KKPMT-4
Disusun Oleh :
Khoirunnisa (G41141104)
Golongan : C / Semester : V
c) Penyebab
Hydrocephalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran
CSS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS
dalam sistem ventrikel dan tempat absorpsi dalam ruang
subarachnoid. Akibat penyumbatan terjadi dilatasi ruangan CSS
di atasnya. Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering
terdapat pada bayi dan anak ialah:
Kelainan bawaan seperti stenosis aquaductus sylvii,
spina bivida dan cranium bivida, sindrom dandy-walker,
kista arachnoid, serta anomaly pembuluh darah.
Infeksi pada selaput meningen dapat menimbulkan
perlekatan meningen sehingga dapat terjadi obliterasi
ruang subarachnoid. Selain itu, ibu hamil sering
menderita beberapa infeksi, infeksi ini dapat berpengaruh
pada perkembangan normal otak. Infeksinya antara
lain Cytomegalovirus, Rubella, Mumps,
Sifilis, danToksoplasmosis.
Neoplasma, mengakibatkan hydrocephalus oleh
obstruksi mekanis yang dapat terjadi di setiap tempat
aliran CSS.
Perdarahan sebelum dan atau sesudah lahir dalam otak,
dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama
pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjadi
akibat organisasi dari darah itu sendiri.
d) Gejala
Neonatus
1. Gejala hydrocephalus yang paling umum dijumpai
pada neonatus adalah iritabilitas. Sering kali anak
tidak mau makan dan minum, kadang-kadang
kesadaran menurun, pergerakan lemah atau ototnya
lemas. Anak kadang kadang muntah, jarang yang
bersifat proyektil. Pada masa neonatus ini gejala-
gejala lainnya belum tampak, sehingga apabila
dijumpai gejala-gejala seperti tersebut di atas, perlu
dicurigai adanya kemungkinan hydrocephalus.
Dengan demikian dapat dilakukan pemantauan
secara teratur dan sistematik.
2. Pada anak di bawah 6 tahun, termasuk neonatus,
akan tampak pembesaran kepala karena sutura
belum menutup secara sempurna. Pembesaran
kepala ini harus dipantau dari waktu ke waktu,
dengan mengukur lingkar kepala. Fontanela anterior
tampak menonjol, pada palpasi terasa tegang dan
padat. Tidak ditemukannya fontanela yang menonjol
bukan berarti bahwa tidak adahydrocephalus. Pada
umur 1 tahun, fontanela anterior sudah menutup atau
oleh karena rongga tengkorak yang melebar maka
tekanan intrakranial secara relatif akan mengalami
dekompresi.
3. Vena-vena di kulit kepala dapat sangat menonjol,
terutama apabila bayi menangis.
4. Mata penderita hydrocephalus memperlihatkan
gambaran yang khas, yang disebut sebagai setting-
sun sign, sklera yang berwarna putih akan tampak di
atas iris.
5. Kadang-kadang terlihat adanya nistagmus dan
strabismus. Pada hydrocephalusyang sudah lanjut
dapat terjadi edema papil atau atrofi papil. Tidak
adanya pulsasi vena retina merupakan tanda awal
hipertensi intrakranial yang khas.
Dewasa
Gejala yang paling sering dijumpai adalah nyeri
kepala. Sementara itu, gangguan visus, gangguan
motorik/berjalan, dan kejang terjadi pada 1/3 kasus
hydrocephalus pada usia dewasa. Pemeriksaan neurologik
pada umumnya tidak menunjukkan kelainan, kecuali
adanya edema papil dan/atau paralisis nervus abdusens.
e) Gambar
B. Spina Bifida
a) Definsi
Spina bifida berarti terbelahnya arcus vertebrae dan bisa melibatkan
jaringan saraf di bawahnya atau tidak. Spina bifida disebut juga
myelodisplasia, yaitu suatu keadaan dimana ada perkembangan
abnormal pada tulang belakang, spinal cord, saraf-saraf sekitar dan
kantung yang berisa cairan yang mengitari spinal cord. Kelainan ini
menyebabkan pembentukan struktur yang berkembang di luar
tubuh.
Jenis-jenis Spina Bifida
Spina bifida dapat dibagi dalam tiga kelompok, berdasakan
lokasi serta ukuran celah yang terbentuk. Ketiga jenis spina
bifida tersebut meliputi:
Spina bifida okulta: Jenis ini termasuk spina bifida
yang paling ringan dan umum karena hanya
mengakibatkan terbentuknya celah kecil di antara ruas
tulang punggung. Spina bifida okulta umumnya tidak
memengaruhi saraf sehingga pengidapnya cenderung
mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.
