Disusun Oleh:
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui/Menyetujui
Koordinator Program KKN Mengetahui/Menyetujui
RM UNJ Dosen Pembimbing Lapangan
8. Rosita 4825134692
LOKASI:
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan bekerja sama dengan baik dalam pembuatan laporan kegiatan
KKN-RM ini. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Penulis,
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya, pemberdayaan masyarakat merupakan suatu tindakan atau
kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memotivasi dan meningkatkan
kesadaran masyarakat dengan cara memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh
masyarakat tersebut. Dengan demikian, sudah jelas bahwa sasaran dalam
kegiatan pemberdayaan adalah masyarakat. Dengan meningkatnya motivasi
dan kesadaran masyarakat, maka akan menghasilkan suatu manfaat yang tidak
hanya berguna bagi dirinya sendiri, tetapi juga berguna untuk masyarakat dan
lingkungan di sekitarnya.
A. Bidang Kesehatan
a) Identifikasi Masalah : Kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan.
Rancangan Program : Sosialisasi kebersihan selama kegiatan belajar
mengajar.
Kegiatan di Rumah Susun Pinus Elok sebagian besar dilakukan oleh anak-
anak di wilayah tersebut yang tentu saja didampingi oleh orangtua mereka,
terutama ibu. Namun sayangnya, tidak sedikit anak yang memiliki kebiasaan
tidak mencuci tangan sebelum makan. Hal itu menjadi salah satu permasalahan
bagi anak-anak di wilayah tersebut. Minimnya kesadaran mereka tentang
kebersihan juga didukung oleh kurang aktifnya peran orangtua guna
memberikan pemahaman akan pentingnya kebersihan dan mencuci tangan
sebelum makan, mencuci kaki sebelum naik ke tempat tidur, dan mandi selama
dua kali dalam sehari. Sehingga yang dilakukan adalah memberikan pemahaman
tentang pentingnya mencuci tangan sebelum makan, mencuci kaki sebelum tidur
dan kegiatan tersebut dilakukan selama proses belajar mengajar pada sore hari.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana meningkatkan kesadaran warga untuk menjaga kebersihan?
2. Bagaimana upaya untuk meningkatkan kepedulian anak tentang hidup sehat?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi minimnya informasi
warga terkait BPJS?
4. Bagaimana upaya yang dilakukan terhadap kurangnya pendalaman materi
belajar untuk anak-anak rusun?
5. Bagaimana mengatasi minimnya media belajar sebagai penunjang kegiatan
belajar-mengajar?
6. Bagaimana meningkatkan kesadaran warga untuk dapat membuang sampah
pada tempatnya?
7. Bagaimana menumubuhkan kepedulian warga terhadap keadaan lingkungan?
C. Tujuan Kegiatan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah terlampir di atas, maka secara garis
besar tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu mengatasi permasalahan
yang ada dengan beberapa harapan bagi masing-masing indikator permasalahan
berikut:
a) Sosialisasi kebersihan selama kegiatan belajar-mengajar, tujuannya ialah
untuk memunculkan kesadaran pada anak untuk turut serta menjaga
kebersihan dengan cara mensosialisasikan pentingnya mencuci tangan
sebelum makan, mencuci kaki sehabus main dan sebelum tidur. Hal tersebut
dilakukan mengingat kebiasaan anak untuk memasukan makanan tanpa
memperhatikan kebersihan tangannya, bermain tanpa menggunakan alas kaki.
Sehingga kegiatan sosialisasi tersebut dirasa perlu untuk dilakukan. Kegiatan
sosialisasi dilakukan selama proses belajar-mengajar setiap sore.
b) Olahraga dan permainan sore, tujuannya ialah untuk meningkatkan
kepedulian anak pada khususnya untuk memiliki hidup sehat. Olahraga
dilakukan pada waktu sore setelah kegiatan belajar-mengajar. Olahraga yang
dilakukan ialah olahraga ringan dan diakhiri dengan permainan yang diikuti
oleh anak-anak penghuni rusun. Salah satu tujuan dari adanya permainan ini
ialah untuk memberikan hiburan atas pekerjaan rumah yang telah mereka
selesaikan pada kegiatan belajar-mengajar.
c) Sosialisasi pembuatan dan pemakaian BPJS, tujuannya ialah untuk
menambah informasi bagi warga yang anggota keluarganya belum memiliki
BPJS. Kegiatan yang dilakukan ialah sosialisasi dari pintu ke pintu dengan
maksud agar warga memahami secara utuh apa saja yang dibutuhkan untuk
membuat BPJS. Tidak hanya itu, kegiatan tersebut juga menjadi perpanjangan
tangan antara warga dengan pihak kelurahan. Sehingga dengan adanya kartu
BPJS maka seluruh penghuni rusun dapat memiliki akses kesehatan yang
mudah dan tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar apabila mereka jatuh
sakit.
d) Pojok belajar, tujuannya ialah untuk membantu anak-anak guna mendalami
materi pembelajaran yang telah didapatkan di sekolahnya. Kegiatan pojok
belajar dilakukan pada siang setelah mereka pulang sekolah hingga sore hari.
Dengan adanya pojok belajar, maka diharapkan anak dapat memahami lebih
dalam materi pembelajaran yang telah diberikan di sekolah. Kegiatan pojok
belajar tidak hanya untuk mereka yang telah duduk di sekolah dasar saja,
tetapi juga untuk mereka yang ada di usia TK atau PAUD. Kegiatan yang
dilakukan selain mendalami materi juga melancarkan membaca, menghitung,
mengenal huruf, dan angka, sekaligus memberikan soal-soal untuk dikerjakan
oleh mereka. Dengan tujuan untuk melancarkan keterampilan mereka dalam
membaca dan menghitung.
e) Pembuatan mading, tujuan dari adanya pembuatan mading ialah untuk
menambah media pembelajaran bagi anak-anak di rusun tersebut mengingat
minimnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar anak. Pembuatan
mading dilakukan di area musholla tempat anak biasa bermain dan
berkumpul. Sehingga dengan adanya mading tersebut, anak dapat dengan
mudah menjangkau hal-hal yang ingin mereka ketahui. Seperti pengetahuan
agama, umum, berhitung, dan membaca. Selain itu, manfaat adanya mading
ialah menumbuhkan rasa rajin dalam membaca.
f) Operasi semut, tujuan dari adanya operasi semut ialah untuk menumbuhkan
kesadaran dan kepedulian anak agar dapat membuang sampah pada
tempatnya. Operasi semut ialah kegiatan untuk memungut sampah yang ada
di sembarang tempat kemudian memindahkannya ke tempat sampah yang
telah tersedia di masing-masing lantai. Kegiatan operasi semut lebih banyak
melibatkan anak-anak dan dilakukan kapan saja, terutama saat selesainya
kegiatan belajar-mengajar sebelum olahraga dan permainan sore. Operasi
semut tidak hanya dilakukan pada area tempat anak bermain, tetapi juga pada
tangga menuju ke lantai atas rusun. Hal tersebut dikarenakan terdapatnya
sampah yang tergeletak sembarangan di tangga menuju atas rusun. Sehingga
hal tersebut mengakibatkan rumah susun menjadi kurang enak untuk dilihat.
Tujuan dari adanya operasi semut adalah agar kesadaran anak-anak rusun
semakin bertambah dan memiliki dampak positif di waktu ke depannya nanti.
