D DENGAN KEHAMILAN
LETAK SUNGSANG TRISEMSTER KETIGA G1P00000 DI POLI
HAMIL
RSD dr. SOEBANDI JEMBER
Oleh:
Ade Sri Widiarti
1601032010
Asuhan keperawatan pada Ny. D dengan kehamilan letak sungsang trisemester ketiga
G1P00000, telah dilaksanakan pada tanggal 28 oktober 2015 di Poli Hamil RSD dr.
Soebandi Jember. Oleh :
Nama : Hirma Agustina
NIM : 15 01031003
() (...)
Kepala Ruangan
LEMBAR KONSULTAS
LEMBAR KONSULTASI
()
LEMBAR KONSULTASI
I. KEHAMILAN
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses merantai yang berkesinambungan dan terdiri
dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan
tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).
Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis, tetapi
kondisi normal dapat menjadi patologi. Menyadari hal tersebut dalam melakukan
asuhan tidak perlu melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada
indikasi (Prawiroharjo, 2010).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan
ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Prawiroharjo, 2010). Ditinjau dari tuanya
kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).
2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu).
3. Kehamilan triwulan ketiga/terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).
B. Tanda-tanda Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan
melakukanpenilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan, yaitu sebagai
berikut :
1. Tanda Dugaan Kehamilan
a. Amenorea
b. Mual dan Muntah
c. Ngidam
d. Sinkope atau pingsan
e. Payudara Tegang
f. Sering Miksi (Sering BAK)
g. Konstipasi atau Obstipasi
h. Pigmentasi Kulit
i. Epuli
j. Varices
2. Tanda Tidak Pasti Kehamilan
a. Perut Membesar
b. Pada pemeriksaan dalam di temui:
1) Tanda Hegar
2) Tanda Chadwicks
3) Tanda Piscaceks
4) Tanda Braxton Hicks
c. Pemeriksaan test kehamilan positif.
3. Tanda Pasti Kehamilan
a. Gerakan janin dalam rahim
b. Terlihat dan teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian janin.
c. Denyut jantung janin
C. Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)
2. Palpasi abdomen dengan menggunakan cara Leopod (Prawiroharjo, 2009).
D. Perubahan Anatomi dan Fisiologi
1. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi
hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Pada perempuan
tidak hamil uterus mempunyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang.
Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu
menampung janin, plasenta dan cairan amnion yang volume totalnya
mencapai 5 l bahkan dapat mencapai 20l atau lebih dengan berat rata-rata
1100 g (Prawirohardjo, 2010).
2. Serviks
Perubahan yang penting pada serviks dalam kehamilan adalah menjadi lunak.
Sebab pelunakan ini adalah pembuluh darah dalam serviks bertambah karena
timbulnya oedema dari serviks dan hyperplasia serviks (Prawirihardjo, 2010).
3. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium.
Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan
setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron dlam jumlah yang
relatif minimal (Prawirohardjo, 2010).
4. Vagina dan Vulva
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan
untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya
ketebalan mukosa, mengendorornya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos.
Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, dimana sektresi akan
berwarna keputihan, menebal dan PH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari
peningkatan produksi asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina
sebagai aksi dari lactobacillus acidophilus (Prawirohardjo, 2010).
5. Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lunak.
Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena
dibawah kulit akan lebih terlihat. Putih payudara akan lebih besar, kehitaman
dan tegak. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai
bersekresi (Prawirohardjo, 2010).
6. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi darah ibu pada kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke
placenta uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang
membesar darah pula, mamae dan alat lain yang memang berfungsi berlebihan
dalam kehamilan (Prawirohardjo, 2010).
H. Prognosis
Morbiditas dan mortalitas persalinan letak sungsang lebih berat dibandingkan
letak kepala. Ini disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Bagian yang paling besar dengan persendian leher justru lahir paling
belakang.
