JURNAL
Ditulis oleh :
Jurusan : Manajemen
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2014
Bekerja Bukan Ambisi, Bahagia Tak Terganti
JURNAL
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir untuk memperoleh gelar
sarjana strata-1 di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia
Oleh :
Jurusan : Manajemen
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2014
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam jurnal ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila kemudian
hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, saya sanggup menerima
Penulis,
Rizkika Awalia
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL
JURNAL
Jurusan : Manajemen
Dosen Pembimbing
RIZKIKA AWALIA
E-mail : rizkika.awalia@gmail.com
ABSTRAKSI
The study titled Bekerja Bukan Ambisi, Bahagia Tak Terganti case studies
about Family Friendly Policies (FFP) performed in Bank Rakyat Indonesia Branch of
Katamso Yogyakarta. This research aims to knowing how was applicated about FFP in
banking as a form of corporate supported the employees to balance between career and
family happiness is seen from the work-life balance and how the achievement of career
employees who views of work-family conflict faced by the employees in the BRI branch
Katamso Yogyakarta. In this study the author used a qualitative research method with
approach case studies analysis of the situation to analyzing a particular event or
occurrence
The results of this research showed that the application of FFP in banking,
particularly in BRI Branch of Katamso Yogyakarta have not optimally.Analysis carried
out showed that the employees find it difficult to balance the demands of work and
family, so chose not to pursue a career. Not pursue a career does not mean do not want to
have a better position, but do not want to ignore the family because of the quantity of
hours of work overload. Happiness of the family became one of the main factors for not
pursuing career ambitions, although this time the balance between family and pekrjaan
not running optimally, due to the limited time.
PENDAHULUAN
Saat ini perbankan menjadi salah satu lapangan pekerjaan yang banyak
diminati masyarakat. Salah satu contoh masyarakat yang tertarik untuk masuk
dunia perbankan adalah para sarjana ekonomi karena sesuai dengan background
keluarga karena kuantitas jam kerja yang overload. Selain itu beban kerja yang
berlebihan (overload) dapat menurunkan kepuasan kerja karyawan. Hal itu juga
rumah. Tuntutan dua peran dalam dua lingkungan yang berbeda membuat para
Friendly Policies (FFP). FFP adalah istilah yang luas mengenai kebijakan suatu
mengambil sebuah studi kasus dari permasalahan yang dihadapi karyawan dan
keluarga.
Fokus Penelitian
puluh lima) tahun atau lebih karena di usia tersebut rata- rata karyawan
Katamso Yogyakarta dengan masa kerja 10 (sepuluh) tahun atau lebih karena
sudah mengalami berbagai suka dan duka selama bekerja di perbankan. Ketiga,
Karyawan dan karyawati BRI Cabang Katamso Yogyakarta yang sudah menikah
dengan usia pernikahan 10 (sepuluh) tahun atau lebih dan sudah memiliki anak
bagaimana kondisi karir dan kehidupan keluarga karyawan BRI Cabang Katamso
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Pertama, Untuk mengetahui penerapan FFP di dunia perbankan sebagai bentuk
dukungan perusahaan dalam menciptakan prestasi kerja (karir) dan kepuasan kerja
dan memiliki anak. Kedua, Untuk mengetahui kehidupan karir karyawan dan
karyawati perbankan yang sudah menikah dan memilik anak, serta berbagai
hambatan dan solusi yang dilakukan untuk tetap bertahan di perbankan. Ketiga,
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
tuntutan yang semakin besar dengan total jam kerja yang tinggi. Akibatnya
pernyataan Yuile et all (2012) bahwa ketidak seimbangan antara pekerjaan dan
karyawan dan hal itu di tunjukkan dengan pernyataan Sudiro (2008) bahwa
dan Jepang, dimana tingkat penerapan FFP di Eropa lebih optimal dibandingakan
dunia perbankan. Dalam penelitian ini penulis mengambil sebuah studi kasus dari
adalah istilah yang luas mengenai kebijakan suatu perusahaan yang mencakup
pembagian kerja, cuti hamil, cuti mengasuh anak, transfer eksekutif, keterlibatan
telekomunikasi.
