Anda di halaman 1dari 92

BAB III

EXSPERIMENT SHEET GENERATOR DC

A. Exsperiment Sheets 1 dan Kuncinya

Kelompok :
Nama Mahasiswa :
1.
2.
3.
Nama Instruktur :
1.
2.

1. Tujuan Umum

Diberikan generator arus searah (DC) secara berkelompok (1


kelompok 3 mahasiswa), mahasiswa dapat
melakukan eksperimen (observasi) untuk lebih memahami
pengertian, prinsip kerja, generator DC dan fungsinya dalam waktu 4
x 50 menit melalui eksperimen (observasi) di Laboratorium Konversi
Energi Listrik (LKEL).

2. Tujuan Khusus

a. Memiliki keterampilan dalam melakukan eksperimen (observasi)


untuk lebih memahami pengertian, prinsip kerja, bagian-bagian
penting generator DC dan fungsinya.
Indikator:
1) Memilih dan menggunakan alat dan bahan dengan benar.

2) Menggunakan prosedur dengan benar dan sesuai rancangan


yang dibuat dalam melakukan pengujian.

3) Ketepatan, kecermatan, dan kecepatan dalam melakukan


eksperimen dan pengumpulan data.

91
92

4) Ketepatan dalam melakukan interpretasi data, analisis data,


dan membuat kesimpulan.

5) Ketepatan dalam membuat laporan (tertulis dan presentasi).

6) Menggunakan perlengkapan kerja dan menjaga lingkungan


kerja tetap sehat dan aman

7) Memeriksa dan merawat peralatan yang telah selesai


digunakan, memasukkan pada kit dan mengembalikan pada
tempat penyimpanan alat.

8) Memeriksa dan merawat bahan setelah selesai digunakan,


menyimpan dan memasukkan pada tempatnya.

b. Kemampuan dalam melakukan eksperimen untuk lebih memahami


pengertian, prinsip kerja, bagian-bagian penting generator DC dan
fungsinya.
Indikator :
1. Merumuskan judul eksperimen.
2. Merumuskan tujuan eksperimen sesuai dengan permasalahan
yang ada atau dihadapi.
3. Merumuskan masalah sesuai dengan permasalahan yang ada.
4. Merumuskan hipotesis eksperimen (jika ada) sesuai dengan
permasalahan yang ada.
5. Merumuskan variabel eksperimen dan definisi operasionalnya
(jika ada) sesuai dengan permasalahan yang ada.
6. Merumuskan kajian teori singkat yang relevan dengan
permasalahan yang ada.
7. Membuat rancangan kebutuhan alat dan bahan (nama,
spesifikasi, satuan, dan jumlah).
8. Membuat rancangan prosedur pelaksanaan eksperimen.
9. Membuat rancangan tabel data.

c. Sikap dalam melakukan eksperimen untuk lebih memahami


pengertian, prinsip kerja, bagian-bagian penting generator DC dan
fungsinya.
Indikator:
93

1) Keteguhan, memiliki tanggungjawab yang dapat diandalkan,


dan memuaskan
2) Perhatian terhadap detail, kehati-hatian dalam bekerja, dan
tuntas dalam melaksanakan tugasnya.
3) Kerjasama, bekerja dengan senang, menyenangkan orang lain,
baik hati, dan sikap kooperatif
4) Kegigihan, bekerja dengan tekun, dan tidak menyerah
menghadapi tantangan.
5) Inisiatif, kemauan untuk mengambil tanggungjawab dan
tantangan.
6) Integritas, bersikap jujur dan etis.
7) Kontrol diri, mempertahankan ketenangan diri, menjaga dan
mengontrol emosi, mengendalikan amarah, menghindari
perilaku agresif dalam situasi sulit.
8) Prestasi, mempertahankan prestasi dan membangun prestasi,
dan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk menyelesaikan
tugas yang menantang.
9) Berpikir analitis, menganalisis informasi dan menggunakan
logika untuk mengatasi masalah dan masalah yang
berhubungan dengan tugasnya.
10)Inovatif, memiliki kreatifitas dan alternatif pemikiran untuk
mengembangkan ide-ide baru untuk menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan tugasnya.
94

Experiment Sheets 1

Buat Rancangan dan Lakukan Eksperimen Bagian-bagian


Penting Generator DC dan Fungsinya.

Rancangan memuat: judul, tujuan, rumusan masalah, teori


singkat, alat dan bahan (nama, spesifikasi, satuan, dan jumlah),
rancangan pelaksanaan eksperimen, dan rancangan tabel data.

1. Judul

Tuliskan judul eksperimen yang sesuai dengan permasalahan.


...................


...................


...................

2. Tujuan

Tuliskan tujuan yang akan dicapai sesuai dengan permasalahan yang


ada.


...................


...................


...................

3. Rumusan Masalah
95

Rumuskan masalah sesuai dengan permasalahan yang ada.


...................


...................

4. Teori Singkat

Uraikan secara singkat teori yang berkaitan permasalahan yang ada.


...................


...................

5. Alat dan Bahan

a. Alat yang dibutuhkan (disusun dalam format tabel data).


...................


...................


...................


...................

b. Bahan yang dibutuhkan (disusun dalam format tabel data)


96


...................


...................


...................


...................

6. Rancangan Eksperimen

Uraikan rancangan eksperimen yang akan dilakukan.


...................


...................


...................


...................

7. Hasil Eksperimen

Buat tabel data hasil eksperimen dalam format tabel data atau
gambar.


...................
97


...................


...................


...................

8. Interpretasi Data

Berdasarkan tabel data dan gambar yang diperoleh, lakukan


interpretasi data dengan mengkaitkan kondisi yang ada dan kondisi
yang seharusnya.


...................


...................
9. Analisis Data

Berdasarkan dana dan gambar hasil observasi dan interpretasi data,


lakukan analisis apakah kondisi lilitan jangkar sesuai dengan kondisi
yang seharusnya, atau apakah rumusan hipotesis diterima atau
ditolak. Jika tidak sesuai atau hipotesis ditolak beri penjelasannya.


...................


...................


...................


...................
98

10. Simpulan dan Saran

Simpulan (didasarkan hasil analisis data)


...................


...................


...................

........
...........

Saran (didasarkan kondisi riil, saran dapat ditujukan ke teman


sejawat, dosen pembina, laboran dan atau teknisi, dan lainnya yang
terkait).


...................


...................


...................


...................

11. Referensi


...................
99

...................

...................

...................
100

Kunci Exsperiment Sheets 1

Rancangan Eksperimen Observasi Bagian-bagian Generator DC


dan Fungsinya.

Rancangan memuat: judul, tujuan, rumusan masalah, teori


singkat, alat dan bahan (nama, spesifikasi, satuan, dan jumlah),
rancangan pelaksanaan eksperimen, dan rancangan tabel data.

