Anatomi Dan Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi Dan Fisiologi Sistem Saraf
Jaringan Penunjang
Mikroglia
Mempunyai sifat fagositosis, bila jaringan saraf rusak maka sel-sel ini
bertugas untuk mencerna atau menghancurkan sisa-sisa jaringan yang
rusak. Jenis ini ditemukan diseluruh susunan saraf pusat dan di anggap
berperan penting dalam proses melawan infeksi. Sel-sel ini mempunyai sifat
yang mirip dengan sel histiosit yang ditemukan dalam jaringan penyambung
perifer dan dianggap sebagai sel-sel yang termasuk dalam sistem retikulo
endotelial sel.
Epindima
Berperan dalam produksi cairan cerebrospinal. Merupakan neuroglia yang
membatasi sistem ventrikel susunan saraf pusat. Sel ini merupakan epitel
dari pleksus choroideus ventrikel otak.
Astroglia
Berfungsi sebagai penyedia nutrisi esensial yang diperlukan oleh neuron dan
membantu neuron mempertahankan potensial bioelektris yang sesuai untuk
konduksi dan transmisi sinaptik. Astroglia mempunyai bentuk seperti bintang
dengan banyak tonjolan. Astrosit berakhir pada pembuluh darah sebagai
kaki I perivaskuler dan menghubungkannya dalam sistem transpot cepat
metabolik. Kalau ada neuron-neuron yang mati akibat cidera, maka astrosit
akan berproliferasi dan mengisi ruang yang sebelumnya dihuni oleh badan
sel saraf dan tonjolan-tonjolannya. Kalau jaringan SSP mengalami kerusakan
yang berat maka akan terbentuk suatu rongga yang dibatasi oleh astrosit
Oligodendroglia
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medula spinalis. SSP dibungkus oleh
selaput meningen yang berfungsi untuk melindungi otak dan medula spinalis
dari benturan atau trauma. Meningen terdiri atas tiga lapisan yaitu
durameter, arachnoid dan piamater.
Rongga Epidural
Berada diantara tulang tengkorak dan durameter. Rongga ini berisi pembuluh
darah dan jaringan lemak yang berfungsi sebagai bantalan. Bila cidera
mencapai lokasi ini akan menyebabkan perdarahan yang hebat oleh karena
pada lokasi ini banyak pembuluh darah sehingga mengakibatkan perdarahan
epidural
Rongga Subdural
Berada diantara durameter dan arachnoid, rongga ini berisi berisi cairan
serosa.
Rongga Sub Arachnoid
Otak
Otak, terdiri dari otak besar yang disebut cerebrum, otak kecil disebut
cerebellum dan batang otak disebut brainstem. Beberapa karateristik khas
Otak orang dewasa yaitu mempunyai berat lebih kurang 2% dari berat badan
dan mendapat sirkulasi darah sebenyak 20% dari cardiac out put serta
membutuhkan kalori sebesar 400 Kkal setiap hari. Otak merupakan jaringan
yang paling banyak menggunakan energi yang didukung oleh metabolisme
oksidasi glukosa. Kebutuhan oksigen dan glukosa otak relatif konstan, hal ini
disebabkan oleh metabolisme otak yang merupakan proses yang terus
menerus tanpa periode istirahat yang berarti. Bila kadar oksigen dan glukosa
kurang dalam jaringan otak maka metabolisme menjadi terganggu dan
jaringan saraf akan mengalami kerusakan. Secara struktural, cerebrum
terbagi menjadi bagian korteks yang disebut korteks cerebri dan sub korteks
yang disebut struktur subkortikal. Korteks cerebri terdiri atas korteks
sensorik yang berfungsi untuk mengenal ,interpretasi impuls sensosrik yang
diterima sehingga individu merasakan, menyadari adanya suatu sensasi
rasa/indra tertentu. Korteks sensorik juga menyimpan sangat banyak data
memori sebagai hasil rangsang sensorik selama manusia hidup. Korteks
motorik berfungsi untuk memberi jawaban atas rangsangan yang
diterimanya.
