Anda di halaman 1dari 2

Kimia analisa adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan

identifikasi terhadap suatu sampel. Kimia analisa terbagi menjadi dua bagian
yaitu kimia analisa kualitatif dan kuantitatif. Kimia analisa kualitatif ditujukan
untuk mengidentifikasi unsur-unsur yang terdapat di dalam sampel, sedangkan
kimia analisa kuantitatif ditujukan untuk mengidentifikasi banyaknya unsur yang
terdapat dalam sampel. Salah satu contoh dari analisa kuantitatif adalah analisa
air.

Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia dan merupakan salah satu
kebutuhan esensial manusia yang kedua setelah udara untuk keperluan
hidupnya. Manusia sebagai mahluk hayati dan budaya, memerlukan air untuk
kehidupan sehari-hari. Air diperlukan untuk mengangkut zat makanan dari organ
tubuh yang satu ke organ tubuh lainnya, mengatur suhu tubuh dan proses
metabolisme maupun fungsi lainnya. Persediaan air yang banyak dan dengan
kualitas yang lebih baik akan meningkatkan kemajuan derajat kesehatan
masyarakat. Bagi manusia, air minum adalah salah satu kebutuhan utama maka
dari itu perlu kita ketahui apakah air jernih yang biasa kita minum sehari-hari,
yang benar-benar sehat dan juga layak untuk dikomsumsi (Anonim, 2009a)

Air merupakan kandungan penting dalam bahan pangan termasuk makanan,semua


bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda baik itu bahan
makanan hewani maupun nabati. Sebagai media reaksi yang menstabilkan
pembentukan berrpolimer dan sebagainya. Sedangkan kadar air merupakan banyaknya
air yang terkandung dalam bahan pangan yang dinyatakan dalam persen. Kadar air juga
salah satu karakteristik yang sangat penting dalam bahan pangan,karena air dapat
mempengaruhi kenampakan tekstur dan cita rasa pada bahan pangan. Kadar air
dalaam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan
tersebut. Kadar air yang tinggi menyebabkan mudahnya bakteri,kapang,dan khamir
untuk berkembang biak,sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan.
(Dwijosepputro.1994).
Selain dengan metode thermografimetri,penentuan kadar air dapat dilakukan dengan
metode thermovolumetri. Metode thermovolumetri ialah metode penentuan kadar air
dengan cara menguapkan air dengan membawa cairan kimia yang mempunyai titik didih
lebih tinggi dari pada air dan tidak bercampur dengan air serta mempunyai berat jenis
lebih rendah dari air. Cairan pembawa yang dapat digunakan adalah
xylol,xylem,toluene,tetrakloroetilen.( sudarmadji.1996 ).
Toluene dikenal sebagai methylbenzene atau toluene merupakan cairan dengan
bau yang khas pengencer cat,mengingatkaan kita pada kompleks terkait benzene. Ini
adalah aromatic yang digunakan yang digunakan secara luas sebagai industry bahan
baku dan sebagai pelarrut. Rumus molekulnya C7 H8 atau C6 H5 CH3,masa molar
92,14 g,penampilan tak berwarna (bening),densitas kepadatan 0,8669 g/mL,titik lebur
-93C,titik didih 110,6C,kelaarutan dalam air 0,47 g/L ( 20-25 C ),dan viskositas 0,590
pada 20C.( Anonim.2009 ).
Chemical oxygen demand (COD) atau kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah
oksigen (mg.O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada
dalam 1 liter sampel air, di mana pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber
oksigen (oxygen agent).
Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organis yang
secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan
mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air.
Analisis COD berbeda dengan analisis BOD namun perbandingan antara angka
COD dengan angka BOD dapat ditetapkan.
Tabel perbandingan rata-rata angka BOD/COD beberapa jenis air:
Jenis air BOD/COD
Air buangan domestik (penduduk) 0,40-0,60
Air buangan domestik setelah pengendapan primer 0,60
Air buangan domestik setelah pengolahan secara 0,20
biologis 0,10
Air sungai

Sebagian besar zat organis melalui tes COD ini dioksidasi oleh larutan K2Cr2O4
dalam keadaan asam yang mendidih:
E
CaHbOc + Cr2O72- + H+ CO2 + H2O + Cr3+
AgSO4
Warna kuning warna hijau
Selama reaksi yang berlangsung +2 jam ini, uap direfluk dengan alat kondensor, agar
zat organis volatile tidak lenyap keluar.
Perak sulfat AgSO4 ditambahkan sebagai kalisator untuk mempercepat reaksi.
Sedang merkuri sulfat ditambahkan untuk menghilangkan gangguan klorida yang
pada umumnya ada di dalam air buangan.
Untuk memastikan bahwa hampir semua zat organis habis teroksidasi maka zat
pengoksidasi K2Cr2O7 masih harus tersisa sesudah direfluk. K2Cr2O7 yang tersisa di
dalam larutan tersebut digunakan untuk menentukan beberapa oksigen yang telah
terpakai. Sisa K2Cr2O7 tersebut ditentukan melalui titrasi dengan ferro ammonium
sulfat (FAS), dimana reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut:
6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O
Indikator ferroin digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu di saat
warna hijau biru larutan berubah menjadi coklat merah. Sisa K2Cr2O7 awal, karena
diharapkan blanko tidak mengandung zat organis yang dapat dioksidasi oleh
K2Cr2O7.

Anda mungkin juga menyukai