1. Judul

Mengamati bagian-bagian penting generator DC dan fungsinya.

2. Tujuan
Mahasiswa dapat lebih memahami pengertian, prinsip kerja, bagian-
bagian penting generator DC dan fungsinya.

3. Rumusan masalah
Apa yang dimaksud dengan generator DC?
Bagaimana prinsip kerja generator DC?
Bagian-bagian penting apa saja yang ada pada generator DC dan apa
fungsi masing-masing?

4. Teori singkat
a. Pengertian dan prinsip kerja generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat yang mengubah
tenaga mekanik menjadi tenaga listrik DC. Prinsip kerja generator DC
berdasarkan pada kaidah tangan kanan. Jika telapak tangan kanan
ditembus garis medan magnet, dan kawat digerakkan ke arah ibu jari,
maka dalam kawat dihasilkan arus listrik I arahnya searah dengan
keempat arah jari tangan. Besarnya ggl induksi yang dibangkitkan E
= B.L.V.Z Volt.
Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator
adalah Eksperimen Faraday dan sesuai kaidah tangan kanan.
Eksperimen Faraday membuktikan bahwa pada sebuah lilitan akan
dibangkitkan GGL induksi jika jumlah garis gaya yang diliputi oleh
lilitan berubah-ubah dan rotor berputar. Ada 3 hal penting terkait
dengan GGL Induksi ini, yaitu : (a) adanya flux magnet yang
101

dihasilkan oleh kutub, (b) adanya kawat penghantar yang merupakan


tempat terbangkitnya EMF, dan (c) adanya perubahan flux magnet
yang melewati kawat penghantar listrik.
b. Bagian-bagian penting generator DC dan fungsinya
Generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanen
dan tidak permanan. Bagian utama pada generator DC adalah stator
dan rotor. Stator merupakan yang diam dan rotor bagian yang
berputar.
Stator terdiri dari rangka atau rumah generator, gandar, kutub
magnet, lilitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box,
sedangkan rotor terdiri dari komutator, lilitan rotor, kipas rotor dan
poros rotor. Gambar 1.1 menunjukkan konstruksi generator DC.

Gambar 1.1. Konstruksi Generator DC

Fungsi rangka generator adalah melindungi bagian-bagian


penting generator, tempat komponen stator, dan jalannya medan
magnet. Gandar jberfungsi sebagai jalannya medan magnet dan
tempat magnet beserta sepatu kutub. Magnet berfungsi
membangkitkan fluksi yang diperkuat dengan lilitan pada kutubnya
untuk memperbesar fluksi yang dihasilkan.
Sikat arang berfungsi sebagai media perantara tenaga listrik dari
komutator untuk dikeluarkan pada terminal generator. Bearing
sebagai tumpuan rotor, dan terminal box sebagai tempat ujung-
ujung lilitan medan dan lilitan jangkar. Sedangkan name plate
berfungsi sebagai tempat informasi tentang karakteristik dan atau
spesifikasi dari generator DC.
102

Rotor berfungsi sebagai tempat lilitan jangkar yang


membangkitkan tenaga listrik. Komutator sebagai penyearah mekanik
dan selanjutnya dikeluarkan melalui sikat arang. Kipas pada rotor
berfungsi sebagai pendingin lilitan, sedangkan as sebagai tempat inti
besi jangkar beralur yang diisi lilitan jangkar yang membangkitkan
tegangan induksi (Gambar 1.2).

Gambar 1.2. Jangkar Generator DC

5. Alat dan Bahan


a. Alat yang dibutuhkan
Alat yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen atau
observasi bagian-bagian penting generator dan fungsinya ditunjukkan
Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Alat yang Dibutuhkan


Satua
No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
n
1. Tang Kombinasi Buah 1
2. Obeng (+) dan (-) Buah 2
3. Kunci pas 10 mm Buah 1

b. Bahan
Bahan yang dibutuhkan untuk melakukan observasi bagian-
bagian penting generator dan fungsinya ditunjukkan pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Bahan yang Dibutuhkan


Satua
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
n
1. Generator DC Merk HANSA Buah 1
103

Type 40678
Teg. Input 110V DC
Arus 9,5 A
2. Kain majun 20 cm x 20 cm Buah 1

6. Prosedur Eksperimen
Prosedur eksperimen yang dilakukan untuk menentukan bagian-
bagian penting generator DC dan fungsinya sebagai berikut:
a. Memahami pengertian generator listrik melalui diskusi kelompok.
b. Memahami prinsip kerja generator DC melalui diskusi kelompok.
c. Menyiapkan adat dan bahan yang digunakan
d. Memilih generator yang telah disediakan di LKEL.
e. Mengamati bentuk dari bagian-bagian penting generator DC.
f. Mengidentifikasi bagian-bagian penting generator DC dan
fungsinya.
g. Menentukan bagian-bagian penting dan fungsi generator DC.
h. Mengambil foto generator DC sebagai dokumentasi.
i. Mencatat bagian-bagian penting generator DC dan fungsinya.
j. Memelihara alat dan bahan serta mengembalikan pada
tempatnya.
k. Membuat laporan sementara dan laporan lengkap untuk
dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.

7. Hasil Eksperimen
Hasil eksperimen yang telah dilakukan untuk menentukan
bagian-bagian penting generator DC dan fungsinya diuraikan sebagai
berikut:
a. Pengertian generator DC
Generator DC merupakan sebuah alat atau perangkat yang
mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik DC.
b. Bagian-bagian penting generator DC dan fungsinya
1) Stator: badan stator, inti stator, lilitan stator (lilitan kutub
magnit), name plate, dan tutup stator.
2) Rotor: poros, lamel, komutator, jangkar, alur, lilitan jangkar,
dan bearing.
104

1. Badan
genera 3.
tor Rotor

2.
Stato
4. Tutup

Gambar 1.3. Bagian-Bagian Penting Stator Generator DC

Keterangan :
1) Badan generator, tempat mengalirnya fluks magnit yang
dihasilkan kutub-kutub magnit dibuat dari bahan ferromagnetic,
terdiri dari:
a) Name plate, berisi spesifikasi umum atau data teknik
generator.
b) Terminal box, tempat ujung lilitan penguat magnit dan
lilitan jangkar.
2) Stator, sebagai rumah dari semua bagian-bagian penting
generator DC, kutub utama dan lilitannya, kutub bantu dan
lilitannya, dan bantalan-bantalan poros.
3) Rotor, terdiri dari poros, inti jangkar, lilitan, komutator, dan
sikat-sikat.
4) Tutup stator, berfungsi sebagai penutup kerangka dan badan
generator DC.

c. Rotor generator DC
Bagian-bagian penting pada rotor generator DC berdasarkan
hasil eksperimen yang telah dilakukan ditunjukkan pada Gambar 1.4.