D. Manfaat Kegiatan
Manfaat KKN secara umum sangat diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada mahasiswa, masyarakat, serta perguruan tinggi yang antara lain sebagai
berikut:
1) Mahasiswa:
a. Memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa sebagai agen
pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa peduli terhadap
kemajuan masyarakat.
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan
keterampilan dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat berdasar
ilmu pengetahuan yang telah di dapat selama perkuliahan.
c. Memberdayakan mahasiswa sebagai problem solver atas hal-hal yang
terjadi di masyarakat.
d. Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan identifikasi,
merumuskan, serta memecahkan masalah secara langsung di
lapangan, akan menunmbuhkan rasa tanggung jawab, peningkatan
keahlian, dan kreatif dalam diri mahasiswa.
2) Masyarakat:
a. Memperoleh bantuan tenaga dan ilmu pengetahuan, serta pemikiran
dalam merencanakan dan melakukan pembangunan.
b. Memanfaatkan dan menjalankan pemikiran dalam bentuk program
kerja yang dibuat oleh mahasiswa.
c. Memperoleh informasi dan cara baru dalam merencanakan,
merumuskan, dan menjalankan kegiatan pembangunan masyarakat di
wilayah tersebut.
d. Memperoleh pengalaman dan penggalian potensi sehingga dapat
secara aktif turut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan.
3) Perguruan Tinggi:
a. Memperoleh hasil kegiatan mahasiswa, sehingga dapat
mengidentifikasi dan merumuskan kondisi masyarakat yang dapat
berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan contoh kasus
nyata yang ada di masyarakat.
b. Memperluas kerjasama dengan beberapa instansi terkait.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sedangkan Revolusi Mental adalah gerakan yang dilakukan oleh seluruh rakyat
Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi
Indonesia yang lebih baik.2 Revolusi Mental merupakan suatu gerakan sosial yang
secara massif dapat didorong melalui kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh
Perguruan Tinggi. Kegiatan KKN ini memiliki nilai yang strategis karena
mahasiswa dinilai sebagai kelompok intelektual yang masih busa didengar dan
dipercaya oleh masyarakat luas, terlebih kegiatan KKN dapat menjangkau
berbagai pelosok di Indonesia.
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Kuliah_Kerja_Nyata diakses pada 1 September 2016, pukul 07.34
WIB
2
http://revolusimental.go.id/, diakses pada 1 September, pukul 07.35 WIB
pada tingkat perekonomian yang lemah dan mampu memberdayakan meraka
untuk menolong diri mereka sendiri.
Era baru yang lebih menjanjikan bagi pengembangan program rusun baru
saja dimulai. Indonesa kini telah memiliki Undang-Undang (UU) Rumah Susun
(rusun) baru. UU No. 20 tahun 2011 yang telah disyahkan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dalam Sidang Paripurna tanggal 18 Oktober 2011 ini menggantikan
UU No. 16 tahun 1985 yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan hukum,
kebutuhan setiap individu dan partisipasi masyarakat serta tanggungjawab dan
kewajiban negara dalam penyelenggaraan rusun. Disamping dinamika perubahan
masyarakat, globalisasi dan budaya yang turut mempengaruhi dan menjadikan
3
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta dan Karya, Rusunawa: Komitmen
Bersama Penanganan Pemukiman Kumuh, (Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum, 2012), hlm.
10
Undang-Undang sebelumnya tidak lagi memadai sebagai pedoman dalam
pengaturan penyelenggaraan rusun.
4
Ibid., hlm. 20
di Jakarta. Namun pihak Pemprov DKI optimis bahwa warga mau untuk
direlokasi.
Bus yang seukuran sama dengan kopaja ini dapat ditemui pada kurun waktu
10 menit hingga 30 menit dalam satu waktu. Tidak jarang pula pada hari tertentu
kedua bus tersebut datang berbarengan. Bus Feeder ini hanya mengangkut
penumpang pada keberangkatan terakhir pukul 19:00 petang. Namun belakangan,
jam keberagkatan feeder bertambah 30 menit menjadi pukul 19:30 WIB.
Rumah Susun Pinus Elok terdiri dari dua blok, yaitu Blok A dan Blok B.
Rumah susun yang sempat kosong tiga tahun ini memiliki kondisi yang ramai
ketika malam hari. Pernah beberapa kali kita menemui anak-anak pada tingkat
sekolah dasar yang tidak tidur ketika sudah memasuki waktu tengah malam,
ditambah lagi dengan penuturan dari ibu-ibu mereka yang mengatakan bahwa
anak-anak di sini memang kalau tidur biasanya jam 12 malam. Karena memang
secara lingkungan, mereka masih bermain dengan teman sebayanya. Mereka
bermain di lingkungan rumah susun dengan membawa jajanan atau mainan yang
mereka miliki.
Namun, ada sisi lain yang didapat selama satu bulan di tempat yang menjadi
lokasi KKN kelompok. Di tempat ini, para mahasiswa dilayani dengan baik.
Tanpa bermaksud menimbulkan kebanggaan, di tempat ini memiliki kekerabatan
yang cukup tinggi. Terlihat dari penghuni rusun di lantai 3 yang dihuni seorang
ketua RT. Ketua RT dalam hal ini berlaku sebagai penanggung jawab kegiatan
kelompok dikarenakan seluruh kegiatan yang akan dan sedang berlangsung selalu
dikordinasikan dengan pihak RT setempat, termasuk setelah kegiatan
berlangsung. Sehingga pihak RT setempat mengetahui program apa saja yang
menjadi kegiatan rutin kelompok selama sebulan di rusun tersebut.
Jika berkunjung ke Pinus Elok Blok A, dapat dilihat bahwa di area rusun
tersebut ditandai dengan adanya gapura yang cukup besar dan pos keamanan yang
terawat. Pagar pun terbuka hanya satu pintu dan pengamanan cukup ketat. Setiap
orang masuk dan terlihat asing selalu ditanya dan diminta kartu tanda pengenal.
Dari depan, parkir motor tersusun rapi dan berada tak jauh dari pos keamanan.
Warga asal Pedongkelan ramai memenuhi area lantai paling dasar. Anak-anak
usia di bawah 10 tahun hingga belasan terlihat memainkan permainan tradisional.
Anak-anak tersebut juga asik memainkan bola dan juga lompat tali yang
keadaannya sudah lusuh. Berikut merupakan penjabaran dari segi negatif dan segi
positif yang terdapat di lingkungaan Rusun Pinus Elok Blok B-2 ketika pertama
kali kami bertandang ke sana.
Selain itu, pemandangan kasur tak terpakai sampai bau kurang sedap dan juga
sampah yang berserakan sangat mudah ditemui di Blok B ini. Cat yang
mengelupas sampai genangan air terdapat di lantai dasar. Pos keamanan yang
kurang terawat dan area parkir. Sepintas, jika dilihat hampir tak ada kehidupan.
Adapun yang menandakan hanya tiang-tiang jemuran yang berdiri sebagai tanda
adanya penghuni.
Tak jauh dari arena bermain anak di lantai dasar, di Pinus Elok Blok B, warga
yang awalnya berasal dari wilayah Pedongkelan ini banyak yang menggantung
hidupnya kepada usaha makanan kecil-kecilan. Mulai dari membuka warung nasi
sederhana, sosis bakar, hingga gorengan. Namun, mereka menjajakan
dagangannya bukan di ruko yang telah disediakan seperti halnya di rusun blok A,
tetapi cukup di area lantai dasar dengan menggunakan satu meja.