Meningosel: Pada jenis ini, pembukaan yang terbentuk
berukuran cukup besar sehingga ada membran
pelindung saraf tulang belakang mencuat keluar dari
celah di beberapa ruas tulang punggung dan
membentuk kantung. Isi dari kantung adalah cairan
tulang belakang dan membran pelindung, tanpa ada
saraf tulang belakang. Meningosel merupakan jenis
spina bifida yang paling jarang terjadi.
Mielomeningosel: Ini merupakan jenis spina bifida
yang paling serius. Pada jenis ini, kantung yang
terbentuk berisi cairan tulang belakang, membran
pelindung, dan saraf tulang belakang. Pada mieloskisis,
kasus spina bifida terberat, kantung ini tidak memiliki
kulit. Akibatnya, bayi lebih rentan untuk mengalami
infeksi yang bisa mengancam jiwa.
b) Ciri-ciri
1. Seberkas rambut pada daerah sakral (panggul bagian belakang).
2. Lekukan pada daerah sakrum.
3. Tulang belakang tumbuh lebih cepat dari sumsum tulang. Jika
ada gangguan pembentukan tulang belakang, perkembangannya
jadi tertahan. Karena tulang belakangnya tidak terbentuk, maka
sumsum tulang jadi tersangkut pada bagian tulang yang
berlubang (defect), sehingga sumsum tulang keluar dan
menonjol.
c) Penyebab
Bahan- bahan teratogen yang dapatmenyebabkan terjadinya
defek neural tube adalah :
- Carbamazepine
- Valproic acid
- Defisiensi folic acid
- Sulfonamide
Seorang wanita yang mengkonsumsi valproic acid selama
kehamilan mempunyai resiko kemungkinan melahirkan bayi
dengan defek neural tube sebesar 1-2%, maka dari itu seorang
wanita hamil yang mengkonsumsi obat-obat anti epilepsy
selama kehamilannya disarankan untuk melakukan pemeriksaan
AFP prenatal rutin. Faktor maternal lain yang dapat
menyebabkan defek neural tube meliputi :
- Riwayat keluarga dengan defek neural tube.
- Obat-obatan tertentu.
Khususnya asam valproat dan carbamazepine yang
digunakan untuk epilepsi atau gangguan mental (seperti
bipolar).
- Obesitas pada masa sebelum kehamilan akan meningkatkan
risiko seorang wanita untuk memiliki bayi yang
mengidap spina bifida.
- Demam tinggi pada awal kehamilan.
- Diabetes mellitus. Wanita yang mengidap diabetes memiliki
risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan spina bifida.
Kadar glukosa berlebih dalam darah bisa mengganggu
perkembangan anak.
Ibu hamil kekurangan konsumsi asam folat.
d) Gejala
Sedikit atau bahkan tidak ada rasa di tangan, kaki, telapak
kaki, atau di salah satu tangan, salah satu kaki, atau salah
satu telapak kaki.
Gerakan yang terbatas pada anggota tubuh yang
berhubungan.
Masalah pencernaan atau kesulitan dalam buang air besar.
Gangguan saluran kemih dan pencernaan. Pengidap spina bifida
umumnya mengalami inkontinensia urine atau tinja karena
adanya gangguan saraf yang mengatur saluran kemih dan
pencernaan.
Hidrosefalus, atau cairang yang menumpuk di otak; kondisi
ini dapat meningkatkan risiko serangan, masalah penglihatan,
dan ketidakmampuan belajar.
Penonjolan seperti kantung di punggung tengah sampai bawah
pada bayi baru lahir.
Skoliosis atau pembengkokan tulang belakang.
Korda spinalis yang terkena rentan terhadap infeksi
(meningitis).
e) Gambar
MALFORMASI KONGENITAL MATA, TELINGA, WAJAH DAN LEHER
Kelainan telinga kongenital merupakan kelainan pada telinga yang telah
ada sejak anak dilahirkan (bawaan). Pada beberapa kasus kelainan ini bisa
menyebabkan hilangnya pendengaran.
A. Katarak Kongenital
a) Definisi
Katarak kongenital adalah katarak yang mulai terjadi
sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari
satu tahun.
b) Penyebab
Etiologi dari katarak kongenital sendiri dapat dibagikan
berdasarkan jenis katarak pada seseorang yaitu katarak
kongenital unilateral atau bilateral. Kebanyakan dari katarak
kongenital unilateral adalah idopatik (tidak diketahui
penyebabnya). Katarak kongenital bilateral biasanya
merupakan penyakit herediter (diwariskan secara autosomal
dominan) dan sering bersarna penyakit sistemik yang lain.
