Anda di halaman 1dari 7

SOP MESIN DRILL

Langkah Persiapan
Dalam mengoperasikan mesin drill jet diperlukan persiapan. Berikut ini
adalah
langkah langkah persiapannya :
a. Mengetahui dan memahami prosedur penggunaan mesin drill
b. Memeriksa keadaan mata bor
c. Menyiapkan benda kerja yang ingin dilubangi
d. Menaruh benda kerja dibawah mesin drill
e. Memastikan benda kerja tidak terlalu tipis, minimal 10 milimeter
f. Menyiapkan alat safety (masker, sarung tangan khusus, kacamata safety).
g. Memakai alat safety (masker, sarung tangan khusus, kacamata safety)
yang harus
digunakan selama proses berlangsung

Langkah Pelaksanaan Pengerjaan


Berikut ini adalah langkah langkah pelaksanaan pengerjaan pada
mesin drill :
a. Menghidupkan tombol on pada magnet sehingga benda kerja menempel
kuat
dibawah mesin drill
b. Menghidupkan mesin dengan menekan tombol on.
c. Menggerakan pahat ke bawah dengan memutarkan handle secara
perlahan.
d. Menyemprotkan cairan pendingin ke mata pahat potong selama
penggurdian.
e. Menggerakkan pahat ke atas dengan memutarkan handle secara
perlahan.
f. Mematikan mesin dengan menekan tombol off.
g. Mematikan tombol on pada magnet

Langkah Perawatan
Berikut ini adalah langkah langkah perawatan pada mesin drill :
a. Membersihkan geram dengan kuas setelah pemakaian mesin drill

b. Memoleskan mesin gurdi dengan oli agar tidak berkarat.


c. Melakukan pengecekkan mesin secara rutin minimal 2 bulan sekali.
Pengerjaan
dengan kepala bor yang rusak tidak diperbolehkan.

SOP MESIN CNC

Langkah Persiapan

Adapun langkah persiapan dalam menggunakan mesin cnc adalah:

1.Memeriksa kondisi mesin


2.Memilih mata pahat sesuai yang dibutuhkan
3.Membersihkan alur meja mesin frais
4.Membersihkan dan periksa deviding head, apakah pada keeping devidinghead telah tersedia
lubang yang akan digunakan
5.Memasang kepala pembagi pada meja.

Langkah Pelaksanaan Pengerjaan


Adapun langkah pelaksanaan pengerjaan pada mesin frais adalah:
1.Yakinkan bahwa kondisi sumber tenaga berfungsi dengan baik, semuaindikator berfungsi baik
2.Yakinkan bahwa kondisi elemen-elemen mesin terpasang padatempatnya dan berfungsi sebagai
unsur gerak mekanis untuk masing-masing keperluan, misal perangkat / perlengkapan
(attachment ) pengeboran, perangkat pengaluran, perangkat pembuat roda gigi, perangkat
pembuat bidang datar dan komplek.
3.Lakukan pemanasan (running maintenance) selama 5 s/d 10 menit,agar semua komponen
menyesuaikan gerakan dan semua pelumasyang ada di bak pelumas sudah beredar melumasi
elemen-elemenmesin
4.Jika pemanasan sudah cukup, pasang / jepit benda kerja pada
ragum penjepit yang sudah terpasang pada mesin, dengan posisi sesuaidengan bentuk
pengerjaan, dan yakinkan bahwa benda kerja sudahterpasang dengan baik dan kuat.
5.Memilih elemen perangkat pengerjaan ( attachment ) yang akandipakai.
6.Kemudian pasang alat potong pada pemegangnya, kemudian lakukan setting
dengan benda kerjanya.
7.Melakukan proses pemotongan, dengan mengatur putaran spindle ( rpm), pemakanan (feed ),
serta kedalaman pemakanan (depth of cut ).
8.Untuk menjaga keawetan mesin, pada waktu bekerja diwajibkanselalu memeriksa / memberi
pelumas pada elemen mesin yang bergerak.
9.Jika sudah selesai digunakan mesin dibersihkan dari segala kotoran,kemudian lumasi bagian-
bagian yang perlu agar terbebas dari korosiyang diakibatkan oleh oksidasi.
Langkah Perawatan
Adapun langkah perawatan untuk mesin frais terbagi menjadi 2.
Yaitu perawatan untuk setiap enam bulan dan perawatan setiap dua tahun. Untuk perawatan
setiap enam bulan diantaranya adalah:
1.Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya. Cek baut pengikat bagian bawah.
2.Bersihkan kotak terminal dan cek terminal penghubung, bersihkan pengikat silika gel
3.Cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan dengan megger 500 V dancatat hasil pembacaan
sebelum tutup kotak teminal dipasang
4.Cek sambungan keamanan penghubung ke tanah.
5.Lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.
6.Bila motor sudah dipasang dengan bantalannya, alirkan oli dari
bantalan. Periksa gerakan dan catat hasil yang terbaca sebelumdipasang.
7.Bersihkan bantalan dengan dibilas oli.
8.Pada motor yang sudah dilengkapi bantalannya, cek celah udarayang terlihat pada semua
bagian dan catat hasilnya. Cek kelurusan kopling motor.

