Anda di halaman 1dari 2

Muhammad ghazza (1510412017)

Review International Theory Positivism and Beyond Debate

Steve Smith

Dalam perkembangannya , ilmu hubungan international terus mengalami perkembangan dan


diwarnai oleh teori teori atau cara pandang dari para tokoh. Cara pandang tersebut memiliki persepsi
yang berbeda beda dalam menjelaskan hubungan international itu sendiri . Dan pada pembahasan ini
akan di jelaskan mengenai tentang positivisme itu sendiri, positivis merupakan paham yang terbentuk
untuk menyempurnakan teori teori hubungan international terdahulu yang masih dianggap kurang
dalam mengokohkan pondasi teorinya, pada dasar nya paham positivisme menjelaskan fenomena
hubungan international itu berdasarkan ilmu pengetahuan yang bersifat scientific dan sesuai dengan
fakta yang berlaku. Dan pada paham dari positivisme ini mendorong hubungan international ke arah
terciptanya teori yang bersifat eksplanatori dan juga prediktif yang maksud nya bahwa dari pada teori
teori yang terbentuk dari paham positivism tersebut dapat menjelasakan secara rinci dan juga dapat
memprediksi dari fenomena fenomena hubungan international yang akan terjadi. Akan tetapi dari hal
hal yang di jelaskan oleh para kaum dan pengikut dari positivis ini , kebanyakan dari teori teori yang
di sampaikan tersebut belum memiliki kekuatan penuh terhadap tanggapan fenomena fenomena
hubungan international dan juga tidak mampu memprediksi apa yang akan terjadi pada hubungan
international pada masa waktu yang akan datang terbukti dengan terjadi perang dingin sekitar tahun
1960 an 1990 yang mana secra tidak langsung fenomena tersebut tidaka dapat di prediksi secara
langsung oleh teori positivisme (realis, liberalis, neo realis, dan liberalis).

Dan juga dari teori teori positivis yang juga dikenal sebagai teori yang bebas nilai terhadap fenomena
fenomena hubungan international juga mendatang suatu masalah yang mana apabila sebuah teori yang
bersifat empiris menjadi bebas nilai tanpa di pengaruhi apapun akan menjadikan sebuah teori itu
menjadi kuarang keabsahan nya dan juga validasi sebuah teori tersebut menjadi di ragukan , karena
semua pengaruh dari luar akan mempengaru sebuah teori tersebut baik pengaruh lingkungan , ataupun
subjektivitas dari si penilitnya ataupun itu yang bisa mempengaruhi nya , dari pada perkembang an
tersebut menjadikan teori hubungan internatioanal tampa batas dalam perkembanganya. dan seperti
pengaruh subjektivitas peneliti pada teori teori tersebut adalaah hal yang sangat mempengaruhi
keabsahan sebuah teori karena hal itu dapat mendatang kan dugaan akan atau bahwa sipeneliti ikut
campur secara penuh terhadap teori tersebut sehingga hasil empiris teori itu h ilang contohnya saja
seperti seorang peneliti mengesampingkan hal hal objektivitas sebuah teori tersebut untuk
subjeektivitasnya sendiri ataupun menggunakan hipotesis hipotsis nya sendiri yang mana sebuah
hipotesis belum memiliki pondasi kuat untuk di jadikan sebuah teori. Akibat hal tersebut fenomena
dan teori teori hubungan internatioanal semakin berkembang tidak jelas dan bimbang .

Akan tetapi walaupun dari banyak nya permasalahan yang terjadi dari teori teori positivisme tersebut ,
sebenarnya tujuan dari teori tersebut adalah untuk kebaikan ataupun untik mencari cara dalam
kestabilan hubungan international (seperti liberalisme sebuah teori untuk menciptakan perdamaian
abadi dunia, realisme teori yang diciptakan untuk menjdadikan ke stabilan dunia).

Dari hal hal tersebut mendatangkan sebuah perdebatan teori teori untuk melengkapi teori positivisme
tersebut yang mana teori tersebut dikenal sebagai post positivis atau post modrenisme, yang mana
pada paham ini menjelasakan tentang kebalikan dari paham positivisme dan juga untuk melengkapi
paham tersebut, yang mana pada hal paham post positivisme menyatakan bahwa teori teorinya
menolak apa apa yang di jelaskan oleh paham positivisme seperti tentang sebuah teori bersifat bebas
nilai, subjektif dan realitas eksternal. Paham post positivism menytakan bahwa realitas sosial
merupakan hasil dari kontruksi dari manusia dan juga menytakan bahwa dunia sosial (hbungan
international ) bukan sesuatu yang hukum hukumnya dapat diteliti melalui penelitian ilmiah , dan
dapat dijelaskan pula melalui sebuah teori ilmiah, dari hal ini penulis setuju dengan secarik
pernyataan ini , karena tidak semua hal di dunia ini dapat di buktikan denga sebuah teori atau rumus
tertentu seperti apa yang dikatan oleh para pendukung positivisme, karena dunia ini tidak di bentuk
oleh sebuah teori atau rumus tertentu ssaja sebab sebuah rumus dan teori memiliki batasan batasan
tertentu dalam memahami sebuah duni tersebut.

Post posivis juga menytakan bahwa politik ekonomi dan hal hal lainnya yang terkait tidak terkait
secar kekal terhadap sebuah hukum berbanding terbalik dengan apa yang di sampaikan oleh para ahli
teori positivisme yang mana mereka mengatakan bahwa setiap hal di dunia ini harus bisa terkait
dengan denga hukum secara jelas, dari pandangan ini post positivis bisa dianggap benar karena setiap
hal di dunia ini ada yang bisa di pahami dan ada yang tidak bisa di pahami di mata hukum. Dan juga
yang membuat perbedaan yang sangat mendsa adalah cara pendekatan yang dilakukan oleh post
positivis bersifat alternatif tiddak terbatas dari 4 pendekatan positivisme

Terakhir walaupun kebanyakan dari teori post positivisme selalu berbeda pendapat dengan teori
positivisme , jang anggap ha; tersebut sebagai kritikan untuk saling menjatuhkan teori yang telah di
buat akan tetapi anggap hal itu sebagai pelengkap untuk kekurangan dari teori teori tersebut.

Anda mungkin juga menyukai