Akun Hotel Sap 3
Akun Hotel Sap 3
Oleh :
Akuntansi sangat erat kaitannya dengan informasi akuntansi. Badan yang berwenang
dan beberapa ahli memberi pengertian yang bervariasi tergantung pada sudut pandang dan
penekanan yang mereka anut. Pengertian akuntansi juga berubah sesuai dengan
perkembangan jaman dan kemajuan dibidang teknologi yang selalu terkait dengan akuntansi,
khususnya dengan kemajuan dibidang teknologi komputer dan telekomunikasi.
Definisi akuntansi yang dimuat dalam Accounting Terminology Bulletin No. 1 (1965)
adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat
keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan
menginterpretasikannya hasil proses tersebut. Akuntansi menurut Statement of Accounting
Principle Board No. 4 (1970) adalah kegiatan jasa yang menyediakan informasi kuantitatif
tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama yang bersifat keuangan yang diperkirakan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.
Gray (1996) mengatakan akuntansi sebagai salah satu kesatuan dengan aktivitas
usaha, dimana memerlukan partisipasi akuntan dalam proses manajemen di semua tingkatan.
Operasional dalam usaha hotel cukup kompleks karena keberhasilannya tidak saja tergantung
pada kos atau mutu layanan, tetapi juga ditentukan oleh persepsi konsumen atas layanan yang
diberikan. Peran akuntansi dalam usaha hotel ditunjukkan pada jenjang antara kos yang
berhubungan dengan layanan, dimana memerlukan keakuratan dan keandalan dalam
pencatatannya.
Siklus akuntansi pada usaha perhotelan secara garis besar sama dengan siklus
akuntansi pada jenis usaha lainnya. Dalam setiap periode akuntansi, siklus akuntansi diawali
dengan pencatatan transaksi dan berakhir pada post-closing trial balance. Proses akuntansi
dapat dilakukan secara manual ataupun menggunakan aplikasi komputer. Ada beberapa
transaksi penting dalam operasi hotel, yaitu :
Sistem dapat dijelaskan dari dua pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan
pendekatan komponen. Dari pendekatan prosedur, sistem adalah kumpulan dari prosedur-
prosedur yang dilengkapi dengan formulir dan catatan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Sistem akuntansi terdiri dari :
Prosedur adalah urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam satu
bagian atau departemen atau lebih untuk menangani transaksi secara seragam dari transaksi
yang sama dan terjadi berulang-ulang. Tujuan utama dati sistem khususnya sistem informasi
adalah untuk menghasilkan informasi. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang berguna bagi para pemakainya. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung
oleh tiga pilar ini, yaitu tepat kepada orangnya (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat
nilainya (accurate).
Tugas dari sistem khususnya sistem informasi adalah melakukan siklus pengolahan
data (data processing life cycle) atau disebutjuga siklus informasi (information life cycle).
Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu (1) komponen input, (2)
komponen model, (3) komponen output, (4) komponen teknologi, (5) komponen data base,
dan (6) komponen kontrol. Komponen-komponen tersebut dapat digambarkan seperti gambar
Komponen Sistem Informasi dibawah ini.
Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orangdalam satu departemen atau lebih, yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-
ulang.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan
prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal terdiri
dari kegiatan menulis, menggandakan, menghitung, memberi kode, mendaftar, memilih,
memindah dan membandingkan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir,
buku jurnal dan buku besar.
Faktor-Faktor yang Memperlemah Pelaksanaan
Ada beberapa faktor umum yang dapat memperlemah pelaksanaan sistem akuntansi
hotel, antara lain :
1. Lemahnya Struktur Organisasi
2. Sikap Mental Karyawan
3. Biaya Pelaksanaan Sistem
5. SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI)
Pengendalian intern dapat mempunyai arti sempit dan arti luas. Secara garis besar
pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Pengendalian Akuntansi (Accounting Control)
Pengendalian akuntansi terdiri dari struktur organisasi dan semua prosedur catatan
yang berkaitan dengan pengaman aktiva dan dapat dipercayainya catatan
keuangan.
