Anda di halaman 1dari 71

0 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda

Seri Primer TIKP untuk


Generasi Muda

Primer 1: Pengantar
TIK untuk Pembangunan

Sumber pembelajaran TIK untuk pembangunan bagi


institusi pendidikan tinggi

Penulis Utama:

Professor Usha Rani Vyasulu Reddi

Konsultan TIK untuk Pembangunan, India

ASIAN AND PACIFIC TRAINING CENTRE FOR INFORMATION


AND COMMUNICATION TECHNOLOGY FOR DEVELOPMENT

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 1


Seri Utama: TIK untuk Pembangunan

Isu 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan


Sumber pembelajaran TIK untuk pembangunan bagi insitusi pendidikan tinggi

Buku ini dirilis dibawah Lisensi Creative Commons Attribution 3.0.


Salinan lisensi ini dapat diakses pada http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/.

Semua opini, angka, dan perhitungan yang ditetapkan dalam buku ini adalah tanggung jawab
penulis dan tidak memiliki kaitan apapun dengan PBB.

Sebutan dan penyajian dari materi pada buku ini tidak mengekspresikan apapun mengenai
status hukum suatu Negara, batasan-batasan negaranya, atau otoritas Negara tesebut sebagai
bagian dari opini sekretariat PBB.

Penyebutan nama perusahaan dan produk komersial pada buku ini tidak
menyiratkan dukungan dari PBB.

Kontak:
United Nations Asian and Pacific Training Centre for Information
and Communication Technology for Development (UN-APCICT/ESCAP) Bonbudong, 3rd Floor
Songdo Techno Park
7-50 Songdo-dong, Yeonsu-gu, Incheon City
Republic of Korea

Telepon: 82 32 245 1700-02


Fax: 82 32 245 7712
E-mail: info@unapcict.org http://www.unapcict.org

Copyright UN-APCICT/ESCAP 2011

ISBN: (ditambahkan kemudian)

Desain and Tata Letak: Scand-Media Corp., Ltd.


Dicetak di: Republic of Korea

2 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


PENDAHULUAN
Pentingnya peranan pemuda dalam membantu membangun masyarakat di masa depan tidak dapat
dikatakan sederhana. Setiap generasi memiliki tanggungjawab untuk memberikan pemuda yang dapat
memimpin masyarakat menuju masa depan. PBB memahami bahwa hanya dengan semangat dan
antusiasme yang tinggi dari para pemuda inilah pencapaian generasi kita dapat dipertahankan dan
dilanjutkan untuk kedepannya.

Melalui komitmen bersama untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan, komunitas global telah
melakukan pencapaian yang dapat dikatakan lebih dari cukup selama beberapa dekade terakhir. Meski
masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (TPM) sebelum
tahun 2015, banyak juga pencapaian yang harus diakui telah berhasil dicapai untuk tujuan tersebut.

Dunia kini digerakkan oleh pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Teknologi
atau yang lebih dikenal sebagai majunya dunia komunikasi dan pertukaran informasi, kini sangat
memberi dampak pada setiap aspek kehidupan, terlihat dari cara kita saling berkomunikasi satu sama
lain, bagaimana memahami lingkungan kita, dan cara berinteraksi dengan pemerintah.

TIK memiliki peran yang sangat besar dalam membantu pengembangan peningkatan kualitas
konektivitas dan pengembangan sosial ekonomi di seluruh bagian dunia, termasuk Asia-Pasifik. TIK
membuka peluang dan sumber daya bagi masyarakat suatu daerah untuk dapat berinteraksi lebih
intensif dengan dunia luar, seperti e-Government (pemerintahan elektronik) untuk memperluas layanan
publik, sosial media untuk menyuarakan masyarakat yang termajinalisasi, e-Health untuk penyediaan
pelayanan medis, dan media pembelajaran dalam jaringan (online) yang menyediakan akses
pendidikan kepada mereka yang tidak terjangkau oleh fasilitas pendidikan.

Saat ini ketidakseimbangan infrastruktur, konektivitas, dan keterampilan TIK masih banyak ditemukan
dan menghambat terasanya potensi manfaat yang dimiliki TIK. Adanya perbedaan signifikan antar
daerah yang saling bertetangga dan kelompok sosial di dalamnya, menyebabkan akses TIK antar
daerah, negara, dan masyarakat tidaklah sama. Kesenjangan digital di Asia-Pasifik memang masih
terlihat sebagai salah satu yang terluas di dunia. Hal ini terbukti dengan fakta bahwa Negara-negara di
Asia-Pasifik menempati seluruh spektrum peringkat indeks Pembangunan TIK secara global. Meskipun
banyak terobosan teknologi yang mengesankan dan banyak pemeran kunci di Asia-Pasifik, namun
akses komunikasi dasar masih belum terjamin untuk semua kalangan.

Dalam menjembatani kesenjangan digital dan menyadari potensi TIK yang ada, hal yang paling utama
dibutuhkan adalah kemampuan sumber daya manusia dan institusional. Inilah yang melandasi
didirikannya Asia dan Pacific Training Centre for Information dan Communication Technology for
Development (APCICT) sebagai institusi daerah dari United Nations Economic dan Social Commission
for Asia dan the Pacific (UN/ESCAP) pada 16 Juni 2006. Tujuan utamanya adalah memperkuat usaha
penggunaan TIK yang telah dilakukan ke-62 negara anggota ESCAP beserta asosiasi negara-negara
anggota dalam pembangunan sosial-ekonomi melalui pengembangan kapasitas sumber daya manusia
dan institusional. Mandat APCICT ini merupakan respon terhadap Deklarasi Prinsip dan Rencana Aksi
pada World Summit in the Information Society (WSIS) atau Konferensi Tingkat Dunia dalam Masyarakat
Informasi yang menyatakan: Setiap individu harus memiliki kesempatan untuk memperoleh
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memahami, berpartisipasi, dan memperoleh
manfaat dari masyarakat informasi dan ekonomi pengetahuan.

Sejak awal, APCICT telah semaksimal mungkin mengembangkan kumpulan pengetahuan dan
keterampilan di kalangan pejabat pemerintah dan pemangku kepentingan senior dalam lingkungan
pembangunan melalui sejumlah program inisiatif. APCICT juga telah mengidentifikasi kebutuhan akan
pengembangan kemampuan TIK di kalangan generasi muda pejabat pemerintah dan pemangku
kepentingan pembangunan untuk menjamin tercapainya keberlanjutan pembangunan daerah.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 3


Bagaimanapun, kesenjangan yang ada saat ini merupakan suara-suara instruksi untuk menyiapkan
kemampuan pemuda sebagai pemimpin masyarakat di masa mendatang. Dengan memahami
pentingnya menjembatani kesenjangan ini, APCICT mengembangkan program Pembentukan Pemuda
Masa Kini sebagai Pemimpin Masa Depan dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan TIK
yang dibutuhkan di kalangan para pemimpin dan tenaga kerja pada generasi mendatang.

ESCAP sangat mendukung usaha APCICT dalam memberdayakan generasi muda Asia-Pasifik dan
mengembangkan kemampuan TIK mereka melalui beberapa program, termasuk Seri Primer TIKP
untuk Generasi Muda, sebuah kurikulum inti untuk mahasiswa yang menyediakan keterampilan abad
ke-21 sebagai pengetahuan masyarakat dimana TIK sudah menjadi bagian mendasar dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan lebih dari 56 juta mahasiswa yang terdaftar dalam pendidikan tinggi di Asia-Pasifik,
buku Seri Primer ini dapat dijadikan sebagai sumber acuan yang mendukung semangat Deklarasi
Prinsip WSIS bahwa generasi muda adalah pekerja, pemimpin, dan pengadopsi awal TIK. Oleh karena
itu mereka harus diberdayakan sebagai pelajar, pengembang, kontributor, pengusaha, dan pengambil
keputusan.

Noeleen Heyzer, Ph.D.


Di bawah Sekretaris Umum PBB dan Sekretaris Eksekutif ESCAP

4 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


KATA PENGANTAR
Pada abad ke-21, teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi perangkat penting dalam
pengembangan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan dalam pembangunan. Agar
pembangunan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, sangat penting bagi setiap individu untuk
memahami cara memanfaatkan TIK dan bagaimana TIK dapat bermanfaat bagi negara dan
daerah mereka.

Generasi muda berperan dalam kepemimpinan masyarakat di masa mendatang sebagai


pembuat kebijakan, pengambil keputusan dalam pemerintahan, dunia akademis, sektor swasta
dan masyarakat sipil. Oleh karena itu penting bagi mereka untuk mampu memahami dan
memaksimalkan TIK dalam rangka mencapai tujuan pembangunan. Berdasarkan perspektif ini
terlihat bahwa menciptakan generasi muda yang dan memiliki keterampilan TIK dan memahami
potensinya dalam Pembangunan merupakan kebutuhan yang sangat penting. Namun penelitian
dan penilaian APCICT menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan dan tersedianya
kesempatan bagi generasi muda untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
TIK untuk Pembangunan.

Guna mengisi kekosongan tersebut, buku Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda ini dibuat.
Buku ini ditujukan untuk memberi pemahaman bagi mahasiswa mengenai teknik pemanfaatan
TIK secara efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah Asia-Pasifik

Buku Seri Primer ini merupakan perluasan dari program Pembentukan Generasi Muda Masa
Kini sebagai Pemimpin Masa Depan yang fokus pada pengembangan kemampuan TIKP bagi
generasi pemimpin di masa mendatang. Program ini mendapat dukungan penuh dari negara-
negara anggota United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific
(UN/ESCAP).

Untuk memperlengkapi negara-negara anggota dengan peralatan dan pengetahuan yang


dibutuhkan untuk memanfaatkan teknologi dalam pembangunan sosial-ekonomi, saat ini
APCICT telah mengimplementasikan program unggulannya, yaitu Academy of ICT Essentials for
Government Leaders (Academy). Program Akademi ini diluncurkan pada 16 Juni 2008 dalam
pertemuan menteri OECD di Seoul. Akademi ini terdiri dari 10 modul yang meliputi berbagai
topik dalam TIKP. Masing-masing modul telah dikonseptualisasikan, dikembangkan, dan
diimplementasikan dengan pendekatan yang melibatkan partisipan secara inklusif. Melalui
program Academy ini, pejabat pemerintah dan pengambil keputusan dapat mempelajari
bagaimana negara mereka dapat memaksimalkan pemanfaatan TIK untuk mencapai tujuan
pembangunan nasional.

Bersama dengan buku Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda, program Academy bertujuan
untuk meningkatkan kecakapan dan mengembangkan pemahaman umum pada generasi muda
sebagai pembawa perubahan agar dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang
lebih inklusif dan tangguh. APCICT fokus pada pemberdayaan generasi muda karena mereka
adalah aset paling berharga yang dapat berkontribusi besar dalam pembangunan. Selain itu,

TIK juga memberikan kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk melakukan
perubahan positif untuk lingkungan masyarakat. Sebagai Netizen atau masyarakat dengan
koneksi Internet, mereka kini memiliki kemampuan untuk berhubungan, berinovasi, dan
berpartisipasi dengan lebih efektif dalam proses pengambilan keputusan. Dengan menggunakan
buku Seri Primer sebagai sumber pembelajaran, mahasiswa diharapkan tidak hanya
memperoleh ilmu dan wawasan yang berharga, tetapi juga terinspirasi untuk memanfaatkan
kreativitas dan energi yang mereka miliki untuk melakukan perubahan demi dunia kehidupan
yang lebih baik dengan memaksimalkan penggunaan TIK.

Proses pengembangan buku Seri Primer ini melibatkan pendekatan sesuai permintaan yang

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 5


komprehensif guna mendapatkan pemahaman dan memberikan respon yang sesuai dengan
kebutuhan generasi muda terhadap pendidikan TIKP. Pendekatan yang digunakan juga meliputi
penelitian terhadap status terkini pendidikan TIKP di universitas-universitas dan pendidikan tinggi
lainnya di Asia-Pasifik untuk mengetahui sejauh mana lingkup TIKP pada setiap program dan
jurusan. Selain itu pendekatan yang dilakukan juga melibatkan serangkaian konsultasi, rapat,
dan pelatihan dengan pemangku kepentingan terkait untuk merancang konsep dan menciptakan
kerangka kerja buku Seri Primer ini. Melalui proses pengembangan buku Seri Primer ini,
APCICT menerima dukungan yang begitu banyak dari sejumlah pemangku kepentingan dari
berbagai daerah dan negara. Untuk itu APCICT mengucapkan terima kasih kepada semua
partisipan rapat dan pertemuan yang dilakukan sebagai bagian dari proses penyusunan buku ini,
juga bagi semua orang yang telah memberikan respon, kritik, dan saran yang sangat bernilai
guna memperkuat pendidikan TIKP di Asia-Pasifik.

Tidak lupa juga, ACPICT mengucapkan terima kasih kepada setiap individu maupun organisasi
yang telah berkontribusi dalam mengembangkan dan mengulas Isu 1 dari buku ini: Pengantar
TIK untuk Pembangunan. Lebih dari 100 profesor dari berbagai universitas dan semua
pemangku kepentingan di bidang pendidikan, pembangunan, dan TIK yang telah memberikan
inspirasi dan pengalaman berharga mereka untuk buku ini. Ucapan terima kasih juga kami
sampaikan kepada mahasiswa dan peserta magang yang telah memberikan saran yang telah
membantu membentuk dan memperhalus cakupan dan desain dari buku ini. Dan secara khusus
APCICT mengucapkan terima kasih kepada Usha Reddi, sebagai penulis utama Isu 1 dari buku
ini, untuk dedikasinya berusaha keras menciptakan terobosan berupa sumber pembelajaran
utama bagi pelajar di Asia-Pasifik. APCICT juga menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi
dari Asian Disaster Preparedness Center, Shahid Akhtar, Christine Apikul, Richard Labelle,
Maria Juanita R. Macapagal, dan seluruh orang yang telah memberikan banyak keahlian dan
dukungannya guna memperkuat isi buku ini. Terakhir, APCICT menyampaikan rasa terima kasih
kepada Pemerintah Republik Korea untuk dukungan finansial yang diberikan dalam
pengembangan buku ini.

Hyeun-Suk Rhee, Ph.D.


Direktur
UN-APCICT/ESCAP

6 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


TENTANG ISU 1 PADA SERI PRIMER
Pembangunan adalah perubahan. Perubahan untuk sesuatu yang lebih baik. Semua
lapisan pemerintah, terlepas dari ideologi politik yang ada di dalamnya, diharuskan
membawa perubahan ke dalam sistem sosial dan politik. Hal ini dapat berarti perubahan
dalam sistem pelayanan kesehatan guna membantu masyarakat miskin dan lanjut usia;
atau penyediaan akses terhadap pendidikan dasar untuk seluruh kalangan masyarakat.
Dalam hal ini, negara harus menggunakan segala macam strategi dan kekuatan untuk
melakukan percepatan dalam proses perubahan ini. Teknologi Informasi dan Komunikasi
adalah salah satu strategi yang harus diimplementasikan oleh suatu negara.

Terkadang, kaitan antara TIK dengan tujuan pembangunan terlihat sangat jelas, tapi di lain
waktu terlihat sangat tidak jelas. Walaupun demikian, miliaran dolar dihabiskan setiap
tahunnya oleh organisasi pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta untuk
proyek TIK. Tentunya dengan harapan besar agar proyek tersebut berhasil. Sayangnya
sebagian proyek tersebut berhasil, dan sebagian lainnya gagal. Untuk mengetahui alasan
dibalik kesuksesan dan kegagalan tersebut dibutuhkan pemahaman mengenai TIK dan
pembangunan itu sendiri.

Buku ini berusaha memberikan pengantar dan pendahuluan mengenai keterkaitan antara
TIK dan pencapaian tujuan pembangunan manusia dalam masyarakat. Saat ini muncul
sebuah disiplin ilmu baru yang disebut Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
Pembangunan (TIKP). Istilah TIKP akan digunakan dalam pembahasan pada buku ini.

Seri primer ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dasar bagi mahasiswa sarjana
maupun pasca sarjana sebagai titik awal eksplorasi akan dimensi yang berbeda yang
terhubung melalui berbagai studi kasus penerapan TIK dalam sektor-sektor utama
pembangunan di negara-negara Asia-Pasifik. Tujuannya adalah memberikan pemahaman
multidisiplin yang lebih mendalam tentang bagaimana TIK dapat digunakan untuk
pembangunan sosial ekonomi dan untuk membekali mahasiswa dari berbagai bidang, mulai
dari hal teknis hingga ilmu sosial, dengan pemahaman yang dibutuhkan untuk
menggunakan TIK guna mencapai tujuan pembangunan nasional. Buku ini dapat digunakan
oleh semua mahasiswa karena tidak secara detail terfokus pada suatu aspek tertentu, dan
buku ini juga menghindari penggunaan istilah teknis bidang studi tertentu yang terkait
dengan TIKP.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 7


TUJUAN PEMBELAJARAN
Buku ini bertujuan untuk:

Memperkenalkan mahasiswa kepada konsep dasar TIK dan peranannya dalam


pengetahuan masyarakat dan pencapaian tujuan pembangunan dalam suatu masyarakat.

Memberi pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana TIK dapat digunakan
untuk mencapai tujuan pembangunan sosial dan ekonomi di berbagai sektor
pembangunan, dan memberikan studi kasus, baik yang berhasil maupun yang gagal.

Menyediakan kerangka berorientasi pembangunan untuk mengelola dan mengevaluasi


proyek berbasis TIK atau proyek yang didukung TIK serta pengaruhnya pada sektor sosial.

HASIL PEMBELAJARAN
Setelah membaca buku ini, mahasiswa diharapkan memahami pengetahuan dasar dan peka
akan potensi yang dimiliki TIK dalam mendukung pembangunan sosial ekonomi, serta dapat
meningkatkan potensi ini di bidang kerja mereka nantinya.

Secara spesifik, buku ini membekali mahasiswa dengan:

Kerangka konseptual untuk memahami proses pembangunan sosial ekonomi, dan peranan
dari informasi dan TIK dalam proses pembangunan.

Pengetahuan dan keterampilan baru untuk membantu langkah perencanaan,


pengembangan, implementasi, dan pengelolaan TIKP agar efektif.

8 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


BAGAIMANA MENGGUNAKAN BUKU INI
Dalam rangka menyajikan logika dan urutan agar dapat bermanfaat bagi mahasiswa dari
berbagai disiplin ilmu, buku ini telah disusun sedemikian rupa sebagai bahan bacaan untuk tiga
kredit mata kuliah dengan durasi empat belas minggu dalam satu semester. Meskipun urutan
yang telah disusun untuk setiap bagian akan mengacu pada bagian lain, masing-masing bagian
juga tetap dapat digunakan sebagai suatu bagian tersendiri. Pengajar atau Institusi terkait dapat
menjadikan buku ini sebagai bahan bacaan utama atau hanya sebagai bahan pengayaan, baik
dari sebagian isi buku maupun keseluruhannya sesuai dengan persyaratan individu atau
kebutuhan mahasiswa.

Buku ini menyediakan dasar-dasar pemahaman dan sebagai pengantar, bukan teks definitif dari
suatu mata kuliah. Buku ini juga dapat digunakan bersama dengan serial modul Akademi Esensi
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pimpinan Pemerintahan dari APCICT untuk
mendapatkan perspektif yang komprehensif tentang permanfaatkan TIK untuk pembangunan.
Selain itu buku ini juga dapat digunakan sebagai bacaan pendukung dari buku teks utama yang
digunakan oleh pengajar. Bacaan tambahan yang dibutuhkan dapat dilihat di akhir setiap bagian
sebagai nilai tambah dan perspektif global yang disediakan oleh bacaan ini

Buku ini terbagi atas tiga bagian dan 12 bab. Masing-masing bagian diawali dengan tujuan
pembelajaran dan hasil yang diharapkan sebagai bahan evaluasi kemajuan pembaca. Setiap
bab pada buku ini memiliki soal-soal latihan untuk membantu pembaca mengecek pemahaman
mereka terhadap isi pembahasan. Soal-soal latihan dimaksudkan untuk meningkatkan interaksi
proses belajar antara mahasiswa dengan pengajar dan mendorong mahasiswa untuk berfikir
sesuai dengan isu yang diberikan.

Pada buku ini juga tersedia studi kasus untuk pembahasan dan analisis, khususnya untuk
memperdalam pemahaman terhadap konsep utama dan prinsip-prinsip yang diterapkan pada
proyek dan program di dunia nyata. Tugas dan analisis studi kasus merupakan dasar proses
pembelajaran yang harus dilakukan dengan serius.

Sebagai tambahan, buku ini memuat sinopsis pendek berjudul Aksi Pemuda tentang apa yang
telah dilakukan dan dapat dilakukan pemuda di bidang TIKP. Sinopsis tersebut memasukkan
inovasi dan proyek teknologi yang diinisiasi oleh pemuda dari seluruh dunia dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup dari kemiskinan dan marjinalisasi di dalamnya. Pada sinopsis ini
juga terdapat saran-saran bagaimana pemuda dapat menilai dan mengembangkan kemampuan
mereka di bidang TIKP. Sinopsis ini bertujuan untuk menginspirasi mahasiswa agar segera
memulai aksi secara nyata, diluar sekedar pembelajaran di kelas.

Mempelajari TIK dan peranannya dalam pembangunan merupakan proses yang sedang
berlangsung. Studi kasus dapat berubah dari satu daerah ke daerah lain dan dari satu negara ke
negara lain, sehingga seri primer perlu disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.

Terakhir, buku ini tidak hanya ditujukan untuk mahasiswa yang akan bekerja di bidang yang
berkaitan dengan TIKP. Tujuan dari buku ini adalah agar semua dapat mempelajari dan
menyadari pentingnya potensi TIKP, dan dapat meningkatkan kesadaran tersebut meskipun
tidak secara khusus bergelut di dunia TIKP. Pekerjaan apapun yang mereka pilih nantinya, baik
itu pegawai negeri, pengacara, dokter, atau pekerja swasta, pengetahuan mengenai TIKP yang
didapatkan dari buku ini akan sangat bermanfaat.

Buku ini dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai untuk memahami berbagai aspek dan isu
dasar dalam TIKP. Pengajar dapat menggunakan buku ini sebagai materi tambahan dalam
mengajar dan sebagai sumber materi yang tidak selalu dapat ditemukan di Asia-Pasifik. Buku ini
paling baik digunakan oleh pengajar dengan tambahan ide, pengayaan, dan studi kasus dengan
latar belakang lokal sesuai dengan negara masing-masing.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 9


Pengajar tamu diundang untuk memperkaya dan memodifikasi studi kasus yang ada, dan/atau
melengkapi seri ini dengan studi kasus, tugas, dan pertanyan yang menurut mereka akan lebih
bermanfaat dan efektif untuk mahasiswa.

Jika soal-soal latihan dan tugas kelompok dapat memacu kemampuan kerjasama dan
kolaborasi tim dapat diberikan, hal ini akan sangat membantu karena TIK untuk Pembangunan
sangat mementingkan kerjasama dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki masing-masing individu untuk mencapai keberhasilan dalam proyek yang dikerjakan.

Pengajar dapat menggunakan contoh pengembangan dan analisis studi kasus yang disediakan
dari negara masing-masing sesuai konteks. Pengajar diharapkan dapat mengembangkan dan
mengolah kembali contoh yang ada sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Panduan yang Disarankan untuk Studi Kasus TIKP (maksimum 2000 kata)

Judul studi kasus

Mitra utama
Tanggal dimulainya proyek dan
durasi proyek
Status proyek (sedang
berlangsung, selesai, dll)

Pendahuluan singkat

Deskripsi kasus, termasuk kondisi Latar belakang proyek?


dan konteks, dan dimana serta Siapa yang memulai proyek?
bagaimana kasus ini berkaitan Siapa target yang merasakan manfaatnya?
dengan konteks TIKP Siapa yang menjadi penyedia layanan?
Bagaimana langkah awal pengerjaannya?
Apakah ada pemenang utamanya?
Apakah melibatkan kemitraan dengan pihak lain?

Pengelolaan proyek dan Bagaimana proyek ini dikelola? Oleh siapa?


evaluasinya Apakah ada evalusasi independen terhadap proyek?
Apa temuan utama dari evaluasi yang dilakukan?

Identifikasi kelebihan dan Bagaimana kelebihan dan kekurangan tersebut


kekurangan mempengaruhi hasil dari langkah awal yang
dilakukan?
Permasalahan yang dicerminkan

Pertanyaan dan soal-soal latihan

Komentar dan tambahan

Sumber dan referensi

Buku ini bukan satu-satunya sumber terlengkap dan juga bukan buku yang dapat digunakan
hanya untuk konteks pembangunan ataupun TIKP. Referensi yang digunakan adalah materi
yang yang diberikan sukarela atau tersedia secara bebas pada domain publik di Internet.

Dengan perubahan yang terjadi di dunia TIK dan berkembangnya pengalaman di bidang TIKP,
perbaikan dan penambahan pembahasan oleh pengajar berdasarkan pemahaman dan
pengalaman pribadi sangat diharapkan guna meningkatkan hasil pembelajaran dan kualitas isi
buku ini sendiri. Selain itu, juga sangat diharapkan agar buku ini dapat berguna sebagai buku
teks yang dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan berbagai ragam pengalaman di Asia-
Pasifik. Buku ini bukanlah sebuah akhir, namun sebuah langkah awal dari petualangan
pembelajaran dan eksplorasi.

10 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


DAFTAR ISI
Pendahuluan 3
Kata Pengantar 5
Tentang Isu 1 pada Seri Utama 7
Tujuan Pembelajaran 8
Hasil Pembelajaran 8
Bagaimana Menggunakan Buku Ini 9
Daftar Studi Kasus 13
Daftar Catatan Aksi Generasi Muda 13
Daftar Kotak 13
Daftar Gambar 14
Daftar Tabel 15
Daftar Akronim 16
Daftar Ikon 18

Bagian I Konsep 19
Pengantar Bagian I

Bab 1: Memahami Makna Pembangunan 21


1.1 Memahami Pembangunan Manusia 21
1.2 Framework Pembangunan Manusia dan Tujuan Pembangunan Global 23
1.3 The Millennium Development Goals 25
1.4 Mengelola Pembangunan Manusia 28
1.5 Komunikasi dan Pembangunan 31
1.6 Mengaitkan TIK dengan Tujuan Pembangunan Global 34
1.7 Tren terkini dalam TIKP 35
1.8 Dari Pengetahuan Ekonomi ke Pengetahuan Masyarakat 37
1.9 Menjembatani Kesenjangan Digital 40
1.10 Peranan Framework dan Organisasi Pembangunan Internasional 42

Bab 2: Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pembangunan 51


2.1 TIK dalam Kehidupan 51
2.2 Memahami TIK: Lingkup dan Definisi 52
2.3 Membongkar Teknologi 54
2.4 Karakteristik TIK 59
2.5 Tren dalam Evolusi dan Perkembangan TIKP 62

Bagian II Penerapan 71
Pengantar Bagian II

Bab 3: Penerapan TIKP pada Sektor Utama Pembangunan 75


3.1 TIK dalam Pertanian dan Pengentasan Kemiskinan 75
3.2 TIK dalam Pendidikan 82
3.3 TIK dalam Gender 91
3.4 TIK dalam Bidang Kesehatan 97

Bab 4: Penerapan TIKP dalam Pembangunan Berkelanjutan 105


4.1 TIK dalam Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim 106
4.2 TIK dalam manajemen Risiko Bencana 110

Bab 5: Penerapan TIKP dalam Tata Kelola dan Perdamaian 117


5.1 e-Government dan e-Governance 117

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 11


5.2 TIK, Keterikatan Warga Negara, dan Akuntabilitas Sosial 121
5.3 TIK dan Perdamaian 123

Bab 6: Penerapan TIKP dalam Kebudayaan dan Pariwisata 127


6.1 TIK dan Pelestarian Keragaman Budaya 127
6.2 TIK dan Pariwisata Daerah 129

Bagian III Manajemen 135


Pengantar Bagian III

Bab 7: Masalah dalam Manajemen Proyek 139


7.1 Kebijakan dan Pemerintahan 140
7.2 Siklus Proyek TIKP 142
7.3 Manajemen Perubahan 154
7.4 Membangun Kemitraan untuk TIKP 157

Bab 8: Manajemen Konten 165


8.1 Isu Konten dan Pengembangan Konten 165
8.2 Etika, Hak Cipta, dan IPR 168

Bab 9: Manajemen Teknologi 173


9.1 Akses Teknologi 173
9.2 Pilihan Teknologi 175
9.3 Biaya Teknologi 176

Bab 10: Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia TIKP 179


10.1 Pemerintah dan Pejabat Publik 180
10.2 Pengembangan Kapasitas di Masa Depan 181

Bab 11: Evaluasi Proyek TIKP 185


11.1 Konsep dalam Evaluasi 185
11.2 Tahapan Evaluasi 186
11.3 Pendekatan, Metodologi, dan Perangkat 187
11.4 Motodologi Evaluasi 188
11.5 Mengevaluasi Intervensi pada TIKP 190

Bab 12: Kesimpulan 197

Tambahan 199
Direktori Organisasi, Institusi, dan Badan-Badan Internasional dan Regional 205
Bacaan yang Dianjurkan 211
Kunci Jawaban untuk Pertanyaan Uji Kemampuan 217

12 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Daftar Studi Kasus

Kasus 1. Bhutan dan Tingkat Kebahagiaan Nasional 29


Kasus 2. Menghubungkan Nangi 47
Kasus 3. Reuter Market Light, India 76
Kasus 4. Undang-undang Jaminan Ketenagakerjaan Nasional Daerah Mahatma Gandhi,
India 77
Kasus 5. Proyek TIK Ningxia di Cina, 2007-2008 79
Kasus 6. Jejaring Pengetahuan untuk Pembangunan Pedesaan di Kawasan Asia-Pasifik 80
Kasus 7. eSkwela, Philippines 85
Kasus 8. TIK Pada Langkah Awal Pendidikan Sekolah Daerah di Mongolia. 86
Kasus 9. University of the South Pacific dan USPNet 87
Kasus 10.Pendidikan Guru di Thailand 90
Kasus11.Info Lady di Bangladesh 94
Kasus 12.Salaam Wanita 95
Kasus 13.Telemedicine di Afghanistan 98
Kasus 14.Akses antar Jaringan Kesehatan Sebagai Langkah Awal Penelitian 100
Kasus 15.Tikiwiki 107
Kasus 16.Sistem Peringatan Dini Tsunami 111
Kasus 17.Kewenangan Pajak di Mongolia 120
Kasus 18.Sorotan Berbagai Negara atas Keluhan terhadap Penerapan
Teknologi di Gujarat, India 121
Kasus 19.centerNet 128
Kasus 20.Proyek Bank Data Nasional: Pelajaran Berharga bagi Bangladesh 136
Kasus 21.Pusat Multimedia bagi Petani dan Pekerja Medis di Ghana 146
Kasus 22.Sistem e-Procurement di Filipina 156
Kasus 23.Teknologi Jaringan Komunikasi dan Irigasi di Peru 159
Kasus 24.Kesehatan Kemitraan Proyek TIK di Negara-Negara Berkembang 161
Kasus 25.MMS dan Kaum Perempuan di Theni: Menciptakan Konten Lokal 167
untuk Penggunaan Lokal
Kasus 26.Mengevaluasi Proyek TIK Ningxia di Cina 191

