DRKPL 2013 Pertamina Geothermal Kamojang PDF
DRKPL 2013 Pertamina Geothermal Kamojang PDF
1. Pendahuluan
PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang (PGE Area Kamojang) adalah bagian dari PT
Pertamina Geothermal Energy yang merupakan anak perusahaan PT PERTAMINA (PERSERO) pada
sektor hulu sampai hilir yang menangani kegiatan usaha panasbumi. Kapasitas produksi PGE Area
Kamojang adalah 1.752 GWh/tahun (setara 3,4 juta Barrel Oil Equivalent/tahun). PGE Area Kamojang
mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan ditandai dengan diresmikannya PLTP unit V
oleh menteri ESDM tanggal 12 Januari 2013.
Era baru bagi energi panasbumi di Indonesia
diawali dengan peresmian Lapangan Geothermal
Kamojang milik PT PERTAMINA (PERSERO)
pada tanggal 29 Januari 1983 sebagai lapangan
panasbumi pertama di Indonesia ditandai dengan
diresmikannya PLTP Kamojang Unit I oleh Presiden
Republik Indonesia dan Perdana Menteri Selandia
Baru. Selanjutnya dikembangkan PLTP Kamojang
Unit II & III serta Unit IV yang beroperasi masing-
masing pada tahun 1988 dan 2008.
PGE Area Kamojang terletak sekitar 40 km sebelah
tenggara kota Bandung tepatnya di Desa Laksana,
Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
dengan ketinggian rata-rata 1.500 m dpl.
Keberhasilan PGE Area Kamojang dalam pengelolaan pengusahaan panasbumi dengan menerapkan
integrasi aspek sustainabilitas bisnis panasbumi, lingkungan, serta community Development.
Dengan menerapkan manajemen QHSE integrasi sistem manajemen mutu, lingkungan, dan keselamatan
kerja (ISO 14001, ISO 9001 dan OHSAS 18001), dan menetapkan Rencana Strategis (RENSTRA) sejak
tahun 2008, maka PGE Area Kamojang menjadi menjadi center of excellence perusahaan panasbumi.
Hal ini dibuktikan dengan sustainabilitas operasional lebih dari 30 tahun, PLTP Kamojang Unit IV telah
ter-register dan mendapatkan CERs (Certified Emission Reductions) pada program Clean Development
Mechanism (CDM) di UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change), serta
pengembangan PLTP Kamojang Unit V yang telah ter-register pertanggal 28 Nopember 2012.
Berbagai perhargaan yang telah diperoleh pada periode 2012 2013 sebanyak 31 penghargaan,
diantaranya adalah Penghargaan Energi dari Menteri ESDM, Penghargaan Aditama Bidang K3 dan
Penghargaan Utama Bidang Lingkungan dari Ditjen EBTKE Kementrian ESDM, Penghargaan
Pembangunan Daerah & Kelistrikan dari Dinas ESDM Jabar, Penghargaan Raksa Prasada dari Gubernur
Jawa Barat & BPLHD Jawa Barat, Penghargaan Juara Umum Upstream Improvement & Innovation
Award CIP dari Direktorat Hulu Pertamina, Pencapaian PROPER EMAS dua kali berturut-turut tahun
2010-2011 dan 2011-2012 dari Kementrian Lingkungan Hidup serta sederet penghargaan lain tingkat
Propinsi, Kabupaten,Korporat, Nasional bahkan Internasional.
PGE Area Kamojang menetapkan Kebijakan Perusahaan, menerapkan manajemen QHSE dan
melaksanakan Program Rencana Strategis (RENSTRA). Pelaksanaan RENSTRA meliputi bidang sistem
manajemen lingkungan, konservasi sumber daya, pengelolaan limbah, perlindungan keanekaragaman
hayati serta Community Development yang didukung hasil social mapping. Setelah berhasil dalam
pengembangan pusat pemberdayaan masyarakat sekitar PKBM Annur maka Program unggulan tahun
2012-2013 bertema Sustainable Community Development - Mewujudkan Harmoni Alam dan
Masyarakat yang di dalamnya terdapat program budidaya jamur geothermal, Koperasi Produsen
1|17
Kamojang Sejahtera sebagai wadah kelompok tanaman herbal, ternak domba dan bank sampah, Green
School SD Kamojang, pengembangan borondong, program dusun bersih Kamojang.