1. Bearing

2. Alur

3. Jangkar

4. Lilitan jangkar

5. Lamel

6. Komutator

7. Poros generator
105

Gambar 1.4. Rotor dan Bagian-Bagiannya

Keterangan :
1) Bearing, bantalan AS atau alat yang memungkinkan terjadinya
pergerakan relatif antara dua berfungsi mengurangi koefisien
gesekan antara as dan rumahnya.
2) Alur, berfungsi tempat lilitan lilitan jangkar.
3) Jangkar, berbentuk silinder diberi alur-alur tempat lilitan yang
membangkitkan ggl induksi.
4) Lilitan jangkar, dari bahan tembaga berisolasi email
ditempatkan pada alur jangkar untuk membangkitkan
tegangan induksi.
5) Lamel, dari bahan tembaga pipih disusun pada lapisan isolasi
tahan panas berfungsi untuk mengubah arus bolak balik
menjadi arus searah.
6) Komutator, penyearah mekanik dan menyalurkan tenaga listrik
dari lilitan jangkar.
7) Poros, tempat meletakkan jangkar tempat lilitan medan.

d. Komutator
Dari hasil observasi menunjukkan bahwa pada komutator
terdapat bagian yang dinamakan lamel dan jumlah lamel pada
komutator berjumlah 28 lamel (Gambar 1.5).
106

Gambar 1.5. Komutator Gambar 1.6. Jangkar

e. Jangkar
Hasil observasi menunjukkan jangkar generator DC berbentuk
silinder diberi alur-alur pada permukaannya. Jumlah alur pada rotor 14
alur (Gambar 1.7).

f. Kutub dan lilitan generator DC


Dari hasil observasi menunjukkan lilitan atau lilitan pada kutub
generator ada dua, yaitu lilitan pada kutub utara dan selatan
(Gambar 1.7).

Gambar 1.7. Kutub dan Lilitan Kutub Gambar 1.8. Tempat Sikat
Arang

g. Tempat sikat arang


Hasil observasi menunjukkan tempat sikat arang pada
generator arus searah telah rusak, padahal fungsinya sangat penting.
Sikat arang ini berfungsi untuk mengalirkan arus dari lilitan rotor
melalui komutator (Gambar 1.8).
h. Bearing
Dari hasil observasi menunjukkan bearing pada generator DC
sudah berkarat (Gambar 8). Name Plate
Bearing
107

Gambar 1.8. Bearing Gambar 1.9.

i. Name plate
Name plate sudah tidak ada, hanya ada bekas tempatnya.
Padahal name plate ini berisi spesifikasi umum atau data-data
teknik generator yang sangat pnting dan dibutuhkan (Gambar 9).

8. Interpretasi Data
Berdasarkan data hasil eksperimen, bagian-bagian penting
generator DC yang diobservasi se tidak ada dan se ada tetapi
kondisinya rusak.

9. Analisis Data
Generator DC adalah suatu alat yang mengubah tenaga mekanik
menjari tenaga listrik DC. Prinsip kerja generator DC berdasarkan
pada kaidah tangan kanan. Jika telapak tangan kanan ditembus garis
medan magnet, dan kawat digerakkan ke arah ibu jari, maka dalam
kawat dihasilkan arus listrik I yang arahnya searah dengan keempat
arah jari tangan.
Hasil observasi juga mendukung teori singkat yang telah
disusun, bahwa generator memiliki stator dan rotor. Stator
merupakan generator DC yang diam atau tidak berputar, sedangkan
rotor generator yang berputar. Stator terdiri dari rangka generator,
gandar, kutub, lilitan stator, sikat arang, bearing, name plate dan
terminal box. Rotor terdiri dari poros, jangkar (inti rotor), lilitan
jangkar, komutator, dan kipas pendingin.
108

Kondisi bagian-bagian penting generator se tidak ada, se ada


tetapi rusak. Kondisi tersebut berarti ada bagian-bagian generator
perlu dilengkapi dan atau diperbaiki. penting dari generator yang
tidak ada adalah sikat arang beserta kelengkapannya.

10. Kesimpulan
Generator DC adalah suatu alat yang mengubah tenaga mekanik
menjari tenaga listrik DC. Prinsip kerja generator DC berdasarkan
pada kaidah tangan. Berdasarkan hasil observasi juga mendukung
teori singkat yang telah disusun, bahwa pada generator ada stator
dan rotor.
Stator terdiri dari rangka generator, gandar, kutub, lilitan stator,
sikat arang, bearing, name plate dan terminal box. Sedangkan rotor
terdiri dari poros, jangkar (inti rotor), lilitan jangkar, komutator, dan
kipas pendingin.
Kondisi bagian-bagian penting generator sebagian tidak ada dan
sebagian ada tetapi rusak sehingga perlu dilengkapi yang tidak ada
dan sebagian yang rusak diperbaiki atau diganti baru.

Saran
Agar pelaksanaan praktikum berikutnya hasilnya lebih optimal,
maka kerjasama dalam kelompok lebih ditingkatkan kualitasnya.
Peran masing-masing mahasiswa harus jelas, sehingga lebih optimal
hasilnya dan tidak ada yang menggantungkan pada teman saja.
Selain itu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada
exsperiment sheet harus lebih cermat dan teliti agar dapat
mempermudah dalam melakukan eksperimen untuk menyelesaikan
masalah.

11. Referensi

Joko, 2014. Lembar Exsperiment Sheet Mahasiswa Mesin-Mesin Listrik


(LES). Jurusan Teknik Elektro FT Unesa Surabaya, Surabaya.
Masdoeki R., 1994. Mesin DC. Surabaya: University Press IKIP
Surabaya.
109

B. Exsperiment Sheets 2 dan Kuncinya

Kelompok :
Nama Mahasiswa : 1.
2.
3.
Nama Instruktur : 1.
2.
2. Tujuan Umum :

Diberikan generator DC, secara berkelompok (1 kelompok 3


mahasiswa), mahasiswa dapat melakukan observasi untuk dapat
mengetahui jenis-jenis lilitan rotor generator DC dalam waktu 4 x 50
menit melalui observasi di LKEL.

3. Tujuan Khusus:

a. Memiliki keterampilan dalam melakukan eksperimen (observasi)


untuk menentukan jenis lilitan jangkar generator DC.
Indikator:
1. Memilih dan menggunakan alat dan bahan dengan benar.

2. Menggunakan prosedur dengan benar dan sesuai rancangan


yang dibuat dalam melakukan pengujian.

3. Ketepatan, kecermatan, dan kecepatan dalam melakukan


eksperimen dan pengumpulan data.

4. Ketepatan dalam melakukan interpretasi data, analisis data,


dan membuat kesimpulan.