Selain itu menurut info yang diperoleh, di sana sudah diadakan bimbingan
belajar oleh orang-orang dari Comdev UNJ. Bimbingan belajar ini diadakan setiap
hari minggu tiap pekannya. Kami mendapat beberapa informasi dari Pak RT dan
orangtua anak-anak yang berjualan di lingkungan rusun bahwa anak-anak ini
sering kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah di rumah karena tidak ada yang
busa membimbing mereka dalam mengerjakan soal. Mendengar informasi
tersebut ditambah dengan melihat keadaan realita dari sikap anak-anak yang
membuat hati ini miris, menuntun kami dalam membuat keputusan untuk
membuat program pojok belajar yang diadakan tiap hari senin sore hingga kamis
sore. Di dalam program pojok belajar ini kami menyalurkan tindakan ataupun
kegiatan yang dapat memancing rasa disiplin mereka.
Selain penyambutan yang baik, hal positif yang kami temui ketika pertama
kali datang ke rusun adalah musholla yang bersih. Selain bersih, musholla ini juga
memiliki pelataran yang cukup luas di luarnya. Jika pelataran musholla ini kotor,
hanya tinggal disapu maka pelataran musholla akan kembali bersih seperti sedia
kala. Musholla yang bersih dan mudah dibersihkan serta agak luas inilah yang
akhirnya menjadi pilihan kami untuk menjadi tempat pembelajaran bagi anak-
anak dan dijadikan tempat bagi berjalannya kegiatan program Pojok Belajar.
E. Konsep-konsep Kegiatan
1. Pembelajaran (Bimbel)
Menurut para ahli, arti kata pembelajaran adalah:
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat
20: Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.
Dimyati dan Mudjiono: Pembelajaran merupakan aktivitas pendidik atau
guru secara terprogram melalui desain instruksional agar peserta didik
dapat belajar secara aktif dan lebih menekankan pada sumber belajar yang
disediakan.
Oemar Hamalik: Pembelajaran merupakan kombinasi yang tertata
meliputi segala unsur manusiawi, perlengkapan, fasilitas, prosedur yang
saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari pembelajaran. Beliau
mengemukakan tiga rumusan yang dianggap penting tentang
pembelajaran, yaitu:
- Pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan lingkungan
pendidikan untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi siswa.
- Pembelajaran merupakan upaya penting dalam mempersiapkan siswa
untuk menjadi warga masyarakat yang baik dan diharapkan.
- Pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk
menghadapi kehidupan atau terjun di lingkungan masyarakat.5
2. Operasi Semut
Dalam artiannya, operasi semut adalah istilah yang biasa dipakai untuk
kegiatan inspeksi kebersihan sekolah. Namun, tidak hanya di sekolah, kegiatan
operasi semut juga dapat dilakukan dimana saja. Kegiatan tersebut merupakan
kegiatan yang mencakup pemungutan sampah-sampah yang berserakan dan
semacamnya.
3. Olahraga/Senam Sore
Olahraga menurut Cholik Mutohir adalah proses sistematik yang berupa segala
kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam
pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas
berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila6. Dalam proker kami mencantumkan
olahraga/senam sore untuk ikut mendorong dan mengembangkan potensi yang
dimilik oleh warga, khususnya anak-anak yang berada di lingkungan Rusun Pinus
Elok Blok B-2 sesuai dengan definisi menurut Cholik Mutohir.
5
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/15-pengertian-pembelajaran-menurut-para-
ahli.html, diakses pada tanggal 2 September 2016, pukul 22.09 WIB
6
http://www.ikerenki.com/2013/12/pengertian-arti-makna-definisi-olahraga-menurut-ahli-
pakar.html, diakses pada tanggal 2 September 2016 pukul 16:30
dengan sembarangan, perlu adanya metode agar tanaman dapat belangsung hidup
di media dan lingkuanganya yang baru.
BAB III
A. Khalayak Sasaran
Sasaran dalam kegiatan KKN Revolosi Mental ini ditunjukan kepada masyarakat
Rusunawa Pinus Elok Blok B2 mencakup semua kalangan dari dewasa, remaja
hingga anak-anak. Kuliah Kerja Nyata (KKN) mempunyai tiga kelompok sasaran,
yaitu Mahasiswa, Masyarakat bersama pemerintah daerah dan Perguruan Tinggi.
Masing masing kelompok sasaran memperoleh kemanfaatan kuliah kerja nyata,
sebagai berikut:
1. Mahasiswa
2. Masyarakat
B. Metode Penerapan
Metode penerapan KKN Revolusi Mental yang diselenggarakan di Rusunawa
Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur dengan menggunakan metode Flexibility
(keluwesan) yang artinya KKN Revolusi Mental dilaksanakan berdasarkan pada
program-program yang sesuai dan dibutuhkan oleh masyarakat Rusun. Adapun
metode yang dilakukan dengan cara-cara berikut ini:
1. Observasi dan Pengamatan
Pengamatan dimaksudkan agar data yang diperoleh merupakan data yang
dapat di uji kebenarannya yaitu sesuai fakta yang terdapat di lapangan.
Dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh
berbagai data dan informasi yang ada di Rusunawa Pinus Elok Blok B-2
Cakung, Jakarta Timur.
2. Tatap Muka baik Formal maupun Informal
Dengan tujuan bertatap muka langsung dengan warga masyarakat, sasaran
pada suatu lokasi. Sehingga dengan metode ini informasi yang didapat
dapat dikumpulkan secara langsung.
3. Wawancara
Dilakukan dengan stakeholder dalam masyarakat seperti Kepala Rusun
dan Ketua RT serta dengan masyarakat setempat.
4. Penyuluhan
Kegiatan yang dilakukan melalui presentasi, peragaan, pemberian alat/
bahan kepada khalayak sasaran dan pembuatan percontohan di lapangan
seperti membuang sampah pada tempatnya, menanami lahan yang gundul,
dan lain-lain.
5. Pendekatan Indept Interview
Pendekatan ini dilakukan agar dapat mengenalkan diri secara langsung dan
menjalin komunikasi dengan masyarakat Rusun Pinus Elok Blok B2,
sehingga tercipta rasa kekeluargaan yang lebih mendalam demi kelancaran
program yang telah direncanakan.
C. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan KKN Revelusi Mental dilaksanakan di Rusunawa Pinus
Elok, Cakung, Jakarta Timur dengan melihat kondisi masyarakat yang berada di
Rusun Pinus Elok maka kelompok kami merumuskan program-program kerja
sebagai berikut:
1. Pojok Belajar
Hari, tanggal : Senin-Kamis, 1-25 Agustus 2016.
Waktu : 15.30-17.45 WIB.
Tempat : Musholah Rusun Pinus Elok Blok B.
Dalam bidang pendidikan, Rusun Pinus Elok blok B2 memiliki
permasalahan sendiri. Kurangnya antusias belajar anak menjadi salah
satunya. Cukup banyak ditemukan anak-anak yang sudah menginjak kelas
2 sampai 3 sekolah dasar yang masih belum busa membaca dan berhitung,
bahkan masih belum mengenal huruf dan angka atau busa disebut sebagai
buta aksara.