2. Sistem Manajemen Lingkungan
Sejalan dengan Misi perusahaan, PGE Area Kamojang sangat memperhatikan sustainabilitas pasokan
energi jangka panjang dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip pengembangan energi secara optimal
yang berwawasan lingkungan. PGE Area Kamojang mengimplementasikan GCG (Good Corporate
Goverment) dan aspek QHSE (Quality, Health, Safety And Environment) dalam kebijakan perusahaan
yang berwawasan lingkungan untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder PGE Area
Kamojang.
PGE Area Kamojang telah mendapatkan
integrasi standar internasional Sistem
Manajemen Lingkungan Mutu, dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (ISO
14001, ISO 9001 dan OHSAS 18001) yang
tersertifikasi oleh Badan Sertifikasi
Internasional Independen, TV Rheinland
sejak tahun 2002. Akreditasi integrasi sistem
manajemen tersebut berlaku secara konsisten
sampai 29 Juni 2015. Ruang lingkup
sertifikasi meliputi manajemen lingkungan,
aspek produksi hulu hilir dan keselamatan
kerja, termasuk sebagai kegiatan yang dinilai
PROPER.
2|17
3. Efisiensi Energi
PGE Area Kamojang memiliki komitmen dan kebijakan untuk melaksanakan efisiensi energi dalam
kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan energi panasbumi. PGE Area Kamojang memasok daya listrik
sebesar 200 MWe untuk jaringan Jawa-Bali melalui PLTP Kamojang Unit IV. PGE Area Kamojang
secara aktif melakukan penghematan dan konservasi energy untuk proses produksi maupun fasilitas
pendukungnya yang dapat dilihat dari penurunan houseload total energi listrik persatuan produk tahun
2011-2012 sebesar 3,48% menjadi 3,40% di tahun 2012-2013 setara dengan penghematan sebesar
422.621 kWh dari tahun sebelumnya.
Tabel 3.1 Status Pemakaian Energi
Program CIP PGE Area Kamojang secara signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan energy absolut
dan sumber daya di lingkungan PGE Area Kamojang dan dapat dilihat pada table dan chart penggunaan
energy tahun 2010-2013 sebagai berikut :
Tabel 3.3. Kegiatan Efisiensi Energi
Dari hasil kegiatan efisiensi energi yang dilakukan pada tahun 2013, PGE Area Kamojang telah berhasil
menurunkan houseload sebesar 0,08% dibandingkan dengan tahun 2012.
PGE Area Kamojang telah melakukan benchmarking intensitas pemakaian energi (houseload) persatuan
produk dengan pembangkit geothermal sejenis yang verifikasi oleh pihak External (Pihak ketiga
Independent untuk Benchmarking) dengan nilai total houseload sebesar 3,4% dan menempatkan PGE
Area Kamojang pada posisi tiga terbaik di dunia.
4|17
Upaya-upaya penghematan sumber daya yang dilakukan PGE Area Kamojang melalui program
Continuous Improvement telah memperoleh beberapa penghargaan diantaranya adalah :
- Medali Gold tingkat nasional
Meningkatkan Efisiensi Pembangkit dengan Optimalisasi Pemakaian Uap di PLTP Kamojang IV
pada saat start up unit.
- Medali Gold Temu Karya Mutu & Produktifitas Nasional-TKMPN (2012).
Medali Gold Tingkat Internasional Asia Pacific Quality Conference- APQC (2013)
- Medali Silver Tingkat Nasional (2013).
Selain penghargaan tersebut, PGE Area Kamojang juga mendapatkan penghargaan dari Kementrian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tertanggal 27 September 2012 dibidang energi atas
komitmen tinggi untuk mewujudkan keseimbangan pasokan energi melalui penyaluran uap panas bumi
yang berdampak penghematan 18.707.107 kl/th dan dukungan ketahanan energi nasional dalam
penyediaan listrik yang beroperasi konstan sepanjang tahun.
