Anda di halaman 1dari 5

1.

Penyebab Runtuhnya kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya mengalami puncak kejayaan pada tahun 850 M. Masa kejayaan berlangsung
selama pemerintahan Raja Balaputradewa, dimana rakyat hidup tenteram dan makmur. Namun,
Kejayaan Sriwijaya mulai surut pada abad ke-11 karena faktor-faktor berikut ini.

a. Setelah Balaputradewa wafat, tidak ada lagi raja yang cakap memerintah.
b. Letak Palembang yang jauh dari laut membuat kapal-kapal tidak mau singgah dan mencari tempat
lain untuk berlabuh.
c. Banyak wilayah bawahan yang melepaskan diri, misalnya Jawa Tengah dan Melayu.
d. Keadaan sekitar Sriwijaya berubah, tidak lagi dekat dengan pantai. Hal ini disebabkan aliran
Sungai Musi, Ogan, dan Komering banyak membawa lumpur sehingga mengalami pendangkalan.
Akibatnya. Sriwijaya tidak baik untuk perdagangan
f. Banyak daerah kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri. Hal ini disebabkan terutama karena
melemahnya angkatan laut Sriwijaya, sehingga pengawasan semakin sulit, misalnya Jawa Tengah
dan Melayu.
g. Dari segi politik, beberapa kali Sriwijaya mendapat serangan dari kerajaan-kerajaan lain. Tahun 1017
M Sriwijaya mendapat serangan dari Raja Rajendracola dari Colamandala, namun Sriwijaya masih
dapat bertahan. Tahun 1025 serangan itu diulangi, sehingga Raja Sriwijaya, Sri Sanggrama
wijayattunggawarman ditahan oleh pihak Kerajaan Colamandala. Tahun 1275, Raja Kertanegara dari
Singhasari melakukan Ekspedisi Pamalayu. Hal itu menyebabkan daerah Melayu lepas. Tahun 1377
armada angkatan laut Majapahit menyerang Sriwijaya. Serangan ini mengakhiri riwayat Kerajaan
Sriwijaya.
Nah, setelah berdirinya kerajaan Majapahit di Jawa Timur, Kerajaan Sriwijaya sekitar tahun 1377
M tenggelam dan tidak berkuasa lagi. Hal ini berarti berakhir pula riwayat kerajaan bercorak Buddha
tertua di Indonesia ini.

2. Letak Kerajaan Mataram Kuno


- Kerajaan Mataran Kuno terletak di wilayah aliran sungai Bogowonto,Progo elo dan Bengawan
Solo, Jawa Tengah bagian selatan. Namun, pada abad ke-10 kerajaan berpindah ke Jawa
Timur.

- Sebab runtuhnya

Hancurnya Kerajaan Mataram Kuno dipicu permusuhan antara Jawa dan Sumatra yang
dimulai saat pengusiaran Balaputradewa oleh Rakai Pikatan. Balaputradewa yang kemudian
menjadi Raka Sriwijaya menyimpan dendam terhadap Rakai Pikatan. Perselisihan antara
kedua raja ini berkembang menjadi permusuhan turun-temurun pada generasi selanjutnya.
Selain itu, Medang dan Sriwijaya juga bersaing untuk menguasai lalu lintas perdagangan di
Asia Tenggara.
Rasa permusuhan Wangsa Sailendra terhadap Jawa terus berlanjut bahkan ketika Wangsa
Isana berkuasa. Sewaktu Mpu Sindok memulai periode Jawa Timur, pasukan Sriwijaya datang
menyerangnya. Pertempuran terjadi di daerah Anjukladang (sekarang Nganjuk, Jawa Timur)
yang dimenangkan oleh pihak Mpu Sindok.
Runtuhnya Kerajaan Mataram ketika Raja Dharmawangsa Teguh yang merupakan cicit
Mpu Sindok memimpin. Waktu itu permusuhan antara Mataram Kuno dan Sriwijaya sedang
memanas. Tercatat Sriwijaya pernah menggempur Mataram Kuno tetapi pertempuran tersebut
dimenangkan oleh Dharmawangsa. Dharmawangsa juga pernah melayangkan serangan ke ibu
kota Sriwijaya. Pada tahun 1006 (atau 1016) Dharmawangsa lengah. Ketika ia mengadakan
pesta perkawinan putrinya, istana Medang di Wwatan diserbu oleh Aji Wurawari dari Lwaram
yang diperkirakan sebagai sekutu Kerajaan Sriwijaya. Dalam peristiwa tersebut,
Dharmawangsa tewas.

