Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

N DENGAN POST SALPINGEKTOMI


ATAS INDIKASI KEHAMILAN EKTOPI (KET) DI RUANG MELATI DI RS X

Dosen Pembimbing : Ibu Ns. Eni Haryati, M.Kep

Nama : Aditia Rochmana

Kelas : 2B

NIM : 04416019038

AkADEMI KEPERAWATAN BUNTET PESANTREN CIREBON

Jl. Buntet Pesantren Cirebon, Kec. Astanajapura, Kab. Cirebon

Telp/ Fax : (0231)635747/636985

2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.N DENGAN POST SALPINGEKTOMI
ATAS INDIKASI KEHAMILAN EKTOPI (KET) DI RUANG MELATI DI RS X

A. Pengkajian
Pengumpulan Data
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny. N
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Sunda
Alamat : Kopi luhur RT/RW
002/005 Kelurahan
Argasunya , Kec. Harjamukti
Kab.
Cirebon
Pendidikan : SMA
No. Medrec : 903512
Dokter Penanggung Jawab :dr.Dyah Ayu P,SP.OG
Tanggal Masuk : 07-03-2019
Tanggal Operasi : 08-03-2019
Tanggal Pengkajian : 11-03-2019
Ruang / Kamar : Melati / 02
Diagnosa Medis : Post Salpingektomi atas
indikasi kehamilan ektopik
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. U
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan Klien: Suami
Alamat : Kopi luhur RT/RW
002/005 Kelurahan
Argasunya , Kec. Harjamukti
Kab.
Cirebon