4. Penurunan Emisi
PGE Area Kamojang secara konsisten menerapkan perbaikan berkelanjutan kualitas lingkungan hidup
yang lebih baik dengan menetapkan RENSTRA pengendalian emisi meliputi inventarisasi sumber emisi,
implementasi, pemantauan, pelaporan dan benchmarking data beban emisi meliputi bahan pencemar
konvensional maupun Gas Rumah Kaca. PGE Area Kamojang secara berkala melakukan pemantauan
dan evaluasi emisi 3 tahun terakhir dengan hasil sebagai berikut:
PGE Area Kamojang pada satu tahun terakhir berhasil menurunkan emisi sebesar 19,55% untuk
emission factor H2S dengan EF H2S 0,00128 Ton H2S/MWh, penurunan sebesar 27,63% untuk emission
factor NH3 dengan EF NH3 0,00012 Ton NH3/MWh serta penurunan sebesar 3,35% untuk emission
factor CO2 dengan EF CO2 sebesar 0,05956 Ton CO2/MWh.
Gambar D.1
Pencapaian pengendalian emisi yang dilakukan PGE Area Bagi hasil CERs 237.713,66 Euro
Kamojang dengan penerapan perbaikan berkelanjutan
melalui program additionality unggulan PGE Area Kamojang
untuk periode tahun 2012-2013 melalui program Clean
Development Mechanism (CDM) PLTP Kamojang Unit IV
dan Unit V, hal ini dibuktikan dengan teregister dan terbitnya
CERs PLTP Kamojang Unit IV dan teregisternya PLTP Kamojang
Unit V pada 28 Nopember 2013.
Program CDM PLTP Kamojang Unit-IV sudah teregister di
UNFCCC per tanggal 16 Desember 2010 dan mendapatkan kredit
karbon dengan Certified Emission Reduction (CERs) sebesar 92.691
ton CO2 equivalent dan mendapatkan bagi hasil kredit karbon
sebesar 237.713,66 EURO. Hasil monitoring CDM pada tahun 2013, PGE Area Kamojang memiliki potensi
Emission Reduction (ERs) sebesar 398.468 Ton CO2 dan untuk tahun 2012 PLTP Kamojang unit IV memiliki
Emission Reduction (ERs) sebesar 333.419 Ton CO2 pertahun. Selain program CDM, PGE Area Kamojang juga
5|17
melakukan improvement dalam upaya pengurangan pencemar udara melalui kegiatan Continuos Improvement
Program dengan hasil absolut pada 4 tahun terakhir sebagai berikut:
Tabel 4.1 Kegiatan CIP
PGE Area Kamojang melakukan benchmarking pengurangan pencemar udara dengan pembangkit
geothermal sejenis yang verifikasi oleh pihak External dengan hasil faktor emisi NH3 terbaik jika
dibandingkan dengan pembangkit sejenis di dunia sedangkan faktor emisi CO2 masuk dalam 6 besar
dan faktor emisi H2S masuk dalam 2 besar jika dibandingkan dengan pembangkit sejenis dunia.
KMJ KMJ
KMJ
Sejalan dengan program perusahaan dalam hal pengendalian pencemaran udara, perusahaan secara
berkala melakukan uji emisi kendaraan tiap tahun dimana hasilnya 100% kendaraan operasional
memenuhi baku mutu.
Upaya-upaya pengendalian emisi yang dilakukan PGE Area Kamojang melalui program Continuous
Improvement telah memperoleh beberapa penghargaan diantaranya adalah :
- Medali Gold Temu Karya Mutu & Produktifitas Nasional-TKMPN (2012)
- Medali Gold Asia Pacific Quality Conference- APQC (2013)
- Medali Silver tingkat nasional (2013)
6|17
5. 3R LIMBAH B3
Penerapan kebijakan PGE Area Kamojang secara konsisten dalam pengurangan dan pemanfaatkan
limbah B3 dibuktikan sebagai berikut:
Dibentuknya Tim Limbah dengan kualifikasi personal yang kompeten dan tersertifikasi ( SP
001/PGE240/2013-S8, tanggal 11 Januari 2013).