Katarak kongenital unilateral paling banyak ditemukan
bersama penyakit anomali okular yang lain. Selain itu,
penyebab-penyebab utama yang lain adalah bisa disebabkan
oleh penyakit infeksi maternal
c) Gejala dan ciri-ciri
Gejala gangguan penglihatan penderita katarak tergantung
dari letak kekeruhan lensa mata. Bila katarak terdapat di bagian
pinggir lensa, maka penderita akan merasa adanya gangguan
penglihatan. Bila kekeruhan terdapat pada bagian tengah lensa,
maka tajam penglihatan akan terganggu. Gejala awal biasanya
ditandai adanya penglihatan ganda, peka atau silau terhadap
cahaya sehingga mata hanya merasa nyaman bila melihat pada
malam hari. Dan biasanya mata mengalami perubahan tajam
penglihatan sehingga sering mengganti ukuran kaca mata.
d) Gambar
B. Mikrotia
a) Definisi
Mikrotia berarti "telinga kecil". Kebanyakan anak dengan
mikrotia memiliki telinga bagian dalam yang terbentuk normal,
tetapi pembentukan telinga bagian luar mengalami gangguan.
Keparahan mikrotia bervariasi, mulai dari kurangnya lipatan
telinga sampai hampir tidak terbentuknya telinga bagian luar,
dimana telinga bagian luar hanya ditandai oleh adanya lipatan
kulit dan tulang rawan yang kecil. Pada beberapa kasus,
gangguan ini disertai juga dengan tidak adanya saluran telinga.
Tanpa struktur telinga bagian luar, anak seringkali mengalami
kesulitan dalam mendengar dan menentukan arah suara.
b) Penyebab
Microtia biasanya mulai berkembang sejak anak dalam
kandungan, khususnya di semester pertama, dimana sedang
terjadi pembentukan organ. Namun, sampai sekarang alasan
kenapa hal ini bisa terjadi belum bisa dijelaskan dengan pasti.
Terkadang, sang ibu merasa bahwa, mereka telah melakukan
sesuatu yang salah saat mengandung, merasa tidak memunuhi
gizi, atau bahkan melakukan hal-hal yang berbau mitos, seperti
menyakiti hewan, dll. Sayangnya hal ini bukan alasan yang
dapat dibuktikan secara ilmiah. Menurut perkiraan medis
sendiri, kondisi ini bisa dipicu karena penggunaan obat-obatan
pada trimester pertama kehamilan, adanya faktor genetik atau
pengaruh dari lingkungan. Microtia bisa dijadikan satu alasan
untuk seorang ibu melakukan pemeriksaan komprehensif pada
bayinya, untuk mengetahui ada atau tidaknya kegagalan
pembentukan di organ lain selama kehamilan.
c) Gejala dan ciri-ciri
Daun telinga pada microtia berbentuk lebih kecil dan
tidak sempurna. Biasanya disertai dengan tidak
terbentuknya liang telinga dan kelainan tulang
pendengaran
Jarang disertai kelainan telinga dalam, karena
Perkembangan embriologi yang berbeda antara telinga
tengah dan telinga dalam
Daun telinga tampak lebih lebar dan lebih menonjol
Kadang menimbulkan masalah psikis
Biasanya disebabkan oleh trauma
d) Gambar
C. Goldenhar sindrom
a) Definisi
adalah suatu kondisi bawaan yang berhubungan dengan
kelainan kepala dan tulang-tulang tulang belakang. Kelainan
kepala dapat mencakup perbedaan dengan mata, telinga, tulang
wajah, dan mulut. Perbedaan ini sangat bervariasi dalam
tingkat keparahan. Penyebab pasti sindrom Goldenhar masih
belum diketahui.
b) Penyebab
Goldenhar sindrom disebabkan oleh gangguan
perkembangan wajah. Wajah bayi terbentuk sangat awal,
biasanya antara minggu kedelapan dan kedua belas kehamilan.
Perkembangan wajah normal tergantung pada jaringan. Ketika
gerakan dan perkembangan jaringan-jaringan terganggu, wajah
mungkin memiliki bukaan yang tidak normal/terbentuk tidak
normal dan mengalami keterbelakangan,atau juga pertumbuhan
kulit wajah yang berlebih. Penyebab pasti sindrom Goldenhar
tidak diketahui. Ada banyak faktor kemungkinan besar yang
mengarah pada perkembangan abnormal dari jaringan wajah.