2. Terdapat tiga komponen persalinan letak sungsang dan masing-masing dapat
menimbulkan komplikasi:
a. Persalinan bokong
b. Persalinan bahu dengan lengan
c. Persalinan leher dengan volume yang kecil menyebabkan terjadi kembali
pembukaan serviks semakin kecil dan dapat menyebabkan kepala bayi
terangkap
d. Kelambatan persalinan kepala bayi akan menimbulkan asfiksia karena tali
pusat tertekan sehingga aliran darah menuju bayi mengalami penurunan
dan kekurangan nutrisi serta oksigen
e. Dipaksa melahirkan kepala bayi yang hanya mempunyai waktu terbatas
sekitar 5-10 menit dapat menimbulkan trauma pada:
1) Persendian leher
2) Trauma langsung pada kepala
a) Edema serebri
b) Robekan tentorium serebri
c) Kerusakan pusat vital pada medula oblongata
Setelah lahir masih mungkin terjadi sisa pos trauma, yang dapat menimbulkan
gangguan mental dan intelegensi (Gary, et al. 2006).
I. Komplikasi
1. Komplikasi ibu
a. Perdarahan
b. Trauma jalan lahir
c. Infeksi
2. Komplikasi anak
a. Sufokasi / aspirasi
Bila sebagian besar tubuh janin sudah lahir, terjadi pengecilan rongga
uterus yang menyebabkan gangguan sirkulasi dan menimbulkan anoksia.
Keadaan ini merangsang janin untuk bernafas dalam jalan lahir sehingga
menyebabkan terjadinya aspirasi.
b. Asfiksia
Selain hal diatas, anoksia juga disebabkan oleh terjepitnya talipusat pada
fase cepat
c. Trauma intracranial
Terjadi sebagai akibat :
1) Panggul sempit
2) Dilatasi servik belum maksimal (after coming head)
3) Persalinan kepala terlalu cepat (fase lambat kedua terlalu cepat)
d. Fraktura / dislokasi
Terjadi akibat persalinan sungsang secara operatif
1) Fraktura tulang kepala
2) Fraktura humerus
3) Fraktura klavikula
4) Fraktura femur
5) Dislokasi bahu
e. Paralisa nervus brachialis yang menyebabkan paralisa lengan terjadi
akibat tekanan pada pleksus brachialis oleh jari-jari penolong saat
melakukan traksi dan juga akibat regangan pada leher saat membebaskan
lengan (Garry et al, 2006).
J. Penatalaksanaan
1. Saat Hamil (Antenatal):
a. Hamil 28-30 minggu lakukan USG
b. Evaluasi panggul
c. Knee chest position
Melakukan posisi bersujud, dengan posisi perut seakan-akan menggantung
kebawah. Bila posisi ini dilakukan dengan baik dan teratur, kemungkinan
besar bayi yang sungsang dapat kembali ke posisi yang normal. Posisi
sujud bisa dilakukan selama 15 menit setiap hari. Seminggu kemudian
diperiksa ulang untuk mengetahui berubah tidaknya letak janin. Bila letak
janin tidak berubah, tindakan sujud bisa diulang (Doengoes, 2001).
d. Versi luar : versi luar adalah tindakan mengubah posisi janin dari luar
tubuh ibunya. Versi luar tak bisa dilakukan bila letak placenta ada di
bawah sebab bayi tidak mungkin bisa diputar kembali ke posisi normal.
Versi luar sebaiknya dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 34
minggu pada primi, dan 36 minggu pada multigravida (Doengoes, 2001).
2. Saat Persalinan
Terdiri dari partus spontan ( pada letak sungsang janin dapat lahir secara
spontan seluruhnya) dan manual aid (manual hilfe). Waktumemimpin partus
dengan letak sungsang harus diingat bahwa ada 2 fase :
Fase I : fase menunggu
Sebelum bokong lahir seluruhnya, kita hanya melakukan observasi. Bila
tangan tidak menjungkit ka atas (nuchee arm), persalinan akan mudah.
Sebaiknya jangan dilakukan ekspresi kristeller,karena halini akan
memudahkan terjadinya nuchee arm.
Fase II : fase untuk bertindak cepat.
Bila badan janin sudah lahir sampai pusat, tali pusat akan tertekan antara
kepala dan panggul, maka janin harus lahir dalam waktu 8 menit.Untuk
mempercepatnya lahirnya janin dapat dilakukan manual aid (Doengoes, 2001)
.
