Anda di halaman 1dari 100

LAPORAN PELAKSANAAN

KULIAH KERJA NYATA REVOLUSI MENTAL (KKN RM)

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

WILAYAH: RUMAH SUSUN PINUS ELOK BLOK B-2 KELURAHAN


PENGGILINGAN KECAMATAN CAKUNG KOTA MADYA JAKARTA
TIMUR

Disusun Oleh:

1. Dinda Maulidina 4825134663


2. Faisal Rasyad 4825134671
3. Fika Juliani 3415140727
4. Keke Oktaviani 4825137128
5. Laksitaning Ratri. W 4825134698
6. Plorren Setianegara 1815142120
7. Qori Damaranti 4825137134
8. Rosita 4825134692
9. Shafiya Aningtiar 4825137144
10. Sri Arumdiaty. N. F 4825137124

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2016
HALAMAN PENGESAHAN

No. Nama No. Reg Tanda Tangan Keterangan

1 Faisal Rasyad 4825134671 1 Ketua

2 Shafiya Aningtiar 4825137144 2 Wakil

3 Dinda Maulidina 4825134663 3 Sekretaris

4 Qori Damaranti 4825137134 4 Bendahara

5 Laksitaning Ratri. W 4825134698 5 Anggota

6 Plorren Setianegara 1815142120 6 Anggota

7 Fika Juliani 3415140727 7 Anggota

8 Rosita 4825134692 8 Anggota

9 Keke Oktaviani 4825137128 9 Anggota

10 Sri Arumdiaty. N. F 4825137124 10 Anggota

Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN RM UNJ

Jakarta, September 2016

Mengetahui/Menyetujui
Koordinator Program KKN Mengetahui/Menyetujui
RM UNJ Dosen Pembimbing Lapangan

Vera Maya Santi, M.Si Hendrawanto Ch, M.Pd., M.A.


NIP. 19790531 200501 2006 NIDN. 0006048603

Wakil Rektorat 3 UNJ


Lurah Penggilingan

Prof. Dr. Achmad Sofyan


Hanif, M.Pd Dra. Usdiyati

NIP. 19630917 198903 1002 NIP. 19640403 199603 2001


TIM PELAKSANA KKN

Dosen Pembimbing Lapangan: Hendrawanto Ch, M.Pd., M.A.

Kelompok Mahasiswa Pelaksana KKN:

1. Dinda Maulidina 4825134663

2. Faisal Rasyad 4825134671

3. Fika Juliani 3415140727

4. Keke Oktaviani 4825137128

5. Laksitaning Ratri. W 4825134698

6. Plorren Setianegara 1815142120

7. Qori Damaranti 4825137134

8. Rosita 4825134692

9. Shafiya Aningtiar 4825137144

10. Sri Arumdiaty. N. F 4825137124

LOKASI:

Unit : Rumah Susun Pinus Elok Blok B-2


Kelurahan : Penggilingan
Kecamatan : Cakung
Kota Madya : Jakarta Timur
Provinsi : DKI Jakarta
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya maka penyusunan laporan kegiatan Kuliah Kerja
Nyata Revolusi Mental (KKN-RM) yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri
Jakarta (UNJ) dapat diselesaikan tepat waktu.

Dalam laporan ini, terdapat beberapa uraian kegiatan yang dilaksanakan


selama mengikuti kegiatan KKN-RM. Dimulai dari identifikasi masalah, prioritas
pemilihan masalah, perencanaan kegiatan, hingga pelaksanaan kegiatan terkait
KKN-RM di Rusun Pinus Elok Blok B-2.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan bekerja sama dengan baik dalam pembuatan laporan kegiatan
KKN-RM ini. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Hendrawanto Ch, M.Pd., M.A. selaku Dosen Pembimbing Lapangan


(DPL) yang telah membimbing penulis selama kegiatan berlangsung;
2. Seluruh rekan-rekan mahasiswa/i KKN-RM di Rusun Pinus Elok Blok B-2
yang telah bekerja sama dengan baik;
3. Bapak Untung selaku Ketua RT 019/09 di Rusun Pinus Elok Blok B-2 yang
telah menerima penulis dengan baik selama kegiatan berlangsung;
4. Seluruh warga Rusun Pinus Elok Blok B-2 yang telah bekerja sama dengan
baik;
5. Serta segenap jajaran pengurus KKN-RM UNJ dan seluruh panitia
penyelenggara KKN-RM yang telah memfasilitasi kegiatan dengan baik.
Kami menyadari bahwa pembuatan laporan kegiatan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu besar harapan penulis agar pembaca dapat memberikan kritik
dan saran yang dapat membangun pembuatan laporan kegiatan dikemudian hari
agar dapat menjadi lebih baik lagi. Terima Kasih.

Jakarta, September 2016

Penulis,
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .......... i


TIM PELAKSANA .. ii
KATA PENGANTAR .. iii
DAFTAR ISI . iv
BAB I PENDAHULUAN . 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Kegiatan .... 6
D. Manfaat Kegiatan .. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .. 10
A. Kuliah Kerja Nyata Revolusi Mental . 10
B. Esensi Kuliah Kerja Nyata . 10
C. Historis Rusunawa Pinus Elok ... 12
D. Kondisi Rusun Pinus Elok Blok B-2 . 14
E. Konsep-konsep Kegiatan 20
BAB III MATERI DAN METODE . 22
A. Khalayak Sasaran 22
B. Metode Penerapan .. 23
C. Pelaksanaan Kegiatan 24
D. Evaluasi Kegiatan .. 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .. 41
A. Hasil Kegiatan 41
B. Pembahasan 52
C. Faktor pendukung dan Penghambat 52
BAB V PENUTUP . 62
A. Kesimpulan . 62
B. Saran 63
DAFTAR PUSTAKA 65
LAMPIRAN 66
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya, pemberdayaan masyarakat merupakan suatu tindakan atau
kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memotivasi dan meningkatkan
kesadaran masyarakat dengan cara memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh
masyarakat tersebut. Dengan demikian, sudah jelas bahwa sasaran dalam
kegiatan pemberdayaan adalah masyarakat. Dengan meningkatnya motivasi
dan kesadaran masyarakat, maka akan menghasilkan suatu manfaat yang tidak
hanya berguna bagi dirinya sendiri, tetapi juga berguna untuk masyarakat dan
lingkungan di sekitarnya.

Pada pemberdayaan, pendekatan proses lebih memungkinkan pelaksanaan


pembangunan yang memanusiakan manusia. Dalam pandangan ini
keterlibatan masyarakat dalam pembangunan lebih mengarah kepada bentuk
partisipasi, bukan dalam bentuk mobilisasi. Partisipasi masyarakat
dalam perumusan program membuat masyarakat tidak semata-mata
berkedudukan sebagai konsumen program, tetapi juga sebagai produsen
karena telah ikut serta terlibat dalam proses pembuatan dan perumusannya,
sehingga masyarakat merasa ikut memiliki program tersebut dan mempunyai
tanggung jawab bagi keberhasilannya serta memiliki motivasi yang lebih bagi
partisipasi pada tahaptahap berikutnya.

Berdasarkan pada pemahaman tersebut, Universitas Negeri Jakarta


kemudian melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Program
Kuliah Kerja Nyata (yang kemudian disebut KKN). Program KKN tersebut
melibatkan mahasiswa UNJ secara langsung dalam melakukan kegiatan
pemberdayaan masyarakat di lapangan selama kurang lebih satu bulan.
Program tersebut juga melibatkan masyarakat untuk turut aktif berpartisipasi
dalam kegiatan yang akan diselenggarakan di wilayah masyarakat tersebut.
Pada Agustus tahun 2016 ini, Universitas Negeri Jakarta yang bekerja
sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) mengadakan KKN dengan
tema Revolusi Mental (KKN-RM) menunjuk beberapa tempat di sekitaran
wilayah Jakarta untuk menjadi lokasi Program KKN. Salah satunya ialah di
kawasan Rumah Susun Pinus Elok Blok B2. Lokasi tersebut terletak di
wilayah Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Rusun Pinus Elok merupakan
hunian yang diperuntukan bagi sebagian besar korban relokasi wilayah
Pedongkelan. Sarana dan prasarana yang diberikan untuk penghuni rusun
dirasa cukup yaitu mereka disediakan televisi, kulkas, meja makan, dan kursi,
serta memiliki harga sewa yang berbeda setiap lantainya. Garis besar
permasalahan yang ada di Rusun Pinus Elok ini ialah mengenai kebersihan
dan minimnya informasi yang mereka dapatkan yang juga didukung oleh
beberapa aspek lainnya. Maka dirasa perlu apabila kegiatan pemberdayaan
masyarakat dilakukan di kawasan tersebut.
Dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat, kami telah
melakukan identifikasi terhadap masalah-masalah yang ada di daerah Rusun
Pinus Elok dengan memperhatikan beberapa aspek serta menentukan beberapa
program kerja dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

A. Bidang Kesehatan
a) Identifikasi Masalah : Kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan.
Rancangan Program : Sosialisasi kebersihan selama kegiatan belajar
mengajar.
Kegiatan di Rumah Susun Pinus Elok sebagian besar dilakukan oleh anak-
anak di wilayah tersebut yang tentu saja didampingi oleh orangtua mereka,
terutama ibu. Namun sayangnya, tidak sedikit anak yang memiliki kebiasaan
tidak mencuci tangan sebelum makan. Hal itu menjadi salah satu permasalahan
bagi anak-anak di wilayah tersebut. Minimnya kesadaran mereka tentang
kebersihan juga didukung oleh kurang aktifnya peran orangtua guna
memberikan pemahaman akan pentingnya kebersihan dan mencuci tangan
sebelum makan, mencuci kaki sebelum naik ke tempat tidur, dan mandi selama
dua kali dalam sehari. Sehingga yang dilakukan adalah memberikan pemahaman
tentang pentingnya mencuci tangan sebelum makan, mencuci kaki sebelum tidur
dan kegiatan tersebut dilakukan selama proses belajar mengajar pada sore hari.

b) Identifikasi Masalah : Kurangnya kepedulian anak terhadap hidup sehat.


Rancangan Program : Olahraga dan Permainan Sore.
Di Rusun Pinus Elok Blok B tersebut tersedianya lapangan yang cukup luas
di bagian belakang rusun yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk melakukan
olahraga dan permainan. Maka salah satu kegiatan yang dilakukan adalah
olahraga dan permainan yang diadakan setiap sore. Sebagian besar yang
mengikuti kegiatan tersebut adalah anak-anak. Olahraga yang dilakukan termasuk
dalam olahraga ringan dan tujuan dari adanya permainan adalah untuk menghibur
anak-anak yang telah belajar sejak siang sampai sore hari. Sehingga hal yang busa
dihasilkan adalah kerukunan dan kekompakan antar anak penghuni rusun. Hal
tersebut tertuang dari bentuk permainan yang diadakan.

c) Identifikasi Masalah : Minimnya informasi terkait BPJS.


Rancangan Program : Sosialisasi Pembuatan dan Penggunaan BPJS.
Di wilayah rusun tersebut terdapat banyak kepala keluarga yang kurang
memahami bagaimana cara untuk mendapatkan dan menggunakan BPJS.
Sehingga upaya yang dilakukan ialah memberikan sosialisasi dan memberikan
bantuan perpanjangan tangan antara warga yang ingin membuat BPJS dengan
pihak Kelurahan Penggilingan. Sehingga dengan begitu, masyarakat dapat
memperoleh informasi yang jelas untuk pembuatan BPJS terkait berkas apa saja
yang diperlukan.
B. Bidang Pendidikan
a) Identifikasi Masalah : Kurangnya pendalaman materi belajar.
Rancangan Program : Pojok Belajar.
Minimnya sarana dan prasarana yang tersedia di rusun tersebut, maka siswa-
siswi di wilayah tersebut hanya mendapatkan pembelajaran melalui sekolah dasar
terdekat dari Rusun Pinus Elok tersebut. Sehingga, untuk membantu mendalami
materi maka diadakan kegiatan pojok belajar. Pojok belajar ialah kegiatan belajar-
mengajar yang dilakukan sejak siang seusai siswa-siswi pulang sekolah hingga
sore. Kegiatan tersebut lebih membantu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah
yang diberikan di sekolah maupun pendalaman materi yang harus dikuasai oleh
siswa-siswi tersebut. Selain itu, kegiatan pojok belajar juga membantu anak-anak
dalam usia TK untuk lebih mengenal huruf dan angka.

C. Bidang Sarana dan Prasarana Umum


a) Identifikasi Masalah : Kurangnya kesadaran untuk membuang sampah
pada tempatnya.
Rancangan Program : Operasi Semut
Rusun yang terdiri dari lima lantai tersebut sebenarnya sudah disediakan
tempat sampah pada masing-masing lantainya. Tujuan dari adanya tempat sampah
di setiap lantai ialah untuk memudahkan penghuni rusun untuk membuang
sampah tanpa harus turun ke lantai satu. Namun pada kenyataannya keberadaan
tempat sampah tersebut tidak juga membantu untuk menjaga kebersihan di rusun
tersebut. Hal tersebut terlihat dari banyaknya sampah yang berserakan tidak hanya
di halaman, tetapi juga di tangga-tangga yang menuju ke lantai atas rusun. Maka
dengan melihat hal tersebut, kami mengupayakan adanya Operasi Semut. Operasi
Semut adalah kegiatan memungut sampah yang berserakan untuk kemudian
membuangnya ke tempat sampah terdekat. Kegiatan Operasi Semut dilakukan
selama kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Tidak hanya pada waktu tersebut
saja, kegiatan tersebut juga diharapkan menjadi kegiatan keberlanjutan agar rusun
semakin terlihat bersih dan enak dipandang mata.
b) Identifikasi Masalah : Kurangnya kesadaran untuk merawat lingkungan
hijau.
Rancangan Program : Penanaman Bibit Tanaman.
Rusun yang terletak di kawasan Jakarta Timur tersebut memiliki kondisi
lingkungan yang baik dan sebenarnya dapat terlihat indah apabila dilakukan
perawatan secara rutin. Kegiatan kerja bakti yang dilakukan setiap akhir minggu
pada minggu pertama dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga kebersihan
lingkungan. Namun sayangnya, kegiatan kerja bakti tersebut tidak didukung
sepenuhnya oleh seluruh warga rusun. Karena sebagian besar yang turut
berpartisipasi hanya bapak-bapaknya saja. Tidak sedikit ditemukan sampah
terbuang sembarangan seusai kerja bakti dilakukan.
Permasalahan lainnya ialah jarangnya tanaman hijau di kawasan tersebut.
Sehingga yang kami lakukan adalah menanam beberapa jenis bibit tanaman
seperti bayam merah, bayam hijau, sawi. Penanaman tersebut kami lakukan
dengan turut melibatkan anak-anak. Tujuannya ialah untuk menumbuhkan rasa
perduli dan kesadaran untuk menjaga lingkungan. Baik dari segi penanaman
tanaman hijau dan menjaga kebersihan lingkungan alam sekitar mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana meningkatkan kesadaran warga untuk menjaga kebersihan?
2. Bagaimana upaya untuk meningkatkan kepedulian anak tentang hidup sehat?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi minimnya informasi
warga terkait BPJS?
4. Bagaimana upaya yang dilakukan terhadap kurangnya pendalaman materi
belajar untuk anak-anak rusun?
5. Bagaimana mengatasi minimnya media belajar sebagai penunjang kegiatan
belajar-mengajar?
6. Bagaimana meningkatkan kesadaran warga untuk dapat membuang sampah
pada tempatnya?
7. Bagaimana menumubuhkan kepedulian warga terhadap keadaan lingkungan?
C. Tujuan Kegiatan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah terlampir di atas, maka secara garis
besar tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu mengatasi permasalahan
yang ada dengan beberapa harapan bagi masing-masing indikator permasalahan
berikut:
a) Sosialisasi kebersihan selama kegiatan belajar-mengajar, tujuannya ialah
untuk memunculkan kesadaran pada anak untuk turut serta menjaga
kebersihan dengan cara mensosialisasikan pentingnya mencuci tangan
sebelum makan, mencuci kaki sehabus main dan sebelum tidur. Hal tersebut
dilakukan mengingat kebiasaan anak untuk memasukan makanan tanpa
memperhatikan kebersihan tangannya, bermain tanpa menggunakan alas kaki.
Sehingga kegiatan sosialisasi tersebut dirasa perlu untuk dilakukan. Kegiatan
sosialisasi dilakukan selama proses belajar-mengajar setiap sore.
b) Olahraga dan permainan sore, tujuannya ialah untuk meningkatkan
kepedulian anak pada khususnya untuk memiliki hidup sehat. Olahraga
dilakukan pada waktu sore setelah kegiatan belajar-mengajar. Olahraga yang
dilakukan ialah olahraga ringan dan diakhiri dengan permainan yang diikuti
oleh anak-anak penghuni rusun. Salah satu tujuan dari adanya permainan ini
ialah untuk memberikan hiburan atas pekerjaan rumah yang telah mereka
selesaikan pada kegiatan belajar-mengajar.
c) Sosialisasi pembuatan dan pemakaian BPJS, tujuannya ialah untuk
menambah informasi bagi warga yang anggota keluarganya belum memiliki
BPJS. Kegiatan yang dilakukan ialah sosialisasi dari pintu ke pintu dengan
maksud agar warga memahami secara utuh apa saja yang dibutuhkan untuk
membuat BPJS. Tidak hanya itu, kegiatan tersebut juga menjadi perpanjangan
tangan antara warga dengan pihak kelurahan. Sehingga dengan adanya kartu
BPJS maka seluruh penghuni rusun dapat memiliki akses kesehatan yang
mudah dan tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar apabila mereka jatuh
sakit.
d) Pojok belajar, tujuannya ialah untuk membantu anak-anak guna mendalami
materi pembelajaran yang telah didapatkan di sekolahnya. Kegiatan pojok
belajar dilakukan pada siang setelah mereka pulang sekolah hingga sore hari.
Dengan adanya pojok belajar, maka diharapkan anak dapat memahami lebih
dalam materi pembelajaran yang telah diberikan di sekolah. Kegiatan pojok
belajar tidak hanya untuk mereka yang telah duduk di sekolah dasar saja,
tetapi juga untuk mereka yang ada di usia TK atau PAUD. Kegiatan yang
dilakukan selain mendalami materi juga melancarkan membaca, menghitung,
mengenal huruf, dan angka, sekaligus memberikan soal-soal untuk dikerjakan
oleh mereka. Dengan tujuan untuk melancarkan keterampilan mereka dalam
membaca dan menghitung.
e) Pembuatan mading, tujuan dari adanya pembuatan mading ialah untuk
menambah media pembelajaran bagi anak-anak di rusun tersebut mengingat
minimnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar anak. Pembuatan
mading dilakukan di area musholla tempat anak biasa bermain dan
berkumpul. Sehingga dengan adanya mading tersebut, anak dapat dengan
mudah menjangkau hal-hal yang ingin mereka ketahui. Seperti pengetahuan
agama, umum, berhitung, dan membaca. Selain itu, manfaat adanya mading
ialah menumbuhkan rasa rajin dalam membaca.
f) Operasi semut, tujuan dari adanya operasi semut ialah untuk menumbuhkan
kesadaran dan kepedulian anak agar dapat membuang sampah pada
tempatnya. Operasi semut ialah kegiatan untuk memungut sampah yang ada
di sembarang tempat kemudian memindahkannya ke tempat sampah yang
telah tersedia di masing-masing lantai. Kegiatan operasi semut lebih banyak
melibatkan anak-anak dan dilakukan kapan saja, terutama saat selesainya
kegiatan belajar-mengajar sebelum olahraga dan permainan sore. Operasi
semut tidak hanya dilakukan pada area tempat anak bermain, tetapi juga pada
tangga menuju ke lantai atas rusun. Hal tersebut dikarenakan terdapatnya
sampah yang tergeletak sembarangan di tangga menuju atas rusun. Sehingga
hal tersebut mengakibatkan rumah susun menjadi kurang enak untuk dilihat.
Tujuan dari adanya operasi semut adalah agar kesadaran anak-anak rusun
semakin bertambah dan memiliki dampak positif di waktu ke depannya nanti.