Banyak kebijakan menganggap angka melek aksara adalah tolak ukur
penting dalam mempertimbangkan kemampuan sumber daya manusia di
suatu daerah. Hal ini didasarkan pada pemikiran yang berdalih bahwa
melatih orang yang mampu baca-tulis jauh lebih murah dari pada melatih
orang yang buta aksara, dan umumnya orang-orang yang mampu baca-
tulis memiliki status sosial ekonomi, kesehatan, dan prospek meraih
peluang kerja yang lebih baik. Argumentasi para analis kebijakan ini juga
menganggap kemampuan baca tulis memberikan arti penting dalam
peningkatan peluang kerja dan akses yang lebih luas pada pendidikan yang
lebih tinggi. Maka, sangat dianggap penting bagi penerus bangsa untuk
meningkatkan angka melek aksara demi meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Di Rusun Pinus Elok blok B2, banyaknya anak yang masih
belum mengenal huruf dan angka didasari oleh kurangnya antusiasme
belajar anak-anak. Maka dari itu, terciptalah program pojok belajar.
Dalam metode ini, anak akan merasakan keadaan belajar yang lebih
kondusif dan mengurangi rasa malu pada anak terhadap kekurangannya,
karena setiap pengajar memberikan pengajaran ekslusif terhadap setiap
anak sesuai dengan kebutuhannya. Selain dalam membantu memperdalam
materi pelajaran disekolah, anak-anak juga diperbolehkan membawa tugas
dan Pekerjaan Rumahnya ke area pojok belajar. Pengajar akan membantu
anak-anak dalam mengerjakan tugas sekolahnya.
DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN
Tujuan Membantu anak anak dalam tercapainnya tujuan akademis dan non
akademis sehingga dapat mengembangakan potensinya secara
optimal.
Pelaksanaan Setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis terhitung dimulai dari
tanggal 1 Agustus - 25 Agustus 2016 pukul 16.0018.00 WIB.
Acara / Kegiatan Konsultasi tugas rumah, bimbingan belajar berbagai mata pelajaran,
calistung, games, dan lain-lain.
2. Olahraga dan Permainan Sore
Hari, tanggal : Senin, 1, 8, 15, 22 Agustus 2016.
Waktu : 17.30-18.00 WIB.
Tempat : Lapangan belakang Rusun Pinus Elok Blok B.
Olahraga yang dilakukan termasuk dalam olahraga ringan dan tujuan dari
adanya permainan adalah untuk menghibur anak-anak yang telah belajar
sejak siang sampai sore hari. Selain belajar pelajaran formal sekolah, anak-
anak juga membutuhkan kegiatan outdoor. Kegiatan outdoor memiliki
manfaatnya sendiri bagi anak. Bermain di luar ruang untuk anak-anak
dapat mengurangi risiko yang berhubungan dengan penyakit kronis. Selain
sebagai hiburan untuk melepas rasa lelah anak, olahraga dan permaian
juga memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
Manfaat aktivitas fisik di luar ruang akan mengurangi stres, tekanan darah,
detak jantung, ketegangan otot, dan meningkatkan mood (suasana hati).
Juga dapat meningkatkan motivasi anak dan remaja untuk berperilaku
lebih aktif. Selain itu kegiatan olahraga sore ini diharapkan dapat
menyeimbangkan kebutuhan jasmani anak. Olahraga yang dilakukan
termasuk dalam olahraga ringan, seperti jogging sore, senam kebugaran
dan permainan-permainan yang menuntut anak untuk menggunakan
fisiknya.
Kegiatan diluar ruang untuk anak memiliki manfaat besar, yaitu; Manfaat
fisik: dengan bergerak bertujuan (bukan sekedar bergerak), anak akan
belajar koordinasi motorik kasar, yang merupakan dasar dari segala
keseimbangan tubuh dan pikiran kelak. Anak juga belajar kelincahan, yang
nantinya digeneralisasi untuk kelincahan berpikir. Banyak bergerak juga
membuat anak lebih sehat, jadi modal dasar buat segala pertumbuhan
perkembangan yang lain. Selain itu, Kegiatan olahraga membangun
ketahanan fisik. Karena setiap pertandingan harus dimainkan sampai akhir,
sehingga anak-anak akan belajar bagaimana untuk bertahan untuk jangka
panjang. Kegiatan olahraga juga kurang lebih sama seperti latihan cardio.
Paru-paru akan bekerja secara efisien dan sirkulasi darah akan meningkat.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga akan meningkat saat anak-anak
berpartisipasi dalam olahraga. Olahraga juga membuat anak beradaptasi
dengan lingkungan sekitar sehingga lebih kebal terhadap serangan
penyakit.
DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN
Manfaat Masyarakat Rusun Pinus Elok Blok B dapat melakukan salah satu
pola hidup sehat.
Acara / Kegiatan Olahraga ringan dan bermain dengan anak-anak Rusun Pinus Elok
Blok B.
7
http://mommiesdaily.com/2012/09/14/manfaat-main-di-luar-untuk-anak/ diakses pada 22
September pukul 21.38 WIB
3. Sosialisasi Pembuatan dan Penggunaan BPJS
Hari, tanggal : Senin-Kamis, 15-26 Agustus 2016
Waktu : 13.00-17.00 WIB
Tempat : Rusun Pinus Elok B2 314 & Puskesmas Kelurahan
Penggilingan
Banyak warga Rusun Pinus Elok Blok B2 yang belum memiliki BPJS atau
sudah memiliki namun masih beralamat tempat tinggal yang lama
sehingga tidak busa digunakan. Untuk itu kami memberikan sosialisasi
dan memberikan bantuan perpanjangan tangan antara warga yang ingin
membuat BPJS dengan pihak Puskesmas Kelurahan Penggilingan.
Sehingga dengan begitu, masyarakat dapat memperoleh informasi yang
jelas untuk pembuatan BPJS terkait berkas apa saja yang diperlukan.
DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN
Pelaksanaan Setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis terhitung dimulai dari
tanggal 15 Agustus - 26 Agustus 2016 pukul 13.0017.00 WIB.
4. Operasi Semut
Hari, tanggal : Senin-Kamis, 1-25 Agustus 2016
Waktu : Kegiatan ini dilakukan disela-sela kegiatan pojok belajar
Tempat : Musholah Rusun Pinus Elok Blok B
Operasi semut ialah kegiatan untuk memungut sampah yang ada di
sembarang tempat kemudian memindahkannya ke tempat sampah yang
telah tersedia di masing-masing lantai. Kegiatan operasi semut lebih
banyak melibatkan anak-anak dan dilakukan kapan saja, terutama saat
selesainya kegiatan belajar-mengajar sebelum olahraga dan permainan
sore.
DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN
Pelaksanaan Setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis terhitung dimulai dari
tanggal 1 Agustus - 25 Agustus 2016 pukul 16.0018.00 WIB.
Tempat Musholah Rusun Pinus Elok Blok B.
DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN
Acara / Kegiatan Menanam bibit tanaman dengan anak-anak Rusun Pinus Elok Blok
B.
6. Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia Ke-71
Waktu: 08.00-17.00
DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN
Waktu: 14.00-21.00
Tasyakuran dilakukan sebagai ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa
atas lancarnya kegiatan KKN-RM yang dilakukan oleh kelompok 16 dan
kelompok 9. Acara ini dilakukan dengan doa, pemotongan tumpeng serta
makan bersama warga rusun pinus elok blok b. Sebagai hiburan untuk
warga, kami mengadakan acara nonton bersama layar tancep. Film-film
yang diputar adalah film-film berbau komedi dan perjuangan merebut
kemerdekaan. Selain sebagai hiburan, acara nonton layar tancep bersama
tersebut juga dilakukan sebagai bagian dari pembelajaran khususnya bagi
anak-anak untuk mengetahui sejarah perjuangan para pahlawan dalam
merebut kemerdekaan Indonesia.