Perusahaan menyusun rencana strategis (RENSTRA) jangka panjang 5 tahunan didukung oleh
anggaran yang memadai.
Pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 dominan dan non-dominan dilakukan secara
kuantitatif
Dilakukannya konsultasi serta diverifikasi oleh Ahli B3 dan TUV Rheinland setiap tahun.
Perusahaan memberikan penghargaan kepada pekerja yang melakukan inovasi dalam
pengurangan dan pemanfaatan limbah B3
dominan maupun non-dominan melalui
program CIP.
Dalam rencana strategis perusahaan, PGE Area Kamojang telah membuat program Additionalitas
pemanfaatan limbah B3 jangka panjang yang tertuang dalam program lima tahunan, seperti terlihat
dalam contoh dibawah ini :
Program : Pengurangan limbah B3 air sisa analisa laboratorium
Indikator Program : Limbah keluaran air sisa analisa di laboratorium berkurang minimal 50% dari
baseline awal dalam 5 tahun.
7|17
PGE Area Kamojang telah melakukan benchmarking pengelolaan limbah B3 dengan pembangkit
geothermal sejenis yang diverifikasi oleh pihak External, (Pihak ketiga Independent untuk
Benchmarking), dengan hasil PGE Area Kamojang pada posisi terbaik.
PGE Area Kamojang memiliki program Additionalitas 3R limbah non B3 yaitu Program Bank Sampah
yang memperdayakan masyarakat sekitar dilakukan dengan memanfatkan sampah dengan cara
melakukan recyle untuk sampah kertas dan plastik sedangkan untuk sampah organik dilakukan
pemanfaatan dengan melakukan program composting. Program Composting mendapat perhatian yang
lebih mengingat potensi pemanfaatannya yang besar.
8|17
Untuk itu, perusahaan telah menyelenggarakan training Composting bagi pekerja, outsourcing dan
masyarakat sekitar, adapaun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Pada periode tahun 2013 sebesar 18.8% dari sampah kertas dan plastik dimanfaatkan dengan
cara recycle sedangkan sisanya diolah di Incenerator
Selama tiga tahun terakhir ini sebesar 100% sampah organik dimanfaatkan dengan cara
composting.
Secara keseluruhan pada periode tahun 2013 sampah yang dimanfaatkan dari sampah jenis
kertas, plastik dan organik sebesar 29.19%.
Persentase pemanfaatan sampah pada periode 2012 menurun jika dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya, hal ini disebabkan oleh menurunnya timbulan sampah organik sehingga
sampah yang dimanfaatkan dengan cara composting menjadi menurun. Sedangkan untuk
persentase pemanfaatan sampah dari jenis kertas dan plastik cenderung stabil setiap tahunnya.
Timbulan sampah non B3 turun 10%.
Implementasi kebijakan Extended Procuder Responsible yang dimiliki oleh PGE Area Kamojang adalah
dengan selalu disertakannya perjanjian penanganan limbah non B3 oleh suplier barang-barang dalam
kerangka acuan kerja di setiap proses pengadaan. Program-program yang dilakukan untuk pengurangan
sampah ini, diantaranya adalah:
1. Implementasi Disposisi On Line, dan arsip online sehingga jumlah penggunaan kertas yang
terdistribusi berkurang
2. Memaksimalkan pemakaian kertas, untuk dokumen yang masih bersifat draft, menggunakan
kertas bekas.
3. Mengurangi penggunaan botol kemasan plastik dengan memakai gelas kaca yang bisa dipakai
berulang-ulang
PGE Area Kamojang telah melakukan benchmarking pengelolaan limbah non B3 dengan pembangkit
geothermal sejenis yang verifikasi oleh pihak External (Pihak ketiga Independent untuk Benchmarking)
dengan nilai timbulan sampah per orang perhari sebesar 0.110 kg/orang/hari dan menempatkan PGE
Area Kamojang pada posisi terbaik.