5. Ketepatan dalam membuat laporan (tertulis dan presentasi).

6. Menggunakan perlengkapan kerja dan menjaga lingkungan


kerja tetap sehat dan aman

7. Memeriksa dan merawat peralatan yang telah selesai


digunakan, memasukkan pada kit dan mengembalikan pada
tempat penyimpanan alat.
110

8. Memeriksa dan merawat bahan setelah selesai digunakan,


menyimpan dan memasukkan pada tempatnya.

b. Kemampuan dalam melakukan eksperimen untuk mengetahui jenis


lilitan pada rotor generator DC.
Indikator :
1. Merumuskan judul eksperimen.
2. Merumuskan tujuan eksperimen sesuai dengan permasalahan
yang ada atau dihadapi.
3. Merumuskan masalah sesuai dengan permasalahan yang ada.
4. Merumuskan hipotesis eksperimen sesuai dengan
permasalahan yang ada.
5. Merumuskan variabel eksperimen dan definisi operasionalnya
sesuai dengan permasalahan yang ada.
6. Merumuskan kajian teori singkat yang relevan dengan
permasalahan yang ada.
7. Membuat rancangan kebutuhan alat dan bahan (nama,
spesifikasi, satuan, dan jumlah).
8. Membuat rancangan prosedur pelaksanaan eksperimen.
9. Membuat rancangan tabel data.

c. Sikap dalam melakukan eksperimen untuk mengetahui jenis lilitan


rotor generator DC.
Indikator:
1. Keteguhan, memiliki tanggungjawab yang dapat diandalkan,
dan memuaskan
2. Perhatian terhadap detail, kehati-hatian dalam bekerja, dan
tuntas dalam melaksanakan tugasnya.
3. Kerjasama, bekerja dengan senang, menyenangkan orang lain,
baik hati, dan sikap kooperatif
4. Kegigihan, bekerja dengan tekun, dan tidak menyerah
menghadapi tantangan.
5. Inisiatif, kemauan untuk mengambil tanggungjawab dan
tantangan.
111

6. Integritas, bersikap jujur dan etis.


7. Kontrol diri, mempertahankan ketenangan diri, menjaga dan
mengontrol emosi, mengendalikan amarah, menghindari
perilaku agresif dalam situasi sulit.
8. Prestasi, mempertahankan prestasi dan membangun prestasi,
dan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk menyelesaikan
tugas yang menantang.
9. Berpikir analitis, menganalisis informasi dan menggunakan
logika untuk mengatasi masalah dan masalah yang
berhubungan dengan tugasnya.
10.Inovatif, memiliki kreatifitas dan alternatif pemikiran untuk
mengembangkan ide-ide baru untuk menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan tugasnya.
112

Experiment Sheets 2

Buat Rancangan dan Lakukan Eksperimen untuk Menentukan


Jenis Lilitan Geenerator DC.

Rancangan memuat: judul, tujuan, rumusan masalah, teori


singkat, alat dan bahan (nama, spesifikasi, satuan, dan jumlah),
rancangan pelaksanaan eksperimen, dan rancangan tabel data.

1. Judul

Tuliskan judul eksperimen yang sesuai dengan permasalahan.


...................


...................


...................

2. Tujuan

Tuliskan tujuan yang akan dicapai sesuai dengan permasalahan yang


ada.


...................


...................


...................

3. Rumusan Masalah
113

Rumuskan masalah sesuai dengan permasalahan yang ada.


...................


...................

4. Teori Singkat

Uraikan secara singkat teori yang berkaitan permasalahan yang ada.


...................


...................

5. Alat dan Bahan

c. Alat yang dibutuhkan (disusun dalam format tabel data).


...................


...................


...................


...................

d. Bahan yang dibutuhkan (disusun dalam format tabel data)


114


...................


...................


...................


...................

6. Rancangan Eksperimen

Uraikan rancangan eksperimen yang akan dilakukan.


...................


...................


...................


...................

7. Hasil Eksperimen

Buat tabel data hasil eksperimen dalam format tabel data atau
gambar.


...................
115


...................


...................


...................

8. Interpretasi Data

Berdasarkan tabel data dan gambar yang diperoleh, lakukan


interpretasi data dengan mengkaitkan kondisi yang ada dan kondisi
yang seharusnya.


...................


...................
9. Analisis Data

Berdasarkan dana dan gambar hasil observasi dan interpretasi data,


lakukan analisis apakah kondisi lilitan jangkar sesuai dengan kondisi
yang seharusnya, atau apakah rumusan hipotesis diterima atau
ditolak. Jika tidak sesuai atau hipotesis ditolak beri penjelasannya.


...................


...................


...................


...................
116

10. Simpulan dan Saran

Simpulan (didasarkan hasil analisis data)


...................


...................


...................

........
...........

Saran (didasarkan kondisi riil, saran dapat ditujukan ke teman


sejawat, dosen pembina, laboran dan atau teknisi, dan lainnya yang
terkait).


...................


...................


...................


...................

11. Referensi


...................
117

...................

...................

...................
118

Kunci Exsperiment Sheets 2

Rancangan Observasi Jenis-Jenis Lilitan Generator DC


Rancangan memuat: judul, tujuan, rumusan masalah, teori singkat,
alat dan bahan (nama, spesifikasi, satuan, dan jumlah), rancangan
pelaksanaan eksperimen, dan rancangan tabel data.

1. Judul
Menentukan jenis lilitan jangkar Generator DC

2. Tujuan
Mahasiswa dapat memahami jenis lilitan jangkar generator DC

3. Rumusan Masalah
Bagaimana kondisi rotor generator DC yang diobservasi?
Bagaimana bentuk lilitan jangkar yang diobservasi?

4. Teori Singkat
a. Jangkar
Jangkar yang digunakan dalam generator arus searah adalah yang
berbentuk silinder yang diberi alur-alur pada permukaannya untuk
tempat melilitkan lilitan-lilitan tempat terbangkitnya ggl induksi. Jangkar
dibuat dari bahan ferromagnetic, dengan tujuan agar lilitan jangkar
terletak dalam daerah yang induksi magnitnya besar, agar ggl induksi
yang terbangkit dapat bertambah besar. Konstruksi jangkar generator
DC searah ditunjukkan Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Konstruksi Jangkar Generator Arus Searah


119

Seperti halnya inti kutub magnet, jangkar dibuat dari bahan


berlapis lapis tipis untuk mengurangi panas yang timbul karena adanya
arus pusar (eddy current). Bahan yang digunakan untuk jangkar sejenis
campuran baja silikon. Pada umumnya alur tidak hanya diisi satu sisi
lilitan, tetapi diisi lebih dari satu sisi lilitan yang disusun secara berlapis.