DESKRIPSI
KETERANGAN
KEGIATAN
D. Evaluasi Kegiatan
Berdasarkan kegiatan program yang telah diselenggarakan, tidak sedikit
kesulitan yang kami dapatkan. Baik itu masalah internal maupun eksternal. Salah
satu yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan kegiatan ialah masalah dana
yang tidak terlalu memadai. Sebagai contoh ketika kita ingin menjalankan salah
satu program yaitu tentang penanaman bibit tanaman.
Pada posisi ini, kita selaku peserta KKN-RM 2016 dihadapkan dengan
terbatasnya modal yang kita miliki untuk membeli perlengkapan menanam.
Seperti, bibit tanaman, pupuk, tanah, dan pot. Sedangkan anak-anak sangat
antusias ingin menanam. Disini kita sebagai mahasiswa harus memiliki solusi lain
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga, harus dipikirkan bagaimana
dengan penggunaan modal yang tidak terlalu banyak, namun kami dapat membeli
seluruh perlengakapan untuk menanam. Yaitu, dengan cara meminimalisir
pengeluaran agar program tersebut tetap terlaksana.
Kesulitan yang kedua, ialah mengenai waktu. Salah satunya, seperti tidak
mudah untuk menemui waktu yang sesuai antara pelaksanaan waktu untuk pojok
belajar dengan waktu anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut. Hal tersebut
dikarenakan sebagian besar anak-anak penghuni rusun pulang sekolah diwaktu
sore. Sehingga, tidak jarang waktu belajar dilaksanakan mulai dari sore hingga
menjelang malam. Dengan adanya kegiatan pojok belajar ini, diharapkan dapat
menjadikan anak-anak memiliki semangat yang tinggi untuk belajar, selain itu
mereka juga tidak merasa terbebani apabila diberikan tugas atau pekerjaan rumah
dari sekolah.
Para orangtua anak-anak tersebut juga memberikan kepercayaan kepada kami
untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak mereka. Dirasakan banyak
kemajuan dengan adanya pojok belajar ini. Selain anak-anak menjadi giat belajar,
mereka juga lebih mengerti arti kerja sama, saling menghormati, mengharagai dan
berperilaku sopan.
Hal lainnya yang perlu dievaluasi ialah mengenai operasi semut. Pada
dasarnya tujuan dari adanya operasi semut ialah untuk meningkatkan kebersihan
di kawasan rusun tersebut. Namun, hal tersebut ternyata tidak juga menumbuhkan
kesadaran bagi anak-anak penghuni rusun untuk menjaga kebersihan di kawasan
rusun tersebut. Sehingga adanya operasi semut akan berjalan efektif apabila anak-
anak dapat menjaga kebersihan di wilayah rusun, dengan cara tidak membuang
sampah sembarangan. Kegiatan yang berkaitan lainnya ialah mengenai sosialisasi
kebersihan. Hal tersebut juga tidak akan berjalan efektif dikarenakan tidak sedikit
anak yang tetap menjalankan kebiasaannya yang tidak rutin menjaga kebersihan.
Seperti bermain di lapangan tanpa menggunakan alas kaki, makan tanpa mencuci
tangan, dan menguap atau bersin tanpa menutup mulut. Sehingga, jalan lain yang
dapat dilakukan ialah dengan cara meningkatkan partisipasi orangtua untuk turut
serta mengajari anak-anak mereka agar menjaga kebersihan dan kesehatan.
Berikut ini merupakan tabel rincian evaluasi dari setiap kegiatan kami:
3 BPJS
Mahasiswa yang mengurus program BPJS harus
bolak-balik ke puskesmas karena banyak sekali
berkas yang diserahkan belakangan tadi
Penutupan Kegiatan
7 Banyak warga yang marah-marah karena beberapa
KKN RM
perlombaan tidak ada hadiahnya. Hal ini berkaitan
dengan lomba yang tiba-tiba diadakan sehingga tidak
termasuk dalam estimasi anggaran hadiah
A. Hasil Kegiatan
Setelah melakukan tiga program utama seperti yang telah dijelaskan pada
bagian sebelumnya, hasil dari kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
2. Kepemilikan Kartu BPJS bagi Warga Rusun Pinus Elok Blok B (B2)
Pelaksaan program pembuatan BPJS secara kolektif ini tentunya
memberikan manfaat yang cukup besar bagi warga rusunawa dikarenakan
sebagian besar warga rusun belum memiliki BPJS. Hal tersebut tentu
membuat mereka kesulitan ketika mereka jatuh sakit karena harus
menanggung biaya rumah sakit yang tak murah. Bahkan tak sedikit warga
yang harus menahan sakit dan menolak pergi berobat dikarenakan
keterbatasan biaya. Namun, dengan dijalankannya program pembuatan
kartu BPJS secara masal yang sudah dilakukan, kini warga Rusunawa
Pinus Elok Blok B (B2) telah memiliki jaminan kesehatan tanpa pungutan
biaya sedikitpun (gratis). Dengan kepemilikan kartu BPJS ini, warga
rusunawa kini tak perlu khawatir lagi mengenai biaya ketika jatuh sakit.