Dalam beberapa kasus, mungkin faktor lingkungan. Misalnya,
ada obat tertentu yang dikonsumsi saat wanita hamil, dan ini
dapat menyebabkan bayi memiliki gejala sindrom Goldenhar.
Namun, dalam sebagian besar kasus, Goldenhar sindrom tidak
disebabkan oleh sesuatu yang dikonsumsi selama kehamilan .
c) Gejala dan ciri-ciri
Kelainan terlihat pada sindrom Goldenhar biasanya terbatas
pada wajah dan tulang belakang. Tiga puluh persen pasien
memiliki kelainan wajah bilateral. Pada pasien ini, sisi kanan
biasanya terpengaruh lebih parah.Gejala yang terkait dengan
sindrom Goldenhar sangat bervariasi. Beberapa individu
dengan sindrom Goldenhar memiliki kelainan berat, sementara
sebagian kecil merupakan cacat lahir . Spasme microsomia
merupakan perbedaan fisik yang umum terlihat pada sindrom
Goldenhar. Hal ini disebabkan oleh hipoplasia
(keterbelakangan) dari tulang wajah, yaitu tulang rahang atas
dan bawah. Selain tulang-tulang wajah, otot-otot wajah juga
bisa menjadi terbelakang. Bibir sumbing dan celah langit-langit
lain adalah perbedaan wajah terkait dengan sindrom Goldenhar.
Bibir sumbing adalah perpecahan abnormal atau lubang di bibir
yang dapat memperpanjang ke arah hidung atau ke arah pipi.
Celah langit-langit adalah bukaan pada atap mulut. Individu
dengan Goldenhar juga dapat memiliki mulut lebar
(macrostomia). Lahir dengan cacat mata merupakan umum
pada sindrom Goldenhar. Tumor pada bola mata (epibulbar
dermoid) yang umum, seperti micropthalmia (mata kecil).
Beberapa individu dengan sindrom Goldenhar memiliki
jaringan hilang dari kelopak mata atas ( coloboma ). Strabismus
(gerakan bola mata yan abnormal) juga lazim pada pasien
Goldenhar syndrom. Perkembangan abnormal telinga juga
merupakan karakteristik lainnya sindrom Goldenhar. Telinga
mungkin lebih kecil dari normal (microtia), atau tidak ada
(anotia). Ear tag (potongan kelebihan kulit) dapat dilihat di pipi
sebelah telinga dan dapat memperpanjang ke sudut mulut.
Bentuk telinga mungkin juga tidak biasa. Gangguan
pendengaran adalah umum pada orang dengan sindrom
Goldenhar. Para vertebral merupakan masalah yang terlihat
pada sindrom Goldenhar yang ditandai dengan
pertumbuhan/pembangunan tidak lengkap pada vertebra.
Tulang belakang berkembang tidak sempurna (hemivertebrae),
tidak ada, atau menyatu. Ribs juga bisa menjadi abnormal.
Sekitar 50% dari individu dengan sindrom Goldenhar akan
memiliki kelengkungan tulang belakang (scoliosis ). Perbedaan
lainnya di luar wajah dan tulang belakang kadang-kadang dapat
dilihat pada sindrom Goldenhar. Sekitar 15% dari individu
dengan sindrom Goldenhar memiliki keterlambatan
perkembangan atau keterbelakangan mental . Kemungkinan
untuk keterbelakangan mental meningkat jika individu
memiliki micropthalmia. Cacat jantung dan cacat ginjal juga
dapat terjadi.
d) Gambar
d) Gambar
A. Penyakit Asma
a) Definisi
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis
pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan
penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit
bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa
mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan
mengi.
b) Ciri2
Perubahan dalam pola pernafasan
Bersin-bersin dan batuk
Hidung mampat atau hidung meler
Turunnya toleransi tubuh terhadap kegiatan olahraga
c) Penyebab
Faktor keturunan dan faktor genetik
Infeksi pada saluran napas pada saat bayi atau masa balita
Sulit bicara, makan, atau tidur akibat sulit bernapas.
Bibir dan jari-jari yang terlihat biru.
Denyut jantung yang meningkat.
Merasa pusing, lelah, atau mengantuk.
