Anda di halaman 1dari 11

Tugas PLH

Propagansi Begonia

Anggota Kelompok:
Ajeng Permatasari
Lavinda Haferni
Novi Nurbadriyah
Rd. Ergieva
Rd.M.Gilang
XI IPA 3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Begonia merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di hutan-hutan basah atau kadang ditanam
sebagai tanaman hias. Begonia bisa tumbuh dengan baik di tempat-tempat lembab, tanah berhumus,
dan di tempat yang sedikit ternaungi, mulai dari ketinggian 900 m sampai 2.300 m di atas permukaan
laut. Biasanya Begonia akan berbunga pada bulan Juni sampai bulan September. Waktu panen yang
tepat adalah bulan September hingga bulan November.

Bunga Begonia berasal dari Amerika Selatan. Ada dua macam begonia, yaitu begonia daun dan
begonia bunga. Begonia bunga, bentuk bunganya sangat beragam dan cantik. Warna daun beragam
dan tak semua berwarna hijau. Ada yang perak, merah, ungu, dan variegata. Umumnya jenis variegata
berharga lebih mahal dari Begonia berdaun normal. Nama Begonia diberikan oleh ahli botani, Charles
Plumier..

Seiring trend tanaman hias yang kian meningkat, begonia pun naik kasta. Sempat tak direspon
karena keberadaanya yang tersebar di segala tempat umum sampai hutan, kini Begonia kian merias
diri. Seiring penggunaan media tanam yang lebih esklusif, yaitu di dalam pot, Begonia pun mulai
dilirik orang.

1.2 Manfaat

Manfaat tanaman Begonia, bukan hanya sebagai tanaman hias melainkan sebagai tanaman obat juga
di antaranya Untuk mengatasi panas, Obat sakit haid. Dan untuk obat luka.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistematika

Klasifikasi bunga begonia adalah ;


Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)


Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales

Famili : Begoniaceae
Genus : Begonia

Spesies : Begonia glabra Kuiz.Ex Pav

2.2 Morfologi

a. Akar
Akar adalah sebagai alat absorbsi air dan hara, pengukuh tegaknya tanaman dan dapat sebagai tempat
simpanan cadangan makanan. Begonia rex memiliki akar serabut yang keluar dari batang (rizoma)

b. Batang
Batang Begonia disebut sebagai rizoma/rimpang yang merupakan batang sukulen yang menjalar
didalam tanah atau sebagaian diatas permukaan tanah dan dapat menghasilkan tanaman baru dari
ruas-ruasnya dengan tumbuh tunas dan akar sehingga terbentuk tanaman baru.

c. Daun
Daun merupakan salah satu organ tanaman yang tumbuh dari batang dan merupakan organ terpenting
dalam melangsungkan kehidupannya. Daun sebagai alat fotosintesis tanaman dengan memanfaatkan
cahaya matahari. Bentuk daun begonia sangat beragam biasanya bentuk helaian dan jarang yang
simetris. Bentuk daun ada yang menyerupai bentuk hati, oval dan bintang. Teksturnya ada yang halus,
mengkilap, keriting maupun bergelombang.Warna dan corak daunnya sangat beragam . Warna daun
dikendalikan oleh gen dan kromosom tanaman dan yang langsung dapat kita kenali adalah kandungan
pigmennya. Jika daunya mengandung karoten maka akan berwarna jingga, xantofil kuning, antosianin
biasanya berwarna merah, biru atau unggu. Warna daun juga dipengaruhi oleh tingkat kemasaman.
Kombinasi warna daunya sangat menarik dan beragam.

d. Bunga
Fungsi bunga secara umum adalah sebagai alat untuk penyerbukan dan pembuahan. Tanaman ini juga
mampu menghasilkan biji walaupun biasanya antara benang sari dan ovum tidak matang secara
bersama dan bunganya mudah rontok sehingga jarang menghasilkan biji.

2
2.3 Varietas

Begonia memiliki beberapa jenis diantaranya ;

Begonia rex, merupakan yang paling dominan pada kelompok ini, varietas yang ada diantaranya
Presiden Carnot (daun warna hijau dan perak), Helen Teupel(Merah, hijau dan merah muda) King
Edward IV (ungu dan merah).