K. Pathway
ovulasi
Ovulasi
Konsepsi
Nidasi
kadar estrogen
Perubahan bentuk tubuh
Mual/muntah Normal Kehamilan Abnormal/patologis
dan Berat Badan
Trisemester 3
Perubahan nutrisi Ansietas Letak sungsang
kurang dari Keletihan
kebutuhan
Kelainan kehamilan Kurang informasi Defisit pengetahuan
c) Abdomen
i. Observasi: untuk mengetahui bentuk abdomen dan untuk
mengetahui adanya striae pada dinding abdomen.
ii. Palpasi: untuk mengetahui adanya pembesaran hepar,
limpa, daerah nyeri tekan dan kemungkinan masa.
iii. Perkusi: untuk mengetahui udara di dalam ssaluran
pernafasan.
iv. Auskultasi: untuk mengetahui gerak peristaltic usus, gerak
janin, dan DJJ.
d) Ekstremitas
Dikaji telapak tangan dan kuku pasien pucat atau tidak, begitu
pula kaki ada tidak varises dan oedema.
e) Anus
Dikaji apakah ada varises atau hemoroid.
3) Pemeriksaan obstetric
a) Inspeksi
i. Muka: kloasma gravidarum, konjungtiva pucat atau merah,
adanya oedema.
ii. Mamae: putting menonjol atau tidak, areola menghitam,
kolostrum.
iii. Abdomen: membesar ke depan atau ke samping (pada letak
lintang membesar ke samping), striae gravidarum, atau
bekas luka.
b) Palpasi
i. Leopod I
Tinggi fundus dapat diketahui, ditentukan pula bagian apa
dari janin yang terdapat dalam fundus. Sifat kepala ialah
keras, bundar dan kurang melenting. Pada letak sungsang
pada bagian fundus teraba bagian keras bundar dan
melenting (kepala).
ii. Leopod II
Menentukan dimana letak punggung janin dan bagian
ekstremitas. Jika keras memanjang berate punggung, jika
teraba kecil berate ekstermitas.
iii. Leopod III
Menentukan bagian yang terdapat di bawah, apakah bagian
bawah janin sudah masuk PAP atau belum. Pada letak
sungsang teraba lunak, lebar dan tidak dapat melenting
pada bagian bawah rahim (bokong).
iv. Leopod IV
Untuk mengetahui apa yang tedapat pada bagian bawah
dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam PAP.
c) Auskultasi
Untuk mengetahui dan menentukan DJJ dalam keadaaan
normal atau tidak. Normalnya 120-160 kali/menit.
Pemeriksaannya dapat menggunakan leaneq atau dopler.
d) Reflek patella
Untuk mengetahui reflek dari otot yang berkembang di dalam
tempurung lutut atau patella, yang berpengaruh pada saat
proses persalinan yaitu pada saat uterus berkontraksi. Bila
reflek patella negative maka kekurangan vitamin B1.
e) Panjang uterus
Untuk mengetahui umur kehamilan dan tafsiran berat janin.
Cara menghitungTBJ menurut Johnson Tausak;
i. TFU (dalam cm) 12x155 (bila penurunan kepala H I)
ii. TFU (dalam cm) 11x155 (bila penurunan kepala H II)
4) Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan panggul dalam (pelvimetri)
Pelvimetri dilakukan sekali untuk mengetahui panggul sempit,
PAP, PBP, dan kelainan bentuk panggul. Biasanya dilakukan
pada kehamilan 8 bulan atau lebih.
b) Pemeriksaan dalam (VT)
Pemeriksaan dalam pada letak sungsang terdapat;
i. Bagian terendah teraba tinggi
ii. Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan
garis-garis sutura dan fontnella. Hasil pemeriksaan negatif
menunjukkan adanya mal presentasi
iii. Bagian terbawah teraba lunak dan inreguler. Anus tuber
inshiadicum terletak pada satu garis. Bokong dapat
dikelirukan dengan muka.
iv. Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum
tertarik dibawah dan teraba oleh jari-jari pemeriksa, ia
dapat dikelirukan dengan kepala oleh karena tulang yang
keras
v. Sacrum ada di kuadran kanan dan panggul dan diameter
bitrochanteria ada pada diameter oblique kanan.