Rusunawa
Melakukan pemetaan 12.00- Persiapan KKN-
Pinus Elok
wilayah sekitar rusun 13.00 RM
Blok B
Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 16.30- Musholla
adik-adik rusun dari 18.00 Blok B2
tingkat TK-SMP
Tentang
Kantor sosialisasi,
Rapat gabungan dengan
Sabtu, 6 18.30- Posyandu pelaksanaan, dan
kelompok 9 yang mewakili
Agustus 2016 21.00 Rusun Pinus malam puncak
Rusun Pinus Elok Blok B1
Elok Blok A 17-an serta
pelepasan
Tentang
Rapat internal kelompok 11.00- Musholla
kebutuhan KKN
16 13.00 Blok B2
dan anggaran
Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
Senin, 8 adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
Agustus 2016 tingkat TK-SMP
Pekarangan
Melakukan senam sehat 16.30-
belakang
sore 17.40
rusun
18.00-
Shalat Magrib berjamaah
18.30 Musholla
Pelaksanaan kegiatan
Selasa, 9 belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
Agustus 2016 adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP
Menyebarkan kuesioner
tentang data individu
10.00- Rusun Pinus
keluarga dari pihak UPRS
12.00 Elok Blok B2
kepada warga rusun lantai
1 dan 2
Rabu, 10
Agustus 2016
Pelaksanaan kegiatan TPA 14.30- Musholla
untuk mengaji anak-anak 15.30 Blok B2
Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP
Pelaksanaan kegiatan
Kamis, 11 belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
Agustus 2016 adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP
Lomba
Minggu, 14
memasukan paku
Agustus 2016
ke botol, lomba
balap kelereng,
Pekarangan
lomba
Diadakan beberapa 10.00- depan Rusun
memasukan
perlombaan 17-an 17.00 Pinus Elok
bendera ke botol,
Blok B
lomba balap
karung,
memasukan
benang ke jarum
Menyebarkan kuesioner
tentang data individu
11.00- Rusun Pinus
Senin, 15 keluarga dari pihak UPRS 13.00 Elok Blok B2
Agustus 2016 kepada warga rusun lantai
3 dan 4
Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
adik-adik rusun dari 17.00 Blok B2
tingkat TK-SMP
Melakukan kunjungan ke
Kelurahan Penggilingan 10.00- Kelurahan
terkait syarat pembuatan 12.00 Penggilingan
akta kelahiran
Melakukan kunjungan ke
10.00- Puskesmas
Puskesmas terkait syarat
12.00 Peggilingan 1
pembuatan BPJS
Selasa, 16
Pelaksanaan kegiatan TPA 14.30- Musholla
Agustus 2016
untuk mengaji anak-anak 15.30 Blok B2
Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP
Menyebarkan kuesioner
tentang data individu 16.30- Rusun Pinus
Pekarangan
Upacara 17-an yang 08.00-
depan rusun
dihadiri warga rusun B2 09.00
B2
Melakukan sosialisasi ke
10.00- Rusun Pinus
warga tentang pembuatan
12.00 Elok Blok B2
akta kelahiran dan BPJS
Agustus 2016
Membeli hadiah lomba 17- 13.00- Pasar
an 16.00 Jatinegara
Yang dibahas
adalah planing
Melakukan sharing dengan
untuk
Kepala UPRS Pinus Elok
14.00- Rusun Pinus mengadakan
dengan beberapa
16.00 Elok Blok A malam puncak
perwakilan kelompok yang
Senin, 22 sekaligus
mengadakan KKN-RM
Agustus 2016 penutupan KKN-
RM
Menyerahkan berkas
13.00- Puskesmas
pembuatan BPJS secara
16.00 Peggilingan 1
kolektif
Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP
Tentang malam
Rapat gabungan dengan
14.00- Rusun Pinus puncak dan
kelompok 9 yang mewakili
16.00 Elok Blok B penutupan KKN-
Rusun Pinus Elok Blok B1
RM
Pelaksanaan kegiatan
Rabu, 24 belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
Agustus 2016 adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP
Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk 15.30- Musholla
adik-adik rusun dari 16.30 Blok B2
tingkat TK-SMP
Untuk penyewaan
Melakukan kordinasi
13.00- Rusun Pinus sound system,
dengan warga rusun untuk
15.00 Elok Blok B2 layar tancep, dan
Jum'at, 26 acara malam puncak
tumpeng
Agustus 2016
Melakukan persiapan
10.00- Pekarangan
untuk acara malam puncak
13.00 depan rusun
dan penutupan
B. Pembahasan
Dalam pelaksanaan program program yang telah dijalankan, terdapat faktor
pendukung dan penghambat yang memberi pengaruh terhadap kelancaran dan
berjalanya suatu program. Selain itu, dalam memperbaiki program kegiatan yang
sedang/telah dijalankan maka dilakukan pula tindak lanjut/kelanjutan program.
Hal tersebut kemudian diharapkan dapat membantu masyarakat dalam
memperbaiki kualitas sumber daya masyarakat dan kualitas lingkungan sekitar.
Berikut faktor pendukung maupun faktor penghambat dan juga tindak lanjut/
kelanjutan program yang terdapat di dalam program KKN-RM di Rusun Pinus
Elok Blok B-2:
a) Faktor Pendukung
Faktor ini merupakan hal-hal yang menjadi kekuatan dari berjalannya
suatu program:
Seiring dengan salah satu tema KKN-RM yakni Indonesia sehat dan
maraknya kampanye melalui media televisi mengenai gerakan himbauan Ayo
Bergerak, Jangan Mager maka kami menyelenggarakan program olahraga dan
permainan sore. Target dari programini adalah anak-anak dikarenakan masih
belumnya orang tua anak-anak kembali dari tempat kerjanya. Program ini
bertujuan untuk membiasakan anak-anak agar rajin berolaharaga sedari ini.
Adapun permainan sore diselipkan dalam program olahraga adalah dengan
maksud untuk menjadi penyegar program supaya anak-anak merasa senang dalam
berolahraga. Kesenangan dalam berolahraga sambil bermain akan memamncing
hasrat mereka untuk mengulang kembali kesenangan itu di waktu yang lain.
Dalam program ini, yang menjadi faktor pendukung internal adalah sifat
alamiah anak-anak yang memang senang bermain. Anak-anak sangat antusias
untuk mengikuti program olahraga dan permainan sore ini. Banyak dari mereka
yang selalu menanyakan kepada kami mengenai diselenggarakannya kembali
program olahraga dan permainan sore ketika hari sudah menjelang sore.
Sementara yang menjadi faktor pendukung eksternal pada programini adalah
halaman belakang rusun yang luas memudahkan kami memilih tempat untuk
menjadi arena olahraga dan permainan sore tersebut. Selain itu dukungan dari
para elit setempat yang mengizinkan halaman belakang rusun untuk dipakai pun
tak luput dari kelancaran dalam berjalannya program olahraga dan permainan sore
ini.
- Sosialisasi Pembuatan dan Penggunaan BPJS
Berdasar pada tema Indonesia sehat dan tertib serta berdasar penuturan
Ketua RT setempat perihal banyaknya warga rusun yang tidak mengerti seluk
beluk mengenai BPJS sementara mereka sangat membutuhkan BPJS. Seluk beluk
yang tidak mereka mengerti mulai dari cara mengurus untuk membuat BPJS atau
mengganti kartu jaminan kesehatan mereka yang tadinya KIS menjadi BPJS serta
merubah alamat tempat tinggal mereka yang memang merupakan korban gusuran
dan alokasi dari daerah Pedongkelan. Maka kami memutuskan untuk mencoba
membantu warga dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka rasakan
tersebut.
Kami mencoba untuk membantu mereka dalam pembuatan kartu BPJS dan
segala macam perpindahan data baik itu alamat maupun perpindahan kartu
jaminan kesehatan. Kami membantu sembari memberikan informasi kepada
penghuni rusun dalam proses pengurusan BPJS tersebut. Sasaran dari program ini
adalah seluruh penghuni Rusun Pinus Elok Blok B-2.
Adapun faktor pendukung internal dalam program ini adalah keaktifan dan
antusias warga untuk mencoba memahami seluk beluk mengenai BPJS. Selain itu
warga pun cenderung ke arah koperatif dalam memberikan berkas-berkas untuk
memenuhi persyaratan yang ada. Sementara untuk faktor pendukung eksternal
adalah dekatnya jarak antara PUSKESMAS tempat mengurus pembuatan BPJS
dengan Rusun Pinus Elok Blok B-2. Akses lingkungan yang dekat dari
PUSKESMAS memudahkan kami dalam mengurus pembuatan BPJS bagi warga
rusun. Petugas PUSKESMAS bagian BPJS yang ramah dan sabar dalam melayani
kami pun turut andil dalam terlaksananya program pembuatan dan penggunaan
BPJS ini.
- Pojok Belajar
- Operasi Semut
Sasaran dari menanam tanaman hijau adalah seluruh warga rusun baik
yang sudah dewasa maupun yang masih anak-anak utnuk turut serta dalam
program penanaman ini. Adapun penanaman dan alasan anak-anak menjadi
sasaran memiliki tujuan agar semakin terciptanya penghijauan di wilayah rusun
tersebut dan anak penghuni rusun turut dilibatkan agar anak memiliki rasa
tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.
b) Faktor Penghambat:
1. Kurangnya Kesadaran Warga
Dalam proses yang berjalan kurang lebih sebulan, kami melihat warga
yang kurang sadar dalam hal partisipasi dengan kegiatan yang dilakukan.