Begonia. masoniana, hampir mirip B.rex, tapi daunnya berkerut dan bentuknya seperti hati

Begonia maculata, bentuknya cukup berbeda, buluhnya seperti batang dengan panjang mencapai 9
inci, daunpanjang. Ada bintik-bintik putih di bagian atas daun dan pada bagian bawah berwarna
merah.

Begonia metallica, temasuk spesies yang tinggi, daun bagian atas hijau metallic dan bagian bawah
serta tulang daun berwarna merah.

Begonia festii = Begonia erythrophylla mempunyai daun berdaging dengan warna daun bagian atas
hijau dan bagian bawahnya merahvarietas Bunchii mempunyai tepi daun keriting

Begonia boweri, bisa mencapai ketinggian 6-9 inci hibridanya Begonia tiger dan Begonia
Cleopatra = Begonia maphii, tanaman kecil dan berbentuk semak, tinggi 6-9 inci dengan warna daun
perunggu.

Begonia cleopatra = Mapple leaf begonia, daun dipenuhi dengan bulu-bulu kecil warna
putihbentuknya seperti daun mapel.

Begonia solanthera (daun berlilin) dan Begonia imperialis (daun keunguan), keduanya termasuk
begonia tipe pemanjat.

Begonia foliosa, memiliki daun oval yang mirip paku-pakuan.

3
BAB III

SYARAT TUMBUH

Syarat tumbuh tanaman Begonia adalah ;


3.1 Cahaya

Intensitas cahaya yang diperlukan berkisar antara 2000 2500 fc. Begonia membutuhkan cahaya
terang namun tidak boleh lansung kena sinar matahari karena daun bisa terbakar dan akan muncul
black nekrosis. Tanaman ini akan toleran pada tingkat cahaya rendah. Sehingga untuk tumbuh dengan
baik perlu diberi naungan. Tanaman memanfaatkan energi cahaya untuk membentuk karbohidrat,
suatu senyawa yang kaya akan energi dan unsur organik, proses pembentukannya disebut sebagai
proses fotosintesis yang melibatkan zat hijau daun (klorofil)

3.2 Suhu

Begonia akan tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 15 30 C. Suhu berhubungan erat
dengan cahaya matahari dan ketinggian tempat. Jika suhu terlalu rendah bisa menghambat
pertumbuhan tanaman dan jika terlalu tinggi juga akan mengakibatkan tanaman mengalami dehidrasi.
Suhu idealnya jika memungkinkan kondisi hangat akan mempercepat pertumbuhan. Suhu dibawah
20C tanaman akan tumbuh dengan baik namun warna daun yang dihasilkan akan cenderung dominan
hijau jadi warna-warna selain hijau yang dimiliki akan kurang nampak ,karena pada suhu ini tanaman
lebih produktif menghasilkan klorofil. Suhu antara 15 20 C dianjurkan saat fase pertumbuhan awal.
Namun setelah tanaman dewasa dan siap untuk dipasarkan atau digunakan sebagai pajangan
kondisikan suhu lingkungan berada pada 25 C. Kondisi suhu yang tinggi juga akan merusak warna
daun, biasanya warnanya akan memucat bahkan pudar.

3.3 Kebutuhan air

Setiap tanaman membutuhkan air namun harus di atur dengan baik dalam pemberiannya. Air
merupakan pelarut dan pengangkut unsur hara keseluruh bagian tanaman juga sebagai control
terhadap suhu tubuh tanaman itu sendiri. Begonia sangat rentan jika kondisi media berlebih air karena
akar dan rizoma didalam tanah akan mudah busuk. Pemberian air sangat dianjurkan dengan system
tetes, atau dapat pula dengan cara merendam dasar pot dalam air ditempat yang dangkal, setelah air
mencapai permukaan tanah baru diangkat dan ditempatkan pada rak-rak agar air yang berlebih dapat
dibuang kembali.

3.4 Kelembaban Udara

Kelembaban udara (rH) yang cocok untuk pertumbuhan Begonia adalah diatas 50 % namun
diusahakan jangan terlalu tinggi karena akan menyebabkan munculnya penyakit busuk tunas maupun
busuk daun.