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan bahwa pada usia saat kehamilan usia 4
minggu sering merasakan nyeri pada bagian perut.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama : Nyeri pada luka post op Salpingektomi.
Klien mengeluh nyeri pada bagian abdomen akibat luka
post op. nyeri yang dirasakan klien bertambah apabila
banyak bergerak, dan nyeri berkurang pada saat istirahat,
nyeri yang dirasakan klien seperti disayat-sayat benda
tajam, klien mengeluh nyeri menyebar keseluruh bagian
abdomen skala nyeri 6 (0-10). Nyeri yang dirasakan
sewaktu klien banyak beraktivitas.
2) Keluhan waktu didata
a) Klien mengeluh nyeri luka post op
b) Klien mengeluh badannya lemas
c) Klien mengeluh belum paham mengenai penyakitnya
d) Klien mengeluh lukanya kotor dan takut jahitanya
lepas
e) Klien mengatakan takut penyakitnya timbul kembali
f) Klien mengatakan selama berada di rumah sakit, klien
tidurnya berkurang dan tidur malamnya sering
terganggu, klien mengatakan tidurnya sering terbangun
karena nyeri luka operasi salpingektomi dan
lingkungan sekitar sering ramai.
g) Klien mengatakan aktivitas dan kebutuhannya di bantu
oleh perawat dan keluarga.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat penyakit yang dialami keluarga
Klien mengatakan di keluarganya belum ada yang pernah
mengalami kehamilan ektopik yang serupa dengan klien.
Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan
seperti DM, Hipertensi.
d. Riwayat Obstetri
1) Riwayat Menstruasi
Klien mengatakan haid pertamanya pada usia 14 tahun.
Klien mengatakan mempunyai siklus haid 28 hari, setiap
haid lamanya kurang lebih 8 hari dan suka mengalami
nyeri menarcke / haid pada hari 1, 2, 3.
2) Riwayat Perkawinan
Klien mengatakan menikah 1 kali. Pada tahun 2009 dan
sudah di karuniai 3 anak
3) Riwayat Penggunaan KB
Klien mengatakan belum menggunakan KB selama
pernikahan dan klien mengatakan akan menggunakan KB
setelah pulang dari RS ,alasan klien ingin menggunakan
KB adalah karena klien merasa takut jika mengalami
masalah gangguan kehamilan kembali.
4) Riwayat Persalinan
Riwayat persalinan G4P3A0 , klien pernah mengalami
kehamilan 4 kali, melahirkan 3 kali dan tidak pernah
mengalami abortus.
5) Riwayat Kehamilan sekerang
HPHT : 4 Februari 2019
HPL :11 Desember 2019
Namun kehamilan yang ke-4 ini klien mengalami
gangguan kehamilan ektopik (KET) sehingga klien harus
menjalani operasi salpingektomi pada usia kandungan
sekitar 5 minggu.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan Umum: Klien tampak lemas, klien terlihat
meringis kesakitan, badan bersih dan tidak tercium bau, postur
tubuh tidak skleosis, lordosis, kifosis
b. Kesadaran, Compos mentis GCS 15 (E4, M6, V5)
c. TTV :
TD: 110/80 S: 36.5 C
R: 21x/m N: 89x/m
d. Pengukuran Antrometri
BB: 78 Kg
TB: 156cm
LA: 32
e. Kepala
Bentuk simetris bulat dan lonjong. Terdapat rambut berwarna
hitam tidak ada nodul, alopesia tidak ada lesi, pertumbuhan
merata, tidak ada nyeri tekan, pada kepala rambut tidak mudah
dicabut.
f. Mata
Bentuk mata simetris. Warna sclera putih konjungtiva anemis
tidak terdapat strabismus, pergerakan otot bola mata normal,
penglihatan normal, klien mampu menghitung jari dan jarak
2m. pada saat tes lapang pandang bola mata mengikuti
perintah. Pada saat diberi stimulus cahaya, pupil mengecil
miosis dan membesar/midriasis apabila cahaya dijauhkan.
g. Hidung
Warna hidung sama dengan daerah sekitar kuning langsat
terdapat 2 lubang cavumnasi dipisahkan oleh sekat septumnasi.
Warna mukosa merah muda, pada saat dipalpasi tidak ada nyeri
tekan. Fungsi penciuman normal, klien mampu membedakan
bau Handbody dan minyak kayu putih. Di dalam hidung tidak
terdapat secret.
h. Mulut
Bibir merah muda, tidak ada lesi, gusi berwarna merah muda,
tekstur halus, gigi normal berjumlah 32. Terdapat caries
sedikit, fungsi pengecapan normal, klien mampu membedakan
rasa asin dan manis, tonsil terlihat.
i. Telinga
Warna telinga sama dengan daerah sekitar, simetris kanan dan
kiri tidak terdapat serumen tidak ada nyeri tekan pada saat di
palpasi. Fungsi pendengaran normal. Pada saat sederhana klien
mampu membedakan suara kertas dan detik jam.
j. Leher
Warna sama dengna daerah sekitar, kuning langsat, pada leher
tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan peningkatan vena
jugularis. Pada saat pergerakan leher klien mengikuti sesuai
instruksi, tidak ada nyeri pada asaat menelan.
k. Dada
Bentuk dada simetris kanan-kiri pengembangan dada normal
tidak ada panel chest, baret chest, pigeon diest, pada saat di
auskultasi tidak terdenganr suara napas tambahan. Pada paru-
paru pada saat di perkusi tidak ada suara redup, terdapat 2 buah
payudara, tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan pada
payudara.
l. Jantung
Tidak ada pembesaran jantung pada saat dipalpasi, tidak ada
nyeri tekan, pada saat diauskultasi suara normal lub dan dub.
m. Abdomen
Warna sama dengan daerah sekitar, terdapat luka post op
salpingektomi, panjang jahitan 8cm vertical 1cm horizontal,
pada hari ke-3 pada saat dipalpasi terdapat nyeri tekan. Skala
nyeri 7 (0-10). BU 8x/m. keadaan luka kotor dan masih basah.
n. Ekstremitas
1) Atas
Warna kulit sama dengan daerah sekitar kuning langsat
terpasang infus pada tangan sebelah kiri, tidak terdapat lesi,
dan nyeri tekan, tonus otot normal bias melakukan reflek
bisep dan trisep pada jari-jari normal tidak terdapat indaktil
maupun polidaktil. CRT ≤ 2 Normal. Namun bagian kuku
ekstemitas atas klien terlihat tidak terawat,agak sedikit
kotor serta panjang-panjang.
2) Bawah
Warna sama dengan daerah sekitar kuning langsat, tidak
terdapat lesi, tidak ada nyeri tekan. Tonus otot normal,
reflek babynsky (+) tidak terdapat varises tidak ada edema,
turgor kulit elastis
3) Kekuatan Otot

