Anda di halaman 1dari 5

Menentukan Kebutuhan Daya Listrik Pada Rumah Tinggal Berdasarkan PUIL

Ditulis oleh Administrator2 pada Senin, 06 Maret 2017 | Dilihat 187 kali

Memperkirakan Kebutuhan Daya Listrik Rumah Tinggal


Seringkali muncul pertanyaan: Bagaimana menghitung kebutuhan daya listrik pada rumah
tinggal? Biasanya akan muncul beberapa jawaban seperti ini :
Biasanya rumah tinggal tipe 30 dan 36 cukup menggunakan daya listrik 1300VA
Tergantung kebutuhan, jika yang saat ini MCB di kWh-meter tidak pernah turun berarti
masih cukup, tidak perlu tambah daya.
Dan lainnya.
Berbagai jawaban diatas bisa diaplikasikan karena semuanya akan kembali pada kondisi aktual
dari kebutuhan listriknya.
Jadi, bagaimana sebaiknya?

Pemahaman Dasar Mengenai MCB


MCB ini adalah pengaman beban lebih pada rumah anda. Pengaman beban lebih ini dapat di
fungsikan sebagai pengganti fuse atau sikring di Rumah anda. MCB berfungsi sebagai pemutus
rangkaian listrik dari arus beban lebih dan hubung singkat.
Sedangkan ELCB adalah proteksi yang melengkapi MCB sebagai terhadap arus sisa atau arus
bocor ke bumi. Karena keterbatasan MCB yang hanya mengamankan beban lebih dan hubung
singkat.
Untuk lebih jelasnya masing-masing fungsi dasar ini dapat di baca di bawah ini:
MCB Sebagai Alat Proteksi Instalasi Listrik Tidak Wajib Dipasang
ELCB Pengaman Arus Bocor

Acuan Standar : PUIL 2011


Untuk perhitungan kebutuhan daya listrik, ada baiknya kita melihat dalam PUIL (Persyaratan
Umum Instalasi Listrik) tahun 2011, sebagai acuan yang menjadi Standar Nasional Indonesia.
Perhitungan kebutuhan daya listrik dijelaskan dalam PUIL bagian 2.3 yaitu Cara Perhitungan
Kebutuhan Maksimum di Sirkit Utama dan Sirkit Cabang
Menurut PUIL, kebutuhan maksimum di sirkit utama dan sirkit cabang harus ditentukan dengan
salah satu cara sebagai berikut :
a. Dengan perhitungan (bagian 2.3.2)
b. Dengan penaksiran (bagian 2.3.3)
c. Dengan pengukuran (bagian 2.3.4)
Instansi Pemeriksa dapat menetapkan cara yang harus dipakai. Selain itu diberlakukan
tambahan persyaratan sebagai berikut :
a. Bila nilai kebutuhan maksimum, yang diperoleh dari pengukuran, melampaui nilai yang
diperoleh dari perhitungan atau penaksiran, maka nilai hasil pengukuran inilah yang diambil
sebagai kebutuhan maksimum.
b. Bagi sirkit utama atau sirkit cabang yang menyuplai sirkit akhir, yang diproteksi dengan
pemutus daya arus lebih dengan setelan pada nilai tertentu, kebutuhan maksimumnya tidak
boleh diambil lebih besar dari jumlah nilai setelan arus pemutus daya yang mengamankan sirkit
akhir.
Kita akan bahas ketiga cara tersebut, dengan catatan perhitungannya dibatasi hanya untuk
instalasi rumah tunggal.

Cara Perhitungan
Cara perhitungan kebutuhan maksimum pada instalasi rumah tunggal dijelaskan pada bagian
2.3.2.2 dengan menggunakan table 2.3-1 sebagai berikut :

tabel 2.3-1 kebutuhan maksimum instalasi rumah tunggal dan ganda


tabel 2.3-1 kebutuhan maksimum instalasi rumah tunggal dan ganda (lanjutan)