c) Pemeriksaan diagnostic penunjang
i. Pemeriksaan darah lengkap: golongan darah, Hb, Ht, LED
ii. Pemeriksaan urine: menentukan kadar albumin atau
glukosa.
iii. Kultur: mengidentifikasi adanya virus herpes simpleks tipe
II.
iv. Amniosentesis; mengkaji maturitas paru janin.
v. Ultrasonografi: melokalisasi plasenta, menentukan
pertumbuhan, kedudukan, dan presentasi janin.
vi. Foto rontgen: tampak janin dalam letak lintang.
vii. Tes stress kontraksi atau tes nonstress: mengkaji respon
janin terhadap gerakan atau stress dari pola kontraksi
uterus.
viii. Pemantauan elektronik kontinu: memastikan status janin
atau aktivitas uterus.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit pengetahuan kelahiran letak sungsang ybd kurangnya informasi
2. Ansietas ybd letak sungsang janin
3. Keletihan ybd perubahan bentuk dan berat badan
4. Potensial peningkatan perilaku keteraturan dalam melakukan pemeriksaan
ANC ybd kelainan kehamilan
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan ybd mual/muntah
3. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
2. Ansietas ybd Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi TTV 1. Ansietas ditandai dengan RR
letak keperawatan diharapkan klien dan nadi yang meningkat
sungsang mampu mengatasi ansietas, dengan
janin kriteria hasil sebagai berikut:
2. Mengetahui presentasi
2. Lakukan pemeriksaan
bawah janin
a. Klien mengungkapkan ansietas Leopold
berkurang. 3. Memberikan dukungan
b. Klien mampu mengidentifikasi 3. Kaji tingkat ansietas dan
emosional, dapat mendorong
cara untuk menurunkan atau diskusikan penyebabnya
pengungkapan masalah.
menghilangkan ansietas. bila mungkin.
c. Menggunakan mekanisme
koping yang tepat. 4. Pengetahuan tentang
d. Menunjukkan TTV normal. 4. Berikan informasi informasi meningkatkan
TD 120/80 mmHg sehubungan dengan kemampuan individu untuk
Nadi 60-100 x/menit ansietas yang dirasakan menghadapinya dengan lebih
RR 16-24 x/menit klien. realistis
Suhu 360-370C
5. Proses kelahiran yang tidak
5. Dorong normal mungkin dipandang
keberadaan/partisipasi sebagai kegagalan dalam
dari pasangan hidup oleh klien. Keberadaan
pasangan/suami membuat
pasien merasa diterima
6. Membantu dalam
6. Anjurkan ibu untuk menurunkan ansietas dan
yakin dan berdoa bahwa persepsi ketakutan
kehamilannya dapat persalinan, meningkatkan
normal dan janinnya kontrol perasaan.
sehat dalam kandungan
3. Keletian ybd Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi TTV 1. Sebagai acuan keadaan
perubahan keperawatan diharapkan klien umum klien
bentuk dan mampu mengetahui aktivitas yang
berat badan bisa dan boleh dilakukannya,
2. Mengidentifikasi sampai
dengan kriteria hasil sebagai 2. Kaji respon klien
sejauh mana kemampuan
berikut: terhadap aktivitas
klien .melakukan aktivitas
a. Mampu mengidentifikasi
3. Meningkatkan pengetahuan
faktor-faktor yang 3. Berikan penyuluhan
ibu tentang penyebab
menyebabkan keletihan tentang penyebab
b. Mampu menyebutkan aktivitas keletihan dan aktivas yang
keletihan pada
yg boleh ia lakukan, seperti dapat dilakukan saat hamil
pertengahan masa
jalan, melipat pakaian, menata sehingga ibu dapat
kehamilan akhir dan
meja & ADL melakukan tanpa perasaan
aktivitas yg dilakukan
khawatir
saat hamil
5. Perubahan Setelah dilakukan asuhan 1. Obseravasi TTV klien 1. Sebagai acuan keadaan
nutrisi keperawatan diharapkan klien umum klien
kurang dari mampu mengetahui cara memenuhi
kebutuhan nutrisi dan mengurangi mua 2. Ukur BB klien 2. Indikator mengevaluasi
ybd muntah, dengan kriteria hasil perubahan nutrisi
mual/muntah sebagai berikut:
3. Ukur pembesaran 3. Malnutrisi ibu berdama
uterus terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin
4. Jelaskan pada klien 4. Pengetahuan membantu klien
penyebab mual dan beradaptasi terhadap mual
muntah dan muntah yang dialaminya
PENGKAJIAN ANTENATAL
3. Riwayat-riwayat
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Alasan mencari pertolongan :
Ibu mengatakan hamil 7 bulan, ini adalah kehamilan pertama. Ibu
memeriksakan kandungannya dipuskesmas, dan mendapat rujukan ke Poli
Hamil RSD dr Soebandi karena letak sungsang pada janin.