b. Lilitan jangkar
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder
beralur. Lilitan tersebut merupakan tempat terbangkitnya tegangan
induksi. Jangkar terbuat dari bahan yang kuat mempunyai sifat
feromagnetic dengan permeabilitas yang cukup besar.
Permeabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar berada
pada derah dengan induksi magnet besar, sehingga tegangan induksi
yang dibangkitkan juga besar. Lilitan jangkar terdiri dari beberapa lilitan
yang dipasang di dalam alur jangkar. Setiap lilitan terdiri dari lilitan
kawat atau lilitan batang seperti ditunjukkan Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Jangkar Generator DC

Lilitan jangkar generator DC berfungsi sebagai tempat


terbangkitnya induksi. Lilitan jangkar terdiri dari beberapa kawat yang
dipasang di dalam alur jangkar. Setiap lilitan dapat tediri dari lilitan
kawat atau lilitan batang ditunjukkan Gambar 2.3.
120

Gambar 2.3. Lilitan Jangkar Gambar 2.4. Sisi


Kumparan

Z = Jumlah penghantar atau kawat jangkar atau batang jangkar.


Zs = Jumlah kawat setiap sisi lilitan.
S = Jumlah sisi lilitan.

Setiap lilitan mempunyai dua sisi lilitan atau kumparan dan


jumlahnya genap. Pada setiap alur dapat dipasang dua sisi lilitan atau
lebih dalam dua lapisan bertumpuk seperti ditunjukkan Gambar 2.4.
Pada setiap alur terdapat 2U sisi lilitan, jumlah alur G adalah :

S
G=
2U
Jika setiap kutub mempunyai 8 s/d 18 alur, maka : G = ( 8-18 )
2p

Setiap lilitan dihubungkan dengan lilitan berikutnya melalui


lamel komutator, sehingga semua lilitan dihubung seri dan
merupakan rangkaian tertutup. Setiap lamel dihubungkan dengan
dua sisi lilitan, sehingga jumlah lamel k, adalah :

Z Z
S=2 . k =2 . k k=
ZS 2 . ZS
Jika pada setiap alur terdapat dua sisi lilitan ( U = 1), maka
jumlah lamel juga sama dengan jumlah alur:
S 2.k
G= = k =U . G
2 .U 2 .u

Lilitan gelung
Jika lilitan dihubungkan dan dibentuk sedemikian rupa sehingga
setiap lilitan menggelung kembali ke sisi lilitan berikutnya, maka
disebut lilitan gelung seperti ditunjukkan Gambar 2.5.
121

Gambar 2.5. Prinsip Lilitan Gelung

Prinsip Lilitan gelung


Y = kisar lilitan, jarak antara lamel permulaan dan lamel berikutnya
melalui lilitan.
YC = kisar komutator, jumlah lamel yang melalui komutator.
Y1, Y2 = kisar
Y = Y1+ Y2= 2.YC

Pada lilitan gelung, kisar Y2 mundur atau negatif. Setiap lilitan


mempunyai satu sisi benomor ganjil dan satu sisi bernomor genap,
karena itu Y1 dan Y2 selamanya harus merupakan bilangan ganjil.
Kisar Y1 ditetapkan oleh Iebar lilitan sama dengan jarak kutub-kutub.
Jika lebar lilitan dinyatakan jumlah alur dinyatakan dengan kisar alur
Yg.
G G
Y g= Y g <
2p 2p
Kisar Y1 dinyatakan dengan sejumlah sisi lilitan yang harus
dilalui agar dari sisi yang satu sampai pada sisi berikutnya. Di dalam
setiap alur dimasukkan sisi lilitan 2U dan secara serentak beralih dari
lapisan atas ke lapisan bawah, karena itu:
Y1= 2 . U . Yg+ 1
Kisar Y1 menentukkan cara menghubungkan ujung lilitan yang
satu dengan lilitan berikutnya melalui lamel komutator, kisar Y 2
disebut juga kisar hubung.
Y2= 2 . YC-Y1
122

Contoh :
2p = 2 ,G = k = 8, S =16, dan U = 1, rencanakan lilitan gelung
tunggal :
G 8
Y g= = =4 , YC = 1
2p 2
Y1 = 2 . U . Yg+ 1 = 2 . 1 .4 + 1 =9 Y2 = 2. YC Y = 2. 1-9 =
-7

Setelah itu dibuat tabel lilitan atau hubungan sisi lilitan dengan
lamel lilitan gelung seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1. Prinsip lilitan
gelung tunggal ditunjukkan Gambar 2.6.

Tabel 2.1. Hubungan Sisi Lilitan dengan Lamel Lilitan Gelung

Lamel Sisi Lilitan Lamel


1 1 - 10 2
2 3 - 12 3
3 5 - 14 4
4 7 - 16 5
5 9 - 2 6
6 11 - 4 7
7 13 - 6 8
8 15 - 8 1

Gambar 2.6. Lilitan Gelung Tunggal

Lilitan gelung majemuk


Lilitan gelung majemuk terdiri dari dua lilitan gelung tunggal
atau lebih yang dililit secara simetris antara satu dengan lainnya.
Pada lilitan gelung tunggal banyak cabang paralel sama dengan
123

jumlah kutub (2p) generator tersebut, sedangkan pada lilitan gelung


majemuk, banyak cabang paralel adalah:
a =m.p. Yc= m Y2= 2 . m-Y1
Untuk menentukan Y1 sama seperti lilitan gelung tunggal, untuk
mendapatkan lilitan gelung majemuk tertutup ujung lilitan terakhir
harus kembali lagi ke lamel awal.

Lilitan Gelombang
Lilitan gelombang tunggal
Pada lilitan gelombang kisar komutator Y c lebih besar daripada Yc
pada lilitan gelung. Prinsip lilitan gelombang ditunjukkan Gambar 2.7.

Gambar 2.7. Prinsip Lilitan Gelombang

Kisar pada lilitan gelombang mempunyai nilai positif (maju)

k 1
Y C=
p
Contoh :
2p = 4 ; S = 42 ; G = k = 21 ; u = 1
21+1
Y C= Y C =10 atau11 ,
2
Diambil Yc = 10
G 21 1
Y G= = =5
2p 4 4
Dibulatkan menjadi 5
Y1 2 . u . YG + 1 = 2 .. 1.5 + 1 = 11, dan
Y2= 2 . Yc-Y1= 2 . 10-11 = 9
124

Setelah itu dibuat tabel lilitan atau hubungan sisi lilitan dengan
lamel lilitan gelombang seperti ditunjukkan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Hubungan Sisi Lilitan dengan Lamel