3.4 Unsur Hara

Begonia untuk melangsungkan kehidupannya membutuhkan unsur hara yang dapat diambil dari
udara, air maupun tanah. Unsur yang relative banyak dibutuhkan disebut unsur makro yang meliputi
unsur N, P, K, Ca, Mg, dan Sulfur. Sedangkan unsur lain yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit yang
meliputi unsur Fe, Mn, Cu, Zn, Bo dan Mo yang disebut unsur mikro. Kekurangan atau kelebihan
salah satu unsur akan menimbulkan ketidaknormalan pertumbuhan tanaman, yang ditunjukkan dengan
gejala-gejala yang nampak pada daun dan tunas-tunas baru Begonia.

4
BAB IV

BUDIDAYA BEGONIA

Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman

Begonia rex merupakan tanaman hias yang sangat populer sejak dulu karena keindahan daunnya.
Daun begonia ini memiliki ragam jenis dengan warna dan corak yang bermacam-macam sehingga
sangat cocok sebagai salah satu tanaman hias yang perlu dikoleksi.

Begonia rex ini mampu diperbanyak dengan cepat dengan tempo yang relativ singkat dibandingkan
tanaman hias lainya. sehingga secara ekonomis sangat menguntungkan, cara pembiakannya dapat
dengan stek batang, daun maupun biji.

4.1 Perbanyakan Begonia.

a. Perbanyakan dengan biji

Perbanyakan dengan biji pada umumnya diterapkan pada jenis begonia yang berbunga,
seperti Begonia semperflorens. Cara perbanyakannya, petik buah yang sudah matang. Biasanya
ditandai dengan mekarnya bunga. Biji tersebut terletak dalam bunga yang sudah mekar. Keluarkan biji
lalu masukkan kedalam kantong-kantong kertas. Keringkan dengan cara menjemurnya selama 1-2
hri. Biji disemai dalam pot berisi media kompos yang steril, lalu ditutup plastik. Setelah 1-2 minggu
atau bibit mulai keluar, plastik dibuka dan lakukan penjarangan dengan memindahkan sebagian bibit
ke polibag lain.

b. Perbanyakan dengan pemisahan anakan

Caranya pilih tanaman yang memiliki anakan dalam jumlah banyak dan sebagian besar telah dewasa.
Sebelumnya, keluarkan tanaman induk dari wadah lama dan bersihkan dari tanah yang masih
menempel.Pemisahan harus dilakukan hati-hati agar tidak banyak merusak akar.

c. Perbanyakan dengan setek batang

Perbanyakan ini dilakuan dengan cara memotong tangakai yang telah dewasa. Tangkai dipotong
sepanjang 5 cm dari pangkal daun. Agar cepat tumbuh berikan zat perangsang tumbuh akar seperti
Atonik atau Rootone.

d. Perbanyakan dengan irisan daun.

Perbanyakan ini dilakukan dengan cara memotong satu lembar daun yang tua tetapi masih segar daun
tersebut di iris menjadi 4-6 bagian, membentuk segitiga. Arah irisan dari bagian pangkal ke pinggir.
Simpan ditempat teduh selama 2-3 minggu. Sebelum disemai, setek diberi hormon tumbuh untuk
mempercepat pertumbuhan akar. Kemudian disemai ke dalam media bersama campuran tanah kebun,
kompos, pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 1:2:2:2, lalu disiram secukupnya. Tutup
persemaian dengan plastik transparan untuk menjaga kelembabannya tetap tinggi. Biasanya dalam
waktu 2-3 minggu setek sudah memunculkan tunas baru. Bila tinggi tunas telah mencapai 5-7 cm,
tunas dapat dipindahkan ke pot yang lebih besar 2-3 hari kemudian.

5
4.2 Penanaman

a. Penanaman

Penanaman Begonia biasanya dilakukan pada saat pemindahan anakan, penggantian media tanam
maupun saat dilakukan perbanyakan tanaman. Sebelum dilakukan penanaman perlu dipersiapkan
terlebih dahulu adalah pot, media tanam serta pecahan genteng atau batu bata. Pot yang digunakan
usahakan yang memiliki banyak lubang didasarnya serta memiliki kaki agar pembuangan air berlebih
mudah dilakukan. Pecahan genteng/batubata sebagai dasar media diperlukan guna menciptakan
kondisi media tanam dengan drainase yang baik. Setelah pecahan genteng diletakkan di dasar pot
masukkan media tanam sampai dengan bagian pot. Letakkan tanaman pada bagian tengah
kemudian isi kembali pot dengan media sampai penuh, usahakan akar tanaman tertutup oleh media
dan tangkai daun paling bawah diusahakan jangan tertutup media. Setelah tanaman berdiri tegak
siram media tanam dengan air hingga permukaannya jenuh dengan air dan letakkan pot diatas rak
sehingga air yang berlebih akan mudah terbuang. Tempatkan tanaman pada kondisi yang sejuk dan
tidak terkena sinar matahari secara langsung.