Untuk perawatan setiap dua tahun diantaranya adalah:


1.Bersihkan bagian bawah motor dan tiup salurannya.
2.Lepaskan hubungan motor utama dengan kabelnya, alarm danrangkaiannya serata tandai kabel-
kabel agar tidak rusak.
3.Lepaskan motor dari unit yang digerakkan dan bawa ke bengkeluntuk pemeriksaan.
4.Tarik kopling atau puli dari porosnya dan cek alur pasak serta porosdari goresan. Cek kopling
dan keausannya.
5.Cek keausan bantalannya, ukur clearance olinya. Cek lubang pelumasan dan saluran oli,
apakah tersumbat.
6.Keluarkan motor dari tutupnya.
7.Cek bantalan gelindingnya dan ganti jika diperlukan
8.Keluarkan motor dan cek apakah batang rotor dan ringnyamengalami retak-retak.
9.Cek lapisan rotor dan perhatikan tanda-tanda gesekan antara statordan rotor.
10.Bersihkan lilitan stator dengan meniupkan udara kering darikompresor.
11.Hindarkan lilitan stator dari pengaruh pengaruh yangmenghanguskan isolasi dan balutan-
balutan yang merusak.
12.Cek lapisan stator, apakah bebas dari kebakaran dan dudukan statorsudah bersih.
13.Pemasangan motor dan pengepasan kopling perlu dicek.
14.Tempatakan motor pada dudukannnya dan luruskan kopling terhadapunit yang di gerakkan
dan catat hasilnya.
15.Cek celah udara pada semua posisi dan catat sketsanya.
16.Lepas semua hubungan kabel, tes motor dan kabel untuk tahananisolasi serta kontinuitasnya.
17.Cek kebersihan kotak terminal, periksa kondisi semua gasket dan jika perlu perbaiki dengan
pengering silika gel.
18.Cek bantalan motor yang diisi dengan oli yang ditentukan. Cekmotor dalam keadaan bebas,
putarkan dengan tangan.
19.Jalankan motor tanpa kopling untuk mengecek putarannya dandengarkan suara bantalannya.
Jika kondisinya sudah baik,hubungkan kopling motor dengan unit yang digerakkan.
SOP MESIN KOMPRESOR

Merawat Kompresor
Menggunakan peralatan sesuai dengan peruntukkan dan merawatnya dengan benar, akan
memperpanjang usia peralatan tersebut. Begitu juga dengan kompresor. Tanpa dirawat dengan
baik dan atau dipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan
menyebabkan kompresor cepat rusak.
Kejadian seperti ini kerap kali terjadi karena keceroboan mekanik dalam menggunakan
kompresor. Tentu saja untuk menjaga dan memelihara kompresor, harus merujuk kepada
petunjuk manual yang telah disediakan produsen dan telah disesuaikan dengan kapasitas, fungsi
dan cara kerja kompresor tersebut.
Agar kompresor awet, selain dipergunakan sesuai dengan fungsinya, juga perlu perawatan
yang baik. Selain itu prosedur penggunaannya pun harus sesuai dengan langkah-langkah yang
dianjurkan dalam buku manual.
Misalnya, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada level
aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak terlalu kendur
dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur trlebih dahulu pengaturan
gas agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.
Selain langkah-langkah tadi, kita juga harus memantau keadaan pressure gauge sesuai
dengan kapasitas kompresor. Misalnya saja kompresor yang berkekuatan 8 bar, maka motor akan
mati ketika pressure gauge menunjukkan angka 8 bar dan akan hidup kembali bila pressure
gauge menunukkan angka 5 bar. Selain itu harus pula menjadi kebiasaan yaitu ketika selesai
menggunakan kompresor, maka angin yang masih tersisa di dalam tangki harus dibuang

