Anda di halaman 1dari 3

GARAM BERYODIUM

Kekurangan yodium akan menimbulkan gejala-gejala Gangguan Akibat Kekurangan


Yodium (GAKY), yaitu:

Perkembangan kemampuan anak dan tingkat kecerdasan anak terhambat (IQ rendah)
Pertumbuhan jasmani terhambat, yang meliputi:
Tinggi badannya terhambat
Gangguan pada syaraf gerak
Gangguan pendengaran
Penderita mengalami pembesaran kelenjar gondok pada leher
Pada ibu hamil, apabila kekurangan yodium dapat mengakibatkan keguguran dan bayi mati
saat melahirkan

Sumber-sumber makanan yang mengandung yodium, yaitu:

Jenis-jenis ikan (tuna, salmon, sarden, kerang, udang, kepiting)


Susu sapi dan olahannya
Telur
Sayur-sayuran (kentang, bayam)
Buah-buahan (pisang dan strawberry)

Menguji Kandungan Yodium (Iodine) secara Tradisional

Kupas dan parut singkong yang masih segar.


Tuangkan 1 sendok perasan singkong parut tersebut, tanpa dicampur air, ke dalam tempat
yang kering dan bersih.
Kemudian tambahkan 4-6 sendok teh penuh (menggunung) garam yang hendak kita uji.
Lalu tambahkan 2 sendok teh cuka biang, aduk sampai rata, kemudian biarkan selama
beberapa menit. Bila timbul warna biru keunguan, berarti garam tersebut mengandung
yodium.

Tips untuk mendapatkan garam beryodium dengan kualitas yang baik

Memilih garam yang putih bersih dan kemasannya tidak rusak


Pastikan tertulis kandungan yodium sebesar 30-80 ppm
Hindari membeli garam tanpa kemasan
Lebih baik memilih daram yang dikemas dalam plastic kecil sehingga tidak lama disimpan
dalam keadaan terbuka

Belajar dari pengalaman dan kasus-kasus penyakit yang sering menimpa di masa lalu saat ini ibu-ibu
rumah tangga sudah benar-benar menyadari tentang arti pentingnya menggunakan garam yang
beryodium. Sehingga saat ini sudah jarang didapati lagi kasus anak-anak yang terkena penyakit
gondok, seperti di masa lalu. ( Meski masih ada tetapi sudah sangat kecil jumlahnya ).

Hal ini tidak terlepas pula dari peran pemerintah melalui dinas kesehatan yang begitu gencar dan
aktif mensosialisasi tentang arti pentingnya garam beryodium ini.
Sehingga pada saat ini garam yang beryodium akan begitu dengan mudah ditemui untuk dikonsumsi.
Karena salah satu persyaratan garam untuk konsumsi adalah harus mengandung yodium ini. Dan
ibu-ibu rumah tangga sudah terbiasa mengkonsumsi garam beryodium saat ini.

Masalahnya adalah dan ini masih banyak terjadi ibu-ibu rumah tangga ternyata belum
sepenuhnya mengetahui bagaimana cara yang benar untuk menangani dan memperlakukan
garam beryodium ini.

Sehingga yang sering terjadi, mereka menggunakan dan memakai garam yang memang beryodium,
tetapi ternyata yang dimakan hanya garamnya saja, tetapi hilang yodiumnya.

Artinya kebanyakan ibu-ibu memang mengkonsumsi garam yang beryodium tetapi tidak
mendapatkan kemanfaatan yodiumnya. ( Atau bisa jadi termasuk anda juga ? )

menggunakan garam beryodium

Kok bisa ?

Jawabannya sangat sederhana.

Karena ternyata masih banyak ibu-ibu yang kurang mengetahui, bagaimana cara yang benar dalam
memperlakukan garam beryodium ini.

Satu hal yang harus diketahui, sesuai sifat alamiahnya, garam adalah bersifat Higroskopis.