Grafik 6.1 Benchmarking Pengelolaan Limbah Non B3 Dengan Pembangkit Geothermal Sejenis
9|17
Tabel 7.1 Status penggunaan air PGE Area Kamojang
Dapat disimpukan bahwa PGE Area Kamojang pada tahun 2012-2013 berhasil menurunkan rasio
pemakaian dari tahun 2011-2012 sebesar 25,03 % atau setara dengan 5.128.844 liter
Program Additionalitas konservasi air PGE Area Kamojang sebagai berikut :
Pembuatan Lubang Resapan Biopori
Program ini merupakan bentuk komitmen manajemen yang berada di bawah pengawasan fungsi HSE,
dengan memberdayakan masyarakat sekitar dengan total 750 titik lubang biopori di 8 daerah sebaran
dengan penyerapan air sekitar 6.000 Liter per tahunnya.
Dalam menjalankan program-program Renstra di atas tersebut, PGE Area Kamojang memiliki SDM
yang kompeten dan tersertifikasi dalam bidang konservasi air dengan memiliki SDM yang bersertifikat
EPCM Bidang Air.
Direct Injection System condensate by Natural Gravity
Metode direct injection system kondensat PLTP Kamojang Unit IV memanfaatkan gaya gravitasi ke
sumur reinjeksi dapat mengurangi potensi peggunaan air permukaan 3000 m3/hari, beban emisi dan
penghematan daya sebesar 55 kW.
Penggunaan kondensat saat start up PLTP
PGE Area Kamojang pun menghemat penggunaan air permukaan sebesar 2.932 M3 / tahun untuk
pengisian basin cooling tower dengan mensubtitusi air kondensat saat start up power plant.
Penggunaan kondensat untuk aktifitas pengeboran
Di tahun 2012-2013 PGE Area Kamojang menggunakan air kondensat untuk aktivitas pengeboran
sumur, dimana dengan kegiatan ini dapat menghemat penggunaan air permukaan sebesar 23.296
M3/tahun. Realisasi program Renstra 3R Air PGE Area Kamojang telah berhasil menurunkan beban
penggunaan air permukaan sebesar 5.128,84M3/tahun dan dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Tabel 7.2 Hasil Absolut 3R Air
10|17
Pemanfaatan Air Hujan Untuk Pemakaian Domestik
Pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan domestik menjadi prioritas untuk mengurangi
penggunaan air permukaan dan proses secara berlebihan, salah satunya adalah
pemasangan talang/tandon air hujan di area PLTP Unit IV, dengan total pemanfaatan
air hujan sebesar 1.019 M3 dalam kurun waktu 1 tahun.
Dapat disimpukan bahwa PGE Area Kamojang pada tahun 2012-2013 berhasil menurunkan rasio beban
pencemar air dari tahun 2011-2012 sebesar 28,30 % atau setara dengan 415,5 liter/tahun.
Program Additionalitas penurunan beban pencemar air PGE Area Kamojang sebagai berikut :
Tabel 7.4 Hasil Absolut Penurunan Beban Pencemar Air
11|17
Secara keseluruhan PGE Area Kamojang telah berhasil
menurunkan beban pencemar air sebesar 72,90
M3/tahun pada tahun 2012-2013.
Komitmen perusahaan selama telah 30 tahun
beroperasi, PGE Area Kamojang selalu berusaha
menjaga kelestarian lingkungan di Situ (Danau) Cikaro
dengan program-program dan kegiatan konservasi air
serta penurunan beban pencemaran secara
berkesinambungan. Kualitas sumber mata air Situ
Cikaro secara intensif di ukur untuk memastikan bahwa
air berada dalam ambang batas mutu yang diizinkan, terlihat dari masyarakat sekitar yang
memanfaatkan Situ untuk pemancingan dan keramba budidaya ikan. Selain itu PGE Area Kamojang
menjaga ketinggian air permukaan Situ Cikaro, dimana sampai dengan saat ini tidak pernah terjadi
komplain/konflik sosial terhadap penurunan/kualitas air permukaan Situ Cikaro.