Keluhan yang dirasakan :
Kaki kanan dan kiri bengkak sejak sebulan yang lalu
e. Riwayat Ginekologi
1) Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun (kelas 2 SLTP)
Siklus : 23 hari
Teratur/tidak teratur : teratur
Lama : 7 hari
Banyaknya : 3 hari pertama banyak, 4 hari berikutnya mulai
berkurang
Keluhan selama menstruasi : (-)
HPHT : 13 april 2015
2) Riwayat seksual
Hubungan kasih sayang diantara anggota keluarga :
Semua anggota keluarga saling menyayangi
Pola hubungan sexual (frekuensi, lama, jumlah psangan seksual) :
Sebelum hamil 3 kali/minggu, 1 pasangan. Saat hamil ibu mengatakan
tidak pernah melakukan hubungan sexual karena takut bahaya
terhadap kandungannya
Kepuasan selama melakukan hubungan seksual : ibu mengatakan
merasa puas
Ketidaknyamanan selama hubungan seksual : ibu mengatakan
tidak ada
Alat dan obat yang digunakan dalam melakukan
hubungan seksual : (-)
Penyakit yang muncul akibat hubungan seksual : (-)
3) Riwayat kontrasepsi
Alat kontrasepsi yang digunakan : ibu mengatakan tidak memakai alat
kontrasepsi apapun
Lama menggunakan : (-)
Masalah yang timbul karena kontrasepsi : (-)
Waktu terakhir menggunakan kontrasepsi : (-)
Alasan berhenti menggunakan kontrasepsi : (-)
Jumlah anak yang diharapkan : 2 anak
4) Riwayat penyakit kandungan
Infeksi saluran reproduksi yang pernah dialami : (-)
Pembedahan payudara dan saluran reproduksi
yang pernah dialami : (-)
Pemeriksaan pap smear terakhir : (-)
Masalah yang timbul dari hasil pap smear : (-)
b. Merokok
Jumlah perhari : (-)
Mulai mengkonsumsi rokok : (-)
Jenis rokok : (-)
d. Konsumsi kaffein
Jumlah konsumsi : (-)
Sejak kapan/lamanya : (-)
e. Aktifitas/istirahat
Kegiatan fisik dalam sehari :
Ibu mengatakan bekerja sebagai karyawan toko, dalam sehari bekerja selama
9 jam. Jika shift pagi pukul 07.00 WIB-16.00 WIB, jika shift malam pukul
13.00 WIB-22.00 WIB
Jumlah waktu istirahat/tidur : 6-7 jam/hari
Masalah yang timbul saat melakukan aktivitas/istirahat:
Ibu mengatakan sering merasa lelah, bentuk istirahat yang dilakukan
biasanya tidur atau duduk-duduk
f. Eliminasi
Kebiasaan BAK/BAB :
Ibu mengatakan BAB dan BAK lancar. Sebelum hamil BAK 3-4 kali sehari,
saat hamil BAK 5-6 kali dalam sehari, warna urin bening dan berbau
ammonia. Sebelum hamil BAB 1 kali sehari, saat hamil BAB 1 kali sehari
warna kuning cerah dan berbau khas.