FFP oleh Ginn dan Sandell : Tempat kerja seperti keluarga
Ginn dan Sandell (1977) dalam (DAgostino dan Levine, 2011 :95)
Menyatakan bahwa Kebijakan kerja yang membuat tempat kerja menjadi seperti
adanya jadwal kerja yang flexible, dan tempat penitipan anak bisa memungkinkan
(DAgostino dan Levine, 2011 :95) bahwa ideologi peran gender tetap dalam
harapan bahwa seorang harus bisa membatasi komitmen kerja, agar sesuai dengan
yang semakin tinggi, sehingga lapangan kerja merupakan sarana untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Setiap orang mungkin berharap bisa bekerja sebagai pegawai
kantoran. Salah satu lapangan kerja yang menjadi sasaran masyarakat adalah
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
kuantitas jam kerja yang overload. Karyawan merasa kesulitan untuk membagi
waktu antara pekerjaan dan keluarga karena waktu mereka lebih banyak di kantor
Pengertian Karir
dilakukan oleh individu untuk lebih memahami dan sadar akan keterampilan,
minat, nilai, peluang, hambatan, pilihan, dan konsekuensi pada dirinya sendiri.
Jadi hal ini berupaya mengidentifikasikan tujuan yang terkait dengan karir dan
menetapkan rencana untuk mencapai tujuan tersebut (Bernardin dan Russel, 1993
Pengertian Keluarga
bagi para anggotanya yang berada dalam suatu jaringan (Hill, 1998 dalam Lestari,
2012: 6). Keluarga dan pekerjaan merupakan lingkungan yang berbeda. Setiap
orang yang bekerja memiliki peran yang berbeda antara di rumah dan di kantor.
kehidupan pribadi, baik pekerjaan maupun keluarga. bentuk hambatan yang biasa
Work-Family Conflict
Work-family conflict adalah salah satu dari bentuk interrole conflict yaitu
tekanan atau ketidak seimbangan peran antara peran dipekerjaan dengan peran di
dalam keluarga. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya waktu dan energi yang
Beutell, 1985). Tipe-tipe konflik menurut Greenhaus dan Beutell (1985) adalah :
Time-Based Conflict
Merupakan konflik yang terjadi karena waktu yang digunakan untuk memenuhi
satu peran dan tidak dapat digunakan untuk memenuhi peran lainnya
Strain Based Conflict
oleh salah satu peran membuat seseorang sulit untuk memenuhi tuntutan perannya
yang lain.
Merupakan konflik yang muncul ketika pengharapan dari suatu perilaku yang
yang dicapai dalam keluarga dan tempat kerja dapat meminimalkan konflik peran
yang berbeda. (Desrochers, Hilton dan Larwood 2005 dalam Baltes,Clark, dan
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
interprestasi terhadap multi perspektif dari semua partisipan yang terlibat dalam
penelitian (Creswell, 2003: 18). pendekatan kualitatif studi kasus. Studi kasus
tersebut sedang atau telah terjadi, tetapi masih memiliki dampak yang dapat
dirasakan pada saat penelitian dilaksanakan (Yin, 2003: 13). Tipe studi kasus yang
penulis gunakan adalah studi kasus analisis situasi. Jenis studi kasus ini adalah
Lokasi Penelitian
Yogyakarta
Profil Perusahaan
BRI adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia.
