PENDAHULUAN
Resistensi insulin merupakan keadaan gagalnya respon fisiologis terhadap
efek insulin termasuk dalam metabolisme glukosa, lipid, protein juga terhadap fungsi
1
endotel pembuluh darah. Beberapa bukti dari penelitian sebelumnya ditemukan bahwa
resistensi insulin mulai terjadi 10-20 tahun sebelum terjadinya diabetes mellitus dan
menunjukkan bahwa resistensi insulin merupakan prediktor untuk terjadinya diabetes. 2
Pada otot dan sel lemak pengambilan dari glukosa dipengaruhi oleh stimulasi
dari insulin terhadap glukosa transport pada membrane sel. Insulin juga mempengaruhi
metabolism lemak dengan meningkatkan sintesa dari lemak di sel dan hati. 3,4
Keadaan resistensi insulin menyebabkan terjadinya diabetes mellitus,
dislipidemi, hipertensi maupun atherosklerosis. Keadaan hiperglikemi pada penderita
diabetes disebabkan ketidakmampuan sel beta pankreas untuk mempertahankan kadar
glukosa dan adanya resistensi insulin. Selain itu resistensi insulin menyebabkan
dislipidemi akibat terjadinya gangguan sintesa lemakdan peningkatan lipolisis.
Sedangkan pada penderita hipertensi kemungkinan penyebabnyaadalah peningkatan
aktivitas saraf simpatikdan absorpsi natrium yang meningkat pada ginjal. Insulin juga
berperan dalam pada jaringan arteri dengan meningkatkan pembentukan plak lipid,
menurunkan regresi plak lipid, proliferasi sel otot, hal ini menyebabkan terjadinya proses
atherosclerosis. 3,4
Otot merupakan tempat utama penyimpanan glukosa yang distimulasi insulin,
sedangkan ke jaringan lemak sangat sedikit glukosa yang masuk. Resistensi terhadap efek
stimulasi oleh insulin pada penggunaan glukosa merupakan dasar dari patogenesa
sindroma x (dikenal sebagai sindroma resistensi insulin dan ditandai oleh resistensi
insulin, dislipidemi, hipertensi, dan peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler) dan
kebanyakan dalam bentuk diabetes tipe 2. 2,5
d. Transportasi Glukosa
Salah satu efek fisiologis insulin in vivo yang paling penting adalah
transportasi glukosa. Langkah utama adalah stimulasi translokasi glukosa transport.
GLUT 4 ditranslokasikan dari intraseluler menuju ke permukaan sel, dan selanjutnya
meningkatkan kecepatan transportasi glukosa ke dalam sel. 5
Dalam tahun terakhir ini, 2 kelompok molekuler yang berbeda dari glukosa
transporter seluler ditemukan. Glukosa transporter yang tergantung natrium sebagian
besar terbatas pada usus dan ginjal dimana mereka secara aktif mentransport glukosa
dengan menggunakan kotransport natrium sebagai sumber energi. 5
Kelompok transporter lain membawa glukosa dengan cara difusi-gradien
konsentrasi-glukosa. Kelompok ini terdiri dari 5 protein transmembran yang
homolog, yaitu GLUT-1,2,3,4,5, yang dikode oleh gen-gen yang berbeda. Protein
GLUT tersebut mempunyai spesifitas substrat, sifat kinetic dan distribusi jaringan
yang berbeda. 5
GLUT-4 merupakan transport glukosa utama yang responsif terhadap insulin
dan terdapat pada sel otot dan sel lemak. GLUT-4 pada homeostasis glukosa paling
baik diperlihatkan pada penelitian mencit dimana 1 allel dari gen GLUT-4 pada otot
skeletal, jantung dan sel lemak mencit tersebut mengalami resistensi insulin yang
parah. Dan pada paling sedikitnya setengah dari mencit jantan, berkembang menjadi
diabetes yang nyata dan sejalan dengan umur. 5,9
Pada sel otot dan sel lemak normal, GLUT-4 didaur ulang antara membran
plasma dan tempat pencadangan intraseluler. GLUT-4 berbbeda dari transport glukosa
lainnya dimana lebih kurang 90 % diantaranya terkumpul intraseluler dalam keadaan
tidak adanya insulin atau stimulus lain, dalam keadaan adanya insulin atau stimulus
lain, keseimbangan proses daur ulang (recycling) ini berubah dan terjadi translokasi
(perpindahan yang teratur) GLUT-4 intraseluler ke membran plasma. Efeknya adalah
peningkatan pada kecepatan maksimal transport glukosa ke dalam sel. 4,5
2. Protein Kinase C
Hormon counter-regulasi dari sitokin dapat mengaktifkan serin kinase,
terutama protein kinase C (PKC), yang menyebabkan resistensi perifer insulin.
Beberapa isoform PKC diaktifkan secara kronis oleh model resistensi insulin pada
manusia dan roden. Kinase-kinase ini dapat mengkatalisa fosforilasi serin atau treonin
dari reseptor insulin atau substratnya. Penghambatan farmakologis aktivitas PKC atau
penurunan ekspresi PKC akan meningkatkan sensitivitas insulin dan aktivitas tirosin
kinase reseptor insulin. 6
KESIMPULAN
Resistensi insulin adalah penyebab terjadinya diabetes dan insulin resistance
syndrome berhubungan dengan peningkatan resiko kelainan kardiovaskular.
Penyebab dari resistensi insulin dapat terletak pada reseptor, post reseptor atau faktor
luar. Pada reseptor penyebabnya adalah kelainan genetik, sedangkan post reseptor
penyebabnya adalah glukosa transport. Pada otot rangka resistensi insulin disebabkan
karena kelainan pada transport glukosa, karena kelainan pada translokasi dan aktivasi
dari glukosa transport.
Keadaan resistensi insulin akan menyebabkan terjadinya hipertensi,
dislipidemi, gangguan factor pembekuan dan pada akhirnya bersama-sama sebgai
factor resiko atherosclerosis.
DAFTAR PUSTAKA
1. Laakso M. Insuline resistence and its impact on the approach to therapy of type 2
diabetes, In Campbell IW eds. New advances in the managemen of insuline resistence
in type 2 diabetes. International J of CP ; scotland 2001 : 8 12.
2. Cline GW, Petersen KF, Martin K, Shen J, Hundal RS, Trajanoski Z, at all. Impaired
glucose transport as a cause of decreased insulin-stimulated muscle glycogen
synthesis in type 2 diabetes. N Engl J Med 1999 ; 341 : 240-46.
3. Waspadji S. Resistensi insulin sebagai factor risiko aterosklerosis , Dalam Waspadji
S, rachman AM editor. Buku ajar penyakit dalam jilid 1 edisi ketiga, BPFKUI ;
Jakarta : 697 705.
4. Hunter Sj, Garvey WT. Insulin action and insulin resistence : disease involving
defecetsin Insulin receptor, signal transduction, and the glucose transport effector
system. Am J Med 1998 ; 105 : 331 - 45.
5. Shepherd PR, Kahn BB. Glucose transporters and insulin action. N. Engl J med
1999 ; 341 : 248 57.
6. Pessin JE, Saltriel AR. Signaling path way in insulin action : molecular targets of
insulin resistence, J. Clin invest. 2000 ; 106 : 165 9.
7. Virkamaki A, Ueki K, Kahn CR, Protein-protein interaction in insulin signaling and
the molecular mechanisms of insulin resistence. J Clin invest 1999 ; 103 : 931 43.
8. Czech M, Corvera S. Signaling Mechanisms that regulate glucose transport. J. Biol.
Chem 1999, 1865 68.
9. Rossetti L, Stenbit AE, Chen W, Meizhu H, Barzilai N. Peripheral but not hepatic
insulin resistance in mice with one disrupted allele of the glucose transporter type 4
(GLUT 4) gene. J. Clin Invest. 1997 ; 100 : 1831 - 39.
10. Achmad E, Azevedo JL, Cortright R, Dohm GL, Goldstein BJ. Alteration in skeletal
muscle protein tyrosine phosfatase and expression in insulin resistance human obesity
and diabetes J. Clin Invest 1997 : 100 : 449 58.
11. Shulman GI. Cellular mechanism of insulin resistance. J. Clin Invest. 2000 ; 106 : 171
6.
12. Dresner A, Laurent D, Marcucci M. Effects of free fatty acid on glucose transport and
IRS-1 associated phosphatidyinosito-3-kinase activity. J Clin Invest 1999 ; 103 : 253
9.
13. Hawkin M, Barzilai N, Liu R, Ru Mz, Chen W, Rosetti L. Role of glucosamine
pathway in fat induced insulin resistance. J Clin Invest 1997 ; 99 : 2173 82.
14. Hebert LF, Daniels MC, Zhou Jx. Overexpression of glutamine fructose-6-fosfat
amido transferase in transgenic mice leads to insulin resistance. J Clin Invest 1996; 98
: 930 6.
15. Sanghisadeh M, Ong JM, Garvey WT, Henry RR, Kern PA. The expression of TNF
alpha by human muscle, relationship to insulin resistance. J Clin Invest 1996 ; 97 :
1111 6.
16. Ginsberg HN. Insulin resistance and cardiovascular disease. J Clin Invest 2000 ; 106 :
453 56.