g) Penanaman bibit tanaman, tujuan dari melakukan penanaman beberapa bibit


tanaman yang berupa sayur-sayuran ini ialah agar anak dapat memiliki rasa
tanggung jawab dan memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitar
mereka. Kegiatan tersebut melibatkan anak-anak di rusun agar mereka dapat
menjaga apa yang telah mereka tanam yaitu dengan melakukan penyiraman
bibit pada sore hari.

D. Manfaat Kegiatan
Manfaat KKN secara umum sangat diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada mahasiswa, masyarakat, serta perguruan tinggi yang antara lain sebagai
berikut:
1) Mahasiswa:
a. Memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa sebagai agen
pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa peduli terhadap
kemajuan masyarakat.
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan
keterampilan dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat berdasar
ilmu pengetahuan yang telah di dapat selama perkuliahan.
c. Memberdayakan mahasiswa sebagai problem solver atas hal-hal yang
terjadi di masyarakat.
d. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan identifikasi,
merumuskan, serta memecahkan masalah secara langsung di
lapangan, akan menunmbuhkan rasa tanggung jawab, peningkatan
keahlian, dan kreatif dalam diri mahasiswa.
2) Masyarakat:
a. Memperoleh bantuan tenaga dan ilmu pengetahuan, serta pemikiran
dalam merencanakan dan melakukan pembangunan.
b. Memanfaatkan dan menjalankan pemikiran dalam bentuk program
kerja yang dibuat oleh mahasiswa.
c. Memperoleh informasi dan cara baru dalam merencanakan,
merumuskan, dan menjalankan kegiatan pembangunan masyarakat di
wilayah tersebut.
d. Memperoleh pengalaman dan penggalian potensi sehingga dapat
secara aktif turut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan.

3) Perguruan Tinggi:
a. Memperoleh hasil kegiatan mahasiswa, sehingga dapat
mengidentifikasi dan merumuskan kondisi masyarakat yang dapat
berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan contoh kasus
nyata yang ada di masyarakat.
b. Memperluas kerjasama dengan beberapa instansi terkait.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kuliah Kerja Nyata Revolusi Mental


Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan
dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya
berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat
desa/kelurahan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia bahkan telah
mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan
intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi
yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.1

Sedangkan Revolusi Mental adalah gerakan yang dilakukan oleh seluruh rakyat
Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi
Indonesia yang lebih baik.2 Revolusi Mental merupakan suatu gerakan sosial yang
secara massif dapat didorong melalui kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh
Perguruan Tinggi. Kegiatan KKN ini memiliki nilai yang strategis karena
mahasiswa dinilai sebagai kelompok intelektual yang masih busa didengar dan
dipercaya oleh masyarakat luas, terlebih kegiatan KKN dapat menjangkau
berbagai pelosok di Indonesia.

B. Esensi Kuliah Kerja Nyata


Kuliah Kerja Nyata (KKN) memiliki maksud dan tujuan yang secara umum
adalah untuk mencetak kader pemimpin sejati, yaitu lulusan UNJ yang memiliki
rasa empati dan rasa kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat yang berada

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Kuliah_Kerja_Nyata diakses pada 1 September 2016, pukul 07.34
WIB
2
http://revolusimental.go.id/, diakses pada 1 September, pukul 07.35 WIB
pada tingkat perekonomian yang lemah dan mampu memberdayakan meraka
untuk menolong diri mereka sendiri.

Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui


keterlibatan dalam masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan,
memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara prakmatis
dan interdisipliner. Dan juga memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang
cara-cara dalam bermasyarakat. Adanya Kuliah Kerja Nyata mempunyai sasaran
agar mahasiswa dapat menjadi generasi yang siap pakai dan sekaligus calon
penerus pembangunan, baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang.
KKN bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang
baru untuk menambah pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup
bermasyarakat. Bagi masyarakat, kehadiran mahasiswa diharapkan mampu
memberikan motivasi dan inovasi dalam bidang sosial kemasyarakatan. Hal ini
selaras dengan fungsi perguruan tinggi sebagai jembatan (komunikasi) dalam
proses pembangunan dan penerapan IPTEK pada khususnya.

Tujuan utama dari Kuliah Kerja Nyata adalah memacu pembangunan


masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri, mempersiapkan
kader-kader pembangunan (stock holder) serta sebagai agen perubah (agen of
change). Tujuan utama lainnya adalah agar mahasiswa memperoleh pengalaman
belajar yang berharga melalui keterlibatannya dalam masyarakat, dan secara
langsung dapat menemukan, mengidentifikasi, merumuskan, serta memecahkan
permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat secara interdisipliner,
komphrehensif, dan lintas sektoral. Selain itu, KKN-RM juga memiliki tujuan
untuk menjadikan mahasiswa menjadi seorang agen perubahan dengan
mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan yang
sejalan dengan nilai-nilai revolusi mental. Perubahan yang diharapkan terjadi
melalui kegiatan KKN RM adalah terwujudnya sikap melayani, kehidupan yang
tertib, dan lingkungan yang bersih.
C. Historis Rusunawa Pinus Elok
Indonesia telah menyampaikan komitmennya di mata dunia untuk ikut
berpartisipasi menghapus kawasan kumuh. Tekad tersebut dikukuhkan dengan
telah ditandatanganinya Deklarasi Millenium, yang menegaskan kesepakatan
Pemerintah Indonesia untuk mengikatkan diri bersama-sama beberapa negara lain
di dunia mencapai target-target MDGs. Dalam kaitan tersebut, Ditjen Cipta Karya
bertugas dan bertanggungjawab menuntaskan target ke 11 MDGs, yaitu mencapai
perbaikan yang berarti untuk meningkatkan kehidupan sedikitnya 100 juta
masyarakat miskin yang hidup di permukiman kumuh hingga tahun 2020. Target
tersebut salah satunya diimplementasikan dengan kegiatan penyelenggaraan
Rusunawa yang telah dirintis pelaksanaannya sejak tahun 2003.

Dalam perjalanannya, program ini cukup berdampak untuk mengurangi


luasan dan jumlah enclaves permukiman kumuh secara parsial dibeberapa daerah,
namun belum sepenuhnya memberikan dampak yang signifikan pada
pengurangan jumlah kawasan permukiman kumuh secara nasional. Berbagai
upaya perbaikan dan terobosan telah dilakukan, termasuk dengan lahirnya regulasi
tentang Rumah Susun (Rusun). Kelahiran Undang-Undang No. 20 tahun 2011 ini
diharapkan dapat membangkitkan semangat dan menyuntikkan energi baru untuk
mendorong kemajuan program pembangunan Rusun yang lebih baik bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).3

Era baru yang lebih menjanjikan bagi pengembangan program rusun baru
saja dimulai. Indonesa kini telah memiliki Undang-Undang (UU) Rumah Susun
(rusun) baru. UU No. 20 tahun 2011 yang telah disyahkan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dalam Sidang Paripurna tanggal 18 Oktober 2011 ini menggantikan
UU No. 16 tahun 1985 yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan hukum,
kebutuhan setiap individu dan partisipasi masyarakat serta tanggungjawab dan
kewajiban negara dalam penyelenggaraan rusun. Disamping dinamika perubahan
masyarakat, globalisasi dan budaya yang turut mempengaruhi dan menjadikan

3
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta dan Karya, Rusunawa: Komitmen
Bersama Penanganan Pemukiman Kumuh, (Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum, 2012), hlm.
10
Undang-Undang sebelumnya tidak lagi memadai sebagai pedoman dalam
pengaturan penyelenggaraan rusun.

Undang-Undang yang memperkuat konsepsi program penanganan Perumahan


dan Permukiman Kumuh dan penyelenggaraan rusunawa yang telah dilakukan
oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam beberapa tahun terakhir ini jelas
mengamanatkan penanganan terpadu lintas sektoral, mengingat penanganan
masalah ini tidak mungkin diselesaikan oleh satu sektor saja. Dalam hal ini
Pemerintah Kabupaten/Kota diamanatkan mempersiapkan diri terutama dalam
menetapkan lokasi-lokasi kawasan kumuh dan merencanakan penanganan secara
terpadu. Adapun Pemerintah Provinsi diharapkan perannya sebagai fasilitator
yang membantu koordinasi, dan pembinaan dalam proses pelaksanaan fisiknya.4

Untuk merealisasikan peraturan perundang-undangan mengenai rusunawa


tersebut, makan Pemprov DKI mulai merelokasi warga bantaran Waduk Ria Rio
ke Rusunawa Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur, pada tahun 2013 secara
bertahap. Hal tersebut juga dilakukan melalui pertimbangan kesiapan warga Ria
Rio yang masih banyak memikirkan lahan pekerjaan mereka nantinya. Namun,
agar dalam penempatan tidak menimbulkan kecemburuan sosial, Pemprov DKI
menetapkan unit rusun dengan cara mengundi nomor unit rusun sehingga hasilnya
menjadi lebih adil.
Selain itu, relokasi warga juga dilakukan setelah semua fasilitas rusun
terpenuhi. Warga rusun mendapatkan berbagai kemudahan dan fasilitas, seperti
televisi, kulkas, tempat tidur, lemari, dan kompor. Mereka juga dibebaskan dari
biaya sewa selama enam bulan pertama. Berikutnya, warga akan dibebankan
biaya sewa sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu per bulan.
Namun demikian, Pemprov DKI hanya menyediakan tempat dan fasilitas,
sedangkan keputusan untuk pindah ada pada warga sendiri. Karena lokasi yang
selama ini ditempati oleh warga merupakan milik PT Pulomas, sehingga warga
harus pindah, karena lahan akan digunakan untuk menambah ruang terbuka hijau

4
Ibid., hlm. 20
di Jakarta. Namun pihak Pemprov DKI optimis bahwa warga mau untuk
direlokasi.

D. Kondisi Rusun Pinus Elok Blok B-2


Pertama, kita perlu memasuki kondisi rusun yang menjadi tempat pengabdian.
Rumah Susun ini terletak di dalam kompleks perumahan yang dapat dikatakan
masuk dalam ekonomi kelas menengah ke atas. Dengan menggunakan Feeder
yang disediakan oleh Trans Jakarta, kita dapat menuju ke dalam Rumah Susun
Pinus Elok. Untuk dapat menaiki Feeder, pengunjung dapat menggunakan Trans
Jakarta rute Kampung Melayu Pulo Gadung, lalu kemudian turun di halte bus
Penggilingan.

Bus yang seukuran sama dengan kopaja ini dapat ditemui pada kurun waktu
10 menit hingga 30 menit dalam satu waktu. Tidak jarang pula pada hari tertentu
kedua bus tersebut datang berbarengan. Bus Feeder ini hanya mengangkut
penumpang pada keberangkatan terakhir pukul 19:00 petang. Namun belakangan,
jam keberagkatan feeder bertambah 30 menit menjadi pukul 19:30 WIB.

Rumah Susun Pinus Elok terdiri dari dua blok, yaitu Blok A dan Blok B.
Rumah susun yang sempat kosong tiga tahun ini memiliki kondisi yang ramai
ketika malam hari. Pernah beberapa kali kita menemui anak-anak pada tingkat
sekolah dasar yang tidak tidur ketika sudah memasuki waktu tengah malam,
ditambah lagi dengan penuturan dari ibu-ibu mereka yang mengatakan bahwa
anak-anak di sini memang kalau tidur biasanya jam 12 malam. Karena memang
secara lingkungan, mereka masih bermain dengan teman sebayanya. Mereka
bermain di lingkungan rumah susun dengan membawa jajanan atau mainan yang
mereka miliki.

Dilihat dari kondisi lingkungannya, lingkungan di rumah susun ini juga


terbilang tidak terlalu bersih. Meskipun tidak terdapat indikator apa itu bersih dan
tidak bersih. Secara kasat mata, wilayah dipenuhi sampah yang berserakan di
setiap lantai. Selain itu, di diantara kedua tower terdapat kanopi yang menjadi atap
di sepanjang jalan penghubung. Namun, terdapat banyak sampah di atas kanopi
tersebut.

Namun, ada sisi lain yang didapat selama satu bulan di tempat yang menjadi
lokasi KKN kelompok. Di tempat ini, para mahasiswa dilayani dengan baik.
Tanpa bermaksud menimbulkan kebanggaan, di tempat ini memiliki kekerabatan
yang cukup tinggi. Terlihat dari penghuni rusun di lantai 3 yang dihuni seorang
ketua RT. Ketua RT dalam hal ini berlaku sebagai penanggung jawab kegiatan
kelompok dikarenakan seluruh kegiatan yang akan dan sedang berlangsung selalu
dikordinasikan dengan pihak RT setempat, termasuk setelah kegiatan
berlangsung. Sehingga pihak RT setempat mengetahui program apa saja yang
menjadi kegiatan rutin kelompok selama sebulan di rusun tersebut.

Jika berkunjung ke Pinus Elok Blok A, dapat dilihat bahwa di area rusun
tersebut ditandai dengan adanya gapura yang cukup besar dan pos keamanan yang
terawat. Pagar pun terbuka hanya satu pintu dan pengamanan cukup ketat. Setiap
orang masuk dan terlihat asing selalu ditanya dan diminta kartu tanda pengenal.
Dari depan, parkir motor tersusun rapi dan berada tak jauh dari pos keamanan.

Penghuni yang berdagang dengan peralatan sederhana tak terlihat di Pinus


Elok blok A. Di sini, para penghuni menjajakan dagangannya di ruko-ruko yang
disediakan oleh pengelola. Otomatis dengan begitu kesan rapi pun terlihat.
Terlihat hampir seperti kompleks elit, setiap warga yang tak pernah terlihat
langsung didatangi oleh petugas keamanan yang berjaga.

Kondisi demikian berbanding terbalik dengan kondisi Rusun Pinus Elok di


Blok A tersebut, hal miris justru terlihat pada Rusun Pinus Elok Blok B yang
berada tepat di samping Apartment Pinus. Ketika kelompok 16 melakukan
pemetaan sosial di daerah Rusun Pinus Elok Blok B-2, begitu banyak hal yang
kami temukan. Baik dari segi negatif maupun segi positif dari lingkungan yang
berada di sekitar rusun tersebut.

Warga asal Pedongkelan ramai memenuhi area lantai paling dasar. Anak-anak
usia di bawah 10 tahun hingga belasan terlihat memainkan permainan tradisional.
Anak-anak tersebut juga asik memainkan bola dan juga lompat tali yang
keadaannya sudah lusuh. Berikut merupakan penjabaran dari segi negatif dan segi
positif yang terdapat di lingkungaan Rusun Pinus Elok Blok B-2 ketika pertama
kali kami bertandang ke sana.