Keluhan yang berhubungan dengan eliminasi : (-)
Oliguria : (-)
Konstipasi/diare :
Ibu mengatakan pada kehamilan usia 3-4 bulan kadang-kadang mengalami
sukar BAB,, feses keras hitam kecoklatan
Nyeri waktu BAK : (-)
b. Sosial ekonomi
Support system : Keluarga, terutama suami dan ibu klien
Peran masing-masing anggota keluarga yang mempengaruhi kehamilan:
Suami: membantu kebutuhan/keinginan ibu, seperti membelikan makanan
ketika ngidam. Tidak membolehkan ibu mengangkat barang-barang berat,
mengatar periksa kehamilan.
Ibu klien: memberikan nasehat-nasehat selama kehamilan. Apa yang
menjadi pantangan untuk wanita hamil (sesuai dengan kepercayaan dan
budaya keluarga)
Kebutuhan tentang pendidikan kesehatan selama kehamilan :
Ibu mengatakan perlu mendapat informasi tentang kehamilannya karena
kehailannya sungsang.
Sumber penghasilan keluarga : dari suami dan dirinya sendiri
Pengeluaran ekonoomi selama sebulan : Rp 1.100.000
Kondisi tempat tinggal : ibu tinggal dirumah kontrakan bersama suami
Adanya paparan zat kimia yang mempengaruhi kehamilan :
Ibu mengatakan tidak ada
Sarana transportasi dan komunikasi yang digunakan :
Ibu mengatakan saya naik sepeda motor pribadi dan pakai handphone
c. Budaya
Nilai budaya yang diyakini berkaitan dengan kehamilan (makanan,
aktivitas, pakaian, seksual) :
Ibu mengatakan dilingkungan tempat tinggalnya untuk wanita hamil
pantang makan nanas, durian, es dan tidak boleh membunuh hewan
dengan sengaja
Budaya penggunaan fasilitas kesehatan : bidan dan puskesmas
d. Spiritual
Harapan terhadap kehamilan :
Ibu mengatakan saya berharap bayi lahir dengan selamat, sehat, normal
dan tidak sungsang lagi
Keyakinan terhadap sumber kekuatan :
Ibu mengatakan saya selalu berdoa setelah sholat agar saat kelahiran
besok lancar dan bayinya sehat
Praktek keagamaan yang dilakukan :
Ibu mengatakan tentunya sholat wajib 5 waktu
Larangan agama yang erkaitan dengan kehamilan :
Ibu mengatakan kalau dalam islam tidak boleh minum alkohol, buat
kehamilan kan juga tidak baik
6. Pemeriksaan fisik:
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
TB/BB/IMT : 160 cm/ 59 kg/ 23
Penggunaan alat bantu : (-)
Status emosional: ibu mengatakan :mudah emosi ketika lelah pulang kerja
Kesadaran : compos mentis Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 72 x/menit Suhu : 36,50C
Pernapasan : 20 x/menit
b. Kulit dan kuku
Kebersihan kulit : Kulit bersih
Warna kulit : Coklat
Tekstur kulit : Kenyal
Elastisitas kulit : Elastis
Warna kuku : Kuku panjang dan kotor
d. Telinga
Warna daun telinga : Coklat
Kebersihan : Cukup bersih
Lesi/bengkak/serumen : Lesi (-), bengkak (-), serumen (+)
Nyeri tekan : (-)
Tinnitus : (-)
Perubahan pendengaran selama kehamilan : (-)
e. Mata
Alis mata bentuk dan distribusinya : bulu alis tersebar merata
Bentuk bola mata : bulat normal
Double vision : (-)
Adanya ptosis : (-)
Warna konjungtiva : Merah muda
Sclera : Putih
Edema pada palpebra : (-)
h. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : (-)
Distensi vean jugularis : (-)
i. Kelenjar lymfe
Pembesaran kelenjar lymfe : (-)
j. Payudara
Kebersihan : Nampak cukup bersih
Bentuk payudara : payudara membesar, putting susu ditengah
Penonjolan putting susu : (+)
Aerola mamae : hiperpigmentasi
Kelenjar Montgomery : (+)
Adanya masa : (-)
Pengeluaran kolostrum : (-/-)
k. Jantung
Denyut jantung : 72 x/menit
Suara jantung : S1, S2
Batas-batas jantung :Tidak terkaji
l. Paru
Irama : Eupneu
Suara paru : Sonor
Pergerakan diafragma dan pengembangan paru : Reguler
m. Punggung
Bentuk tulang belakang (scoliosis, lordosis, kiposis) : Normal
Nyeri tulang belakang/pinggang :
Ibu mengatakan kadang-kadang merasakan nyeri dipinggang belakang
n. Abdomen
1) Inspeksi
Adanya striae gravidarum : (-)
Linea alba/linea nigra : Linea nigra
Jaringan bekas parut/bekas operasi : (-)
Bentuk perut : Cembung
2) Palpasi
Leopold I :
3 jari diatas pusat (23 cm), pada bagian fundus teraba bagian keras bundar
dan melenting (kepala).