Pada awalnya BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria
Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi
7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah
menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan
memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan
publik dengan nama resmi PT. BRI (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai
Dokumentasi
Triangulasi
Gambar 3.7 Macam-Macam Teknik Pengumpulan Data
Sumber : Sugiyono, (2013 : 376)
Wawancara
dan informasi melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tertentu. (Esterberg, 2002 dalam Sugiyono, 2013: 384). Jenis
serta dibantu dengan pancaindra lainnya dengan tujuan untuk memperoleh data
Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non
partisipan. Observasi non partisipan adalah peneliti tidak ikut serta dalam
Triangulasi
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan
oleh data. Bogdan dan Tylor (dalam Moleong, 2007: 280). Analisis data yang
digunakan dalam penelitian kualitatif ini menurut (Sugiyono, 2013: 403) adalah :
Analisis sebelum lapangan merupakan analisis data melalui data hasil penelitian
terdahulu, atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus
penelitian.
Reduksi Data
Konklusi/Verivikasi
Gambar 3.8 Komponen Analisis Data
Melalui tahapan analisis data yang telah dilakukan, maka penelitian ini
1 Gambaran penerapan FFP di BRI belum berjalan optimal, hal itu dapat
dilihat dari jam kerja, kebijakan cuti, family gathering, reward dan
pencapaian karir.
3 Hasil penelitian mengenai pencapaian karir tersebut kemudian dikaitkan
Uji Kredibilitas
Uji Komfirmability
Bagaikan pungguk merindukan bulan merupakan suatu pribahasa yang
menggambarkan suatu hal yang sangat diharapkan namun tak kunjung datang.
Saat ini FFP di ibaratkan seperti pungguk merindukan bulan. Suatu kebijakan
penelitan yang telah penulis lakukan sebelumnya yaitu di BRI Cabang Katanso
Yogyakarta. Dimana Bank merupakan salah satu BUMN yang memiliki kuantitas
jam kerja yang overload. Kondisi ini berdampak pada kehidupan karir dan
keluarga
Reward Punishment
Gambar 4.0 Kebijakan Kerja di BRI
Sumber : Data primer penelitian diolah (2014)
Jam Kerja: Flexible-time hanya
Kebijakan untuk
Cuti bagian tertentu
Kebijakan Menikah
Flexible-time merupakan salah satu bentuk FFP yang digunakan
perusahaan untuk mengurangi tingkat jam kerja yang terlalu tinggi. Kebijakan ini
rumah. Secara umum aturan kerja di BRI masih bersifat formal artinya karyawan
masih harus melakukan pekerjaan di kantor full time dimana jam masuk dan jam
karena tidak ada batasan waktu tertulis untuk jam selesai kerja karena kegiatan
kerja yang dilakukan lebih banyak di luar kantor sehingga jam kerjanya bisa
dianggap 24 jam. Adapun kegiatan dan jam kerja karyawan di BRI dapat dilihat
2004: 514). Dukungan finansial berupa insentif merupakan bentuk reword yang
diberikan oleh BRI. Semakin besar pencapaian target yang didapat maka semakin
memperoleh insentif atau bahkan dalam jangka waktu tertentu karyawan tersebut
harus out karena adanya kerugian finansial atau tidak terpenuhinya target yang
sudah di tetapkan
tahapan.
menciptakan manusia dalam dua jenis yang berbeda yaitu laki-laki dan
bukanlah hanya sekedar hasil rekayasa budaya manusia tetapi telah menjadi
khususnya di BRI ada aturan yang mengatur dan berlaku untuk seluruh karyawan
untuk tidak menjalin hubungan dengan sesama rekan kerja apalagi sampai
menikah.
Di BRI itu kita ada aturan yang tidak diperbolehkan menikah dengan
sesama pekerja BRI jadi kalau ada yang menikah salah satu harus
keluar.(Narasumber, H, 10/03/14, 14.52)
adanya konflik interen anatar sesama rekan kerja yang akan berdampak pada
Kebijakan ini merupakan salah satu sarana yang diberikan perusahaan agar
No Jenis Keterangan
1 Cuti Tahunan Kalau yang buat yang baru-baru itu masa cutinya 12
hari kerja kalau yang masa kerjanya udah di atas 15
apa 20 gitu masa cutinya 18 hari kerja. Jadi cutinya
disesuaikan dengan lamanya masa kerja.