Kondisi Rusun Pinus Elok Blok B dilihat dari Segi Negatif


Rusun Pinus Elok Blok B terdiri dari dua tower yang berdampingan, yakni
Rusun Pinus Elok Blok B-1 dan Rusun Pinus Elok Blok B-2. Tower Rusun Pinus
Elok Blok B-1 berada dekat dengan gerbang pintu masuk dan pos satpam,
sementara jika ingin ke Rusun Pinus Elok Blok B-2 harus melewati gerbang pintu
masuk, kemudian pos satpam, lalu yang terakhir kita harus melewati Rusun Pinus
Elok Blok B-1. Setelah melewati itu semua, baru kita akan sampai di Rusun Pinus
Elok Blok B-2. Selain lewat rute luar, kita juga busa melewati rute dalam untuk
dapat menjangkau Rusun Pinus Elok Blok B-2 yakni melewati lorong yang
menghubungi antara Rusun Pinus Elok Blok B-1 dengan Rusun Pinus Elok Blok
B-2.

Pertama kali memasuki gerbang Rusun Pinus Elok Blok B, maka


pemandangan yang terlihat dari luar atau kondisi lingkungan fisik rusun adalah
debu pasir yang berterbangan dikarenakan di samping tower Rusun Pinus Elok
Blok B-1 sedang ada pembangunan gedung untuk dijadikan tower Rusun Pinus
Elok Blok B-3. Pasir yang terdapat di bawah gedung tidak jarang terbawa oleh
angin yang dihasilkan kendaraan yang lewat sehingga debunya berterbangan
kemana-mana. Padahal, tak jauh dari lokasi pembangunan gedung terdapat
sejumlah pedagang makanan yang menjajakkan dagangannya.

Memasuki wilayah rusun lebih dalam, kami menemukan banyaknya sampah


yang berserakan. Ini menjadi hal yang ironis dikarenakan banyaknya sampah yang
berserakan sebanding dengan banyaknya tempat sampah yang tersedia di
lingkungan rusun. Melihat fenomena ini kami sempat berpikir mungkinkah letak
sampah yang tersedia begitu jauh dari jangkauan sehingga penghuni rusun
membuang sampah seenaknya di sembarang tempat. Padahal, jika dilihat lebih
lanjut jarak antara tempat sampah yang tersedia dengan letak di mana sampah
yang berserakan itu berada jaraknya tidak terlalu jauh. Hal yang paling miris
adalah letak tempat sampah itu berada tepat di lokasi yang selalu dilalui oleh para
penghuni rusun.

Berbarengan dengan ditemukannya sampah yang berserakan, sembari melihat


kanan dan kiri kami juga menemukan tempat kosong yang hanya berisi gundukan
tanah dihiasi dengan bunga pasir atau yang lebih dikenal dengan kotoran kucing.
Tidak ada satu pohon pun yang mengisi tempat yang sudah disediakan itu. Hanya
akar mati dari pohon yang tidak nampak cabang maupun batangnya. Meski begitu,
bukan berarti tak ada pohon di sana. Pohon atau tanaman memang ada, namun
jumlahnnya sedikit hingga dapat dikatakan bahwa lingkungan Rusun Pinus Elok
Blok B jauh dari kesan rindang.

Selain itu, pemandangan kasur tak terpakai sampai bau kurang sedap dan juga
sampah yang berserakan sangat mudah ditemui di Blok B ini. Cat yang
mengelupas sampai genangan air terdapat di lantai dasar. Pos keamanan yang
kurang terawat dan area parkir. Sepintas, jika dilihat hampir tak ada kehidupan.
Adapun yang menandakan hanya tiang-tiang jemuran yang berdiri sebagai tanda
adanya penghuni.

Beranjak dari tempat di mana sampah berserakan, kami mulai memasuki


sebuah pintu yang agak sedikit lebar. Setelah melewati pintu itu kami menemukan
sebuah ruang cukup sempit yang hanya terdapat tangga di dalamnya. Tangga ini
digunakan untuk siapapun baik itu penghuni rusun atau tamu dari penghuni rusun
untuk dapat sampai ke lantai yang ingin dituju. Kami mulai menaiki tangga,
perlahan kami naik dan naik menyusuri setiap anak tangga yang tersedia di depan
mata kami. Sepanjang jalan, kami melihat tembok yang berisi coret-coretan anak-
anak atau pun es yang terjatuh sehingga mengotori lantai anak tangga. Saat
sampai di pojok bagian menuju anak tangga lantai dua, kami mulai mencium bau
tidak sedap. Bau pesing yang berasal dari pojok tangga tersebut, mulai
mengganggu penciuman kami yang melalui jalan tersebut. Sampah yang lagi-lagi
kami temukan di dekat bau pesing tersebut, melengkapi kesan kotor yang
tertangkap panca indera kami. Setelah koordinasi dengan Pak RT setempat, kami
turun ke bawah menuju musholla yang terletak di lantai satu untuk melaksanakan
ibadah sekaligus menyusun program yang cocok dengan tempat ini. Sebelum
sampai ke musholla, ketika selesai menuruni anak tangga di dalam rusun yang
terakhir, kita busa menjumpai menjumpai anak-anak yang ikut kelompok bermain
yang didirikan oleh sukarelawan yang juga berasal dari UNJ, yaitu mahasiswa/i
yang tergabung dalam Community Development (Comdev).

Tak jauh dari arena bermain anak di lantai dasar, di Pinus Elok Blok B, warga
yang awalnya berasal dari wilayah Pedongkelan ini banyak yang menggantung
hidupnya kepada usaha makanan kecil-kecilan. Mulai dari membuka warung nasi
sederhana, sosis bakar, hingga gorengan. Namun, mereka menjajakan
dagangannya bukan di ruko yang telah disediakan seperti halnya di rusun blok A,
tetapi cukup di area lantai dasar dengan menggunakan satu meja.

Di sana kami bertemu dengan kelompok 9 yang mendapat tempat bertugas di


Rusun Pinus Elok Blok B-1. Musholla ini memang merupakan musholla bersama
Rusun Pinus Elok Blok B-1 dan Rusun Pinus Elok Blok B-2. Selain kelompok 9,
di musholla juga terdapat anak-anak yang senang akan kehadiran kami dan
mengajak kami untuk bermain. Di tengah suasana yang riang canda ada hal yang
membuat kami sedikit terkejut. Terdapat anak yang secara terang-terangan
meminta uang kepada kami. Ia beralasan uang itu akan ia gunakan untuk jajan.
Sontak ini membuat kami berpikir bahwa kondisi anak-anak di lingkungan ini
cukup mengkhawatirkan.

Perihal kebersihan pun tak mereka perhatikan. Jangankan mereka, orangtua


mereka ataupun para orang dewasa yang ada di sekitar anak-anak tersebut tak
memerdulikan apakah mereka menjaga kebersihan diri mereka sendiri dan
lingkungan atau tidak ketika sedang bermain. Para orang dewasa hanya diam tak
menghiraukan ketika anak-anak dengan sengaja berdiri di bawah pipa
pembuangan air sisa limbah rumah tangga agar air itu mengguyur diri mereka
sampai basah. Para orangtua hanya berpikir bahwa yang penting anak mereka
tidak bermain di luar lingkungan rusun dan anak mereka bahagia bermain dengan
hal seperti itu. Padahal kebahagian mereka bermain sesuatu yang kotor itu yang
nantinya akan menimbulkan sebuah dampak buruk untuk kesehatan mereka.

Berlanjut memasuki pelataran musholla, di sana terdapat sebuah mading yang


busa dikatakan tidak begitu layak untuk menjadi sebuah mading. Kami berani
untuk berbicara seperti itu karena informasi yang ditempel di mading tersebut
hanya ditempel di tembok, tanpa ada perantara antara kertas informasi dan tembok
tempat terpasangnya informasi tersebut. Contohnya seperti tidak adanya papan
tulis atau gabus steroform yang dapat digunakan untuk menjadi perantara antara
kertas informasi dengan tembok. Selain itu tinta tulisan yang menjadi informasi di
kertas mading pun sudah pudar atau sudah tidak terlalu jelas warna tintanya.
Warna tinta yang pudar itu memengaruhi isi dari informasi yang tertera di kertas
tersebut karena tidak terlihat dengan jelas tulisannya.

Selain itu menurut info yang diperoleh, di sana sudah diadakan bimbingan
belajar oleh orang-orang dari Comdev UNJ. Bimbingan belajar ini diadakan setiap
hari minggu tiap pekannya. Kami mendapat beberapa informasi dari Pak RT dan
orangtua anak-anak yang berjualan di lingkungan rusun bahwa anak-anak ini
sering kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah karena tidak ada yang
busa membimbing mereka dalam mengerjakan soal. Mendengar informasi
tersebut ditambah dengan melihat keadaan realita dari sikap anak-anak yang
membuat hati ini miris, menuntun kami dalam membuat keputusan untuk
membuat program pojok belajar yang diadakan tiap hari senin sore hingga kamis
sore. Di dalam program pojok belajar ini kami menyalurkan tindakan ataupun
kegiatan yang dapat memancing rasa disiplin mereka.

Kondisi Rusun Pinus Elok Blok B dilihat dari Segi Positif


Meski banyak sisi tak begitu indah yang kami temukan, namun ada satu hal
yang paling indah menurut kami ketika kami sampai di rusun ini, yakni
penyambutan yang sangat baik oleh Ketua RT setempat. Tak hanya penyambutan
dari Pak RT, kami juga disambut dengan baik oleh para orangtua yang memang
menginginkan anaknya menjadi lebih baik dalam hal akademi. Pun sama halnya
dengan anak-anak yang sangat senang akan kehadiran kami di sana.

Selain penyambutan yang baik, hal positif yang kami temui ketika pertama
kali datang ke rusun adalah musholla yang bersih. Selain bersih, musholla ini juga
memiliki pelataran yang cukup luas di luarnya. Jika pelataran musholla ini kotor,
hanya tinggal disapu maka pelataran musholla akan kembali bersih seperti sedia
kala. Musholla yang bersih dan mudah dibersihkan serta agak luas inilah yang
akhirnya menjadi pilihan kami untuk menjadi tempat pembelajaran bagi anak-
anak dan dijadikan tempat bagi berjalannya kegiatan program Pojok Belajar.

E. Konsep-konsep Kegiatan
1. Pembelajaran (Bimbel)
Menurut para ahli, arti kata pembelajaran adalah:
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat
20: Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.
Dimyati dan Mudjiono: Pembelajaran merupakan aktivitas pendidik atau
guru secara terprogram melalui desain instruksional agar peserta didik
dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan pada sumber belajar yang
disediakan.
Oemar Hamalik: Pembelajaran merupakan kombinasi yang tertata
meliputi segala unsur manusiawi, perlengkapan, fasilitas, prosedur yang
saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari pembelajaran. Beliau
mengemukakan tiga rumusan yang dianggap penting tentang
pembelajaran, yaitu:
- Pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan lingkungan
pendidikan untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi siswa.
- Pembelajaran merupakan upaya penting dalam mempersiapkan siswa
untuk menjadi warga masyarakat yang baik dan diharapkan.
- Pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk
menghadapi kehidupan atau terjun di lingkungan masyarakat.5

2. Operasi Semut
Dalam artiannya, operasi semut adalah istilah yang biasa dipakai untuk
kegiatan inspeksi kebersihan sekolah. Namun, tidak hanya di sekolah, kegiatan
operasi semut juga dapat dilakukan dimana saja. Kegiatan tersebut merupakan
kegiatan yang mencakup pemungutan sampah-sampah yang berserakan dan
semacamnya.

3. Olahraga/Senam Sore
Olahraga menurut Cholik Mutohir adalah proses sistematik yang berupa segala
kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam
pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas
berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila6. Dalam proker kami mencantumkan
olahraga/senam sore untuk ikut mendorong dan mengembangkan potensi yang
dimilik oleh warga, khususnya anak-anak yang berada di lingkungan Rusun Pinus
Elok Blok B-2 sesuai dengan definisi menurut Cholik Mutohir.

4. Menanam Tumbuhan Hijau


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menanam berarti menaruh
(bibit, benih, setek, dan sebagainya) di dalam tanah supaya tumbuh. Selain itu, ada
pendapat yang mengatakan bahwa Penanaman adalah kegiatan memindahkan
bibit dari tempat penyemaian ke lahan pertanaman untuk di dapatkan hasil produk
dari tanaman yang di budidayakan. Proses pemindahan ini tidak boleh di lakukan

5
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/15-pengertian-pembelajaran-menurut-para-
ahli.html, diakses pada tanggal 2 September 2016, pukul 22.09 WIB
6
http://www.ikerenki.com/2013/12/pengertian-arti-makna-definisi-olahraga-menurut-ahli-
pakar.html, diakses pada tanggal 2 September 2016 pukul 16:30
dengan sembarangan, perlu adanya metode agar tanaman dapat belangsung hidup
di media dan lingkuanganya yang baru.
BAB III

MATERI DAN METODE

A. Khalayak Sasaran
Sasaran dalam kegiatan KKN Revolosi Mental ini ditunjukan kepada masyarakat
Rusunawa Pinus Elok Blok B2 mencakup semua kalangan dari dewasa, remaja
hingga anak-anak. Kuliah Kerja Nyata (KKN) mempunyai tiga kelompok sasaran,
yaitu Mahasiswa, Masyarakat bersama pemerintah daerah dan Perguruan Tinggi.
Masing masing kelompok sasaran memperoleh kemanfaatan kuliah kerja nyata,
sebagai berikut:

1. Mahasiswa

Memperdalam pengertian tentang cara berpikir dan bekerja secara


interdisipliner.
Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap manfaat ilmu, teknologi
dan seni yang dipelajari bagi pelaksanaan pembangunan.
Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan
yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan.
Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran dalam
pemecahan masalah.

2. Masyarakat

Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga dalam merencanakan dan


melaksanakan pembangunan.
Memperolah cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.
Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi
swadaya masyarakat, sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam
pembangunan.
3. Perguruan Tinggi
Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya
dengan proses pembangunan ilmu di perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan
dengan tuntutan nyata dari pembangunan.
Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat dpergunakan sebagai
contoh dalam memberikan perkuliahan dan menemukan permasalahan untuk
penelitian.
Memperoleh hasil kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan
kondisi nyata di masyarakat, yang berguna bagi pengembangan ilmu.
Meningkatkan, memperluas dan mempercepat kerjasama dengan instansi
secara departemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa KKN.

B. Metode Penerapan
Metode penerapan KKN Revolusi Mental yang diselenggarakan di Rusunawa
Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur dengan menggunakan metode Flexibility
(keluwesan) yang artinya KKN Revolusi Mental dilaksanakan berdasarkan pada
program-program yang sesuai dan dibutuhkan oleh masyarakat Rusun. Adapun
metode yang dilakukan dengan cara-cara berikut ini:
1. Observasi dan Pengamatan
Pengamatan dimaksudkan agar data yang diperoleh merupakan data yang
dapat di uji kebenarannya yaitu sesuai fakta yang terdapat di lapangan.
Dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh
berbagai data dan informasi yang ada di Rusunawa Pinus Elok Blok B-2
Cakung, Jakarta Timur.
2. Tatap Muka baik Formal maupun Informal
Dengan tujuan bertatap muka langsung dengan warga masyarakat, sasaran
pada suatu lokasi. Sehingga dengan metode ini informasi yang didapat
dapat dikumpulkan secara langsung.
3. Wawancara
Dilakukan dengan stakeholder dalam masyarakat seperti Kepala Rusun
dan Ketua RT serta dengan masyarakat setempat.
4. Penyuluhan
Kegiatan yang dilakukan melalui presentasi, peragaan, pemberian alat/
bahan kepada khalayak sasaran dan pembuatan percontohan di lapangan
seperti membuang sampah pada tempatnya, menanami lahan yang gundul,
dan lain-lain.
5. Pendekatan Indept Interview
Pendekatan ini dilakukan agar dapat mengenalkan diri secara langsung dan
menjalin komunikasi dengan masyarakat Rusun Pinus Elok Blok B2,
sehingga tercipta rasa kekeluargaan yang lebih mendalam demi kelancaran
program yang telah direncanakan.

C. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan KKN Revelusi Mental dilaksanakan di Rusunawa Pinus
Elok, Cakung, Jakarta Timur dengan melihat kondisi masyarakat yang berada di
Rusun Pinus Elok maka kelompok kami merumuskan program-program kerja
sebagai berikut:

1. Pojok Belajar
Hari, tanggal : Senin-Kamis, 1-25 Agustus 2016.
Waktu : 15.30-17.45 WIB.
Tempat : Musholah Rusun Pinus Elok Blok B.
Dalam bidang pendidikan, Rusun Pinus Elok blok B2 memiliki
permasalahan sendiri. Kurangnya antusias belajar anak menjadi salah
satunya. Cukup banyak ditemukan anak-anak yang sudah menginjak kelas
2 sampai 3 sekolah dasar yang masih belum busa membaca dan berhitung,
bahkan masih belum mengenal huruf dan angka atau busa disebut sebagai
buta aksara.
Banyak kebijakan menganggap angka melek aksara adalah tolak ukur
penting dalam mempertimbangkan kemampuan sumber daya manusia di
suatu daerah. Hal ini didasarkan pada pemikiran yang berdalih bahwa
melatih orang yang mampu baca-tulis jauh lebih murah dari pada melatih
orang yang buta aksara, dan umumnya orang-orang yang mampu baca-
tulis memiliki status sosial ekonomi, kesehatan, dan prospek meraih
peluang kerja yang lebih baik. Argumentasi para analis kebijakan ini juga
menganggap kemampuan baca tulis memberikan arti penting dalam
peningkatan peluang kerja dan akses yang lebih luas pada pendidikan yang
lebih tinggi. Maka, sangat dianggap penting bagi penerus bangsa untuk
meningkatkan angka melek aksara demi meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Di Rusun Pinus Elok blok B2, banyaknya anak yang masih
belum mengenal huruf dan angka didasari oleh kurangnya antusiasme
belajar anak-anak. Maka dari itu, terciptalah program pojok belajar.