Lilitan Gelombang

Lamel Sisi Lilitan Lamel


1 1 - 12 11
11 21 - 32 21
21 41 - 10 10
10 19 - 30 20
20 39 - 8 9
9 17 - 28 19
19 37 - 6 8
8 15 - 26 18
18 35 - 4 7
7 13 - 24 17
17 33 - 2 6
6 11 - 22 16
16 31 - 42 5
5 9 - 20 15
15 29 - 40 4
4 7 - 18 14
14 27 - 38 3
3 5 - 16 13
13 25 - 36 2
2 3 - 14 12
12 23 - 34 1

Pada lilitan gelombang tunggal banyaknya sikat yang dibutuhkan


dua buah, tidak tergantung pada jumlah kutubnya. Contoh lilitan
gelombang ditunjukkan pada Gambar 2.8.
125

Gambar 2.8. Lilitan Gelombang Tunggal

Lilitan gelombang majemuk

Jika nilai arus atau tegangan yang diperlukan tidak dapat


dipenuhi dengan lilitan gelung atau gelombang tunggal, maka diatasi
dengan lilitan gelombang majemuk. Lilitan gelombang majemuk
terdiri dari dua lilitan gelombang tunggal atau lebih. Setiap lilitan
gelombang tunggal terdiri dari dua cabang paralel, pada gelombang
majemuk a = 2 . m.

k m
Y C=
p
Perbedaan lilitan gelung dan gelombang
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, tampak perbedaan-
perbedaan yang terdapat pada lilitan gelung dan gelombang, yaitu :

a. Lilitan gelung
1) Untuk generator tegangan rendah, arus besar.
2) Ujung-ujung lilitan dihubungkan pada lamel yang berdekatan.
3) Pada lilitan gelung tunggal, arus yang mengalir pada jangkar
terbagi sesuai dengan jumlah kutub.
4) Pada lilitan gelung majemuk, arus yang mengalir terbagi sesuai
rumus a = m.p.
5) Sisi lilitan terbagi pada dua , yaitu terletak dihadapan kutub
utara dan kutub selatan.
b. Lilitan gelombang
1) Untuk generator tegangan tinggi, arus rendah.
2) Pada lilitan gelombang tunggal ujung-ujung lilitan dihubungkan
pada lamel komutator dengan jarak mendekati 3600 Listrik.
3) Jumlah cabang paralel pada lilitan gelombang tunggal 2 (dua),
walaupun jumlah kutubnya > 2.
4) Pada lilitan gelombang tunggal penghantar pada masing- masing
cabang, diletakkan terbagi rata pada seluruh permukaan kutub-
kutubnya.
126

5) Lilitan gelombang majemuk digunakan jika dengan lilitan gelung


atau gelombang tunggal arus atau tegangan yang diperlukan
tidak tercapai.

5. Alat dan Bahan


a. Alat yang dibutuhkan
Alat yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen atau observasi
ditunjukkan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Alat yang Dibutuhkan

No. Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Tang Kombinasi Buah 1
2. Obeng (+) dan (-) Buah 2
3. Kunci pas 10-12 Buah 2

b. Bahan yang dibutuhkan


Bahan yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen atau
observasi ditunjukkan pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Bahan yang Dibutuhkan


No. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah
Merk HANSA
Type 40678
1. Generator DC Buah 1
Teg. Input 110V DC
Arus 9,5 A
Stator Generator Terbuka no name plate Buah 1
2.
DC
Rotor Generator Terbuka Buah 1
3.
DC
4. Kain Majun 20cmx20cm Lembar 1

6. Prosedur Eksperimen
Prosedur eksperimen yang dilakukan untuk melakukan identifikasi
jenis lilitan jangkar adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
b. Memilih generator DC yang telah disediakan di LKEL.
c. Mengamati bentuk dari bagian-bagian penting generator DC dan
fungsinya.
127

d. Mengidentifikasi rotor pada generator DC.


e. Mengamati alur dari lilitan generator DC.
f. Mengambil foto rotor pada generator DC.
g. Menghitung dan mencatat jumlah alur pada jangkar generator DC.
h. Mencatat jumlah lamel pada komutator generator DC.
i. Menggambar lilitan rotor generator tersebut DC.
j. Memelihara dan mengembalikan alat dan bahan yang digunakan.
k. Membuat laporan sementara dan laporan lengkap untuk
dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.

7. Hasil Eksperimen

a. Jangkar generator DC
Pada eksperimen kedua ini mengobservasi lilitan generator DC.
Data yang diperoleh pada saat melakukan observasi adalah jumlah alur,
jumlah lamel, dan jenis lilitan rotor. Hasil observasi lilitan generator DC
ditunjukkan Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Hasil Observasi Lilitan Rotor Generator DC


No Data Keterangan
1. Jumlah alur 14 alur
2. Jumlah lamel 28 lamel
3. Jenis lilitan rotor Wave winding (lilitan gelombang)

Bentuk fisik lilitan dan rotor generator DC yang diobservasi


ditunjukkan pada Gambar 2.9. Dari hasil observasi, jangkar generator
DC yang berbentuk silinder dengan alur pada permukaan jangkar.
Jumlah alur pada jangkar 14 alur dengan kondisi sedikit berkarat dan
kotor.

Bearing

2. Alur

3. Jangkar

4. Lilitan Jangkar

5. Lamel

6. Komutator

7. Poros generator
128

Gambar 2.9. Rotor dan Bagian-Bagiannya

b. Komutator
Fisik komutator pada rotor generator DC yang diobservasi
ditunjukkan Gambar 2.10. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa
komutator terdiri dari lamel dengan jumlah 28 lamel dan kondisinya
perlu dibersihkan dan diratakan permukaannya.

Gambar 2.10. Komutator

c. Jenis lilitan
Dari hasil observasi pada rotor, jenis lilitannya adalah lilitan wave
winding (lilitan gelombang). Kondisi lilitan juga kotor dan berdebu,
sehingga pada saat melakukan observasi harus membersihkan terlebih
dahulu. Skema lilitan wave winding pada rotor generator DC yang
diobservasi ditunjukkan Gambar 2.11.
129

Gambar 2.11. Skema Lilitan Rotor Wave Winding

8. Interpretasi Data

Berdasarkan Tabel 2.5, menunjukkan bahwa jumlah alur pada rotor


generator yang diobservasi jumlahnya 14 alur, jumlah lamel komutator
28, dan jenis lilitan pada jangkar adalah lilitan gelombang.

9. Analisis Data

Setelah melakukan observasi rotor generator DC, generator DC ini


menggunakan jenis lilitan rotor wave winding (lilitan gelombang). Jumlah
alur pada rotor 14 alur dan jumlah lamel komutator 28 lamel. Jenis
lilitan ini lebih tepat digunakan untuk generator dengan tegangan tinggi
dan arus listrik rendah.
Kondisi rotor sangat kotor, komutator, dan lilitan jangkar kotor dan
berdebu, sehingga pada saat melakukan observasi harus dilakukan
pembersihan terlebih dahulu dengan menggunakan kain majun.