b. Media Tanam

Begonia akan tumbuh dengan baik jika media yang digunakan terjamin kandungan haranya dan bebas
dari hama dan penyakit. Begonia membutuhkan media tanam yang gembur dan porous, sehingga akar
tanaman mudah menembus media saat mencari unsur hara serta jika terjadi kelebihan air akan mudah
mengalir keluar. Biasanya media yang digunakan adalah campuran humus dengan sekam bakar
dengan perbandingan 1:1. Media tanam dapat dimodifikasikan dengan campuran lain sesuai dengan
kebutuhannya, misalkan agar lebih porous dapat ditambahkan pasir vulkanik atau cocopet juga baik
sebagai campuran dalam media karena mampu mengabsorbsi jika terjadi kelebihan air.

4.3 Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman yang baik yaitu dengan cara pendekatan terhadap syarat hidup tanaman
tersebut. Intinya bagaimana menciptakan kondisi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan tanaman.
Tindakan-tindakan budidaya perlu agar tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik diantaranya
adalah :

1. Pemupukan

Begonia cukup dipupuk dengan kandungan pupuk yang seimbang antara unsur N, P dan K. Aplikasi
pupuk dilakukan secara hati-hati karena Begonia rex memiliki akar serabut di bagian rizomanya yang
sensitive. Jika sering dilakukan pemupukan akan terjadi akumulasi garam pada area perakaran dan
menyebabkan akar mudah busuk. Aplikasi yang tidak hati-hati juga bisa menyebabkan daun tanaman
menjadi terbakar. Penggunaan humus dirasa cukup untuk ketersediaan hara bagi tanaman begonia.
Pemupukan dapat dilakukan 6 bulan sekali sekaligus saat penggantian media tanam, jika memang
diperlukan dapat digunakan pupuk kimia yang bersifaf slow release.

2. Sanitasi

Kebersihan lingkungan sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman yang sehat. Maksud dari sanitasi
ini adalah pembersihan sumber infeksi agar penyakit tidak berkembang. Dengan sanitasi ini
diharapkan akan memutus siklus hidup pathogen penyebab penyakit. Sanitasi yang baik akan
membantu sirkulasi udara sehingga tanaman mudah mengabsorbsi zat-zat yang dibutuhkan untuk

6
hidupnya. Sanitasi pada budidaya tanaman hias Begonia rex dapat dilakukan dengan cara membuang
daun-daun tua atau yang sudah membusuk serta menjaga kebersihan sekitar kebun agar tidak menjadi
sumber penyakit .

3. Penggantian Media

Media tanam dapat diperbaharui setiap 6 bulan sekali dengan menganti media lama dengan media
baru. Penggantian media ini dilakukan biasanya setelah enam bulan media tanam sudah memadat
sehingga aerasinya jelek serta unsur hara yang tersedia sudah cenderung habis. Pada saat penggantian
media tanam dapat sekaligus dilakukan perbanyakan tanaman dari anakan yang ada serta membuang
bagian akar tanaman yang sudah mati.

4. Reporting

Kebanyakan Begonia tidak membutuhkan pemangkasan kecuali pertumbuhan batangnya (rizoma)


terlalu panjang sehingga penampilannya kurang menarik. Pemangkasan dilakukan selain
mempercantik tanaman juga sebagai sarana perbanyakan tanaman.

5. Penyiraman

Penyiraman dilakukan jika media tanam benar-benar hampir mendekati kering, karena tanaman ini
lebih tahan terhadap kekeringan dibandingkan dengan kelebihan air. Penyiraman secara berkabut
cukup baik untuk meningkatkan kelebaban udara jika kondisi panas atau kering. Penyiraman
sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena jika dilakukan pada sore hari dimungkinkan genangan air
pada permukaan daun atau pada ujung-ujung daun masih ada sampai malam hari. Genangan air
tersebut akan memudahkan perkembangan pathogen sehingga tanaman akan mudah terinfeksi
penyebab penyakit tersebut.