Daftar Catatan Aksi Pemuda

Aksi Pemuda 1. Kopo Kopo 70


Aksi Pemuda 2. Radio Pedesaan untuk Petani 81
Aksi Pemuda 3. Nahrani.com 81
Aksi Pemuda 4. AIESEC Switch Project 91
Aksi Pemuda 5. HARASSmap 97
Aksi Pemuda 6. NextDrop 97
Aksi Pemuda 7. Sistem Pengawasan Pasien Jarak Jauh 101
Aksi Pemuda 8. Buat Suaramu Didengar di Rio+20 dan Forum pembangunan
Internasional Lainnya 105
Aksi Pemuda 9. Apa yang Dapat Dilakukan dengan Limbah Elektronik 109
Aksi Pemuda 10. Ushahidi 113
Aksi Pemuda 11. Permainan Stop Disasters! 114
Aksi Pemuda 12. Harian yang Terlupakan 125
Aksi Pemuda 13. Ceritakan Kisahmu 130
Aksi Pemuda 14. Apakah Anda Manajer Proyek yang Baik? 154
Aksi Pemuda 15. Mendaftar di Akademi Virtual APCICT 181

Daftar Kotak

Kotak 1. Tujuan Pembangunan Milenium dan Targetnya 26


Kotak 2. Kisah Manju 39
Kotak 3. Kesenjangan Digital 40

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 13


Kotak 4. Memenuhi Kewajiban Layanan Pendanaan Universal 41
Kotak 5. Bagaimana TIK Mengubah Hidup Kita 51
Kotak 6. Revolusi TI India dan Peran Kerangka Kebijakan 68
Kotak 7. Teleponku Komputerku 63
Kotak 8. Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka 65
Kotak 9. Internetisasi Segala Hal 67
Kotak 10. Beberapa Jenis Konten yang Dibuat Pengguna 68
Kotak11. Panduan metode untuk perancangan proyek yang berbasis TIK 137
dalam negara berkembang
Kotak 12. Langkah-langkah dalam merumuskan kebijakan dan strategi TIKP 140

Daftar Gambar

Gambar 1. Jumlah Persentasi Pengguna Saluran Telepon Tetap, Langganan Telepon


Selular, dan Internet di Dunia, 1990-2009 35
Gambar 2. TIK dan efeknya pada Pertumbuhan Ekonomi 38
Gambar 3. Distribusi Global dari Layanan TI dan ITES 38
Gambar 4. Pengguna Internet per 100 Populasi Penduduk Berdasarkan Kelompok Negara,40
2000-2009
Gambar 5. Target WSIS 43
Gambar 6. Sekolah Menengah Himanchal, Desa Nangi 51
Gambar 7. Topologi TIK 53
Gambar 8. Dunia Tempat Semua Hal dan Layanan yang Terhubung: Internetisasi
Segala Hal dan Komunikasi Antar Mesin 66
Gambar 9. Pemangku Kepentingan dalam TIKP 72
Gambar 10. e-Choupal, Inisiatif Bagi Petani untuk Memeriksa Harga Komoditas di India 76
Gambar 11. Petani menggunakan telepon genggam untuk menerima informasi dari RML 76
Gambar 12. Tampilan Situs MGNREGA 77
Gambar 13. Penggunaan TIK di Singapura 82
Gambar 14. Kesempatan dan Manfaat dari Penggunaan TIK dalam Pendidikan 83
Gambar 15. Negara Prioritas Tinggi ESCAP 84
Gambar 16. Pelatihan Komputer di Laos 88
Gambar 17. Keranjang Hasil Karya Salaam Wanita Homemakers 95
Gambar 18. Wanita Pemimpin Organisasi Masyarakat Adat di Bolivia 96
Gambar 19. Institusi Terdaftar dalam HINARI 100
Gambar 20. Panel Surya di Bhutan 106
Gambar 21. Sistem Peringatan Dini Kelapara United StatesAgency for
International Development 108
Gambar 22. Tampilan dari halaman web Stop Disasters! 114
Gambar 23. Single-window e-Government 118
Gambar 24. Warung Internet di Sebuah Desa di Afrika 119
Gambar 25. Tampilan Halaman Muka Web Otoritas Pajak Mongolia 120
Gambar 26. Tampilan Website SWAGAT 122
Gambar 27. Tampilan Halaman Muka Situs ReliefWeb 124
Gambar 28. Tampilan Halaman Muka centerNet 128
Gambar 29. Tampilah Halaman Muka situs Dharma Drum Buddhist College 129
Gambar 30. Pusat Kota yang Dilestarikan di Cina 130
Gambar 31. Siklus Manajemen Proyek 143
Gambar 32. Contoh template analisis pemangku kepentingan 145
Gambar 33. WBS dan Gantt Chart: contoh aplikasi PLBST untuk manajemen 148
Gambar 34. Risk profile 150
Gambar 35. Social accountability and ICTs in the MGNREGAprogramme 160
Gambar 36. PLBST dan aplikasi Web 2.0 memberi ksempatan bagi pengguna untuk membuat 166
konten mereka sendiri

14 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Gambar 37. Wanita Theni menggunakan telepon genggam untuk berkomunikasi 167
Gambar 38. Akses kepada hirarki TIK 174
Gambar 39. Lansekap yang berubah: Kecakapan baru 179
Gambar 40. Fase evaluasi TIK dalam bisnis dan TIKP 189

Daftar Tabel

Tabel 1. Tren dalam Indeks Pembangunan Manusia, 1970-2012 24


Tabel 2. Peringkat dan nilai ekonomi digital pada tahun 2010 37
Tabel 3. Daftar yang menunjukkan penerapan TIK di negara berkembang dan organisasi 44
Internasional yang terlibat di Asia Pasifik
Tabel 4. Karakteristik dan Keterbatasan dari TIK yang Berbeda 64

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 15


AKRONIM
ABIA Annual Bibliography of IndianArchaeology
ABU Asia-Pacific Broadcasting Union
ACDEP Association of Church Development Projects
ADB Asian Development Bank
AIBD Asia-Pacific Institute for Broadcast Development
AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome
AIESEC Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales
(International Association of Students in Economics and Management)
AKUH Aga Khan University Hospital (Pakistan)
APCICT Asian and Pacific Training Centre for Information and Communication Technology for
Development
APDIP Asia-Pacific Development Information Programme (United Nations Development
Programme)
ASEAN Association of South East Asian Nations
B2B Business-to-Business
B2C Business-to-Citizen
CARD Computer-Aided Administration of Registration Department (India)
CD Compact Disc
CEC Commission for Environmental Cooperation
CGIAR Consultative Group on International Agriculture Research
CIDA Canadian International Development Agency
COL Commonwealth of Learning
DESA Department of Economic and Social Affairs (United Nations)
DFID Department for International Development (United Kingdom)
DVD Digital Video Disc
EEA European Environmental Agency
ENRAP Knowledge Networking for Rural Development in the Asia-Pacific Region
ESCAP Economic and Social Commision for Asia and the Pacific (United Nations)
FAO Food and Agriculture Organization (United Nations)
FMIC French Medical Institute for Children (France, Afghanistan)
FOSS Free and Open Source Software
FTP File Transfer Protocol
G2B Government-to-Business
G2C Government-to-Citizen
G2G Government-to-Government
G8 Group of Eight
GAID Global Alliance for ICTs in Development
GDP Gross Domestic Product
GIS Geographic Information Systems
GNH Gross National Happiness (Bhutan)
GNP Gross Natonal Product
GPS Global Positioning Systems
HDI Human Development Index
HDR Human Development Report
HINARI Health Inter-Network Access to Research Initiative
HIV Human Immunodeficiency Virus
HKI Hak Kekayaan Intelektual
HPI Human Poverty Index
ICT Information and Communication Technology
ICTD Information and Communication Technology for Development
IDRC International Development Research Centre (Canada)
IFAD International Fund for Agricultural Development

16 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


IICD International Institute for Communication and Development
IKM Indeks Kemiskinan Manusia
IP Internet Protocol
IPCC International Panel on Climate Change
IPG Indeks Pembangunan Gender
IPM Indeks Pembangunan Manusia
IPR Intellectual Property Rights
IPST Institute for the Promotion of Teaching Science and Technology (Thailand)
IPTG Indeks Pembangunan Terkait Gender
IRIN Integrated Regional Informaton Network
ISP Internet Service Provider
IT Infromation Technology
ITES Information Technology Enabled Service
ITU International Telecommunicaton Union
KTT Konferensi Tngkat Tinggi
LCD Liquid Crystal Display
LPM Laporan Pembangunan Manusia
MDGS Milennium Development Goal
MGNREGA Mahatma Gandhi National Rural Employment Guarantee Act (India)
MIGIS Mobile Interactive Geographic Information System (China)
MIS Management Information System
MMS Multimedia Message Service
NGO Non-governmental Organization
OCHA Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (United Nations)
OECD Organisation for Economic Co-operation and Development
OS Operating System
PC Personal Computer
PDF Portable Document Format
PFnet People First Network (Solomon Islands)
PGP Pengembangan Guru Profesional
PhilGEPS Philippine Government Electronic Procurement System
PLBST Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka
PRSP Poverty ReductionStrategy Paper
RML Reuters Market Light
RSS Really Simple Syndication
SIDA Swedish International Development Agency
SIG Sistem Informasi Geografis
SIGIM Sistem Informasi Geografis Interaktif Mobile
SITE Satellite Instructional Television Experiment (India)
SMS Short Message Service
SOPAC SPC Applied Geoscience and Technology Division
SPC Secretariat of the Pacific Community
SWAGAT State Wide Attention Grievances by Application of Technology (India)
TEWS Tsunami Early Warning System
TI Teknologi Informasi
TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi
TIKP Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pembangunan
TPD Teacher Professional Development (Thailand)
TPM Tujuan Pembangunan Milenium
TV Television
UN (United Nations)
UNAIDS United Nations Programme on HIV/AIDS
UNCTAD United Nations Conference on Trade and Development
UNDP United Nations Development Programme
UNEP United Nations Environment Programme
UNESCO United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
UNFCCC United Nations Framework Convention on Climate Change
UN-HABITAT United Nations Human Settlements Programme
UNICEF United Nations Childrens Fund (formerly United Nations International Childrens
Emergency Fund)
UNISDR United Nations International Strategy for Disaster Reduction
UNTPDC United Nations Trade Point Development Centre
USAID United States Agency for International Development

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 17


USB Universal Serial Bus
USP University of the South Pacific
USPNet University of the South Pacific Network
VoIP Voice over Internet Protocol
VP Village Phone (Bangladesh)
VSAT Very SmallApertureTerminal
WBS Work Breakdown Structure
WFP World Food Programme
WHO World Health Organization

WiFi Wireless Fidelity


WiMax Worldwide Interoperability for Microwave Access
WIPO World Intellectual Property Organization
WSIS World Summit on the Information Society
WTO WorldTrade Organization
WYSIWYG WhatYou See is WhatYou Get

Daftar Ikon

Kasus

Poin Penting

Latihan Praktis

Pertanyaan

Uji Kemampuan

Catatan Aksi Pemuda

18 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


BAGIAN I KONSEP
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran pada Bagian ini adalah untuk memperkenalkan mahasiswa kepada:
Konsep dasar Pembangunan Manusia
Kaitan antara komunikasi dan pembangunan
Konsep Kesenjangan Digital
Definisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Kelebihan dan Kekurangan TIK

Hasil Pembelajaran

Setelah menyelesaikan bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami:


Konsep dari Pembangunan Manusia
Elemen dasar dalam menggunakan komunikasi untuk Pembangunan
Cara untuk menjembatani kesenjangan digital
TIK beserta kelebihan dan kekurangnnya
Konsep utama dan tren dalam TIK untuk Pembangunan (TIKP)

Pengantar

Dari seluruh negara di dunia, realita ketidakseimbangan pembangunan ekonomi dan sosial terlihat
sangat kontras. Di beberapa negara masih dapat kita temui anak jalanan bertelanjang kaki dengan
pakaian compang camping mengecat mobil. Wanita dari berbagai usia terlihat membawa beban berat di
atas kepala sebagai kuli bangunan bisnis perumahan dan pusat perbelanjaan.

Apa yang membedakan negara maju dengan negara miskin secara ekonomi? Beberapa pendapat
menyatakan bahwa salah satunya adalah kemiskinan, yaitu tidak memiliki pemasukan ekonomi yang
cukup untuk mendapatkan apa yang bisa didapatkan dan dimiliki oleh kalangan yang sejahtera.
Pendapat lain menyatakan bahwa sejarah eksploitasi ekonomi menjadi salah satu penyebab meluasnya
kemiskinan. Selain itu juga realitas sejarah mengenai keatidaksetaraan gender menjadi salah satu
penyebab depresinya wanita di suatu negara. Berdasarkan disiplin ilmu individu dan kelompok,
kalangan terpelajar dan pembuat kebijakan berkontribusi untuk membahas secara luas tentang
pembangunan, sejarahnya, proses, permasalahan dan penyelesaiannya untuk menggambarkan jalan
keluar yang dapat ditempuh guna mengurangi ketidaksetaraan antara negara maju dan negara miskin.

Tujuan diskusi bukanlah untuk memperdebatkan pembangunan. Pengantar ini dimaksudkan untuk
menggambarkan perhatian terhadap konsep pembangunan terkini, dimana TIK menawarkan
masyarakat global sebuah kesempatan untuk merasakan manfaat pembangunan dengan menyediakan
akses pendidikan dan layanan yang sebelumnya hanya terbatas untuk kalangan berada.

Salah satu topik yang kembali muncul dalam diskusi terakhir pada pusat pembangunan adalah
komunikasi serta perananan informasi dan pengetahuan sebagai pembeda dari yang kaya dan yang
miskin. Dengan kata lain, jika negara miskin memiliki kecakapan informasi 1 , mereka dapat

1
Untuk dapat dikatakan memiliki kecakapan informasi, seseorang harus mampu mengenali kapan suatu informasi dibutuhkan dan mampu
melokasikan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi tersebut secara efektif. Definisi dari American Library Association, American
Library Association Presidential Committee on Information Literacy: Final Report (Chicago, 1989).

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 19


memanfaatkan informasi tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Untuk dapat dikatakan
memiliki kecakapan informasi, negara miskin harus memenuhi kondisi dimana mereka dapat memiki
akses terhadap informasi dan pengetahuan serta layanan yang dimiliki oleh negara maju, dengan
demikian negara miskin akan merasakan manfaat yang lebih besar melebihi manfaat yang dirasakan
negara maju.

Untuk memahami peranan TIK dalam proses pembangunan yang sedang berlangsung di seluruh
negara, adalah satu hal yang penting untuk menggali konsep terkini mengenai pembangunan,
mempelajari sejarah peranan TIK dalam proses pembangunan, dan mengaitkannya dengan tujuan
pembangunan. Selain itu sangat penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan TIK beserta
komponen dan elemennya, karakteristik dan keterbatasan serta bagaimana TIK berinteraksi dengan
lingkungan sosial, politik, hukum, dan teknologi. Pemahaman mengenai tren pemikiran global yang
muncul dalam pembangunan dan dan peranan institusi internasional di Asia-Pasifik untuk meningkatkan
penggunaan TIK dalam proses pembangunan, juga penting untuk didalami.

Hal-hal tersebut merupakan inti dari pembahasan pada bagian ini.

20 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


BAB 1.
MEMAHAMI MAKNA PEMBANGUNAN
Pembangunan adalah perubahan. Perubahan untuk sesuatu yang lebih baik. Pembangunan adalah
perubahan demi kehidupan yang lebih baik untuk semua. Kehidupan yang lebih baik untuk semua
dapat memiliki makna yang berbeda tergantung negara dan konteks, konsepnya juga tidak terbatas
hanya untuk membangun dunia. Di dunia yang penuh dengan ketidaksetaraan seperti ini, kehidupan
yang lebih baik dapat berarti terpenuhinya kebutuhan pangan, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan
dan keamanan lingkungan, dan seluruh aspek dimana manusia dapat hidup dengan martabat dan rasa
saling menghargai. Pembangunan untuk kehidupan yang lebih baik tidak selalu mengenai uang dan
kesejahteraan, kehidupan yang lebih baik juga berarti etika dan nilai-nilai yang dijunjung dalam
masyarakat.

1.1 Memahami Pembangunan Manusia


Apa yang dimaksud dengan pembangunan? Istilah tersebut bukan istilah baru, istilah ini sangat
kompleks, kontradiktif, dan penuh perdebatan serta wacana. Istilah ini memiliki makna yang berbeda
bagi setiap orang tergantung pada konteks ekonomi, geografis, politik, sosial, budaya, agama, dan
etnik. Pembangunan juga dapat dipandang sebagai perspektif dari sejumlah disiplin ilmu. Karena
maknanya yang berbeda-beda ini, istilah pembangunan menjadi sangat sulit untuk didefinisikan dan
dipahami.

Pembangunan telah menjadi bidang studi yang dikaji secara luas dari berbagai perspektif, khususnya
pada setengah abad terakhir dari abad ke-20 ini. Untuk melihat keterkaitan perspektif pembangunan
masa kini dengan pemanfaatan TIK dalam pembangunan, pemahaman mengenai bagaimana
pembahasan pembangunan digabungkan ke dalam kerangka pembangunan manusia sangatlah
dibutuhkan.

Perspektif pembangunan yang ada saat ini bermula dari catatan pada Perang Dunia II, dimana istilah
pembangunan digunakan sebagai bagian dari alasan dilakukannya rekonstruksi pasca perang di
Eropa dan daerah terbelakang di dunia. Perspektif ini kemudian digabungkan dengan pengalaman
pasca penjajahan dimana kebanyakan negara-negara yang baru merdeka di wilayah Asia dan Afrika
tertinggal jauh, dalam arti belum maju, bila menggunakan nilai-nilai Barat sebagai acuan perbandingan.

Mowlana dan Wilson2 berpendapat bahwa pembangunan sebagai kerangka konseptual bagi perubahan
sejumlah individu, institusi, nasional, dan internasional merupakan fenomena penting setelah Perang
Dunia II. Istilah ini berkembang menjadi banyak makna seiring dengan pertumbuhan, modernisasi,
perubahan, dan demokrasi dari nilai-nilai Barat lainnya, dimana awalnya hanya berfokus pada
pembangungan ekonomi.

Terdapat tiga perspektif politik yang paling dominan untuk mempelajari pembangunan ekonomi yang
tergantung pada besarnya perluasan makna asal. Dalam ekonomi neoliberal barat, intervensi negara,
dalam perspektif ekonomi pasar bebas, sedikit banyak ikut terlibat. Pada golongan sayap kiri, sistem
politik didominasi oleh sosialis, ekonomi direncanakan dengan intervensi negara yang luas dalam
perencanaan dan pengelolaan proses ekonomi yang berlaku. Di beberapa negara berkembang, model
ekonomi gabungan diberlakukan, yaitu dimana pasar sektor swasta bersama dengan pemerintah turut
campur mengatur dan berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi di negara tersebut.

Pembangunan Ekonomi

Sejak konsep pembangunan ekonomi dan perencanaan sosial digabungkan setelah Perang Dunia II,
banyak pembahasan yang muncul mengenai pertumbuhan ekonomi. Anggapan bahwa pembangunan

2
Hamid Mowlana dan Laurie J. Wilson, Communication Technology and Development (Paris, UNESCO, 1988).

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 21


ekonomi masa kini berbasis sifat natural manusia, yaitu individu dapat secara bebas beroperasi pada
pasar bebas dan berkompetisi di dalamnya.

Tidak ada atau sedikit, intervensi negara dalam kegiatan ekonomi. Indikator ekonomi seperti Produk
Nasional Bruto atau Gross National Product (GNP)3 dan GNP per kapita,4 Produk Domestik Bruto atau
Gross Domestic Product (GDP)5 dan GDP perkapita,6 serta pendapatan per kapita membentuk indikator
dari pembangunan yang dipelajari oleh negara. Oleh karena itu, dengan tumbuhnya GNP dan GDP
serta seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita, pembangunan akan secara bertahap
merambah dan merambat ke bawah, 7 sehingga dapat menggapai lebih banyak populasi, termasuk
kalangan miskin.

Banyak kebijakan dan advokasi dari institusi Kelompok Bank Dunia, termasuk International Monetary
Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional, telah menggunakan teori ekonomi ini sejak
pembetukannya pasca Perang Dunia Dunia II. Setelah itu, paradigma baru seperti Konsensus
Washington, 8 penyesuaian struktural, dan pandangan bahwa kemiskinan dapat dientaskan melalui
meningkatan pertumbuhan sektor swasta kemudian digabungkan dengan teori sebelumnya. Banyak
negara mengadopsi reformasi ekonomi seperti yang diusulkan dalam Washington Consensus dengan
hasil yang bervariasi, namun terdapat kritik tajam dari konsekuensi sosial dan politik dari reformasi
tersebut, khususnya dalam konteks pertumbuhan global. Krisis keuangan Asia pada tahun 1990-an
hingga waktu dekat ini, atau krisis keuangan global, mengakhiri era keyakinan bahwa perubahan
ekonomi dengan hanya mengandalkan sektor swasta dapat memicu pembangunan.

Prespektif utama kedua mengenai pembangunan ekonomi datang dari ekonomi terencana Uni Soviet
(dulu), Eropa Timur, dan Cina. Dalam perspektif ini, negara menjadi pemeran utama, dan sering kali
menjadi satu-satunya pemain dalam ekonomi dan pembangunan, dan menggunakan pendekatan
Marxist-Leninist 9 untuk pembangunan ekonomi. Negara lain seperti India mengambil jalan tengah
dengan merencakan pembangunan ekonomi melalui intervensi negara yang luas dalam operasi
ekonomi bersamaan dengan pertumbuhan sektor swasta.

Teori Pembangunan Sosial, Psikologi, dan Kebudayaan

Dari hasil studi sosial filosofi dan politik di Sekolah Barat, sejumlah kelompok kalangan terpelajar fokus
pada modernisasi individual dan kelompok untuk memahami usaha yang dapat dilakukan untuk
membawa perubahan dan pembangunan, baik pada tingkat individu maupun masyarakat. Kelompok
ahli politik, sosiologi, dan psikologi dari berbagai institusi elit di Barat mencoba menggambarkan
kontrasnya tradisi dan kepribadian individu dan masyarakat tradisional dengan individu dan masyarakat
modern. 10 Modernisasi dan pembangunan oleh kalangan terpelajar ini dimaksudkan untuk
menggerakkan masyarakat berbasis tradisional ke masyarakat feodal yang menekankan inovasi dalam
pendidikan, akses dan keterbukaan terhadap informasi politik, serta perubahan cara berpikir.

Perspektif yang didefinisikan dalam seri ini bukanlah deskripsi yang independen ataupun terlengkap.
Tidak ada yang dapat menjelaskan fenomena pembangunan secara utuh, masing-masing memberikan
nilai tambah pada setiap pembahasan yang ada sebelumnya. Setiap perspektif tersebut bisa saling

3
GNP adalah total nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi secara nasional dalam satu tahun tertentu.
4
GNP per kapita menunjukkan rata-rata nilai barang dan jasa yang diproduksi per-orang dalam satu tahun.
5
GDP adalah total nilai pasar dari seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara.
6
GDP per kapita adalah perkiraan nilai dari barang dan jasa yang diproduksi per-orang dalam satu negara.
7
Para pendukung pendekatan trickle down atau mengalir ke bawah, berpendapat bahwa kekayaan yang dihasilkan dari industri dan sektor
sukses lainnya di bidang ekonomi akan secara bertahap memberi manfaat bagi seluruh kalangan masyarakat. Lihat
http://web.mit.edu/sanyal/www/articles/Myth%20of%20Dev.pdf; dan http://www.investorwords.com/5075/trickle_down_theory.html.
8
Istilah Konsensus Washington pada umumnya merujuk pada orientasi kebijakan pasar bebas, mulai tahun 1980 hingga 2008, yang sangat
berpengaruh pada ekonom, politikus, jurnalis, dan institusi global seperti IMF dan Bank Dunia. Istilah ini merujuk pada kebijakan yang
menguntungkan pasar yang secara umum menganjurkan dan mengimplementasikan ekonomi gabungan dan lanjutan. Lihat
http://en.wikipedia.org/wiki/Washington_Consensus.
9
Teori Marxist-Leninist merupakan teori yang menganalisis sistem ekonomi dan politik secara keseluruhan. Teori ini disajikan sebagai
pengiring ekonomi liberal dan individualis pada masyarakat industri pada abad ke-19. Sementara banyak pendapat yang memperdebatkan
apakah sistem ekonomi terdahulu di Uni Soviet mencerminkan pemikiran Marxist, teori ini sering kali diinterpretasikan sebagai sistem
ekonomi dimana negara adalah pemain utama dalam pembangunan ekonomi masyarakat.
10
Kelompok yang merupakan bagian dari kalangan terpelajar ini diantaranya adalah Everett Hagen dengan bukunya On the Theory of
Social Change (1962); Samuel Huntington, Political Order in Changing Societies (1968); S.N. Eisenstadt, Tradition, Change, and
Modernity (1973); sosiolog pedesaan David Lerner, The Passing of Traditional Society: Modernizing the Middle East (1958); cendikiawan
komunikasi Everett Rogers, ModernizationAmong Peasants (1969); dan Wilbur Schramm, Mass Media and National Development (1964).

22 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


beririsan ataupun saling tumpang tindih, seperti dalam teori kebutuhan dasar. Perspektif pembangunan
berkelanjutan dan perpektif pembangunan wanita telah diperkenalkan sejak tahun 1970-an

Kritik mengenai pendekatan awal ini kemudian banyak bermunculan. Statistik makro yang dikumpulan
dari berbagai negara sering kali menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya dari permukaan.
Pertumbuhan ekonomi yang meningkat terkadang tidak dapat diandalkan untuk memberantas
kemiskinan, namun justru semakin memperkuat ketidakmerataan distribusi pendapatan di kalangan
masyarakat. Bukti empiris terus menunjukkan banyaknya kegagalan teori pembangunan dalam
pengentasan kemiskinan. Ketidakpuasan negara-negara dengan teori pembangunan yang ada muncul
dari kesadaran akan tidak tercapainya tujuan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kelompok hak
asasi manusia dan pergerakan grass-root terus mencoba menggambarkan kegagalan model ekonomi
dalam mencapai permasalah utama masyarakat di seluruh dunia, terutama masyarakat miskin dan
negara bekembang.

1.2 Kerangka Kerja Pembangunan Manusia dan Tujuan Pembangunan


Global
Bersamaan dengan semua aktivitas dalam wacana dan praktik pembangunan yang terjadi pada
tahun1970-an, 1980-an dan 1990-an, dari hasil kerja para ekonom dan pemikir terkemuka, Mahbubul
Haq 11 dan Amartya Sen, 12 sebuah paradigma baru muncul, yang melihat pembangunan melalui
pendekatan yang lebih berfokus pada masyarakat dan nilai kemanusiaan. Mahbub ul Haq dalam
bukunya yang berjudul Reflections on Human Development 13 berpendapat bahwa peningkatan
pendapatan merupakan suatu hal yang penting, namun bukan tujuan akhir dari pembangunan dan
tentunya bukan merupakan tujuan hidup manusia. Haq menawarkan sebuah visi baru mengenai
keamanan masyarakat untuk abad ke-21 dimana keamanan berarti aman di rumah, pekerjaan,
kehidupan bermasyarakat, juga lingkungan.

Dengan menggabungkan hal ini dengan hasil kerja Amartya Sen, muncullah sebuah paradigma
pembangunan baru. Dalam bukunya yang berjudul Development as Freedom, 14 Amartya Sen
berpendapat bahwa kebebasan individu terletak pada kemampuan seseorang berpartisipasi dalam
politik, pembangunan ekonomi, dan perkembangan sosial. Tujuan dari semua pembangunan adalah
untuk melatih kebebasan membuat pilihan dalam memberdayakan kemampuan individu sehingga
mereka mampu membuat keputusan yang akan mentukan kualitas hidupnya. Teori yang dihasilkan Haq
dan Sen berpengaruh kuat dalam memperluas pembahasan pembangunan untuk melibatkan indikator
baru yang berfokus pada pembangunan sosial dan kebebasan, dan memberikan kepentingan lebih
pada pendekatan pembangunan yang fokus pada masyarakat. Untuk kalangan miskin, kebebasan
memilih dibatasi oleh kemiskinan dari sisi pendapatan, pendidikan, layanan kesehatan, dan kesetaraan
di masyarakat. Terkadang keterbatasan ini merupakan hasil diskriminasi terhadap status sosial
ekonomi, jenis kelamin, agama, dan etnik.

Kegagalan model ekonomi dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pembangunan
mengarah pada pencarian pendekatan baru, dimana masyarakat menjadi pusat dari proses
pembangunan. Dipelopori oleh Haq dan Sen, pendekatan Pembangunan Manusia diperkenalkan oleh
United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan kemudian mendapat dukungan
dari organisasi internasional lainnya. Pendekatan ini sangat menarik dan bermanfaat karena
menekankan pada kesejahteraan manusia sebagai pencapaian akhir dari proses pembangunan
ekonomi dan sosial. Pada pendekatan ini, pandangan yang berfokus pada kemajuan materi tidak lagi
digunakan. Sebagai gantinya digunakan sebuah pendekatan baru, dimana kesejahteraan individu
dijadikan sebagai target utama.