PGE Area Kamojang telah melakukan pencatatan konservasi air di setiap hari dan rekapitulasi data di
setiap bulannya, dimana hasil kinerja pengelolaan air telah di audit oleh pihak eksternal Independent
untuk Audit Energy Efisiensi dan Konservasi Air, Pihak external Independent untuk Tim Kajian Air
Hujan sebagai tim pengkaji serta verifikator kualitas air hujan, Pihak external Independent untuk
Sertfikasi Integrasi Sistem management Lingkungan, Mutu dan K3, untuk melakukan benchmark
konservasi terhadap industri geothermal di tingkat Nasional, Asia, dan Dunia.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 261 tahun 1998 dan dengan menggunakan Indeks
Konsumsi Energi (IKE) sebagai nilai KPI penggunaan air, rata-rata nilai Konsumsi air Spesifik (KAS)
adalah 40 Liter/Orang/Hari di lingkungan kerja perkantoran. Hasil audit adalah konsumsi air PLTP IV
19,3 Liter/Orang/Hari, Kantor Utama 14 Liter/Orang/Hari, WS PML 7,6 Liter/Orang/Hari, sehingga
nilai penggunaan air PGE Area Kamojang lebih kecil jika dibandingkan kebutuhan air bersih
berdasarkan KepMen Kesehatan RI.
Di bidang konservasi air, hasil benchmarking
posisi PGE Area Kamojang berada pada 10 besar
tingkat Dunia, 5 besar Asia, 5 besar Nasional, dan
masuk kategori 25 % terbaik dari seluruh kandidat
hijau terhadap industri sejenis seperti pada Grafik
samping.
12|17
Grafik 8.3 Jumlah jenis burung di Kamojang
Dalam monitoring ini hewan yang telah diinventaris memiliki status konservasi yang berbeda-beda,
berdasarkan data IUCN (International Union for Conservation of Nature), CITES (Convention On
International Trade In Endangered Species), dan Peraturan Pemerintah no.7. tahun 1999 tentang
Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Selain itu endimisitas jenis pun dicantumkan untuk
memperlihatkan kekhasan lokasi jenis tertentu. Diantara fauna-fauna yang dilindungi adalah: 10 jenis
burung berstatus dilindungi berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, 2 jenis
burung masuk katagori IUCN, 4 jenis burung masuk dalam daftar CITES dan 10 jenis burung endemic
Jawa, Sedangkan mamalia yang dilindungi sebanyak 10 Jenis, Jenis Amphibia yang dilindungi
sebanyak 4 jenis dan Reptilia 1 jenis yaitu Phyton reticulatus (ular sanca)
Perlindungan terhadap fauna endemik sangat penting, karena penyebarannya sangat terbatas,
memunculkan resiko yang lebih tinggi terhadap kepunahan jenis-jenis tersebut.
9. Pemberdayaan Masyarakat
Sustainable Community Development - Mewujudkan Keseimbangan Alam dan Kemandirian
Masyarakat
PGE Area Kamojang telah mengimplementasikan Kebijakan
CSR dengan prinsip mengedepankan partisipasi aktif
masyarakat baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi program sehingga keberlanjutan
program terjamin, serta teralokasinya dana khusus CSR
dengan tujuan pemenuhan kebutuhan kelompok rentan melalui
strategi pemberdayaan masyarakat sehingga tercipta
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi,
pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lingkungan. Untuk
mewujudkan kebijakan tersebut, dilaksanakan kegiatan social
13|17
mapping yang dilakukan secara periodik selama 4 tahun sekali. Output dari kegiatan ini antara lain,
teridentifikasinya jaringan sosial yang ada di masyarakat baik individu maupun institusi,
teridentifikasinya masalah sosial, teridentifikasinya potensi sosial, serta teridentifikasinya kelompok
rentan yang menjadi sasaran utama pelaksanaan program.