5 5

4 4

o. Genetalia
Tidak terpasang DC, terdapat labia mayora, minora, klitoris,
lubang uretra dan lubang vagina. Keadaan vagina bersih, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak terdapat haemoroid.
4. Data spiritual
Klien seorang muslimah, klien biasa melaksanakan shalat 5 waktu,
karena klien sedang mengalami menstruasi tidak melaksanakan
shalat 5 waktu.
5. Data sosial
Klien merupakan seorang ibu rumah tangga. Klien melakukan
interaksi dengan baik dengan banyak orang dan keluarganya
terlihat banyak yang menjenguk klien.
6. Data Psikologis
Saat ini klien menyadari tentang penyakitnya dan selalu yakin akan
kesembuhannya. Saat ini klien berfokus pada diri sendiri karena
luka jahitannya pada bagian abdomen.

7. Data Biologis

Data Kegiatan Sebelum Sakit Selama Sakit


1. Pola Makan
a. Makan
1). Jenis Lauk pauk, nasi Nasi, lauk pauk
2). Jumlah 1 porsi 1 porsi
3). Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari
4). Pola makan Teratur Tidak teratur
5). Probelem Tidak ada Tidak ada
b. Minum
1) Jumlah ± 1600cc ± 1000cc
2) Jenis Air putih, air teh, dll Air putih
8 gelas/hari
3) Frekuensi 5-6 gelas/hari
Tidak ada
4) Problem Tidak ada
2. Pola eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi 1-2 / hari 1 x/hari
2) Warna Khas Khas
3) Bau Khas Khas
4) Konsentrasi Lembek Lembek
5) Masalah Tidak ada Tidak ada

b. BAK
1) Frekuensi 1-5 /hari 3x/hari
2) Warna Khas Khas
3) Jumlah ± 1000cc ± 500cc
4) Problem Tidak ada Tidak ada
3. Pola Istirahat
a. Siang
1) Frekuensi 1 x/hari 1 x/hari
2) Lamanya 2 jam ½ jam
3) Kualitas Nyenyak Tidak nyenyak
4) Problem Tidak ada Tidak ada
b. Malam
1) Frekuensi 1 x/hari 1 x/hari
2) Lamanya 8 jam 0-5 jam
3) Kualitas Nyenyak Tidak nyenyak
4) Problem - Gangguan istirahat
dan tidur.
4. Personal Hygiene
a. Mandi 2 x/hari 1 x/hari
b. Keramas 3 x/minggu 1 x selama dirawat
c. Gosok gigi 2 x/hari 1 x/hari
d. Guntung kuku 1 x/minggu Pada saat akan
operasi kuku klien
belum digunting
e. Ganti pakaian 2 x/hari 1 x/hari
f. Kebersihan genetalia Bersih dan terawat Bersih dan terawat
g. Problem
Tidak ada Gangguan personal
hygiene: gunting
kuku
5. Pola Aktifitas Mandiri Dibantu
Problem Tidak ada Intoleransi aktifitas

8. Data Penunjang
a. Laboratorium
Tanggal Periksa : 10-03-2019 No. Medrec : 903512
Dx. Kep : KET Nama Klien : Ny. N

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interpretasi


Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin 11.7 12-8 Rendah
Leukosit 12120 45-12000 Tinggi
Trombosit 237 100-400 Normal
Eritrosit 4.00 3.8-5.4 Normal
Hematokrit 32.5 37-54 Rendah
MCU 81.3 82-90 Rendah
MCH 28.0 27-34 Rendah
MCHC 34.4 32-36 Normal
RDW CV 15.0 11-16 Normal

a. Hasil USG Pre Op


Nama : Ny. N
No Medrec : 903512
Jenis Kelamin : perempuan
Umur : 28 tahun
Diterima tanggal : 13 Maret 2019
Dijawab tanggal : 17 maret 2019
Dokter PA : dr. Dyah Ayu Puspita,SP.OG
Hasil :
- Pemeriksaan ini dapat menggambarkan isi rahim seorang
wanita.
- Lokasi kehamilan terdapat di saluran tuba.
- Tidak ada kantung kehamilan di dalam kavum uteri.
- Terdapat kantung kehamilan di luar uteri (Tuba fallopi).
- Kesimpulan, terdapat kantung kehamilan di luar uteri tepat nya
pada saluran tuba fallopi ,usia kehamilan 5 minggu.
.
9. Therapi
Tanggal : 11-03-2019