10. Simpulan
Berdasarkan data hasil observasi, interpretasi data, dan analisis
data dapat disimpulkan jenis lilitan rotor wave winding. Jumlah alur
pada rotor 14 alur dan jumlah lamel komutator 28 lamel. Jenis lilitan ini
lebih tepat digunakan untuk generator dengan tegangan tinggi dan arus
listrik rendah.

Saran
130

Hendaknya jenis lilitan rotor yang diobservasi pada praktikum lebih


bervariasi sehingga mahasiswa lebih memahami jenis lilitan jangkar
generator DC.

11. Referensi

Joko, 2014. Lembar Exsperiment Sheet Mahasiswa Mesin-Mesin Listrik


(LES). Jurusan Teknik Elektro FT Unesa Surabaya, Surabaya.
Joko, 2014. Mesin Arus Searah. Jurusan Teknik Elektro FT Unesa
Surabaya, Surabaya.
Masdoeki R., 1994. Mesin Khusus DC. Surabaya: University Press IKIP
Surabaya.

Masdoeki R., 2002. Mesin Arus Searah I dan II. Surabaya: University
Press Unesa.

C. Exsperiment Sheets 3 dan Kuncinya

Kelompok : .
Nama Mahasiswa : 1.
2. .
3. .
Nama Instruktur :
1.
2.

1. Tujuan Umum :
Diberikan generator DC, secara berkelompok (1 kelompok 3
mahasiswa), mahasiswa dapat melakukan pengujian untuk
menentukan pengaruh besar arus penguatan (I sh) terhadap besar
tegangan beban nol (E0) pada generator shunt dalam waktu 4 x 50
menit di LKEL.

2. Tujuan Khusus:
131

a. Memiliki keterampilan dalam melakukan pengujian untuk dapat


menentukan pengaruh besar arus penguatan (I m) terhadap besar
tegangan beban nol (E0) generator DC shunt Indikator:
1. Memilih dan menggunakan alat dan bahan dengan benar.
2. Menggunakan prosedur dengan benar dan sesuai rancangan
yang dibuat dalam melakukan pengujian.
3. Ketepatan, kecermatan, dan kecepatan dalam melakukan
eksperimen dan pengumpulan data.
4. Ketepatan dalam melakukan interpretasi data, analisis data,
dan membuat kesimpulan.
5. Ketepatan dalam membuat laporan (tertulis dan presentasi).
6. Menggunakan perlengkapan kerja dan menjaga lingkungan
kerja tetap sehat dan aman
7. Memeriksa dan merawat peralatan yang telah selesai
digunakan, memasukkan pada kit dan mengembalikan pada
tempat penyimpanan alat.
8. Memeriksa dan merawat bahan setelah selesai digunakan,
menyimpan dan memasukkan pada tempatnya.
b. Kemampuan (abilities) dalam melakukan pengujian untukdapat
menentukan pengaruh besar arus penguatan (Im) terhadap besar
tegangan beban nol (E0) generator DC shunt.
Indikator :
1. Merumuskan judul eksperimen.
2. Merumuskan tujuan eksperimen sesuai dengan
permasalahan yang ada atau dihadapi.
3. Merumuskan masalah sesuai dengan permasalahan yang
ada.
4. Merumuskan hipotesis eksperimen sesuai dengan
permasalahan yang ada.
5. Merumuskan variabel eksperimen dan definisi
operasionalnya sesuai dengan permasalahan yang ada.
6. Merumuskan kajian teori singkat yang relevan dengan
permasalahan yang ada.
7. Membuat rancangan kebutuhan alat dan bahan (nama,
spesifikasi, satuan, dan jumlah).
132

8. Membuat rancangan prosedur pelaksanaan eksperimen.


9. Membuat rancangan tabel data.

c. Sikap dalam melakukan pengujian untuk dapat menentukan


pengaruh besar arus penguatan (I sh) terhadap besar tegangan
beban nol (E0) pada generator DC shunt.
Indikator:
1. Keteguhan, memiliki tanggungjawab yang dapat diandalkan,
dan memuaskan
2. Perhatian terhadap detail, kehati-hatian dalam bekerja, dan
tuntas dalam melaksanakan tugasnya.
3. Kerjasama, bekerja dengan senang, menyenangkan orang
lain, baik hati, dan sikap kooperatif
4. Kegigihan, bekerja dengan tekun, dan tidak menyerah
menghadapi tantangan.
5. Inisiatif, kemauan untuk mengambil tanggungjawab dan
tantangan.
6. Integritas, bersikap jujur dan etis.
7. Kontrol diri, mempertahankan ketenangan diri, menjaga dan
mengontrol emosi, mengendalikan amarah, menghindari
perilaku agresif dalam situasi sulit.
8. Prestasi, mempertahankan prestasi dan membangun
prestasi, dan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk
menyelesaikan tugas yang menantang.
9. Berpikir analitis, menganalisis informasi dan menggunakan
logika untuk mengatasi masalah dan masalah yang
berhubungan dengan tugasnya.
10.Inovatif, memiliki kreatifitas dan alternatif pemikiran untuk
mengembangkan ide-ide baru untuk menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan tugasnya.
133

Exsperiment Sheets 3

Buat Rancangan Eksperimen Untuk Mengetahui Pengaruh


Besar Arus Penguatan (Ish) Terhadap Besar Tegangan
Beban Nol (E0) (Karakteristik Beban Nol) Generator DC
Shunt.
Rancangan memuat: judul, tujuan, rumusan masalah, rumusan
hipotesis, variabel eksperimen dan definisi operasional, teori
singkat, gambar rangkaian, alat dan bahan (nama, spesifikasi,
satuan, dan jumlah), rancangan pelaksanaan eksperimen, dan
rancangan tabel data.

1. Judul

Tuliskan judul eksperimen yang sesuai dengan permasalahan.


...................


...................

2. Tujuan

Tuliskan tujuan yang akan dicapai sesuai dengan permasalahan yang


ada.


...................


...................


...................
134

3. Rumusan Masalah

Rumuskan masalah sesuai dengan permasalahan yang ada.


...................


...................

4. Rumusan Hipotesis

Rumuskan hipotesis berkaitan dengan dugaan hubungan antar


variabel sebelum dibuktikan melalui eksperimen.


...................


...................

5. Teori Singkat

Uraikan secara singkat teori yang berkaitan dengan variabel


eksperimen.


...................


...................


...................

6. Variabel Eksperimen
135

Variabel manipulasi

...................

...................

...................
Definisi operasional variabel manipulasi

...................

...................
Variabel respon

..

...................
Definisi operasional variabel respon

...................

...................
Variabel kontrol

...................
136


...................