Pojok belajar ialah kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan sejak siang


seusai siswa-siswi pulang sekolah hingga sore. Kegiatan pojok belajar ini
dilakukan rutin setiap hari. Setiap harinya, anak-anak diberikan
kesempatan untuk memilih materi apa yang ingin mereka pelajari selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dalam proses ini, pengajar
diberikan kesempatan untuk melihat dan menilai kelebihan dan
kekurangan masing-masing anak. Setelah pengajar mengenali kelebihan
dan kekurangan setiap anak, pengajar akan memfokuskan arah pelajaran
terhadap anak tersebut ke arah kekurangannya dan memperkuat, serta
mendalami lagi bagian-bagian yang telah dikuasainya.

Dalam metode ini, anak akan merasakan keadaan belajar yang lebih
kondusif dan mengurangi rasa malu pada anak terhadap kekurangannya,
karena setiap pengajar memberikan pengajaran ekslusif terhadap setiap
anak sesuai dengan kebutuhannya. Selain dalam membantu memperdalam
materi pelajaran disekolah, anak-anak juga diperbolehkan membawa tugas
dan Pekerjaan Rumahnya ke area pojok belajar. Pengajar akan membantu
anak-anak dalam mengerjakan tugas sekolahnya.

Kegiatan tersebut lebih membantu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah


yang diberikan di sekolah maupun pendalaman materi yang harus dikuasai
oleh siswa-siswi tersebut. Selain itu, kegiatan pojok belajar juga
membantu anak-anak dalam usia TK untuk lebih mengenal huruf dan
angka. Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan antusiasme anak dalam
belajar sehingga anak dapat memenuhi tujuan akademisnya di sekolah dan
mengembangkan potensi serta mempelajari kekurangannya. Hal ini juga
diharapkan dapat mempermudah guru dalam memberikan materi dikelas.

DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN

Tujuan Membantu anak anak dalam tercapainnya tujuan akademis dan non
akademis sehingga dapat mengembangakan potensinya secara
optimal.

Manfaat Meningkatkan kemampuan akademis para siswa-siswi sekolah


dasar dan TK.

Sasaran Siswa-siswi sekolah dasar dan anak-anak usia TK.

Pelaksanaan Setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis terhitung dimulai dari
tanggal 1 Agustus - 25 Agustus 2016 pukul 16.0018.00 WIB.

Tempat Musholah Rusun Pinus Elok Blok B.

Acara / Kegiatan Konsultasi tugas rumah, bimbingan belajar berbagai mata pelajaran,
calistung, games, dan lain-lain.
2. Olahraga dan Permainan Sore
Hari, tanggal : Senin, 1, 8, 15, 22 Agustus 2016.
Waktu : 17.30-18.00 WIB.
Tempat : Lapangan belakang Rusun Pinus Elok Blok B.
Olahraga yang dilakukan termasuk dalam olahraga ringan dan tujuan dari
adanya permainan adalah untuk menghibur anak-anak yang telah belajar
sejak siang sampai sore hari. Selain belajar pelajaran formal sekolah, anak-
anak juga membutuhkan kegiatan outdoor. Kegiatan outdoor memiliki
manfaatnya sendiri bagi anak. Bermain di luar ruang untuk anak-anak
dapat mengurangi risiko yang berhubungan dengan penyakit kronis. Selain
sebagai hiburan untuk melepas rasa lelah anak, olahraga dan permaian
juga memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
Manfaat aktivitas fisik di luar ruang akan mengurangi stres, tekanan darah,
detak jantung, ketegangan otot, dan meningkatkan mood (suasana hati).
Juga dapat meningkatkan motivasi anak dan remaja untuk berperilaku
lebih aktif. Selain itu kegiatan olahraga sore ini diharapkan dapat
menyeimbangkan kebutuhan jasmani anak. Olahraga yang dilakukan
termasuk dalam olahraga ringan, seperti jogging sore, senam kebugaran
dan permainan-permainan yang menuntut anak untuk menggunakan
fisiknya.
Kegiatan diluar ruang untuk anak memiliki manfaat besar, yaitu; Manfaat
fisik: dengan bergerak bertujuan (bukan sekedar bergerak), anak akan
belajar koordinasi motorik kasar, yang merupakan dasar dari segala
keseimbangan tubuh dan pikiran kelak. Anak juga belajar kelincahan, yang
nantinya digeneralisasi untuk kelincahan berpikir. Banyak bergerak juga
membuat anak lebih sehat, jadi modal dasar buat segala pertumbuhan
perkembangan yang lain. Selain itu, Kegiatan olahraga membangun
ketahanan fisik. Karena setiap pertandingan harus dimainkan sampai akhir,
sehingga anak-anak akan belajar bagaimana untuk bertahan untuk jangka
panjang. Kegiatan olahraga juga kurang lebih sama seperti latihan cardio.
Paru-paru akan bekerja secara efisien dan sirkulasi darah akan meningkat.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga akan meningkat saat anak-anak
berpartisipasi dalam olahraga. Olahraga juga membuat anak beradaptasi
dengan lingkungan sekitar sehingga lebih kebal terhadap serangan
penyakit.

Manfaat kognitif: Sebuah survei terbaru menyatakan bahwa anak-anak


yang aktif mampu mengembangkan keterampilan kognitif mereka lebih
cepat. Mereka mempunyai daya fokus yang lebih baik dan menggunakan
otak mereka dengan cara yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang
tidak aktif. Dengan bermain di luar ruang, anak akan lebih luas
wawasannya, mulai dari wawasan lingkungan, sampai wawasan segala
strategi permainan yang dimainkan. Luasnya wawasan busa meningkatkan
keluasan minat, juga busa meningkatkan kreativitas untuk memecahkan
berbagai masalah. Koordinasi motorik kasar yang baik meningkatkan
kemampuan anak dalam berkonsentrasi, dan ini berkaitan dengan
kemampuan mengingat anak.
Manfaat bahasa: anak mendapatkan berbagai kosa kata tentang kehidupan
di luar ruang. Ketika berinteraksi dengan teman-teman, ia juga belajar
tentang cara berkomunikasi dengan teman-teman bermain.
Manfaat emosi: anak belajar mengalami ragam emosi (senang, girang,
sedih, marah, malu, merasa bersalah, dll) dalam konteks bermain, dan
belajar mengatasinya. Bermain di luar ruang dan banyak bergerak juga
melepaskan tekanan emosi anak sehingga emosi negatif (marah, sedih,
kesal, dll) cenderung berkurang, stres pun ikut berkurang.
Manfaat sosial: Keterampilan sosial memang seharusnya dikembangkan
kepada anak sejak dini. Dengan membiarkan anak-anak terlibat dalam
kegiatan olahraga, ia akan berinteraksi dengan anak-anak lain selama
kegiatan. Hal ini akan membantu dalam pengembangan keterampilan
sosialnya.
Belajar keterampilan kerja tim. Olahraga sudah terbukti sebagai kegiatan
yang mengajarkan arti sportivitas dan kerja tim. Dengan terlibat dalam
kegiatan olahraga, anak-anak akan belajar bagaimana memberikan
kontribusi untuk kemenangan tim. Terutama didapat ketika anak bermain
dengan anak lain. Mereka belajar bekerja sama dalam satu tim, belajar
saling memengaruhi, saling menolong, dan berbagai keterampilan sosial
lainnya. Keterampilan inilah yang akan membantu mereka ketika mereka
tumbuh dewasa dan masuk ke dunia kerja. Teman-teman yang didapat
juga busa menjadi teman masa kecil yang dikenang, atau menjadi teman
seumur hidup untuk kelak bermanfaat di masa dewasa.7 Maka, selain
untuk melepaskan penat, kegiatan olahraga dan bermain sore ini
diharapkan dapat memberikan anak manfaat-manfaat tersebut diatas.

DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN

Tujuan Menciptakan masyarakat Rusun Pinus Elok Blok B yang peduli


akan pentingnya kesehatan.

Manfaat Masyarakat Rusun Pinus Elok Blok B dapat melakukan salah satu
pola hidup sehat.

Sasaran Siswa-siswi sekolah dasar dan anak-anak usia TK.

Pelaksanaan Setiap hari Senin (1 Agustus, 8 Agustus, 15 Agustus, dan 22


Agustus 2016.) pukul 17.30-18.00 WIB

Tempat Lapangan belakang Rusun Pinus Elok Blok B.

Acara / Kegiatan Olahraga ringan dan bermain dengan anak-anak Rusun Pinus Elok
Blok B.

7
http://mommiesdaily.com/2012/09/14/manfaat-main-di-luar-untuk-anak/ diakses pada 22
September pukul 21.38 WIB
3. Sosialisasi Pembuatan dan Penggunaan BPJS
Hari, tanggal : Senin-Kamis, 15-26 Agustus 2016
Waktu : 13.00-17.00 WIB
Tempat : Rusun Pinus Elok B2 314 & Puskesmas Kelurahan
Penggilingan
Banyak warga Rusun Pinus Elok Blok B2 yang belum memiliki BPJS atau
sudah memiliki namun masih beralamat tempat tinggal yang lama
sehingga tidak busa digunakan. Untuk itu kami memberikan sosialisasi
dan memberikan bantuan perpanjangan tangan antara warga yang ingin
membuat BPJS dengan pihak Puskesmas Kelurahan Penggilingan.
Sehingga dengan begitu, masyarakat dapat memperoleh informasi yang
jelas untuk pembuatan BPJS terkait berkas apa saja yang diperlukan.

Kegiatan pembuatan kartu BPJS ini dilakukan dengan memberikan


pengumuman pada warga bahwa kami, sebagai peserta KKN-RM
memiliki program pembuatan kartu BPJS. Setelah dilakukan proses
sosialisasi, warga rusun blok b2 mulai mendaftarkan diri mereka untuk
pembuatan kartu BPJS. Selama beberapa hari kami mencoba
mengkordinisir berkas-berkas warga sebagai syarat pembuatan kartu
BPJS, berupa fotokopi KK dan KTP.

Setelah mengkornisir berkas persyaratan pembuatan kartu BPJS, kegiatan


dilanjutkan dengan pergi ke Puskesmas Kelurahan Penggilingan. Namun,
setelah kami pergi ke Puskesmas,verifikasi NIK KK menunjukan bahwa
banyak warga rusun blok b2 yang telah memiliki kartu BPJS/KJS (Kartu
Jakarta Sehat) namun dengan lokasi tempat tinggal terdahulu. Hal tersebut
membuat warga rusun blok b2 tidak dapat berobat dengan gratis karena
lokasi tempat tinggal berbeda dengan lokasi kartu BPJS/KJS. Untuk itu,
warga rusun blok b2 diharuskan melakukan mutasi agar dapat
mendapatkan pengbatan secara gratis di puskesmas apabila sedang sakit.
Setelah mendata semua warga rusun blok b2, sekitar 80% warga rusun
blok b2 telah terlayani, baik untuk pembuatan kartu BPJS maupun untuk
mutasi kartu. Dengan pelaksanaan program ini diharapkan warga rusun
blok b2 dapat lebih mudah mengakses kebutuhan mereka dalam bidang
kesehatan.

DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN

Tujuan Untuk memberikan pengetahaun terkait dengan BPJS kepada


seluruh warga dan berusaha membantu masyarakat untuk membuat
dan malakukan mutasi BPJS.

Manfaat Masyarakat memiliki kartu BPJS dan mengetahui bagaimana cara


menggunakannya.

Sasaran Masyarakat Rusun Pinus Elok Blok B2

Pelaksanaan Setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis terhitung dimulai dari
tanggal 15 Agustus - 26 Agustus 2016 pukul 13.0017.00 WIB.

Tempat Rusun Pinus Elok B2 314 & Puskesmas Kelurahan Penggilingan

Acara / Kegiatan Penyuluhan mengenai syarat-syarat yang dibutuhkan untuk


membuat kartu BPJS, dan melakukan pendaftaran ke Puskesmas
untuk warga yang telah memenuhi persyaratan yang diminta.

4. Operasi Semut
Hari, tanggal : Senin-Kamis, 1-25 Agustus 2016
Waktu : Kegiatan ini dilakukan disela-sela kegiatan pojok belajar
Tempat : Musholah Rusun Pinus Elok Blok B
Operasi semut ialah kegiatan untuk memungut sampah yang ada di
sembarang tempat kemudian memindahkannya ke tempat sampah yang
telah tersedia di masing-masing lantai. Kegiatan operasi semut lebih
banyak melibatkan anak-anak dan dilakukan kapan saja, terutama saat
selesainya kegiatan belajar-mengajar sebelum olahraga dan permainan
sore.

Dinamakan operasi semut karena dalam hal ini, anak-anak dianggap


sebagai semut yang bergotong royong mencari sampah-sampah untuk
membersihkan suatu tempat tertentu. Dalam kegiatan ini, kami mencoba
untuk mengajarkan kebiasaan menjaga kebersihan. Kebiasaan ini untuk
membudayakan atau mendidik anak-anak untuk peduli terhadap
kebersihan lingkungannya sehingga mereka dapat membuang sampah pada
tempatnya. Karena, membiasakan diri untuk menjaga kebersihan memang
harus digalakkan sejak dini.

Kegiatan ini dimulai dengan memunguti sampah-sampah yang berserakan


di sekitar teras musholla yang digunakan sebagai tempat diadakannya
kegiatan pojok belajar. Anak-anak rusun bersama dengan kakak-kakak
peserta kegiatan KKN-RM bergotong royong membuang sampah pada
tempatnya. Setelah sampah-sampah yang berserakan dipunguti, kemudian
kakak-kakak menyapu dan mengepel teras musholla untuk menghilangkan
debu-debu. Dengan begitu, wilayah sekitaran musholla kembali bersih dan
nyaman untuk beribadah.

DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN

Tujuan Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian anak agar dapat


membuang sampah pada tempatnya.

Manfaat Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Sasaran Siswa-siswi sekolah dasar dan anak-anak usia TK.

Pelaksanaan Setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis terhitung dimulai dari
tanggal 1 Agustus - 25 Agustus 2016 pukul 16.0018.00 WIB.
Tempat Musholah Rusun Pinus Elok Blok B.

Acara / Kegiatan Memungut sampah yang berserakan kemudian menbuangnya ke


tempat sampah.

5. Penanaman Bibit Tanaman


Hari, tanggal : Jumat, 26 Agustus 2016
Waktu : 15.00-17.00
Tempat : Lapangan belakang Rusun Pinus Elok Blok B
Penanaman bibit tanaman ini merupakan sebuah kegiatan menanam bibit
tanaman seperti sayur-sayuran agar masyarakat lebih peduli terhadap
lingkungan. Selain itu sayuran yang ditanam tersebut dapat dimanfaatkan
oleh warga. Penanaman bibit tanaman yang kami lakukan adalah
penanaman dapur hidup. Dapur Hidup adalah suatu cara pemanfaatan
lahan pekarangan atau lahan sekitar rumah untuk menanam tanaman yang
merupakan tanaman tanaman kebutuhan dapur seperti sayur-sayuran
agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan. Selain itu sayuran yang
ditanam tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga sebagai bahan masakan
mereka. Sehingga kita tidak perlu ke pasar atau warung untuk membelinya
selagi masih ada hasil dari kebun kecil yang telah kita tanam dan rawat di
pekarangan rumah. Bibit-bibit yang ditanam antara lain, pakcoy, caisim,
bayam, cabai, ginkseng, dan sirih. Selain menanam bibit tanaman dapur
hidup, kami juga menanam beberapa tanaman lain.

Awalnya, kegiatan dilakukan dengan menggali tanah pekarangan belakang


rusun yang akan menjadi tempat ditanamnya tanaman-tanaman tersebut.
setelah itu, tanamannya mulai ditanam dalam tanah, dan kemudian diberi
pupuk. Sementara, untuk bibit-bibit tanaman dapur hidup, kami
menaruhnya di polybag, kemudian kami kelompokan sesuai dengan jenis
tanamannya dan kami tata di dekat tanaman yang kami tanam.
Pemilihan tanaman dapur hidup sebagai tanaman yang kami tanam
dilakukan karena terdapat banyak manfaat yang akan didapatkan,
dibandingkan jika menanam tanaman hias. Manfaat-manfaat tersebut,
antara lain sebagai penghijauan yang dapat membuat lingkungan sekitar
menjadi lebih asri nantinya serta sebagai suplai kebutuhan dapur yang
dapat digunakan untuk bahan-bahan memasak sehingga dapat lebih
menghemat pengeluaran.

DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN

Tujuan Agar anak-anak dan masyarakat umum memiliki rasa tanggung


jawab dan memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitar
mereka.

Manfaat Anak-anak mencintai lingkungan dan tanaman dapat dimanfaatkan


oleh masyarakat.

Sasaran Warga Rusun Pinus Elok Blok B.

Pelaksanaan Jumat, 26 Agustus 2016 pukul 15.00-17.00 WIB.

Tempat Lapangan belakang Rusun Pinus Elok Blok B.