Leopold II :
Teraba tahanan keras, memanjang pada sisi kiri perut ibu (Punggung kiri)
Leopold III :
Teraba lunak, lebar dan tidak dapat melenting pada bagian bawah rahim
(Presentasi bokong)
Leopold IV :
Bagian bawah belum masuk PAP, DJJ = 125 x/menit
Merasakan gerakan janin : (+) pada bagian bawah
His
Adanya Braxton : Tidak terkaji
Hicks : Tidak terkaji
Frekuensi his : Tidak terkaji
Kekuatan : Tidak terkaji
Lama : Tidak terkaji
Relaksasi : Tidak terkaji
3) Auskultasi
DJJ
Punctum maksimum : Diatas pusat
Tempat : Kiri perut ibu
Frekuensi : 125 x/menit
Teratur atau tidak : Teratur
Peristaltik usus : tidak terkaji
p. Rectum
Adanya hemorrhoid : Ibu mengatakan tidak ada
q. Ekstremitas
Warna kulit : Coklat
Edema : Kaki kanan dan kiri (+/+)
Lesi : (-)
Varises : (-)
Reflek patella : (+/+)
Pergerakan/gangguan pergerakan : (-)
8. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Test kehamilan : (+)
Hb dan hematokrit : (-)
Golongan darah :O
TORCH : (-)
Rhesus : (-)
VDRL : (-)
HbsAg : (-)
Darah lengkap : (-)
Urinalisa
Clamidia, gonorrhoe kultur : (-)
Serology : (-)
Pap smear : (-)
b. Cardiotocografi : (-)
28 Oktober 2015
Mahasiswa
Hirma Agustina
ALISA DATA
DO:
Raut muka ibu nampak gelisah
Kaki kanan kiri oedem +/+
TTV :
- TD = 120/70 mmHg
- N = 72 x/menit
- RR = 20 x/menit
- S = 36,5 0C
Lila = 25 cm
TB = 160 cm
BB = 59 kg
Leopold:
- Leopold I = 4 jari diats pusat (23 cm)
- Leopold II = puki
- Leopold III = presbo
- Leopold = belum masuk PAP
DJJ = 125 x/menit
28 oktober DS : Defisit pengetahuan kurang informasi
2015 Klien mengatakan oleh puskesmas saya disuruh kelahiran letak sungsang
periksa ke poli hamil dr Soebandi Jember, katanya
(10.46 WIB) bayi saya sungsang jadi perlu pemeriksaan dan
penjelasan informasi lebih lanjut.