Saat ini Laporan Pembangunan Manusia atau Human Development Report (HDR) yang dikembangkan
oleh UNDP merupakan dokumen penting, dimana diskusi mengenai pembangunan manusia dapat
pahami. HDR tahunan ini dimaksudkan untuk membuka diskusi pembangunan melalui penelitian ilmiah
dan analisis kebijakan yang disertai dengan rekomendasi tindakan nyata yang dapat dilakukan. HDR
menggabungkan sajian tematik tahunan yang diawali dengan definisi, dan indikator pengukuran dan

11
Seorang ekonom terkemuka dari Pakistan yang fokus bergelut di bidang realitas sosial dan diakui sebagai pemilik asli dari HDI, sebuah
statistik gabungan yang digunakan untuk mengurutkan negara berdasarkan tingkat Pembangunan Manusia.
12
Amartya Sen adalah seorang pemenang Nobel dari India yang memiliki perspektif pembangunan sebagai kebebasan, yang merupakan
teori dan pendekatan pembangunan yang kini digunakan dalam TPM.
13
Mahbub ul Haq, Reflections in Human Development (Oxford University Press, 1995).
14
Amartya Sen, Development as Freedom (NewYork,AlfredA. Knopf, 1999).

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 23


analisis pendidikan, kesehatan, dan pendapatan yang mencukupi untuk memastikan standar hidup
yang memadai guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

HDR adalah dokumen yang berbasis pada lima indeks pembangunan, yaitu IPM, Indeks Kemiskinan
Manusia 1 (IKM 1) untuk negara berkembang, dan Indeks Kemiskinan Manusia 2 (IKM 2) untuk
beberapa negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) terpilih;
Indeks Pembangunan Terkait Gender, dan Indeks Pemberdayaan Gender. Masing-masing indeks
tersebut dikembangkan menggunakan dimensi dan indikator yang berbeda.15

IPM adalah rata-rata nilai dari tiga indeks: harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup. Hal ini
ditujukan sebagai salah satu cara untuk membandingkan tingkat pembangunan dari kelompok
masyarakat tertentu (seperti masyarakat terbelakang, berkembang, dan maju) berdasarkan
ketersediaan pilihan yang ada. Logikanya, semakin maju suatu kelompok masyarakat, semakin banyak
pilihan yang tersedia bagi mereka.

Untuk mempelajari perubahan dan kemajuan di beberapa negara berbeda, tidak cukup hanya dengan
melihat laporan dalam satu tahun tertentu saja. Itulah sebabnya mengapa melihat tren komposit dari
tahun 1970 hingga 2010, seperti dianalisa dalam HDR 2010, sangat berguna dan memperjelas tren
yang penting. Tabel 1 menunjukkan gabungan tren dalam IPM dari tahun 1970 hingga 2010.16

Tabel 1. Tren dalam Indeks Pembangunan Manusia, 1970-2010


Nilai %perubahan Nilai %perubahan Nilai %perubahan Nilai %perubahan Nilai %perubahan
Nilai % perubahan Nilai % perubahan Nilai % perubahan Nilai % perubahan Nilai % perubahan

2010 197020101990-2010 2010 1970-20101990-2010 2010 1970-20101990-2010 2010 1970-20101990-2010 2010 1970-20101990-2010 2010 1970-
20101990-2010

Kelompok Regional
Negara Berkembang 0.64 57 23 68 21 8 81 61 21 66 28 24 5,873 184 89
Serikat Arab 0.66 65 20 70 37 10 74 149 41 64 89 22 8,603 66 44
Asia Timur dan Pasifik 0.71 96 35 73 23 9 94 76 18 69 7 31 6,504 1,183 352
Eropa dan Asia Tengah 0.75 13 4 69 3 2 97 7 2 82 17 7 11,866 120 20
Amerika Latin dan Karibia 0.77 32 12 74 24 9 92 27 10 83 59 16 11,092 88 42
Asia Selatan 0.57 72 31 65 33 12 66 113 46 59 64 29 3,398 162 119
Afrika Sub-Sahara 0.43 53 21 52 19 7 65 183 43 54 109 42 1,466 20 28
Negara Maju 0.89 18 7 80 13 6 99 2 1 92 33 14 37,185 126 38
OECD 0.89 18 7 80 13 6 99 2 1 93 33 14 37,105 125 38
Non-OECD 0.86 24 9 80 14 7 96 13 6 79 29 10 40,043 263 58

Kelompok IPM
Rendah 0.44 61 27 55 27 11 63 180 48 52 98 43 1,434 33 44
Menengah 0.65 83 31 69 25 9 82 79 24 65 21 28 5,010 606 237
Tinggi 0.77 24 9 73 15 7 93 20 8 82 38 13 12,610 94 35
Sangat Tinggi 0.89 18 7 80 13 6 99 2 1 92 33 14 37,185 126 38

Kuartil IPM gabungan 1970


1(terendah) 0.60 82 32 66 22 8 76 96 29 61 23 33 4,323 560 250
2 0.69 51 16 71 34 11 88 53 15 74 55 16 7,334 110 53
3 0.79 24 9 75 15 6 96 11 4 85 36 16 14,486 152 54
4(tertinggi) 0.88 16 6 79 11 5 99 1 0 91 29 11 34,585 122 36

Rata-rata dunia 0.68 41 18 70 18 7 83 39 15 70 26 20 10,645 107 47

Catatan: Semua nilai dalah bobot dari populasi. Harapan hidup dalam satu tahun, pendidikan dan jumlah pelajar yang terdaftar
dihitung dalam persentase, dan pendapatan adalah kemampuan belanja dalam hitungan DOlar Amerika pada tahun 2008. Lihat
definisi istilah statistic untuk dekripsi lebih detil. Sampel tersebut meliputi 135 negara, sehingga kelompok gabungan yang
disajikan pada tabel statistik 1-17 bisa saja saling berbeda. Hasil HDI gabungan berbeda pada tahun 2010.

IPM yang ditunjukkan pada tabel statistik 1 dan 2 menggunakan formulir yang sama dengan indicator yang berbeda yang
tersedia pada periode waktu yang lebih lama (Lihat kotak 2.1). Kelompok HDI berdasarkan HDI 2010.
Sumber: perhitungan HDRO menggunakan data dari basis data HDRO.

15
Untuk penjelasan detil bagaimana perhitungan dilakukan, lihat UNDP, Technical Note 1: Calculating the human development indices,
dalam Human Development Report 2007/2008 (NewYork, 2007), http://hdr.undp.org/en/media/HDR_20072008_Tech_ Note_1.pdf.
16 th
UNDP, Human Development Report 2010 20 Anniversary Edition: The Real Wealth of Nations Pathways to Human
Development (NewYork, 2010), http://hdr.undp.org/en/reports/global/hdr2010.

24 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Sumber: UNDP, Human Development Report 201020th Anniversary Edition: The Real Wealth of Nations Pathways to
Human Development (New York, 2010), p. 28, http://hdr.undp.org/en/reports/global/hdr2010.

Melihat sekilas perubahan persentase yang terjadi antara tahun 1970 dan 2010 di Asia-Pasifik, (baris3,
4, dan 6 pada Table 1), terlihat bahwa terjadi peningkatan dari semua dimensi pembangunan manusia
dalam ekspektasi hidup, pendidikan, dan tingkat pendapatan. Bagaimanapun juga, jarak antara negara
berkembang dan negara maju tetap terlihat tinggi. Untuk meringkas indeks ini, Laporan Pembangunan
Manusia 2010 menyatakan bahwa:

Pada 20 tahun terakhir, terjadi kemajuan berarti dalam berbagai aspek pembangunan manusia.
Masyarakat secara umum kini hidup lebih sehat, berumur panjang, lebih terdidik, dan memiliki askses
terhadap barang dan jasa yang dbutuhkan. Meskipun negara menghadapi keadaan ekonomi yang
tidak baik, tingkat kesehatan dan pendidikan masyarakat telah meningkat dibandingkan sebelumnya.
Peningkatan tersebut tidak hanya di bidang kesehatan, pendidikan, dan pendapatan masyarakat,
namun juga meningkatkan kesempatan masyarakat untuk memilih pemimpin, mempengaruhi
keputusan publik, dan saling berbagi informasi dan pengetahuan.17

Sebagai tambahan, Laporan Pembangunan Manusia 2010 juga menyatakan bahwa:

Tidak semua pembahasan merupakan hal yang positif. Beberapa tahun terakhir ini juga terlihat
peningkatan ketidaksetaraan baik dalam satu negara maupun antar negara, sebagaimana pola
konsumsi tidak dapat dinyatakan sebagai sesuatu yang berkelanjutan. Kemajuan yang terasa
sangat bervariasi, masyarakat di beberapa wilayah seperti Afrika bagian Selatan dan Uni Soviet,
telah mengalami masa-masa regresi, khususnya di bidang kesehatan. Hal-hal rentan seperti ini
sangat membutuhkan kebijakan publik untuk menghadapi risiko dan ketidaksetaraan yang
memanfaatkan kekuatan pasar dinamis agar memberikan manfaat bagi semua kalangan.18

Sejak tahun 1990-an, intitusi internasional dan multilateral juga telah mengeluarkan laporan mengenai
berbagai pembangunan berdasarkan area kerja dan operasinya.19

Pendekatan pembangunan manusia telah mengubah cara pandang dunia terhadap pembangunan.
Pandangan ini mencerminkan diskusi internasional dan penekanan komitmen yang diberikan
masyarakat global untuk secara aktif meneruskan pembangunan. Dalam skenario global terkini,
konstitusi nasional yang tidak menjamin persamaan hak untuk semua warna negara terlepas dari etnik,
jenis kelamin, warna kulit, agama, pandangan politik, status sosial, dan ekonomi sudah hampir tidak
ada. Dan jika memang pemerintah telah berhasil mencapai tujuan mulia ini, tidak perlu lagi ada diskusi
mengenai pembangunan global.

1.3 Tujuan Pembangunan Milenium20


Pada tahun 2000, para pemimpin dunia bertemu di kantor pusat PBB untuk mendiskusikan peranan
PBB di abad ke-21. Pada pertemuan ini, para pemimpin dunia tersebut meratifikasi Deklarasi Milenium.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi Milenium, 189 anggota PBB setuju untuk membantu para warga di
negara-negara miskin di seluruh dunia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik sebelum tahun 2015
melalui program Tujuan Pembangunan Milenium (TPM).

Adopsi Deklarasi Milenium dan TPM oleh 189 negara anggota PBB pada tahun 2000 tersebut
merupakan sebuah terobosan dalam kerjasama internasional. Deklarasi Milenium menjalin kemitraan
antara negara miskin dengan negara maju untuk menyukseskan PBB mencapai usahanya dalam
kebaikan. Sementara pentingnya pembangunan manusia telah ditegaskan untuk beberapa dekade
melalui berbagai latar dan konferensi global selama tahun 1980-an dan 1990-an, namun acara ini
merupakan pertama kalinya seluruh pemangku kepentingan, negara dan pemerintah, para dermawan
dan institusi pembangunan, organisasi masyarakat sipil dan non-pemerintah, menyadari dan mengakui

17
UNDP, Laporan Pembangunan Manusia 2010, p.1.
18
Ibid
19
Hampir seluruh intistusi PBB dan kelompok Bank Dunia mengeluarkan laporan tahunan berdasarkan topik pembangunan
yang bervariasi. Sebagai contoh, UNICEF mengeluarkan laporan tentang anak-anak dari seluruh negara di dunia, UNESCO
mengeluarkan laporan mengenai pendidikan, dan ITU mengeluarkan laporan tahunan mengenai Perkembangan TIK. Tautan
untuk laporan-laporan ini tersedia pada masing-masing website organisasi terkait.
20 nd
Untuk detil analisis, lihat Usha Rani Vyasulu Reddi, Modul 1: The Linkage between ICTApplications and Meaningful Development, 2
edition, Academy of ICT Essentials for Government Leaders module series, (Incheon, UN-APCICT/ESCAP, 2011),
http://www.unapcict.org/academy.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 25


bahwa tanpa pemahaman dan komitmen bersama, tujuan pembangunan bersama tidak akan pernah
tercapai. Pada akhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tersebut, Deklarasi Milenium sebanyak delapan
bab berhasil dikonsepkan, dimana depalan tujuan utama dari TPM dikembangkan dan dipromosikan
pada setahun setelah KTT dilangsungkan.

TPM merupakan strategi pengentasan kemiskinan yang mendapat dukungan paling luas dan telah
menjadi komitmen dunia. Dukungan ini berasal dari negara-negara, terlepas dari ideologi, politik, atau
keterkaitan kebudayaan yang dijunjung. Setiap pemangku kepentingan dalam masyarakat global
menerima tujuan, target, dan strategi bersama untuk mencapai TPM tersebut. Untuk sistem
internasional yang terdiri dari para dermawan dan institusi bantuan teknis untuk membuat tujuan dan
target yang dapat terukur sehingga kemajuan dapat terukur, diikuti, dimonitor, dan dievaluasi. Jika
tujuan-tujuan tersebut tercapai, artinya lebih dari 1 miliar orang miskit dapat memiliki kesempatan untuk
terbebas dari kemiskinan mereka dan dapat lebih produktif dalam hidupnya.

Kedelapan TPM tersebut dapat dilhat pada Kotak 1 berikut:

Kotak 1. Tujuan Pembangunan Milenium dan Targetnya

Tujuan 1: Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan


Target 1: Separuh total masyarakat miskin antara tahun 1990 dan 2015 dengan pendapatan kurang dari 1 USD
dalam sehari
Target 2: Separuh total masyarakat antara tahun 1990-2015 yang menderita kelaparan

Tujuan 2: Mencapai Pendidikan Dasar yang Menyeluruh


Target 3: Memastikan bahwa sebelum tahun 2015, semua anak, dimanapun mereka berada, laki-laki atau
perempuan, dapat menyelesaikan pendidikan dasar

Tujuan 3: Menggalakkan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Wanita


Target 4: Menghapus pembedaan gender dalam pendidikan dasar dan lanjut sebelum tahun 2005 dan pada
seluruh tingkat pendidikan sebelum tahun 2015

Tujuan 4: Mengurangi Tingkat Kematian Bayi dan Balita


Target 5: Mengurangi dua per tiga tingkat kematian bayi dan balita antara tahun 1990 hingga 2015

Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu-Anak


Target 6: Mengurangi tiga per empat tingkat kematian ibu dan anak antara tahun 1990 hingga 2015.

Tujuan 6: Pemberantasan HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Lainnya


Target 7: Menghentikan dan mencegah penyebaran HIV/AIDS sebelum tahun 2015
Target 8: Menghentikan dan mencegah kemunculan malaria dan penyakit mematikan lainnya sebelum tahun
2015

Tujuan 7: Menjamin Keberlanjutan Lingkungan


Target 9: Mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program negara
untuk mencegah kehilangan sumber daya alam
Target 10: Separuh masyarakat yang tidak mendapatkan akses air bersih sebelum 2015
Mencapai peningkatan taraf hidup yang signifikan bagi minimal 100 juta masyarakat yang hidup di
Target 11: daerah kumuh sebelum tahun 2020.

Tujuan 8: Mengembangkan Kemitraan Global untuk Pembangunan


Target 12: Mengembangkan sistem keuangan dan perdagangan yang bersifat terbuka, terprediksi, dan tidak
mendiskriminasi
Target 13: Memenuhi kebutuhan khusus negara-negara maju
Target 14: Memenuhi kebutuhan khusus negara-negara yang terisolasi dan negara pulau berkembang
(melalui program Aksi untuk Pembangunan Berkelanjutan bagi Negara Pulau Kecil yang
menghasilkan Sesi Khusus ke-22 dari Majelis Umum)
Target 15: Sepakat secara komprehensif pada permasalahan utang bagi negara berkembang melalui penilaian
nasional dan internasional agar utang dapat berlanjut dalam jangka panjang
Target 16: Bekerjasama dengan negara berkembang, mengembangkan dan menerapkan strategi untuk
penyediaan pekerjaan yang layak dan produktif bagi generasi mudanya
Target 17: Bekerjasama dengan perusahaan farmasi untuk menyediakan obat-obatan penting agar terjangkau
oleh negara-negara berkembang
Target 18: Bekerjasama dengan sektor swasta untuk menyediakan teknologi yang bermanfaat, khususnya
teknologi informasi dan komunikasi

Sumber: UNDP, Regional Human Development ReportPromoting ICT for Human Development in Asia: Realising the Millennium

26 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Development Goals (New Delhi, UNDP, Elsevier, 2005), http://www.apdip.net/elibrary#rhdr.

Masing-masing dari delapan tujuan tersebut memiliki target tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap
negara sebagai bagian dari proses pencapaian tujuan sebelum tahun 2015. Dalam TPM tersebut
terdapat 18 target dan 48 indikator yang dapat dilacak sebagai gerakan masyarakat global yang harus
dicapai. Hal tersebut berada dalam konteks pembangunan yang kita diskusikan kini. Meskipun
pemerintah mengakui bahwa proses perubahan evolusioner berjalan sangat lambat, namun mereka
semua berkomitmen untuk melakukan perubahan teleskopis yang seharusnya membutuhkan waktu
berabad-abad menjadi bisa terwujud hanya dalam satu periode 15 tahun (sejak 2000 hingga 2015).

Selain itu, bagian dari komitmen bersama ini adalah strategi dan rencana kegiatan untuk memenuhi
setiap tujuan dan target yang membutuhkan aksi baik pada tingkat nasional maupun global, dan
didukung oleh pemerintah di tingkat daerah. Pada tingkat global, PBB akan melakukan seluruh kegiatan
inti seperti memonitor, menganalisis, mengampanyekan dan menggerakan semua kegiatan-kegiatan
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Pada tingkat nasional, hal yang penting adalah adanya kerangka kebijakan, kemitraan, aktivitas dan
studi kenegaraan yang diperoleh melalui dialog mengenai kebijakan dan strategi yang digerakkan oleh
negara dalam Poverty Reduction Strategy Papers (PRSPs) (Makalah Strategi Pengentasan Kemiskinan)
atau rencana dan strategi nasional sejenis lainnya. Dengan dukungan dari institusi Kelompok Bank
Dunia, PRSPs adalah kebijakan dan dokumen dengan peranan penting yang mendeskripsikan keadaan
ekonomi makro, struktural, dan kebijakan sosial suatu negara dalam suatu periode, minimal dalam 3
tahun. PRSPs dipersiapkan oleh negara anggota yang melibatkan partisipasi pemangku kepentingan
domestik dan instansi-intansi terkait dengan dukungan dari mitra pembangunan internasional.21 Salah
satu kegiatan yang dapat dijadikan contoh adalah Rencana Lima Tahun India dan Makalah Pendekatan
yang digunakan untuk Rencana Lima Tahun tersebut (dipersiapkan sejak tahun 1952).22

Mulai tahun 2004 terdapat beberapa peninjauan tengah periode terhadap kemajuan global dan regional
dalam memenuhi target pembangunan di berbagai belahan dunia. Pada tahun 2007, setengah jalan
dari keseluruhan periode 15 tahun, semua kembali mengingat bahwa meskipun banyak kemajuan yang
telah dirasakan, namun tetap saja hal itu semua masih jauh dari cukup. Laporan Tujuan Pembangunan
Milenium 200723 menunjukkan bahwa kemajuan global masih belum merata. Begitu pula dengan hasil
yang ditunjukkan pada laporan di tahun 201124 menunjukkan banyaknya kemajuan yang terjadi, terlihat
jelas dari angka kemiskinan terus menurun dan setiap wilayah berhasil meningkatkan akses air bersih
bagi masyarakatnya. Meskipun demikian, hal yang paling rentan untuk gagal dicapai adalah
terselesaikannya masalah kesenjangan kemajuan daerah perkotaan dan pedesaan. Lebih lanjut,
laporan Bank Dunia menyatakan bahwa krisis ekonomi pada tahun 2008 memberi dampak yang
merugikan bagi kemajuan tercapainya TPM di berbagai aspek. 25 Perbaikan untuk bangkit dari krisis
berjalan sangat lambat dan menyebabkan pencapaian dari tujuan pembangunan di negara berkembang
menjadi hal yang harus dipikirkan secara serius. Banyak negara yang mungkin tidak bisa mencapai
target sebelum 2015. Meskipun demikian, dalam waktu yang bersamaan terdapat pula optimisme yang
muncul disebabkan cepatnya laju kemajuan di beberapa sektor dasar, seperti pendidikan dan
kesetaraan gender.

Namun yang terpenting adalah TPM, dan tahun 2015, kini harus dilihat sebagai tonggak prestasi alih-
alih sebagai tujuan akhir bagi diri mereka sendiri. Tujuan-tujuan tersebut boleh saja tercapai atau tidak
sebelum tahun 2015, dan tujuan-tujuan yang nantinya masih belum tercapai dapat dijadikan arahan
dalam pembangunan selanjutnya. Pencapaian yang melebihi target tahun 2015 tidak memperkecil
pentingnya target tersebut sebagai komitmen bersama masyarakat global.

21
PRSP dari beberapa negara lain dapat diakses di http://www.imf.org/external/np/prsp/prsp.aspx.
22
PRSP India dapat diakses di http://eeas.europa.eu/india/csp/07_13_en.pdf.
23
DESA, The Millennium Development Goals Report 2007 (NewYork, 2007), http://www.un.org/millenniumgoals/pdf/MDGs2007.pdf.
24
United Nations, The Millennium Development Goals Report 2011 (NewYork, 2011),
http://www.un.org/millenniumgoals/pdf/MDGS%20Report%202010%20En%20r15%20-low%20res%2020100615%20-.pdf.
25
World Bank, The Global Monitoring Report: The MDGS after the Crisis. 2010 (Washington, D. C., 2010),
http://issuu.com/world.bank.publications/docs/9780821383162.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 27


Poin Penting

Pendekatan pembangunan manusia adalah sebuah paradigma pembangunan


baru yang menjadikan masyarakat sebagai pusat proses pembangunan yang
dilakukan.
Contoh terbaik pendekatan ini adalah dengan IPM dan Laporan
Pembangunan Manusia (HDR).
Tujuan pembangunan global saat ini berbasis pada pendekatan
Pembangunan Manusia.
Walau melewati tahun 2015, TPM tetap harus dipandang sebagai arahan dan
acuan kemajuan alih-alih hanya sebagai tujuan akhir.

1.4 Manajemen Pembangunan Manusia


Manajemen pembangunan dalam negara berkembang adalah sebuah proses politik dan etis, yaitu
mengenai bagaimana menggunakan kekuasaan dan tata kelola yang baik untuk tujuan yang ingin
dicapai dalam konteks yang dicirikan oleh konflik kepentingan, nilai dan agenda, serta penyusutan
sumber daya. Manajemen pembangunan terdiri dari pembuatan kebijakan dan menentukan tujuan
pembangunan, mengidentifikasikan prioritas, mengembangkan dan menetapkan praktik regulasi dan
legislasi, bekerja dengan organisasi pemerintahan dan organisasi non-pemerintah yang berbeda,
keterikatan dengan warga negara untuk menyediakan akses terhadap layanan untuk meningkatkan
akuntabilitas sosial, serta memonitor dan mengevaluasi untuk memastikan terdapat kemajuan dalam
hal-hal tersebut.

Pembangunan sedikit banyak adalah mengenai pertumbuhan ekonomi, yaitu mengenai nilai, dimana
dasar-dasar mengenai pembahasan pembangunan manusia dikembangkan. Nilai-nilai tersebut
termasuk:

Inklusivitas: Sebuah pola pertumbuhan yang memungkinakan masyarakat untuk berkontribusi dan
merasakan manfaat dari proses pembangunan.

Kesetaraan: Sebuah kondisi untuk menjadi sama, khususnya dalam hal status, hak, dan
kesempatan. Namun dalam masyarakat sangat melekat ketidaksetaraan. Untuk itu, kebijakan
yang dapat merangkul kelompok yang dirugikan dan rentan dalam pembangunan positif sangatlah
diperlukan.

Kualitas: Keunggulan secara umum terhadap layanan yang disediakan, dan memastikan layanan
tersebut memiliki kualitas yang baik bagi masyarakat.

Akuntabilitas: Suatu kondisi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada warga negara, mitra,
pemangku kepentingan, dan lain-lain dalam rangka meningkatkan dan menjaga keterbukaan,
responsivitas, keadilan, dan kepercayaan. Termasuk juga keterikatan kegiatan pemerintah dengan
warga negara dan pemangku kepentingan lainnya.

Nilai-nilai tersebut muncul dari pemikiran politik dan filosofi selama beberapa abad, dan pengelola
proses pengembangan di negara manapun perlu menggabungkan nilai-nilai ini dalam prinsip
manajemen mereka.

Proses pembangunan menjadi lebih kompleks dalam dunia yang saling terhubung oleh inovasi
teknologi, yaitu jaringan yang menghubungkan setiap orang dan wilayah dari sumber daya, perhatian,
dan tingkat pembangunan yang berbeda ke dalam satu ruang pembangunan yang sama.

Sebuah acara di Brazil dapat memicu respon di Asia, dan krisis di suatu negara di Afrika dapat
menyebabkan munculnya tanggapan dari negara Pasifik yang jauh. Krisis ekonomi tahun 2008 di
Amerika Serikat dan Eropa dan dampak kelanjutannya pada negara-negara kecil di Asia, Afrika, dan
Amerika Latin merupakan salah satu contoh saling ketergantungan dan terglobalisasinya dunia
sekarang ini. Untuk beberapa hal, arus barang dan jasa lintas perbatasan sangat terbantu dan
terfasilitasi dengan adanya inovasi TIK yang menciptakan dunia yang saling tehubung.

28 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Kasus 1. Bhutan dan Tingkat Kebahagiaan Nasional

Bhutan, sebuah negara seukuran Swis, terletak di bagian timur pegunungan


Himalaya antara India dan Tibet. Bhutan memiliki posisi geopolitik yang penting
sebagai perbatasan antara dua bagian besar benua Asia. Bhutan memiliki
populasi sekitar 682,000 jiwa dan pada tahun 2008 berubah dari sistem
pemerintahan monarki absolut menjadi negara demokrasi parlemen multipartai.
Tujuh puluh persen populasi masyarakat Bhutan hidup di daerah pedesaan dan
kebanyakan dari mereka hidup dengan bercocok tanam, walaupun, seperti di
kebanyakan negara, migrasi dari daerah desa ke perkotaan sedang menjadi tren
yang berkembang di Bhutan.

Konsep Tingkat Kebahagiaan Nasional atau Gross National Happiness (GNH)


pertama kali diperkenalkan pada tahun 1972 oleh Raja ke-4 Bhutan, H.M. Jigme
Singye Wangchuck. Beberapa tahun setelah konsep tersebut diperkenalkan, GNH
dijadikan sebagai filosofi yang menjadi panduan sistem pemerintahan monarki
absolut yang berdasar pada empat pilar utama, yaitu Pembangunan Ekonomi
yang Merata, Kelestarian Lingkungan, Ketahanan Kelestarian Budaya, dan Tata
Kelola yang Baik.

Dengan memanfaatkan kekuasan yang absolutnya, Raja Bhutan menggunakan


empat pilar GNH tersebut untuk memandu rekonstruksi dan implementasi
pembangunan di Bhutan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak pelajar
Bhutan meneruskan studinya di India, Amerika Serikat, dan negara lain. Dengan
terbukanya Bhutan secara perlahan-lahan terhadap dunia luar, konsep GNH
kemudian diteliti dan terkadang mendapat kritik karena tidak memiliki ukuran dan
fakta statistik. GNH pertama kali menjadi perhatian publik pada tahun 1986, ketika
H.M. Jigme Singye Wangchuck dalam sebuah wawancara di London menyatakan
bahwa Gross National Happiness lebih penting dari Gross National Product.

Bhutan merupakan contoh negara dengan kehidupan masyarakat yang sangat


terbuka terhadap diskusi untuk membahas pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa itu
kemajuan? Apa masalah utama yang kita hadapi sebagai masyarakat?
Bagaimana kita mengukurnya? Bagaimana kita menggunakan statistik untuk
untuk membentuk institusi dan kebijakan? Seperti kebanyakan negara di Asia
Selatan dan daerah berkembang lainnya, Bhutan menghadapi banyak tantangan
sosial, ekonomi, dan politik. Namun apa yang membedakan Bhutan dengan
negara lainnya adalah Bhutan memegang teguh solusi alternatif, lebih
menyuluruh, dan menggunakan pendekatan yang lebih kuat untuk membangun
dengan menggunakan GNH sebagai matriks indikator kemajuan dan sebagai
pengarah dalam kebijakan negara. Bagaimanapun juga, GNH tetap saja memiliki
potensi jika dilihat dari berbagai dimensi.

Sumber: Diadaptasi dari tulisan Alejandro Adler Braun, Gross National Happiness in Bhutan:ALiving Example of an
AlternativeApproach to Progress, Wharton International Research Experience, 24 September 2009,
http://www.grossnationalhappiness.com/OtherArticles/GNHPaperbyAlejandro.pdf.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 29


Latihan Praktis

1. Bacalah artikel berikut:

Alejandro Adler Braun, Gross National Happiness in Bhutan: A


Living Example of an Alternative Approach to Progress, Wharton
International Research Experience, 24 September 2009.

http://www.grossnationalhappiness.com/ OtherArticles/GNHPaperbyAlejandro.pdf.

2. Ulas kembali materi yang disampaikan dalam artikel tersebut dalam konteks
pendekatan terkini terhadap pembangunan manusia.
3. Buatlah daftar nilai dan manfaat yang Anda anggap sangat penting dan ingin
Anda lihat di negara Anda. Susun berdasarkan prioritas paling tinggi,
kemudian bandingkan dengan daftar yang dibuat oleh teman di samping kiri
dan kanan Anda.
4. Apa yang dimaksud dengan tiga daftar? Apa yang terdapat di dalamnya? Apa
perbedaannya? Secara berkelompok, buatlah sebuah daftar nilai dan manfaat
dari pembangunan yang sangat ingin Anda lihat di negara Anda, urutkan
berdasarkan prioritas paling utama, lalu presentasikan kepada teman-teman
sekelas Anda bagaimana Anda mendiskusikannnya hingga memperoleh daftar
tersebut dan bagaimana Anda membandingkan kebahagiaan dengan
peningkatan kesejahteraan ekonomi.

Uji Kemampuan

1. Pendekatan pembangunan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP pda tahun 1990 fokus pada:

a. Kemajuan secara materi


b. Kesejahteraan materi di seluruh negara
c. Kesejahteraan Individu
d. Semua benar

2. Manakah diantara jawaban berikut yang bukan merupakan indeks pada Laporan Pembangunan
Manusia yang dikembangkan?

a. Indeks Pembangunan Manusia


b. Indeks Pemberdayaan Gender
c. Indeks Kemiskinan Manusia (IKM)
d. Indeks Kemiskinan Berkelanjutan

3. TPM mencerminkan komitmen masyarakat global untuk:

a. Pembangunan ekonomi di negara berkembang


b. Strategi pemberantasan kemiskinan di seluruh dunia
c. Mengurangi kesenjangan antara sistem politik yang berbeda
d. Perubahan Iklim

4. Poverty Reduction Strategy Papers suatu negara pada umumnya mencerminkan:

a. Ekonomi negara secara individu dan kebijakan sosial dalam periode tiga tahun
b. Kebijakan perbankan dalam sebuah negara
c. Rencana pendidikan dan kesehatan nasional suatu negara
d. Semuanya salah

30 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


5. Manajemen Pembangunan adalah:

a. Menyeimbangkan ekonomi, politik, dan sosial


b. Mengurangi kemiskinan di negara-negara
c. Menggunakan kekuasaan politik untuk mencapai tujuan ekonomi
d. Memperjuangkan kesamaan dan hak asasi manusia

1.5 Komunikasi dan Pembangunan


Pentingnya penggunaan TIK banyak tergambar dalam berbagai dokumen. Banyak bukti yang
menunjukkan perubahan transformasional dalam masyarakat sebagai hasil penggunaan teknologi, potensi
yang dimiliki oleh teknologi dalam memenuhi kebutuhan sumber daya pembangunan dalam masyarakat,
dan peran teknologi sebagai katalis dalam mendorong dan mempercepat perubahan.