Pengoperasian Kompresor
Beberapa cacatan penting yang perlu diperhatikan saat pengoperasian (
Start Up ) kompresor :
1. Hindari adanya cairan ( Liquid ) dalam aliran gas, dapat menyebabkan
pengembangan
volume sangat besar pada saat proses kompresi. Hal ini dapat
mengakibatkan beban lebih
( Overload ) pada compressor.
2. Awal pengoperasian kompersor, daya yang diperlukan sangat besar ( lihat
amphere meter )
dan setelah mencapai 95 %, putaran normal daya tersebut harus turun.
3. Moment puntir ( Torsi ) awal saat pengoperasian kompresor sangat besar,
yakinkan bahwa
beban kompresor 0 % ( Unload ), kompresor berputar ringan.
4. Proses beban 0 % ( Unload ) jangan terlalu lama, karena :
# Panas yang timbul akibat gesekan cincin penahan ( Rider Ring ) dan
permukaan dalam,
silinder ( Liner ) tidak dapat dibuang keluar, akibatnya ruang kompresi
semakin panas.
# Cincin penahan terbuat dari bahan yang lunak ( Teflon ) akibat temperatur
yang tinggi,
dapat hancur dan timbul gesekan torak dan permukaan silinder ( Liner ).
5. Ikuti proses pembebanan ( Loaded ) sesuai petunjuk pada panel. Karena
hal tersebut
berkaitan dengan pengaturan beban ( Balance Load ) pada poros engkol (
Crank Shaft )
6. Setelah kompresor bekerja pada beban yang kita inginkan, yakinkan
kompresor dalam
keadaan aman beroperasi.

Persiapan :

1. Periksa selimut air pendingin ( Line Jacket Water )


2. Periksa sistem pelumasan ( Lube Oil System )
3. Buangan cairan ( Drain Liquid ) pada tabung masuk dan tabung keluar.
Sebab adanya
liquid dapat menyebabkan hentakan ( Knocking ).
4. Periksa apakah peralatan intrumentasi berfungsi dengan baik.
5. Masukan tekanan ( Press Up ) melalui pipa by pass secara bertahap
sampai tekanan operasi
normalnya terpenuhi.
6. Buka katup block ( Block Valve ) masuk dan keluar, serta yakinkan sudah
bukaan penuh.
# Bila katup block masuk masih dalam keadaan tertutup saat kompresor
beroperasi, akan
terjadi vacum pada langkah hisap.
# Bila katup block keluar masih dalam keadaan tertutup saat kompresor
beroperasi, akan
terjadi tekanan berlebihan ( Over Pressure ). Sebab pada kompresor jenis
perpindahan
( Positif Displacement ), perubahan tekanannya sangat dipengaruhi
oleh perubahan
volumenya.
7. Periksa serta yakinkan katup pembebanan ( Loader / Unloader Valve dan
Clearance
Pocket ) dapat bekerja dengan baik.
8. Hubungi bagian listrik & UTL. Bahwa akan dilakukan mengoperasikan
kompresor.

SOP MESIN LAS


Persiapan :
1. Tentukan keperluan arus
2. Tentukan arus yang digunakan
3. Gunakan gas yang benar
4. Set aliran gas yang sesuai
5. Pilih jenis tungsten terkontaminasi
6. Pilih diameter tungsten yang benar
7. Hindari tungsten terkontaminasi
8. Pilih logam pengisi
9. Periksa alat alat pendukung seperti :
- Elektroda las
- Kabel masa dan kabel electrode
- Klem massa
- Helm las
- Masker

Pelaksanaan :

Anda mungkin juga menyukai