(Narasumber A,11/02/14, 20.15)
2 Cuti Besar Disini itu ada cuti besar untuk karyawan yang masa
kerjanya udah mencapai 6 tahun jadi kalau mau cuti
lama ya di ambil dari cuti besar itu, misalnya pergi
umroh dan naik haji. (Narasumber A, 11/02/14,
20.15)
3 Cuti Melahirkan Kalau cuti melahirkan itu di berikan 3 bulan 1 bulan
sebelum melahirkan kemudian 2 bulan setelah
melahirkan tapi kalau disini cuti itu tidak bisa diambil
mepet-mepet waktu. (Narasumber H, 10/03/14,
14.52
Sumber : Data Primer Diolah (2014) dan Undang-Undang ketenagakerjaan
perusahaan karena adanya hubungan kerja. kompensasi menjadi salah satu tujuan
pokok seseorang untuk bekerja karena dengan pendapatan itulah seseorang dapat
jabatan seseorang. Besaran kompensai tesebut dapat dilihat dari table berikut :
Tabel 4.6 Tingkatan Kompensasi Karyawan
kondisi jam kerja dan beban kerja selama mengabdi di BRI. Masa kerja yang
senior sekitar 30 tahun bagi Narasumber B itu tidak sesuai dengan pengabdiannya.
terus terang saja pendapatan saya sebulan bekerja di kantor, di terminal
itu saya dapatkan hanya lima hari itu cuma jualan makanan ringan dan
minuman saja. (Narasumber B, 18/02/14, 10.00)
bagi masyarakat luas bahwa lamanya masa pengabdian di suatu perusahaan tidak
seluruh karyawan dan keluarganya. Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu tahun
sekali saat perayaan ulang tahun BRI. Seluruh karyawan beserta keluarganya ikut
Hmm kita itu tiap tahun ada family gathering itu biasanya barengan sama
ulang tahun BRI itu memang karyawan dibebaskan atau diberikan
kesempatan sama keluarganya untuk senang-senang dalam ulang tahun
BRI (Narasumber H, 10/03/14, 14.52)
Kegiatan ini dapat mempererat hubungan antar keluarga karyawan, namun
pelaksanaan yang hanya dilakukan satu tahun sekali tidak dapat memenuhi
bersama keluarga.
Bekerja merupakan salah satu bentuk usaha yang dilakukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Setiap orang harus bekerja keras untuk memperoleh
kehidupan yang lebih baik, meskipun tingkatan itu sebenarnya tidak dapat di ukur
dari finansial. Hasil penelitian yang telah di lakukan penulis di BRI Cabang
adalah istilah yang luas mengenai kebijakan suatu perusahaan yang mencakup
Masalah ini telah menjadi pertimbangan penting untuk semua manajer dan harus
dalam praktiknya belum terlaksana dengan baik, hal itu dapat dilihat dari beberapa
karir orang tua yang bekerja, dimana hampir seluruh waktunya dihabiskan dengan
rutinitas pekerjaan yang padat. Kesibukkan yang menyita waktu membuat para
narasumber utama memilih untuk tidak mengejar karir. Tidak mengejar karir bukn
berarti tidak menginkinkan jabatan yang lebih baik melainkan tidak ingin
mengabaikan keluarga lebih lama lagi karena rutinitas pekerjaan yang tinggi.
Narasumber A : Perempuan bekerja itu lebih terpandang
. Narasumber A merupakan salah seorang karyawati BRI yang sudah
mengabdi selama 25 tahun sejak tahun 1988. Menjadi seorang pekerja merupakan
penghasilan sendiri tanpa harus minta pada suami. Menjajaki dunia perbankan
sejak tahun 1988 sebagai karyawati BRI narasumber memulai karirnya sebagai
dengan nasabah.
