ELEKTRONIKA INDUSTRI
TENTANG
CHOPPER DC KE DC
Oleh:
Syahrul Hadi
Fahmi Azmar
Taufik Atmanda
Angga Rizki Fajrin
1. Pendahuluan
Chopper DC pada dasarnya merupakan regulator mode pensaklaran yang berfungsi
untuk mengubah tegangan DC yang tidak teregulasi menjadi tegangan keluaran DC yang
teregulasi. Hasil tegangan keluaran chopper dapat lebih besar ataupun lebih kecil dari
tegangan DC sumbernya, hal ini tergantung dari jenis rangkaian mode pensaklaran yang
digunakan.
Pada penelitian ini, akan dibuat sebuah chopper dengan tujuan untuk
memperlihatkan hasil gelombang keluaran dari chopper dengan melakukan pengamatan
melalui osiloskop. Pengerjaan penelitian ini dititik beratkan pada pembuktian gelombang
hasil keluaran dari chopper.
Dengan dibuatnya chopper ini diharapkan dapat membantu terlaksananya praktikum
elektronika daya pada laboratorium konversi energi elektrik, khususnya praktikum
chopper step-up dan chopper step-down.
Hasil dari penelitian ini dapat mengetahui cara kerja chopper dan bentuk gelombang
keluaran yang dihasilkannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Chopper Step Up Dan Step Down
Terdapat dua macam cara untuk mengolah daya yaitu tipe linear dan tipe
pensaklaran (switching). Dalam penelitan ini akan digunakan cara yang kedua dalam
pengolahan daya yaitu menggunakan konverter DC ke DC tipe pensaklaran.
Gambar 1.Konverter DC ke DC
Dan hasil gelombang yang dihasilkan pada beban berkebalikan dengan duty cycle
yang diberikan pada transistor.
b. Chopper step up
Dalam penyelesaian penelitian ini ada beberapa langkah kerja yang dilakukan
untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan, diantaranya :
1. Perancangan perangkat keras
2. Perancangan perangkat lunak
3. Pembuatan alat
4. Pengujian alat
3. Pembuatan Alat
Dari gambar rangkaian yang telah dibuatkan alat chopper step-up dan step
down seperti gambar di bawah ini :
Gambar 10. Alat chopper setp up dan step down
4. Pengujian Alat
Dalam pengujian alat dilakukan terlebih dahulu dibuat alat pendukung untuk
pengambilan data-data yang diinginkan seperti gambar di bawah ini :
Gambar 11. Tampilan Depan Alat
C. Hasil Pengujian
Dari pengujian yang dilakukan untuk masing - masing komponen yang digunakan
seperti BJT,MOSFET dan IGBT pada chopper step up dan step down maka diperoleh
hasil seperti tabel di bawah ini :
Tabel 1. Tabel data Vout BJT, MOSFET dan IGBT pada chopper step down
80V, 10k
Duty BJT MOSFET IGBT V
Cycle (V) (V) (V) perhitungan
(%) (V)
0 0.1 0 0.6 0
90 68 55 67.8 61.02
Gambar 13. Grafik perbandingan Vout BJT, MOSFET dan IGBT pada chopper step
down
Dari data hasil pengujian dapat dilihat hasil pensaklaran yang mendekati perhitungan
adalah hasil pensaklaran dari MOSFET, hal ini disebabkan karena MOSFET
mempunyai waktu pensaklaran yang cepat.
Tabel 2. Tabel data Vout BJT, MOSFET dan IGBT pada chopper step down
20V, 10k
Duty V
BJT MOSFET IGBT
Cycle perhitungan
(V) (V) (V)
(%) (V)
0 19.5 19.8 20.1 20
1 19.5 22 20.1 20.2
2 19.5 23.1 20.1 20.41
3 19.9 23.4 20.1 20.62
4 23.1 23.7 20.1 20.85
5 25.2 24.1 20.1 21.05
6 28.3 24.5 20.2 21.28
7 50.6 25.4 20.3 21.5
8 51.2 25 20.5 21.74
9 52.1 26 20.7 21.98
10 53.7 26.5 20.9 22.22
Gambar 14. Grafik perbandingan Vout BJT, MOSFET dan IGBT pada chopper step
down
Pada data hasil pengujian terlihat nilai tegangan Vo yang dihasilkan IGBT lebih
mendekati nilai perhitungan dibandingkan dengan BJT dan MOSFET.
Komponen BJT
Komponen IGBT
Duty Cycle = 30 %
Duty Cycle = 30 %
Duty Cycle = 50 %
Duty Cycle = 50 %
Komponen MOSFET
Duty Cycle = 30 %
Saat tegangan input 20 V dengan beban 10 k, induktor 10 mH, kapasitor 150 F dan
duty cycle yang di variasikan dari 0, 1, 2, 3 sampai 10, menghasilkan bentuk gelombang
chopper step up sebagai berikut :
Komponen BJT
Duty Cycle = 1 %
Duty Cycle = 2 %
Komponen IGBT
Duty Cycle = 3 %
Duty Cycle = 1 %
Duty Cycle = 2 %
Duty Cycle = 3 %
Duty Cycle = 2 %
Komponen MOSFET
Duty Cycle = 3 %
Duty Cycle = 1 %
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Dari hasil gelombang keluaran, kerja pensaklaran MOSFET lebih baik dibandingkan
dengan IGBT dan BJT.
2. Dari hasil pengujian BJT, Vout yang dihasilkan oleh BJT tidak seiring dengan
kenaikkan nilai duty cycle yang diberikan.
3. Dari hasil pengujian IGBT, Vout yang dihasilkan IGBT selalu lebih tinggi
dibandingkan nilai V perhitungan.
4. Pada BJT dan IGBT, saat duty cycle diatur 90 % dan 100 %, nilai tegangan pada
beban berupa tegangan DC murni yang nilainya hampir sama.
Daftar Pustaka
Wardhana, Lingga, 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroller Seri ATmega8535. Penerbil Andi.
Yogyakarta.