METODE PENGAWASAN
SUTT/SUTET
2. METODE PENGAWASAN
SUTT/SUTET
DURASI : 4 JP
i
DAFTAR ISI
2. CLIMB UP INSPECTION......................................................................................................... 6
2.1. Sistem Pelaksanaan Climb Up Inspection ................................................................. 6
2.2. Tugas dan Tanggung Jawab ..................................................................................... 9
1. GROUND PATROL
Dalam menentukan jumlah dan harga jasa pemborongan pekerjaan pengawasan SUTT/SUTET
serta menentukan interval pengawasan Petugas Ground Patrol (PGP) maka digunakan kriteria
kondisi geografis tower dan kriteria kerawanan jalur SUTT/SUTET yaitu sebagai berikut :
G2 Selain kriteria G1
1. Rawan pencurian komponen saluran transmisi. Pencurian terjadi 2 kali atau lebih dalam setahun
R1 pada jalur SUTT/SUTET yang sama.
2. Rawan kegiatan vandalisme/masalahsosial.
R2 Selain kriteria R1
Keterangan : Jika dianggap perlu untuk mengoptimalkan pengawasan SUTT/SUTET metode Ground Patrol di suatu unit, maka
manajer unit dapat menentukan estándar kriteria kerawanan dan periode inspeksi tersendiri.
G1 = 1,5 G2
R1 = Jalur SUTT/SUTET diinspeksi kurang dari satu minggu sekali sesuai keputusan
manajer unit setempat.
a. Setiap tiang / tower dan span tower diperiksa secara periodik minimal 1x seminggu atau
disesuaikan dengan kondisi tingkat kerawanan dan atau kondisi geografis setempat.
b. Peralatan kerja PGP dan estándar kompetensi PGP harus memenuhi syarat SLA
(Service Level Agreement) sesuai yang diatur oleh PLN.
e. Metode Ground patrol dilaksanakan oleh 2 pihak yaitu pihak eksternal dan pihak internal.
Setiap pihak mempunyai beberapa level tingkatan dan tugasnya masing-masing. Sistem
pelaksanaan Ground patrol dapat dilihat pada Gambar 1 ini.
Pada pihak Eksternal (Luar PLN), posisi level 2 (Koordinator PGP) dapat diisi
oleh Koordinator PGP atau Supervisor PGP sesuai dengan proses bisnis
Ground patrol masing-masing unit PLN.
Pada pihak Internal (PLN), posisi level 1 (Pengawasan) atau dapat disebut
pengawas pekerjaan dapat diisi oleh Supv. JARGI, Supv. Har Tragi, Koordinator
GI atau Supv. Operasi sesuai dengan proses bisnis Ground patrol masing-
masing unit PLN.
Pada pihak Internal (PLN), posisi level 3 (Evaluasi) dapat diisi oleh Asman
Renev atau Asman Enjiniring sesuai dengan proses bisnis Ground patrol
masing-masing unit PLN.
f. Metode Ground Patrol harus mempunyai sistem monitoring yang bertujuan untuk
mempermudah pengawasan kinerja Petugas Ground Patrol. Saat ini PLN
merekomendasikan sistem monitoring PGP dengan aplikasi Srintami (Sistem Rute
Inspeksi Transmisi) menggunakan Smart Phone berbasis Android dengan fitur GPS dan
Glonass.
Tugas dan tanggung jawab Petugas Ground patrol yaitu sebagai berikut :
b. Mengisi check list Ground patrol yang terdiri dari checklist mingguan dan checklist
triwulan sesuai dengan kondisi SUTT/SUTET yang sebenarnya. Checklist Ground patrol
mingguan dan triwulan dapat dilihat pada lampiran.
d. Membuat foto dokumentasi tower-tower yang diinspeksi dan foto dokumentasi kondisi
abnormal yang ditemukan dan dilampirkan pada laporan ground patrol.
h. Bila Petugas Ground patrol menemukan kondisi khusus/emergency seperti tanah tapak
tower longsor, besi siku kaki tower bengkok / putus, konduktor putus, tower roboh, dll,
maka PGP harus melaporkan secara lisan selambat-lambatnya selambat-lambatnya 1
jam setelah diketahui dan dilengkapi data yang rinci dan akurat disertai foto kondisi
(maksimum 1x24 jam) kepada koordinator PGP dan pengawas pekerjaan / Direksi
Pekerjaan.
i. Mencegah dan segera melaporkan kepada Koordinator PGP dan Pengawas Pekerjaan
PLN bahwa terdapat kegiatan yang berada didalam ruang bebas seperti bermain
layang-layang, kegiatan olahraga, mendirikan bangunan, mendirikan antena radio, dll.
Tugas dan tanggung jawab Koordinator Petugas Ground patrol yaitu sebagai berikut :
c. Membuat laporan ground patrol dan melaporkannya kepengawas pekerjaan dan Direksi
Pekerjaan setiap 1 bulan.
d. Mengkoordinir dan mengatur jadwal pelaksanaan pekerjaan Petugas Ground patrol baik
untuk pekerjaan rutin atau sesuai permintaan pihak PLN.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 5
2. CLIMB UP INSPECTION
a. Setiap tower dilakukan pemeriksaan secara climb up minimal 1x per 5 tahun atau tidak
terbatas sesuai dengan kerawanan dan kondisi SUTT/SUTET setempat.
c. Petugas climb up inspection dapat dilaksanakan oleh regu PDKB atau petugas yang
berkompeten dan bersertifikasi pengenalan PDKB dan Climb Up Inspection.
d. Untuk memenuhi standar K3, maka setiap climber yang melaksanakan CUI diawasi oleh
seorang pengawas pekerjaan dan seorang pengawas K3.
Tanda Pengenal.
Keterangan :
Pada level 3 (Evaluasi) dapat diisi oleh Asman Enjiniring, Asman Renev atau Asman
Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masing-masing unit PLN.
Pada level 4 (Tindak Lanjut) dapat diisi oleh Asman Pemeliharaan atau Asman
Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masing-masing unit PLN.
Keterangan :
Pada level 2 (Koordinator PDKB) dapat diisi oleh Asman PDKB atau Supv. PDKB
sesuai dengan proses bisnis CUI masing-masing unit PLN.
Pada level 3 (Evaluasi) dapat diisi oleh Asman Enjiniring, Asman Renev atau Asman
Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masing-masing unit PLN.
Pada level 4 (Tindak Lanjut) dapat diisi oleh Asman Pemeliharaan atau Asman
Penyaluran sesuai dengan proses bisnis CUI masing-masing unit PLN.
b. Mengisi check list Climb Up Inspection sesuai dengan kondisi SUTT/SUTET yang
sebenarnya. Checklist Climb Up Inspection dapat dilihat pada lampiran.
c. Membuat foto dokumentasi tower-tower yang diinspeksi dan foto dokumentasi kondisi
abnormal yang ditemukan.
3. Sebutkan pelaksana ground patrol dan jelaskan tugas dan tanggung jawabnya !
4. Sebutkan pelaksana climb up inspecion dan jelaskan tugas dan tanggung jawabnya !