No. Nama Obat Dosis Cara Fungsi


1. Cefotaxime 500 mg 2x1 IV Antibiotik untuk mengurangi
infeksi
2. Metronidazole 500 mg 2x1 IV Obat antimikroba untuk berbagai
macam infeksi
3. Keterolac 30 mg 2x1 IV Untuk meredakan peradangan dan
nyeri
4. Cefadroxine 500 mg 2x1 IV Antibiotik untuk infeksi bakteri
5. As. Mef 500 mg 1x1 Oral Obat pereda nyeri
6. s. ferosus 1x1 Oral Obat yang mengandung zat besi
7. Ranitidin 50 mg 2x1 IV Untuk mengurangi asam lambung

Tanggal : 12-03-2019

No. Nama Obat Dosis Cara Fungsi


1. Cefadroxine 500 mg 2x1 Oral Antibiotik untuk infeksi bakteri
2. As. Mafenamat 500 mg 1x1 Oral Obat pereda nyeri
3. Ranitidin 150 mg 2x1 Oral Untuk mengurangi asam lambung
1. Analisa Data
Nama : Ny. N. No Medrek : 903512
Tanggal : 11-03-2019. Diagnosa Medis : Kehamilan Ektopik (KET)

No Data Etiologi Problem


1 DS : Klien mengeluh Nyeri yang Nyeri akut
nyeri pada bagian diakibatkan oleh
abdomen akibat luka luka Post Op
post op. nyeri yang salpingektomi
dirasakan klien Kehamilan
bertambah apabila ektopik
banyak bergerak, dan Post
nyeri berkurang pada Salpingektomi
saat istirahat, nyeri Kehilangan
yang dirasakan klien kontinuitas kulit
seperti disayat-sayat Nyeri akut
benda tajam, klien
mengeluh nyeri
menyebar keseluruh
bagian abdomen skala
nyeri 6 (0-10). Nyeri
yang dirasakan
sewaktu klien banyak
beraktivitas.
DO : Abdomen
terdapat luka post op
salpingektomi,
panjang jahitan 8cm
vertical 1cm
horizontal, pada hari
ke-3 pada saat
dipalpasi terdapat
nyeri tekan.

2 DS : Klien mengeluh Klien tidak Intoleransi


badanya lemas cukup energi aktivitas
melakukan aktivitas atau tenaga
dan kebutuhannya di untuk melakukan
bantu oleh perawat aktivitas pasca
dan keluarga. operasi
Kehamlian
DO : Klien tampak Ektopik
lemas hasil TTV TD: Perdarahan
110/80, Suhu 36.5 C, abdominal
Respirasi 21x/m, dan Nyeri akut
Nadi : 89x/m. Gangguan
kenyamanan
Intoleransi
Aktivitas
3 DS : Klien Klien merasa Gangguan Pola
mengatakan selama sakit pada luka Tidur
berada di rumah sakit, yang mengalami
klien tidurnya post op dan
berkurang dan tidur terganggu
malamnya sering dengan
terganggu, klien lingkungan yang
mengatakan tidurnya menyebabkan
sering terbangun tidak bisa
karena nyeri luka istirahat
operasi salpingektomi Kehamlian
dan lingkungan sekitar Ektopik
sering ramai. Perdarahan
DO : klien tidur siang abdominal
sebelum sakit 2 jam Nyeri akut
dan tidur malam 8 jam Gangguan pola
dengan nyenyak tidur
setelah masuk rumah
sakit tidur siang ½ jam
dan malam hanya 5
jam dengan tidak
nyeyak mengalami
gangguan istirahat dan
tidur
4 DS : Klien Klien belum tahu Ansietas
mengatakan takut bagaimana
penyakitnya timbul kondisi nya yang
kembali akan datang
Do : Klien kurang tau Kehamilan
tentang oenyakit yang ektopik
di derita Abortus
Resiko berduka
Ansietas
5 DS: Klien mengeluh Luka post op Risiko Infeksi
lukanya kotor dan yang terpapar
takut jahitanya lepas yang
DO : Pemeriksaan fisi menjadikanya
abdomen terlihat kotor
keadaan luka kotor Kehamilan
dan masih basah. ektopik
Perdarahan
abdominal
Gangguan
kenyamanan
Intoleransi
aktivitas
Resiko infeksi