Kita sebelumnya telah mendiskusikan konsep pembangunan. Pemahaman mengenai komunikasi


merupakan keharusan sebelum masuk ke proses yang lebih jauh dalam pembangunan. Komunikasi adalah
sebuah proses yang sama usianya dengan usia masyarakat, artinya komunikasi sudah ada sejak pertama
kali masyarakat terbentuk. Proses komunikasi adalah proses yang telah menyatu dan melekat dalam
masyarakat, sejak bangun dari tidur hingga tidur kembali di malam hari, baik dengan cara berbicara,
membaca atau menulis, menonton, mendengarkan radio atau Televisi, berinteraksi melalui pos elektronik,
ataupun berinteraksi secara langsung melalui Internet. Kita akan terus menerus mengirimkan dan menerima
pesan baik secara non-verbal (tanpa suara) ataupun secara verbal (melalui sinyal suara).

Komunikasi secara mendasar dapat dideskripsikan sebagai proses dimana seseorang mengirimkan
pesan kepada orang lain melalui suatu media dan mendapatkan tanggapan atas pesan tersebut.
Selama proses ini berlangsung, gangguan yang dapat menghambat proses komunikasi (fisik, psikologi,
atau lingkungan) bisa saja muncul. Gangguan ini disebut juga dengan noise. Bagaimanapun,
komunikasi sangat berperan dalam konteks sosial dan budaya, yang menyebarkan pesan secara
umum dalam proses komunikasi. Karena itu perlu dicatat bahwa komunikasi tidaklah sesederhana
seperti proses pengiriman pesan. Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari institusi komunikasi, budaya,
dan pembangunan.

Komunikasi dapat berupa interkasi antar pribadi secara tatap muka untuk menyampaikan pesan dari
satu orang ke orang atau kelompok lain secara langsung, dimana tanggapan langsung dapat diterima
saat itu juga. Dalam situasi seperti itu, proses komunikasi yang terjadi adalah setara dan interaktif.
Terkadang ketika berkomunikasi menggunakan media massa, kemampuan komunikasi menjadi suatu
beban tersendiri bagi pengirim pesan, proses komunikasi menjadi tidak lagi bersifat personal,
komunikasi satu arah. Dalam hal ini, media massa seperti Koran, majalah, radio, teleivisi, dan film
merupakan contoh media yang dapat digunakan untuk menyebarkan pesan. Pada awal munculnya
Internet dan website, keduanya menawarkan fungsi yang sama seperti halnya media massa.
Tanggapan dari proses yang tidak personal, seperti komunikasi satu arah, sangatlah sedikit. Akan tetap
jika dilihat dari besar cakupannya, Internet dapat menjangkau jumlah dan geografis yang lebih luas
secara cepat di seluruh dunia. Teori-teori terdahulu dalam komunikasi menyatakan bahwa media masa
sedikit banyak memiliki kekuatan untuk menyebarkan informasi, pendidikan, serta hiburan, dan dalam
proses tersebut, mempengaruhi perilaku dan mengubah tindakan individu dan masyarakat.

Proses komunikasi harus dibedakan dari teknologi komunikasi. Komunikasi adalah proses, sedangkan
teknologi adalah perangkat atau media yang terlibat dalam sebuah proses. Bukti empiris dari berbagai
upaya selama rentang waktu kurang lebih enam dekade dalam mengaplikasikan media komunikasi
untuk berbagai tujuan dalam masyarakat adalah munculnya kompleksitas dalam proses
pelaksanaannya. Hasil dari penerapan dan penelitian terhadap hal-hal tersebut antara lain:

Terdapat beberapa dampak yang berbeda dari media atau konten yang sama tergantung pada
faktor jenis kelamin, usia, kecenderungan, cara pandang, lingkungan sosial, dan pengalaman
seseorang.

Tidak ada kaitan langsung antara media, konten media, dan pengguna. Perangkat komunikasi
seperti media massa adalah satu dari dari beberapa variabel yang mempengaruhi perubahan
sikap dan perilaku seseorang. Hubungan antar pribadi, akses dan keterpaparan, karakteristik
saluran, konten, dan kecenderungan psikologi sosial merupakan variabel yang mempengaruhi.
Komunikasi personal, antar pribadi, sangat diperlukan mempengaruhi dan mengubah sikap dan
perilaku seseorang.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 31


Pengguna perangkat komunikasi tidak hanya pasif menerima apa yang terpapar pada mereka.
Mereka berperan aktif dalam proses komunikasi dan penggunaan perangkat komunikasi serta
kontennya sangat tergantung oleh preferensi mereka. Kedekatan dengan hal lain yang sama, lebih
menarik, alternatif yang lebih sederhana, dan kepuasan yang mereka rasakan adalah hasil dari
peran aktif mereka sendiri.

Tujuan yang akan diperoleh oleh pengguna suatu perangkat komunikasi atau konten tertentu akan
bergantung pada luasnya jangkauan faktor dimana perangkat tersebut dapat memenuhi
kebutuhan informasi, sosial, psikologi, dan ekonomi penggunanya.

Kini pemahaman yang lebih mendalam mengenai hubungan antara proses komunikasi, perangkat,
konten, dan pengguna telah dijelaskan. Pemahaman yang lebih mendalam mengenai kebutuhan untuk
terlibat dalam konteks dan kondisi kebudayaan yang berbeda, sejarah dan geografis, persebaran
karakteristik, pengguna dan demografinya, serta profil psiko-sosial yang bervariasi dari berbagai
kelompok orang khususnya antar kalangan yang termaginalisasi, juga diperlukan. Kini kita lebih
memahami bagaimana pesan dibuat dan dikemas, kapan dan bagaimana menyampaikannya, media
komunikasi apa yang dapat digunakan, kelebihan dan keterbatasan yang dimiliki, dan apa pentingnya
untuk melibatkan orang lain dalam proses komunikasi.

Kemajuan di bidang TIK juga telah menunjukkan kekuatan dan kekurangannya; dan bagaimana TIK
dibutuhkan untuk menggabungkan dan mencocokkan konten, teknologi, dan masyarakat untuk hasil
yang lebih baik. Kini terdapat pemahaman yang lebih baik mengenai kekuatan media komunikasi,
sebagai contoh dalam pengaturan agenda diskusi, mempengaruhi opini publik, mengubah sikap dan
mempengaruhi perilaku seseorang, dan memenuhi berbagai kebutuhan dan kecenderungan seseorang
dalam kelompok masyarakat.

Kini bidang komunikasi telah menyatu sebagai disiplin independen yang tergambar dari berbagai ilmu
sosial seperti psikologi, ilmu politik, sosiologi, serta ekonomi dan pembangunan. Komunikasi sebagai
suatu bidang ilmu kini meliputi beberapa sub-disiplin, seperti periklanan, penelitian sosial, produksi dan
distibusi media, hubungan publik dan advokasi, serta pembangunan komunikasi yang menjadi fokus
utama dalam buku ini

Kalangan terpelajar dan praktisi Pembangunan Komunikasi memandang kaitan antara komunikasi
dan pembangunan dari dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang pertama lebih mengacu
pada kaitan umum antara komunikasi dan pembangunan. Sudut pandang kedua lebih mengacu pada
pengaturan penggunaan komunikasi untuk memenuhi tujuan dan pembangunan pendukung komunikasi.

Hubungan Secara Umum

Dasar teori untuk menggunakan potensi komunikasi dalam memenuhi tantangan pembangunan dimulai
dengan studi perintisan pada tahun 1950-an dan awal tahun 1960. Lerners 26 merintis studi yang
menunjukkan kaitan antara komunikasi dan modernisasi individu di Turki. Studi ini kemudian diikuti
dengan sejumlah besar studi pada awal tahun 1960 dan sejumlah proyek untuk menguji peranan
komunikasi dalam pembangunan. Radio Rural Forums (Forum Radio Pedesaan) pada tahun 1950-an
dan studi klasik oleh Rogers dan Shoemaker27 menetapkan tahap awal dimana kerjasama komunikasi
merupakan elemen penting dari rograman pengembangan. Pada waktu yang bersamaan, United
Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan Schramm 28 berinisiatif
menggabungkan bagian yang berbeda dari negara-negara di dunia ketika Brazil, Cina, India, dan
Meksiko, telah berinvestasi dalam penggunaan media untuk tujuan pendidikan dan pembangunan.

Banyak percobaan dalam dua dekade pertama pembangunan (1950-an hingga1960-an) berfokus untuk
memahami kerkaitan antar dua aspek. Hasil dari percobaan-percobaan tersebut kebanyakan saling
bertolak belakang dengan ekspektasi yang direncanakan sehingga keefektifannya diperdebatan. Hasil
yang bertentangan ini tidak berpengaruh besar terhadap kaitan antara komunikasi dengan
pembangunan secara umum, namun hasil tersebut memunculkan perspektif yang berorientasi
menjadikan komunikasi sebagai pendukung pembangunan.

26
Daniel Lerner, The Passing of Traditional Society: Modernizing the Middle East (NewYork,The Free Press, 1958).
27
Everett M. Rogers, et. al., Communication of Innovations:ACross CulturalApproach (NewYork,The Free Press, 1971).
28
Wilbur Schramm, Mass Media and National Development (Stanford, Stanford University Press, 1964).

32 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Komunikasi sebagai Pendukung Pembangunan

Komunikasi sebagai pendukung pembangunan pada dasarnya merujuk pada organisasi dan
penggunaan komunikasi secara sistematis untuk mendukung proses pembangunan, baik untuk proyek
tertentu, maupun di tingkat nasional. Secara spesifik, manfaat TIK sebagai bagian dari perencaan,
desain, pembangunan, distribusi, dan evaluasi proyek pembangunan adalah untuk mengintegrasikan
komunikasi dengan kecakapan TIK yang dimiliki dalam pembangunan. Hal ini dapat berarti percobaan
skala besar, seperti yang dilakukan dalam Mexicos Telesecundaria29 dan Brazils Telecurso.30 Hal ini
juga dapat berarti percobaan skala kecil, seperti inisiatif masyarakat radio secara global ataupun
penggunaan terkini dari telecentre multi fungsi yang ditempatkan di desa terpencil.31

Adopsi dan penggunaan TIK dalam praktik pembangunan bukanlah sesuatu yang baru. Hal ini telah
berjalan selama beberapa dekade yang dimulai dengan penggunaan radio di pertengahan abad ke-20,
dan kemudian bergerak ke penggunaan TV. Pada dekade awal, penggunaan teknologi seperti radio
dan TV untuk mendukung pembangunan sangatlah luas. Potensi jangkauan dan akses ke dua media
ini merupakan alasan utama dari penggunaan radio dan TV. Selain itu, juga ada dukungan dan bantuan
teknis yang datang secara bersamaan dari para dermawan dalam rangka memanfaatkan tekonologi
tersebut. Salah satu contoh aplikasi tertua yang sukses di Asia-Pasifik adalah penggunaan radio dan
TV pendidikan berbasis satelit di Universitas Pasifik Selatan atau University of the South Pacific (USP).
Contoh lainnya yang sering dijadikan rujukan adalah Chinas Radio and Television University, 32 dan
Indias Satellite Instructional Television Experiment (SITE) pada tahun 1975-1976, dan percobaan pasca
SITE.

Ada dua faktor yang meningkatkan ketertarikan penggunaan TIK untuk pembangunan di akhir tahun
190-an dan awal dekade abad ke-21, yaitu munculnya Internet secara global dan konvergensi teknologi
yang berbaur dengan agenda pembangunan global seperti yang digambarkan pada TPM. Berikut ini
adalah inisiatif kunci yang meningkatkan investasi infrastruktur dan proyek TIK:

Laporan Pembangunan Dunia oleh Bank Dunia pada tahun 1998/9933 yang menyadari bahwa
pengetahuan dapat menimbulkan perbedaan antara kalangan miskin dan kalangan berada
Pendirian Digital Opportunities Task Force34 oleh negara-negara G835 untuk mengembangkan
agenda TIKP
World Summits in Information Society (WSIS) di Geneva pada tahun 2003 dan Tunisia pada
tahun 200536

Dengan aplikasi dan intervensi yang sangat praktikal, proyek yang dikerjakan pada umumnya dilakukan
sesuai dengan bidang yang telah disebutkan dalam TPM, termasuk pengentasan kemiskinan,
pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan untuk masyarakat miskin. Dengan
masih tingginya harga perangkat dan aplikasi TIK beberapa dekade lalu dan fakta bahwa hal tersebut
menghambat seseorang untuk memiliki perangkat TIK, banyak dermawan dan pemerintah yang
membuat program untuk memberikan dana guna memperluas penyebaran perangkat TIK agar dapat
dimiliki oleh seluruh kalangan masyarakat.

29
Telesecundaria adalah program sistem pendidikan jarak jauh untuk pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang
dirintis oleh Pemerintahan Meksiko dan tersedia di daerah pedesaan suatu negara yang telah berjalan dengan sangat sukses sejak tahun
1968. Lihat http://www.unesco. org/education/educprog/lwf/doc/portfolio/abstract8.htm.
Lihat juga Jose Calderoni, Telesecundaria: Using TV to Bring Education to Rural Mexico, Education and Technology Notes Series, Vol. 3,
No. 2 (1998), pp. 1-10, http://go.worldbank.org/18DR286ON0.
30
Claudio de Moura Castro, Is Education byTelevision Just an OldTechnology, Catatan dari Unit Pendidikan, Bank Pembangunan Inter-
American
, Januari 2000, http://idbdocs.iadb.org/wsdocs/getdocument.aspx?docnum=1481484.
31
Munculnya telecentre merupakan salah satu fasilitas yang sedang berkembang di daerah pedesaan dan masyarakat terbelakang untuk
menyediakan akses TIK guna memenuhi kebutuhan informasi masyarakat lokal. Detil mengenai telecentre dan pergerakan telecentre dapat
dilihat di http://www.telecentre.org.
32
Chinas Radio dan Television University, kini dikenal dengan Chinas Open University, merupakan institusi pendidikan tinggi yang
didedikasikan untuk teknologi dan didirikan sejak tahun 1979. Detil lebih lanjut lihat: http://www.edu.cn/20010101/21803.shtml.

33
The World Bank, World Development Report 1998/99: Knowledge for Development (Washington, D.C., 1998),
http://go.worldbank.org/UF2JZG2IN0.
34
Jeffrey A. Hart, The Digital OpportunitiesTask Force:The G8s Efforts to Bridge the Global Digital Divide, makalah yang awalanya
diperuntukkan untuk Rapat Tahunan Asosiasi Studi Internasional di Montreal, Kanada, 17-20 Maret 2004, dan direvisi untuk konferensi
Keamanan, Kesejahteraan, dan Kebebasan: Mengapa Amerika Membutuhkan G8, di Indiana, USA, 3-4 Juni 2004,
http://www.g8.utoronto.ca/conferences/2004/indiana/papers2004/hart.pdf.
35
G8 atau Group of Eight (kelompok Delapan) adalah forum untuk membahas delapan masalah utama ekonomi, dibentuk sebagai dewan
ekonomi pada tahun 1975 (saat itu masih berupa G6) dan melakukan pertemuan setiap tahun. Setelah krisis ekononomi tahun 2008, G8
digantikan oleh G20 sebagai dewan ekonomi utama dari kesejahteraan nasional.
36
Lihat ITU, World Summit on the Information Society, http://www.itu.int/wsis/index.html.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 33


Selama periode ini, pengetahuan tentang TIKP diperoleh dari penelitian tentang proyek TIK di negara-
negara berkembang. Hasil penelitian tersebut digabungkan sehingga membentuk pemahaman yang
lebih mendalam mengenai teknik yang bisa digunakan dan yang tidak bisa, dan juga isu-isu penting
terkait keberlangsungan pendaanan dan sosial proyek TIK.

1.6 Mengaitkan TIKP dengan Tujuan Pembangunan Global


Fokus agenda pembangunan global terdiri dari dua pokok permasalah utama. Pentingnya TPM dan
pencapaiannya sebelum tahun 2015 merupakan pokok pertama. Pokok permasalahan lainnya
berkaitan dengan pentingnya penggunaan TIK dalam mempercepat proses pembangunan.

Penggunaan TIK untuk mencapai pembangunan global, sebagaimana telah disebutkan dalam delapan
tujuan TPM untuk membangun kemitraan global untuk pembangunan, butuh lakukan dengan
melibatkan organisasi pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan instansi media. Pemerintah
tetap menjadi pembangkit utama kebijakan TIK untuk pengadaan infrastruktur dan perangkat keras
telekomunikasi yang merupakan hal penting yang mendasari pemanfaatan TIK secara efektif. Hal ini
penting karena tanpa infrastruktur dan perangkat keras telekomunikasi, akses dan ketersediaan untuk
memanfaatkan TIK menjadi suatu hal yang tidak mungkin. Industri swasta memiliki peran penting
sebagai pemain yang dapat mengembangkan infrastruktur, dalam konteks menciptakan jembatan
informasi berupa penyediaan Internet dan layanan bergerak. Pemerintah, industri, masyarakat sipil, dan
media adalah penyedia utama layanan yang terdapat pada jembatan informasi. Warga negara adalah
pengguna dan sasaran utama yang harus merasakan manfaat dari diimplementasikannya TIK.
Salah satu poin penting bagi buku ini adalah Target ke-18 TPM yang secara khusus menyatakan
bahwa:
Kerjasama dengan sektor swasta untuk menyediakan manfaat dari teknologi
terbaru, khususnya teknologi informasi dan komunikasi.37

Dalam sepuluh tahun terakhir, kemampuan untuk menggunakan komputer dan Internet secara efektif
menjadi kunci pesatnya pembangunan di suatu negara. Disinilah peran TIK menjadi sangat penting,
yaitu sebagai perangkat bagi pemerintah yang bisa diimplementasikan untuk mewujudkan program
pengentasan kemiskinan demi percepatan pertumbuhan negara. Selain itu TIK juga dapat digunakan
untuk:

Meningkatkan ketersediaan layanan secara merata.


Memfasilitasi dan membantu koordinasi proses perencanaan yang kompleks antar sektor.
Meningkatkan usaha kunci agar seluruh kalangan dapat menjangkau dan berbagi
informasi.

Pengimplementasian TIK telah diusahakan secara mantap pada sektor-sektor kunci sosial di banyak
negara berkembang. Namun ketika TIK digunakan untuk memfasilitasi pendekatan terintegrasi dan
solusi dengan biaya efektif yang terukur, total dari biaya implementasi dan operasional menjadi
menurun.

Pemerintah yang menggunakan TIK sebagai bagian dari fungsi administrasi dan tata kelola secara
keseluruhan menemukan bahwa TIK dapat membantu:

Memfasilitasi proses perencanaan yang kompleks


Meningkatkan koordinasi antar sektor
Meningkatkan kegiatan saling berbagi informasi
Meningkatkan pemantauan dan jangkauan layanan
Meningkatkan akses terhadap pendidikan
Menguhubungkan masyarakat dengan pasar
Menciptakan sistem peringatan bencana dan pengambilan keputusan
Menyediakan tautan langsung bagi masyarakat untuk memastikan peningkatan akuntabilitas dan tata
kelola yang baik

37
Proyek Milenium PBB, Goals, targets and indicators, http://www.unmillenniumproject.org/goals/gti.htm.

34 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Gambar 1. Jumlah Presentase Pengguna Saluran Telepon Tetap, Langganan Telepon Selular
dan Internet di Dunia, 1990-2009

Sumber: DESA, Millennium Development Goals Report 2010 (New York, 2010), p.71,
http://www.un.org/millenniumgoals/pdf/MDGS%20Report%202010%20En%20r15%20-low%20res%2020100615%20-.pdf.

Tata kelola yang baik berarti hasil pembangunan yang lebih baik, baik di tingkat individual maupun
makro. Kaitan antara TIK dengan pembangunan terletak pada kekuatan TIK untuk membuat informasi
lebih dapat diandalkan, cepat, dan akurat bagi masyarakat dan bagi pemerintah sehingga dapat
digunakan untuk menghasilkan keputusan dan pilihan yang tepat dalam pengambilan keputusan.

Menyadari hal itu, negara-negara di Asia-Pasifik kemudian kemudian menyatakan ketertarikan mereka
untuk memanfaakan TIK dalam pembangunan. Beberapa bidang yang menjanjikan untuk integrasi TIK
antara lain pendistribusian obat-obatan, peningkatan akses terhadap pendidikan dan peningkatan
keahlian pengajar, memperluas dukungan terhadap daerah pedesaan dengan berhubungan langsung
terhadap masyarakat pertanian, dan menciptakan sistem mitigasi peringatan dini terhadap bencana
untuk lokasi bergeografis rentan bencana. Melihat kondisi ini, tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa
pencapaian tujuan pembangunan secara umum dan tujuan TPM secara khusus sangat berkaitan erat
dengan penggunaan TIK.

1.7 Tren Terkini dalam TIKP


Eksperimen-ekperimen yang dilakukan selama dua dekade pada awal revolusi TIK telah memberi
pemahaman yang mendalam mengenai TIKP, baik konteks, kondisi penerapan, dan suksesnya
TIKP. Kini semakin jelas bahwa TIKP bukan hanya semata-mata tentang teknologi, namun
mengenai cara meningkatkan pengaruh dari penggunaan TIK terhadap kemajuan ekonomi dan
sosial, sehingga dapat membuat perbedaan dalam perpindahan dari ekonomi agraria dan industri ke
suatu sistem yang dibangun atas pengetahuan sebagai faktor kunci pertumbuhan dan kemajuan.
Mulai dari bagaimana cara suatu masyarakat mengakses, berbagi, dan berpartisipasi dalam
menciptakan dan menggunakan ilmu dan pengetahuan untuk kemajuan ekonomi dan sosial. Sekarang
ini, melalui hal tersebutlah kita dapat degnan mudah membedakan negara yang telah maju dengan
negara yang sedang berkembang.

Sebagai hasilnya, terdapat beberapa perubahan yang ditemui dalam laporan mengenai TIKP. Survei
pemerintah dan indeks awal dari e-Readiness yang dilakukan mulai tahun 2003 38 membandingkan
infrastruktur, sumber daya manusia, e-Connectivity, dan peringkat e-Readiness lintas negara
berdasarkan enam pilar e-Readiness berikut:
1. Infrastruktur konektivitas dan teknologi
2. Lingkungan bisnis
3. Lingkungan sosial budaya

38
United Nations Public Administration Network, UN e-Government Surveys, http://www.unpan.org/egovkb/global_reports/08report.htm.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 35


4. Lingkungan hukum
5. Visi dan kebijakan pemerintah
6. Adopsi konsumen dan bisnis

Survei terakhir terhadap e-Government oleh PBB yang dilakukan dalam United Nations e-Government
Survey pada tahun 2010 menunjukkan bahwa pemerintah sekarang siap untuk menerapkan e-
Government, dan indeks e-Readiness kemudian digantikan dengan indeks pembangunan e-
Government. Survei tersebut menyatakan bahwa: Kini semakin banyak negara yang mengadopsi
strategi e-Government nasional dan rencana kegiatan untuk beberapa tahun ke depan. Dari negara
yang paling maju sampai negara yang paling terbelakang, semuanya memiliki ekspektasi bahwa
pemerintah dapat berpartisipasi dan menciptakan masyarakat informasi dengan berkomunikasi dan
berinteraksi secara lebih intensif seiring meningkatnya masyarakat yang mengerti teknologi. Negara-
negara tersebut telah siap dan tingkatan pembangunan menjadi sebuah hal yang harus dinilai.39

Selain itu, Unit Intelijen Ekonom sebagai bagian dari Kelompok Ekonom mengeluarkan laporan penilaian
tahunan mengenai ekonomi dunia dalam konteks penggunaan TIK sejak tahun 2010, dimana e-
Readiness digantikan oleh peringkat ekonomi digital, sebagaimana mereka menilai kualitas
infrastruktur TIK suatu negara dan kemampuan konsumen, bisnis, dan pemerintahnya dalam
menggunakan dan mengambil manfaat dari TIK.40

Pada dasarnya, terdapat pergeseran dari perspektif awal dimana pemerintah dan sektor swasta terikat
secara langsung untuk penyediaan layanan TIK bagi masyarakat. Penekanannya terletak pada
bagaimana infratruktur dan kapabilitas TIK dapat disatukan ke dalam sistem ekonomi dan sosial
sehingga dapat digunakan untuk mengubah masyarakat agraria dan industri ke bentuk masyarakat
yang berdasar pada pengembangan dan pemanfaatan pengetahuan dan produk-produk ilmiah. Data ini
secara jelas memperlihatkan bahwa negara-negara di Asia-Pasifik yang menginvestasikan infrastruktur
Internet untuk generasi selanjutnya seperti Cina, India, Jepang, Korea, Singapura, dan Taiwan telah
membantu banyak negara di Eropa Barat dan Amerika Utara untuk menjadi negara pemuka dalam
ekonomi pengetahuan.

Secara khusus, dampak perubahan pada TIK sangat terlihat jelas pada perusahaan kecil, menengah,
dan mikro dimana mereka dapat mengembangkan bisnis mereka dengan:

Meningkatkan efisiensi operasi internal bisnis, seperti mengurangi biaya yang berkaitan dengan
komunikasi dan sumber daya manusia.
Meningkatkan komunikasi internal (antar departemen dalam perusahaan).
Menjaga inventaris dengan lebih baik untuk mengurangi ruang penyimpanan dan menggunakan
jasa pengiriman barang pada saat yang dibutuhkan untuk mengurangi pemborosan dan
meningkatkan laba.
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses akuntansi dan keuangan.
Meningkatkan komunikasi eksternal dengan klien untuk menjelajah pasar baru, mengembangkan
pasar global yang berbasis klien, dan meningkatkan jumlah permintaan pasar.

Penggunaan TIK sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi berdampak pada
meningkatnya kemampuan dan kompetensi individu dan kelompok, yang manfaatnya dapat langsung
dirasakan segera setelah menggunakan perangkat TIK tersebut. Intinya, penggunaan TIK dalam
ekonomi pengetahuan yang difokuskan pada produk ilmiah berdampak pada meluasnya kapabilitas
individu dan institusi yang tidak hanya akan membangun sektor ekonomi, namun juga juga sumber
daya sosial dan intelektual. Sumber daya intelektual merupakan kunci baru bagi kemakmuran dan
kesejahteraan sebuah negara.

39
DESA, United Nations e-Government Survey 2010: Leveraging e-Government at a Time of Financial and Economic Crisis (New
York, 2010), p. 3, http://www2.unpan.org/egovkb/documents/2010/E_Gov_2010_Complete.pdf.
40
Economist Intelligence Unit, Digital Economy Rankings 2010: Beyond e-Readiness (2010), http://graphics.eiu.com/upload/
EIU_Digital_economy_rankings_2010_FINAL_WEB.pdf.

36 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Tabel 2. Peringkat dan Nilai Ekonomi Digital pada Tahun 2010

Peringkat Peringkat
2010 Peringkat Nilai 2010 Peringkat Nilai
(dari 70) 2009 Negara 2010 2009 (dari 70) 2009 Negara 2010 2009
1 2 Swedia 8.49 8.67 36 38 Malaysia 5.93 5.87
2 1 Denmark 8.41 8.87 37 37 Latvia 5.79 5.97
3 5 United States 8.41 8.60 38 36 Slovakia 5.78 6.02
4 10 Finlandia 8.36 8.30 39 39 Polandia 5.70 5.80
5 3 Belanda 8.36 8.64 40 41 Afrika Selatan 5.61 5.68
6 4 Norwegia 8.24 8.62 41 40 Meksiko 5.53 5.73
7 8 Hongkong 8.22 8.33 42 42 Brazil 5.27 5.42
8 7 Singapura 8.22 8.35 43 43 Turki 5.24 5.34
9 6 Australia 8.21 8.45 44 44 Jamaika 5.21 5.33
10 11 Selandia Baru 8.07 8.21 45 47 Bulgaria 5.05 5.11

11 9 Kanada 8.05 8.33 46 45 Argentina 5.04 5.25

12 16 Taiwan 7.99 7.86 47 48 Romania 5.04 5.07


13 19 Korea Selatan 7.94 7.81 48 46 Trinidad & Tobago 4.98 5.14
14 13 Inggris 7.89 8.14 49 49 Thailand 4.86 5.00
15 14 Austria 7.88 8.02 50 52 Kolumbia 4.81 4.84
16 22 Jepang 7.85 7.69 51 50 Yordania 4.76 4.92
17 18 Irlandia 7.82 7.84 52 51 Arab Saudi 4.75 4.88
18 17 Jerman 7.80 7.85 53 53 Peru 4.66 4.75
19 12 Swiss 7.72 8.15 54 54 Filipina 4.47 4.58
20 15 Perancis 7.67 7.89 55 55 Venezuela 4.34 4.40
21 20 Belgia 7.52 7.71 56 56 Cina 4.28 4.33
22 21 Bermuda 7.47 7.71 57 57 Mesir 4.21 4.33
23 23 Malta 7.32 7.46 58 58 India 4.11 4.17
24 25 Spanyol 7.31 7.24 59 59 Rusia 3.97 3.98
25 24 Estonia 7.06 7.28 60 60 Ekuador 3.90 3.97
26 27 Israel 6.96 7.09 61 61 Nigeria 3.88 3.89
27 26 Italia 6.92 7.09 62 64 Vietnam 3.87 3.80
28 28 Portugal 6.90 6.86 63 63 Sri Lanka 3.81 3.85
29 29 Slovenia 6.81 6.63 64 62 Ukraina 3.66 3.85
30 30 Chili 6.39 6.49 65 65 Indonesia 3.60 3.51
31 31 Republik Ceko 6.29 6.46 66 66 Pakistan 3.55 3.50
32 34 Uni Emirat Arab 6.25 6.12 67 69 Kazakhstan 3.44 3.31
33 33 Yunani 6.20 6.33 68 67 Algeria 3.31 3.46
34 32 Lithuania 6.14 6.34 69 68 Iran 3.24 3.43
35 35 Hungara 6.06 6.04 70 70 Azerbaijan 3.00 2.97

Catatan: Penentuan peringkat negara menggunakan skor desimal empat angka.