Adanya penurunan arus puncak ekspirasi.
d) Gambar
B. Gastroschisis
a) Definisi
Gastroschisis adalah kelainan dinding perut sejak lahir, di
mana usus bayi tergantung keluar tubuh tanpa lapisan
pelindung melalui lubang di dekat pusar
b) Ciri2
Usus berada di luar abdomen
Tidak ditemukan kantong yang menutupi organ yang
herniasi (Effendi & Rubiyanto, 2013)
c) Penyebab
Gastroschisis disebabkan karena kegagalan mesoderm
untuk membentuk dinding abdomen bagian anterior,
gastroschisis terjadi pada awal kehamilan, dimana otot-otot
dinidng perut tidak terbentuk dengan sempurna, sehingga
terdapat lubang yang membuat usus halus dan organ-organ
perut lainnya menonjol keluar tubuh, biasanya pada bagian
kanan pusar, karena usus halus tidak dilapisi oleh kantong dan
terpapar pada caiarn amnion, maka usus bisa mengalami iritasi,
sehingga membengkak dan memendek.
Faktor yang mengakibatkan terjadinya defek atau
abnormalitas adalah
Kehamilan risiko tinggi
o Infeksi dan penyakit maternal
o Penggunaan obat-obatan terlarang.
o Merokok
o Abnormalitas genetik
Defisiensi asam folat, hipoksia dan salisilat yang
dapat mengakibatkan defek dari dinding perut
(Laory, 2012)
Kelainan kromosom (herediter):
d) Gejala
Usus terlihat melalui dinding perut dekat tali pusar
(Effendi & Rubiyanto, 2013)
Munculnya benjolan di perut
e) Gambar
MALFORMASI KONGENITAL ORGAN GENITAL
d) Gambar
C. Septum Vagina
a) Definisi
Septum vagina yaitu adanya sekat sagital di vagina yang
ditemukan di bagian atas vagina. Septum vagina dapat dalam
bentuk septum yang longitudinal atau vertikal. Septum
longitudinal dapat terjadi sepanjang vagina sehingga dapat
menghalangi jalannya persalinan. Septum vagina yang vertikal
dapat menghalangi penurunan dan kesulitan menilai
pembukaan.
b) Ciri-ciri
Kelainan ini biasanya tidak menimbulkan keluhan, menstruasi
dapat terjadi normal. Saat hubungan seksual dapat terjadi
dyspareuni. Masalah dapat terjadi saat persalinan, karena
septum tersebut dapat menghambat penurunan kepala.
c) Penyebab
Septum vagina sering kali ditemukan dengan kelainan
pada uterus karena adanya gangguan fusi atau kanalisasi kedua
duktus mulleri.
d) Gambar
D. Epispadias
a) Definisi
Epispadias adalah kelainan bawaan dari alat kelamin
eksternal dan bawah saluran kemih akibat perkembangan yang
tidak lengkap dari permukaan dorsal penis atau klitoris dan dinding
atas dari uretra yang terbuka. Akibatnya, meatus uretra eksternal
memiliki lokasi yang tidak biasa di titik variabel antara leher
kandung kemih dan puncak kepala penis.
b) Klasifikasi
Tergantung pada posisi meatus kemih dapat diklasifikasikan ke
dalam tiga bentuk :
1. Balanica atau epispadias kelenjar adalah malformasi terbatas
pada kelenjar, meatus terletak pada permukaan, alur dari
meatus di puncak kepala penis. Ini adalah jenis epispadias
kurang sering dan lebih mudah diperbaiki.
2. Epispadias penis : derajat pemendekan lebih besar dengan
meatus uretra terletak di titik variabel antara kelenjar dan
simfisis pubis.
3. Penopubica epispadias : varian yang lebih parah dan lebih
sering. Uretra terbuka sepanjang perpanjangan seluruh hingga
leher kandung kemih yang lebar dan pendek.
c) Penyebab
1. Gangguan dan ketidakseimbangan hormon
Hormon yg dimaksud disini adalah hormon androgen yang
mengatur orgonogenensis kelamin (pria) atau dapat juga karena
reseptor hormon androgennya sendiri di dalam tubuh yang
kurang atau tidak ada sehingga walaupun hormon androgen
sendiri telah terbentuk cukup akan tetapi apabila reseptornya
tidak ada tetap saja tidak akan memberikan efek yang
semestinya. Selain itu, enzim yang berperan dalam sintesis
androgen tidak mencukupi pun akan berdampak sama.
2. Genetik atau Idiopatik terjadi karena gagalnya sintesis
androgen.
Hal ini biasanya terjadi karena mutasi pada gen yang mengode
sintesis androgen tersebut sehingga ekspresi dari gen tersebut
tidak terjadi.