- Raja yang pernah memerintah kerajaan

1.Sanjaya, pendiri Kerajaan Mataram Kuno


2.Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Sailendra
3.Rakai Panunggalan alias Dharanindra
4.Rakai Warak alias Samaragrawira
5.Rakai Garung alias Samaratungga
6.Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya
7.Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala
8.Rakai Watuhumalang
9.Rakai Watukura Dyah Balitun
10.Mpu Daksa
11.Rakai Layang Dyah Tulodong
12.Rakai Sumba Dyah Wawa
13.Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur
14.Sri Lokapala suami Sri Isanatunggawijaya
15.Makuthawangsawardhana
16.Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Mataram Kuno berakhir
Dampak Pemanasan Global

1. Mencairnya es yang berada di kutub utara dan kutub selatan Bumi

Akibat pemanasan global yang pertama yang akan kita bahas adalah mencairnya es yang berada di
kutub utara dan juga kutub selatan Bumi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya kutub utara dan
kutub selatan Bumi adalah berupa es .Es yang berada di area kutub volumenya lebih besar daripada yang
berada di wilayah bukan kutub Bumi. Pemanasan global merupakan peristiwa niknya suhu rata- rata yang
ada Bumi.

Kenaikan suhu ini akan menyebabkan mencairnya es- es yang ada di Bumi, termasuk juga es yang
ada di wilayah kutub Bumi. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan berkurangnya volume es yang berada
di Bumi. Akibat selanjutnya adalah suhu di wilayah kutub Bumi menjadi lebih hangat dan penguapan air
menjadi lebih banyak.
2. Naiknya permukaan air laut

Pemanasan global akan menyebabkan suhu rata- rata di Bumi menjadi meningkat. Memang
kenaikan suhu ini tidak terjadi secara drastis atau dengan kata lain berangsunr- angsur. Meski demikian
kenaikan suhu rata- rata di Bumi ini mampu menyebabkan perubahan pada kondisi global di Bumi.
Adapun suhu rata- rata di Bumi ini juga tidak lepas dari suhuatmosfer Bumi yang meningkat.

Meningkatnya suhu rata- rata Bumi dan atmosfer Bumi ini akan menyebabkan es di kutub menjadi
cair, baik kutub Utara Bumi maupun kutub Selatan Bumi. Akibat mencairnya bongkahan es atau gunung
es ini, air laut (baca: ekosistem air laut) pun menjadi bertambah volumenya. Hal ini karena es yang
mencair akan lari ke dalam lautan dan akan menambh jumlah atau volume air laut. Ketika volume air laut
bertambah, maka permukaan air laut pun menaik. Kasus kenaikan permukaan air laut sendiri selama abad
20 sudah mencapai 10 cm hingga 25 cm. Kemudian prediksi oleh lembaga IPCC, kenaikan air laut hingga
abad 21 akan mencapai 88 cm.
3. Menipisnya lapisan ozon

Pemanasan global juga akan menyebabkan masalah yang sangat serius. Masalah serius yang akan
dimunculkan dari adanya pemanasan global diantaranya adalah menipisnya lapisan ozon yang
menyelimuti Bumi. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwasannya lapisan ozon ini sangatlah
penting keberadaannya di Bumi karena dapat melindungi Bumi dari berbagai macam ancaman buruk,
seperti menyaring sinar ultraviolet yang akan masuk ke permukaan Bumi sehingga tidak langsung
menyinari permukaan Bumi dan memberikan berbagai dampak penyakit.

Pemanasan global yang membuat suhu rata- rata Bumi menjadi naik ini akan menyebabkan
lapisan ozon menjadi tipis dan bahkan berlubang. Apabila lapisan ozon berlubang maka berbagai macam
ancaman yang membahayakan akan masuk ke Bumi. Hal ini berarti lapisan ozon tidak akan menjalankan
fungsinya dengan semestinya. Dan ketika lapisan ozon tidak berfungsi dengan baik, maka Bumi akan
mendapatkan banyak kerugian akibat menipisnya lapisan ozon tersebut.

Anda mungkin juga menyukai