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
1. Nyeri akut b.d luka post operasi d.d nyeri yang dirasakan klien bertambah apabila banyak
bergerak, dan nyeri berkurang pada saat istirahat dam nyeri yang dirasakan klien seperti
disayat-sayat benda tajam, dan menyebar keseluruh bagian dengan skala nyeri 6 (0-10).
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d klien tampak lemas Ttv Td:110/80, suhu 36,5,
respirasi 21x/m, dan nadi 89x/m
3. Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan dan restrain fisik d.d mengeluh tidak
nyaman sulit tidur
4. Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan d.d merasa takut dengan kondisi yang
dihadapi
5. Risiko Infeksi b.d kerusakan integritas kulit d.d klien mengeluh lukanya kotor dan jaitan
terbuka
C. Perencanaan
Nama pasien : Ny.N No. Register : 903512
Jenis kelamin : Perempuan Diagnosa medis : Kehamilan Ektopik (KET)
Umur : 28 Tahun

No Diagnosa Kep Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasional


1 Nyeri akut b.d Tupan : 1. Identifikasi 1. Untuk
luka post Diharapkan lokasi, karakteristik, mengetahui
operasi detelah dilakukan durasi , frekuensi, spesifik nyeri
asuhan kualitas,dan klien
keperawatan 7x24 Intesitas nyeri 2. Untuk
jam tingkat nyeri mengetahui skala
2. Identifikasi skala
yang di rasakan nyeri klien
nyeri
oleh klien sehingga perawat
menurun 3. Identifikasi factor dapat melakukan
Tupen : yang dapat tindakan sesuai
Diharapkan memperberat dan dengan skala
detelah dilakukan memperingan nyeri nyeri klien
asuhan 3. Untuk
4. Ajarkan klien
keperawatan 1x24 meringankan
teknik relaksasi
jam di dapatkan nyeri klien
kriteria hasil 1. 5. Fasilitasi klien 4. Untuk
Nyeri, skala nyeri, istirahat dan tidur meredakan nyeri
dan faktor yang klien
6. Jelaskan strategi
memperberat dan 5. Mengurangi
meredakan nyeri
memperingan rasa Lelah dan
nyeri 7. Kolaborasi menciptakan
teridentifikasi dengan dokter untuk kenyamanan
2. Skala nyeri pemberian obat 6. Untuk
berkurang jadi 6 analgetik membuat klien
3. Klien dapat dapat meredakan
mengatasi nyerinya sendiri
nyerinya secara 7. Untuk
mandiri dan dapat mengobati nyeri
istirahat dan tidur klien secara
farmakologis

2 Intoleransi Tupan: 1. Identifikasi 1. Untuk


aktivitas b.d Diharapkan penyebab kelelahan Mengetahui
kelemahan setelah dilakukan klien penyebab klien
asuhan mengalmi
keperawatan 2.Sediakan intoleransi
selama 7x4 jam lingkungan yang aktivitas
toleransi aktivitas nyaman bagi klien 2. Untuk
klien meningkat Mengetahui
3. Berikan aktivitas
Tupen: perkembangan
distraksi yang
Diharapkan istirahat klien
menyenangkan
setelah dilakukan 3. Untuk
asuhan 4.Kolaborasi dengan membantu klien
keperawatan ahli gizi tentag cara untuk
selama 1x24 jam menigkatkan asupan meningkatkan
didapatkan makanan toleransi aktivitas
kriteria hasil : 4. Untuk
1. Penyebab membantu klien
kelelahan untuk tetap rileks
teridentifikasi dan mencegah
2. Klien sedikit stress yang dapat
lebih dapat menurunkan
beraktivitas toleransi
3. Energi klien aktivittas
tetap terpenuhi 5.untuk
memenuhi
kebutuhan nutrisi
dan tenaga klien
serta
meningkatkan
toleransi aktivitas

