasilitas yang bisa menunjang proses


pembelajaran kita didunia kampus.

2. Jangan anggap organisasi sebagai penghalang, jadikanlah organisasi


yang ada sebagai tantangan untuk proses perkembangan kita.

3. Ikutilah semampu kita organisasi yang kita minati

4. Buktikanlah prestasi anda dikelas sebelum dan sesudah mengikuti


suatu organisasi

5. Kuliah adalah tugas utama setiap mahasiswa, jangan sekali-kali


megabaikannya demi kepentingan yang tidak sepadan.

C. Kritik

Dari penelitian tersebut, terjadi hal yang bertolak belakang dari


anggapan-anggapan umum yang memang telah menjadi dilema dalam
dunia kampus. Hal tersebut adalah alasan seseorang enggan mengikuti
organisasi karena tidak bisa membagi waktu, padahal dari hasil penelitian
kami, 61% mahasiswa mampu membagi waktu dalam menjalankan kedua-
nya yaitu kuliah dan kegiatan organisasi.

Jika kita cermati lebih lanjut, hal tersebut dapat kita kalkulasi, yaitu dalam
satu hari satu malam kita mempunyai waktu 24 jam, yang dapat dibagi
menjadi berikut:

6 jam untuk proses perkuliahan dikampus

Sedangkan 6 jam selanjutnya merupakan waktu free

Sisanya 12 jam selanjunya untuk keperluan belajar istirahat

dan lain-lain

Dari hal tersebut sekiranya yang 6 jam free tersebut kita gunakan untuk
berorganisasi, 6 jam adalah waktu yang lebih dari cukup dalam 1 hari.
Namun sayangnya beberapa asumsi-asumsi telah menimbulkan ketakutan
dan kemalasan bagi sebagian mahasiswa untuk berpartisipasi dalam suatu
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survei, Jakarta : LP3ES, 1991.

Mulyana, Dedy. Metodolog Penelitian Kualitatif, Jakarta: Remaja Rosda


karya, 2002.

Ritzer, George. Sosiologi IlmuPengetahuan Berparadigma Ganda,Jakarta:R


ajawali Pers, 2009.

Partanto, A pius, dan Al-Barry M dahlan. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya:


Arkola, 2001.

[1] George Ritzer, Sosiologi ilmu pengetahuan berparadigma ganda,,


(Jakarta:Rajawali Pers,2009),hal.22.

[2] Dedy Mulyana, Metodolog Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Remaja Rosda


karya, 2002, cet.2), h.145.

[3] Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, (Jakarta : LP3ES, 1991),


hal.3

[4] ibid

Anda mungkin juga menyukai