Anda di halaman 1dari 15

MATA PELAJARAN 2

METODE PENGAWASAN
SUTT/SUTET
2. METODE PENGAWASAN
SUTT/SUTET

TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu


memahami Metode Pengawasan SUTT / SUTET
dengan baik dan benar sesuai standar
perusahaan.

DURASI : 4 JP

PENYUSUN : 1. Arief Ibrahim Wuller (P3B Jawa Bali)


2. Paskalis Agung Purnomo (P3B Jawa Bali)
3. Wahyu Widiarto (P3B Jawa Bali)
4. Nopi Riansyah (P3B Jawa Bali)

i
DAFTAR ISI

TUJUAN PELAJARAN ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................... iv

1. GROUND PATROL ................................................................................................................. 1


1.1. Sistem Pelaksanaan Ground Patrol........................................................................... 2
1.2. Tugas dan Tanggung Jawab ..................................................................................... 4

2. CLIMB UP INSPECTION......................................................................................................... 6
2.1. Sistem Pelaksanaan Climb Up Inspection ................................................................. 6
2.2. Tugas dan Tanggung Jawab ..................................................................................... 9

SOAL LATIHAN ...............................................................................................................................

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal ii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sistem Pelaksanaan Ground Patrol dan pembagian tugasnya ....................... 3


Gambar 2. Sistem Pelaksanaan Climb Up Inspection (CUI) dengan climber dari pihak
luar ................................................................................................................... 7
Gambar 3. Sistem PelaksanaanClimb Up Inspection (CUI) dengan climber dari PLN ..... 8

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal iii


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Standar Kriteria Geografis Tower................................................................................ 1

Tabel 2. Standar Kriteria Kerawanan Jalur SUTT/SUTET ........................................................ 1

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal iv


METODE PENGAWASAN SUTT/SUTET

1. GROUND PATROL

Ground patro ladalah pekerjaan pemantauan/pemeriksaan ruang bebas (ROW), kondisi


pondasi tower, kondisi lingkungan sekitar tower dan komponen instalasi SUTT/SUTET lainnya
serta pekerjaan pembersihan tapak tower dan ROW sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya. Pekerjaan Ground patrol dilaksanakan dengan menyusuri sepanjang jalur
SUTT/SUTET tanpa memanjat tower yang dilaksanakan secara terjadwal. Pelaksana ground
patrol yang dapat disebut Petugas Ground patrol (PGP) ini berasal dari pihak luar PLN
(outsourcing) yang dikelola dengan sistem SLA (Service Leval Agreement) jasa pemborongan
pekerjaan pengawasan SUTT/SUTET (Groundpatrol).

Dalam menentukan jumlah dan harga jasa pemborongan pekerjaan pengawasan SUTT/SUTET
serta menentukan interval pengawasan Petugas Ground Patrol (PGP) maka digunakan kriteria
kondisi geografis tower dan kriteria kerawanan jalur SUTT/SUTET yaitu sebagai berikut :

Tabel 1. Standar Kriteria Geografis Tower


Faktor Geografis Definisi
Tower sulit dicapai dengan kriteria sebagai berikut:
1. Menggunakan alat transportasi khusus, seperti: perahu/sampan.
G1 2. Jalur melewati daerah pegunungan atau tebing curam, tidak dapat diakses dengan kendaraan
bermotor, memerlukan jalan kaki selama lebih dari 2 jam.
3. Ancaman binatang buas.

G2 Selain kriteria G1

Tabel 2. Standar Kriteria Kerawanan Jalur SUTT/SUTET

Faktor Kerawanan Definisi

1. Rawan pencurian komponen saluran transmisi. Pencurian terjadi 2 kali atau lebih dalam setahun
R1 pada jalur SUTT/SUTET yang sama.
2. Rawan kegiatan vandalisme/masalahsosial.

R2 Selain kriteria R1

Keterangan : Jika dianggap perlu untuk mengoptimalkan pengawasan SUTT/SUTET metode Ground Patrol di suatu unit, maka
manajer unit dapat menentukan estándar kriteria kerawanan dan periode inspeksi tersendiri.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 1


Untuk menentukan pembobotan biaya digunakan rumus yaitu :

G1 = 1,5 G2

Sedangkan untuk standar Interval pengawasan jalur SUTT/SUTET berdasarkan faktor


kerawanan jalur SUTT/SUTET adalah sebagai berikut :

R1 = Jalur SUTT/SUTET diinspeksi kurang dari satu minggu sekali sesuai keputusan
manajer unit setempat.