Sumber: Economist Intelligence Unit, Digital Economy Rankings 2010: Beyond e-Readiness (2010), p.4,
http://graphics.eiu.com/upload/ EIU_Digital_economy_rankings_2010_FINAL_WEB.pdf.

1.8 Dari Ekonomi Pengetahuan ke Masyarakat Pengetahuan


Terdapat bukti global yang cukup untuk menunjukkan kaitan antara TIK dan pertumbuhan ekonomi.
Negara yang memiliki tingkat pembangunan yang lebih tinggi juga memiliki tingkat penetrasi yang
tinggi. Selain itu, fakta menunjukkan bahwa praktik bisnis dan industri sektor swasta juga banyak
diuntungkan dari revolusi informasi. Fakta juga menunjukkan bahwa pertumbuhan infrastruktur TIK dan
sumber daya manusia telah melambungkan negara seperti India ke tingkat pertumbuhan yang
menjadikannya sebagai negara berekonomi kuat dalam era masyarakat informasi seperti sekarang ini..

Pada Laporan Pembangunan Informasi dan Komunikasi 2009 oleh Bank Dunia, dilaporkan bahwa
dalam setiap kenaikan 10 persen penetrasi layanan jalur lebar, terdapat peningkatan pertumbuhan
ekonomi sebesar 1.3 persen.41Hasil yang serupa juga ditemukan pada studi lainnya yang menunjukkan

41
Christine Zhen-Wei Qiang dan Carlo M. Rossotto, Economic Impacts of Broadband, dalam Information and Communications for
Development 2009: Extending Reach and Increasing Impact (Washington, D.C., World Bank, 2009), pp. 35-50,
http://go.worldbank.org/NATLOH7HV0.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 37


bahwa peningkatan penetrasi Internet sebesar 10 persen yang muncul dalam ekonomi berbanding
lurus dengan peningkatan GDP sebesar 1-2 persen42

Efek pertumbuhan jalur lebar terlihat signifikan dan semakin kuat di negara berkembang dibandingkan
di negara dengan ekonomi yang lebih maju, dan lebih tinggi dari pertumbuhan telepon dan Internet.
Dampaknya bahkan bisa lebih kuat ketika penetrasi telah mencapai titik kritisnya.

Gambar 2. TIK dan Efeknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Catatan: Sumbu x merepresentasikan persentase poin peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi per 10 persentase peningkatan dalam
penetrasi telekomunikasi. Semua hasil secara statistik signifikan pada level 1 persen kecuali untuk jalur lebar pada negara berkembang yang
signifikan pada level 10 persen.
Sumber: Mohsen Khalil, Philippe Dongier, dan Christine Zhen-Wei Qiang, Overview, dalam Information and Communications for
Development 2009: Extending Reach and Increasing Impact (Washington, D.C.,The World Bank, 2009), p. 6, http://go.worldbank.
org/NATLOH7HV0.

Cara lain dimana TIK memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi adalah dalam sektor Teknologi
Informasi (TI) dan layanan berbasis teknologi informasi atau information technology enabled services
(ITES). ITES adalah layanan (seperti call centre dan back office) yang dapat diberikan dari jarak jauh
menggunakan teknologi komunikasi. Pasar untuk layanan ini sangat besar dan terus berkembang.
Beberapa Negara berkembang, dipimpin oleh India, telah sukses menjadi pemain dalam sektor ITES.

Gambar 3. Distribusi Global dari Layanan TI dan ITES

Sumber: Christine Zhen-Wei Qiang dan Carlo M. Rossotto ,Economic Impacts of Broadband, dalam Information and Communications for
Development 2009: Extending Reach and Increasing Impact (Washington, D.C., World Bank, 2009), pp. 35-50,
http://go.worldbank.org/NATLOH7HV0.

42
Boston Consulting Group yang dilaksanakan oleh Telenor, Socio-economic Impact of Internet in Emerging and Developing Economies,
dalam ICT for Economic Growth:ADynamic Ecosystem Driving the Global Recovery (Cologny/Geneva, World Economic Forum, 2009), p. 3,
http://www.weforum.org/pdf/ict/ICT%20for%20Growth.pdf.

38 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Kotak 2. Kisah Manju

Manju adalah seorang wanita Nepal berusia 23 tahun yang tinggal di Hyderabad, India.
Keluarganya bermigrasi sebagai pekerja tidak tetap dari Nepal ke India. Manju adalah
anak pertama yang bisa membaca dan terpelajar dalam keluarganya. Orang tua dan
kakek nenek Manju buta huruf dan hidup dengan pendapatan sekitar 50 Dollar Amerika
dalam sebulan.

Manju belajar bahasa inggris di sekolah negeri dan mendapatkan gelar di bidang
perdagangan dan komputer dari perguruan tinggi pemerintah daerah. Manju memiliki
sedikit keahlian dalam Teknologi Informasi dan melamar pekerjaan sebagai operator call
centre. Dari semula bekerja di call centre lokal, kini Manju bekerja di call centre
multinasional dengan pendapatan sebesar 300 Dollar Amerika sebulan, 6 kali
pendapatan orang tuanya. Jam kerja dan jadwal kerja yang dimilikinya sangatlah padat.

Meskipun demikian, Manju tetap bertahan karena dengan pekerjaannya tersebut Manju
dapat mengangkat dirinya dan keluarganya dari kemiskinan. Dengan pekerjaannya
tersebut Manju dapat membiayai pendidikan adik-adiknya dan bisa mampu memiliki
kemewahan kecil. Manju adalah anak yang memiliki keyakinan dan percaya diri, dan dia
kini masih mencari peluang yang untuk mendaftar kuliah dalam jaringan (online) untuk
mendapatkan gelar yang lebih tinggi dan pekerjaan yang lebih baik.
Sumber: Profil yang dinarasikan oleh penulis berdasarkan wawancara dengan Manju, seorang wanita muda yang bekerja
di call centre multinasional di Hyderabad.

Kisah manju adalah kisah nyata yang menceritakan salah satu dari pengalaman banyak orang yang
berhasil meningkatkan kualitas hidup mereka dan ikut serta dalam pertumbuhan ekonomi yang
berbasis pekerja berpendidikan dan produk-produk ilmiah. Pada tingkat idividu, kisah seperti ini dialami
oleh banyak generasi muda, terutama wanita. Jika digabungkan menjadi tingkat ekonomi nasional, hal
ini memperlihatkan bagaimana TIK dan ITES telah mendorong pertumbuhan ekonomi dan
meningkatkan jumlah masyarakat yang berhasil keluar dari kemiskinan.

Masyarakat pengetahuan berbeda dengan ekonomi pengetahuan. Ekonomi pengetahuan berbasis


pada pengembangan dan perdangan produk dan jasa ilmiah, tergantung pada luasnya inovasi TIK yang
diciptakan oleh pihak lain. Definisi masyarakat pengetahuan adalah kemampuan masyarakat untuk
mengidentifikasi, memproduksi, memproses, mengubah, menyebarkan, dan menggunakan informasi
guna membangun dan mengaplikasikan pengetahuan untuk pembangunan manusia.43 Kaitan antara
pengetahuan dengan pembangunan adalah pengetahuan merupakan hal pokok yang mutlak diperlukan
untuk membangun masyarakat berbasis pengetahuan, dimana pengetahuan sangat bermanfaat untuk
mencapai tujuan ekonomi dan mengaktifkan pembangunan manusia. Dalam konteks ini, akses terhadap
pendidikan merupakan bagian mendasar dari pembangunan, yaitu inti dari kebebasan bersuara,
kebebasan memilih, dan kebebasan dalam pemberdayaan.

Selain terdapat bukti yang kuat mengenai kaitan antara TIK dengan pertumbuhan ekonomi dan TIK
dengan pembangunan, juga muncul perdebatan berkelanjutan antara ekonom mengenai Apakah fokus
pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan sebenarnya cukup untuk mengurangi kemiskinan atau
tidak?. Dalam beberapa kasus, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dapat mengarah pada
pengurangan tingkat kemiskinan, 44 namun di negara yang masih kurang maju, pemerintah perlu
melakukan pendekatan secara aktif dan langsung terhadap kemiskinan, tidak hanya melalui intervensi
ekonomi untuk mendorong pembangunan, dengan harapan manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh
kalangan masyarakat miskin. Secara implisit, sementara tujuan jangka panjang dapat dicapai dengan
melalui masyarakat berbasis pengetahuan, intervensi secara langsung dan fungsional sangat
dibutuhkan untuk mengatasi kesenjangan digital, yaitu salah satu penyebab yang mendasari tidak
meratanya pembangunan.

43
UNESCO, Toward Knowledge Societies (Paris, 2005), http://unesdoc.unesco.org/images/0014/001418/141843e.pdf.
44
OECD, Good Practice Paper on ICTs for Economic Growth and Poverty Reduction, sebuah artikel yang diperuntukkan bagi Jurnal DAC,
Volume 6, No. 3 (2005), http://www.oecd.org/dataoecd/2/46/35284979.pdf.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 39


1.9 Menjembatani Kesenjangan Digital
Kesenjangan Digital merupakan hal yang sangat menarik perhatian karena di dalamnya terdapat signifikansi
khusus dalam pembahasan TIKP. Salah satu aspek yang didefinisikan dari proses pembangunan adalah
adanya jarak pemisah antara negara miskin dengan negara maju, dan masyarakat miskin dengan kalangan
berada. Jarak pemisah ini memiliki definisi beragam dari berbagai literatur mengenai pembangunan. Dalam
istilah komunikasi, jarak pemisah ini dikenal dengan kesenjangan pengetahuan45 dan dalam konteks TIK,
jarak pemisah ini disebut dengan kesenjangan digital.

Kotak 3. Kesenjangan Digital

Istilah kesenjangan dijital sebenarnya meliputi beberapa kesenjangan. Salah satunya


adalah kesenjangan teknologi, dimana terdapat pemisah dalam hal infrastruktur.
Kesenjangan lainnya adalah kesenjangan konten, dimana banyaknya informasi berbasis
web tidak berkaitan dengan yang dibutuhkan masyarakat. Selain itu, sekitar 70 persen
website menggunakan bahasa Inggris sementara pengunjungnya menggunakan bahasa
lokal. Terdapat juga kesenjangan gender, dimana kaum wanita yang menggunakan
teknologi informasi lebih sedikit dari pria. Hal ini benar-benar terjadi, baik di negara miskin
maupun negara maju.

Sekretaris Umum PBB, Kofi Annan


Pernyataan untuk World Summit pada Information Society, Geneva, 10 Desember 2003

Gambar 4. Pengguna Internet per 100 Populasi Penduduk Berdasarkan Kelompok Negara,
2000-2009

Sumber: UNCTAD, Information Economy Report 2010: ICTs, Enterprises and Poverty Alleviation, (New York dan Geneva, United Nations,
2010), p. 22, http://www.unctad.org/en/docs/ier2010_embargo2010_en.pdf.

Istilah kesenjangan digital digunakan untuk mendeskripsikan jarak pemisah antara individu dan
masyarakat yang memiliki kesempatan dengan yang tidak memiliki kesempatan untuk menjadi bagian
dari dalam ekonomi pengetahuan dan masyarakat berbasis pengetahuan. Pada dasarnya hal ini
merupakan gejala dari ketidaksetaraan gender, pendapatan, pembangunan, dan kecakapan yang
mendalam. Seperti yang dinyatakan oleh ekonom, Masyarakat yang memiliki komputer ataupun akses
Internet di negara miskin lebih sedikit dibandingkan di negara maju dikarenakan mereka terlalu miskin,
buta huruf, atau memiliki pertimbangan-pertimbangan lain seperti masalah makanan, layanan
kesehatan, dan keamanan.46 Pada waktu yang bersamaan, kesenjangan digital memberikan dampak
pada semakin kuatnya ketidaksetaraan sosial.

45
P. J. Tichenor, G.A. Donohue dan C.N. Olien, Mass Media Flow and the Differential Growth of Knowledge, Public Opinion Quarterly, Vol.34
(1970), pp. 159-170.
46
Para Ekonom, The Real Digital Divide, 10 Maret 2005.

40 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Menurut pendapat Chen dan Wellman: Masyarakat, kelompok sosial, dan negara di sisi yang salah
pada kesenjangan digital mendapat pengecualian dalam ekonomi pengetahuan. Jika ketidaksetaraan
yang ada sebelumnya menghalangi seseorang menggunakan komputer dan Internet, ketidaksetaraan
ini bisa saja terus meningkat seiring semakin pentingnya Internet untuk mencari pekerjaan, mencari
informasi, dan mengikutsertakan masyarakat sipil dalam kegiatan kewirausahaan. 47 Untuk itu,
mengatasi kesenjangan digital lebih dari sekedar menyediakan TIK bagi masyarakat. Namun usaha
untuk menggunakan TIK untuk mengatasi dan memperkecil kesenjangan di berbagai sektor guna
mencapai tujuan pembangunan dan menjamin objektif tetap dilajalankan.

Kesenjangan digital tidak dapat selesai begitu saja, dan tidak dapat pula ditinggalkan sebagai evolusi
teknologi yang berjalan sendiri. Harus ada kebijakan pembangunan yang menyeluruh yang
berkonsentrasi pada strategi untuk mengurangi tingkat kemiskinan dengan membuat kebijakan TIKP
nasional yang jelas sebagai kondisi awal untuk mempersiapkan pengembangan infrastruktur, serta
institusi dan perangkat yang dapat memperkecil kesenjangan digital untuk mendukung akses yang
bersifat universal. Strategi yang hanya memprioritaskan infrastruktur TIK dan mengabaikan
pebangunan penting lainnya merupakan strategi yang kontraproduktif. Banyak negara perlu mencari
solusi terhadap keterbatasan mendasar mereka guna mencapai tujuan pembangunan ekonomi, seperti
peningkatan infrastruktur dasar, pembukaan pasar, memecah monopoli telekomunikasi, membuat sistem
hukum dan regulasi yang efektif, serta menyediakan pendidikan untuk semua kalangan masyarakat.
Negara yang mengabaikan permasalahan ini untuk komputerisasi dan akses Internet akan berujung pada
pemborosan sumber daya langka, dan penggunaan TIK tidak akan memberi manfaat secara signifikan.
Dalam kata lain, usaha untuk menjembatani kesenjangan digital butuh untuk diarahkan, guna mendukung
akses universal, selama mencoba peluang untuk menggunakan TIK pada tingkat masyarakat.

Memahami konsep kesenjangan digital merupakan salah satu hal yang penting untuk pembahasan TIKP
akhir-akhir ini, selain itu juga karena institusi nasional seperti pemerintahan nasional membuat
persetujuan untuk memperkecil kesenjangan melalui kebijakan, mekanisme pendanaan, dan penerapan
program dan proyek dalam pembangunan.

Kotak 4. Memenuhi Kewajiban Layanan Pendanaan Universal


Banyak negara memiliki ruang dalam legislasinya untuk menyediakan pendanaan guna
mendukung akses dan layanan universal di sektor telekomunikasi. Sebagai contoh, di Chili
terdapat pendanaan yang disebut Pendanaan untuk Pembangunan Telekomunikasi dan di India
disebut dengan Pendanaan Wajib untuk Pelayanan Universal. Tujuan utama dari pendanaan ini
adalah untuk:
Meningkatkan ketersediaan pelayanan yang berkualitas dengan biaya yang masuk akal dan
terjangkau
Meningkatkan akses terhadap layanan telekomunikasi yang maju ke seluruh penjuru negara
Meningkatkan ketersediaan layanan telekomunikasi ke semua konsumen, termasuk mereka
yang memiliki pendapatan rendah, berada di daerah pedesaan dan area yang tidak
terjangkau, dengan biaya yang masuk akal jika dibandingkan dengan yang diterapkan di
daerah perkotaan.

Pendapatan untuk pendanaan ini diperoleh dengan meminta penyedia layanan telekomunikasi
untuk memberikan hasil bagi pendapatan sebagai dana untuk menanggung biaya akses
universal. Hal ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan dalam mengurangi kesenjangan
dijital melalui ketentuan yang diberlakukan untuk akses terhadap layanan dasar telekomunikasi.

Selain itu terdapat cara-cara tertentu yang dapat diterapkan agar TIK dapat digunakan untuk
menjembatani kesenjangan digital dan usaha-usaha yang perlu diarahkan untuk mendukung akses
universal dengan kebijakan dan aksi pada tingkat nasional, dan secara bersamaan menciptakan
peluang agar akses tersebut dapat memfasilitasi seluruh tingkat masyarakat.

Cara-cara tertentu tersebut antara lain:


Dengan cepatnya TIK diterapkan, dikonvergensikan, dan diubah, pemerintah negara miskin dapat
lebih fokus menyalurkan keuangan dan sumber daya politiknya yang terbatas untuk
pembangunan sosial dan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur dasar, dan
menciptakan lapangan untuk sektor swasta. Dengan mendukung sektor swasta, beban yang

47
Wenhong Chen dan Barry Wellman, Charting and Bridging Digital Divides: Comparing Socioeconomic, Gender, Life Stage, and Rural-
Urban Internet Access and Use in Eight Countries, 31 October 2003, p. 23, http://homes.chass.utoronto.ca/~wellman/
publications/amd_ses/charting-divides_long.pdf.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 41


ditanggung oleh anggaran pemerintah dapat berkurang, dan secara bersamaan dapat
mempercepat pembangunan infrastruktur, mengurangi biaya, dan membantu pemerintah untuk
dapat berkonsentrasi pada bidang sosial dan geografis yang paling membutuhkan investasi publik.
Dengan kata lain, peran dari pemerintah sangat dibutuhkan sebagai syarat untuk mengembangkan
bidang TIK.
Diawali dengan hal sederhana dari bidang seperti teleworking dan pemrosesan data, negara
miskin dapat secara bertahap bergerak pada pekerjaan, pengembangan perangkat lunak, dan
inovasi perangkat keras yang lebih mutakhir. Meskipun terdapat kekhawatiran akan tertinggal di
era digital ini, negara berkembang harus secara matang menyeimbangkan kebutuhan yang saling
bertolak belakang, seperti mengadopsi teknologi modern dan mempersiapkan dasar untuk
pembangunan ekonomi.
Investasi di bidang pendidikan, baik formal maupun non-formal merupakan salah satu prioritas
lainnya. Untuk mencapai tujuan TPM ataupun untuk menjembatani kesenjangan digital,
pendidikan sangat penting, karena pendidikan dapat memberikan keterampilan yang dibutuhkan
untuk menciptakan, mengadaptasi, dan menggunakan teknologi. Meskipun tidak dapat disangkal
bahwa kalangan buta huruf tetap dapat merasakan manfaat dari penerapan beberapa teknologi,
pendidikan tetaplah penting agar manfaat TIK yang dirasakan lebih dari sekedar penerapan
dasar. Fakta internasional memang menganjurkan agar pendidikan menjadi pelengkap yang kuat
untuk mencapai tujuan lain dari target TPM. Akses terhadap pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi akan menciptakan sumber daya manusia yang produktif dalam mendukung
perkembangan inovasi dengan skala besar.
Dalam membangun infrastruktur fisik dan sambungan telekomunikasi, investasi pemerintah
sangat dibutuhkan, karena untuk memberikan layanan bagi kalangan miskin bukanlah hal yang
menarik bagi sektor swasta yang menjadikan permintaan pasar sebagai motivasi kunci pada
bisnisnya. Artinya, pembangunan infrastruktur di daerah pedesaan membutuhkan perhatian
khusus dari pemerintah. Dengan mengasumsikan bahwa sektor swasta tidak keberatan untuk
melakukan pembangunan infrastruktur di daerah pedesaan, pemerintah harus berperan sebagai
aparat pengatur dengan menetapkan standar dan menciptakan lapangan dimana mereka bisa
berperan serta mendukung pembangunan melalui deregulasi. Somalia adalah salah satu contoh
dimana pemerintah tidak ikut serta dalam membuat kebijakan di bidang telekomunikasi sehingga
muncul bermacam jaringan bergerak secara bebas, menimbulkan kekacauan bagi pemerintah
lainnya untuk mencarikan solusi kebijakan untuk mengatasinya.
Pada tingkatan masyarakat, pemerintah dapat melihat peluang untuk menciptakan fasilitas umum
yang dapat memperluas jangakauan dan penyediaan akses lokal. Ada dua langkah yang harus
dipenuhi secara bersamaan dalam mengembangkan fasilitas layanan umum. Di sisi penyedia,
dibutuhkan portal sebagai repositori dinamis dimana pengetahuan tentang pembangunan secara
spesifik disimpan dan diperbarui. Di sisi pengguna, menciptakan masyarakat telecentre dapat
mempermudah akses terhadap pengetahuan yang tersimpan dalam portal tersebut.
Istilah dalam konten dan layanan, teknologi yang saling tumpang tindih sangat penting untuk
membuat akses dan penggunaannya dapat dirasakan secara aktif. Salah satu contohnya adalah
konten untuk website dan telepon genggam sehingga penguna dapat mengakses konten yang
sama dengan cara yang berbeda, dan keduanya merupakan cara yang mudah dan nyaman untuk
dilakukan.

1.10 Peran Organisasi dan Kerangka Pembangunan Internasional


Sejak era pasca Perang Dunia II dan meningkatnya proses dekolonialisasi, para dermawan
internasional, banyak bantuan teknis dan NGO yang membawa negara-negara pada praktik
pembangunan dan penggunaan komunikasi untuk pembangunan. Dalam jangka waktu yang panjang,
negara-negara barat kemudian memperkenalkan inovasi (yang berfungsi disana) ke negara-negara
berkembang. Kini, beberapa organisasi internasional utama juga banyak telah mengadopsi berbagai
pendekatan tersebut, termasuk UNESCO, Food and Agriculture Organization of the United Nations
(FAO), Rockefeller Foundation, Department for International Development (DFID) di Inggris, dan Ford
Foundation.

Dengan pengembangan teknologi yang mengarah pada perubahan, organisasi mulai mencari cara
yang berbeda untuk menjawab permasalahan dalam TIKP. Mengikuti laporan Bank Dunia pada World
Development Report 1998/99 yang dikutip sebelumnya pada kesertaan TIK dalam mencapai target TPM,
pendekatan terhadap TIKP mulai digunakan untuk berbagai peluang. Pada satu sisi, organisasi
tersebut dibentuk secara khusus dengan tujuan agar terikat dalam aktivitas TIKP, dan, disisi lain,

42 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


perusahaan komersial bereksperimen dengan kegiatan TIKP sebagai bagian dari tanggungjawab sosial
dan kegiatan bisnis.

Segera setelah adopsi TPM pada tahun 2001, PBB membentuk satuan kerja TIK untuk beberapa topik
dalam TIKP. Mandat dari TIKP tersebut berakhir pada Desember 2005 dan kelompok baru, yang
diberi nama Global Alliance for ICT and Development (GAID), 48 dibentuk untuk meneruskan tugas
satuan kerja sebelumnya sebagai forum dari berbagai pemangku kepentingan forum lintas sektor yang
akan memberikan representasi konstitusi untuk semua pemangku kepentingan. GAID melibatkan
sejumlah besar pemangku kepentingan dari pemerintah, kerjasama pembangunan, kebijakan asing,
keuangan, dan sektor sosial (kesehatan dan pendidikan), aparat hukum, asosiasi industri dan pekerja,
produsen dan konsumen dalam TIK, media, NGO, organisasi berbasis komunitas, yayasan, ilmuwan,
akademisi, ahli TIK, dan semua yang memberikan advokasi dan pengawasan dalam permasalahan
masyarakat informasi dan implementasi program untuk TPM.

GAID dipimpin oleh panitia, dewan strategi, penasihat tinggi, dan seorang ahli jaringan. GAID telah
mengadakan beberapa pertemuan untuk menjalin kemitraan antar pemerintah, sektor swasta,
masyarakat sipil, dan organisasi internasional.

Pada November 2002, Sekretaris umum PBB, Kofi Annan, mengeluarkan perintah bagi Sillicon Valley
untuk menciptakan sistem komputer dan komunikasi yang dapat memungkinkan desa-desa melakukan
lompatan beberapa generasi teknologi dan langsung memasuki Era Informasi.49 Perintah ini menjadi
landasan teknis diskusi pada World Summit on the Information Society (WSIS) di Geneva tahun 2003
dan Tunisia tahun 2005.

WSIS merupakan dua buah konferensi yang disponsori PBB untuk membahas informasi, komunikasi, dan
istilah luas dari masyarakat informasi. Konferensi ini dilakukan pada tahun 2003 di Geneva dan pada tahun
2005 di Tunisia. Salah satu dari tujuan utamanya adalah untuk menjembatani kesenjangan digital global
yang memisahkan negara miskin dengan memperluas akses Internet di negara berkembang. Di akhir
Konferensi Geneva, delegasi dari 175 negara mengadopsi Deklarasi Prinsip dan Renca Kegiatan yang
dihasilkan, meskipun tidak ada kesepakatan khusus bagaimana rencana kegiatan ini dapat dicapai. Pada
konferensi kedua di Tunisia dihasilkan kesepakatan dalam Komitmen Tunisia dan Agenda Tunisia untuk
masyarakat informasi dan pembentukan Forum Tata Kelola Internet.50

Gambar 5. Target WSIS


Target
1. Menghubungkan desa-desa dengan TIK dan menyediakan titik akses bagi masyarakat
2. Menguhungkan universitas, sekolah tinggi, sekolah dasar , dan sekolah menengah dengan TIK
3. Menghubungkan pusat ilmiah dan penelitian dengan TIK
4. Menghubungkan perpusatakaan umum, pusat kebudayaan, museum, kantor pos dengan TIK
5. Menghubungkan pusat kesehatan dengan TIK
6. Menghubungkan dan membuat website dan alamat surat elektronik bagi semua departemen pemerintahan pusat
dan lokal
7. Mengadaptasi kurikulum semua sekolah dasar dan menengah untuk memenuhi tantangan masyarakat informasi untuk
berkontribusi di tingkat nasional
8. Memastikan semua populasi memiliki akses terhadap layanan televisi dan radio
9. Mendorong pengembangan konten dan meletakkannya dalam kondisi teknis untuk memfasilitasi pengadaan dan
penggunaan bahasa dari seluruh negara di Internet
10. Memastikan bahwa lebih dari separuh penduduk dunia memiliki akses terhadap TIK yang terjangkau
Sumber: ITU, Measuring Information and Communication Technology Availability in Villages and Rural Areas, Mei 2008.

Pada WSIS I dan II tersebut, Persatuan Telekomunikasi Internasional atau International


Telecommunication Union (ITU) telah sepakat untuk terikat dalam proses penilaian dengan
menyediakan daftar aktivitas yang diusahakan pemerintah, organisasi internasional, sektor bisnis,

48
United Nations Global Alliance for ICT and Development, http://www.un-gaid.org.
49
Kofi Annan, Perspective: Kofi Annans IT challenge to Silicon Valley, CNET News, 5 November 2002, http://news.cnet. com/2010-1069-
964507.html?tag=lh.
50
Forum Tata Kelola Internet adalah forum bagi pemangku kepentingan untuk isu kebijakan dalam tata kelola Internet. Lihat
website forum di: http://www.intgovforum.org. Lihat juga Modul 5 dari seri modul Academy of ICT Essentials for Government Leaders yang
menyediakan pemahaman yang luas mengenai kerangka dan konsep tata kelola Internet.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 43


masyarakat sosial, dan kelompok lain untuk menandakan progress dengan 11 Baris Aksi WSIS
sebagai referensi secara publik.51

Institusi internasional lainnya juga aktif terlibat dalam TIKP. 52 UNDP adalah jaringan pembangunan
global PBB yang bekerja di 165 negara yang mendukung perubahan dan keterhubungan negara
dengan dunia pengetahuan. UNDP telah bergelut dalam TIKP sejak tahun 1992. Strategi TIKP UNDP
fokus pada saran kebijakan untuk membantu negara mendesain pendekatan strategis terhadap TIK
sebagai pengaktif pembangunan dan untuk mengaitkannya dengan PRSP dan proses pembangunan
lainnya. Hal ini juga dilengkapi oleh dukungan terhadap implementasi program prioritas TIKP yang
berbasis pada pendekatan pemangku kebijakaan yang beragam, dan inovasi kemitraan nasional dan
global untuk melindungi keahlian dan sumber daya tambahan yang dimiliki.

Tabel 3. Daftar yang Menunjukkan Penerapan TIK di Negara Berkembang dan Organisasi
Internasional yang Terlibat di Asia-Pasifik*
Sektor Penerapan Organisasi
Pertanian dan mata Telecentre ADB, CGIAR, DFID, ESCAP, FAO,
Pencaharian Informasi harga dan cuaca bagi IDRC, IFAD, ITU, SOPAC, UNDP,
petani WFP, Kelompok Bank Dunia
Mata pencaharian yang berkelanjutan
Peningkatan pendapatan

Pendidikan Pendidikan jarak jauh ADB, APCICT, ASEAN, COL, DFID,


Pelatihan Guru ESCAP, IDRC, SOPAC, UNDP,
Pembangunan UNESCO, UNICEF, Kelompok Bank
Kapabiitas Sumber Daya Manusia TIK Dunia

Kesehatan Telemedicine ADB, DFID, IDRC, SOPAC,


Publikasi digital dan rujukan dalam UNAIDS, UNDP, UNICEF, WHO,
jaringan Kelompok Bank Dunia
Pendidikan Medis Lanjutan
Ekonomi dan Bisnis e-Banking ADB, ESCAP, OECD, SOPAC,
Perdagangan internasional UNCTAD, UNTPDC, WIPO,
Globalisasi WTO

Media, Ruang berita digital ABU, AIBD, SOPAC, UNESCO,


Kebudayaan, dan Budaya dan produk kebudayaan Organisasi Kepariwisataan Dunia
Pariwisata Teknologi pengarsipan
Bentuk media baru
Lingkungan Pemetaan GIS ADB, CEC, EEA, ESCAP, IPCC,
Jaringan antar aktivis lingkungan SOPAC, UNDP, UNEP,
Perlindungan Lingkungan Kelompok Bank Dunia
Perubahan Iklim
Tata Kelola Layanan dalam jaringan bagi ADB, ESCAP, SOPAC, UNDP,
masyarakat Kelompok Bank Dunia
Akuntabilitas Sosial
Pembangunan NGO
Pembangunan Kota Perencanaan Kota ADB, ESCAP, UN-HABITAT,
Pengantaran layanan UNDP, Kelompok Bank Dunia
Telecentre kota

Pembangunan Jaringan masyarakat daerah CGIAR, ESCAP, FAO, IDRC,


Daerah Pariwisata daerah IFAD, ITU, SOPAC, UNDP,
Pelayanan Kesehatan Kelompok Bank Dunia

*Semua organisasi memiliki fokus yang kuat terhadap isu yang berkaitan atau tidak berkaitan dengan gender
Kredit: Usha Rani Vyasulu Reddi, Juni 2011.