Artinya, ia merupakan suatu benda yang mempunyai sifat yang mudah menyerap uap air, sehingga
menyebabkan garam mudah lembab.

Selain itu, sesuai sifat fisikanya pula, garam mempunyai titik penguapan yang rendah, sehingga
garam akan mudah menguap.

Dan artinya pula kandungan Yodium dalam garam juga akan mudah menguap.

Ternyata sifat dasar ini belum banyak diketahui oleh para ibu rumah tangga.

Lihat juga :

> Yakin sudah melakukan cara mencuci jamur dengan benar ?

Sehingga ketika menggunakan garam beryodium, mereka melakukan beberapa kesalahan,


diantaranya :

Membeli garam yodium dalam kemasan besar

Membeli garam yodium dalam kemasan besar disamping lebih praktis ( tidak berkali-kali belanja )
juga akan lebih murah. Masalahnya adalah semakin besar kemasannya akan semakin besar peluang
yodium menguap darinya.

Yang benar adalah belilah garam yadium dalam kemasan kecil atau secukupnya saja.
Tujuannya adalah agar jangka waktu pemakaiannya tidak terlalu lama, sehingga Yodium yang
dikandungnya tidak seluruhnya menguap habis sebelum dipakai.

Menempatkan garam yodium dalam wadah terbuka

Yang sering terjadi adalah ibu-ibu rumah tangga menempatkan garam yodium ini dalam wadah
terbuka. Ataupun jika dalam wadah tertutup, masih ada lubang-lubangnya.

Yang benar adalah tempatkan garam beryodium ini dalam wadah yang benar-benar tertutup. Baru
dibuka ketika akan menggunakannya.

Tujuannya jelas, agar kandungan yodiumnya tidak menguap begitu saja. Ingat yodium adalah zat
yang mudah menguap.

Menaburkan garam ketika proses masak memasak makanan

Ini merupakan pemandangan yang benar-benar lazim terjadi.

Namun ternyata salah besar.

Dengan menaburkan garam beryodium ketika atau selama proses memasak makanan, anda tidak
akan mendapat manfaat apa-apa. Karena kandungan yodiumnya akan langsung menguap begitu
saja.

Yang benar adalah, jika menginginkan rasa asin pada makanan, gunakan dan tuangkan saja garam
meja. Sehingga Yodium tidak ikut termasak. Dengan demikian Yodium dapat langsung masuk ke
dalam tubuh tanpa mengalami perubahan.

Garam dimasak dalam masakan yang bergolak di atas api

Sama seperti di atas. Cara ini sangat lazim sekali. Namun dengan cara ini kandungan Yodiumnya
akan langsung melayang ke udara bersama uap air. Sehingga anda tidak akan mendapatkan manfaat
apa-apa.

Nah dengan mengetahui beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh para ibu rumah tangga,
maka mulai sekarang sebaiknya menggunakan cara yang benar dalam memperlakukan dan
menggunakan garam yang beryodium ini.

Jangan sampai kelihatannya mengkonsumsi garamnya tetapi ternyata tidak mendapatkan manfaat
yodiumnya.

Yang perlu juga diketahui, yodium ini ternyata tidak hanya bisa didapatkan dari garam beryodium
saja. Akan tetapi beberapa makanan yang sering dikonsumsi sehari juga mengandung yodium di
dalamnya.

Yodium ini juga bisa didapatkan dari berbagai jenis sayuran, seperti : tomat, kentang, wortel, dan
juga berbagai pangan yang berasal dari laut seperti ikan, kepiting, udang , kerang dan sebagainya.

Dan kebutuhan tubuh manusia akan Yodium ini juga tidak banyak-banyak amat.

Orang dewasa biasanya hanya membutuhkan sekitar 100-115 mikogram ( mcg ) Yodium perhari,
sedangkan ibu hamil dan menyusui memang sedikit lebih tinggi yaitu berkisar antara 125 150
mcg/hari.

Anda mungkin juga menyukai