Anda di halaman 1dari 2

Fixed Drug Eruption

No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit : 2 juni 2016
Halaman :1/2
SOP

UPTD Dr.Eka Fetria


PUSKESMAS Nip19790204
TANJUNG PATI 200704 2017

1. Pengertian adalah salah satu jenis erupsi obat yang sering dijumpai.
Darinamanya dapat disimpulkan bahwa kelainan akan terjadi
berkali-kali pada tempat yang sama. Mempunyai tempat predileksi
dan lesi yang khas berbeda dengan Exanthematous Drug
Eruption. FDE merupakan reaksi alergi tipe 2 (sitotoksik).
2. Tujuan Dokter dapat melakukan pengelolaan penyakit dermatitis
numularis yang meliputi
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana
c. Diagnosa dan Rencana penatalaksanaan
3.Kebijakan
4.Referensi PERMENKES no 5 tahun 2015
5.Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
a. Adanya patah tulang terbuka setelah terjadinya trauma
b. Nyeri
c. Sulit digerakkan
d. Deformitas
e. Bengkak
f. Perubahan warna
g. Gangguan sensibilitas
h. Kelemahan otot

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang


Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi (look)
Adanya luka terbuka pada kulit yang dapat berupa tusukan tulang
yang tajam keluar menembus kulit atau dari luar oleh karena
tertembus, misalnya oleh peluru atau trauma langsung dengan
fraktur yang terpapar dengan dunia luar.
b. Palpasi (feel)
1. Robekan kulit yang terpapar dunia luar
2. Nyeri tekan
3. Terabanya jaringan tulang yang menonjol keluar
4. Adanya deformitas
5. Panjang anggota gerak berkurang dibandingkan sisi yang sehat
c. Gerak (move)
Umumnya tidak dapat digerakkan
Pemeriksaan Penunjang (perencanaan)
a. Pemeriksaan radiologi,berupa:Foto polos:
b. Pemeriksaan darah rutin

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Prinsip penanganan fraktur terbuka
a. Semua fraktur terbuka dikelola secara emergensi.
b. Lakukan penilaian awal akan adanya cedera lain yang dapat
mengancam jiwa.
c. Lakukan irigasi luka
d. Lakukan stabilisasi fraktur
e. Pasang cairan dan berikan antibiotika intravena yang sesuai
dan adekuat misalnya setriakson dan segera rujuk ke layanan
sekunder.

Penatalaksanaan
a. Pembersihan terhadap luka fraktur, dengan cara irigasi dengan
NaCl fisiologis secara mekanis untuk mengeluarkan benda asing
yang melekat.
b. Balut luka untuk menghentikan perdarahan, pada fraktur
dengan tulang menonjol keluar sedapat mungkin dihindari
memasukkan komponen tulang tersebut kembali ke dalam luka.
c. d. Pemberian antibiotika: merupakan cara efektif mencegah
terjadinya infeksi pada fraktur terbuka. Antibiotika yang diberikan
sebaiknya dengan dosis yang besar. Untuk fraktur terbuka
antibiotika yang dianjurkan adalah golongan cephalosporin, dan
dikombinasi dengan golongan aminoglikosida.
e. Pencegahan tetanus:

Pasien segera dirujuk setelah kondisi lebih stabil.

Kriteria Rujukan
Langsung dirujuk dengan tetap mengawasi tanda vital dan
memberikan penanganan awal.

6.Unit terkait Poli umum, ruang tindakan, gizi laborat.


7.dokumen Rekam medis pasien
terkait

Anda mungkin juga menyukai