51
Penilaian WSIS, http://www.itu.int/wsis/stocktaking/help-action-lines.html.

52
Lihat daftar organisasi

44 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


United Nations Childrens Fund (UNICEF) telah aktif sebagai pengguna TIK untuk menjalankan
kewajiban memenuhi kebutuhan anak dan wanita di negara berkembang. UNICEF memiliki sejarah
penggunaan TIK yang panjang, bekerja dengan media seperti TV dan film dalam Inisiatif Komunikasi
Meena yang memiliki tingkat kesuksesan yang tinggi.53

UNESCO54 adalah pemain aktif dalam bidang TIKP dengan mendukung kegiatan yang didesain untuk
memberdayakan masyarakat sehingga mereka dapat mengakses dan berkontribusi pada arus
informasi dan pengetahuan dalam inisiatif Biro Masyarakat Pengetahuan dan Program Internasional
untuk Pembangunan Komunikasi yang dimilikinya. 55 Area kerja tematik ini dapat meliputi akses
terhadap informasi, pengembangan kapasitas, pengembangan konten, kebebasan berekspresi, dan
kebebasan media. Pada Biro Regional Asia-Pasifik untuk Pendidikan, UNESCO mengelola Program
Pendidikan TIK yang berfokus pada aspek TIKP, termasuk memanfaatkan potensi TIK dalam mencapai
pendidikan berkualitas untuk semua kalangan dan menyelesaikan masalah kesenjangan digital. Proyek
ini meliputi Menjembatani Kesenjangan Digital Dalam Negeri dalam Pendidikan: Meningkatkan
Pendidikan di Cina Barat melalui inovasi penggunaan TIK dan Menetapkan Penggunaan TIK yang
Efektif untuk Pendidikan bagi Semua Kalangan di Kamboja.56

ITU merintis Laporan Pembangunan Telekomunikasi/TIK Dunia dan secara aktif terikat dalam pelatihan
penilaian WSIS. Laporan Pembangunan Telekomunikasi/TIK Dunia 2010 fokus pada pengawasan target
WSIS.57

Bersama dengan daerah-daerah di Asia-Pasifik, Economic and Social Commission for Asia and the
Pacific (ESCAP) terlibat secara luas melalui Bagian TIK dan Pembangunan 58 dalam membantu
anggota ESCAP dan anggota asosiasi memenuhi tantangan ekonomi dan sosial yang dihasilkan oleh
bencana alam dan risiko terkait lainnya melalui mekanisme kooperatif regional, pengembangan
kapasitas, berbagi pengetahuan, konektivitas yang lebih baik, dan peningkatan akses TIK. Kegiatan
bagian dari TIK dan Pembangunan ini dikelola berdasarkan tiga pilar dasar, yaitu konektivitas
ekonomi, konektivitas sosial, dan TIK untuk mengurangi risiko bencana.

Mengikuti WSIS, ESCAP kemudian mendirikan Pusat Pelatihan Asia-Pasifik untuk Teknologi Informasi
dan Komunikasi untuk Pembangunan atau Asian and Pacific Training Centre for Information and
Communication Technology for Development (APCICT)59 yang memiliki misi untuk memperkuat usaha
negara anggota ESCAP untuk menggunakan TIK dalam pembangunan sosial ekonomi mereka melalui
pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan institusi. Untuk memenuhi objektif ini, kegiatan
yang dilakukan APCICT fokus pada tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu pelatihan, penelitian, dan
layanan penasihat. Kesemuanya membentuk sebuah pendekatan yang terintegrasi untuk
pengembangan kapasitas sumber daya manusia TIK.

Ada banyak organisasi internasional yang bekerja di bidang TIKP. Beberapa organisasi pendanaan
dan dermawan seperti Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB); Commonwealth
of Learning (COL)60 memberikan bantuan teknis, sedangkan organisasi lain mendukung penelitian baris
depan dalam disiplin yang tergabung seperti Pusat Penelitian Pembangunan Internasional Kanada atau
Canadas International Development Research Centre (IDRC).61

53
UNICEFmengembangkan Inisiatif Komunikasi Meena sebagai proyek media masa yang bertujuan mengubah persepsi dan perilaku yang
menghambat kelangsungan hidup, perlindungan, dan pembangunan wanita di Asia Selatan.Lihat: http://www.unicef.org/rosa/
media_2479.htm.
54
UNESCO, UNESCOs activities in communication and information by themes, http://portal.unesco.org/ci/en/ev.php-URL_
ID=1645&URL_DO=DO_TOPIC&URL_SECTION=201.html.
55
UNESCO, International Programme for the Development of Communication, http://www.unesco.org/new/en/communication- and-
information/intergovernmental-programmes/ipdc/.
56
UNESCO Bangkok, ICTin Education, http://www.unescobkk.org/education/ict/.
57
Laporan dapat diunduh di: http://www.itu.int/ITU-D/ict/publications/wtdr_10/index.html.
58
ESCAP, ICTand Development Section, http://www.unescap.org/idd/ids.asp.
59
APCICT, About Us, http://www.unapcict.org/aboutus.
60
Commonwealth of Learning, http://www.col.org.
61
International Development Research Centre, http://publicwebsite.idrc.ca/EN/Pages/default.aspx.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 45


Poin Penting

Penggunaan TIK untuk mencapai tujuan yang ditanamkan dalam delapan tujuan
TPM, telah disetujui oleh pemerintah dalam kerjasama dengan sektor swasta,
memunculkan manfaat dari teknologi baru, khususnya teknologi komunikasi dan
informasi.

TIK dapat digunakan untuk meningkatkan kesetaraan pelayanan bagi masyarakat,


memfasilitasi proses perencanaan yang kompleks dan koordinasi lintas sektor, serta
berbagi informasi, memperluas jangkauan, dan pengawasan usaha kunci.

Keterlibatan organisasi internasional secara aktif dalam penggunaan TIK untuk


pembangunan kini disebut dengan TIKP. TIKP dimulai dengan pembentukan Satuan
Tugas TIK oleh PBB yang kemudian menjadi Aliansi Global untuk TIK dan
Pembangunan PBB.

Dalam menjalankan rencana aksi untuk menggunakan TIK dalam pembangunan, dua
konferensi utama yaitu WSIS I dan II diadakan pada tahun 2003 dan 2005.

Setelah WSIS II pada tahun 2005, kebanyakan organisasi internasional terikat


dengan TIK untuk pembangunan dengan kewajiban area operasi masing-masing.

Rangkuman

Sebagai rangkuman, terdapat komitmen yang kuat antara semua pemangku kepentingan, baik nasional
maupun internasional, dan kegiatan yang intens dalam menggunakan TIK untuk pembangunan.
Miliaran dolar dihabiskan setiap tahun untuk menggali dan mengaplikasikan manfaat bidang ini.
Komitmen tersebut merupakan wujud nyata dari berbagai kesepakatan internasional, termasuk TPM,
diikuti oleh pertemuan WSIS di Geneva dan Tunisia, masing-masing pada tahun 2003 dan 2005.

Pemerintah kini lebih tekun dalam menggali teknologi terbaru untuk memperluas dan meningkatkan
kualitas aktivitas pembangunan. Sebagai hasilnya, kini terdapat sejumlah aktivitas berbasis TIK di
seluruh dunia secara sektoral dan berbasis pada agenda kegiatan WSIS. Aktivitas-aktivitas tersebut
termasuk kegiatan kebijakan, pembangunan kapasitas manusia, pembangunan infrastruktur, dan
layanan masyarakat.

46 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Kasus 2. Menghubungkan Nangi

Nangi adalah sebuah desa pegunungan dengan 800 penduduk di bukit tengah Nepal
Barat pada ketinggian 7300 kaki di atas permukaan laut dekat bentangan Annapurna
dan Dhaulagiri Himalaya. Pendakian menuju Nangi menghabiskan waktu enam hingga
sembilan jam dari kota besar terdekat, Beni, itu sudah termasuk pendakian melewati
bukit-bukit, pedesaan dan hutan. Nangi tidak memiliki pabrik industri. Semua penduduknya
adalah petani dengan pembajak kayu, sekop, kapak, sabit, pengukit, dan palu metal. Tidak
ada mesin otomatis yang tersedia. Tenaga sapi dan keledai, bukan traktor, digunakan
untuk membajak sawah. Penduduknya terbiasa membawa beban di punggung,
sebagaimana telah dilakukan selama berabad-abad. Hidup di Nangi sangatlah sulit.

Gambar 6. Sekolah menengah Himanchal, desa Nangi

Sumber: Yayasan Pendidikan Himanchal, http://www.himanchal.org.

Dipimpin oleh Mahabir Pun, seorang guru di sebuah desa, sekitar 10 tahun yang lalu,
Nangi memulai usaha panjang untuk merasakan manfaat Internet. Awalnya komputer
dibuat dengan kotak kayu menggunakan tenaga baterai kecil yang dikembangkan dan
dihubungkan dengan jaringan WiFi yang menghubungkan empat desa lain dan Internet
hub di Pokhara, sebuah kota besar sekitar 22 mil jauhnya dari stasiun pemancar terdekat.
Lusinan akses poin dihubungkan ke penyedia layanan Internet (ISP) di Pokhara
melalui dial-up menggunakan peralatan yang disuplai dengan harga sangat murah.

Sebelas tahun belakangan ini, Pun dan para penduduk desa membangun sekolah
menengah (dengan perpustakaan), kebun, klinik kesehatan dengan telemedicine yang
terhubung ke Pokhara, fasilitas tukang kayu, pelatihan pembuatan kertas dan mesin
jahit, tempat berkemah, tambak ikan, dan peternakan keledai. Selain itu juga dibangun
laboratorium komputer berupa sebuah peralatan campuran yang didonasi dari
berbagai sumber dengan penggunaan beberapa perangkat lunak berbayar dan sisanya
tidak berbayar, dan hal ini sangat menghemat pengeluaran. Kini Mahabir Pun bekerja
dengan Bursa Pembelajaran Terbuka, sebuah NGO untuk mengembangkan konten
pendidikan edukasional menggunakan aplikasi berbasis sumber terbuka yang mengikuti
kurikulum pemerintah untuk pelajar.

Ketersediaan tautan dengan dunia luar telah membuat Nangi memiliki sistem
telemedicine dasar, berinteraksi dengan penduduk desa lain, meningkatkan pertanian,
dan mengajarkan anak-anak menggunakan komputer.

Banyak proyek pembangunan, bahkan di negara miskin, yang mencoba menggunakan


peralatan terbaru atau tersulit dengan harapan akan membantu proyek tersebut
mengalami loncatan kemajuan. Namun di Nangi tidak demikian, Nangi tidak memiliki
dana yang cukup ketika proyek nirkabel tahun 2002 dimulai. Karena itu, penekanan
menggunakan peralatan sederhana, murah, dan bekas, dan memanfaatkannya secara
maksimum telah sukses, sementara inisiatif yang didanai pemerintah tidak digunakan.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 47


Latihan Praktis

Bukalah Website Yayasan Edukasi Himanchal (http://www.himanchal.org) dan ula s


kembali se cara seksam a. Kemudian ja wab lah p ertan yaan berikut:

1. Apakah kunci tujuan pembangunan dan tujuan yang ingin dicapai dari
proyek di Nepal ini? Buatlah daftar tujuannya dan urutkan sesuai prioritas.
Bandingkan daftar yang Anda buat dengan teman sekelas Anda. Presentasikan
secara singkat di depan kelas mengenai sudut pandang Anda dan teman Anda
dalam membuat daftar tersebut.
2. Bagaimanakan TIK digunakan untuk memenuhi tujuan pembangunan tersebut?
Buatlah daftar penggunaan TIK dalam proyek tersebut beserta keuntungan dan
keterbatasannya. Susun daftar tersebut dalam prioritas yang menunjukkan tingkat
kepentingan dan masukkan daftar tersebut sebagai bahan presentasi pada
pertanyaan nomor 1. Rangkum kaitan antara tujuan pembangunan dan TIK dalam
proyek ini.

Uji Kemampuan

1. Kaitan antara tujuan pembangunan dan TIK:

a. Terletak pada kekuatan untuk menyediakan informasi secara cepat dan akurat untuk proses
pengambilan keputusan.
b. Meningkatkan koordinasi proses perencanaan antar sektor yang berbeda
c. Membantu tata kelola yang baik untuk hail pembangunan yang baik
d. Semua benar

2. Peringkat ekonomi digital yang menggantikan indeks e-Readiness sebelumnya:

a. Membandingkan perluasan pengembangan keterampilan TIK dalam suatu negara


b. Membandingkan kualitas penggunaan TIK untuk aktivitas sosial dan ekonomi suatu negara
c. Peringk at negara berd asarkan produk ilm iah yang diha silkan
d. Peringkat negara berdasarkan teledensitasnya

3. Perbedaan antara ekonomi pengetahuan dan ekonomi masyarakat:

a. Perbedaan antara barang dan jasa dalam TIK dan kapasitas penggunaan TIK
b. Akses terhadap informasi dan pengetahuan bagi masyarakat miskin
c. Mem perkecil k esenjan gan dig ita l
d. Kemampuan suatu negara untuk membangun operasi back office bagi negara berkembang

4. Manakah di antara jawaban berikut yang merupakan cara terbaik untuk memperkecil
kesenjangan digital?

a. Dengan membangun Infrastruktur TI


b. Menyediakan akses yang universal
c. Mem perbaiki si stem ekonomi, pendid ikan, dan telek omunikasi
d. Ketiga tiga alternatif tersebut semuanya penting

5. Manakah di antara jawaban berikut yang bukan merupakan organisasi yang bekerja dalam
TIKP di Asia-Pasifik?

a. ADB
b. ESCAP
c. UNESCO
d. ECLAC

48 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Referensi dan Bacaan Lebih Lanjut

Economic Intelligence Unit. Digital Economy Rankings 2010: Beyond e-Readiness. The Economist, 2010.
http://graphics.eiu.com/upload/EIU_Digital_economy_rankings_2010_FINAL_ WEB.pdf.

Eisenstadt, Samuel N. Tradition, Change, and Modernity. New York: John Wiley & Sons,1973. Hagen, Everett.
On the Theory of Social Change. Homewood, Illinois: Dorsey Press, 1962.

Haq, Mahbub ul. Reflections in Human Development. Oxford University Press, 1995.

Heeks, Richard. ICT4D 2.0: The Next Phase of Applying ICT for International Development. Computer. IEEE
Computer Society, 2008. http://research.microsoft.com/en-us/um/people/ cutrell/ heeks-ICTD%20two-point-
zero.pdf.

Huntington, Samuel P. Political Orderin Changing Societies. The Henry L. Stimson Lectures Series. New
Haven: Yale University Press, 1968.

Lerner, David. The Passing of Traditional Society: Modernizing the Middle East. New York: The Free Press,
1958.

Madon, Shirin. e-Governance for Development. London: Palmgrove Macmillan, 2009. Melkote, SrinivasR., dan
H. Leslie Steeves.Communication for Development in the Third World. Sage Publications, 2008.

Mowlana, Hamid, dan Laurie J. Wilson. Communication Technology and Development. Paris: UNESCO, 1988.

Peet, Richard, dan Elaine Hartwick. Theories of Development: Contentions, Arguments, Alternatives.
London: Guildford Press, 2009.

Roberts, J. Timmons, dan Amy B. Hite, eds. The Globalization and Development Reader: Perspectives on
Development and Global Change. John Wiley Publishers, 2007.

Rogers, Everett. Modernization Among Peasants. New York: Holt, Rinehart, and Winston, 1969. Schramm,
Wilbur. Mass Media and National Development. Stanford: Stanford University Press,1964.

Sen, Amartya. Development as Freedom. New York: Alfred A. Knopf, 1999.

Servaes, Jan, ed. Communication for Development and Social Change. Sage Publications, 2008. Singh,
Rajnesh. Module 4: ICT Trends for Government Leaders. 2nd edition. Academy of ICT Essentials for
Government Leaders module series. Incheon: UN-APCICT/ESCAP, 2011. http://www.unapcict.org/academy/.

UNDP. Human Development Report 201020th Anniversary Edition: The Real Wealth of NationsPathways to
Human Development. New York: 2010. http://hdr.undp.org/en/reports/ global/hdr2010/chapters/en/.

Online orientation to the human development process is available free to use and learn from di
http://hdr.undp.org/external/flash/hd_journey/en/.

UNESCO. Toward Knowledge Societies. Paris: 2005.


http://unesdoc.unesco.org/images/0014/001418/141843e.pdf.

Unwin, Tim. ICTD Information and Communication Technologies for Development. Cambridge University
Press, 2009. Lihat blog Tim Unwins di http://unwin.wordpress.com/.

World Bank. Information and Communications for Development 2009: Extending Reach and Increasing
Impact. Washington, D.C.: 2009. http://go.worldbank.org/NATLOH7HV0.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 49


50 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda
BAB 2.
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
UNTUK PEMBANGUNAN
2.1 TIK dalam Kehidupan
Konvergensi praktik pembangunan dan penggunaan TIK untuk pembangunan sosial ekonomi yang
berkelanjutan dan inklusif merupakan salah satu displin yang baru muncul dalam TIKP. Bidang ini
muncul sebagai disiplin selama 25 tahun pertama di abad ke-21 yang merupakan disiplin ilmu yang
masih sangat muda yang menarik beberapa disiplin ilmu dasar yang mengarah pada interdisipliner dan
kompleksitas jika dibandingkan dengan bidang pengetahuan lainnya.

Kotak 5. Bagaimana TIK Mengubah Hidup Kita

Bayangkan kejadian berikut:

Sebuah gambar digital yang diambil di Bangladesh menggunakan kamera telepon genggam
dikirim ke laptop. Dengan menggunakan Internet, gambar tersebut kemudian dikirimkan ke
seseorang di India melalui pos elektronik (e-mail) dan dikirimkan sebagai pesan multimedia
ke seseorang di Brazil. Gambar tersebut kemudian tersiar ke mesin pencarian, seperti
Google. Di satu belahan dunia, gambar tersebut digunakan sebagai dokumen, di belahan
dunia lain dimasukkan sebagai bagian dari pembuatan video, sementara di belahan dunia
lain dimasukkan ke dalam CD dan kemudian dijual. Di Afrika Selatan, produksi tersebut
dikirimkan ke Perusahaan Penyiaran dan disiarkan ke seluruh penjuru negara. Seseorang
di Inggris merekam bagian dari produksi tersebut dan mengirimkannya ke teman yang
sedang berpergian ke Aisa Pasifik melalui pos elektronik. Orang ini mengirimkannya ke
seseorang di Zimbabwe yang kemudian memuatnya dalam website lokal. Seseorang di
Kanada mengambil gambar tersebut dan memuatnya dalam majalah dan kemudian dituntut
karena gambar tersebut melanggar hak cipta. Semua hal ini terjadi hanya dalam waktu 24
jam.62

Atau bayangkan kejadian berikut:

Seorang dokter di daerah terpencil membutuhkan masukan dari seorang ahli medis untuk
merawat pasien miskin yang mengidap komplikasi jantung setelah melahirkan tiga orang
anak. Dokter tersebut tidak dapat mendiagnosa sang pasien sebagaimana mestinya karena
kekurangan peralatan medis pada rumah sakit daerah yang ada. Dengan menggunakan
jalur komunikasi yang cepat, melalui satelit yang mengubungkan fasilitas daerah dengan
rumah sakit dengan keahlian khusus yang tinggi di kota, dokter pada lokasi yang jauh dapat
mendiagnosa dan memberikan saran perawatan bagi sang pasien. Hal ini merupakan
sesuatu yang tidak dapat dilakukan beberapa dekade lalu.63

Dokter di kota, dengan bantuan teknologi, dapat juga memberikan pendidikan medis dari
jarak jauh dan dalam beberapa tahun akan menghasilkan ahli medis di daerah tanpa harus
meninggalkan tempat praktiknya.

Dua pengalaman yang dideskripsikan pada Kotak 5 mengilustrasikan kegembiraan dan perubahan
potensial yang dibawa TIK dalam kehidupan individu. Kini, dengan telepon genggam yang tidak
begitu mahal, kita bisa mendapatkan manfaat yang hampir serupa, seseorang tidak memerlukan
perangkat mahal atau komputer yang canggih untuk mengakses Internet dengan kecepatan tinggi.
Dan jika TIK dapat digunakan untuk komunikasi dan kenyamanan, tentu saja TIK dapat digunakan

62
David Walker, mantan Spesialis Pendidikan untuk Commonwealth of Learning, sebuah pidato tahun 2003, digunakan dengan izin dari
penulis.
63
Penulis telah mengobservasi beberapa operasi inisiatif telemedicine di desaAndhra Pradesh dan tempat lain di India.Deskripsi ini
menggabungkan beberapa observasi serupa.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 51


untuk mempercepat proses pembangunan.

2.2 Memahami TIK: Lingkup dan Definisi


Apakah TIK dan apakah pemahaman terkini mengenai kapabilitasnya? TIK didefinisikan dengan
berbagai cara dalam literatur pembangunan dan menjadi semakin membingungkan. Pada umumnya, TIK
sering digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan komputer dan Internet. Namun, sering kali TIK
diasosiasikan dengan teknologi berbasis komputer yang mahal dan mutakhir, dan terkadang melibatkan
pembahasan mengenai teknologi seperti televisi dan radio. Definisi TIK sangat bervariasi secara luas,
tergantung konteks dan kondisi yang digunakan.

Sebuah definisi yang lebih komprehensif tersedia dalam TechTarget, 64 sebuah perusahaan media
teknologi global yang melayanan kebutuhan khusus dari pasar TIK. TechTarget, yang menempatkan
penekanan dari beberapa tipe teknologi berbeda mendeskripsikan TIK sebagai:

Sebuah istilah yang meliputi aplikasi atau alat komunikasi apapun, termasuk: radio,
televisi, telepon genggam, komputer dan perangkat keras maupun perangkat lunak
jaringan, sistem satelit, dan segala layanan dan aplikasi lain yang berkaitan, seperti
konferensi video dan pembelajaran jarak jauh. TIK sering disebut, dalam konteks
tertentu, seperti TIK dalam pendidikan, layanan kesehatan, dan perpustakaan.

Menurut Komisi Eropa, pentingnya TIK lebih terletak pada teknologi itu sendiri dari pada
kemampuan untuk memberikan akses informasi dan komunikasi. Banyak negara dari
seluruh dunia telah membentuk organisasi untuk mempromosikan TIK, karena
dikhawatirkan bahwa selain daerah maju yang memiliki kesempatan untuk mengejar
ketertinggalan, peningkatan kemajuan teknologi di negara maju hanya akan memperburuk
kesenjangan ekonomi yang ada antara daerah yang memiliki dan tidak memiliki teknologi.
Secara internasional, PBB telah aktif mempromosikan TIK untuk Pembangunan (TIKP)
sebagai cara untuk menjembatani kesenjangan digital.65

Untuk tujuan pembahasan dan kejelasan, akan sangat bermanfaat untuk menerima definisi yang
diberikan oleh UNDP pada tahun 2003 berikut:

TIK pada dasarnya adalah alat untuk menangani informasi, yaitu sekumpulan barang,
aplikasi, dan beragam layanan yang digunakan untuk memproduksi, menyimpan,
memproses, mendistribusikan, dan bertukar informasi. Alat ini dapat berupa Layanan TIK
yang terbilang tua seperti radio, televisi, dan telepon, ataupun Layanan TIK terbaru seperti
komputer, satelit dan teknologi nirkabel, dan Internet. Alat yang berbeda-beda ini dapat
bekerja sama dan bergabung membentuk jaringan dunia, sebuah infrastruktur massal
dari layanan telepon yang saling terhubung, perangkat keras komputer terstandardisasi,
Internet, radio, dan televisi yang menjangkau seluruh penjuru dunia.66

Secara tradisional, untuk membedakan istilah fitur tertentu (seperti teks-cetak, audio-radio, audio-
visual-televisi) sangatlah mudah. Namun sejak tahun 1990, pembedaan tersebut menjadi semakin
kabur seiring semakin konvergen dan menyatunya makna media diskrit menjadi suatu platform tunggal
yang nyata.

Dengan perkembangan teknologi yang pesat, sistem analog tradisional (berbasis sinyal pada variansi
kontinu dalam waktu dan amplitudo) telah memberikan cara bagi sistem digital yang mengubah sinyal
ke dalam blok diskrit untuk memperkecil noise dan distorsi. Kini digital mengacu pada segala sistem
yang bersifat digital elektronik, dan banyak sistem analog sebelumnya, seperti pita magnetik, telah
berubah menjadi teknologi berbasis digital.

Pada saat inilah sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa kini TIK merupakan bagian dari

64
TechTarget, http://www.techtarget.com.

65
Search CIO - Midmarket.com, Definition: ICT (Information and communications technology - or technologies), TechTarget,
http://searchcio-midmarket.techtarget.com/definition/ICT.
66
Kantor Evaluasi UNDP, Information Communications Technology for Development, UNDP Essentials: Synthesis of Lessons
Learned (NewYork, 2001), p. 2

52 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


kehidupan kita sehari-hari. Evolusi dan penggunaan TIK semakin halus dan mendefinisi banyak sektor
industri tradisional serta membawa dampak bagaimana industri dan sektornya dioperasikan dan
dikelola.

Mulai dari rentang sektor tradisional, seperti pertanian, TIK dapat membuat pengelolaan tanaman
menjadi lebih mudah dengan membantu menganalisis dan memprediksi kondisi penanaman dan panen
yang optimum. Teknologi untuk membantu menjalankan dan mengawasi proses industrial seperti
sistem manajemen pabrik dan bangunan yang dapat mengontrol akses internal dan eksternal ruangan
dan kantor, serta mengelola sistem pendingin/pemanas dan penerangan untuk menghemat energi, juga
sudah tersedia. TIK digunakan di kendaraan bermotor modern untuk mengontrol efisiensi jalannya
mesin kendaraan dan sistem bahan bakar, serta membantu pengendara kendaraan itu sendiri
(misalnya melalui sensor parkir ataupun Global Positioning Systems). Semua sistem menggunakan TIK
dalam bentuk dan fungsi yang berbeda untuk meningkatkan efisiensi, seperti menyampaikan informasi
ke sistem lain dan pengguna untuk membantu pengambilan keputusan dan tindakan yang tepat.

Gambar 7. Topologi TIK

Taksonomi TIKTeknologi, Aplikasi, Layanan, dan Konten

Perangkat Perangkat Lunak Konten


keras -- berbayar -- Eksternal
peralatan, -- sumber terbuka -- Bahasa Lokal
Radio/TV, -- Produksi Lokal
Komputer,
Modem,

Konektivitas Layanan
media PENGGUNA -- G2G
Telekomunikasi -- G2B
kabel, -- G2C
nirkabel, dan -- B2B
satelit -- B2C

Lingkungan pendukung--fisik
--Sumber tenaga listrik
--Bangunan: jalur telepon; telecentres; titik akses
--Internet dan perangkat untuk mengakses Internet

Lingkungan pendukungkebijakan, hukum, dan peraturan finansial


--Lisensi untuk operator telekom dan struktur tarif
--Standard (operasi jaringan, switching, transmisi, bahasa)
--Lisensi untuk media dan penyiar
--Peraturan persaingan
Kredit: Usha Rani Vyasulu Reddi, 2011.

TIK secara lebih mendalam dapat dibuka sebagai teknologi, aplikasi, layanan dan konten.
Pengembangan komputer dan telepon genggam yang menjalankan berbagai aplikasi, pembangunan
menara nirkabel, peletakan lebih banyak kabel serat optik, dan penanaman sensor pintar, serta
berbagai teknologi lain yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari seperti mobil, kulkas, juga
merupakan bentuk infrastruktur TIK dan harus dipandang sebagai bagian dari teknologi.

Pengembangan aplikasi perangkat lunak, baik dalam bahasa inggris maupun bahasa lokal, baik
berbayar maupun bersumber terbuka,67 terdiri dari aplikasi dan alat yang disediakan melalui teknolgi

67
Ada banyak definisi mengenai Open Source Software (Perangkat Lunak dengan Kode Sumber Terbuka). Pada dasarnya, open source
mengacu pada aplikasi komputer yang didistribusikan dibawah izin yang memungkinkan kode aplikasi tersebut dapat dibagi, dilihat, dan
imodfikasi oleh pengguna atau organisasi lain. Untuk definisi lebih lanjut lihat:

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 53


atau dari aplikasi, baik untuk bisnis ataupun pemerintahan. Dalam bentuk apapun, substansi dari
layanan tersebut dapat tersedia atau disediakan oleh TIK sebagai media pembawa. Agar pengguna
dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya, harus ada kaitan antara setiap layanan dengan
taksonomi elemen masyarakat.

Untuk dapat berfungsi secara maksimal, TIK membutuhkan dukungan lingkungan fisik, kebijakan,
hukum, peratuan, dan keuangan. Sistem TIK membutuhkan kestabilan listrik, kabel, solusi nirkabel agar
dapat berfungsi, dan bangunan untuk peletakannya. Sumber daya teknis yang memadai seperti sistem
tersebut juga butuh untuk dibangun, diimplementasikan, dioperasikan dan dikelola. Lingkungan lain
yang mendukung fungsi TIK antara lain hukum dan implementasi norma-norma sebagai lisensi, proses
dan aturan kompetisi, mekanisme pembagian hasil, dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Gambar 7 mendeskripsikan TIK dalam istilah karakteristik yang secara empiris dapat diobservasi dan
diukur.

2.3 Membongkar Teknologi


Setiap orang dengan telepon genggam atau komputer personal memiliki kemampuan untuk mengakses
dunia informasi. Hal ini dapat dilakukan melalui teknologi jaringan, aplikasi, layanan, dan konten yang
mulus yang saling terhubung melalui celah teknologi telekomunikasi. Banyak pengguna yang tidak
peduli bagaimana sebuah sistem bekerja, mereka hanya peduli bagaimana teknologi memberikan apa
yang mereka inginkan. Oleh karena itu sangat penting, baik bagi pelajar maupun bagi pengembang
penyedia layanan, untuk berkenalan dengan berbagai teknologi dan istilah agar dapat memahami
kondisi dan konteks dari aplikasi dan efektivitasnya. Bagian ini mengeksplorasi pemahaman umum
tentang berbagai istilah yang digunakan pada Gambar 7.

