DEPARTEMEN EMERGENCY
Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
VULNUS APPERTUM
A. Definisi
Vulnus atau luka adalah hilangnya atau rusaknya sebagian jaringan
tubuh. Sedangkan vulnus appertum adalah luka dengan tepi yang tidak
beraturan atau compang camping, biasanya karena tarikan atau goresan
benda tumpul yang kuat sehingga melampaui elastisitas kulit atau otot.
B. Etiologi
Penyebab adanya luka atau vulnus appertum antara lain :
1. Kecelakaan
2. Benda runcing atau benda tajam
3. Benda tumpul
4. Gigitan binatang
5. Ledakan
6. Zat kimia
F. Penatalaksanaan Luka
1. Teknik perawatan luka
a. Disinfeksi :
Merupakan tindakan dalam melakukan pembebasan bakteri
dari area luka dan sekitarnya. Seperti : alkohol 70%, savlon,
dll.
b. Irigasi
Adalah mencuci bagian luka.
Biasanya menggunakan normal saline, savlon, perhidrol.
c. Debridement
Membuang jaringan mati serta merapikan tepi luka.
Memotong menggunakan scalpel atau gunting.
d. Perawatan perdarahan
Tindakan untuk menghentikan proses perdarahan. Yaitu
dengan kompresi lokal atau ligasi pembuluh darah atau
jaringan sekitar perdarahan
e. Penjahitan luka
Membutuhkan beberapa persiapan.
Dengan alat : naald voeder (needle holder), pinset shirrurgis
atau pinset bedah, gunting benang, jarum jahit, benang jahit
seide atau silk, benang jahit cat gut chromic and plain, duk
steril, kasa steril, handscone steril, dan operasi teknik.
Urutan penjahitan luka :
- Persiapan alat dan bahan
- Persiapan operator
- Disinfeksi area luka
- Anasteri area luka dan sekitarnya
- Debridement dan eksisi tepi luka
- Penjahitan luka
- Perawatan luka
- Bebat luka
f. Angkat jahitan
Berdasarkan lokasi dan hari tindakan :
- Muka atau leher hari ke-5
- Perut hari ke 7-10
- Telapak tangan hari ke 10
- Jari hari ke 10
- Ekstremitas atas hari ke10
- Ekstremitas bawah hari ke 10-14
- Dada hari ke 7
- Punggung hari ke 10-14
Trauma
Kerusakan jaringan
Kerusakan integritas
Luka terbuka
jaringan
Resiko infeksi Proses peradangan
Penyebab
Pemeriksaan Penunjang
1. Pergerakan otot dan tumit, jika pergerakan tersebut lemah atau tidak ada
maka dicurigai cedera tendon Achilles
2. Pemeriksaan dengan sinar-X
Pengobatan
1. Tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan ke keadaan normal dan
memungkinkan pasien untuk melakukan apa yang dapat dilakukan
sebelum cedera.
2. Tindakan pembedahan dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang
terputus disambungkan kembali dengan teknik penjahitan. Tindakan
pembedahan dianggap paling efektif dalam penatalaksanaan tendon yang
terputus.
3. Tindakan non pembedahan dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan
tersebut biasanya dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama
atau pasienya menolak untuk dilakukan tindakan operasi.
REFERENSI
Aziz Alimul H., 2008. Ketrampilan Dasar untuk Praktek Klinik Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika.
Wilson J.M., 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 7. Jakarta : EGC.