1 Ground Patrol
Ground Patrol adalah pekerjaan pemantauan / pemeriksaan ruang bebas (ROW), kondisi
pondasi tower, kondisi lingkungan sekitar tower dan komponen instalasi SUTT/SUTET
lainnya serta pekerjaan pembersihan tapak tower dan ROW sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya. Pekerjaan Ground Patrol dilaksanakan dengan menyusuri sepanjang
jalur SUTT/SUTET tanpa memanjat tower yang dilaksanakan secara terjadwal. Pelaksana
Ground Patrol yang dapat disebut Petugas Ground Patrol (PGP) ini berasal dari pihak luar
PLN (outsourcing) yang dikelola dengan sistem SLA (Service Leval Agreement) jasa
pemborongan pekerjaan pengawasan SUTT/SUTET (Ground Patrol).
Dalam menentukan jumlah dan harga jasa pemborongan pekerjaan pengawasan
SUTT/SUTET serta menentukan interval pengawasan Petugas Ground Patrol (PGP)
maka digunakan kriteria kondisi geografis tower dan kriteria kerawanan jalur
SUTT/SUTET yaitu sebagai berikut:
Faktor
Kerawanan Definisi
R1
1. Rawan pencurian komponen saluran transmisi. Pencurian terjadi 2 kali
atau lebih dalam setahun pada jalur SUTT/SUTET yang sama.
2. Rawan kegiatan vandalisme / masalah sosial.
R2 Selain kriteria R1
Keterangan:
- Penanggung jawab setiap level disesuaikan dengan proses bisnis Ground
Patrol masing-masing unit wilayah PLN. Tiap-tiap unit wilayah PLN
menerjemahkan tugas dan tanggung jawab tersebut ke dalam struktur
organisasi di masing-masing unit.
- Pada pihak Eksternal (Luar PLN), posisi level 2 (Koordinator PGP) dapat
diisi oleh Koordinator PGP atau Supervisor PGP sesuai dengan proses
bisnis Ground Patrol masing-masing unit PLN.
- Pada pihak Internal (PLN), posisi level 1 (Pengawasan) atau dapat disebut
pengawas pekerjaan dapat diisi oleh Supv. JARGI, Supv. Har Tragi,
Koordinator GI atau Supv. Operasi sesuai dengan proses bisnis Ground
Patrol masing-masing unit PLN.
- Pada pihak Internal (PLN), posisi level 2 (Tindak Lanjut) dapat diisi oleh
Asman Pemeliharaan, Asman Penyaluran atau Manajer Tragi sesuai dengan
proses bisnis Ground Patrol masing-masing unit PLN.
- Pada pihak Internal (PLN), posisi level 3 (Evaluasi) dapat diisi oleh Asman
Renev atau Asman Enjiniring sesuai dengan proses bisnis Ground Patrol
masing-masing unit PLN.
1. Metode Ground Patrol harus mempunyai sistem monitoring yang bertujuan untuk
mempermudah pengawasan kinerja Petugas Ground Patrol. Saat ini PLN
merekomendasikan sistem monitoring PGP dengan aplikasi Srintami (Sistem Rute
Inspeksi Transmisi) menggunakan Smart Phone berbasis Android dengan fitur GPS
dan Glonass. Aplikasi Srintami merupakan hasil inovasi PT PLN (Persero) P3B Jawa
Bali APP Surabaya dalam upaya peningkatan kualitas SLA (Service Level
Agreement) pengawasan SUTT/SUTET. Aplikasi Srintami dibentuk setelah evaluasi
dari sistem monitoring yang sudah ada seperti metode patuh waktu, gesek karbon,
rotasi gembok, barcode dan GPS dianggap belum optimal dalam memastikan PGP
benar-benar melaksanakan inspeksi ke lokasi towe/ span tower dengan periode yang
telah ditentukan dan belum dapat memastikan keakuratan hasil inspeksi yang sesuai
kondisi riil di lapangan. Aplikasi Srintami terdiri dari 3 komponen/ aplikasi yaitu:
Srintami Mobile, Srintami Client dan Srintami Server.