d. Hipofise
Cerebrum
Terdiri dari dua belahan yang disebut hemispherium cerebri dan keduanya
dipisahkan oleh fisura longitudinalis. Hemisperium cerebri terbagi menjadi
hemisper kanan dan kiri. Hemisper kanan dan kiri ini dihubungkan oleh
bangunan yang disebut corpus callosum. Hemisper cerebri dibagi menjadi
lobus-lobus yang diberi nama sesuai dengan tulang diatasnya, yaitu:
Terdiri atas diencephalon, mid brain, pons dan medula oblongata. Merupakan
tempat berbagai macam pusat vital seperti pusat pernafasan, pusat
vasomotor, pusat pengatur kegiatan jantung dan pusat muntah, bersin dan
batuk.
1. N. Olfactorius
Saraf ini berfungsi sebagai saraf sensasi penghidu, yang terletak dibagian
atas dari mukosa hidung di sebelah atas dari concha nasalis superior.
2. N. Optikus
Saraf ini penting untuk fungsi penglihatan dan merupakan saraf eferen
sensori khusus. Pada dasarnya saraf ini merupakan penonjolan dari otak ke
perifer.
3. N. Oculomotorius
Saraf ini mempunyai nucleus yang terdapat pada mesensephalon. Saraf ini
berfungsi sebagai saraf untuk mengangkat bola mata
4. N. Trochlearis
Pusat saraf ini terdapat pada mesencephlaon. Saraf ini mensarafi muskulus
oblique yang berfungsi memutar bola mata
5. N. Trigeminus
Saraf ini terdiri dari tiga buah saraf yaitu saraf optalmikus, saraf maxilaris
dan saraf mandibularis yang merupakan gabungan saraf sensoris dan
motoris. Ketiga saraf ini mengurus sensasi umum pada wajah dan sebagian
kepala, bagian dalam hidung, mulut, gigi dan meningen.
6. N. Abducens
7. N. Facialias
Saraf ini merupakan gabungan saraf aferen dan eferen. Saraf aferen
berfungsi untuk sensasi umum dan pengecapan sedangkan saraf eferent
untuk otot wajah.
8. N. Statoacusticus
Saraf ini terdiri dari komponen saraf pendengaran dan saraf keseimbangan
9. N. Glossopharyngeus
Saraf ini mempersarafi lidah dan pharing. Saraf ini mengandung serabut
sensori khusus. Komponen motoris saraf ini mengurus otot-otot pharing
untuk menghasilkan gerakan menelan. Serabut sensori khusus mengurus
pengecapan di lidah. Disamping itu juga mengandung serabut sensasi umum
di bagian belakang lidah, pharing, tuba, eustachius dan telinga tengah.
10 N. Vagus
Saraf ini terdiri dari tiga komponen: a) komponen motoris yang mempersarafi
otot-otot pharing yang menggerakkan pita suara, b) komponen sensori yang
mempersarafi bagian bawah pharing, c) komponen saraf parasimpatis yang
mempersarafi sebagian alat-alat dalam tubuh.
11. N. Accesorius
12. Hypoglosus
Saraf ini merupakan saraf eferen atau motoris yang mempersarafi otot-otot
lidah. Nukleusnya terletak pada medulla di dasar ventrikularis IV dan
menonjol sebagian pada trigonum hypoglosi.
Medula Spinalis
Upper Motor Neuron (UMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari
korteks motorik serebri atau batang otak yang seluruhnya (dengan serat
saraf-sarafnya ada di dalam sistem saraf pusat. Lower motor neuron (LMN)
adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari sistem saraf pusat tetapi
serat-serat sarafnya keluar dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem
saraf tepi dan berakhir di otot rangka. Gangguan fungsi UMN maupun LMN
menyebabkan kelumpuhan otot rangka, tetapi sifat kelumpuhan UMN
berbeda dengan sifat kelumpuhan UMN. Kerusakan LMN menimbulkan
kelumpuhan otot yang 'lemas', ketegangan otot (tonus) rendah dan sukar
untuk merangsang refleks otot rangka (hiporefleksia). Pada kerusakan UMN,
otot lumpuh (paralisa/paresa) dan kaku (rigid), ketegangan otot tinggi
(hipertonus) dan mudah ditimbulkan refleks otot rangka (hiperrefleksia).
