No. Dokumen :
No. Revisi :
TanggalTerbit : 2 juni 2016
Halaman :1/2
SOP
1. Pengertian adalah salah satu jenis erupsi obat yang sering dijumpai.
Darinamanya dapat disimpulkan bahwa kelainan akan terjadi
berkali-kali pada tempat yang sama. Mempunyai tempat predileksi
dan lesi yang khas berbeda dengan Exanthematous Drug
Eruption. FDE merupakan reaksi alergi tipe 2 (sitotoksik).
2. Tujuan Dokter dapat melakukan pengelolaan penyakit dermatitis
numularis yang meliputi
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana
c. Diagnosa dan Rencana penatalaksanaan
3.Kebijakan
4.Referensi PERMENKES no 5 tahun 2015
5.Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
a. Adanya patah tulang terbuka setelah terjadinya trauma
b. Nyeri
c. Sulit digerakkan
d. Deformitas
e. Bengkak
f. Perubahan warna
g. Gangguan sensibilitas
h. Kelemahan otot
Penatalaksanaan
a. Pembersihan terhadap luka fraktur, dengan cara irigasi dengan
NaCl fisiologis secara mekanis untuk mengeluarkan benda asing
yang melekat.
b. Balut luka untuk menghentikan perdarahan, pada fraktur
dengan tulang menonjol keluar sedapat mungkin dihindari
memasukkan komponen tulang tersebut kembali ke dalam luka.
c. d. Pemberian antibiotika: merupakan cara efektif mencegah
terjadinya infeksi pada fraktur terbuka. Antibiotika yang diberikan
sebaiknya dengan dosis yang besar. Untuk fraktur terbuka
antibiotika yang dianjurkan adalah golongan cephalosporin, dan
dikombinasi dengan golongan aminoglikosida.
e. Pencegahan tetanus:
Kriteria Rujukan
Langsung dirujuk dengan tetap mengawasi tanda vital dan
memberikan penanganan awal.