Pada dasarnya, aplikasi dan perangkat TIK digunakan untuk memproduksi, menyimpan, dan membagi
informasi dan pengetahuan. Aplikasi dan perangkat ini terdiri dari perangkat keras dan aplikasi
perangkat lunak yang menjalankan perangkat keras dan juga konten. Secara bersama, aplikasi dan
perangkat ini memungkinkan tersedianya layanan kepada pengguna melalui konektivitas media.
Sebagai pendukung keseluruhan proses, perlu adanya lingkungan pendukung berupa kerangka fisik,
kebijakan, hukum dan peraturan, dan keuangan. Berikut adalah penjelasan detail dari masing-masing
istilah tersebut.

Perangkat Keras

Perangkat Keras dapat diklasifikasikan ke dalam:

Perangkat untuk menangkap informasi. Contoh: kamera, keyboard, mikrofon dan perekam, dan
pemindai.
Perangkat penyimpanan informasi. Contoh: server, harddisk, dan perangkat penyimpanan
eksternal, seperti pita film, CD, DVD, memory stick, dan memory card.
Perangkat untuk berbagi informasi. Contoh: radio, TV, telepon genggam maupun tetap, perangkat
genggam, seperti e-book reader, dan komputer, termasuk laptop dan tablet.

Komputer dan telepon genggam dengan kemampuan untuk menangkap, menyimpan, dan berbagi
informasi merupakan perangkat keras yang sangat kuat.

Perangkat Lunak

Untuk menjalankan dan menggunakan perangkat keras, dibutuhkan aplikasi perangkat lunak.
Perangkat lunak ini dapat berupa sistem operasi ataupun aplikasi. Hak milik perangkat lunak bisa
berupa berkode sumber terbuka (open source). Hak milik perangkat lunak adalah izin perangkat lunak
komputer dibawah hak hukum khusus pemegang hak cipta. Izin tersebut adalah hak yang diberikan
untuk menggunakan perangkat lunak tersebut dengan kondisi tertentu, namun terlarang untuk
penggunaan lain seperti modifikasi, distribusi bebas, maupun percobaan pembalikan fungsi.

Di sisi lain, Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka (PLBST) mengacu pada perangkat lunak

http://www.google.co.in/#hl=en&q=Open+source+software&tbs=dfn:1&tbo=u&sa=X&ei=qq_dTaGlC4i8vwPRtcW_BQ&ved=0CBgQkQ4&fp=2f
48aba968b63bb2&biw=1280&bih=586 (diakses 26 Mei 2011).

54 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


komputer yang tersedia dalam bentuk kode sumber, dimana kode sumber dan hak tertentu lainnya
dipegang oleh pemilik hak cipta dibawah lisensi perangkat lunak yang mengizinkan pengguna untuk
mempelajari mengubah, dan memperbaiki perangkat lunak tersebut. Hal yang penting untuk
diperhatikan adalah perangkat lunak bebas mengacu pada kebebasan terkait dengan perangkat lunak
tersebut (bebas untuk menjalankan, menyebarkan, mempelajari, memperbaiki, mengadaptasi, dan
mengeluarkan edisi perbaikannya), bukan pada harga. Bagaimanapun, meskipun kode sumber tersedia
secara bebas untuk digunakan dan disebarkan, PLBST biasanya dapat diperoleh tanpa biaya atau
dengan biaya yang sangat kecil. Ini merupakan keuntungan yang membebaskan penggunaan
anggaran jika dibandingkan dengan menggunakan sementara perangkat lunak dengan lisensi mahal
dan perbaikan yang diperlukan di dalamnya.

Setiap vendor perangkat lunak memiliki tanggungjawab kecil untuk melokalisasi atau mengkonfigurasi
perangkat lunak yang di jual ke pasar dengan bahasa tertentu, termasuk untuk aplikasi PLBST. Aplikasi
ini dapat dikostumisasi sesuai dengan kondisi para penggunanya, seperti menampilkan kumpulan
karakter dengan huruf tertentu atau, mungkin, menyediakan pengalaman pengguna yang lebih baik
melalui modifikasi antar muka aplikasi. Lokalisasi dapat lebih mudah dilakukan dengan menggunakan
templat dan dihubungkan ke perangkat lunak tanpa mengganggu kode pokok perangkat lunak.68

Sistem Operasi (SO): Ketika perangkat komputer dinyalakan, perangkat ini memulai sistem operasi
untuk mengontrol mesin. Sebuah sistem operasi adalah sekumpulan program yang membantu
mengontrol dan mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak sistem komputer dan
perangkat lainnya. Sistem operasi dapat memiliki hak cipta dimana perusahaan yang mendesain,
mengembangkan, dan memasarkannya dengan sistem mereka sendiri. Windows dan Mac adalah
beberapa contoh diantaranya. Sistem operasi juga dapat berupa perangkat lunak tidak berbayar dan
bersumber terbuka, seperti Linux.

Perangkat Lunak Aplikasi: Perangkat lunak aplikasi biasa dikenal dengan aplikasi atau app.
Program perangkat lunak komputer ini didesain untuk membantu pengguna menjalankan suatu
tugas atau beberapa tugas tertentu. Aplikasi-aplikasi untuk komputer pada umumnya tergabung
dengan beberapa aplikasi lainnya. Contoh perangkat lunak aplikasi yang berbayar antar lain:
Microsoft Office, iWork, aplikasi enterprise, aplikasi akuntansi, paket aplikasi kantor, aplikasi desain
grafis, dan media player. Contoh dari PLBST antara lain: Open Office, dan Firefox.

Konten

Kamus mendefinisikan konten sebagai materi pokok, informasi substantif atau materi kreatif yang
terkandung dalam media, baik buku, koran, alat perekam, atau lainnya sebagai pembeda dari media itu
sendiri. Media sebagai alat untuk berbagi informasi dan bagaimana informasi tersebut dikemas sangatlah
beragam, namun konten tetap menjadi substansi yang bertolak belakang dengan cara penyampaiannya.
Media tanpa konten sama saja seperti gelas kosong. Konten dapat didefiisikan sebagai:

Teks Materi tertulis


Audio data suara, materi yang direkam
Video visual, rekaman TV yang bergerak
Film visual, rekaman film yang bergerak
Grafis grafik, bagan, tabel, foto
Animasi objek animasi yang bergerak

Konten dapat didefiniskan sebagai materi dalam bentuk naratif, wawancara, dramatisasi, dan/atau
bentuk lainnya. Sebagai tambahan, pesan interaksi dari pembuat dan pengguna juga dapat termasuk di
dalamnya.

Konten merupakan elemen penting dari kegiatan dalam TIKP. Konten dapat dikembangkan dan
digunakan secara global, nasional, regional, atau bahkan lokal. Konten juga dapat berupa materi yang
yang diperoleh dari sumber lain. Konten dapat saja diproduksi oleh agensi tunggal atau diprodukasi
secara massal melalui Internet, dan juga diproduksi oleh banyak orang untuk kelompok kecil. Konten
dapat berupa materi dalam bahasa Inggris, atau bahasa nasional dan lokal lainnya, yang diproduksi
secara individu untuk distribusikan secara luas, seperti blog atau sistus jejaring sosial.

68
Rajnesh Singh, Modul 4: ICT Trends for Government Leaders, 2nd edition, serial modul Academy of ICT Essentials for Government Leaders
(Incheon, UN-APCICT/ESCAP, 2011), http://www.unapcict.org/academy/.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 55


Layanan

Konten dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan layanan. Secara luas, layanan dapat dikategorikan
dalam informasi, edukasi, dan hiburan. Dalam konteks TIKP, konsentrasinya adalah informasi dan
pendidikan dengan sedikit hiburan. Beragam jneis layanan dapat disediakan melalui penggunaan TIK
sebagai berikut:

Government-to-Government (G2G) Dimana TIK digunakan dalam sistem tertutup untuk


menghubungkan seluruh kantor pemerintah agar dapat menjalankan fungsinya
dengan lancar, cepat, dan efektif.

Government-to-Business (G2B) Ketika persentase subtansial aktivitas pemerintah, seperti


kegiatan dan layanan publik, dilakukan oleh perusahaan swasta, penggunaan TIK untuk kegiatan
G2B sangat membantu dalam meningkatkan layanan jasa, efisiensi biaya, dan menghemat
pengeluaran publik. Penggunaan TIK dalam penyediaan layanan G2B dipercaya dapat
mengurangi tingkat korupsi.

Government-to-Citizen (G2C) Interaksi terbesar pemerintah adalah dengan warga negara,


dimana pemerintah menyediakan layanan sebagai perwujudan pajak yang dipungut dari warga
negara. G2C meliputi penyebaran informasi kepada publik, pelayanan dasar untuk publik, seperti
perpanjangan lisensi, penyediaan akte kelahiran atau surat nikah, dan pengisian pajak
pendapatan, juga bantuan untuk layanan dasar, seperti pendidikan, layanan kesehatan, informasi
rumah sakit, dan perpustakaan.

Business-to-Business (B2B) Dikenal juga sebagai e-biz ketika dilakukan melalui Internet. B2B
adalah pertukaran barang dan jasa atau informasi antar bisnis, bukan antara bisnis dengan
konsumen.

Business-to-Citizen (B2C) Bisnis dengan bentuk B2C akan menyediakan barang dan jasa
langsung ke konsumen.

Citizen-to-Citizen (C2C) Ketika salah satu atau kelompok warga negara menggunakan TIK, baik
dengan telepon genggam atau Internet, untuk berkomunikasi satu sama lain untuk suatu urusan
tertentu atau berbagi informasi mengenai isu atau permasalahan umum.

Layanan tersebut umumnya memanfaatkan teknologi Internet atau teknologi bergerak lainnya.

Konektivitas Media

Kekuatan dan kapasitas TIK muncul dari menghubungkan beberapa bagian berbeda dalam satu
jaringan yang konvergen dan mulus. Semua penghubung jaringan telekomunikasi, yang meliputi
telepon tetap, pemancar, jaringan nirkabel, dan kabel serat optik, berperan dalam jelah jaringan. Di sisi
pengguna, media konektivitas meliputi kabel, modem dan perute, yang tersambung ke komputer atau
telepon genggam.

Penggunaan Internet pada jaringan yang konvergen hanya menggunakan sebagian kecil dari sumber
daya telekomunikasi yang tersedia di seluruh dunia. Terkadang, secara sederhana disebut dengan
net atau jaringan, Internet adalah suatu sistem dunia luas untuk jaringan komputer, sebuah jaringan
komputer dimana seorang pengguna bisa mendapatkan informasi dari komputer lain (dan terkadang
berbicara langsung dengan pengguna dari komputer lain). Kini Internet adalah fasilitas yang umum,
kooperatif, dan bertahan yang dapat diakses oleh lebih dari dua miliar orang di seluruh dunia. Bagian
dari Internet yang paling banyak digunakan adalah World Wide Web (sering disingkat dengan WWW
atau disebut Web). Dengan menggunakan web melalui salah satu perambah yang tesedia, seseorang
dapat mengakses jutaan halaman informasi dimanapun dia berada.

Di satu sisi, telekomunikasi beroperasi dalam lingkungan dengan fisik dan infrastruktur, dan dengan
kebijakan, hukum, dan peraturan di sisi lainnya. Tanpa masuk terlalu detil ke masing-masing
lingkungan 69 tersebut, pemahaman dasar mengenai pentingnya lingkungan tersebut tetap sangat

69
Modul dari Academy of ICT Essentials for Government Leaders mengupas berbagai aspek dari lingkungan yang berbeda. Contohnya
Modul 2 mengupas tentang kebijakan dan proses TIKP; Modul 3 mengupas tentang fokus terhadap aplikasi e-government; Modul 4 fokus
pada tren TIK; Modul 5: Tata kelola Internet; Modul 6: aspek keamanan; Modul 7: pengelolaan proyek TIK; Modul 8: aspek keuangan dalam
TIKP; Modul 9: penggunaan TIK dalam pengelolaan risiko bencana; dan Modul 10: TIK dan dan perubahan iklim. Semua modul tersedia

56 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


diperlukan. Penggunaan TIK dalam sistem sosial, khususnya di negara berkembang, butuh
ditempatkan dalam konteks lingkungan pendukung, yaitu fisik dan politik sosial. Tanpa lingkungan
tersebut, TIK tidak akan dapat berfungsi secara efektif.

Lingkungan Pendukung: Fisik

Penggunaan praktis yang mendasari pembangunan telekomunikasi dan komputasi saat ini sangat
penting, namun berkaitan dengan aspek infrastruktur fisik. Terkadang disebut sebagai isu konektivitas
last mile. Last mile adalah penghubung terakhir yang menyediakan konektivitas ke konsumen. Hal
ini dapat berarti sambungan kabel sederhana dari komputer ke telepon terdekat, dan dapat juga
berarti menghubungkan menara telekomunikasi terdekat melalui kabel, untuk jarak lebih dari satu
kilometer. Atau bisa juga berarti menyediakan menara nirkabel dengan sinyal yang menjangkau
pedesaan. Last mile untuk penyedia layanan telekomunikasi sering menjadi penghubung utama
yang harus dihubungi pengguna melalui telepon tetap atau telepon genggam, dan hal ini tidak
berfungsi jika tidak ada konektivitas.

Tanpa konektivitas dasar, tidak akan ada akses ke Internet. Tenaga listrik stabil atau sumber daya
energi alternatif merupakan hal yang penting bagi TIK. Keterbatasan fisik dan topografi akan terus
menghambat garis jangkauan, terutama di wilayah pegunungan, dan menimbulkan masalah kekuatan
sinyal dalam komunikasi nirkabel.

Beberapa satelit sangat sensitif terhadap badai dan hujan tropis, dan komputer di iklim panas harus
didesain sedemikian rupa agar tetap bisa bertahan. Peletakan kabel serat optik sangatlah mahal,
seperti mahalnya penggantian peralatan yang sudah ketinggalan jaman. Permasalahan serupa muncul
dalam pengaksesan poin, seperti bangunan, biro telepon dan telecentre, dan perangkat lain seperti
modem dan perute. Semua kondisi fisik ini dapat menghambat praktik penggunaan TIK dalam
pembangunan.

Oleh karena itu, untuk instalasi menara pemancar, kabel serat optik, dan infrastruktur teknologi nirkabel
sejenisnya, harus diperhatikan bahwa tenaga listrik tersedia, titik akses dan terminal tanah untuk
komunikasi telepon, komputer, modem, dan ruter juga tersedia. Selain pembangunan infrastruktur,
pemeliharaan dan peningkatan teknologi juga merupakan isu utama di negara berkembang, disamping
pembangunan, pengoperasian, dan perbaikan kapasitas teknis teknologi.

Menyadari bahwa terdapat faktor lain selain faktor fisik, yaitu sosial-politik, hukum dan keuangan yang
mentukan konteks dimana TIK akan digunakan merupakan suatu hal yang sangat penting. Faktor-faktor
ini dibutuhkan untuk menjalankan perluasan, menentukan langkah, dan penyebaran dimana TIK akan
berpengaruh, yaitu dimana teknologi akan digunakan untuk mencapai tujuan pembangunan dan
dimana masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi dan sosial dari TIK.

Lingkungan Pendukung: Regulasi dan Sosial

Pemerintah memiliki kebijakan, hukum, dan peraturan yang menata sektor masyarakat yang berbeda.
Sebuah kebijakan dapat didefinisikan sebagai sebagai prinsip yang mengarahkan, prosedur untuk
melakukan tindakan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi dan menentukan keputusan dan tindakan
yang dipertimbangkan untuk menjadi ketertarikan utama dalam masyarakat luas. Meskipun sangat sulit
untuk mengantisipasi dan merencanakan teknologi baru, pemerintah tetap harus mengembangkan
kebijakan dan prosedur setelah teknologi diterapkan dalam masyarakat. Meskipun demikian, pemerintah
melakukan pengembangan kebijakan dan prosedur dimana teknologi diperkenalkan, diimplementasikan,
dan diatur. Sebagai contohnya kita ambil analogi sektor penerbangan. Jika tidak ada kebijakan dan
prosedur yang menata bagaimana maskapai penerbangan dikelola, dan jika tidak ada peraturan yang
mengelola sektor penting ini, akan timbul kekacauan dalam lalu lintas dan transportasi udara. Begitu juga
dengan TIK

Pemerintah di seluruh dunia meningkatkan fokus terhadap pemahaman dan pengelolaan TIK sebagai
sumber daya utama ekonomi dan sosial. Keputusan mengenai cara pemanfaatan TIK untuk tujuan
pembangunan menjadi bagian dari kebijakan TIK ini. Secara khusus, hukum dan peraturan dimana
sektor ini dikelola menjadi bagian dari lingkungan TIK yang akan tumbuh, beroperasi dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, operasi TIK dalam kebijakan, peraturan, dan prosedur yang
menata sektor ini, sama pentingnya dengan kebijakan penerbangan yang menata peraturan dan

pada: http://www.unapcict.org/academy.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 57


prosedur penerbangan. Pertumbuhan TIK dalam pasar bebas dibedakan dari perencanaan ekonomi,
tidak hanya dari sisi hukum dan peraturan, namun juga cara alokasi keuangan, alokasi spektrum
(karena telekomunikasi bergantung pada spektrum nirkabel), dan biaya layanan kepada konsumen.

Dan secara khusus, tanpa kebijakan TIKP yang jelas, akan sangat sulit untuk memprioritaskan dan
mempromosikan penggunaan TIK dalam mencapai tujuan pembangunan. Tanpa kebijakan dan
kerangka tata kelola, pemerintah tidak dapat mengukur dan membandingkan kemajuan mereka dengan
negara lain.70

Kotak 6. Revolusi TIK di India dan Peran Kerangka Kebijakan

Pengalaman seperti yang terjadi di India memberikan contoh pentingnya fokus pada
kebijakan dan legislasi di bidang TI dapat membantu mengubah suatu negara.

Industri TI mengalami perkembangan pesat sementara pada tahun 1994 ketika Perdana
Menteri Rajiv Gandhi menyatakan telekomunikasi dan TI sebagai sektor inti bersama
dengan industri tradisional seperti pembangkit listrik, baja, minyak, dan otomobil. Dalam
beberapa tahun kemudan didirikanlah Pusat TIK dan Pengembangan Teknologi
Perangkat Lunak Nasional atau National Informatics Centre and the National Centre for
Software Technology.

Kebijakan Industri baru (1991) melihat pergeseran sudut pandang dari ekonomi teratur
menjadi ekonomi yang lebih bebas dengan sedikit peraturan bagi sektor swasta.
Kebijakan baru ini sangat berkontribusi pada pesatnya pertumbuhan industri TIK.

Internet telah masuk ke India beberapa tahun lalu melalui Jaringan Pendidikan dan
Penelitian untuk India. Meskipun demikian, bukanlah sesuatu yang yang tidak mungkin
bagi seseorang untuk memiliki akses terhadap Internet, sebagaimana Internet ditujukan
untuk penelitian dan pendidikan masyarakat. Kebijakan yang diikuti tersebut dikeluarkan
oleh manajer American Internet, Yayasan Sains Nasional.

Monopoli telekomunikasi di India oleh Videsh Sanchar Nigam Limited (VSNL) mulai
memperkenalkan Internet di India melalui dial up di enam kota pada 14 Agustus 1995.
Pada tahun 1998, India mengeluarkan kebijakan ISP yang mengakhiri masa monopoli
Internet oleh VSNL..

Setelah itu, pada tahun 2000 undang-undang TI kemudian dikeluarkan oleh parlemen
India untuk memacu inovasi dan intervensi TIK. Portal asing, seperti MSN dan Yahoo!,
diluncurkan di situs di India, sementara para pemain di India juga membuat situs dalam
jaringan seperti Indya.com dan Baazee. Perusahan besar multinasional TIK meluncurkan
e-Choupal untuk membawa Internet ke desa-desa agar petani dapat terhubung ke pasar
melalui Internet.

Kota besar seperti Andhra Pradesh dan Karnataka memimpin inisiatif e-Government di
bidang pengadaan, pendaftaran tanah, dan layanan masyarakat. Dan pada tahun
2006, Nationale-Governance Plan mengeluarkan kebijakan dan panduan arahan untuk
penggunaan TIK, khususnya teknologi web dan pergantian pemerintahan.

Sebuah Layanan Pendanaan Universal Wajib71 didirikan pada tahun 2002 dan diperkuat
pada tahun-tahun berikutnya. Pendanaan ini meminta semua penyedia telekomunikasi
memberikan lima persen pendapatan kotornya untuk menyediakan layanan dasar bagi
daerah pedesaan.

Pada tahun 2009, Internet menjadi visi utama India, dimana TI memiliki kekuatan dalam
berbagai bidang. Penggunaan Internet dan teknologi telekomunikasi telah menjadi pusat
pertumbuhan industri perangkat lunak untuk diekspor yang memposisikan India pada

70
Pembahasan detil mengenai proses pembuatan kebijakan terdapat dalam buku Emmanuel C. Lallana, Modul 2: ICT for Development
Policy, Process and Governance, 2nd edition, seri modul Academy of ICT Essentials for Government Leaders (Incheon, UN- APCICT/ESCAP,
2011), http://www.unapcict.org/academy.

71
Menteri Teknologi Informasi dan Komuniaksi, Departemen Telekomunikasi, Universal Service Obligation Fund, Pemerintah India,
http://www.dot.gov.in/uso/usoindex.htm.

58 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


kepemimpinan global.

Diadaptasi dan ditujukan ulang oleh Usha Rani Vyasulu Reddi, The Internet in a Developing Society, dalam netCh@kra:
15 Years of Internet in India - Retrospectives and Roadmaps, Madan mohan Rao and Osama Manzar, edisi 15. (New Delhi,
Digital Empowerment Foundation, 2011), p. 155.

Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk memahami bahwa meskipun TIK terlihat memiliki peran
yang sangat kuat, TIK tetap saja bergantung pada faktor eksternal untuk penggunaannya. Penggunaan
TIK juga tergantung pada karakteristik dan keterbatasan teknologi serta bagaimana dampaknya
terhadap kesuksesan penggunaannya.

2.4 Karakteristik TIK


Ketika seseorang membandingkan teknologi yang berbeda, tentu ada kesamaan dan perbedaan yang
menentukan kondisi penggunaannya yang menyebabkan kemungkinan untuk gagal bagi satu teknologi
dapat terjadi dalam penerapannya. Semua TIK mendukung setiap individu untuk menggunakan
(masing-masing orang memiliki penggunaan berbeda terhadap teknologi), mendapatkan Internet
dengan kecepatan tinggi dan jangkauan luas, serta biaya per unit yang rendah. Banyak dari infrastruktur
TIK tahan terhadap iklim dan jarak serta dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, fungsi, dan
kelompok kegunaan. Ada banyak kondisi dan faktor yang memungkinkan TIK dapat digunakan secara
maksimal, mulai dari akses dan ketersediaan, hingga isu kecakapan dan kepemilikan teknologi. Kondisi-
kondisi tersebut terangkum pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Karakteristik dan Keterbatasan dari Jenis TIK yang Berbeda

TIK Karakteristik Keterbatasan


Teknologi Percetakan Familiaritas Terbatas bagi kalangan yang gagap
Dapat digunakan ulang teknologi
Memberikan keuntungan Statis dalam waktu
mendalam Sulit untuk diperbarui
Memungkinkan skala ekonomi Pasif, teknologi searah, tidak ada
Dapat digunakan untuk konten interaksi
yang seragam dan standard
Teknologi Penyiaran Merakyat Akses terbatas
(radio dan TV) Penyampaian cepat Statis dalam waktu
Menyediakan pengalaman yang Membutuhkan orang untuk
mewakili menyiarkan
Memungkinkan skala ekonomi Sulit untuk diperbarui
Dapat digunakan untuk konten Tidak spesifik terhadap lokasi
yang seragam dan standard Pasif, teknologi searah, tidak ada
Mendasar, mudah digunakan interaksi
Satu untuk semua kalangan
Biaya untuk memulai,
memproduksi, dan mendistribusi
sangat tinggi
Digital (teknologi Interaktif Akses yang terbatas
berbasis komputer Biaya rendah Biaya pengembangan yang tinggi
dan Internet) Memungkinkan skala ekonomi Bergantung pada kemampuan
Dapat digunakan untuk konten penyedia
yang seragam dan standard Untuk menggunakannya
Mudah diperbarui seseorang harus memiliki
Spesifik pada masalah dan lokasi kecakapan teknologi
Ramah pengguna Kurangnya konten lokal
Konten dapat diambil dari media Terhambat oleh keterbatasan fisik
Memungkinkan kontak antar seperti kestabilan listrik dan
individu (dengan jejaring sosial) ketersediaan lebar jalur

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 59


TIK Karakteristik Keterbatasan

Teknologi bergerak Interaktif Terhambat oleh keterbatasan fisik,


Biaya rendah seperti kekuatan sinyal
Memungkinkan skala ekonomi Terbatas pada faktor yang
Dapat digunakan untuk konten menghambat kepemilikan
yang seragam dan standard perangkat
Mudah diperbarui
Spesifik pada masalah dan lokasi
Ramah pengguna
Konten dapat diambil dari media
Memungkinkan kontak antar
individu (dengan jejaring sosial)
Tidak perlu melek komputer
untuk menggunakannya

Kredit: Usha Rani Vyasulu Reddi, 2011.

Jika dilihat dari perubahannya, TIK digital sangat berbeda dengan TIK terdahulu. Untuk teknologi
awal, seperti media cetak, televisi, dan radio, membentuk dan cara memproduksi dan
menyampaikan konten masih dilakukan searah untuk publik. TIK digital sekarang ini lebih
berpeluang untuk dimiliki dan dijalankan oleh individu atau kelompok sosial yang kepemilikannya
bisa berpindah dari satu orang ke orang lain dan mengontrolnya dari jarak jauh, baik menggunakan
mouse ataupun telepon genggam, dengan demikian teknologi dapat semakin banyak digunakan untuk
berbagai tujuan. Pada waktu yang bersamaan, pengguna dapat mendefinisikan TIK dalam istilah yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan mereka, dalam ruang tersendiri bagi setiap orang. Sebagai contoh, Internet
memungkinkan seseorang untuk mendapatkan konten hiburan tanpa perlu membeli CD, hanya dengan
mengunduh musik, film, atau apapun yang dibutuhkan melalui Internet. Begitu juga dengan telepon
genggam, kini orang dapat mengunduh informasi kecil dan informasi terbaru yang dibutuhkan, dan
kemudian menghapusnya dengan mudah.

Sebagai hasilnya, kita dapat melihat perubahan struktur bagaimana konten diproduksi, disimpan, dan
disebarkan kini. Hal ini mengarah pada keragaman bentuk dan konten, dan kemungkinkan lokalisasi
bahasa, budaya, desain, konten, serta penggunaannya. Karena TIK yang baru dapat menutupi
kekurangan dari TIK sebelumnya, kini TIK dijadikan sebagai alat kampanye target-target dan tujuan
TPM.

Penggunaan dan sejumlah inisiatif TIKP sangatlah banyak dan beragam. Termasuk di dalamnya adalah
menentukan akses dan infrastruktur, kebijakan pengembangan dan kerangka peraturan, dan kapasitas
pembangunan. Selain itu juga terdapat banyak inisiatif TIKP yang bertujuan untuk meningkatkan
pengelolaan dan penyampaian berbagai sektor termasuk pertanian, perubahan iklim, manajemen risiko
bencana, pendidikan, pengelolaan lingkungan, gender, pemerintah dan tata kelola, dan kesehatan.
Penggunaan ini akan dijelaskan kemudian dalam bagian selanjutnya pada buku ini.

Perbandingan karakteristik dan keterbatasan dari jeni TIK yang berbeda menunjukkan betapa teknologi
digital memiliki batasan yang jelas sebagai alat, dan untuk alasan inilah, penelusuran sejarah
penggunaan teknologi sangat diperlukan, sebelum membahas kontribusi yang dapat dilakukan TIK
dalam memenuhi tujuan pembangunan.

60 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Poin Penting
TIK dapat didefinisikan sebagai keranjang peralatan, dimana bermacam produk
informasi , aplikasi, dan layanan dapat diproduksi, disimpan, diproses, disebarkan,
dan dipertukarkan. TIK meliputi teknologi radio, TC, dan teknologi dijital terbaru
dari komputer, Internet, dan telepon genggam.

TIK dapat diklasifikasikan lebih jauh sebagai teknologi, aplikasi, layanan, dan
konten.

TIK beroperasi dengan lingkungan eksternal yang terdiri dari infrastruktur fisik,
seperti sumber tenaga listrik, dan kerangka hukum dan peraturan.

Agar dapat menggunakan TIK secara efektif dalam pembangunan, pemahaman


mengenai karakteristik dan keterbatasan TIK dangat diperlukan sehingga kita
dapat memilih teknologi yang sesuai dengan konteks pembangunan.

Latihan Praktis
Sebuah NGO pada suatu daerah di salah satu negara republik wilayah Asia Tengah
yang berpegunungan sangat bersemangat untuk mengkaji penggunaan teknologi
pesan suara untuk menyampaikan pesan dalam mencegah penyakit paru-paru yang
disebabkan oleh polusi udara ke sejumlah besar populasi lokal. Namun NGO ini
tidak tahu harus memulainya dari mana dan bagaimana menggunakan teknologi
bergerak ini.

Bantulah NGO ini untuk:


1. Mengidentifikasikan perangkat keras yang dibutuhkan untuk memproduksi
pesan suara, menyediakan layanan, dan manfaat dari menangkap,
menyimpan, dan mendistribusikan pesan suara tersebut. Buatlah sebuah
daftar komprehensif mengenai apa yang Anda pikir penting, dan tambahan
apa saja yang akan dibutuhkan.
2. Identifikasi apa saja batasan fisik yang mungkin dihadapi oleh teknologi
bergerak, dan apa rekomendasi solusinya Anda.
3. Identifikasi apa yang menjadi hambatan sosial dan budaya dalam
penggunaan teknologi mobile untuk menyampaikan pesan suara.
Identifikasikanlah solusi yang mungkin dan tentukan biaya yang tepat
beradasarkan target keuntungan dan keterbatasannya, serta biaya fisik dan
sosialnya.
4. Modifikasi daftar yang sudah Anda buat pada pertanyaan nomor 1 setelah
menganalisis jawaban Anda pada pertanyaan nomor 2 dan 3.