DO:
Raut muka ibu nampak gelisah
Kaki kanan kiri oedem +/+
TTV :
- TD = 120/70 mmHg
- N = 72 x/menit
- RR = 20 x/menit
- S = 36,5 0C
Lila = 25 cm
TB = 160 cm
BB = 59 kg
Leopold:
- Leopold I = 4 jari diats pusat (23 cm)
- Leopold II = puki
- Leopold III = presbo
- Leopold = belum masuk PAP
- DJJ = 125 x/menit
28 oktober DS : Potensial peningkatan kelainan kehamilan
2015 Ibu mengatakan hamil 7 bulan, ini adalah perilaku keteraturan dalam
kehamilan pertama. Periksa biasanya di bidan, lalu melakukan pemeriksaan
(12.04 WIB) ke puskesmas, saya cemas karena oleh puskesmas ANC ybd
disuruh periksa ke ke Poli Hamil RSD dr Soebandi
karena letak sungsang jadi perlu pemeriksaan dan
penjelasan informasi lebih lanjut
DO:
Raut muka ibu nampak gelisah
Kaki kanan kiri oedem +/+
TTV :
- TD = 120/70 mmHg
- N = 72 x/menit
- RR = 20 x/menit
- S = 36,5 0C
Lila = 25 cm
TB = 160 cm
BB = 59 kg
Leopold:
- Leopold I = 4 jari diatas pusat (23 cm)
- Leopold II = puki
- Leopold III = presbo
- Leopold = belum masuk PAP
DJJ = 125 x/menit
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN/MASALAH KOLABORATIF
28 oktober 2015 (12.00 WIB) Defisit pengetahuan kelahiran letak sungsang ybd kurangnya informasi
28 oktober 2015 (12.00 WIB) Potensial peningkatan perilaku keteraturan dalam melakukan pemeriksaan ANC
ybd kelainan kehamilan
PERENCANAAN
Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan Rasional Para
Keperawatan/ Hasil f
Masalah
Kolaboratif
28 Ansietas ybd letak Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Ansietas ditandai
oktober sungsang janin asuhan keperawatan dengan RR dan nadi
2015 diharapkan klien yang meningkat
mampu mengatasi
ansietas, dengan 2. Lakukan pemeriksaan leopold 2. Mengetahui
kriteria hasil sebagai presentasi bawah
berikut: janin
3. Kaji tingkat ansietas dan
a. Klien diskusikan penyebabnya bila 3. Memberikan
mengungkapkan mungkin. dukungan
ansietas berkurang emosional, dapat
b. Klien mampu mendorong
mengidentifikasi pengungkapan
cara untuk masalah.
menurunkan atau
menghilangkan 4. Berikan informasi sehubungan 4. Pengetahuan tentang
ansietas. dengan ansietas yang dirasakan informasi
c. Menggunakan klien. meningkatkan
mekanisme koping kemampuan individu
yang tepat. untuk
d. Menunjukkan TTV menghadapinya
normal. dengan lebih
TD 120/80 realistis
mmHg 5. Dorong keberadaan/partisipasi
Nadi 60-100 dari pasangan 5. Proses kelahiran
x/menit yang tidak normal
RR 16-24 mungkin dipandang
x/menit sebagai kegagalan
Suhu 360-370C dalam hidup oleh
klien. Keberadaan
pasangan/suami
membuat pasien
merasa diterima
6. Anjurkan ibu untuk yakin dan
berdoa bahwa kehamilannya 6. Membantu dalam
dapat normal dan janinnya menurunkan ansietas
sehat dalam kandungan dan persepsi
ketakutan
persalinan,
meningkatkan
kontrol perasaan.
28 Defisit pengetahuan Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Sebagai acuan
oktober kelahiran letak asuhan keperawatan keadaan umum klien
2015 sungsang ybd diharapkan klien
kurangnya mampu meningkatkan 2. Atur posisi yang nyaman pada 2. Informasi dapat
informasi pengetahuan tentang klien diterima ketika klien
kelahiran letak dalam posisi yang
sungsang, dengan nyaman, dengan
kriteria hasil sebagai meminimalisir
berikut: stimulus eksternal
a. Klien mengatakan
paham terhadap 3. Berikan KIE tentang kelahiran 3. Pengetahuan
kelahiran letak letak sungsang pada klien membantu klien dan
sungsang keluarga untuk
b. Klien dapat beradaptasi
melakukan posisi terahadap kelainan
sujud untuk letak kehamilan yang
sungsang dialaminya
4. Gravitasi mendorong
4. Ajarkan posisi sujud untuk
kepala bayi ke
kehamilan sungsang
bagian bawah rahim,
melipat, dan bayi
kemudian dapat
melakukan jungkir
balik ke posisi
normal.
5. Pertanyaan ulang
5. Review kembali pengetahuan dapat dilakukan
klien untuk melihat
keberhasilan dalam
KIE
(10.40 WIB)
4. Memberikan informasi sehubungan dengan ansietas yang
dirasakan klien.
(10.43 WIB) R/ ibu mendengarkan penjelasan perawat, bahwa letak janin
yang sungsang masih bisa dicegah dengan teknik sujud, ibu
masih memiliki waktu 2 minggu untuk berusaha menjadikan
letak janin normal.