Kehidupan rumah tangga menjadi salah satu faktor pendukung untuk
terjun di dunia kerja., tetapi bagi narasumber ini bekerja tidak menjadi sarana
untuk mengeksplorasi diri sehingga narasumber ini tidak mengejar karir. Berawal
dari teller hingga saat ini pun narasumber ini tetap bertahan dengan posisinya
sebagai teller.
Dulu saya pernah di tawarkan jadi Mantri tapi saya tidak mau karena
Mantri itukan dibagian marketing waktu kerjanya juga lebih banyak tidak
mengenal waktu dan saya kan disini sendiri di tinggal sama suami.Suami
saya kerja di Jakarta jadi saya tolak tawaran itu, saya juga tidak mengejar
karir jadi saya hanya bekerja tidak untuk berkarir jadi sampai sekarang
saya tetap jadi teller. (Narasumber A, 11/2/14, 20.15)
Bekerja dan menjadi orang tua tunggal itu membutuhkan perjuangan yang
besar. berjuang untuk menjadi yang terbaik dimata keluarga dan di perusahaan.
Karena saya sendiri lebih banyak di luar kota maka, untuk itu kami
sependapat, tidak terlalu ambisi mengejar karir, bekerja sesuai jenjang
reguler, karena tetap lebih mengutamakan keluarga.(Narasumber J,
24/03/14, 21.22)
Menurutnya karir bukanlah hal yang harus terus dikejar, bisa memperoleh
pendapatan sendiri saja itu sudah lebih dari cukup untuknya. Stagnasi bukanlah
dunia kerja dan sistem kerja di BRI. Menjadi seorang pekerja adalah dorongan
yang timbul dalam dirinya sebagai laki-laki untuk hidup mandiri dan kasihan
melihat kerja keras ibunya yang membanting tulang sendirian karena ayah
narasumber ini telah pergi duluan menghadap sang kuasa. Sejak pertama kali
memilih BRI narasumber ini tidak langsung menduduki jabatan yang dia emban
Kalau narasumber B itu dari bawah terus naik-naik gitu kan sampai
akhirnya narasumber ini masuk ke AO dengan grade 5 terus naik lagi
grade 6 sampai sekarang di grade 7 (Narasumber I, 10/03/14, 15.14)
Perjalanan karir yang tidak singkat membawa narasumber ini untuk terus
menjadi yang terbaik. Kinerja narasumber ini saat ini juga bisa dikatakan baik,
bahkan narasumber ini sama sekali tidak pernah tersandung masalah yang
menjadi seseorang yang ambisus akan jabatan. Baginya jabatan bukan segalanya.
Saya tidak ada keinginan. karena gini kalau saya loncat kesana otomatis
saya tidak akan disini lagi pasti saya dipindahkan ke tempat lain. Saya
mengutamakan keluarga. saya tidak mau kalau saya dan anak istri pisah.
harus mengejar karir dan hidup serba berkecukupan, karena bagi narasumber ini
tahun sejak tahun 1997. Menjadi seorang karyawati merupaakn keinginan yang
datang dari dirinya sendiri untuk mencari nafkah. Sebagai karyawati BRI,
narasumber ini memulai karirnya di bagian front liner yaitu teller dan customer
service.
Setelah lama menduduki jabatan sebagai fronliner muncul kebijakan baru
dimana karyawan yang berusia 35 tahun ke atas sudah tidak bisa lagi berada
kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Salah satunya adalah
sebagai Mantri, sehingga Posisi yang diduduku narasumber C saat ini adalah
sebagai Mantri.