Hasil social mapping merupakan basis data yang dipakai oleh PGE Area Kamojang untuk penyusunan
dokumen rencana strategis (RENSTRA) yang memuat uraian rencana program dan indikator
keberhasilannya selama 5 tahun, serta rincian kegiatan dalam satu tahun. Setelah berhasil dengan
program PKBM An Nur pada tahun sebelumnya, PGE Area Kamojang berhasil mewujudkan program
unggulan CSR 2013, diantaranya Program Institusionalisasi Budidaya Jamur Berbasis Masyarakat
Dengan Pemanfaatan Geothermal, Program Pengembangan PKBM Annur sebagai Sentra Pemberdayaan
Masyarakat, Pemberdayaan Pengusaha Borondong, Program Budidaya Domba Terpadu untuk para
peternak, Program Pemberdayaan Perempuan melalui Budidaya Tanaman Obat Keluarga
(TOGA)/Herbal, Program Dusun Bersih Kamojang, Program Sehat Bersama Pertamina, Program Green
School, serta Pembangunan Infrastruktur pendukung kegiatan masyarakat. Realisasi dana dan capaian
program sebesar Rp 9.096.533.064,-.
Institusionalisasi Budidaya Jamur Berbasis Masyarakat Dengan
Pemanfaatan Geothermal
(Inovasi Program Pemberdayaan Masyarakat dengan Pemanfaatan
Sustainable Energy)
Inovasi selalu dikembangkan PGE Area Kamojang demi meningkatkan
Alat Sterilisasi Media Pertumbuhan Jamur
kualitas program CSR. Dengan memanfaatkan potensi geothermal yang dengan Uap Geothermal
sustainable, PGE Area Kamojang telah berhasil mensubtitusikan bahan
bakar proses sterilisasi media pertumbuhan jamur berupa gas dan kayu
bakar yang mencemari lingkungan dengan uap geothermal. Di sisi
pengembangan aspek kelembagaan masyarakat, PGE Area Kamojang
telah menginstitusionalisasikan pembudidaya jamur di Dusun Kamojang
dengan membentuk Kelompok Budidaya Jamur Sauyunan, dimana
sebagian besar anggota Kelompok Sauyunan tersebut merupakan pemuda
pengangguran asli Dusun Kamojang yang teridentifikasi dalam pemetaan Jamur Hasil Budidaya
sosial sebagai kelompok rentan. dengan Uap Geothermal
14|17
PKBM An Nur Pengembangan Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Dalam mengembangkan program PKBM An Nur, penolakan dari masyarakat pada awalnya sangatlah
tinggi terutama dari orang tua yang menginginkan anaknya tidak bersekolah tetapi langsung bekerja,
namun dengan inovasi pengembangan life skill yang disisipkan pada kegiatan pemebrlajaran akademik,
PKBM An Nur mampu memfasilitasi murid tidak hanya untuk menuntut ilmu namun juga menambah
penghasilan melalui kegiatan kewirausahaan. PGE Area Kamojang bersama Kegiatan PKBM AnNur
sebagai pusat kegiatan kejar Paket A, B, dan C serta pemberantasan buta huruf lansia dikembangkan
melalui program uatama pelatihan life skill dan kewirausahaan.
Hasilnya pada tahun 2013 pendapatan PKBM AnNur dan
down line-nya dapat meningkat menjadi 300%. PKBM An
Nur juga berhasil mengembangkan pemasaran usaha seperti
keset tenun sampai ke Malaysia. PKBM An Nur melalui Ibu
Tjitjih Rukaesih, Kepala Sekolah PKBM An Nur bersama
PGE Area Kamojang telah mampu menyebarluaskan ilmu
dalam skala nasional. PKBM An Nur telah mendapatkan
banyak apresiasi baik skala Internasional dari UNESCO dan
apresiasi skala nasional melalui liputan khusus kegiatan
PKBM An Nur dalam acara Kick Andy on Location di
stasiun televisi nasional Metro-TV.
Usaha berondong binaan PGE Area Kamojang ini telah mendapatkan Pengrajin Borondong Desa Laksana
penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan atas
keberhasilan memberdayakan ibu rumah tangga. Kelompok yang sudah
mempunyai ijin usaha dan Nomor P-IRT dari Dinkes Kab Bandung ini
juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.