Berkas UMN bagian medial, dibatang otak akan saling menyilang. Sedangkan
UMN bagian Internal tetap berjalan pada sisi yang sama sampai berkas
lateral ini tiba di medula spinalis. Di segmen medula spinalis tempat berkas
bersinap dengan neuron LMN. Berkas tersebut akan menyilang. Dengan
demikian seluruh impuls motorik otot rangka akan menyilang, sehingga
kerusakan UMN diatas batang otak akan menimbulkan kelumpuhan pada
otot-otot sisi yang berlawanan.
Salah satu fungsi medula spinalis sebagai sistem saraf pusat adalah sebagai
pusat refleks. Fungsi tersebut diselenggarakan oleh substansia grisea
medula spinalis. Refleks adalah jawaban individu terhadap rangsang,
melindungi tubuh terhadap pelbagai perubahan yang terjadi baik
dilingkungan internal maupun di lingkungan eksternal. Kegiatan refleks
terjadi melalui suatu jalur tertentu yang disebut lengkung refleks
1. Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu dikornu motorik atau kornu
ventralis.
Lengkung refleks
o Aferen: sel saraf yang mengantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat (ke pusat refleks)
o Pusat refleks : area di sistem saraf pusat (di medula spinalis: substansia
grisea), tempat terjadinya sinap ((hubungan antara neuron dengan neuron
dimana terjadi pemindahan /penerusan impuls)
o Eferen: sel saraf yang membawa impuls dari pusat refleks ke sel efektor.
Bila sel efektornya berupa otot, maka eferen disebut juga neuron motorik
(sel saraf /penggerak)
Bila saraf spinal membawa informasi impuls dari perifer ke medula spinalis
dan membawa impuls motorik dari medula spinalis ke perifer, maka ke 12
pasang saraf kranial menghubungkan jaras-jaras tersebut dengan batang
otak. Saraf cranial sebagian merupakan saraf campuran artinya memiliki
saraf sensorik dan saraf motorik
Saraf Spinal
Tiga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari medula apinalis dan
kemudian dari kolumna vertabalis melalui celah sempit antara ruas-ruas
tulang vertebra. Celah tersebut dinamakan foramina intervertebrelia.
Seluruh saraf spinal merupakan saraf campuran karena mengandung serat-
serat eferen yang membawa impuls baik sensorik maupun motorik.
Mendekati medula spinalis, serat-serat eferen memisahkan diri dari serat
serat eferen. Serat eferen masuk ke medula spinalis membentuk akar
belakang (radix dorsalis), sedangkan serat eferen keluar dari medula spinalis
membentuk akar depan (radix ventralis). Setiap segmen medula spinalis
memiliki sepasang saraf spinal, kanan dan kiri. Sehingga dengan demikian
terdapat 8 pasang saraf spinal servikal, 12 pasang saraf spinal torakal, 5
pasang saraf spinal lumbal, 5 pasang saraf spinal sakral dan satu pasang
saraf spinal koksigeal. Untuk kelangsungan fungsi integrasi, terdapat neuron-
neuron penghubung disebut interneuron yang tersusun sangat bervariasi
mulai dari yang sederhana satu interneuron sampai yang sangat kompleks
banyak interneuron. Dalam menyelenggarakan fungsinya, tiap saraf spinal
melayani suatu segmen tertentu pada kulit, yang disebut dermatom. Hal ini
hanya untuk fungsi sensorik. Dengan demikian gangguan sensorik pada
dermatom tertentu dapat memberikan gambaran letak kerusakan.
Dibedakan 2 berkas saraf yaitu saraf eferen somatik dan eferen viseral. Saraf
eferen somatik : membawa impuls motorik ke otot rangka yang
menimbulkan gerakan volunter yaitu gerakan yang dipengaruhi kehendak.