R2 = Jalur SUTT/SUTET diinspeksi setiap seminggu sekali

1.1. Sistem Pelaksanaan Ground Patrol

Poin-poin sistem pelaksanaan Ground Patrol yaitu sebagai berikut :

a. Setiap tiang / tower dan span tower diperiksa secara periodik minimal 1x seminggu atau
disesuaikan dengan kondisi tingkat kerawanan dan atau kondisi geografis setempat.

b. Peralatan kerja PGP dan estándar kompetensi PGP harus memenuhi syarat SLA
(Service Level Agreement) sesuai yang diatur oleh PLN.

c. Kriteria penyedia jasa pemborongan pekerjaan pengawasan SUTT/SUTET harus


memenuhi syarat SLA (Service Level Agreement) sesuai yang diatur oleh PLN.

d. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan dan Sanksi kepada Pelaksana Jasa Pemborongan


sesuai dengan SLA (ServiceLevelAgreement) yang diatur oleh PLN.

e. Metode Ground patrol dilaksanakan oleh 2 pihak yaitu pihak eksternal dan pihak internal.
Setiap pihak mempunyai beberapa level tingkatan dan tugasnya masing-masing. Sistem
pelaksanaan Ground patrol dapat dilihat pada Gambar 1 ini.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 2


Gambar 1. Sistem Pelaksanaan Ground Patrol dan pembagian tugasnya
Keterangan :

 Penanggungjawab setiap level disesuaikan dengan proses bisnis Ground patrol


masing-masing unit wilayah PLN. Tiap-tiap unit wilayah menerjemahkan tugas
dan tanggungjawab tersebut kedalam struktur organisasi di masing-masing unit.

 Pada pihak Eksternal (Luar PLN), posisi level 2 (Koordinator PGP) dapat diisi
oleh Koordinator PGP atau Supervisor PGP sesuai dengan proses bisnis
Ground patrol masing-masing unit PLN.

 Pada pihak Internal (PLN), posisi level 1 (Pengawasan) atau dapat disebut
pengawas pekerjaan dapat diisi oleh Supv. JARGI, Supv. Har Tragi, Koordinator
GI atau Supv. Operasi sesuai dengan proses bisnis Ground patrol masing-
masing unit PLN.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 3


 Pada pihak Internal (PLN), posisi level 2 (Tindak Lanjut) dapat diisi oleh Asman
Pemeliharaan, Asman Penyaluran atau Manajer Tragi sesuai dengan proses
bisnis Ground patrol masing-masing unit PLN.

 Pada pihak Internal (PLN), posisi level 3 (Evaluasi) dapat diisi oleh Asman
Renev atau Asman Enjiniring sesuai dengan proses bisnis Ground patrol
masing-masing unit PLN.

f. Metode Ground Patrol harus mempunyai sistem monitoring yang bertujuan untuk
mempermudah pengawasan kinerja Petugas Ground Patrol. Saat ini PLN
merekomendasikan sistem monitoring PGP dengan aplikasi Srintami (Sistem Rute
Inspeksi Transmisi) menggunakan Smart Phone berbasis Android dengan fitur GPS dan
Glonass.

1.2. Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab Petugas Ground patrol yaitu sebagai berikut :

a. Melakukan pemeriksaan komponen-komponen SUTT/SUTET antara lain sebagai berikut:

1) Stub 16) Konduktor


2) Chimney / Kepala pondasi 17) Jumper Konduktor
3) Halaman Tower 18) Spacer pada penghantar *
4) Member / Besi Siku / Bracing 19) Spacer pada jumper konduktor *
5) Plat sambungan rangka 20) Aviation Lamp *
6) Mur dan BautTower 21) Bola Rambu *
7) Cat / Galvanisasi 22) Lampu Indikator Tower *
8) Pengelasan* 23) Kawat tanah/ GSW / OPGW
9) Baut panjat 24) Jumper GSW
10) Penghalang panjat (ACD / Anti 25) Vibration Damper
Climbing Device) 26) Patok batas tanah tapak tower
11) Plat rambu bahaya 27) ROW
12) Plat informasi tower 28) Jejaring pengaman / vangnet *
13) Kawat Grounding 29) TLA (Transmission Line Arrester). *
14) Insulator 30) Sealing End Kabel (Tower Transisi
15) Arching Horn SUTT-SKTT) *
Keterangan : *) jika ada

b. Mengisi check list Ground patrol yang terdiri dari checklist mingguan dan checklist
triwulan sesuai dengan kondisi SUTT/SUTET yang sebenarnya. Checklist Ground patrol
mingguan dan triwulan dapat dilihat pada lampiran.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 4


c. Melaporkan hasil inspeksi tower kepada Koordinator Petugas Ground Patrol 1x
seminggu dan dalam kondisi normal PGP melaporkan hasil pemeriksaan secara lisan
1x / hari.

d. Membuat foto dokumentasi tower-tower yang diinspeksi dan foto dokumentasi kondisi
abnormal yang ditemukan dan dilampirkan pada laporan ground patrol.

e. Menjaga kebersihan halaman tapak tower.

f. Melakukan penebangan/pemangkasan pohon/tumbuhan yang masuk dalam daerah


bebas/ROW dan yang tidak menimbulkan ganti rugi dengan pengawasan dari pihak
PLN.

g. Melakukan penebangan/pemangkasan pohon/tumbuhan di luar ROW yang berpotensi


menimbulkan gangguan dan yang tidak menimbulkan ganti rugi dengan pengawasan
dari pihak PLN.

h. Bila Petugas Ground patrol menemukan kondisi khusus/emergency seperti tanah tapak
tower longsor, besi siku kaki tower bengkok / putus, konduktor putus, tower roboh, dll,
maka PGP harus melaporkan secara lisan selambat-lambatnya selambat-lambatnya 1
jam setelah diketahui dan dilengkapi data yang rinci dan akurat disertai foto kondisi
(maksimum 1x24 jam) kepada koordinator PGP dan pengawas pekerjaan / Direksi
Pekerjaan.

i. Mencegah dan segera melaporkan kepada Koordinator PGP dan Pengawas Pekerjaan
PLN bahwa terdapat kegiatan yang berada didalam ruang bebas seperti bermain
layang-layang, kegiatan olahraga, mendirikan bangunan, mendirikan antena radio, dll.

j. Membantu pihak Internal (PLN) dalam melaksanakan perbaikan / penggantian


komponen SUTT/SUTET seperti besi siku tower atau kawat grounding yang hilang /
rusak atau melaksanakan pencarian penyebab gangguan SUTT/SUTET.

k. Memeriksa dan melakukan pendekatan yang baik untuk menghentikan pemotongan


tanaman tumbuh oleh penduduk setempat yang diperkirakan akan menimpa konduktor
serta mencatat dan segera melaporkan kepada Koordinator PGP dan Pengawas
Pekerjaan.

Tugas dan tanggung jawab Koordinator Petugas Ground patrol yaitu sebagai berikut :

a. Mengawasi dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan dan kualitas pekerjaan


Petugas Ground patrol.

b. Merekap hasil inspeksi PGP (checklist dan foto dokumentasi).

c. Membuat laporan ground patrol dan melaporkannya kepengawas pekerjaan dan Direksi
Pekerjaan setiap 1 bulan.

d. Mengkoordinir dan mengatur jadwal pelaksanaan pekerjaan Petugas Ground patrol baik
untuk pekerjaan rutin atau sesuai permintaan pihak PLN.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 5
2. CLIMB UP INSPECTION

Climb up inspection adalah pekerjaan pemeriksaan SUTT/SUTET secara visual dalam


keadaan bertegangan yang dilakukan terhadap seluruh komponen SUTT/SUTET dengan cara
memanjat dan jika diperlukan harus dilakukan pengukuran/pemeriksaan lebih detil.

2.1. Sistem Pelaksanaan Climb Up Inspection

Poin-poin sistem pelaksanaan Climb Up Inspection yaitu sebagai berikut :

a. Setiap tower dilakukan pemeriksaan secara climb up minimal 1x per 5 tahun atau tidak
terbatas sesuai dengan kerawanan dan kondisi SUTT/SUTET setempat.

b. Petugas yang melaksanakan Climb up inspection (CUI) disebut Climber.

c. Petugas climb up inspection dapat dilaksanakan oleh regu PDKB atau petugas yang
berkompeten dan bersertifikasi pengenalan PDKB dan Climb Up Inspection.

d. Untuk memenuhi standar K3, maka setiap climber yang melaksanakan CUI diawasi oleh
seorang pengawas pekerjaan dan seorang pengawas K3.

e. Peralatan kerja Climb Up Inspection :

 Peralatan Kerja terdiri dari : teropong, ranging meter, kamera digital.