7
BAB V

PEMBERANTASAN HAMA DAN PENYAKIT

5. Hama dan Penyakit

5.1. Hama

1. Kutu Aphid

Hama ini muncul ditempat yang lembab dan basah, biasanya hama ini menyerang bagian bawah
kelopak bunga dan daun. Untuk pengendaliannya dapat digunakan insektisida.

2. Ulat

Biasanya menyerang bagian tengah atau ujung daun. Kerusakan yang ditimbulkan hampir mirip
dengan kerusakan yang diakibatkan oleh keong.

3. Kutu putih

Gejala yang terlihat pada tanaman yang terinfeksi adalah adanya titik atau spot berwarna kuning.
Serangan yang mengganas dapt menyebabkan seluruh daun menjadi kuning dan daun-daun yang
berada dibawah akan tertutupi oleh bubuk atau bulu berwarna hitam. Kutu putih yang berada pada
tahap dewasa dapat ditemukan dibagian bawah daun yang terinfeksi. Pengendaliannya dapat
menyemprotkan insektisida secara rutin dua kali seminggu. Jika tingkat serangan kutu masih rendah
dapat menggunakan Antrakan.

5.2 Penyakit

1. Xanthomonas campestris

Gejala umum seranganya adalah muculnya bercak-bercak dan nekrosis pada daun. Tanaman yang
terserang penyakit ini harus segera dimusnahkan karena dapat menular ke tanaman lain. Penyiraman
tanaman pun dilakuakan dengan hati-hati karena percikkannya airnya dapat menularkan penyakit ini.

2. Botrytis Blight (Botrytis cinera)

Gejala serangan jamur ini biasanya muncul pada bagian bawah daun akibat tanaman bersentuhan
dengan media tanam yang tidak bersih dari penyakit. Bagian tanaman yang terkena jamur akan
menjadi nekrosis dan berubah warna dari kecokelatan hingga kehitaman. Patogen ini akan
berkembang pada kondisi yang dingin pada malam hari, udara hangat pada pagi dan siang hari, dan
kelembapan udara yang tinggi.

Cara pengendaliannya dengan menjaga agar tanaman tidak terlalu lembab dan terlalu basah terutama
pada malam hari. Selain itu tanaman dapat disemprotkan fungisida.

3. Myrothecium Leaf spot (Myrothecium roridium)

Gejala penyakit ini muncul pada ujung daun dan pada daun yang rusak. Pada daerah tanaman yang
diserang akan muncul gejala nekrosis dengan warna cokelat gelap dan berair. Pada permukaan bawah
daun akan terbentuk lingkaran putih.

8
Cara pengendaliannya dengan menggunakan fungisida, dan menghindari luka pada daun, serta
menjaga sanitasi lingkungan.

4. Busuk akar (Pytium sp)

Gejalanya tampak pada akar yang membusuk dan daun yang menguning. Pembusukkan biasanya
terjadi saat tanaman yang diperbanyak menempel pada tanaman yang terinfeksi oleh busuk akar.
Karena itu sterilisasi alat pertanian sebelum digunakan sangat diperlukan untuk mencegah busuk akar.
Penggunaan fungisida cukup efektif dalam mengendalikan busuk akar .

5. Bercak Southern (Sclerotium rolfsii)

Patoge ini menyerang seuruh bagian tanaman, tetapi yang biasanya terlihat pada bagian daun dan
batang. Biasanya batang tanaman menjadi berair terutama bagian yang menyentuh tanah. Gejala
lainnya miselium berwarna putih tumbuh tidak rata dipermukaan daun atau media tanamdan
membentuk pola tertentu.

Cara pengendaliannya dengan memusnahkan semua tanaman yang mengalami gejala penyakit ini, dan
menjaga kebersihan alat-alat pertanian yang digunakan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://tabloidgallery.wordpress.com/2007/09/29/begonia/ diakses pada hari Senin 01 November 2010

http://www.plantamor.com/index.php?plant=192 diakses pada hari Senin 01

November 2010

http://iguidepost.blogspot.com/2008/06/begonia.html diakses pada hari Senin 01 November 2010

http://masterpuring.blogspot.com/2008/12/mengenal-begonia.html diakses pada hari Senin 01


November 2010

Redaksi AgroMedia, Buku Pintar Tanaman Hias, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2007

10

Anda mungkin juga menyukai