Sehingga yang merasa antusias hanya anak-anak penghuni rusun saja.
2. Jarak yang Jauh
Perjalanan menuju rusun memakan waktu kurang lebih satu jam bahkan
tidak jarang mencapai dua jam. Hal tersebut dikarenakan akses kendaraan
yang kami gunakan yaitu feeder busway hanya sedikit jumlahnya berakibat
pada waktu datangnya yang busa mencapai 30 menit.
3. Sarana dan prasarana dalam menjalankan program kegiatan kurang
memadai.
4. Keterbatasan dana dalam menunjang pelaksanaan program kerja.
5. Sumber daya masyarakat masih terbilang kurang, karena lokasi KKN
berada di wilayah perkotaan.
6. Hal ini menjadi salah satu faktor penghambat. Hal tersebut dikarenakan
jumlah feeder yang terbatas, yaitu hanya berjumlah dua feeder dan
berakibat pada keterlambatan datangnya bus tersebut. Dengan
keterlambatan tersebut, maka berdampak juga dengan waktu yang tersisa
untuk menjalankan program di rusun tersebut.
Tidak hanya faktor pendukung yang terdapat dalam setiap program yang
diadakan namun juga terdapat faktor penghambat di dalamnya. Berkaitan dengan
faktor penghambat dalam berjalannya program yang diterapkan, terdapat faktor
penghambat baik dari internal maupun eksternal. Berikut penjabaran mengenai
faktor penghambat baik dari internal maupun eksternal dari setiap program yang
berjalan.
- Operasi Semut
Faktor penghambat dari internal pada program kerja ini adalah masih
banyak pula anak-anak yang tidak mendengarkan himbauan untuk melaksanakan
operasi semut ini. Ada beberapa anak yang tak acuh dengan himbaun itu. Dan
untuk penghambat dari faktor eksternal adalah kurangnya contoh sikap dari para
orang dewasa yang ada di lingkungan tersebut dalam menerapkan operasi semut
atau memungut sampah yang berserakan di jalan. Kebanyakan dari orang dewasa
yang ada di rusun bersikap tak acuh terhadap sampah yang berserakan. Perilaku
yang seperti inilah yang membuat anak-anak kecil yang ada di rusun juga meniru
perilaku tak acuh para orang dewasa.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan
dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya
berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat
desa/kelurahan. Sedangkan Revolusi Mental adalah gerakan yang dilakukan oleh
seluruh rakyat Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa
menjadi Indonesia yang lebih baik.
Kelompok 16 KKN RM UNJ 2016 ditugaskan untuk melakukan KKN di
Rusun Pinus Elok blok B2 yang beralamat di Jl. Raya Penggilingan, Komplek
Taman Pulo Indah, Jakarta Timur merupakan rusun yang mulai dihuni sejak tahun
2013. Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Revolusi Mental (KKN RM) yang
dilakukan di Rusun Pinus Elok blok B2 ditemukan masalah-masalah warga, yaitu
masalah kesehatan, pendidikan serta sarana dan prasarana umum.
Dalam bidang kesehatan, warga Rusun Pinus Elok terutama anak-anak masih
kurang memperhatikan masalah kebersihan, maka diadakan sosialisasi kebersihan
dan olahraga serta permainan sore yang dilakukan untukmeningkatkan antusiasme
anak dalam olahraga dan menjaga kesehatan. Selain itu, warga juga kurang
informasi mengenai BPJS kesehatan sehingga diadakan program pembuatan BPJS
Kesehatan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan diadakannya kegiatan-
kegiatan terseut anak-anak jadi lebih peduli terhadap kebersihan dan warga yang
kesulitan dalam membuat BPJS menjadi lebih terbantu.
Selanjutnya, masalah yang cukup signifikan adalah masalah pendidikan.
Beberapa kali ditemukan anak yang sudah menginjak kelas 1 sampai 3 Sekolah
Dasar yang masih kesulitan dalam mengenal huruf dan membaca. Maka dengan
adanya program pojok belajar, anak-anak diberikan kesempatan untuk belajar
diluar lingkup sekolah sehingga anak-anak busa belajar sesuai dengan kebutuhan
dan kekurangannya masing-masing. Dengan adanya program pojok belajar ini,
antusias anak dalam belajar menjadi lebih meningkat.
Dan yang terakhir adalah kurangnya pengetahuan mengenai sarana dan
prasarana umum. Maka diadakannya operasi semut dalam kegiatan pojok belajar
setiap harinya dengan memberikan juga pentingnya membuang sampah pada
tempatnya. Selain itu ada program penanaman bibit tanaman dimana anak-anak
menjadi lebih memahami mengenai tanaman, dan hasil dari tanaman tersebut,
yang merupakan tanaman sayuran dan bumbu dapur, dapat digunakan oleh
masyarakat dalam kelerluan memasak sehari-hari.
B. Saran
Untuk dapat melaksanakan program dengan baik sesuai dengan target dan tujuan,
maka ada hal-hal yang perlu di lakukan dan di perhatikan, yaitu:
Buku:
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta dan Karya. 2012.
Sumber Lain:
http://mommiesdaily.com/2012/09/14/manfaat-main-di-luar-untuk-anak/. Diakses
http://www.ikerenki.com/2013/12/pengertian-arti-makna-definisi-olahraga-
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/03/15-pengertian-pembelajaran-
WIB
Dokumentasi Foto
Keterangan foto:
Keterangan foto:
Gambar di atas merupakan dokumentasi ketika kami mengikuti pengajian
bersama ibu-ibu di rusun yang diselenggarakan di musholla. Tujuan dari kami
mengikuti pengajian bersama dengan ibu-ibu adalah agar kami busa menjalin
kedekatan batin antara kelompok kami dengan warga yang ada di sana. Selain
untuk menjalin kedekatan dengan warga, kami juga bermaksud untuk
memperkenalkan diri kami dan maksud kedatangan kami ke sana. Kami juga
bertujuan untuk melakukan sosialisasi mengenai program yang akan kami
jalankan di sana, sekaligus mempromosikan kepada ibu-ibu untuk mengajak
anaknya supaya belajar di Pojok Belajar yang kami sediakan.
Keterangan foto:
Pada gambar yang ditampilkan di atas menunjukkan bahwa pada hari itu,
kami mulai menjalankan kegiatan pertama kami dari program kerja yang sudah
direncanakan. Saat itu setelah selesai pengajian ibu-ibu sekitar pukul 16.00 WIB
selepas sholat ashar berjamaah, kami mengajar anak-anak agar busa mengaji dan
membaca Al-Quran. Namun melihat kebutuhan mereka dalam proses pengajaran
mengaji dan berdasar pada pengakuan dari mereka sendiri, maka yang kami
ajarkan dimulai dari pengenalan huruf hijaiyah dengan menggunakan media buku
mengaji Iqro.
Gambar 6.