Setelah data inspeksi dan foto dokumentasi terkumpul di Srintami Client maka
data tersebut ditransfer ke Srintami Server dengan koneksi LAN (Local Area
Network). Output dari aplikasi Srintami yaitu: data rekap hasil inspeksi PGP dan
foto serta grafiknya, waktu dan frekuensi inspeksi PGP, durasi inspeksi dan
absensi PGP. Laporan tersebut dapat diakses melalui PC lain yang terhubung
via LAN ke server menggunakan browser.
1. Mengisi check list Ground Patrol yang terdiri dari checklist mingguan dan
checklist triwulan sesuai dengan kondisi SUTT/SUTET yang sebenarnya.
Checklist Ground Patrol mingguan dan triwulan dapat dilihat pada Buku
Pedoman Pemeliharaan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
2. Melaporkan hasil inspeksi tower kepada Koordinator Petugas Ground Patrol 1x
seminggu dan dalam kondisi normal PGP melaporkan hasil pemeriksaan secara
lisan 1x / hari.
3. Membuat foto dokumentasi tower-tower yang diinspeksi dan foto dokumentasi
kondisi abnormal yang ditemukan dan dilampirkan pada laporan Ground Patrol.
4. Menjaga kebersihan halaman tapak tower.
5. Melakukan penebangan/ pemangkasan pohon/ tumbuhan yang masuk dalam
daerah bebas/ ROW dan yang tidak menimbulkan ganti rugi dengan pengawasan
dari pihak PLN.
6. Melakukan penebangan/ pemangkasan pohon/ tumbuhan di luar ROW yang
berpotensi menimbulkan gangguan dan yang tidak menimbulkan ganti rugi
dengan pengawasan dari pihak PLN.
Tugas dan tanggung jawab Koordinator Petugas Ground Patrol yaitu sebagai berikut:
1. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan kualitas
pekerjaan Petugas Ground Patrol.
2. Merekap hasil inspeksi PGP (checklist dan foto dokumentasi).
3. Membuat laporan Ground Patrol dan melaporkannya ke pengawas pekerjaan
dan Direksi Pekerjaan setiap 1 bulan.
4. Mengkoordinir dan mengatur jadwal pelaksanaan pekerjaan Petugas Ground
Patrol baik untuk pekerjaan rutin atau sesuai permintaan pihak PLN.
Dari hasil asesmen ancaman kondisi pondasi tower Lattice, maka didapat rekomendasi
tindak lanjut berupa pemantauan dan perbaikan. Standar tindak lanjut pemantauan
berdasarkan nilai ancaman adalah sebagai berikut:
31-60 : pemantauan rutin bulanan
> 60 : pemantauan rutin harian
Sedangkan untuk standar tindak lanjut perbaikan yaitu:
0-30 : aman
31-60 : waspada (lakukan perbaikan apabila diperlukan, maksimal 6 bulan)
> 60 : kritis (lakukan perbaikan maksimal 1 bulan)
Untuk memperjelas tabel diatas, contoh gambar kondisi sesuai tabel diatas dapat dilihat
pada lampiran. Penilaian asesmen ancaman kondisi pondasi tower Steel Pole sesuai
tabel diatas dilakukan dengan pemeriksaan secara visual lalu mengisi checklist asesmen
ancaman kondisi pondasi tower Steel Pole seperti gambar dibawah ini (untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran).
Dari hasil asesmen ancaman kondisi pondasi tower Steel Pole, maka didapat
rekomendasi tindak lanjut berupa pemantauan dan perbaikan. Standar tindak lanjut
pemantauan berdasarkan nilai ancaman adalah sebagai berikut:
31-60 : pemantauan rutin bulanan
> 60 : pemantauan rutin harian
Sedangkan untuk standar tindak lanjut perbaikan yaitu:
0-30 : aman
31-60 : waspada (lakukan perbaikan apabila diperlukan, maksimal 6 bulan)
> 60 : kritis (lakukan perbaikan maksimal 1 bulan)