Persamaan Diferensial Orde Satu Dan Dua PDF
Persamaan Diferensial Orde Satu Dan Dua PDF
SATU
TRAYEKTORI
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE N
DENGAN OPERATOR D
TRANSFORMASI LAPLACE
Dalam prakteknya, teorema nilai purata ini mengontrol sebuah fungsi terhadap
turunannya. Sebagai contoh, misalkan f memiliki turunan yang sama dengan nol di
setiap titik, maka fungsi tersebut haruslah horizontal.
Teorema nilai purata membuktikan bahwa hal ini haruslah benar, bahwa
kemiringan antara dua titik di grafik f haruslah sama dengan kemiringan salah satu
garis singgung di f. Semua kemiringan tersebut adalah nol, jadi garis sembarang
antara titik yang satu dengan titik yang lainnya di fungsi tersebut memiliki
kemiringan yang bernilai nol.
Namun hal ini juga mengatakan bahwa fungsi tersebut tidak naik maupun turun.
CONTOH-CONTOH PERSAMAAN
DIFERENSIAL BIASA BERORDE 1, 2, 3
+2 sin = 0
2
+ 3 2 = 0
2
3
+ =0
3
1. Persamaan Linear Orde Pertama
Suatu persamaan yang mengandung satu atau
beberapa turunan dari suatu fungsi yang tidak
diketahui kita sebut persamaan diferensial.
Khususnya, suatu persamaan berbentuk: (Varberg,
Purcell)
, , 1 2 , . . , = 0
Dengan menyatakan turunan terhadap
yang ke- , disebut persamaan diferensial biasa
berorde n.
Persamaan Linear Orde Pertama yang
Umum
Persamaan-persamaan yang sering kita pandang
dapat dibuat dalam bentuk
+ = ()
Pada prinsipnya, suatu persamaan jenis ini selalu dapat
diselesaikan. Pertama-tama kita mengalikan kedua
ruas dengan faktor integral
Yang menghasilkan
+ = ()
Persamaan Linear Orde Pertama yang
Umum
Persamaan yang digunakan adalah
+ = ()
Pada prinsipnya, suatu persamaan jenis ini selalu
dapat diselesaikan. Pertama-tama kita mengalikan
kedua ruas dengan faktor integral
Yang menghasilkan
+ = ()
Pengerjaan Pers. Diferensial
Cara Pengerjaan.
Tentukan faktor Integral nya terlebih dahulu dari
persamaan diferensial tsb.
Kemudian kedua ruas persamaan dikalikan dengan
faktor integral tsb.
Ruas kiri yaitu +
dikenal sebagai turunan dari = ,
sehingga persamaan mengambil bentuk
Lanjutan cara pengerjaan
= Q(x)
Pengintegralan kedua ruas menghasilkan
= Q(x)
sehingga
=
Q(x)
Telaah Ulang Konsep
1. Persamaan diferensial linier orde pertama yang
umum mempunyai bentuk + = .
Faktor integral untuk persamaan ini adalah
______
2. Dengan mengalikan kedua ruas persamaan
diferensial orde pertama dalam Pertanyaan 1
dengan faktor integral membuat ruas kiri
Persamaan Bantu ( ) =
1. 2 + 1 + 2 = 0
2 + 1 + 2 = 2 ( ) + 1 D( ) + 2
= 2 + 1 + 2
= ( 2 + 1 + 2 )
Ekspresi yang terakhir adalah nol, asalkan
2. 2 + 1 + 2 = 0, persamaan 2 adalah persamaan bantu (persamaan
kuadrat biasa yang bisa diselesaikan dengan pemfaktoran atau jika perlu
dengan rumus kuadrat)
Melihat contoh 5
4 3 2
Selesaikan 3 20 2
4
Persamaan dasarnya :
+ 1 1 + . +1 + =
Persamaan ini dapat direduksi menjadi 3 langkah
1. Tentukan penyelesaian umum
= 1 1 + 2 2 ++
2. Tentukan suatu penyelesaian khusus terhadap
persamaan tak homogen tersebut
3. Tambahkan penyelesaian 2 dari langkah 1 dan 2