3. Lingkungan
Biasanya faktor lingkungan yang menjadi penyebab adalah
polutan zat-zat yang bersifat teratogenik yang dapat
mengakibatkan mutasi.
d) Gambar
E. Hypopasdias
a) Definisi
Adalah kondisi cacat lahir dimana lubang uretra terdapat
pada bagian bawah penis(hingga ke skrotum), bukan di ujung.
Penderita hipospadia umumnya juga menderita undescended
testicle(testikel tidak turun).
b) Gejala
Kondisi hipospadia yang dialami tiap penderita berbeda-
beda. Tingkat keparahannya tergantung kepada lokasi lubang uretra
pada penis.Pada umumnya, lubang uretra pada pengidap
hipospadia terletak di dekat ujung penis. Tetapi ada juga pengidap
dengan lubang uretra yang terletak di bagian tengah atau pangkal
penis. Posisi kedua inilah yang disebut hipospadia yang parah.
Di luar letak lubang uretra, gejala-gejala hipospadia lainnya
cenderung terlihat mirip. Di antaranya adalah:
Lubang tidak terletak diujung penis.
Penis yang melengkung ke bawah akibat terjadinya
pengencangan jaringan di bawah penis.
Ujung penis tertutup kulit.
c) Penyebab
Pembentukan penis selama bayi berada dalam rahim
tergantung kepada hormon, seperti testosteron. Para pakar
memperkirakan bahwa keabnormalan pada hipospadia
kemungkinan disebabkan oleh keefektifan hormon yang terhambat.
Terdapat beberapa faktor yang diduga dapat memicu hipospadia.
Salah satunya adalah pengaruh keturunan. Hipospadia memang
bukan penyakit keturunan, tapi kondisi ini terkadang dapat terjadi
pada bayi yang memiliki anggota keluarga dengan kondisi yang
sama.
Di samping keturunan, faktor-faktor pemicu lain
diperkirakan juga bisa berdampak kepada perkembangan janin
pada masa kehamilan. Misalnya pengaruh usia ibu yang di atas 40
tahun saat hamil dan pajanan rokok atau senyawa kimiawi selama
kehamilan, terutama pestisida
d) Gambar
MALFORMASI KONGENITAL SISTEM URINARIA
A. Osteochondrodysplasia
a) Definisi
Osteokondrodisplasia adalah sekumpulan penyakit
keturunan yang menyebabkan tulang atau tulang rawan tumbuh
secara abnormal sehingga kerangka tubuhpun terbentuk secara
abnormal.(YUDHASETYA, 2012)
Osteokondrodisplasia menyebabkan penderitanya memiliki
tubuh cebol (dwarfisme). Salah satu jenis osteokondrodisplasia
yang paling sering ditemukan adalah akondroplasia. Kelainan
ini ditemukan pada 1 diantara 25.000-40.000 kelahiran hidup.
(TERAPI SEHAT, 2015)
b) Gejala
bertubuh pendek
kepala berukuran normal sampai besar
lengan dan tungkai yang pendek (terutama lengan bagian
atas dan paha)
ukuran batang tubuh yang normal
hidungnya seperti pelana
keningnya menonjol
punggungnya melengkung
cara berjalannya seperti bebek
gambaran tangan abnormal (tangan triden), dimana antara
jari tengah dan jari manis terdapat jarak sehingga tangan
seperti garpu bersusuk tiga
lordosis (lengkung tulang belakang bagian bawah lebih
besar sehingga bokong tampak lebih menonjol)
kifosis (lengkung tulang belakang pada punggung bagian
atas meningkat sehingga agak menonjol)
kaki berbentuk O
polihidramnion (cairan ketuban yang sangat banyak, yang
diketahui ketika bayi lahir).
c) Penyebab
Pada osteochondrodysplasia, lempeng pertumbuhan
yang mengandung tulang rawan tidak dapat membuat
sel-sel tulang yang baru. Akibatnya pertumbuhan tulang
menjaditerganggu
Faktor genetik
d) Gambar
B. Achondroplasia
a) Definisi
Achondroplasia adalah salah satu bentuk kekerdilan tubuh
yang sering dijumpai. Penyakit ini merupakankelainan
kongenital tulang rawan. Gangguan terutama pada
pertumbuhan tulang-tulang panjang. Penyakit iniditurunkan
secara autosom dominan. Sekitar 85-90% kasus merupakan
mutasi genetik. Achondroplasia pertamakali ditemukan oleh
Parrot (1878). Angka kejadian kelainan ini adalah 1/25.000
kelahiran.
b) Ciri2
Transmisi genetik
Abnormalitas dalam ukuran dan bentuk dari tulang
anggota gerak, vertebra dan atau kranium
c) Penyebab
Achondroplasia termasuk dalam kelompok penyakit
osteokondroplasia (gangguan pertumbuhan tulang dan
kartilago) yang paling sering terjadi, mencakup
beragam kelompok penyakit yang ditandai dengan
dengan abnormalitas intrinsik dari kartilago atau tulang
atau keduanya
d) Gambar
ABNORMALITAS KROMOSOM
C. Downs Syndrome
Down Syndrome merupakan kelainan genetik yang dikenal sebagai
trisomi, karena individu yang mendapat sindrom Down memiliki
kelebihan satu kromosom. Mereka mempunyai tiga kromosom 21
dimana orang normal hanya mempunyai dua saja. Kelebihan
kromosom ini akan mengubah keseimbangan genetik tubuh dan
mengakibatkan perubahan karakteristik fisik dan kemampuan
intelektual, serta gangguan dalam fungsi fisiologi tubuh (Pathol, 2003).
Menurut Gunarhadi (2005 : 13) down syndrome adalah suatu
kumpulan gejala akibat dari abnormalitas kromosom, biasanya
kromosom 21, yang tidak dapat memisahkan diri selama meiosis
sehingga terjadi individu dengan 47 kromosom.
e) Ciri ciri penderita Down Syndrome
Menurut Blackman dalam Gunarhadi (2005 : 17) ciri-ciri fisik
perkembangan anak down syndrome sebagai berikut:
Penyakit jantung bawaan.
Gangguan mental.
Tubuh kecil.
Kekuatan otot lemah.
Kelenturan yang tinggi pada persendian.
Bercak pada iris mata.
Posisi mata miring keatas.
Adanya lipitan ekstra pada sudut mata.
Lubang mulut kecil sehingga lidah cenderung menekuk.
Tangan pendek tetapi lebar dengan lipatan tunggal pada
telapak tangan.
f) Penyebab Down Syndrome
Normalnya terdapat 46 kromosom dalam sel seseorang yang
diwariskan masing-masing 23 kromosom dari ayah dan ibu,
namun kebanyakan orang dengan sindrom Down memiliki 47
kromosom. Perkembangan tubuh dan kinerja otak akan berubah
jika terdapat kromosom ekstra atau tidak normal, dan itulah yang
menjadi penyebab sindrom Down.
Menurut Yanet dalam buku Gangguan Psikiater pada anakanak
Retardasi Mental oleh Triman yang dikutip oleh Munzayanah
(2000 : 14) faktor penyebab down sindrome dibagi menjadi 2
kelompok yaitu:
Kelompok Biomedi
o Pre natal. Dapat terjadi karena infeksi pada waktu ibu
hamil, gangguan metabolisme, iradiasi sewaktu umur
kehamilan antara 2-6 minggu, kelainan kromosom,
malnutrisi.
o Natal. Anaxia (terhambatnya pasokan darah ke otak),
asphisia, prematuritas, postmaturitas, kerusakan otak.
o Postnatal. Dapat terjadi karena malnutrisi, infeksi
(meningitis dan enchepalitis), trauma.
Kelompok Sosio Kultural
o Teori stimulasi
Umumnya adalah penderita down syndrome yang
tergolong ringan, disebabakan kekurangan rangsang, atau
kekurangan kesempatan dari keluarga.
o Teori gangguan
Kegagalan keluarga dalam memberikan proteksi yang
cukup terhadap stress pada masa anak-anak, sehingga
mengakibatkan gangguan pada proses mental.
o Teori Keturunan
Teori ini menggunakan hubungan antara orang tua dan
anak lemah sehingga anak mengalami stress akan
bereaksi dengan cara yang bermacam-macam untuk
dapat menyesuaikan diri.
g) Gejala Down Syndrome
Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa congenital heart
disease.
Pada sistem pencernaan dapat ditemui kelainan berupa
sumbatan pada esofagus (esophageal atresia)
atau duodenum (duodenal atresia).
Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ
tersebut biasanya akan diikuti muntah-muntah.