Dari gambar di atas dapat dilihat ekpresi anak-anak yang sangat antusias
dengan adanya kegiatan olahraga sore itu. Meskipun ada beberapa anak yang
tidak mengikuti olahraga sore dan hanya duduk di pinggir lapangan namun tidak
menutupi kebahagiaan mereka ketika melihat teman-teman mereka yang sedang
melakukan olahraga sore. Mereka hanya malu untuk bergabung dengan kami
meskipun sudah diajak untuk bergabung. Tidak hanya anak-anak yang
berolahraga pada sore itu, tetapi kami pun juga turut serta dalam kegiatan olahraga
sore. Olahraga yang dilakukan sore itu cukup menguras banyak tenaga karena
banyak pula keringat kami yang keluar setelah melakukan pemanasan dan lari
berkeliling lapangan.
Keterangan foto:
Keterangan foto:
Keterangan foto:
Lomba Makan
Kerupuk
Keterangan foto:
Lomba ini diadakan pada hari Minggu, tanggal 14 Agustus 2016. Lomba
yang digelar pada hari tersebut adaah lomba penyisihan untuk perlombaan anak-
anak. Menurut penuturan Pak RT, perlombaan untuk anak-anak sengaja
dipercepat agar perlombaan pada tanggal 17 Agustus hanya tinggal finalnya saja
dan langsung dilanjutkan dengan perlombaan untuk ibu-ibu.
Makan kerupuk menjadi salah satu perlombaan yang dipilih untuk dilombakan
karena kerupuk merupakan makanan yang menjadi ciri khas orang Indonesia.
Berbagai macam kerupuk ada di Indonesia. Dan kami ingin memberitahukannya
kepada anak-anak di rusun agar selalu menjaga makanan yang menjadi ciri khas
orang Indonesia ini.
Gambar 12.
Lomba memasukkan
paku ke dalam botol
Keterangan foto:
Lomba ini juga diadakan lebih dulu yakni pada tanggal 14 Agustus 2016.
Mekanisme dari lomba ini adalah pinggang para peserta diikat dengan benang
yang sudah dikaitkan dengan paku. Ujung benang yang dikaitkan dengan paku
diikat dengan arahan paku berada di bagian belakang para peserta agar mereka tak
dapat melihat paku tersebut dengan mudah. Sehingga mereka harus menunduk
dan melongok ke kolong kaki mereka agar busa melihat arah paku bergerak dan
memasukkannya ke dalam botol.
Maksud dari dipilihnya lomba ini bagi anak-anak adalah untuk mengajarkan
kesabaran pada mereka dalam mencapai sebuah keberhasilan. Lomba ini sekaligus
mengajarkan kepada kami agar jangan pernah ragu untuk menengok ke arah
belakang jika memang di belakang kita lah titik kesuksesan kita berada.
Keterangan foto:
Balap karung menjadi lomba pilihan dari pengurus RT setempat. Para peserta
memakai karung dengan cara berlompat agar dapat mencapai garis finish. Ada
satu pelajaran yang dapat memberikan pelajaran hidup bagi anak-anak dari
perlombaan balap karung ini, yakni balap karung mengajarkan kita untuk terus
bergerak mencapai keberhasilan seperti garis finish meskipun diri kita ini tak
bebas karena di sekitar diri kita terdapat fakta sosial yang berlaku di masyarakat.
Fakta sosial yang harus kita turuti itu meskipun mengekang kebebasan kita
layaknya sebuah karung dalam perlombaan balap karung, namun bukan berarti
menjadi penghalang bagi kita untuk menggapai sebuah keberhasilan. Meskipun
dalam perjalanannya kita terjatuh, namun kita harus semangat untuk bangkit dan
mengejar ketertinggalan dari orang yang ada di depan kita.
Gambar 14.
Pemenang lomba dengan Juara I, II, dan III.
Gambar 15.
Pemenang lomba putra dengan Juara I, II, dan III.
Gambar 16. Pemenang lomba putri dengan Juara I, II, dan III.
Gambar 17. Keceriaan anak-anak yang tidak menang lomba
(Gambar 14) Gambar di atas menunjukkan anak-anak yang menjadi juara tiga
teratas dalam lomba campuran. (Gambar 15) gambar di atas menunjukkan anak-
anak yang menjadi juara tiga teratas dalam lomba untuk anak laki-laki. (Gambar
16) Gambar di atas menunjukkan anak-anak yang menjadi juara tiga teratas dalam
lomba untuk anak perempuan. (Gambar 17) anak-anak yang tetap berbahagia
dengan bernarsis bersama meskipun mereka tidak memenangkan lomba dan
menjadi juaranya. (Gambar 18) kami mengabadikan momen bersama setelah
pembagian hadiah perlombaan. Namun di dalam foto ini yang ikut foto hanya para
anak kecil perempuannya saja, dikarenakan anak kecil yang laki-laki sudah sibuk
dengan membuka hadiah yang mereka dapatkan setelah menjadi juara di
perlombaan.
Gambar 19. Pelayanan BPJS bagi warga Rusun Pinus Elok Blok B-2
Keterangan foto:
Foto tersebut merupakan sebuah dokumentasi ketika kami melayani para warga
Rusun Pinus Elok Blok B-2 dalam mengurus BPJS dan juga Akta Kelahiran.
Dalam proses pengurusannya, proses pembuatan BPJS berjalan dengan lancar
meskiun terdapat beberapa hambatan. Namun lain halnya ketika kami mencoba
untuk mengurus dalam pembuatan Akta Kelahiran. Menurut Kepala Dinas bagian
Kependudukan Kelurahan Penggilingan, pembuatan Akta Kelahiran harus
dilakukan oleh yang bersangkutan. Tidak busa ditangani oleh tangan ketiga
seperti kami. Hal ini dikarenakan Dinas Provinsi sedang melakukan penilaian
terhdap kinerja pelayanan kepada masyarakat untuk menilai sampai di mana
kepuasan masyarakat dalam menerima pelayanan dalam bidang kependudukan.
Terlebih lagi dikarenakan persyaratan yang sangat rumit untuk membuat Akta
Kelahiran membuat pihak Kelurahan Penggilingan tidak mengizinkan kami untuk
meneruskan proses pembuatan Akta Kelahiran tersebut.
Gambar 20.
Proses penanaman pohon cabai
Gambar 21.
Anak-anak sedang membantu dalam proses penanaman bibit
Keterangan foto:
Keterangan foto:
Dalam foto di atas nampak beberapa elit setempat dari Rusun Pinus Elok Blok B-
1 dan Rusun Pinus Elok Blok B-2. Saat itu merupakan prosesi penutupan kegiatan
KKN dan pelepasan mahasiswa KKN yang bertugas di sana. Prosesi penutupan
diselenggarakan di pelataran musholla, tempat yang sering kami gunakan untuk
mengadakan proses belajar mengajar. Prosesi penutupan dan pelepasan juga
dihadiri oleh para elit dari Rusun Pinus Elok Blok B-1 karena prosesi penutupan
dan pelepasan tersebut merupakan prosesi penutupan gabungan sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak elit setempat.
Gambar 23. Nasi Tumpeng
Gambar 24.
Kegiatan nonton layar tancap bersama
Keterangan foto:
Keterangan foto:
Foto terakhir merupakan foto bersama yang diambil saat menjelang prosesi
pentupan. Dalam foto itu, kami (kelompok 16) berfoto bersama dengan Dosen
Pembimbing Lapangan kami, yakni Pak Hendra dan juga bersama dengan Ibu
serta Bapak RT. Foto diambil di ruang tamu Pak RT ketika kami sedang
berbincang-bincang menunggu prosesi penutupan dan pelepasan dimulai.