Analisa Air Dasar Teori
Analisa Air Dasar Teori
identifikasi terhadap suatu sampel. Kimia analisa terbagi menjadi dua bagian
yaitu kimia analisa kualitatif dan kuantitatif. Kimia analisa kualitatif ditujukan
untuk mengidentifikasi unsur-unsur yang terdapat di dalam sampel, sedangkan
kimia analisa kuantitatif ditujukan untuk mengidentifikasi banyaknya unsur yang
terdapat dalam sampel. Salah satu contoh dari analisa kuantitatif adalah analisa
air.
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia dan merupakan salah satu
kebutuhan esensial manusia yang kedua setelah udara untuk keperluan
hidupnya. Manusia sebagai mahluk hayati dan budaya, memerlukan air untuk
kehidupan sehari-hari. Air diperlukan untuk mengangkut zat makanan dari organ
tubuh yang satu ke organ tubuh lainnya, mengatur suhu tubuh dan proses
metabolisme maupun fungsi lainnya. Persediaan air yang banyak dan dengan
kualitas yang lebih baik akan meningkatkan kemajuan derajat kesehatan
masyarakat. Bagi manusia, air minum adalah salah satu kebutuhan utama maka
dari itu perlu kita ketahui apakah air jernih yang biasa kita minum sehari-hari,
yang benar-benar sehat dan juga layak untuk dikomsumsi (Anonim, 2009a)
Sebagian besar zat organis melalui tes COD ini dioksidasi oleh larutan K2Cr2O4
dalam keadaan asam yang mendidih:
E
CaHbOc + Cr2O72- + H+ CO2 + H2O + Cr3+
AgSO4
Warna kuning warna hijau
Selama reaksi yang berlangsung +2 jam ini, uap direfluk dengan alat kondensor, agar
zat organis volatile tidak lenyap keluar.
Perak sulfat AgSO4 ditambahkan sebagai kalisator untuk mempercepat reaksi.
Sedang merkuri sulfat ditambahkan untuk menghilangkan gangguan klorida yang
pada umumnya ada di dalam air buangan.
Untuk memastikan bahwa hampir semua zat organis habis teroksidasi maka zat
pengoksidasi K2Cr2O7 masih harus tersisa sesudah direfluk. K2Cr2O7 yang tersisa di
dalam larutan tersebut digunakan untuk menentukan beberapa oksigen yang telah
terpakai. Sisa K2Cr2O7 tersebut ditentukan melalui titrasi dengan ferro ammonium
sulfat (FAS), dimana reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut:
6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+ 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O
Indikator ferroin digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu di saat
warna hijau biru larutan berubah menjadi coklat merah. Sisa K2Cr2O7 awal, karena
diharapkan blanko tidak mengandung zat organis yang dapat dioksidasi oleh
K2Cr2O7.