D. Edwards Syndrome
a) Definisi
Edward syndrome juga dikenali sebagai Trisomi 18/T18
adalah kelainan kromosom nomor 18 yang mengakibatkan
pertumbuhan organ-organ tubuh tidak sempurna. Sindrom Edward
adalah penghasilan satu lagi kromosom pada kromosom ke-18
maka ia juga disebut Trisomy 18. Berdasarkan survey, penderita
Edward syndrome adalah 1 : 1000 bayi di dunia ini. Kebanyakan
penderita syndrome ini meninggal dalam kandungan, karena
kondisi bayi yang sangat lemah.
b) Ciri ciri Edwards Syndrome
Malformasi ginjal
Cacat jantung struktural saat lahir (yaitu, cacat septum
ventrikel, defek septum atrium, patent ductus arteriosus )
Usus yang menonjol di luar tubuh ( omphalocele)
Atresia esofagus
Keterbelakangan mental
Keterlambatan perkembangan
Defisiensi pertumbuhan
Kesulitan makan
Kesulitan bernapas, dan arthrogryposis (gangguan otot yang
menyebabkan kontraktur sendi beberapa saat lahir).
Kepala kecil ( mikrosefali ) disertai dengan bagian belakang
yang menonjol dari kepala ( ubun-ubun kecil ) rendah-set
Telinga cacat; rahang abnormal kecil ( micrognathia ), bibir
sumbing / langit-langit mulut sumbing, hidung terbalik,
sempit lipatan kelopak mata ( fisura palpebra ), mata
banyak spasi ( hypertelorism okular ), melorot dari kelopak
mata atas ( ptosis ), sebuah tulang dada pendek, tangan
terkepal, koroid pleksus kista, jempol terbelakang dan atau
kuku, jari-jari tidak ada , anyaman dari kedua dan ketiga jari
kaki, kaki pengkor atau kaki Rocker
c) Penyebab Edwards Syndrome
Trisomi 18 (47, XX, +18) disebabkan oleh meiosis
nondisjunction acara. Dengan nondisjunction , sebuah gamet
(yaitu, sperma atau sel telur) diproduksi dengan tambahan salinan
kromosom 18; gamet dengan demikian memiliki 24 kromosom.
Ketika dikombinasikan dengan gamet normal dari orang tua lain,
embrio memiliki 47 kromosom, dengan tiga salinan kromosom 18.
Sebagian kecil kasus terjadi ketika hanya beberapa sel-sel tubuh
memiliki salinan ekstra kromosom 18, sehingga dalam populasi
campuran sel dengan sejumlah kromosom yang berbeda. Kasus
seperti ini kadang-kadang disebut mosaic, Sangat jarang, sepotong
kromosom 18 menjadi melekat pada kromosom lain ( translokasi )
sebelum atau setelah pembuahan. Individu yang terkena memiliki
dua salinan kromosom 18 ditambah bahan tambahan dari
kromosom 18 melekat pada kromosom lain. Dengan translokasi,
seseorang memiliki trisomi kromosom parsial untuk 18, dan
kelainan yang sering kurang parah daripada untuk sindrom
Edwards khas. Serta Trisomi 18 disebabkan oleh adanya tiga
sebagai lawan dua salinan kromosom 18 dalam sel janin atau
bayi.Sindrom Edward.
d) Gejala Edward Syndrome
Berat badan lahir rendah
Gagal tumbuh kembang
Pertumbuhan rambut yang berlebihan (hipertrikosis)
Kelainan jantung, pembuluh darah dan ginjal
Kelainan tulang tengkorak dan wajah
Kepala yang abnormal kecil (mikrosefali)
Rahang yang abnormal kecil (mikrognatia)
Arkus palatum tinggi
Leher lebar (webbed neck)
Telinga letak rendah
e) Gambar
2. Laryngocele - Laryng/o : -
Laring
Cele :
Kantung
Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Jakarta: EGC
http://www.powershow.com/view4/48ab12-
OTE5Y/Kelainan_Kongenital_Genitalia_Wanita_powerpoint_ppt_presenta
tion
https://www.academia.edu/10481203/KELAINAN_KONGENITAL_PADA_SI
STEM_REPRODUKSI_UTERUS_DAN_TUBA_FALOPII_BAB_I_PENDAHULUAN
http://meetdoctor.com/topic/hypospadias
http://www.alodokter.com/hypospadia
http://dokumen.tips/documents/epispadias-55c1111e5eea1.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37882/4/Chapter
%20II.pdf
https://d3bidanpoltekkessolo.files.wordpress.com/2014/01/atresia-
esopagus.pdf
https://thtkl.wordpress.com/2008/10/18/fibrosis-kistik/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter%20II.pdf.
Diakses tanggal 7 Desembar 2016.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37882/4/Chapter%20II.pdf.
Diakses tanggal 7 Desember 2016.
http://eprints.undip.ac.id/43753/3/DeaKirana_G2A009043_Bab2KTI.pdf. Diakses
tanggal 7 Desember 2016.
https://www.docdoc.com/id/info/condition/spina-bifida. Diakses tanggal 8
Desember 2016..