Jabatan yang narasumber ini duduki saat ini bukanlah keinginan dari hati
untuk memperoleh kedudukan yang lebih baik dalam perusahaan, namun tidak
dengan narasumber C. Bagi narasumber ini bekerja adalah jalan untuk mencari
harganya. Anugrah ini bagaikan denyut nadi yang selalu berdetak untuk
Kehidupan rumah tangga yang orang tuanya bekerja bisanya memiliki kendala
masalah waktu, dimana waktu yang mereka miliki lebih banyak di habiskan di
kantor. Keterbatasa waktu untuk keluarga tersebut sering kali membuat mereka
karena saat ini narasumber ini hanya tinggal bersama ke dua orang anaknya,
sementara suami narasumber ini bekerja di Jakarta. Menjalin hubungan jarak jauh
dengan suami membuat narasumber ini tidak memiliki pembagian tugas rumah
tangga dengan pasangan. Semua kegiatan rumah tangga narasumber ini kerjakan
sendiri. Jarak bukanlah pengalang bagi narasumber ini untuk membangun dan
sekarang interaksi jarak jauh bisa di lakukan dengan berbagai macam media
Saat ini komunikasinya ya paling telpon atau sms. Saya sama suami saya
itu harus saling terbuka terutama mengenai ekonomi karena sumber
keruwetan itu adalah anak dan uang. Jadi komunikasinya harus jalan.
(Narasumber A, 11/02/14, 20.15)
bekerja di bank itu memang membutuhkan waktu ekstra, sehingga bagi karyawan
kepada anak-anak dan suami bahwa komunikasi merupakan suatu hal penting
Menurut pandangan suami narasumber ini adalah seorang ibu yang selalu bisa
membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. meskipun saat ini mereka di
pisahkan oleh jarak narasumber ini bisa berperan lebih dalam keluarga, tidak
yang menuntut narasumber ini untuk menjadi orang tua tunggal. Orang tua
hubungn jarak jauh dengan suami, karena suami narasumber ini bekerja di luar
Cinta kasih adalah salah satu prinsip yang di tanamkan oleh narasumber B.
dirinya yakin dan percaya bahwa cinta kasih tuhan itu akan selalau ada untuk
Selain bekerja narasumber ini dan sang istri juga mengelola beberapa usaha.
Interaksi narasumber ini dan sang istri memang terbatas tapi mereka tetap terbuka
Meskipun narasumber ini dan sang istri sama-sama bekerja dan sibuk tapi
narasumber ini dan istri selalu menyempatkan waktu untuk sang anak saat
weekend. Saat weekend narasumber ini selalu berkumpul sama keluarga bahkan
namun bagi narasumber ini kehidupan rumah tangganya memang tidak begitu
perjuangan untuk menyatukan dua kepribadian dan pendapat yang berbeda. Hidup
satu sama lain agar tercapai keseimbangan antara karir dan keluarga.
Kalau malam saya suka cerita dengan suami apa yang terjadi kantor.
Suami saya itu pendengar yang baik karena dia pendiam dan sabar.
(Narasumber C, 12/03/14, 16.15)
Jam kerja yang tinggi membuat sang anak merasa kesepian tanpa sang ibu
di rumah dan mereka sering complain kepada sang ibu karena sang ibu sering
pulang malam.
Mereka tidak suka kalau saya kerja di bank karena pulangnya malam.
Mereka minta saya pindah kerja tapi saya selalu beri pengertian ke mereka
kalau mencari pekerjaan itu tidak mudah sehingga mereka bisa mengerti.
(Narasumber C, 12/03/14, 16.15)
pekerjaan dan keluarga keran jam kerja yang tinggi. Kebahagian keluarga itu tidak
hanya dapat dinilai dari lancarnya komunikasi tetapi dilihat dari banyaknya waktu
untuk berkumpul, bertatap muka dan bercanda gurau dengan seluruh anggota
keluarga.