3 Gangguan pola Tupan : 1. Identifikasi factor 1. Untuk


tidur b.d Diharapkan penggangu tidur mengetahui
hambatan setelah dilakukan penyebab tiak
2. Monitor pola dan
lingkungan dan asuhan bias tidur
jam tidur pasien
restrain fisik keperawatan
2. Agar membuat
selama 7x24 jam 3. Sediakan
klien menjadi
pola tidur klien lingkungan yang
lebih nyaman
meningkat nyaman
Tupen : 3. Mengatur
Diharapkan 4. Jelaskan waktu tidur klien
setelah dilakukan pentingnya tidur dapat
asuhan selama sakit memudahkan
keperawatan 1x24 klien beristirahat
6. Anjurkan klien
jam didapatkan
tidak makan atau 4. Makanan dan
kriteria hasil :
minum yang minuman tertentu
1. Faktor
menghambat tidur dapat
pengganggu tidur
menghambat
teridentifikasi 7. Kolaborasi
tidur klien
2. Klien menjadi dengan dokter untuk
lebih nyaman pemberian obat 6. Untuk
demgan tidur membuat klien
lingkungannya tidur secara
3. Klien dapat farmakologis
tidur sedikit lama

4 Ansietas b.d Tupan : 1. Identifikasi 1. Untuk


kekhawatiran Diharapkan tingkat ansietas dan mengetahui
mengalami setelah dilakukan monitor tanda tanda kapan dan
kegagalan asuhan ansietas seberapa parah
keperawatan 2. Ciptakan suasana klien mengalami
selama 7x24 jam terapeutik untuk ansietas
tingkat ansietas menumbuhkan 2. Suasana
klien menurun kepercayaan klien terapeutikdapat
Tupen : 3. Dengarkan klien membantu klien
Diharapkan dengan penuh agar supaya
setelah dilakukan perhatian menurunkan
asuhan 4. Ajarkan klien ansietasnya dan
keperawatan Teknik relaksasi membuat
selama 1x24 jam 5. Pahami ansietas kepercayaan
didapatkan yang diderita klien klien meningkat
kriteria hasil : pada kita
1. Penyebab 4.Teknik
ansietas relaksasi dapat
teredintifikasi menurunkan
2. Klien menjadi kecemasan klien
lebih tenang 5. Memahami
untuk beberapa ansietas klien
waktu membuat
perawat dapat
dengan mudah
menurunkan
kecemasan klien

5 Risiko Infeksi Tupan: 1. Monitor tanda 1. Untuk


b.d kerusakan Diharapkan dan gejala lokasi mencegah infeksi
integritas kulit setelah dilakukan yang beresikko yang akan terjadi
asuhan mengalami infeksi pada daerah luka
keperawatan 2. Berikan klien
selama 7x24jam perawatan luka pada 2. Untuk
tingkat infeksi daerah yang mencegah infeksi
klien menurun mengalami luka dengan
Tupen : 3.Anjurkan melakukan
Diharapkan meningkatkan tindakan
setelah dilakukan asupan nutrisi dan 3. Nutrisi dan
asuhan cairan cairan dapat
keperawatan 4. Ajarkan cara membantu
selama 1x24 jam memeriksa kondisi menyembuhkan
didapatkan luka luka klien dan
kriteria hasil : mencegah infeksi
1.resiko infeksi 4. Agar klien
berkurang dan dapat mudah
luka menjadi mengetahui
bersih kondisi lukanya.

D. Implementasi

No Tanggal Diagnosa Kep Implementasi dan respon Paraf

1 11-03- Nyeri akut b.d Jam : 08.00


2019 T1 : Mengientifikasi lokasi,
luka post operasi karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,dan
Intesitas nyeri
R1 : Klien menjelaskan
dengan baik lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan
intesitas nyeri.
T2 : Mengidentifikasi skala
nyeri
R2 : Klien mengatakan
skala nyeri 6-10
T3 : Mengidentifikasi factor TTD
yang dapat memperberat
dan memperingan nyeri Aditia
R3 : Klien menjelaskan jika Rochmana
diam maka nyeri menjadi
lebih berat dan jika bergerak
nyeri menjadi ringan
T4 : Mengajarkan klien
teknik relaksasi
R4 : Klien melakukannya
dengan baik
T5 : Memfasilitasi klien
istirahat dan tidur
R5 : Klien mampu istirahat
dan tidur dengan baik
T6 : Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
R6 : Klien mengerti dan
akan melaksanakan strategi
tsb
Jam : 09.00
T7 : Melakukan kolaborasi
dengan dokter untuk
pemberian obat analgetik

2 11-03- Intoleransi Jam : 11.00


2019 aktivitas b.d T1 : Mengidentifikasi
kelemahan penyebab kelelahan klien
R1 : Klien menjelaskan
penyebab kelelahanya
karena pasca operasi
T2 : Menyediakan
lingkungan yang nyaman
bagi klien
R2 : Klien merasa lebih
nyaman
T3 : Berikan aktivitas
distraksi yang TTD
menyenangkan Aditia
R3 : Klien melakukan Rochmana
aktivitas dengan baik
Jam : 12.00
T4 : Melakukan kolaborasi
dengan ahli gizi tentag cara
menigkatkan asupan makan

3. 11-03- Gangguan pola Jam 14.00


2019 tidur b.d hambatan
T1 : Mengidentifikasi factor
lingkungan dan
penggangu tidur
restrain fisik
R1 : Klien menjelaskan
dengan baik

T2 : Memonitor pola dan


jam tidur pasien

R2 : Klien menjelaskan pola


dan jam tidurnya dengan TTD
baik Aditia
Rochmana
T3 : Menyediakan
lingkungan yang nyaman

R3 : Klien merasa sedikit


lenih nyaman

T4 : Menetapkan jadwal
rutin

R4 : Klien menetapkan
jadwalnya denganbaik

T5 : Menjelaskan
pentingnya tidur selama
sakit

R5 : Klien mengerti dan


paham akan
melaksanakanya

T6 : Menganjurkan klien
tidak makan atau minum
yang menghambat tidur

R6 : Klien mengerti dan


akan melakukamya

T7 : Kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian obat
tidur

4 12-03- Ansietas b.d Jam : 08.00


2019 kekhawatiran T1 : Mengidentifikasi
mengalami tingkat ansietas dan monitor
kegagalan tanda tanda ansietas
R1 : Klien menjelaskan
ansietasnya dengan baik
T2 : Menciptakan suasana
terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan
klien
R2 : Klien merasa lebih
percaya dan menurun
ansietasnya TTD
T3 : Mendengarkan klien
dengan penuh perhatian Aditia
R3 : Klien berbicara tentang Rochmana
penyakitnya dengan baik
dan tenang
T4: Mengajarkan klien
teknik relaksasi kembali
R4: klien melaksanakannya
dengan baik
T5 : Pahami ansietas yang
diderita klien
R5 : Klien berusaha
menjelaskan ansietasnya
dengan baik

5 12-03- Risiko Infeksi b.d Jam : 10.00


2019 kerusakan T1 : Memonitor tanda dan
integritas kulit gejala lokasi yang beresikko
mengalami infeksi
R1 : Klien mengikuti
prosedur dengan baik
T2 : Memberikan perawatan
luka pada daerah yang
mengalami luka
R2 : Klien mengikuti
prosedur dengan baik
T3 : Menganjurkan
meningkatkan asupan nutrisi TTD
dan cairan
R3 : Klien mengerti dan Aditia
mengatakan akan Rochmana
melakukanya dengan baik
T4 : Mengajarkan cara
memeriksa kondisi luka
R4 : Klien mengerti dan
mengatakan akan
melaksanakanya

E. Evaluasi

Diagnosa
No Tanggal Evaluasi Paraf
Kep

1 12-03- Nyeri akut b.d Jam : 13.00


2019 luka post S : Klien terkadang merasakan
operasi sedikit nyeri tetapi tidak sesakit
sebelumnya
O : Skala nyeri klien berkurang
jadi 2-10 dan luka terlihat TTD
mengering Aditia
A : Klien masih merasakan Rochmana
sedikit nyeri tapi tetap
membutuhkan perawatan
P : Rutin minum obat analgetik
dan lakukan teknik relaksasi

2 12-03- Intoleransi Jam : 13 : 00


2019 aktivitas b.d S : Klien mengatakan sudah
kelemahan lumayan tidak lemah seperti
kemarin
O : Klien tampak segar hasil TTV TTD
TD: 120/80, Suhu 36.5 C, Aditia
Respirasi 18x/m, dan Nadi : Rochmana
60x/m.
A : Klien sudah tidak merasakan
lemas lagi
P: Hentikan semua intervensi