15|17
Jumlah pekerja yang terikat dalam kegiatan produksi Madu Rasa adalah 12 orang yang semuanya adalah
ibu rumah tangga. Setiap bulannya usaha ini mampu menyerap bahan baku sebanyak 2 ton yang didapat
dari petani di sekitar Desa Laksana. Keberhasilan dari segi ekonomi, kelompok usaha Borondong binaan
PGE Area Kamojang berhasil menaikkan pendapatan sebesar 200% .
Pemberdayaan Peternak Domba Terpadu
Jumlah peternak mitra binaan dalam program ini sebanyak 70 peternak
Kegiatan Mitra Peternak Domba
(jumlah awal peternak 20 orang) yang berdomisili di wilayah sekitar
daerah operasi perusahaan. Penguatan kelembagaan dilakukan melalui
pelatihan peningkatan skill berorganisasi juga dilakukan
pengembangan produk turunan ternak seperti pupuk padat dan cair dari
olahan kotoran ternak. Produk turunan tersebut dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan masyarakat yang mayoritas bercocok tanam sayuran
dan tanaman herbal. Dalam kurun waktu 3 tahun, program budidaya
ternak domba ini berhasil menaikkan omzet secara nyata.
Program GREEN SCHOOL
Ditetapkannya SDN Kamojang sebagai sekolah lingkungan hidup oleh Bupati Bandung, mendorong
PGE Area Kamojang untuk mengembangkan program green school yang mendukung program
Adiwiyata KLH dan Kemendikbud. Komponen kegiatan meliputi empat aspek, diantaranya Penyusunan
Kebijakan Berwawasan Lingkungan, Penerapan Kebijakan Berwawasan Lingkungan, Partisipasi Aktif
Warga Sekolah Menjaga Lingkungan, Serta Melengkapi Sarana
Infrastruktur Sekolah Ramah Lingkungan. Bukti keberhasilan program
ini ditunjukkan oleh nilai pengetahuan siswa mengenai kesadaran
lingkungan mencapai angka 8,58 (skala 10) yang artinya tergolong
kategori sangat baik.
Program Dusun Bersih
Kamojang
Pengembangan program
dusun bersih didasari beberapa prinsip pengembangan bank
sampah meliputi penyerapan, peningkatan nilai ekonomis
sampah, serta peningkatan partisipasi masyarakat. Dari segi
nilai penyerapan sampah, program ini berhasil mereduksi
sampah seberat 10,8 ton.
Dalam tahap institusionalisasi
ini, PGE Area Kamojang
telah mampu mendorong
dibentuk dan diresmikannya
Koperasi Produsen Kamojang
Sejahtera, yang merupakan
lembaga yang menaungi
program domba, herbal, dan dusun bersih (bank sampah).
Program Sehat Bersama Pertamina
Program kesehatan diimplementasikan dengan pelaksanaan program
SEHATI (Sehat Anak Tercinta dan Ibu), Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) bagi balita, pemberian alat-alat kesehatan berupa
timbangan balita, KMS, inkubator, dan ambulan, serta peningkatan
peran aktif kader posyandu. PGE Area Kamojang bekerjasama dengan Kader Siaga binaan PGE Area Kamojang
PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) dalam rangka
membentuk kader kesehatan siaga yang siap membantu kelompok rentan ketika dibutuhkan.
16|17
Pembangunan Infrastruktur Pendukung Kegiatan Masyarakat
Komitmen PGE Area Kamojang dalam mendukung pembangunan salah satunya diwujudkan dengan
pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan masyarakat. Program ini rutin dilaksanakan setiap
tahunnya dengan sasaran pembangunan fasilitas publik seperti jalan, toilet umum, gedung sekolah,
gedung puskesmas, bangunan peribadatan seperti masjid, dan pembangunan sarana lain yang sifatnya
mendukung kelancaran perputaran faktor perekonomian masyarakat sekitar.
17|17