2. Pengendalian Administratif (Administrative Control)
Pengendalian administratif terdiri dari struktur organisasi dan semua metode dan
prosedur yang berkaitan dengan efisiensi operasi dan dipatuhinya kebijakan
manajemen yang telah ditetapkan.
Struktur pengendalian intern menurut Committee of Sponsoring Organizations of the
Treadway (COSO) adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen,
dan pegawai lainnya yang didesain untuk memperoleh keyakinan yang memadai terkait
dengan tujuan efektivitas dan efisiensi dari aktivitas operasi, kehandalan dari laporan
keuangan, dan ketaatan kepada peraturan perundangan dan kebijakan yang terkait. Struktur
pengendalian intern menurut COSO terdiri dari lima komponen, yaitu:
1. Lingkungan pengendalian (control environment)
2. Penilaian risiko (risk assessement)
3. Aktivitas pengendalian (control activites)
4. Informasi dan komunikasi (information and communication)
5. Pemantauan (monitoring)
CoCo mempunyai empat komponen untuk menjawab empat pertanyaan tersebut,
yakni:
1) Purpose
2) Commitment
3) Capability
4) Monitoring and Learning
6. STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN AKUNTANSI PERHOTELAN
Departemen akuntansi pada usaha hotel biasanya terdiri dari beberapa bagian yang
saling terkait satu sama lainnya, seperti bagian kredit dengan account receivable, cost control
dengan purchasing dan lain sebagainya. Adapun bagian-bagian yang ada dalam departemen
akuntansi adalah :
Director of Finance & Accounting :
Bertanggung jawab atas sistem informasi yang digunakan di hotel, khususnya dalam
pemrosesan data
Purchasing Manager :
Memeriksa dan menerima semua transaksi pembayaran bank transfer, dan semua
pembayaran dari travel agent dengan mencocokkan data pada bagian terkait (Night
Auditor dan Account Receivable).
Membuat jurnal transaksi dari semua pembayaran yang masuk setiap hari.
Membuat laporan harian mengenai pendapatan dan pengeluaran serta
mempertanggungjawabkan semua administrasi kepada bagian accounting.
Menyiapkan semua transaksi pembayaran baik secara cash maupun kredit.
Account Payable :
Income Auditor :
Memeriksa semua laporan Cashier dari masing-masing outlet yang dilaporkan oleh
Night Auditor setiap hari
Memisahkan laporan pembayaran cash dan kredit untuk diserahkan ke masing-masing
section terkait (General Cashier dan Acc. Receivable)
Memeriksa laporan harian penjualan hotel untuk dipertanggungjawabkan kepada
Accounting Supervisor.
Night Auditor :
Memeriksa semua laporan dari transaksi penjualan Front Office, F & B Bar dan
Resaturant setiap hari
Membuat laporan transaksi harian penjualan hotel yang dipertanggungjawabkan ke
bagian Income Audit.
Cost Control :
Credit Supervisor :
Bertanggungjawab atas besarnya kredit yang telah digunakan oleh tamu, dan
menyetujui batas kredit untuk setiap tamu serta melakukan analisis.
Account Receivable :
Membuat invoice berdasarkan pengecekan dari transaksi yang sudah di audit oleh
Income Auditor untuk disampaikan ke masing-masing Travel Agent.
Bertanggung jawab atas pencatatan piutang untuk tamu yang masih menginap dan
untuk tamu yang sudah keluar dari hotel.
Daftar Referensi
Arfan Ikhsan, Teddy Prianthara. 2008. Sistem Akuntansi Perhotelan. Graha Ilmu : Yogyakarta.
Raymond Cote. 2012. Hotel & Restaurant Accounting : 7th Edition. Ingram : United States.
Widana Putra, Bambang Suprasto, Dodik Aryanto, Ratna Sari. 2009. Akuntansi Perhotelan. Graha
Ilmu : Yogyakarta.