Acara / Kegiatan Menanam bibit tanaman dengan anak-anak Rusun Pinus Elok Blok
B.
6. Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia Ke-71

Hari/Tanggal: Rabu, 17 Agustus 2016

Waktu: 08.00-17.00

Tempat: Lapangan depan Rusunawa Pinus Elok Blok B2

Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada tahun 2016 ini merupakan


hari lahir negara Republik Indonesia yang ke-71 sejak merdeka pada
tanggal 17 Agustus 1945. Hari kemerdekaan merupakan tonggak sejarah
perjuangan bangsa yang harus kita pertahankan. Maka sudah sepatutnya
kita sebagai bangsa Indonesia mengenang jasa-jasa pahlawan kita yang
sudah membela bangsa Indonesia di dalam memperjuangkan kemerdekaan
Republik Indonesia. Selain mempertahankan kemerdekaan, kita sebagai
generasi penerus tentunya harus mengisi kemerdekaan itu dengan
melakukan hal-hal yang positif yang dapat menumbuhkan wawasan
kebangsaan.

Kelompok 16 sebagai panita yang menyelenggarakan kegiatan perayaan


hari kemerdekaan Indonesia turut serta mengajak seluruh warga rusun
pinus elok blok b2 untuk aktif berpartisipasi memeriahkan perayaan hari
kemerdekaan sekaligus mengajak warga rusun untuk membangkitkan
kembali jiwa nasionalisme serta memperkuat integrasi sesama warga
negara. Untuk itu, kami sebagai panita sangat mempersiapkan acara
perayaan hari kemerdekaan semeriah mungkin dengan mengkonsepkan
acara untuk semua kalangan, baik itu anak-anak, bapak-bapak, serta ibu-
ibu.

Acara dilakukan pada pukul 08.00 dimulai dengan upacara pengibaran


bendera merah putih serta menyanyikan lagu mengheningkan cipta untuk
mengenang perjuangan para pahlawan yang gugur dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Setelah melakukan upacara bendera dan
menyanyikan lagu mengheningkan cipta, acara dilanjutkan dengan
pelaksanaan lomba tujuh belasan yang dilakukan oleh semua kalangan
warga rusun pinus elok blok b2. Ada berbagai macam perlombaan yang
diadakan, sebagian lomba-lomba tersebut telah dilaksanakan pada hari
Minggu, 14 Agustus 2016. Selain sebagai hiburan yang memeriahkan
perayaan hari kemerdekaan, lomba-lomba tersebut dilaksanakan untuk
membangkitkan semangat perjuangan masyarakat untuk menjadi seorang
pemenang. Pelaksanaan perlomban berakhir pada pukul 17.00 dan
pengumuman pemenang serta pembagian hadiah akan dilaksanakan
bersamaan dengan malam penutupan kegiatan KKN-RM.

DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN

Tujuan Merayakan Hari Kemerdekaan RI Ke-71

Manfaat Mebangkitkan jiwa nasionalisme, integrasi, serta semangat


perjuangan warga rusun pinus elok blok b2.

Sasaran Warga Rusun Pinus Elok Blok B.

Pelaksanaan Rabu, 17 Agustus 2016 pukul 08.00-17.00 WIB.

Tempat Lapangan depan Rusun Pinus Elok Blok B.

Acara / Kegiatan Pelaksanaan upacara bendera serta pelaksanaan lomba tujuhbelasan.

7. Penutupan Kegiatan KKN-RM 2016

Hari/Tanggal: Sabtu, 27 Agustus 2016

Waktu: 14.00-21.00

Lokasi: Rusunawa Pinus Elok Blok B2


Acara penutupan kegiatan KKN-RM kelompok 16 dilakukan bersama
dengan kelompok 9, mengingat bahwa di rusun pinus elok blok b terdapat
dua tower dan akhirnya kami memutuskan untuk melakukan acara
penutupan bersama. Acara penutupan kelompok 16 dimulai pukul 14.00
dengan pembagian hadiah lomba 17-an. Setelah pembagian hadiah, acara
penutupan pun dilaksanakan dengan tasyakuran bersama di musholla
rusun pinus elok blok b2.

Tasyakuran dilakukan sebagai ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa
atas lancarnya kegiatan KKN-RM yang dilakukan oleh kelompok 16 dan
kelompok 9. Acara ini dilakukan dengan doa, pemotongan tumpeng serta
makan bersama warga rusun pinus elok blok b. Sebagai hiburan untuk
warga, kami mengadakan acara nonton bersama layar tancep. Film-film
yang diputar adalah film-film berbau komedi dan perjuangan merebut
kemerdekaan. Selain sebagai hiburan, acara nonton layar tancep bersama
tersebut juga dilakukan sebagai bagian dari pembelajaran khususnya bagi
anak-anak untuk mengetahui sejarah perjuangan para pahlawan dalam
merebut kemerdekaan Indonesia.

DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN

Tujuan Penutupan kegiatan KKN-RM tahun 2016.

Manfaat Hiburan, Meningkatkan keakraban antara kakak-kakak peserta


KKN-RM dengan warga rusun.

Sasaran Warga Rusunawa Pinus Elok Blok B2.

Pelaksanaan Sabtu, 27 Agustus 2016 pukul 14.00-21.00 WIB.

Tempat Rusunawa Pinus Elok Blok B2.


Acara / Kegiatan Tasyakuran penutupan kegiatan KKN-RM 2016 serta malam
puncak perayaan kemerdekaan 17 Agustus

D. Evaluasi Kegiatan
Berdasarkan kegiatan program yang telah diselenggarakan, tidak sedikit
kesulitan yang kami dapatkan. Baik itu masalah internal maupun eksternal. Salah
satu yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan kegiatan ialah masalah dana
yang tidak terlalu memadai. Sebagai contoh ketika kita ingin menjalankan salah
satu program yaitu tentang penanaman bibit tanaman.

Pada posisi ini, kita selaku peserta KKN-RM 2016 dihadapkan dengan
terbatasnya modal yang kita miliki untuk membeli perlengkapan menanam.
Seperti, bibit tanaman, pupuk, tanah, dan pot. Sedangkan anak-anak sangat
antusias ingin menanam. Disini kita sebagai mahasiswa harus memiliki solusi lain
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga, harus dipikirkan bagaimana
dengan penggunaan modal yang tidak terlalu banyak, namun kami dapat membeli
seluruh perlengakapan untuk menanam. Yaitu, dengan cara meminimalisir
pengeluaran agar program tersebut tetap terlaksana.

Kesulitan yang kedua, ialah mengenai waktu. Salah satunya, seperti tidak
mudah untuk menemui waktu yang sesuai antara pelaksanaan waktu untuk pojok
belajar dengan waktu anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut. Hal tersebut
dikarenakan sebagian besar anak-anak penghuni rusun pulang sekolah diwaktu
sore. Sehingga, tidak jarang waktu belajar dilaksanakan mulai dari sore hingga
menjelang malam. Dengan adanya kegiatan pojok belajar ini, diharapkan dapat
menjadikan anak-anak memiliki semangat yang tinggi untuk belajar, selain itu
mereka juga tidak merasa terbebani apabila diberikan tugas atau pekerjaan rumah
dari sekolah.
Para orangtua anak-anak tersebut juga memberikan kepercayaan kepada kami
untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak mereka. Dirasakan banyak
kemajuan dengan adanya pojok belajar ini. Selain anak-anak menjadi giat belajar,
mereka juga lebih mengerti arti kerja sama, saling menghormati, mengharagai dan
berperilaku sopan.

Permasalahan yang ketiga, ialah berkaitan dengan program pengadaan kartu


BPJS. Program tersebut diadakan dengan maksud agar seluruh penghuni Rusun
Pinus Elok Blok B-2 mendapatkan akses kesehatan yang memadai dengan cara
memiliki kartu BPJS yang juga merupakan program pemerintah. Pengadaan BPJS
tersebut menemui beberapa kesulitan, diantaranya kesulitan untuk menemui
seluruh penghuni rusun dikarenakan tidak menentunya jam pulang kerja mereka,
dan juga tidak semua penghuni turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang
diadakan tersebut, sehingga tidak sedikit penghuni rusun yang mengajukan
permintaan diakhir waktu penutupan pendaftaran. Hal tersebut dianggap sebagai
salah satu penghambat dikarenakan penguluran waktu yang dilakukan membuat
kegiatan tersebut menjadi tidak efektif.

Hal lainnya yang perlu dievaluasi ialah mengenai operasi semut. Pada
dasarnya tujuan dari adanya operasi semut ialah untuk meningkatkan kebersihan
di kawasan rusun tersebut. Namun, hal tersebut ternyata tidak juga menumbuhkan
kesadaran bagi anak-anak penghuni rusun untuk menjaga kebersihan di kawasan
rusun tersebut. Sehingga adanya operasi semut akan berjalan efektif apabila anak-
anak dapat menjaga kebersihan di wilayah rusun, dengan cara tidak membuang
sampah sembarangan. Kegiatan yang berkaitan lainnya ialah mengenai sosialisasi
kebersihan. Hal tersebut juga tidak akan berjalan efektif dikarenakan tidak sedikit
anak yang tetap menjalankan kebiasaannya yang tidak rutin menjaga kebersihan.
Seperti bermain di lapangan tanpa menggunakan alas kaki, makan tanpa mencuci
tangan, dan menguap atau bersin tanpa menutup mulut. Sehingga, jalan lain yang
dapat dilakukan ialah dengan cara meningkatkan partisipasi orangtua untuk turut
serta mengajari anak-anak mereka agar menjaga kebersihan dan kesehatan.
Berikut ini merupakan tabel rincian evaluasi dari setiap kegiatan kami:

No. Kegiatan Evaluasi

Anak-anak memiliki waktu sekolah yang berbeda-


beda sehingga sulit mengatur jadwal
1 Pojok Belajar
Mahasiswa KKN yang berhalangan hadir sehingga
kekurangan tenaga pengajar
Beberapa mahasiswa KKN sering malas melakukan
olahraga
Olahraga dan
2 Beda anak, beda permainan yang ingin dilakukan
Permainan Sore
sehingga ada beberapa anak yang ngambek karena
permaian pilihannya tidak dimainkan

Beberapa warga tidak mengetahui bahwa ada


program ini karena mereka kurang memperhatikan
pengumuman yang telah ditempel di tiap lantai
sehingga mereka menyerahkan berkas
belakangan/lewat dari waktu yang ditentukan

3 BPJS
Mahasiswa yang mengurus program BPJS harus
bolak-balik ke puskesmas karena banyak sekali
berkas yang diserahkan belakangan tadi

Kesulitan untuk menemui seluruh penghuni rusun


dikarenakan tidak menentunya jam pulang kerja
mereka
Kebiasaan membuang sampah yang ingin
ditanamkan pada diri anak belum sepenuhnya
4 Operasi Semut berhasil karena beberapa anak masih sering
membuang sampah sembarangan dan tidak menjaga
kebersihan
Kurangnya partisipasi orangtua dalam menjaga
kebersihan, misalnya ketika anak sudah mau
memunguti sampah dan membuangnya ditempat
sampah, beberapa orang tua malah memperlihatkan
kebiasaan buruk dengan membuang sampah
sembarangan

Sulitnya mengajak orangtua untuk menjaga


kebersihan, misalnya untuk ikut kerja bakti bersama

Terbatasnya uang anggaran untuk menyiapkan bahan


dan perlengkapan menanam sehingga harus mencari
Penanaman Bibit toko yang paling murah
5
Tanaman
Orang tua kurang berpartisipasi dalam kegiatan
menanam ini

Terbatasnya uang anggaran untuk menyiapkan


perlombaan
Perayaan Hari
6 Kemerdekaan
Indonesia Panitia dari pihak rusun membuat perlombaan di luar
dari daftar rundown sehingga lomba yang sebenarnya
tidak ada, malah diadakan

Terbatasnya uang anggaran untuk menyiapkan


hadiah perlombaan dan acara hiburan

Penutupan Kegiatan
7 Banyak warga yang marah-marah karena beberapa
KKN RM
perlombaan tidak ada hadiahnya. Hal ini berkaitan
dengan lomba yang tiba-tiba diadakan sehingga tidak
termasuk dalam estimasi anggaran hadiah

Sumber: Hasil Pengamatan Langsung oleh Kelompok 16


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan

Setelah melakukan tiga program utama seperti yang telah dijelaskan pada
bagian sebelumnya, hasil dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya antusiasme serta kemampuan anak dalam bidang akademik


Dengan diadakannya kegiatan pojok belajar, anak-anak rusunawa yang
sebagian besar berada di tingkat SD menjadi lebih senang belajar daripada
bermain. Kegiatan pojok belajar yang kami adakan selalu ramai dipenuhi
anak-anak yang ingin mengerjakan PR sekolah mereka, belajar membaca,
menulis, serta belajar berhitung. Hasil dari kegiatan pojok belajar ini
cukup terlihat dengan berkembangnya kemampuan beberapa anak yang
sebelumnya tidak dapat menulis dan membaca, kini mereka telah mampu
membaca, bahkan menulis sebuah cerita. Selain itu, mereka yang semula
kurang lancar dalam berhitung, kini menjadi lebih lancar dalam
menghitung pengurangan dan penjumlahan melalui soal-soal yang
diberikan.

2. Kepemilikan Kartu BPJS bagi Warga Rusun Pinus Elok Blok B (B2)
Pelaksaan program pembuatan BPJS secara kolektif ini tentunya
memberikan manfaat yang cukup besar bagi warga rusunawa dikarenakan
sebagian besar warga rusun belum memiliki BPJS. Hal tersebut tentu
membuat mereka kesulitan ketika mereka jatuh sakit karena harus
menanggung biaya rumah sakit yang tak murah. Bahkan tak sedikit warga
yang harus menahan sakit dan menolak pergi berobat dikarenakan
keterbatasan biaya. Namun, dengan dijalankannya program pembuatan
kartu BPJS secara masal yang sudah dilakukan, kini warga Rusunawa
Pinus Elok Blok B (B2) telah memiliki jaminan kesehatan tanpa pungutan
biaya sedikitpun (gratis). Dengan kepemilikan kartu BPJS ini, warga
rusunawa kini tak perlu khawatir lagi mengenai biaya ketika jatuh sakit.

3. Meningkatnya antusiasme dan pengetahuan anak mengenai dapur hidup


Dengan diadakannya program penanaman dapur hidup, rasa ingin tahu
anak terhadap berbagai jenis tanaman dapat diwujudkan dengan melihat
secara langsung proses penanaman tanaman tersebut. Selaian itu, sebelum
diadakan kegiatan, hampir semua anak-anak tidak memiliki pengetahuan
tentang apa itu dapur hidup. Namun, dengan dialaksanakannya kegiatan
menanam berbagai jenis tanaman dapur hidup, mereka kini sedikit banyak
telah tahu tentang jenis-jenis tanaman apa saja yang dapat dimanfaatkan
untuk memasak. Hal tersebut didukung juga dengan keaktifan anak-anak
untuk turut serta melakukan penanaman.

4. Menghasilkan beberapa jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan ibu-ibu


untuk memasak
Selain meningkatkan antusiasme dan pengetahuan anak, program
peenanaman dapur hidup juga dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu rusun
sebagai bahan-bahan alami untuk memasak. Dengan tanaman-tanaman
tersebut, kegiatan memasak ibu-ibu dapat dilakukan lebih mudah karena
dapat langsung mengambil bahan-bahannya di pekarangan rusun. Hal
tersebut tentu menghemat pengeluaran rumah tangga. Tidak hanya itu,
penanaman tersebut dapat diteruskan oleh para penghuni rusun.
LAPORAN KEGIATAN RUTIN/HARIAN KKN-RM 2016 UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA

Hari/Tanggal Kegiatan Waktu Lokasi Keterangan

Melakukan kunjungan ke Rusunawa


10.00- Persiapan KKN-
Rusunawa Pinus Elok Blok Pinus Elok
11.00 RM
B Blok B

Kordinasi dengan pihak


keamanan Rusunawa Pinus
Rusunawa Permohonan izin
Elok Blok B terkait 11.00-
Pinus Elok pelaksanaan
Senin, 1 pelaksanaan KKN-RM 12.00
Blok B KKN-RM
Agustus 2016 kelompok 16 selama bulan
Agustus

Rusunawa
Melakukan pemetaan 12.00- Persiapan KKN-
Pinus Elok
wilayah sekitar rusun 13.00 RM
Blok B

Pelepasan peserta KKN- 14.00-


UNJ
RM 2016 16.00

Lapor diri pada pengurus Rusunawa Permohonan izin


11.00-
RT setempat dan meminta Pinus Elok pelaksanaan
13.00
Selasa, 2 data statistik warga Blok B2 KKN
Agustus 2016
Menyusun agenda kegiatan 14.00- Rusunawa
KKN-RM selama sebulan 16.00 Pinus Elok
Blok B2

Melakukan sosialisasi Rusunawa Perkenalan


Rabu, 3 14.00-
dengan warga Rusunawa Pinus Elok dengan warga
Agustus 2016 16.00
Pinus Elok Blok B2 Blok B2 sekitar

Menyebarkan pamflet yang


Sosialisasi
berisi tentang penjabaran Rusunawa
10.00- Program Kerja
program kerja ke tiap Pinus Elok
12.00 KKN-RM
lantai di Rusunawa Pinus Blok B2
Kelompok 16
Elok Blok B2

Lapor diri pada Ketua RT Rusunawa Perkenalan dan


Kamis, 4 13.00-
B2 yang baru pulang dari Pinus Elok permohonan izin
Agustus 2016 14.00
Lampung Blok B2 KKN

Pelaksanaan kegiatan TPA 15.30- Musholla


untuk mengaji anak-anak 16.30 Blok B2

Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 16.30- Musholla
adik-adik rusun dari 18.00 Blok B2
tingkat TK-SMP