Saraf eferen viseral : membawa impuls mototrik ke otot polos, otot jantung
dan kelenjar yang menimbulkan gerakan/kegiatan involunter (tidak
dipengaruhi kehendak). Saraf-saraf eferen viseral dengan ganglion tempat
sinapnya dikenal dengan sistem saraf otonom yang keluar dari segmen
medula spinalis torakal 1 Lumbal 2 disebut sebagai divisi torako lumbal
(simpatis). Serat eferen viseral terdiri dari eferen preganglion dan eferen
postganglion. Ganglion sistem saraf simpatis membentuk mata rantai dekat
kolumna vertebralis yaitu sepanjang sisiventrolateral kolumna vertabralis,
dengan serat preganglion yang pendek dan serat post ganglion yang
panjang. Ada tiga ganglion simpatis yang tidak tergabung dalam ganglion
paravertebralis yaitu ganglion kolateral yang terdiri dari ganglion seliaka,
ganglion mesenterikus superior dan ganglion mesenterikus inferior. Ganglion
parasimpatis terletak relatif dekat kepada alat yang disarafinya bahkan ada
yang terletak didalam organ yang dipersarafi.
Sirkulasi darah pada sistem saraf terbagi atas sirkulasi pada otak dan
medula spinalis. Dalam keadaan fisiologik jumlah darah yang dikirim ke otak
sebagai blood flow cerebral adalah 20% cardiac out put atau 1100-1200
cc/menit untuk seluruh jaringan otak yang berat normalnya 2% dari berat
badan orang dewasa. Untuk mendukung tercukupinya suplai oksigen, otak
mendapat sirkulasi yang didukung oleh pembuluh darah besar.
Bagian ke frontal disebelah atas nervus opticus diantara belahan otak kiri
dan kanan. Ia kemudian akan menuju facies medialis lobus frontalis cortex
cerebri. Daerah yang diperdarahi arteri ini adalah: a) facies medialis lobus
frontalis cortex cerebro, b) facies medialis lobus parietalis, c) facies convexa
lobus frontalis cortex cerebri, d) facies convexa lobus parietalis cortex
cerebri, e) Arteri cerebri media
Arteri vertebralis dipercabangkan oleh arteri sub clavia. Arteri ini berjalan ke
kranial melalui foramen transversus vertebrae ke enam sampai pertama
kemudian membelok ke lateral masuk ke dalam foramen transversus
magnum menuju cavum cranii. Arteri ini kemudian berjalan ventral dari
medula oblongata dorsal dari olivus, caudal dari tepi caudal pons varolii.
Arteri vertabralis kanan dan kiri akan bersatu menjadi arteri basilaris yang
kemudian berjalan frontal untuk akhirnya bercabang menjadi dua yaitu arteri
cerebri posterior kanan dan kiri. Daerah yang diperdarahi oleh arteri cerbri
posterior ini adalah facies convexa lobus temporalis cortex cerebri mulai dari
tepi bawah sampai setinggi sulcus temporalis media, facies convexa
parietooccipitalis, facies medialis lobus occipitalis cotex cerebri dan lobus
temporalis cortex cerebri. Anastomosis antara arteri-arteri cerebri berfungsi
utnuk menjaga agar aliran darah ke jaringan otak tetap terjaga secara
continue. Sistem carotis yang berasal dari arteri carotis interna dengan
sistem vertebrobasilaris yang berasal dari arteri vertebralis, dihubungkan
oleh circulus arteriosus willisi membentuk Circle of willis yang terdapat pada
bagian dasar otak. Selain itu terdapat anastomosis lain yaitu antara arteri
cerebri media dengan arteri cerebri anterior, arteri cerebri media dengan
arteri cerebri posterior.
Medula spinalis mendapat dua suplai darah dari dua sumber yaitu: 1) arteri
Spinalis anterior yang merupakan percabangan arteri vertebralis, 2) arteri
Spinalis posterior, yang juga merupakan percabangan arteri vertebralis.
1. Sebagai bantalan otak agar terhindar dari benturan atau trauma pada
kepala
a. PH : 7,31
d. Ca : 2,32mEq/lt
g. Glukosa : 54 80 mg%
h. SGOT : 0 - 19 unit
i. LDH : 8 50 unit
Prealbumin : 4,6 %
Albumin : 49,5%
Urea : 8 28 mg%
Sel : 1 - 5 limposit/mm3
Refrensi :