gbr. ilustrasi beban listrik di rumah

Berbagai jawaban diatas bisa diaplikasikan karena semuanya akan kembali pada kondisi aktual
dari kebutuhan listriknya. Tapi khusus untuk jawaban pertama mengenai cara perhitungan total
beban, perlu dicermati bahwa nilai total tersebut bukanlah nilai yang langsung dipakai sebagai
nilai total daya listrik yang dibutuhkan. Bila merujuk pada perhitungan berdasarkan PUIL (lihat
kolom 2), maka beban listrik dapat di bagi dalam beberapa kategori. Misalnya peralatan listrik
yang ada:
1. Pencahayaan biasa:
Lampu 10 titik masing-masing 8 Watt (Lampu LED)
Lihat table bagian A (1 sampai 20 titik), maka beban lampu 10 titik dihitung sebesar 2A
2. Kotak kontak yang tidak melebihi 10A:
Mesin air 250 Watt
TV 100 Watt (TV LED)
Kulkas 2 pintu 100 Watt
Rice Cooker untuk menghangatkan 80 Watt
Dispenser 100 Watt
Mesin cuci 250 Watt
Setrika listrik 300 Watt
Lihat table bagian B (1 sampai 20 titik), maka kotak kontak 7 titik dihitung sebesar 5A
3. Kotak kontak yang melebihi 10A:
AC 1PK sebanyak 1 unit, perhitungannya sebagai berikut
1 PK = 746W, dimana 75% nya adalah 559,5W.
Sesuai dengan rumus daya, dimana :
P = daya (volt ampere)
V = voltase/tegangan (volt)
I = arus (ampere)

Pada perhitungan di bawah adalah menggunakan rumus daya 1 phasa :


P = V.I
I = 559,5W/220 = 2.54A 2,5A.
Maka total kebutuhan maksimumnya adalah:
= Beban listrik a + beban listrik b + beban listrik c
= 2 + 5 +2,5
= 9,5A 10A
Berdasarkan perhitungan diatas maka besar amper circuit breaker adalah 10A. Akan tetapi
perlu kita mencermati apakah semua peralatan tersebut dipakai bersamaan atau bergantian.
Umumnya sih bergantian. Karena itu daya 1300VA akan cukup-cukup saja. Kuncinya adalah
bagaimana mengatur waktu penggunaan peralatan listrik tersebut.

Cara Penaksiran
Cara penaksiran dapat dipertimbangkan terutama jika :
a. Perlengkapan pada instalasi bekerja pada kondisi beban yang naik turun atau intermiten
dan daur tugas tertentu dapat ditetapkan.
b. Instalasinya besar dan rumit, atau
c. Jika terdapat penghunian khusus.
Dalam hal instalasi rumah tunggal yang relative sederhana, cara penaksiran ini bisa tidak
diperlukan.

Cara Pengukuran atau Pembatasan

Menurut PUIL, cara pengukuran dilakukan dengan menentukan konsumsi listrik tertinggi yang
direkam atau yang dapat dipertahankan selama periode 15 menit oleh indikator atau perekam
maksimum. Pengukuran semacam ini dilaksanakan sesuai dengan cara yang diizinkan.
Demikian cara perhitungan kebutuhan maksimum daya listrik pada suatu instalasi rumah
tunggal menurut PUIL. Besarnya kebutuhan daya listrik ini akan menentukan berapa
rating MCB yang dibutuhkan dan juga daya listrik PLN yang dibutuhkan

Menentukan Rating MCB


Sesuai contoh perhitungan kebutuhan maksimum diatas, didapat angka 9,5A. Sedangkan di
pasaran, rating MCB yang dijual adalah 2A, 4A, 6A, 10A.
Dengan demikian breaker (MCB) yang cocok untuk dipilih dan dipasang dirumah adalah 10A.
Apabila anda ingin memasang ELCB dapat menggunakan 10A dengan kemampuan arus bocor
30mA.
Kita tidak membahas mengenai pembagian grup MCB-nya. Karena pembagian grup ini relatif
tergantung kebutuhan. Secara umum, 1 atau 3 grup sirkuit sudah cukup.

Bagaimana cara menentukan kapasitas daya listrik cadangan yang dibutuhan ketika listrik PLN
mati? Kami akan membahasnya pada artikel berikutnya.

Referensi
PUIL (2011) Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011

Anda mungkin juga menyukai