Tentang
Kantor sosialisasi,
Rapat gabungan dengan
Sabtu, 6 18.30- Posyandu pelaksanaan, dan
kelompok 9 yang mewakili
Agustus 2016 21.00 Rusun Pinus malam puncak
Rusun Pinus Elok Blok B1
Elok Blok A 17-an serta
pelepasan
Tentang
Rapat internal kelompok 11.00- Musholla
kebutuhan KKN
16 13.00 Blok B2
dan anggaran

Pelaksanaan kegiatan TPA 14.30- Musholla


untuk mengaji anak-anak 15.30 Blok B2

Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
Senin, 8 adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
Agustus 2016 tingkat TK-SMP

Pekarangan
Melakukan senam sehat 16.30-
belakang
sore 17.40
rusun

Melakukan operasi semut 17.40- Musholla dan


(bersih-bersih) 18.00 pekarangan

18.00-
Shalat Magrib berjamaah
18.30 Musholla

Pelaksanaan kegiatan TPA 14.30- Musholla


untuk mengaji anak-anak 15.30 Blok B2

Pelaksanaan kegiatan
Selasa, 9 belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
Agustus 2016 adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP

Sharing kegiatan dengan 16.30- Rumah Pak


Pak Untung (Ketua RT B2) 18.00 RT
Tentang jenis
Rapat bersama panitia 19.00- Rusun Pinus
lomba dan
lomba 17-an dari Blok B2 21.00 Elok Blok B2
anggran

Menyebarkan kuesioner
tentang data individu
10.00- Rusun Pinus
keluarga dari pihak UPRS
12.00 Elok Blok B2
kepada warga rusun lantai
1 dan 2
Rabu, 10
Agustus 2016
Pelaksanaan kegiatan TPA 14.30- Musholla
untuk mengaji anak-anak 15.30 Blok B2

Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP

Pelaksanaan kegiatan TPA 14.30- Musholla


untuk mengaji anak-anak 15.30 Blok B2

Pelaksanaan kegiatan
Kamis, 11 belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
Agustus 2016 adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP

Melakukan operasi semut 16.30- Sekitar


(bersih-bersih) 17.00 Mushollah

Sabtu, 13 Rapat internal kelompok 14.00- Rusun Pinus Tentang


Agustus 2016 16 16.00 Elok Blok B2 anggaran,
rundown, dan
hadiah 17-an

Melakukan kerja bakti


Rusunawa
Blok B1 dan B2 yang 07.30-
Pinus Elok
dihadiri oleh pihak UPRS 10.00
Blok B
Pinus Elok Penggilingan

Lomba
Minggu, 14
memasukan paku
Agustus 2016
ke botol, lomba
balap kelereng,
Pekarangan
lomba
Diadakan beberapa 10.00- depan Rusun
memasukan
perlombaan 17-an 17.00 Pinus Elok
bendera ke botol,
Blok B
lomba balap
karung,
memasukan
benang ke jarum

Menyebarkan kuesioner
tentang data individu
11.00- Rusun Pinus
Senin, 15 keluarga dari pihak UPRS 13.00 Elok Blok B2
Agustus 2016 kepada warga rusun lantai
3 dan 4

Pelaksanaan kegiatan TPA 14.30- Musholla


untuk mengaji anak-anak 15.30 Blok B2

Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
adik-adik rusun dari 17.00 Blok B2
tingkat TK-SMP

Melakukan operasi semut 17.00- Sekitar


(bersih-bersih) 17.30 Mushollah

Melakukan kunjungan ke
Kelurahan Penggilingan 10.00- Kelurahan
terkait syarat pembuatan 12.00 Penggilingan
akta kelahiran

Melakukan kunjungan ke
10.00- Puskesmas
Puskesmas terkait syarat
12.00 Peggilingan 1
pembuatan BPJS

Selasa, 16
Pelaksanaan kegiatan TPA 14.30- Musholla
Agustus 2016
untuk mengaji anak-anak 15.30 Blok B2

Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP

Menyebarkan kuesioner
tentang data individu 16.30- Rusun Pinus

keluarga dari pihak UPRS 17.00 Elok Blok B2

Pinus Elok kepada warga


rusun lantai 5

Melakukan operasi semut 17.00- Sekitar


(bersih-bersih) 17.30 Mushollah

Pekarangan
Upacara 17-an yang 08.00-
depan rusun
dihadiri warga rusun B2 09.00
B2

Rabu, 17 Pelaksanaan final lomba Lomba makan


Pekarangan
Agustus 2016 yang sebelumnya telah kerupuk, ambil
10.00- depan Rusun
dilaksanakan pada 14 koin dalam buah,
17.00 Pinus Elok
Agustus 2016 serta balap karung, dan
Blok B2
beberapa lomba berikutnya tarik tambang

Melakukan sosialisasi ke
10.00- Rusun Pinus
warga tentang pembuatan
12.00 Elok Blok B2
akta kelahiran dan BPJS

Pelaksanaan kegiatan TPA 14.30- Musholla


untuk mengaji anak-anak 15.30 Blok B2
Kamis, 18
Agustus 2016 Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP

Melakukan operasi semut 16.30- Sekitar


(bersih-bersih) 17.00 Mushollah
Mendata warga yang ingin
13.00- Rusun Pinus
membuat BPJS secara
Jum'at, 19 kolektif 16.00 Elok Blok B2

Agustus 2016
Membeli hadiah lomba 17- 13.00- Pasar
an 16.00 Jatinegara

Yang dibahas
adalah planing
Melakukan sharing dengan
untuk
Kepala UPRS Pinus Elok
14.00- Rusun Pinus mengadakan
dengan beberapa
16.00 Elok Blok A malam puncak
perwakilan kelompok yang
Senin, 22 sekaligus
mengadakan KKN-RM
Agustus 2016 penutupan KKN-
RM

Mengambil data kuesioner


15.00- Rusun Pinus
yang telah disebar pada
16.00 Elok Blok B2
warga rusun

Menyerahkan berkas
13.00- Puskesmas
pembuatan BPJS secara
16.00 Peggilingan 1
kolektif

Selasa, 23 Melakukan pengemasan 13.00- Rusun Pinus


Agustus 2016 hadiah lomba 17-an 16.00 Elok Blok B2

Mengambil data kuesioner


13.00- Rusun Pinus
yang telah disebar pada
14.00 Elok Blok B2
warga rusun
Pelaksanaan kegiatan TPA 14.30- Musholla
untuk mengaji anak-anak 15.30 Blok B2

Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP

Melakukan operasi semut 16.30- Sekitar


(bersih-bersih) 17.00 Mushollah

Tentang malam
Rapat gabungan dengan
14.00- Rusun Pinus puncak dan
kelompok 9 yang mewakili
16.00 Elok Blok B penutupan KKN-
Rusun Pinus Elok Blok B1
RM

Pelaksanaan kegiatan TPA 14.30- Musholla


untuk mengaji anak-anak 15.30 Blok B2

Pelaksanaan kegiatan
Rabu, 24 belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
Agustus 2016 adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP

Melakukan operasi semut 16.30- Sekitar


(bersih-bersih) 17.00 Mushollah

Melakukan diskusi internal


17.00- Musholla
hasil rapat gabungan
18.00 Blok B2
dengan kelompok 9

Kamis, 25 Membeli 10.00- Klender Yang dibeli:


Agustus 2016 perlengkapan/bahan-bahan 12.00 pupuk kompos,
untuk menanam dapur polybag, bibit
hidup tanaman (pakcoy,
caisim, bayam,
cabai, ginkseng,
dan sirih)

Melakukan uji coba untuk Pekarangan


13.00-
starter mennam dari belakang
15.00
berbagai bibit rusun

Pelaksanaan kegiatan TPA 14.30- Musholla


untuk mengaji anak-anak 15.30 Blok B2

Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP

Melakukan operasi semut 16.30- Sekitar


(bersih-bersih) 17.00 Mushollah

Untuk penyewaan
Melakukan kordinasi
13.00- Rusun Pinus sound system,
dengan warga rusun untuk
15.00 Elok Blok B2 layar tancep, dan
Jum'at, 26 acara malam puncak
tumpeng
Agustus 2016

Menanam berbagai jenis 15.00- Pekarangan Yang ditanam:


tanaman dapur hidup 17.00 belakang pakcoy, caisim,
rusun bayam, cabai,
ginkseng, dan
sirih

Melakukan persiapan
10.00- Pekarangan
untuk acara malam puncak
13.00 depan rusun
dan penutupan

Pembagian hadiah lomba 14.00- Pekarangan


17-an 16.00 depan rusun

Tasyakuran dengan warga


Sabtu, 27
yang merupakan simbol 16.30- Musholla
Agustus 2016
penutupan kegiatan KKN- 18.00 Blok B2
RM kelompok 16

Persiapan acara layar 18.30- Rusun Pinus


tancep 19.00 Elok Blok B2

Menonton layar tancep


19.30- Rusun Pinus
bersama warga rusun blok
24.00 Elok Blok B2
b2

Minggu, 28 Pamitan dengan warga 07.00- Rusun Pinus


Agustus 2016 Rusun Pinus Elok Blok B2 07.30 Elok Blok B2
Senin, 29 Door to door untuk 11.00-16.00 Rusu Pinus Formulir penghuni
mengambili formulir Elok Blok rusun yang
Agustus 2016
penghuni rusun yang B2 diberikan oleh
sudah diisi pihak pengelola
rusun untuk diisi
setiap penghuni
rusun

Selasa, 30 Door to door untuk 11.00-17.00 Rusun Pinus Tanda terima


memberikan tanda terima Elok Blok diserahkan ketika
Agustus 2016
bagi penghuni rusun untuk B2 akan mengambil
mengambil kartu BPJS kartu BPJS bulan
yang sudah jadi November
mendatang

Rabu, 31 Pamitan kepada seluruh 13.00-16.00 Rusun Pinus Berbincang-


warga Rusun Pinus Elok Elok Blok bincang di rumah
Agustus 2016
Blok B2 B2 Pak RT

B. Pembahasan
Dalam pelaksanaan program program yang telah dijalankan, terdapat faktor
pendukung dan penghambat yang memberi pengaruh terhadap kelancaran dan
berjalanya suatu program. Selain itu, dalam memperbaiki program kegiatan yang
sedang/telah dijalankan maka dilakukan pula tindak lanjut/kelanjutan program.
Hal tersebut kemudian diharapkan dapat membantu masyarakat dalam
memperbaiki kualitas sumber daya masyarakat dan kualitas lingkungan sekitar.
Berikut faktor pendukung maupun faktor penghambat dan juga tindak lanjut/
kelanjutan program yang terdapat di dalam program KKN-RM di Rusun Pinus
Elok Blok B-2:
a) Faktor Pendukung
Faktor ini merupakan hal-hal yang menjadi kekuatan dari berjalannya
suatu program:

1. Birokrasi yang Ramah


Yang kami maksud dengan birokrasi yang ramah adalah pelayanan baik
yang diberikan. Walau tidak memerlukan sebuah indikator yang jelas.
Namun kami merasa bahwa pelayanannya cukup baik. Dalam hal ini kami
menitik kepada UPRS yang dibawah dinas perumahan DKI Jakarta.
Kepala UPRS yang dikepalai oleh Pak Medi dengan sapaan akrabnya
merupakan orang yang mau menerima mahasiswa dengan tangan terbuka.
Selain itu mahasiswa diberikan bantuan satu unit rumah susun selama
pelaksanaan KKN guna membantu kemudahan kelompok dalam
menjalankan kegiatan. Seperti, pendataan nama penghuni rusun yang ingin
membuat BPJS, pembungkusan hadiah lomba Agustusan, hingga sebagai
tempat singgah bagi kelompok bila kegiatan dilakukan hingga larut
malam.

2. Warga yang Mendukung


Faktor kedua adalah warga. Rusun Pinus Elok Blok B-2 merupakan
daerah sebaran kami. Kami mendapatkan lokasi KKN di gedung dua yang
merupakan bagian dari RT 19. Ketua RT Rusun Pinus Elok Blok B-2
bernama Pak Untung. Kegiatan yang dilakukan di rusun tersebut tentu
berjalan dengan izin yang telah diberikan. Sehingga pihak elit setempat
memberikan dukungan semaksimal mungkin dengan kegiatan yang akan
dan telah dijalankan. Sehingga dengan adanya dukungan yang diberikan
oleh pihak elit setempat, warga penghuni rusun pun turut serta mendukung
kegiatan yang berlangsung.
Faktor Pendukung dalam Setiap Program Kerja

Dalam melaksanakan program yang direncanakan tentunya banyak faktor


yang mendukung maupun menghambat dari kelancaran berjalannya program.
Berkaitan dengan faktor pendukung dalam berjalannya program yang diterapkan,
terdapat faktor pendukung baik dari internal maupun eksternal. Berikut
penjabaran mengenai faktor pendukung baik dari internal maupun eksternal dari
setiap program yang berjalan.

- Program Sosialisasi Kebersihan

Program ini mencakup bagaimana kami sebagai peserta KKN RM UNJ


mencoba untuk menerapkan kebersihan dengan sasaran program adalah anak-anak
yang terdapat di lingkungan Rusun Pinus Elok blok B-2, Kelurahan Penggilingan,
Jakarta Timur. Program ini bertujuan untuk membiasakan anak-anak agar selalu
mengutamakan kebersihan dalam setiap programyang ingin mereka lakukan, baik
ketika mereka ingin makan, ketika mereka sedang bermain, atau ketika mereka
sedang berbincang atau bersenda gurau dengan sesama.

Dalam pelaksanaan program ini, yang menjadi faktor pendukung dari


dalam adalah sikap manut yang dilakukan oleh anak-anak terhadap apa yang
kakak-kakak peserta KKN RM UNJ beritahukan kepada mereka mengenai
pentingnya hal mengenai menjaga kebersihan untuk diri sendiri maupun
lingkungan yang ada di sekitar mereka. Kesenangan yang mereka rasakan dengan
adanya kehadiran kami menjadi teman bermain sekaligus guru bagi mereka
membuat mereka melakukan apa yang kami katakan.

Sementara faktor pendukung eksternal dari programtersebut adalah adanya


dukungan dari para orangtua anak-anak tersebut. Orangtua dari anak-anak tersebut
mendukung adanya kehadiran kami untuk mengajari anak-anak mereka dalam
menjaga kebersihan. Karena selama ini orangtua mereka sibuk dengan urusan
masing-masing sehingga tidak dapat memperhatikan dan menerapkan kebersihan
kepada anak-anak mereka secara maksimal. Selain itu pihak elit setempat seperti
pengurus RT beserta jajarannya juga mendukung adanya programkami
dikarenakan program yang kami ajukan adalah hal yang baik untuk kebaikan
warga Rusun Pinus Elok Indah blok B-2 itu sendiri.

- Olahraga dan Permainan Sore

Seiring dengan salah satu tema KKN-RM yakni Indonesia sehat dan
maraknya kampanye melalui media televisi mengenai gerakan himbauan Ayo
Bergerak, Jangan Mager maka kami menyelenggarakan program olahraga dan
permainan sore. Target dari programini adalah anak-anak dikarenakan masih
belumnya orang tua anak-anak kembali dari tempat kerjanya. Program ini
bertujuan untuk membiasakan anak-anak agar rajin berolaharaga sedari ini.
Adapun permainan sore diselipkan dalam program olahraga adalah dengan
maksud untuk menjadi penyegar program supaya anak-anak merasa senang dalam
berolahraga. Kesenangan dalam berolahraga sambil bermain akan memamncing
hasrat mereka untuk mengulang kembali kesenangan itu di waktu yang lain.

Dalam program ini, yang menjadi faktor pendukung internal adalah sifat
alamiah anak-anak yang memang senang bermain. Anak-anak sangat antusias
untuk mengikuti program olahraga dan permainan sore ini. Banyak dari mereka
yang selalu menanyakan kepada kami mengenai diselenggarakannya kembali
program olahraga dan permainan sore ketika hari sudah menjelang sore.
Sementara yang menjadi faktor pendukung eksternal pada programini adalah
halaman belakang rusun yang luas memudahkan kami memilih tempat untuk
menjadi arena olahraga dan permainan sore tersebut. Selain itu dukungan dari
para elit setempat yang mengizinkan halaman belakang rusun untuk dipakai pun
tak luput dari kelancaran dalam berjalannya program olahraga dan permainan sore
ini.
- Sosialisasi Pembuatan dan Penggunaan BPJS

Berdasar pada tema Indonesia sehat dan tertib serta berdasar penuturan
Ketua RT setempat perihal banyaknya warga rusun yang tidak mengerti seluk
beluk mengenai BPJS sementara mereka sangat membutuhkan BPJS. Seluk beluk
yang tidak mereka mengerti mulai dari cara mengurus untuk membuat BPJS atau
mengganti kartu jaminan kesehatan mereka yang tadinya KIS menjadi BPJS serta
merubah alamat tempat tinggal mereka yang memang merupakan korban gusuran
dan alokasi dari daerah Pedongkelan. Maka kami memutuskan untuk mencoba
membantu warga dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka rasakan
tersebut.

Kami mencoba untuk membantu mereka dalam pembuatan kartu BPJS dan
segala macam perpindahan data baik itu alamat maupun perpindahan kartu
jaminan kesehatan. Kami membantu sembari memberikan informasi kepada
penghuni rusun dalam proses pengurusan BPJS tersebut. Sasaran dari program ini
adalah seluruh penghuni Rusun Pinus Elok Blok B-2.

Adapun faktor pendukung internal dalam program ini adalah keaktifan dan
antusias warga untuk mencoba memahami seluk beluk mengenai BPJS. Selain itu
warga pun cenderung ke arah koperatif dalam memberikan berkas-berkas untuk
memenuhi persyaratan yang ada. Sementara untuk faktor pendukung eksternal
adalah dekatnya jarak antara PUSKESMAS tempat mengurus pembuatan BPJS
dengan Rusun Pinus Elok Blok B-2. Akses lingkungan yang dekat dari
PUSKESMAS memudahkan kami dalam mengurus pembuatan BPJS bagi warga
rusun. Petugas PUSKESMAS bagian BPJS yang ramah dan sabar dalam melayani
kami pun turut andil dalam terlaksananya program pembuatan dan penggunaan
BPJS ini.

- Pojok Belajar

Sasaran dari program ini adalah anak-anak yang terdapat di lingkungan


Rusun Pinus Elok Blok B-2. Diadakan setiap sore di pelataran musholla,
mengajarkan ilmu pengetahuan dunia maupun ilmu pengetahuan untuk di akhirat
kelak seperti mengaji. Faktor pendukung internal dari program ini adalah seluruh
anak penghuni Rusun Pinus Elok Blok B-2, RT 019. Seluruh anak dalam hal ini
ialah mereka yang berada pada usia sekolah Paud, TK, hingga Sekolah Dasar
(SD). Anak-anak ini memiliki semangat belajar yang sangat tinggi. Mereka tertib
dalam hal waktu, ketika sore sudah tiba maka mereka akan datang dengan
sendirinya ke musholla untuk belajar. Tentunya pelajaran dimulai ketika sudah
melaksanakan sholat Ashar secara berjamaah.

Tidak hanya faktor pendukung dari internal, faktor pendukung dari


eksternal pun mewarnai kelancaran programi ini. Mudahnya perizinan dari tokoh
elit setempat (RT, RW, Sekretaris) serta UPRS (Pengelola Rusun Pinus Elok)
mempermudah kami mendapatkan tempat untuk menyelenggarakan program ini.
selain itu orangtua dari anak-anak tersebut juga mendukung dengan sangat penuh
terhadap adanya program Pojok Belajar ini. Ini terlihat dari beberapa anak yang
memang diantar langsung oleh orangtuanya untuk belajar di Pojok Belajar kami.

- Operasi Semut

Merupakan kegiatan dimana anak-anak diajarkan untuk memungut sampah


yang berserakan atau sampah yang dihasilkan setiap kali kita selesai
melaksanakan kegiatan. Sasaran dari program ini adalah anak-anak Rusun Pinus
Elok Blok B-2 dengan tujuan untuk memupuk sedari ini kebiasaan peduli
lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya. Selain memenuhi tema
Indonesia Bersih kita juga busa menanamkan Indonesia Tertib dari program ini.

Faktor pendukung internal dari berjalannya program ini adalah seluruh


anak penghuni Rusun Pinus Elok Blok B-2, RT 019 yang memang bahagia
dengan sesuatu hal yang baru mereka ketahui. Lalu faktor pendukung eksternal
dari program ini adalah banyaknya tempat sampah yang terdapat di lingkungan
rusun. Hal ini membuat anak-anak menjadi tidak malas untuk membuang sampah
pada tempatnya, karena tempat sampah yang banyak tersedia menjadikan anak-
anak dapat dengan mudah menemukan tempat untuk membuang sampah yang
benar sehingga semangat untuk membuang sampah di tempat yang benar tidak
menurun.

- Menanam Tanaman Hijau

Sasaran dari menanam tanaman hijau adalah seluruh warga rusun baik
yang sudah dewasa maupun yang masih anak-anak utnuk turut serta dalam
program penanaman ini. Adapun penanaman dan alasan anak-anak menjadi
sasaran memiliki tujuan agar semakin terciptanya penghijauan di wilayah rusun
tersebut dan anak penghuni rusun turut dilibatkan agar anak memiliki rasa
tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.

Faktor pendukung internal dari kelancaran program ini mencakup seluruh


anak penghuni Rusun Pinus Elok Blok B-2 dan juga kebersediaan beberapa warga
dalam membantu penanaman tersebut. Tidak hanya dalam proses penanaman,
namun juga kebersediaan warga dalam menjaga dan merawat tanaman yang sudah
ditanam. Sementara faktor pendukung dari eksternal adalah masih adanya lahan
dan tanah yang dapat digunakan untuk penanaman tanaman dan juga tersedianya
peralatan seperti cangkul dan sekop untuk menanam.

b) Faktor Penghambat:
1. Kurangnya Kesadaran Warga
Dalam proses yang berjalan kurang lebih sebulan, kami melihat warga
yang kurang sadar dalam hal partisipasi dengan kegiatan yang dilakukan.
Sehingga yang merasa antusias hanya anak-anak penghuni rusun saja.
2. Jarak yang Jauh
Perjalanan menuju rusun memakan waktu kurang lebih satu jam bahkan
tidak jarang mencapai dua jam. Hal tersebut dikarenakan akses kendaraan
yang kami gunakan yaitu feeder busway hanya sedikit jumlahnya berakibat
pada waktu datangnya yang busa mencapai 30 menit.
3. Sarana dan prasarana dalam menjalankan program kegiatan kurang
memadai.
4. Keterbatasan dana dalam menunjang pelaksanaan program kerja.
5. Sumber daya masyarakat masih terbilang kurang, karena lokasi KKN
berada di wilayah perkotaan.
6. Hal ini menjadi salah satu faktor penghambat. Hal tersebut dikarenakan
jumlah feeder yang terbatas, yaitu hanya berjumlah dua feeder dan
berakibat pada keterlambatan datangnya bus tersebut. Dengan
keterlambatan tersebut, maka berdampak juga dengan waktu yang tersisa
untuk menjalankan program di rusun tersebut.

Faktor Penghambat dalam setiap Program Kerja

Tidak hanya faktor pendukung yang terdapat dalam setiap program yang
diadakan namun juga terdapat faktor penghambat di dalamnya. Berkaitan dengan
faktor penghambat dalam berjalannya program yang diterapkan, terdapat faktor
penghambat baik dari internal maupun eksternal. Berikut penjabaran mengenai
faktor penghambat baik dari internal maupun eksternal dari setiap program yang
berjalan.

- Program Sosialisasi Kebersihan

Faktor yang menjadi penghambat dari pihak internal yakni anak-anak


dalam pelaksanaan program kerja ini adalah meskipun banyak anak-anak yang
menurut ketika diberitahu namun tidak sedikit pula anak-anak yang tidak mau
mendengarkan himbauan tentang sosialisasi kebersihan tersebut. Sementara dari
pihak eksternal adalah sulitnya menemui para orangtua dari anak-anak tersebut
dikarenakan kesibukan mereka mencari nafkah di luar lingkungan rusun.
Pertemuan dengan orangtua menjadi sesuatu kebutuhan yang penting untuk
menjelaskan bagaimana seharusnya penerapan kebersihan pada anak mengingat
orangtua juga semestinya memiliki andil yang banyak dalam tumbuh kembang
serta penanaman moral yang baik pada anak.

- Olahraga dan Permainan Sore

Faktor penghambat internal yang terdapat ketika program kerja ini


dijalankan adalah ketika banyaknya anak kecil yang hanya menonton tetapi tidak
mau ikut bergabung dengan kami. Sikap malu-malu yang ditunjukkan oleh
mereka yang hanya ingin menonton saja menjadi hambatan yang cukup berarti
mengingat sasaran dari program kerja ini adalah seluruh anak-anak yang ada di
lingkungan Rusun Pinus Elok Blok B-2. Namun dalam proses berjalannya
program kerja ini tidak terdapat faktor penghambat dari eksternal.

- Sosialisasi Pembuatan dan Penggunaan BPJS

Faktor penghambat internal yang agak sedikit menghambat kelancaran


program kerja ini adalah terdapat beberapa warga yang agak sukar untuk ditemui.
Mengingat kesibukan mereka dalam bekerja sehingga membuat mereka jarang
berada di rumah. Selain itu terdapat pula berkas persyaratan yang kurang lengkap
dari warga setelah mendapatkan informasi secara utuh dari petugas BPJS sehingga
kami harus bolak-balik antara rusun dan puskesmas. Sementara faktor
penghambat dari eksternal adalah panjangnya antrian warga yang ingin berobat di
PUSKESMAS sehingga butuh waktu yang cukup lama menunggu untuk dilayani
perihak BPJS ini.
- Pojok Belajar

Faktor penghambat internal dari program kerja ini adalah meskipun


motivasi anak-anak untuk belajar itu tinggi namun ketika mereka sudah
dihadapkan oleh soal dan latihan dan mereka tidak dapat mengerti pelajaran itu,
mereka menjadi patah semangat dan mudah menyerah. Membutuhkan waktu yang
lama untuk membujuk mereka agar mereka ingin belajar kembali dan memahami
soal dan latihan tersebut. Sementara dari faktor eksternal adalah kendala tempat
yang digunakan untuk belajar ketika di musholla terdapat orang yang meninggal.

- Operasi Semut

Faktor penghambat dari internal pada program kerja ini adalah masih
banyak pula anak-anak yang tidak mendengarkan himbauan untuk melaksanakan
operasi semut ini. Ada beberapa anak yang tak acuh dengan himbaun itu. Dan
untuk penghambat dari faktor eksternal adalah kurangnya contoh sikap dari para
orang dewasa yang ada di lingkungan tersebut dalam menerapkan operasi semut
atau memungut sampah yang berserakan di jalan. Kebanyakan dari orang dewasa
yang ada di rusun bersikap tak acuh terhadap sampah yang berserakan. Perilaku
yang seperti inilah yang membuat anak-anak kecil yang ada di rusun juga meniru
perilaku tak acuh para orang dewasa.

- Menanam Tanaman Hijau

Dalam pelaksanaan program kegiatan ini yang menjadi faktor penghambat


internal adalah sikap kurang sadarnya masyarakat yang ada di rusun dalam
pentingnya penghijauan. Selain itu banyaknya warga rusun yang tidak berada di
rumah membuat tidak begitu banyak orang dewasa yang ada di lingkungan rusun.
Inilah mengapa sebabnya justru anak-anaklah yang membantu kami dalam
penanaman tanaman hijau ini. Sementara itu tidak ada hambatan yang berarti dari
sisi eksternal.
c) Tindak Lanjut/Kelanjutan Program:

1. Melakukan penyusunan program kegiatan rutin yang dapat dilakukan


dalam waktu jangka panjang, serta mencakup jenis dan sasaran kegiatan
yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat.
2. Melakukan sosialisasi program kegiatan kepada pemuda yang ada di
lingkungan Rusun Pinus Elok Blok B-2. Tujuannya agar dapat menjadi
pelaksana dalam memperbaiki kualitas sumber daya masyarakat sekitar.
3. Melakukan pelatihan untuk masyarakat terkait program kegiatan lanjutan
terkait.
4. Melakukan monitoring bersama dengan Ketua RT/RW setempat untuk
mengetahui sarana dan prasarana apa saja yang dibutuhkan untuk
menunjang kesuksesan program kegiatan terkait.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan
dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya
berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat
desa/kelurahan. Sedangkan Revolusi Mental adalah gerakan yang dilakukan oleh
seluruh rakyat Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa
menjadi Indonesia yang lebih baik.
Kelompok 16 KKN RM UNJ 2016 ditugaskan untuk melakukan KKN di
Rusun Pinus Elok blok B2 yang beralamat di Jl. Raya Penggilingan, Komplek
Taman Pulo Indah, Jakarta Timur merupakan rusun yang mulai dihuni sejak tahun
2013. Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Revolusi Mental (KKN RM) yang
dilakukan di Rusun Pinus Elok blok B2 ditemukan masalah-masalah warga, yaitu
masalah kesehatan, pendidikan serta sarana dan prasarana umum.
Dalam bidang kesehatan, warga Rusun Pinus Elok terutama anak-anak masih
kurang memperhatikan masalah kebersihan, maka diadakan sosialisasi kebersihan
dan olahraga serta permainan sore yang dilakukan untukmeningkatkan antusiasme
anak dalam olahraga dan menjaga kesehatan. Selain itu, warga juga kurang
informasi mengenai BPJS kesehatan sehingga diadakan program pembuatan BPJS
Kesehatan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan diadakannya kegiatan-
kegiatan terseut anak-anak jadi lebih peduli terhadap kebersihan dan warga yang
kesulitan dalam membuat BPJS menjadi lebih terbantu.
Selanjutnya, masalah yang cukup signifikan adalah masalah pendidikan.
Beberapa kali ditemukan anak yang sudah menginjak kelas 1 sampai 3 Sekolah
Dasar yang masih kesulitan dalam mengenal huruf dan membaca. Maka dengan
adanya program pojok belajar, anak-anak diberikan kesempatan untuk belajar
diluar lingkup sekolah sehingga anak-anak busa belajar sesuai dengan kebutuhan
dan kekurangannya masing-masing. Dengan adanya program pojok belajar ini,
antusias anak dalam belajar menjadi lebih meningkat.
Dan yang terakhir adalah kurangnya pengetahuan mengenai sarana dan
prasarana umum. Maka diadakannya operasi semut dalam kegiatan pojok belajar
setiap harinya dengan memberikan juga pentingnya membuang sampah pada
tempatnya. Selain itu ada program penanaman bibit tanaman dimana anak-anak
menjadi lebih memahami mengenai tanaman, dan hasil dari tanaman tersebut,
yang merupakan tanaman sayuran dan bumbu dapur, dapat digunakan oleh
masyarakat dalam kelerluan memasak sehari-hari.

B. Saran
Untuk dapat melaksanakan program dengan baik sesuai dengan target dan tujuan,
maka ada hal-hal yang perlu di lakukan dan di perhatikan, yaitu:

1. Menjaga koordinasi dengan masyarakat dan aparat pengelola rusun agar


program-program yang dijalankan dapat terus berjalan atau berkelanjutan
2. Melakukan program-program yang dapat diikutsertai oleh seluruh
kalangan dari orang dewasa hingga anak-anak.
3. Adanya partisipasi dari masyarakat orang dewasa dalam kegiatan-kegiatan
seperti kegiatan kebersihan dan penanaman bibit, serta pengajaran.
4. Perlunya komunikasi dengan semua pihak yang terkait sehingga tercipta
sirahturahmi dan kerja sama yang yang kuat.
5. Komunikasi dari pelaksanaan KKN, karna tanpa adnaya niat yang ikhlas
serta kenginan untuk melaksanakan program KKN yang di jabarkan
melalui kegiatan-kegiatan yang ada, maka tidak mungkin seluruh rencana
kegiatan dapat terealitas dengan hasil yang optimal.
6. Mahasisws hendaknya busa lebih aktif lagi dalam pelaksanaan KKN,
agara keberadaan mahasiswa KKN dapat memberikan suatu yang lebih
berarti bagi masyarakat.
7. Mahasiswa hendaknya busa lebih peka lagi terhadap keadaan masyarakat,
sehingga program-program yang akan di laksanakan akan lebih mengena
lagi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang ada di masyarakat tersebut.
8. Bagi Masyarakt, hasil yang di peroleh hendaklah perlu di kembangkan
sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat di
masa yang akan datang. Juga setelah sepeninggakan mahasiswa KKN
UNJ, masyarakt dapat tetap saling berkomunikasi dan menjalin
siratuhrahmi.
9. Kami berharap program yang telah kami laksanakan dapat terus
dilanjutkan dan di manfaatkan dengan baik oleh waraga maupun
Pemerintah setempat sehingga mampu mendukung kegiatan kegiatan
kemasyarakatan ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta dan Karya. 2012.

Rusunawa: Komitmen Bersama Penanganan Pemukiman Kumuh. Jakarta:

Kementerian Pekerjaan Umum.

Sumber Lain:

http://mommiesdaily.com/2012/09/14/manfaat-main-di-luar-untuk-anak/. Diakses

pada 22 September pukul 21.38 WIB

http://revolusimental.go.id/. Diakses pada 1 September, pukul 07.35 WIB

http://www.ikerenki.com/2013/12/pengertian-arti-makna-definisi-olahraga-

menurut-ahli-pakar.html. Diakses pada tanggal 2 September 2016 pukul 16:30

http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/15-pengertian-pembelajaran-

menurut-para-ahli.html. Diakses pada tanggal 2 September 2016, pukul 22.09

WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Kuliah_Kerja_Nyata. Diakses pada 1 September

2016, pukul 07.34 WIB


LAMPIRAN

Dokumentasi Foto

Gambar 1. Sesi bincang-bincang dengan Pak RT

Keterangan foto:

Gambar di atas merupakan potret kebersamaan kami dengan Pak RT ketika


pertama kali menginap di sana untuk kegiatan kerja bakti bersama warga.
Kegiatan ini dilakukan pada minggu kedua bulan Agustus setelah pemetaan sosial
yang kami lakukan pada minggu pertama. Pada kesempatan saat itu pula pertama
kalinya kami bertemu dengan Pak RT setempat dikarenakan beliau baru pulang
dari kampungnya di Lampung. Sebelumnya, kami menjalin komunikasi dengan
Pak RT lewat telepon atau sms.
Pada saat itu, kami dan Pak RT membicarakan lebih dalam mengenai kondisi
Rusun Pinus Elok Blok B-2. Selain membicarakan kondisi dan situasi dari rusun,
kami juga menanyakan lebih jauh bagaimana keadaan penghuni rusun yang ada di
sana. Contohnya seperti kegiaatan apa saja yang biasa mereka lakukan, bagaimana
karakteristik warganya, dan lainnya.

Gambar 2. Ikut serta dalam pengajian ibu-ibu di musholla

Keterangan foto:
Gambar di atas merupakan dokumentasi ketika kami mengikuti pengajian
bersama ibu-ibu di rusun yang diselenggarakan di musholla. Tujuan dari kami
mengikuti pengajian bersama dengan ibu-ibu adalah agar kami busa menjalin
kedekatan batin antara kelompok kami dengan warga yang ada di sana. Selain
untuk menjalin kedekatan dengan warga, kami juga bermaksud untuk
memperkenalkan diri kami dan maksud kedatangan kami ke sana. Kami juga
bertujuan untuk melakukan sosialisasi mengenai program yang akan kami
jalankan di sana, sekaligus mempromosikan kepada ibu-ibu untuk mengajak
anaknya supaya belajar di Pojok Belajar yang kami sediakan.

Setelah melakukan pengenalan dan penjabaran mengenai program-program


kami, maka pada hari itu juga, setelah selesai pengajian ibu-ibu kami
melaksanakan kegiatan dari program kami yang pertama yakni Program Pojok
Belajar.

Gambar 3. Ibu-ibu yang sedang mengaji diisi oleh Pak Ustad


Keterangan foto:

Kegiatan di atas merupakan pengajian ibu-ibu yang dilakukan setiap hari


Senin, mulai dari pukul 14.00 16.00 WIB. Selain ibu-ibu, di dalam pengajian
tersebut juga terdapat anak-anak yang dibawa oleh ibunya yang sedang mengaji
(seperti terlihat dalam gambar). Menurut seorang ibu yang menggagas pengajian
mingguan untuk ibu-ibu ini, pengajian mingguan ini sengaja diadakan selain
untuk mencari ilmu dan menambah pahala, hal tersebut juga bertujuan untuk
menjalin kedekatan antar ibu-ibu sesama penghuni rusun. Dan juga mengakrabkan
mereka lewat kegiatan informal seperti pengajian itu.

Gambar 4. Kegiatan mengajar mengaji

Keterangan foto:

Pada gambar yang ditampilkan di atas menunjukkan bahwa pada hari itu,
kami mulai menjalankan kegiatan pertama kami dari program kerja yang sudah
direncanakan. Saat itu setelah selesai pengajian ibu-ibu sekitar pukul 16.00 WIB
selepas sholat ashar berjamaah, kami mengajar anak-anak agar busa mengaji dan
membaca Al-Quran. Namun melihat kebutuhan mereka dalam proses pengajaran
mengaji dan berdasar pada pengakuan dari mereka sendiri, maka yang kami
ajarkan dimulai dari pengenalan huruf hijaiyah dengan menggunakan media buku
mengaji Iqro.

Selain mengajarkan mengenal huruf hijaiyah dalam Iqro dan belajar


mengenal surat-surat pendek dan membaca huruf hijaiyah bersambung dalam Juz
Amma, kami juga mengajarkan doa-doa yang biasa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Seperti doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum
masuk kamar mandi, doa sebelum tidur, doa untuk kedua orangtua, dan
sebagainya.

Gambar 5. Salah satu murid yang sedang belajar


Keterangan foto:

Selain mengaji, kegiatan mengajar yang kami lakukan adalah dengan


mengajarkan ilmu pengetahuan dari sisi keduniaan. Seperti mata pelajaran
matematika, IPA, Bahasa Indonesia, PPKN, Bahasa Inggris, dan berbagai macam
lainnya. Gambar di atas menunjukkan salah satu anak yang tinggal di rusun. Anak
tersebut saat ini menduduki kursi kelas 5 SD. Saat itu, ia sedang diajarkan
mengenai pelajaran matematika berupa pemecahan jawaban dari soal akar
kuadrat. Menurut kami, anak yang bernama Sekar tersebut memiliki kemampuan
untuk menangkap pelajaran dengan baik.

Gambar 6.

Salah satu anak sedang


belajar di Pojok Belajar
Keterangan foto:

Selain mengajar mengaji, gambar di atas merupakan suatu bukti dokumentasi


dari pembelajaran selain belajar mengaji. Sosok yang terdapat di dalam foto di
atas adalah seorang anak kecil bernama Ayu. Dia merupakan anak dari salah satu
penghuni rusun. Ayu juga menjadi salah satu potret dari anak-anak penghuni
rusun yang kami ajar. Menurut kami, Ayu juga termasuk ke dalam anak-anak
yang mudah untuk mengerti apa yang diajarkan kepadanya. Mungkin memang
pada awalnya ia sedikit mengalami kesulitan, namun yang patut ditiru darinya
adalah ia tidak pantang menyerah untuk mencoba mengerti pelajaran yang
diajarkan kepadanya. Di belakang Ayu dapat terlihat beberapa anak yang juga
sedang berkutat dengan bahan ajarannya masing-masing. Setiap anak mendapat
bahan ajar yang berbeda karena tingkatan kelas dalam dunia sekolah mereka juga
berbeda.

Gambar 7. Kegiatan Olahraga Sore


Keterangan foto:

Dari gambar di atas dapat dilihat ekpresi anak-anak yang sangat antusias
dengan adanya kegiatan olahraga sore itu. Meskipun ada beberapa anak yang
tidak mengikuti olahraga sore dan hanya duduk di pinggir lapangan namun tidak
menutupi kebahagiaan mereka ketika melihat teman-teman mereka yang sedang
melakukan olahraga sore. Mereka hanya malu untuk bergabung dengan kami
meskipun sudah diajak untuk bergabung. Tidak hanya anak-anak yang
berolahraga pada sore itu, tetapi kami pun juga turut serta dalam kegiatan olahraga
sore. Olahraga yang dilakukan sore itu cukup menguras banyak tenaga karena
banyak pula keringat kami yang keluar setelah melakukan pemanasan dan lari
berkeliling lapangan.

Olahraga dilaksanakan di lapangan belakang rusun yang wilayahnya cukup


luas. Di tempat tersebut, anak-anak dan kakak-kakak berkumpul, membuat
barisan yang rapih, dan mulai gerakan olahraga ringan dipimppin oleh Ka Ploren.
Gerakan olahraga yang dilakukan adalah gerakan-gerakan ringan agar anak-anak
tidak terlalu lelah. Setelah melakukan olahraga ringan, kami melanjutan dengan
melakukan permainan. Permaianan yang dilakukan lebih banyak permainan-
permainan team untuk mengajarkan bagaimana cara bekerjasama dengan teman-
teman yang lain. Dengan begitu, anak-anak dapat belajar sambil bermain sehingga
mereka terhibur dari rasa penat otak.
Gambar 8. Kegiatan Permainan Sore

Keterangan foto:

Setelah melakukan kegiatan olahraga sore, lalu kami melanjutkan kegiatan


kami denga melakukan permainan sore. Permainan sore yang kami mainkan
adalah permainan tikus dan kucing. Kami memilih permainan ini karena kami
ingin melatih motorik serta daya tangkap mereka yang harus mengejar dan
menghindari teman mereka. Permainan tikus dan kucing merupakan permainan
yang mengharuskan seseorang yang menjadi kucing harus menangkap seorang
temannya yang menjadi tikus. Sang tikus berhak untuk masuk ke dalam lingkaran
yang dibuat oleh teman-temannya dan juga berhak untuk keluar dari lingkaran.
Fungsi dari lingkaran yang dibuat oleh teman-temannya itu sendiri adalah untuk
melindungi sang tikus dari kejaran sang kucing.
Manfaat yang dapat diambil dari permainan ini adalah mereka semua yang
memainkan permainan ini melakukan olahraga secara tidak sadar. Yang menjadi
kucing dan tikus berolahraga dengan cara mereka berlari menghindar satu sama
lain. Sementara yang menjadi penjaga lingkaran berolahraga dengan cara berdiri
dan jongkok (skot jump). Dari gambar di atas dapat kita lihat kebahagiaan yang
mereka rasakan ketika bermain permainan ini. Dan yang paling penting, selain
membuat kami semua tertawa bahagia, permainan ini juga membuat kami
bergerak lebih dari biasanya sehingga badan kami terasa lebih bugar dan sehat.

Gambar 9. Saat Upacara 17 Agustus 2016

Keterangan foto:

Foto di atas merupakan momen ketika kami ingin memulai perlombaan


tahunan 17 Agustus-an. Sebelum memulai perlombaan, kami melakukan upacara
dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia, yakni Indonesia Raya. Setelah
selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, kami melanjutkannya dengan
mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di
medan perang.

Gambar 10. Lomba Koin

Keterangan foto:

Pada perlombaan ini, anak-anak berupaya untuk mengambil koin yang


ditancapkan di buah melon yang sudah dilumuri dengan mentega dan remahan
buskuit oreo. Yang paling banyak mendapatkan koin maka dialah yang menang.
Tujuan dari perlombaan ini adalah untuk melatih daya juang mereka supaya busa
diterapkan dalam kehidupan yang sesungguhnya. Lomba koin sendiri merupakan
lomba tambahan bagi anak-anak.
Gambar 11.

Lomba Makan
Kerupuk

Keterangan foto:

Lomba ini diadakan pada hari Minggu, tanggal 14 Agustus 2016. Lomba
yang digelar pada hari tersebut adaah lomba penyisihan untuk perlombaan anak-
anak. Menurut penuturan Pak RT, perlombaan untuk anak-anak sengaja
dipercepat agar perlombaan pada tanggal 17 Agustus hanya tinggal finalnya saja
dan langsung dilanjutkan dengan perlombaan untuk ibu-ibu.

Makan kerupuk menjadi salah satu perlombaan yang dipilih untuk dilombakan
karena kerupuk merupakan makanan yang menjadi ciri khas orang Indonesia.
Berbagai macam kerupuk ada di Indonesia. Dan kami ingin memberitahukannya
kepada anak-anak di rusun agar selalu menjaga makanan yang menjadi ciri khas
orang Indonesia ini.
Gambar 12.

Lomba memasukkan
paku ke dalam botol

Keterangan foto:

Lomba ini juga diadakan lebih dulu yakni pada tanggal 14 Agustus 2016.
Mekanisme dari lomba ini adalah pinggang para peserta diikat dengan benang
yang sudah dikaitkan dengan paku. Ujung benang yang dikaitkan dengan paku
diikat dengan arahan paku berada di bagian belakang para peserta agar mereka tak
dapat melihat paku tersebut dengan mudah. Sehingga mereka harus menunduk
dan melongok ke kolong kaki mereka agar busa melihat arah paku bergerak dan
memasukkannya ke dalam botol.

Maksud dari dipilihnya lomba ini bagi anak-anak adalah untuk mengajarkan
kesabaran pada mereka dalam mencapai sebuah keberhasilan. Lomba ini sekaligus
mengajarkan kepada kami agar jangan pernah ragu untuk menengok ke arah
belakang jika memang di belakang kita lah titik kesuksesan kita berada.

Gambar 13. Lomba Balap Karung

Keterangan foto:

Balap karung menjadi lomba pilihan dari pengurus RT setempat. Para peserta
memakai karung dengan cara berlompat agar dapat mencapai garis finish. Ada
satu pelajaran yang dapat memberikan pelajaran hidup bagi anak-anak dari
perlombaan balap karung ini, yakni balap karung mengajarkan kita untuk terus
bergerak mencapai keberhasilan seperti garis finish meskipun diri kita ini tak
bebas karena di sekitar diri kita terdapat fakta sosial yang berlaku di masyarakat.
Fakta sosial yang harus kita turuti itu meskipun mengekang kebebasan kita
layaknya sebuah karung dalam perlombaan balap karung, namun bukan berarti
menjadi penghalang bagi kita untuk menggapai sebuah keberhasilan. Meskipun
dalam perjalanannya kita terjatuh, namun kita harus semangat untuk bangkit dan
mengejar ketertinggalan dari orang yang ada di depan kita.

Gambar 14.
Pemenang lomba dengan Juara I, II, dan III.
Gambar 15.
Pemenang lomba putra dengan Juara I, II, dan III.

Gambar 16. Pemenang lomba putri dengan Juara I, II, dan III.
Gambar 17. Keceriaan anak-anak yang tidak menang lomba

Gambar 18. Keceriaan kami bersama anak-anak setelah pembagian hadiah


Keterangan foto:

(Gambar 14) Gambar di atas menunjukkan anak-anak yang menjadi juara tiga
teratas dalam lomba campuran. (Gambar 15) gambar di atas menunjukkan anak-
anak yang menjadi juara tiga teratas dalam lomba untuk anak laki-laki. (Gambar
16) Gambar di atas menunjukkan anak-anak yang menjadi juara tiga teratas dalam
lomba untuk anak perempuan. (Gambar 17) anak-anak yang tetap berbahagia
dengan bernarsis bersama meskipun mereka tidak memenangkan lomba dan
menjadi juaranya. (Gambar 18) kami mengabadikan momen bersama setelah
pembagian hadiah perlombaan. Namun di dalam foto ini yang ikut foto hanya para
anak kecil perempuannya saja, dikarenakan anak kecil yang laki-laki sudah sibuk
dengan membuka hadiah yang mereka dapatkan setelah menjadi juara di
perlombaan.
Gambar 19. Pelayanan BPJS bagi warga Rusun Pinus Elok Blok B-2

Keterangan foto:

Foto tersebut merupakan sebuah dokumentasi ketika kami melayani para warga
Rusun Pinus Elok Blok B-2 dalam mengurus BPJS dan juga Akta Kelahiran.
Dalam proses pengurusannya, proses pembuatan BPJS berjalan dengan lancar
meskiun terdapat beberapa hambatan. Namun lain halnya ketika kami mencoba
untuk mengurus dalam pembuatan Akta Kelahiran. Menurut Kepala Dinas bagian
Kependudukan Kelurahan Penggilingan, pembuatan Akta Kelahiran harus
dilakukan oleh yang bersangkutan. Tidak busa ditangani oleh tangan ketiga
seperti kami. Hal ini dikarenakan Dinas Provinsi sedang melakukan penilaian
terhdap kinerja pelayanan kepada masyarakat untuk menilai sampai di mana
kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan dalam bidang kependudukan.
Terlebih lagi dikarenakan persyaratan yang sangat rumit untuk membuat Akta
Kelahiran membuat pihak Kelurahan Penggilingan tidak mengizinkan kami untuk
meneruskan proses pembuatan Akta Kelahiran tersebut.

Gambar 20.
Proses penanaman pohon cabai
Gambar 21.
Anak-anak sedang membantu dalam proses penanaman bibit

Keterangan foto:

Foto-foto yang terpampang di atas merupakan momen di mana kami menanam


pohon bersama dengan anak-anak. Anak-anak begitu bersemangat dalam
melakukan kegiatan menanam bibit pohon bersama kami. Tidak hanya anak yang
berusia 7 tahun ke atas, bahkan balita pun yang berumur kurang lebih 2,5 tahun
juga ikut serta dalam menanam bibit tersebut. Lucu sekali. Sebenarnya tidak
hanya anak-anak yang menanam bibit bersama kami, Pak RT serta warga pun ikut
serta bersama kami dalam menanam pohon di halaman belakang musholla.
Gambar 22.
Para elit setempat saat kegiatan penutupan dan pelepasan mahasiswa KKN

Keterangan foto:

Dalam foto di atas nampak beberapa elit setempat dari Rusun Pinus Elok Blok B-
1 dan Rusun Pinus Elok Blok B-2. Saat itu merupakan prosesi penutupan kegiatan
KKN dan pelepasan mahasiswa KKN yang bertugas di sana. Prosesi penutupan
diselenggarakan di pelataran musholla, tempat yang sering kami gunakan untuk
mengadakan proses belajar mengajar. Prosesi penutupan dan pelepasan juga
dihadiri oleh para elit dari Rusun Pinus Elok Blok B-1 karena prosesi penutupan
dan pelepasan tersebut merupakan prosesi penutupan gabungan sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak elit setempat.
Gambar 23. Nasi Tumpeng

Gambar 24.
Kegiatan nonton layar tancap bersama
Keterangan foto:

(Gambar 23). Merupakan nasi tumpeng yang disediakan ketika prosesi


penutupan dan pelepasan kegiatan mahasiswa KKN yang bertugas di sana. Usai
semua pihak memberikan sambutan, baik dari pihak elit setempat maupun pihak
mahasiswa, lalu nasi tumpeng disantap bersama. (Gambar 24.) Setelah
menyantap nasi tumpeng bersama-sama, acara dilanjutkan dengan menonton
pertunjukkan layar tancap. Film yang diputar dalam pertunjukkan layar tancap itu
berkisar antara film perjuangan dalam memeroleh kemerdekaan. Film ini diputar
dengan tujuan agar anak-anak busa mengetahui bagaimana para pahlawan
berjuang melawan penjajah demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Lalu dilanjutkan
dengan film komedi dan film horror untuk para orangtua mengingat jam
penayangan yang sudah malam.

Gambar 25. Foto bersama

Keterangan foto:
Foto terakhir merupakan foto bersama yang diambil saat menjelang prosesi
pentupan. Dalam foto itu, kami (kelompok 16) berfoto bersama dengan Dosen
Pembimbing Lapangan kami, yakni Pak Hendra dan juga bersama dengan Ibu
serta Bapak RT. Foto diambil di ruang tamu Pak RT ketika kami sedang
berbincang-bincang menunggu prosesi penutupan dan pelepasan dimulai.

Anda mungkin juga menyukai