Uji Kemampuan
1. Melalui portal e-Government apakah Anda akan mengadu ke pemerintah tentang permasalahan
yang merupakan bagian dari aspek TIK?

a. Perangkat keras
b. Aplikasi perangkat lunak
c. Konten
d. Layanan

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 61


2. Lingkungan fisik pendukung TIK antara lain:

a. Hukum dan peraturan


b. Sumber energi, bangunan, dan perangkat pengakses
c. Prosedur perijinan
d. Standard terbuka

3. Perangkat keras dapat diklasifikasikan sebagai:

a. Alat untuk menangkap, menyimpan, memproses, dan mendistribusikan


b. Berbayar dan berkode sumber terbuka
c. Besar dan kecil
d. Website dan jaringan

4. Sebuah app adalah:

a. Sistem Operasi
b. Website
c. Program perangkat lu nak dan aplikasi
d. Semua salah

5. Manakah di antara jawaban berikut yang bukan karakteristik dari sistem berbasis TIK:

a. Sensitivitas terhadap jarak dan kecepatan yang rendah


b. Biaya rendah
c. Informasi yang tepat pada waktunya
d. Personalisasi sistem

2.5 Tren dalam Evolusi dan Perkembangan TIKP


Ketika Arthur C. Clarke72 menulis tentang penyiaran radio melalui penyampaian lewat udara pada tahun
1945, beberapa ilmuwan mulai menyadari bentuk kekuatan perubahan telekomunikasi. Satelit dan
komputer akan memberi dampak besar terhadap dunia dan membuat dunia menjadi desa global, seperti
yang diperkirakan oleh Marshall MacLuhan73 pada pekerjaan yang dirintisnya pada tahun 1964.74 Dalam
tiga dekade dan sebelum masuk ke abad baru, revolusi informasi telah berlangsung sangat baik dan
bergerak sangat cepat, sehingga tidak ada yang bisa memprediksikannya.

Memprediksikan tren dalam TIK, evolusi, dan pertumbuhannya merupakan pekerjaan yang sangat rumit.
Evolusi TIK tidak berhenti dengan ditemukannya satelit, komputer, telepon genggam, dan Internet. Hukum
Moore yang dikemukakan oleh Gordon Moore, salah satu dari pendiri Intel pada tahun 1965,
mendeskripsikan tren jangka panjang dalam sejarah perangkat keras komputasi, yang dengan
pendapatnya, bahwa pada fase tahun 1965, pertumbuhan teknologi meningkat dua kali lebih cepat setiap
dua tahun. Sekarang hukum ini telah terinterpretasikan oleh muatan data yang bertambah dua kali lipat
setiap 18 bulan. Hal yang lebih penting dari hukum ini adalah pengakuan bahwa kemajuan teknologi
berkembang sangat cepat sehingga sangat sulit untuk memprediksi arah perubahan teknologi

Dapat kita katakan bahwa inovasi TIK sebagian besar terletak pada peningkatan layanan dan platform,
seperti cloud computing75 dan aplikasi Web 2.076, semua hal tersebut akan dikupas dalam pembahasan

72
Arthur C. Clarke, Extra terrestrial Relays, Wireless World, Vol. II, pp. 305-308 (October 1945). Sir Arthur C. Clarke adalah seorang
penulis sains fiksi yang tinggal di Sri Lanka. Terkenal dengan cerita pendek dan novelnya, beliau juga penulis: A Space Odyssey, pembawa
acara seri sains fiksi di televisi BBC pada tahun 2001 dan dianggap sebagai salah satu dari tiga besar sains fiksi, bersama dengan Isaac
Asimov and Robert A Heinlein.
73
Marshall MacLuhan adalah seorang pendidik berasal dari Kanada, filsuf, dan ilmuwan yang terkenal dengan tulisannya dalam teori
komunikasi. Hasil karyanya merupakan salah satu landasan studi dalam teori media, dan beliu memprediksikan desa global dan World Wide
Web hampir 20 tahun sebelum benar-benar terjadi di dunia nyata.
74
Lihat: Marshall McLuhan ForeseesThe Global Village, http://www.livingInternet.com/i/ii_mcluhan.htm.
75
Cloud computing adalah komputasi berbasis Internet, dimana sumber informasi dan perangkat lunak terbagi dan tersedia untuk
komputer lain sesuai permintaan, layaknya listrik. Cloud computing juga dapat diartikan sebagai layanan web untuk melakukan fungsi
yang secara tradisional dilakukan dengan perangkat lunak yang terinstal pada komputer pribadi..
76
Web2.0 adalah istilah yang populer untuk teknologi Internet yang maju, seperti teknologi Internet dan aplikasi, termasuk blog, wiki, RSS,
dan social bookmarking. Selain itu Web 2.0 juga mendeskripsikan perubahan tren dalam penggunaan teknologi web dan desain web yang
mempromosikan keterlibatan pengguna dalam berbagi informasi, desain yang terpusat pada pengguna, interoperabilitas, kolaborasi, dan
kreativitas dalam World Wide Web.

62 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


berikut.

Perubahan dan tren yang kita rasakan pada dua dekade abad ke-21 ini mengindikasikan bahwa inovasi
akan mengambil bagian pada teknologi perangkat lunak, dan pada aplikasi, konten, layanan, interaksi,
model generasi pendapatan, dan sebagainya.

Teknologi, Perangkat Keras, dan Telekomunikasi

Perkembangan dan penggabungan model teknologi terdahulu yang umumnya berupa komputer dengan
koneksi jaringan kabel, kini menggunakan koneksi jalur lebar untuk terhubung dengan Internet. Model ini
terbukti mahal dan tidak layak untuk diterapkan di negara berkembang. Hubungan telekomunikasi dan
teledensitas tersebut sangat terbatas dan terlalu mahal, selain itu dukungan seperti tenaga listrik juga
tidak memadai.

Inovasi dalam perkembangan teknologi telah mengarah ke kegiatan yang fokus pada pengembangan
dengan spesifikasi rendah, biaya rendah, perangkat terminal yang kuat, yang dapat berfungsi untuk
sejumlah besar masyarakat miskin. Namun perkembangan komputasi dengan biaya rendah ini
terbentur pada fenomena pertumbuhan teknologi bergerak seperti telepon genggam yang memiliki fitur
dan kemampuan yang menyerupai komputer laptop low-end.

Kotak 7. Teleponku Komputerku

Telepon genggam yang dimiliki seseorang merupakan perangkat yang sangat bermanfaat.
Tidak hanya dapat digunakan untuk melakukan panggilan dengan biaya yang murah,
namun telepon genggam juga memiliki banyak fungsi lain, seperti sebagai kalkulator, buku
alamat, radio, pemutar musik, dan pemutar video. Kita dapat mengirim pesan teks (SMS),
foto dan video (MMS), dan pesan suara. Dengan telepon genggam pula kita dapat
memperoleh, menyimpan, dan berbagi informasi.

Selain dukungan pesan suara, beberapa generasi telepon genggam juga menawarkan
fungsi lain seperti:

Perekam dan pemutar multimedia, seperti merekam dan memainkan musik dan video.
Perekam suara.
Kamera, mendukung pengambilan video dan foto dengan fasilitas pembesaran dan
resolusi tinggi. Beberapa telepon genggam bahkan memiliki dua kamera, depan dan
belakang.
Senter.
Radio.
GPS dan kompas untuk referensi lokasi dan navigasi.

Beberapa telepon genggam yang lebih canggih, atau biasa disebut dengan telepon pintar,
bisa digunakan untuk memasang aplikasi dengan fitur seperti:

Aplikasi Internet: perambah web, klien pos elektronik, klien pesan instan,
klien Voice over Internet Protocol (VoIP).
Aplikasi Pengelola Informasi Pribadi: Kalender, Daftar Tugas, Alarm, Pengingat,
Catatan dan kontak, alat untuk sinkronisasi dengan Microsoft Exchange dan layanan
lainnya untuk usaha.
Aplikasi produktivitas: pengolah kata, lembar lajur, presentasi, Acrobat Reader untuk
berkas PDF, utilitas berkas zip, pegelola berkas.
Dukungan untuk pencetakan langsung ke mesin pencetak melalui Bluetooth
atau Wireless Fidelity (WiFi).
Mendukung jaringan virtual pribadi

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 63


Untuk menyediakan fungsi tersebut, telepon pintar ini memerlukan perangkat
keras yang cocok dan mendukung. Beberapa perangkat keras (tergantung model
dan tipe telepon pintar) tersebut termasuk:

Keyboard QWERTY (fisik atau virtual) dengan layout sesuai standar, termasuk joystick
atau trackball untuk navigasi dan interaksi sistem.
Layar Sentuh.
Sistem memori dengan kapasitas besar (256 MB 512 MB biasa cukup untuk telepon
pintar) dan kapasitas penyimpanan melalui memori penyimpanan tambahan yang
mendukung 32 Gb atau lebih.
Prosesor berkecepatan tinggi (beberapa telepon pintar menggunakan 1 GHz atau
lebih).
Dukungan jaringan area lokal WiFi.
Dukungan bluetooth dan USB.
Akselerometer atau giroskop untuk interaksi dan orientasi tiga dimensi.

Dengan menyediakan fungsi tersebut, telepon pintar generasi sekarang, sedikit banyak,
mampu menyediakan fungsi untuk urusan kantor yang biasa dibutuhkan pengguna dalam
kesibukan sehari-hari tanpa mengenal waktu dan tempat, telepon pintar dapat dianggap
sebagai komputer.
Diadaptasi dari Serial modul oleh Rajnesh Singh, Modul 4: ICT Trends for Government Leaders. Edisi kedua, Academy of ICT Essentials for
Government Leader (Incheon, UN-APCICT/ESCAP, 2011), http://www.unapcict.org/academy/.

Dengan akses ke sumber listrik dan energi stabil, mimpi masyarakat desa di negara-negara miskin
menjadi suatu yang yang dapat diwujudkan dengan solusi telekomunikasi berbasis tanah memberikan
tempat bagi teknologi dengan sistem nirkabel, seperti WiFi dan WiMax.77

Di akhir tahun 2010, terdapat 2,649 juta pelanggan mobile di Asia-Pasifik, 880 juta di Amerika, dan 741
juta di Eropa.78 Pertumbuhan ini sebagian besar muncul dari negara berpopulasi padat di dunia, seperti
Cina dan India. Aspek lain dari pertumbuhan ini adalah ketertarikan konsumen bereksperimen dengan
teknologi baru dan berbagai macam konten yang bisa didapatkan dari teknologi ini. Banyak inovasi saat
kini dicoba oleh pemasar di Barat, seperti Quick Response atau QR codes,yang diciptakan di Asia.79
Keuntungan bereksperimen dengan layanan telepon genggam yang ada, apakah berupa m-agriculture,
m-banking, m-Learning, atau m-health antar satu sama lain.

Aksi Pemuda 1. Kopo Kopo


Di Kenya, sekelompok pengusaha muda mendirikan Kopo Kopo yang
mengintegrasikan keuangan mikro (microfinance) dan teknologi mobile untuk
membantu masyarakat miskin. Kopo Kopo memungkinkan usaha kecil dan menengah
untuk memanfaatkan mobile money sebagai cara pembayaran. Mobile money
memungkinkan orang untuk melakukan transaksi pembayaran menggunakan telepon
genggam mereka. Orang dapat menambahkan kredit ke akun telepon genggam
kemudian menggunakan telepon mereka untuk membayar barang dan jasa,
melakukan transfer uang dan membayar tagihan. Pengguna tidak perlu lagi
menutup toko untuk melakukan perjalanan lintas kota guna membayar angsuran
pinjaman, sehingga menghemat waktu, mengurangi biaya transportasi, dan
meningkatkan pendapatan.

Sumber: Kopo Kopo, http://www.kopokopo.com and http://genvcampaigns.org/2011/05/17/the-


entrepreneurial-path-tech4btrworld.

Tren dalam Aplikasi

77
Definisi WiFi dan WiMax dapat dilihat dalam Glosari.
78
Lihat Mobi Thinking, What Makes theAsia Pacific the Most Exciting Mobile Market in the World?, http://mobithinking.com/mobile-asia-
pacific-mma-interview.
79
Ibid.

64 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Perubahan dramatis terjadi dalam pengembangan aplikasi, sistem operasi, dan program komputer yang
dirancang untuk membantu pengguna melakukan satu atau beberapa tugas tertentu.

Perkembangan komputer personal dan kemudian disusul oleh Internet adalah sistem yang
mengundang orang untuk berinovasi . Keduanya generatif, dirancang untuk menerima kontribusi
apapun yang mengikuti satu set dasar aturan (baik dikodekan untuk sistem operasi tertentu, atau
menyesuaikan protokol Internet). Keduanya kewalahan oleh perusahaan besar dan usaha yang pada
dasarnya adalah pesaing yang eksklusif dan non-generatif, seperti pembuat pengolah kata yang berdiri
sendiri dan layanan dalam jaringan yang dimiliki perusahaan seperti CompuServe dan AOL. Dengan
kata lain, jika seseorang membeli komputer personal, komputer tersebut telah dibundel dengan
perangkat lunak tertentu dan orang tersebut sangat bergantung pada perusahaan yang sama untuk
melakukan perbaikan dan perubahan. Pada tahun 2000, aplikasi berbasis Windows OS tidak dapat
bekerja pada OS Mac dan sebaliknya.

Masa yang berlangsung sekarang sangat berbeda dari masa tersebut. Revolusi dalam PLBST
menawarkan biaya rendah dan sistem operasi serta aplikasi perangkat lunak yang sama kuat dan
efisien.

Kotak 8. Perangkat Lunak Bebas dan Sumber Terbuka

PLBST telah mendapatkan perhatian umum dalam beberapa tahun terakhir. Keberhasilan
aplikasi perangkat lunak seperti perambah Mozilla Firefox dan Open Office membantu
menjadikan PLBST sebagai solusi alternatif dari perangkat lunak berbayar atau bersumber
tertutup.

Jadi, apakah sebenarnya PLBST?

Free Software Foundation yang didirikan oleh Richard Stallman mendefinisikan perangkat
lunak bebas sebagai berikut:

Perangkat lunak bebas berhubungan erat dengan kebebasan, bukan dengan harga. Untuk
memahami konsep ini, pengguna harus berpikir bebas seperti dalam kebebasan berbicara,
bukan dalam konteks seperti mendapatkan minuman gratis.

Perangkat lunak bebas membebaskan para penggunanya untuk menjalankan, menyalin,


mendistribusikan, mempelajari, mengubah, dan mengembangkan perangkat lunak
tersebut. Lebih tepatnya, hal ini merujuk ke empat jenis kebebasan untuk para pengguna
perangkat lunak:

Kebebasan untuk menjalankan program untuk tujuan apa saja (kebebasan 0).
Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program bekerja serta menyesuaikannya
dengan kebutuhan pengguna (kebebasan 1). Untuk hal ini dibutuhkan akses ke kode
sumber.
Kebebasan untuk mengedarkan perangkat lunak, sehingga pengguna dapat
membantu sesamanya (kebebasan 2).
Kebebasan untuk mengembangkan program, dan merilis hasil pengembangan ke
publik, sehingga bermanfaat bagi seluruh masyarakat (kebebasan 3). Untuk hal ini
dibutuhkan akses ke kode sumber.1

Diringkas dari seri modul Rajnesh Singh, Modul 4: ICT Trends for Government Leaders.edisi kedua,
Academy of ICT Essentials for Government Leaders (Incheon, UN-APCICT/ESCAP, 2011),
http://www.unapcict.org/academy/.

Dari sistem berpemilik yang mahal, tren sistem operasi dan perangkat lunak semakin bergerak ke arah
sistem dan perangkat lunak terbuka. Aplikasi baru tidak hanya memungkinkan orang-orang untuk
berkomunikasi satu sama lain melalui Internet, tetapi juga akan berkembang menjadi skenario baru,
termasuk apa yang dipahami sebagai Web 2.0 dan Internetisasi segala hal.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 65


Gambar 8. Dunia Tempat Semua Hal dan Layanan yang Terhubung: Internetisasi Segala Hal
dan Komunikasi Antar Mesin

M2M Dunia layanan yang terhubung


Internetisasi segala hal

Sumber: Beecham Research, M2M world of connected services. The Internet of Things,
http://www.beechamresearch.com/ Downloads.aspx.

Web 2.0 bukan merupakan istilah transformasi teknologi karena aplikasi web ini memfasilitasi
masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam penyebaran informasi, interoperabilitas dan desain yang
terpusat pada pengguna, menyampaikan keterbatasan yang dimiliki oleh World Wide Web. Web 2.0
merupakan variasi dari perangkat lunak dan layanan Web-hosted yang berguna untuk memfasilitasi
user-generated Web content atau konten-yang-berasal-dari-pengguna serta memberikan fasilitas
seperti social bookmarking, platform penulisan sosial, dan beberapa situs Internet yang berguna untuk
menciptakan dan menyimpan berbagai macam informasi.80 Aplikasi Web 2.0 memberikan kesempatan
pagi para pengguna untuk saling berkomunikasi, bekerjasama, dan berdialog melalu sosial media
sehingga dapat bersama-sama membentuk komunitas virtual dan juga dapat memberikan konten
dalam web 2.0 tersebut. Hal ini berbeda dengan situs/website yang membatasi pengguna karena
komunikasi berjalan pasif, dimana isi dari situs hanya bisa dibuat oleh yang menciptakan situs tersebut.
Produk aplikasi Web 2.0 merupakan situs jejaring sosial, blog, wiki, video, situs berbagi berkas, layanan
penyimpanan berkas, aplikasi web, dan lainnya.

Bentuk terbaru aplikasi ini telah memulai untuk mengatasi kelemahan dan ketertinggalan yang terjadi
dengan menggunakan perangkat lunak dan platform perangkat lunak terdahulu. Misalnya, kemunculan
Wiki sebagai bagian dari gerakan PLBST memberikan kesempatan untuk menciptakan dan mengubah
beberapa tautan atau koneksi halaman web melalui perambah web menggunakan simplified markup
language atau editor teks what you see is what you get (WYSIWYG).81 Wiki biasanya didukung oleh
perangkat lunak wiki yang sering digunakan secara kolaboratif oleh banyak pengguna. Selain itu juga
PLBST memfasilitasi pengembangan bahasa lokal untuk masuk ke dalam konten.

Tren yang terjadi dalam gerakan PLBST adalah: untuk bergerak dari komputer personal, yang tetap
dikenal mahal, ke teknologi komputer yang terjangkau, murah, nirkabel, dan ramah pengguna. Cara
penggunaan yang sederhana dapat berimplikasi pada meningkatnya pengembangan konten. Hal inilah
yang akan dibahas berikutnya.

80
Andrea Lin dan Kavita Karan, Internet and Information Circulation: Motivations for Passing on the Message Online, ASCI Journal of
Management, Vol.39, No. 2, p. 45 (2010).
81
See Wikipedia, Wiki, http://en.wikipedia.org/wiki/Wiki.

66 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


Kotak 9. Internetisasi Segala Hal

Internetisasi segala hal adalah perkembangan dari kecanggihan teknologi, dimana


barang-barang berada disekitar kita setiap harinya, semuanya berhubungan serta dapat
dijalankan melalui jaringan (Internet). Contohnya mesin cuci atau AC yang dapat
bekerja melalui pesan dari telepon genggam pada jarak jauh.

Dengan menggunakan konsep alamat Internet Protocol (IP), maka para pengguna dapat
berinteraksi dengan objek tersebut. Misalnya, pada embedding sensor dan radio frequency
identification atau tag RFID pada objek disekitar kita dan mampu mengakses serta
berinteraksi dengan mereka untuk mengakses informasi dan memperbaharui status.

Beberapa informasi terbaru juga bisa diberikan, seperti berapa sisa bensin dalam mobil
(tanpa harus mengecek penanda bensin didalam mobil) atau untuk mengecek apakah ada
susu didalam kulkas (tanpa membukanya).

Diringkas dari seri modul Rajnesh Singh, Modul 4: ICT Trends for Government Leaders. edisi kedua,
Academy of ICT Essentials for Government Leaders (Incheon, UN-APCICT/ESCAP, 2011),
http://www.unapcict.org/academy/.

Tren Konten dan Pengembangan Konten

Model awal pengembangan konten menimbulkan banyak masalah dan hambatan bagi negara-negara
berkembang. Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa utama TIK juga berakibat pada Internet
yang memberikan perhatian kepada masalah bahasa dan kecakapan membaca. Menyamakan orang-
orang tidak mampu dengan tingkat buta huruf di negara berkembang mengasumsikan bahwa
kecakapan membaca minimum merupakan hal yang penting untuk dapat merasakan manfaat dari
teknologi. Mencari orang dengan kemampuan membaca di desa bukanlah hal yang sulit, namun
menemukan orang dengan kecakapan berbahasa Inggris, untuk dapat mengakses Internet atau
mengembangkan bahasan yang ada, tidaklah mudah. Sementara itu, perusahaan-perusahaan besar
yang bergerak pada bidang aplikasi perangkat lunak tidak mau mengembangkan tulisan dengan
bahasa lokal karena secara ekonomi tidak menguntungkan bagi mereka.

Untuk waktu yang lama, TIK kuno, seperti radio dan TV, dinilai lebih menarik daripada Internet sebagai
media untuk mengakses informasi dan pengetahuan. Kemampuan untuk menggunakan elemen audio-
visual dan grafis yang kaya sebagai bagian dari konten berbasis Internet dibatasi oleh ukuran memori
komputer yang diperlukan untuk menyimpan dan dengan isu konektivitas dan lebar jalur yang rendah.
Kini, hal tersebut berubah dengan bentuk-bentuk baru pengembangan konten, dari obyek belajar, cerita
digital, dan aplikasi Web 2.0 (seperti blog, wiki, dan situs jejaring sosial) yang memfasilitasi
pengembangan konten yang dibuat pengguna.82

82
Konten yang dibuat pengguna mengacu pada konten yang diproduksi oleh para pengguna website. Hal ini mencerminkan sifat
demokratis media produksi melalui teknologi yang dapat diaskses dan dijangkau. Konten ini bisa berupa video dijital, podcast, blog, fotografi,
dan wiki. Contoh yang menonjol dari website dengan konten yang dibuat pengguna antara lain eBay, Facebook, Flickr, Twitter, Wikipedia,
dan YouTube. Untuk definisi dari jenis konten yang dibuat pengguna yang berbeda, lihat Open Content and Public Broadcasting, Glossary,
WGBH Educational Foundation, http://opencontent.wgbh.org/report/glossary.html.

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 67


Kotak 10. Beberapa Jenis Konten yang Dibuat Pengguna

Blog: Suatu jenis situs web atau bagian dari sebuah website. Blog biasanya dikelola oleh
seorang individu dengan entri teratur, komentar, deskripsi peristiwa, atau materi lainnya
seperti grafis atau video. Kebanyakan blog interaktif, memungkinkan pengunjung untuk
meninggalkan komentar dan pesan, dan inilah interaktivitas yang membedakan mereka dari
situs-situs statis.

Situs Jejaring Sosial: Sebuah layanan jejaring sosial yang fokus untuk membangun dan
mencerminkan pada jaringan sosial atau hubungan sosial antara orang-orang, misalnya,
yang memiliki minat sama. Situs jaringan sosial memungkinkan pengguna untuk
mengembangkan profil dalam jaringan, dan berbagi informasi, gambar, entri blog dan klip
musik. Situs jaringan sosial yang umum digunakan antara lain Facebook, LinkedIn, dan
Twitter.

Obyek Belajar: Sebuah entitas digital mandiri dan dapat digunakan kembali, dengan tujuan
pendidikan yang jelas dan setidaknya tiga komponen internal dan dapat diedit, yaitu isi,
kegiatan belajar, dan elemen konteks. Obyek belajar adalah cara baru dalam berpikir
tentang konten pembelajaran. Secara tradisional, sepotong konten datang dalam beberapa
jam. Objek belajar adalah unit yang jauh lebih kecil dari belajar, biasanya berkisar antara 2
sampai 15 menit. Semua hal ini dapat digunakan kembali, digunakan secara terpisah atau
dalam beberapa konteks, dan dapat dikombinasikan dengan pengguna untuk memenuhi
kebutuhan tertentu. Kumpulan obyek belajar berbasis Internet disebut Learning Object
Repository.83

Cerita dan Kisah Digital: Istilah ini mencakup berbagai bentuk narasi digital baru (berbasis
web cerita, cerita interaktif, hiperteks, dan permainan narasi komputer). Di sini, orang biasa
menceritakan "kisah nyata" sendiri dalam bentuk yang menarik dan melibatkan emosi.
Cerita-cerita ini biasanya pendek (kurang dari delapan menit) dan interaktif. Sebuah telepon
genggam dengan kamera dan perekam sudah cukup untuk membuat cerita digital dan
berbagi melalui MMS atau aplikasi sederhana yang dapat diunduh atau diaktifkan pada
telepon genggam.

Layanan

Jumlah dan jenis layanan yang dapat disediakan atau dikembangkan melalui pilihan yang ditawarkan
oleh perkembangan baru dalam teknologi, aplikasi, dan konten hanya akan dibatasi oleh imajinasi. Dari
perbankan hingga perawatan kesehatan, pendidikan hingga permainan, musik dan TV dengan siarang
langsung, pemerintah, transportasi dan pariwisata, berita dan informasi darurat, pendidikan, dan
warisan budaya, serangkaian layanan yang dapat ditawarkan, dan semuanya menjadi terjangkau
84
dengan adanya konektivitas berkecepatan tinggi. Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa
masyarakat Asia terbuka untuk menerima konten yang relevan dan bermanfaat di telepon genggam
mereka, dan bersedia untuk terlibat dalam pengalaman mobile yang memberikan nilai tambah bagi
kehidupan mereka.85

Rangkuman

Dengan melihat kembali berbagai macam penemuan yang telah mengubah masyarakat selama ratusan
tahun belakangan ini, revolusi TIK, dengan Internet sebagai pengendalinya, muncul sebagai penemuan
baru yang melancarkan perubahan sosial dan ekonomi secara bersamaan. Dunia sekarang ini sangat
berbeda dengan dunia 20 tahun lalu. Sekarang dunia lebih cocok dikatakan sebagai desa global,
dimana semua orang dapat terhubung satu sama lain tanpa mengenal ruang, waktu, budaya, bahasa,

83
Contoh tersedia pada: MERLOT, http://www.merlot.org/merlot/index.htm.
84
Website http://mbillionth.in/ memberikan inspirasi sejumlah layanan yang dapan disediakan menggunakan layanan mobile dan
dikombinasikan dengan aplikasi berbasis Internet.
85
mobiThinking, What makes Asia Pacific the most exciting mobile market in the world? Interview with Rohit Dadwal, MD Asia Pacific,
MMA, http://mobithinking.com/mobile-asia-pacific-mma-interview.

68 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda


dan jarak. Dengan revolusi ini, beberapa negara miskin secara tiba-tiba telah menjadi pemimpin pasar
dan tokoh global.

Pertumbuhan pada TIK dan juga TIKP merupakan suatu rangkaian yang dimulai dengan penemuan
radio di awal abad ke-20 yang terus bergerak ke arah telepon genggam serba guna. Kesuksesan dan
arah pertumbuhan ini tidak bergantung pada kecerdasan pengembangnya, namun pada kapasitas daya
cipta dari penggunanya, baik di kota metropolis maupun di desa terpencil. Faktor yang juga
menentukan arah pertumbuhan TIK secara umum sama dengan yang ada sebelumnya, yaitu:

Adaptabilitas Kemampuan untuk dapat diadaptasikan dalam susunan tugas.


Pengaruh Seberapa baik TIK dapat mempermudah pekerjaan yang sulit, kemampuan untuk
mengubah tingkat produktivitas.
Kemudahaan penguasaan Seberapa mudah untuk membuat pengguna untuk mengerti
bagaimana mengadopsi dan mengadaptasikannya.
Aksesibilitas Seberapa mudah untuk memperoleh dan dan mengaksesnya.
Keterjangkauan Berapa harganya.
Partisipatif Seberapa banyak melibatkan dan berinteraksi dengan pengguna.
Kemampuan untuk dapat dipindahkan Seberapa mudah untuk memindahkannya ke tangan
lain.
Kapasitas generatif Seberapa mudah bagi pengguna untuk membuat fitur tambahan agar dapat
dimanafaatkan bagi mereka.

Semua faktor ini juga penting untuk program dan kegiatan TIKP. Dengan mengingat manfaat TIK, kini
sangat penting bagi kita untuk mempelajari kaitan antara TIK dengan tujuan pembangunan.

Latihan Praktis
Bayangkan situasi berikut:

Telepon genggam Anda baru saja rusak, dan Anda perlu membeli telepon genggam
baru. Buatlah daftar fitur yang ingin Anda miliki dalam telepon genggam baru Anda.

Bayangkan bahwa Anda juga akan membeli telepon genggam untuk kakek Anda.
Buatlah daftar fitur yang ingin Anda dapatkan pada telepon genggam untuk kakek
Anda tersebut.

Lakukan penilaian terhadap kedua telepon genggam tersebut berdasarkan faktor


dalam rangkuman yang terdapat pada bagian ini. Bandingkan catatan Anda dengan
teman baik Anda dan minta teman Anda untuk membantu membeli telepon genggam
tersebut.

Sekarang buat daftar dari poin diskusi yang Anda lakukan dengan teman baik Anda.
Presentasikan dan perjuangkan keputusan Anda sebelumnya di depan kelas.

Uji Kemampuan
1. Kapasitas generatif dari inovasi adalah:

a. Sejauh mana dapat kembali menciptakan inovasi baru


b. Sejauh mana sistem mengundang inovasi dari pihak lain
c. Sebuah sistem berbasis TIK dimana seseorang bisa membeli perangkat keras dan perangkat
lunak dari perusahaan yang sama
d. Semua salah

PRIMER 1: Pengantar TIK untuk Pembangunan 69


2. Internet adalah:

a. Sistem generatif
b. Sistem yang terkunci
c. a dan b benar
d. Semua salah

3. Untuk menggunakan PLBST, seseorang harus:

a. Membelinya dari pasar


b. Menandatangani kesepakatan untuk tidak membajaknya
c. Mengunduh dari Internet dan menggunakannya secara bebas
d. Membuat program sendiri

4. Web 2.0 mengacu pada:

a. Sebuah IP baru
b. Layanan berbasis Internet yang memungkinkan dan mendukung orang-orang untuk saling
terhubung dalam jaringan sosial
c. Internetisasi dari segala hal
d. Cara baru bagi seseorang untuk menggunakan telepon genggam

5. Konten yang dibuat pengguna mengacu pada:

a. Sebuah website dalam jaringan dari perusahaan penyiaran


b. Konten dalam jaringan yang diproduksi oleh pengguna web
c. a dan b benar
d. Semua salah

70 Seri Primer TIKP untuk Generasi Muda

Anda mungkin juga menyukai