DISKUSI HASIL
Dilema Keseimbangan Hidup
Dilema merupan suatu keadaan yang cukup sulit untuk dihadapi. Keadaan
yang genting membuat manusia tidak ingin mengulang kembali setiap kejadian
merupakan keadalilan dalam menjalankan dua peran yaitu sebagai pekerja dan
orang tua. Pekerjaan adalah salah satu penyebab seseorang tidak dapat
dalah fenomena yang sering terjadi oleh sebagian karyawan terutama karyawan
perbankan. Kuantitas jam kerja yang overload membuat karyawan yang sudah
terutama untuk memantau perkembangan sang buah hati. Hal ini menjadi salah
Jepang dan Indonesia merupakan dua Negara yang berbeda, baik dari
budaya, bahasa, dan karakteristik penduduknya. Salah satu bentuk perbedaan yang
akan di bahas adalah mengenai penerapan FFP antara Indonesia dan Jepang
kerja tersebut akan memiliki dampak yang berbeda terhadap kinerja dan kepuasan
BRI merupakan salah satu lembaga milik Negara yang bergerak dalam
bidang perbankan. Jam kerja di BRI sangat tinggi dan belum ada kebijakan yang
dapat mengimbangi tuntutan antara pekerjaan dan keluarga makan akan berbeda
dunia. Microsoft menrapakan jam kerja yang flexible untukt para karyawan agar
dapat berkumpul dengan keluarga kapanpun mereka mau. Setiap karyawan berhak
FFP di Microsoft . Pernbedaan kerja tersebut dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 7.2 Perbandingan BRI dan Microsoft
dari penerapan FFP tersebut adalah cuti hamil, cuti melahirkan, mengasuh anak.
Negara-negara Uni Eropa membentuk skema cuti melahirkan atas dasar direktif
EC cuti hamil pada tahun 1992 (Directive 92/85/EEC). Penerapan jangka waktu
cuti hamil yang di terpakan di Eropa dapat dilihat dari lamanya masa cuti yang di
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka kesimpulan yang dapat
untuk tidak mengejar karir yang karena beban kerja dan jam kerja yang
overload. Tidak mengejar karir bukan karena mereka tidak mau memiliki
jabatan yang lebih baik melainkan mereka tidak terlalu lama mengabikan
keseimbangan antara karir dan kebahagian keluarga para tenaga kerja Indonesia.
agar para karyawan dapat berkumpul dengan keluarga tanpa terganggu rutinitas
pekerjaan
2. Perusahaaan
Perusahaan di Indonesia harus lebih maju dan jangan mau kalah dengan
menurunkan turn over dan Stress kerja karyawan karena tingkat jam kerja
pengorbanan, jika sudah memilih untuk bekerja maka harus siap menerima
konsekuensi yang ada. Berusaha untuk tetap tidak mengabikan keluarga meskipun
disibukkan dengan rutinitas jam kerja yang padat karena keluargaadalah anugerah
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. 2005. Human Resource Management Tenth Edition. Prentice Hall.
Florida International University.
Greenhaus, Jeffrey. H., & Beutell, Nicholas. J. 1985. Sources of Conflict Between
Work and Family Roles. Academy of Management Review, 10, 76-88.
Diunduh dari http://www.jstor.org pada 09 Januari 2014
Leon,boy; Ericson, Sonny. 2007. Manajemen Aktiva Pasiva Bank Non Devisa,
Pengetahuan Dasar bagi Mahasiswa dan Praktisi Perbankan edisi kedua
Grasindo : Jakarta.
Rahmawati, Siti. 2010. Analisis Stres Kerja Karyawan Pada PT BRI (Persero)Tbk
Cabang Bogor. Jurnal Ilmiah Depertemen Manajemen,FEM. Diunduh dari
http://respository.ipb.ac.id 06 Januari 2014..
Saltzstein, Alan L; Yuan Ting; Grace Hall Saltzstein. Work-family Balance And
Job Satisfaction: The Impact Of Family-friendly Policies on Attitudes of
Federal.Journal of Management and Organization. 2001.Di unduh at
Proquest 18 Maret 2013.
Yin K. Robert, Prof. 2003. Studi Kasus, Desain dan Metode. PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta