Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN &KELUARGA


DI RSUD PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN

TAHUN 2016

Disahkan oleh :
Direktur RSUD
Berlaku Efektif
02 – 05 – 2016
(drg. Isa Dharmawidjaja, M.Kes)
NIP 19650723 199102 1 002
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAMBANAN
Jalan Prambanan – Piyungan Km. 7 Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, 55572
Telepon (0274) 4398570, 4398794 Faksimile (0274) 4398570
Website : www.rsudprambanan.slemankab.go.id, E-mail : rsudprambanan@slemankab.go.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAMBANAN


NOMOR : 445/ /A/RSUD.Pramb/2016

Tentang

PANDUAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN & KELUARGA


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAMBANAN

Menimbang :a. bahwa dalam upaya memberikan hak pasien dan keluarga
dalam hal hak dan kewajiban pasien & keluarga pada
pelayanan kesehatan di RSUD Prambanan, maka diperlukan
adanya panduan hak dan kewajiban pasien & keluarga
RSUD Prambanan sebagai landasan bagi seluruh
penyelenggara dan pelaksana pelayanan kesehatan di
lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Surat Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan.
Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 tahun 2009
tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten
Sleman sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Sleman Nomor 8 Tahun 2014 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman
Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sleman;
4. Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2009 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 69 tahun 2014 tentang
Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
436/MENKES/SK/VI/1993 tentang berlakunya Standar
Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis di
Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 150b/
Menkes/Per/1998 tentang Rumah Sakit;
8. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor
HK.02.04/I/2790/11 tentang Standar Akreditasi Rumah
Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan
tentang pemberlakuan panduan hak dan kewajiban pasien &
keluarga di Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan
Kabupaten Sleman.
Kesatu : Panduan hak dan kewajiban pasien & keluarga RSUD
Prambanan ini harus dijadikan acuan dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada pasien di
unit kerja terkait di RSUD Prambanan sebagaimana
tercantum dalam lampiran Keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Sleman
Pada tanggal : 02 Mei 2016

Direktur RSUD Prambanan

ISA DHARMAWIDJAJA

Tembusan :
1. Direktur
2. Kepala SPI/ Auditor Internal
3. Ketua Komite Medik
4. Kepala Seksi/ Sub Bagian
5. Kepala/Koordinator Instalasi/Unit/Ruang/Bangsal
RSUD Prambanan

PANDUAN
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN & KELUARGA
DI RSUD PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN

BAB I
DEFINISI

Pengertian hak dan kewajiban pasien & keluarga dapat diartikan sebagai
berikut :

1. Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan


kebutuhan pribadinya, sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas.
2. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila tidak
dilaksanakan
3. General Consent atau Persetujuan Umum adalah pernyataan
kesepakatan yang diberikan oleh pasien terhadap peraturan rumah sakit
yang bersifat umum.
4. Informed Consent : pernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseorang
(pasien) yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary)
terhadap tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya sesudah
mendapatkan informasi yang cukup tentang tindakan kedokteran yang
dimaksud.
5. Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baik
dalam keadaan sehat maupun sakit.
6. Dokter dan Dokter Gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan
dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi
baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui Pemerintah Republik
Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
7. Keluarga adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anak
kandung, saudara-saudara kandung atau pengampunya.
Ayah:
- Ayah kandung
- Termasuk ayah adalah ayah angkat yang ditetapkan berdasarkan
penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat
Ibu:
- Ibu kandung
- Termasuk ibu adalah ibu angkat yang ditetapkan berdasarkan
penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat.
Suami:
- Seorang laki-laki yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang
perempuan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Istri:
- Seorang perempuan yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang
laki-laki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
- Apabila yang bersangkutan mempunyai lebih dari 1 (satu) istri,
perlindungan hak keluarga dapat diberikan kepada salah satu dari istri

BAB II
RUANG LINGKUP
Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang
bertujuan agar pasien mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan,
dan bantuan dari tenaga kesehatan yang memenuhi standar pelayanan
kesehatan yang optimal sesuai dengan UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah
sakit. Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
seluruh masyarakat perlu adanya perlindungan hak pasien dan keluarga.

1. Prinsip Dalam Pelayanan Kesehatan:


a. Bahwa upaya kesehatan yang semula dititik beratkan pada upaya
penyembuhan penderita, secara berangsur-angsur berkembang
kearah keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh.
b. Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
bagi seluruh masyarakat perlu adanya perlindungan hak pasien dan
keluarga.
c. Bahwa keberhasilan pembangunan di berbagai bidang dan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan taraf
kesejahteraan masyarakat dan kesadaran akan hidup sehat.
d. Bahwa meningkatnya kebutuhan pelayanan dan pemerataan yang
mencakup tenaga, sarana, prasarana baik jumlah maupun mutu.
e. Bahwa pelayanan kesehatan amat penting apabila dihadapkan pada
pasien yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan dengan baik
dan dapat memuaskan para pasien.
f. Perlindungan merupakan hal yang essensial dalam kehidupan karena
merupakan sifat yang melekat pada setiap hak yang dimiliki.
g. Bahwa seseorang dapat menuntut haknya apabila telah memenuhi
kewajibannya, oleh karena itu kewajiban menjadi hak yang paling
utama dilakukan.
h. Bahwa perlindungan bagi tenaga kesehatan maupun pasien
merupakan hal yang bersifat timbal balik artinya pihak-pihak tersebut
dapat terlindungi atas hak-haknya bila melakukan kewajibannya.
i. Bahwa dalam kondisi tertentu pasien tidak memiliki kemampuan
untuk mendapatkan informasi atau penjelasan mengenai haknya
sehingga akan disampaikan melalui keluarga.
j. Bahwa untuk mengatur pemenuhan perlindungan hak pasien dan
keluarga harus ada panduan sebagai acuan bagi seluruh personil
rumah sakit.

2. Kewajiban Rumah Sakit Dalam Menghormati Hak Pasien Dan


Keluarga
a. Memberikan hak istimewa dalam menentukan informasi apa saja
yang berhubungan dengan pelayanan yang boleh disampaikan
kepada keluarga atau pihak lain.
b. Pasien diinformasikan tentang kerahasiaan informasi dalam rekam
medik pasien.
c. Pembukaan atas kerahasiaan informasi mengenai pasien dalam
rekam medik diperbolehkan dalam UU No 29 tahun 2004, yaitu
sebagai berikut:
1) Diminta oleh aparat penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum misalnya, visum et repertum;
2) Atas permintaan pasien sendiri;
3) Untuk kepentingan kesehatan pasien itu sendiri;
4) Berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
misalnya; undang – undang wabah, undang – undang karantina,
dsb.
d. Pasien diminta persetujuannya untuk membuka informasi yang tidak
tercakup dalam undang-undang dan peraturan.
e. Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien
dengan membatasi akses ke ruang penyimpanan rekam medik, tidak
meletakan rekam medis pasien ditempat umum, dan sebagainya.
f. Rumah sakit merespon terhadap permintaan pasien dan keluarganya
untuk pelayanan rohani atau sejenisnya berkenaan dengan agama
dan kepercayaan pasien. Respon tersebut antara lain dengan
menyediakan rohaniawan serta buku doa.
g. Menyediakan partisi / sekat pemisah untuk menghormati privasi
pasien di ruang perawatan.
h. Menyediakan laci / lemari untuk menyimpan harta benda pasien.
i. Memasang CCTV pada area yang perlu pengawasan ketat seperti di
ICU, IRNA Candi Gebang serta area rumah sakit yang jauh dari
keramaian.
j. Melindungi pasien dari kekerasan fisik dengan memantau ketat
pengunjung yang masuk ruang perawatan, serta mewajibkan
penunggu pasien memakai Kartu Ijin Tunggu (KIT).
k. Menyediakan tenaga satuan pengamanan (Satpam) untuk memantau
area di lingkungan rumah sakit.
l. Menyediakan penanda berwarna ungu pada gelang identifikasi
pasien dalam menghormati hak pasien dan keluarga terhadap pilihan
keputusan DNR.
m. Membentuk Tim Code Blue untuk memberikan pelayanan resusitasi
bagi pasien yang membutuhkan.
n. Menyediakan formulir permintaan pelayanan kerohanian.
o. Menyediakan formulir serah terima penitipan barang pasien.
p. Menyediakan formulir pemberian informasi.
q. Menyediakan formulir permintaan privasi.
r. Menyediakan formulir daftar DPJP
s. Menyediakan formulir keinginan pasien Memilih DPJP

BAB III
TATA LAKSANA
1. Hak-hak pasien dan keluarga berdasarkan UU RI Nomor 44 Pasal 32
tahun 2009 tentang Rumah Sakit adalah:

a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang


berlaku di Rumah Sakit
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
c. Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi.
d. Memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional.
e. Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga terhindar dari
kerugian fisik dan materi.
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di
luar Rumah Sakit.
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya.
j. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
m. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan dan perlakuan Rumah Sakit
terhadap dirinya.
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
q. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata maupun pidana melalui Komite Etik dan Hukum
Rumah Sakit.
r. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Kewajiban pasien dan keluarga berdasarkan berdasarkan Peraturan


Menteri Kesehatan RI No 69 tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah
Sakit dan Kewajiban Pasien adalah:
a. Mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
b. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggungjawab.
c. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga
Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di Rumah Sakit.
d. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
(keluhan sakit sekarang, riwayat medis yang lalu, medikasi/
pengobatan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kesehatan
pasien).
e. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya.
f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan di rumah sakit dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan
setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
g. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga
Kesehatan dan / atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh
Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau
masalah kesehatannya.
h. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

3. Tata tertib Penunggu Pasien adalah :


a. Penunggu pasien hanya boleh satu orang, kecuali pasien anak dan
bayi, ibu melahirkan, serta pasien tahap terminal diperbolehkan 1-2
orang selama tidak mengganggu perawatan pasien dan pasien lain.
Semua penunggu pasien mendapatkan Kartu Ijin Tunggu (KIT) dari
petugas ruang rawat inap.
b. Kartu Ijin Tunggu harus selalu dibawa selama berada di lingkungan
Rumah Sakit.
c. Kartu Ijin Tunggu ditunjukkan saat petugas Satuan Pengamanan
(Satpam) keliling ruangan.
d. Keluarga pasien bertanggungjawab atas kartu tunggu, apabila hilang
harap lapor perawat ruangan atau petugas Satpam.
e. Keluarga/ penunggu pasien diwajibkan meninggalkan barang berharga
di rumah dan hanya membawa barang-barang yang penting dan
diperlukan selama tinggal di rumah sakit, pihak rumah sakit tidak
bertanggungjawab terhadap kehilangan barang pribadi/berharga di
area rumah sakit.
f. Keluarga/penunggu pasien dapat bekerjasama dengan segenap Staf
Rumah Sakit dalam mengawasi/melayani pasien.
g. Pasien, keluarga pasien, penunggu pasien atau pengunjung pasien
wajib menjaga kebersihan dan ketentraman dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) Tidak merokok diseluruh area rumah sakit.
2) Tidak membawa alkohol, obat-obat terlarang atau senjata tajam ke
dalam rumah sakit.
3) Tidak mengotori ruangan dan lingkungan rumah sakit.
4) Tidak membuat kegaduhan/keributan.
5) Tidak merusak/menghilangkan barang inventaris milik rumah sakit.
6) Tidak membuang sampah sembarangan.
7) Tidak mencuci alat makan pada wastafel ruangan.
8) Tidak mencuci pakaian di lingkungan RSUD Prambanan.
9) Tidak membawa pulang fasilitas/peralatan milik Rumah Sakit.
10)Tidak membawa peralatan elektronik pribadi yang menggunakan
listrik, kecuali HP.

4. Tata tertib Pengunjung Pasien adalah :


a. Mematuhi jam berkunjung pasien di Rumah Sakit :
1) Pagi : 10.30 WIB s.d 12.30 WIB
2) Sore : 16.30 WIB s.d 18.30 WIB
b. Pengunjung di bawah umur 12 tahun tidak diperbolehkan masuk ruang
rawat inap. Apabila kondisi tidak memungkinkan pengunjung pasien di
bawah umur 12 tahun menunggu di luar, diperbolehkan menunggu di
halaman sekitar rawat inap.
c. Pasien, keluarga pasien, penunggu pasien atau pengunjung pasien
wajib menjaga kebersihan dan ketentraman dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) Tidak merokok diseluruh area rumah sakit.
2) Tidak membawa alkohol, obat-obat terlarang atau senjata tajam ke
dalam rumah sakit.
3) Tidak mengotori ruangan dan lingkungan rumah sakit.
4) Tidak membuat kegaduhan/keributan.
5) Tidak merusak/menghilangkan barang inventaris milik rumah sakit.
6) Tidak membuang sampah sembarangan
7) Membersihkan tangan sebelum dan sesudah memasuki ruangan
menggunakan alkohol yang tersedia di luar ruangan.
d. Pasien, keluarga pasien, penunggu pasien atau pengunjung pasien
wajib memperlakukan staf Rumah Sakit dan pasien lain dengan
bermartabat dan hormat serta tidak melakukan tindakan yang akan
mengganggu operasional Rumah Sakit.
e. Pasien, keluarga pasien, penunggu pasien atau pengunjung pasien
bersedia menerima teguran/tindakan dari petugas rumah sakit atas
setiap pelanggaran yang dilakukan.

BAB IV
DOKUMENTASI

Panduan hak dan kewajiban pasien dan keluarga RSUD Prambanan ini
disusun agar dapat dipakai sebagai pegangan dan acuan dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan medis kepada pasien di RSUD
Prambanan. Dokumentasi Perlindungan Hak Pasien dan keluarga adalah:
1. Formulir persetujuan umum (general consent)
2. Formulir permintaan pelayanan kerohanian
3. Formulir serah terima penitipan barang
4. Formulir permintaan privasi
5. Daftar kelompok berisiko terkena kekerasan fisik
6. Formulir permintaan permintaan pendapat lain (second opinion) internal
7. Formulir permintaan permintaan pendapat lain (second opinion) eksternal
8. Formulir edukasi terintegrasi
9. Formulir persetujuan / penolakan pemeriksaan (pengobatan)
10. Formulir persetujuan / penolakan tindakan kedokteran
11. Surat pernyataan pulang atas permintaan sendiri
12. Formulir penolakan resusitasi
13. Formulir informasi mati batang otak
14. Formulir daftar DPJP
15. Formulir Keinginan Pasien Memilih DPJP
16. Formulir persetujuan rawat inap dan kesanggupan pembayaran

Direktur RSUD Prambanan

ISA DHARMAWIDJAJA

Anda mungkin juga menyukai