3 12-03- Gangguan Jam : 13.00


2019 pola tidur b.d S : Klien terkadang masih sulit
hambatan untuk tidur
O : Klien tidur siang normal 1
lingkungan
jam dan malam 8 jam sama
dan restrain seperti sebelum masuk rumah
fisik sakit
A : Klien sudah kembali nyaman
TTD
normal seperti saat sebelum
masuk rumah sakit Aditia
P : tidur klien mulai normal tetapi Rochmana
terkadang terganggu

4 12-03- Ansietas b.d S : Klien mengatakan sudah tidak


2019 kekhawatiran khawatir lagi tentang penyakit
mengalami yang dideritanya TTD
kegagalan O : Klien tampak mengerti dan Aditia
tidak khawatir dengan Rochmana
penyakitnya
A : Klien sudah tidak khawatir
lagi dan merasa lebih baik
P : Hentikan semua intervensi

5 12-03- Risiko Infeksi S : Klien mengatakan lukanya


2019 b.d kerusakan sudah tertutup kembali dan tidak
integritas kulit kotor TTD
O : Luka klien terlihat bersih Aditia
A : Klien sudah bersih lukanya Rochmana
dan jauh dari infeksi
P : Hentikan semua intervesi
kecuali perawatan luka sampai
luka klien sembuh

F. Catatan Perkembangan

No Tanggal Diagnosa Kep Evaluasi Paraf

1 12-03- Nyeri akut b.d Jam : 13.00


2019 luka post S : Klien terkadang merasakan
operasi sedikit nyeri tetapi tidak
sesakit sebelumnya
O : Skala nyeri klien TTD
berkurang jadi 2-10 dan luka Aditia
terlihat mengering Rochmana
A : Klien masih merasakan
sedikit nyeri tapi tetap
membutuhkan perawatan
P : Rutin minum obat analgetik
dan lakukan teknik relaksasi
I : Anjurkan terus klien
minum obat analgetik dan
lakukan teknik relaksasi
E : Klien mengatakan sudah
tidak merasakan nyeri lagi
R : Tetap minum obat dan
Teknik relaksasi hingga luka
sembuh

2 12-03- Intoleransi Jam : 13 : 00


2019 aktivitas b.d S : Klien mengatakan sudah
kelemahan lumayan tidak lemah seperti
kemarin
O : Klien tampak segar hasil TTD
TTV TD: 120/80, Suhu 36.5 C, Aditia
Respirasi 18x/m, dan Nadi : Rochmana
60x/m.
A : Klien sudah tidak
merasakan lemas lagi
P: Hentikan semua intervensi

3 12-03- Gangguan Jam : 13.00


2019 pola tidur b.d S : Klien terkadang masih sulit
untuk tidur
hambatan
O : Klien tidur siang normal 1
lingkungan jam dan malam 8 jam sama
dan restrain seperti sebelum masuk rumah
fisik sakit
A : Klien sudah kembali TTD
nyaman normal seperti saat
Aditia
sebelum masuk rumah sakit
P : tidur klien mulai normal Rochmana
tetapi terkadang terganggu
I : Berikan tempat yang
nyaman pda klien
E : Klien sudah merasa lebih
baik
R : Intervensi di hentikan

4 12-03- Ansietas b.d S : Klien mengatakan sudah


2019 kekhawatiran tidak khawatir lagi tentang
mengalami penyakit yang dideritanya
kegagalan O : Klien tampak mengerti dan
tidak khawatir dengan TTD
penyakitnya Aditia
A : Klien sudah tidak khawatir Rochmana
lagi dan merasa lebih baik
P : Hentikan semua intervensi

5 12-03- Risiko Infeksi S : Klien mengatakan lukanya


2019 b.d kerusakan sudah tertutup kembali dan
integritas kulit tidak kotor
O : Luka klien terlihat bersih
A : Klien sudah bersih lukanya TTD
dan jauh dari infeksi Aditia
P : Hentikan semua intervesi Rochmana
kecuali perawatan luka sampai
luka klien sembuh
I : Lakukan perawatan luka
pada klien kembali
E : Luka masih sedkit belum
sembuh
R : Perwatan luka dilakukan
oleh keliarga klien

Anda mungkin juga menyukai