 Checklist pemeriksaan dan alat tulis.

 Tanda Pengenal.

 Peralatan K3 (sesuai dengan kebutuhan).

f. Metode pelaksanaan Climb Up Inspection terdapat 2 pilihan sistem pelaksanaan, yaitu


sistem pelaksanaan Climb Up Inspection (CUI) dengan climber dari pihak luar dan
Climb Up Inspection (CUI) dengan climber dari PLN. Sistem pelaksanaan CUI dengan
climber dari pihak luar dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 6


Gambar 2. Sistem Pelaksanaan Climb Up Inspection (CUI) dengan climber dari pihak luar

Keterangan :

 Penanggungjawab setiap level disesuaikan dengan proses bisnis Climb Up Inspection


masing-masing unit wilayah PLN yang menggunakan Climber dari pihak luar. Tiap-tiap
unit wilayah menerjemahkan tugas dan tanggung jawab tersebut ke dalam struktur
organisasi di masing-masing unit.

 Pada level 3 (Evaluasi) dapat diisi oleh Asman Enjiniring, Asman Renev atau Asman
Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masing-masing unit PLN.

 Pada level 4 (Tindak Lanjut) dapat diisi oleh Asman Pemeliharaan atau Asman
Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masing-masing unit PLN.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 7


Sedangkan Sistem pelaksanaan CUI dengan climber dari PLN dapat dilihat pada Gambar 3 ini:

Gambar 3. Sistem PelaksanaanClimb Up Inspection (CUI) dengan climber dari PLN

Keterangan :

 Penanggungjawab setiap level disesuaikan dengan proses bisnis CUI masing-masing


unit wilayah PLN yang menggunakan Climber dari internal PLN. Tiap-tiap unit wilayah
menerjemahkan tugas dan tanggung jawab tersebut kedalam struktur organisasi di
masing-masing unit.

 Pada level 2 (Koordinator PDKB) dapat diisi oleh Asman PDKB atau Supv. PDKB
sesuai dengan proses bisnis CUI masing-masing unit PLN.

 Pada level 3 (Evaluasi) dapat diisi oleh Asman Enjiniring, Asman Renev atau Asman
Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masing-masing unit PLN.

 Pada level 4 (Tindak Lanjut) dapat diisi oleh Asman Pemeliharaan atau Asman
Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masing-masing unit PLN.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 8


2.2. Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab Climber yaitu sebagai berikut :

a. Melakukan pemeriksaan komponen-komponen SUTT/SUTET antara lain sebagai


berikut:

1) Member / Besi Siku / Bracing 16) Repair Sleeve *

2) Plat sambungan rangka 17) Spacer pada Penghantar *

3) Mur dan Baut Tower 18) Spacer pada Jumper Konduktor*

4) Cat / Galvanisasi 19) Jumper Konduktor

5) Baut panjat 20) Armor rod

6) Aviation Lamp * 21) Vibration Damper

7) Lampu Indikator Tower * 22) Counter weight

8) Kawat Grounding 23) Kawat tanah / GSW / OPGW

9) Insulator 24) Konduktor penghubung kawat


tanah*
10) Ikatan Insulator
25) Jumper GSW
11) Fitting Insulator
26) Bola Rambu *
12) Arching Horn
27) Box joint OPGW *
13) Suspension / Tension Clamp
28) ROW
14) Konduktor
29) TLA (Transmission Line Arrester).
15) Midspan Compression Joint *
Keterangan : *) jika ada

b. Mengisi check list Climb Up Inspection sesuai dengan kondisi SUTT/SUTET yang
sebenarnya. Checklist Climb Up Inspection dapat dilihat pada lampiran.

c. Membuat foto dokumentasi tower-tower yang diinspeksi dan foto dokumentasi kondisi
abnormal yang ditemukan.

d. Melaporkan hasil inspeksi kepada Manajer unit PLN masing-masing.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 9


SOAL – SOAL

1. Jelaskan sistem pelaksanaan ground patrol !

2. Jalaskan sistem pelaksanaan climb up inspection !

3. Sebutkan pelaksana ground patrol dan jelaskan tugas dan tanggung jawabnya !

4. Sebutkan pelaksana climb up inspecion dan jelaskan tugas dan tanggung jawabnya !

5. Jelaskan tujuan pengawasan pada SUTT dan SUTET !

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 10

Anda mungkin juga menyukai