7. Gambar Rangkaian

Buat gambar rangkaian eksperimen yang relevan dengan rumusan


masalah.


...................


...................


...................


...................


...................


...................


...................
8. Alat dan Bahan

a. Alat yang dibutuhkan (disusun dalam format tabel data).


...................
137


...................


...................


...................

b. Bahan yang dibutuhkan (disusun dalam format tabel data)


...................


...................


...................


...................

9. Rancangan Eksperimen

Uraikan rancangan eksperimen yang akan dilakukan.


...................


...................


...................
138


...................

10. Hasil Eksperimen

Buat tabel data hasil eksperimen dalam format tabel data atau
gambar.


...................


...................


...................


...................

11. Interpretasi Data

Berdasarkan tabel data dan gambar yang diperoleh, lakukan


interpretasi data dengan mengkaitkan kondisi yang ada dan kondisi
yang seharusnya.


...................


...................
12. Analisis Data

Berdasarkan dana dan gambar hasil observasi dan interpretasi data,


lakukan analisis apakah kondisi lilitan jangkar sesuai dengan kondisi
yang seharusnya, atau apakah rumusan hipotesis diterima atau
ditolak. Jika tidak sesuai atau hipotesis ditolak beri penjelasannya.
139


...................


...................


...................


...................

13. Simpulan dan Saran

Simpulan (didasarkan hasil analisis data)


...................


...................


...................

........
...........

Saran (didasarkan kondisi riil, saran dapat ditujukan ke teman


sejawat, dosen pembina, laboran dan atau teknisi, dan lainnya yang
terkait).


...................


...................
140


...................


...................

14. Referensi


...................


...................


...................


...................
141

Kunci Exsperiment Sheets 3

1. Judul
Pengaruh besar arus penguatan (I sh) terhadap besar tegangan beban
nol (E0) (karakteristik beban nol) generator shunt.

2. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui dan membuat karakteristik beban nol
generator DC shunt.

3. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh arus penguatan (I sh) terhadap besar tegangan
beban nol (E0) pada generator shunt?

4. Rumusan Hipotesis
Semakin besar arus penguatan (I sh) semakin besar tegangan beban
nol (Eo) generator DC shunt pada kondisi beban nol dan kecepatan
putaran konstan.

5. Teori Singkat
Generator penguat sendiri
Generator penguat sendiri adalah arus listrik yang dialirkan ke lilitan
penguat medan Rsh berasal dari output generator itu sendiri. Ada tiga
generator penguat sendiri, yaitu: (a) generator shunt, (b) generator seri, dan
(c) generator kompoud.

Generator shunt
Karakteristik utama generator shunt adalah lilitan penguat
medan dipasang paralel dengan lilitan jangkar. Rangkaian listrik
generator shunt ditunjukkan Gambar 3.1.
142

Gambar 3.1. Rangkaian Listrik Generator DC Shunt

Berdasarkan Gambar 3.1, berlaku persamaan:


Vt = Ish . Rsh = IL . ZL
Ea = Ia . Ra + Vt = Ia . Ra + Ish . Rsh
Pout = Vt . IL (daya beban penuh jika IL = arus beban penuh)

Karakteristik generator DC Shunt beban nol


Karakteristik beban nol generator DC penguat terpisah, baik
generator DC shunt maupun generator seri ditunjukkan Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Karakteristik Generator Shunt Beban Nol

6. Variabel Eksperimen
Variabel manipulasi
Besar arus penguatan (Ish) dalam satuan amper
Definisi operasional variabel manipulasi
Besar arus penguatan (Ish) besar arus medan shunt yang diukur
menggunakan amper meter dihubungkan seri dengan tahanan shunt
dalam satuan ampere (A)
Variabel respon
Besar tegangan beban nol (E0) generator shunt.
Definisi operasional variabel respon
Besar tegangan beban nol (E 0) generator shunt yang diukur dengan
Volt meter DC pada terminal generator (ujung-ujung lilitan jangkar)
dalam satuan Volt.
Variabel Kontrol
Generator yang digunakan, kecepatan putaran generator, alat ukur
yang digunakan, dan posisi pembacaan alat ukur.
143

7. Gambar Rangkaian
Rangkaian untuk pengujian karakteristik beban nol generator
DC shunt ditunjukkan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Rangkaian Generator DC Shunt

8. Alat dan Bahan

Alat yang dibutuhkan untuk pengujian karakteristik beban nol


generator DC shunt ditunjukkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Alat yang Dibutuhkan

No. Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Ampere Meter 0-500 mA Buah 1
2. AVOMeter SANWA SP10D Buah 1
3. Volt meter 0-300 V DC Buah 1
4. Tang Kombinasi Buah 1
5. Obeng + dan - Buah 2
6. Tachometer Digital 0-10.000 rpm Buah 1
7. Kunci pas 6-12 mm Set 1

Bahan yang dibutuhkan untuk pengujian karakteristik beban nol


generator shunt ditunjukkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kebutuhan Bahan

No
Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah
.
Kabel NYA 1,5 mm2 Buah 15
1.
penghubung
Kabel NYAF 3 x 2,5mm2 Buah 1
2.
penghubung
3. Tahanan asut 0 -520 Ohm Buah 1
4. Saklar Knife Dua kutub buah
5. Saklar Tiga kutub Buah 1
6. Motor DC dan Merk HANSA Type Set 1
Generator DC 40678
Shunt Teg. Output 110V DC
Arus 9,5 A
144

Kecepatan 1450 rpm

7. Tahanan mula Three point Buah 1


gerak

9. Prosedur eksperimen

Prosedur untuk melakukan pengujian karakteristik beban nol


generator DC shunt adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Membuat rangkaian sesuai gambar rangkaian yang telah dibuat.
c. Memeriksa kembali rangkaian yang telah selesai dibuat.
d. Memastikan sumber tegangan DC 110V dan sekring pada kondisi
baik, jika menggunakan motor penggerak AC 3 phasa memastikan
tegangan sumber tegangan antar phasa 380V.
e. Mengkomunikasikan hasil rangkaian yang telah selesai diperiksa
kepada instruktur.
f. Menghidupkan saklar penghubung ke motor listrik penggerak.
g. Memutar engkol tahanan mula gerak pada posisi R 1, R2, ..., Rn sampai
putaran motor penggerak sampai dengan putaran generator DC pada
kecepatan penuh (jika menggunakan motor DC penggerak).
h. Mengukur besar tegangan generator pada kondisi arus penguatan 0
Amper dan mencatat hasilnya.
i. Mengatur besar arus penguatan (I sh) dengan cara menggeser tahanan
pengatur (Rp) atau rheostat secara bertahap, mulai dari 5 mA, 10 mA,
..., sampai tegangan generator DC jenuh. Pada setiap tahapan
perubahan besar arus penguatan, besar arus penguatan dan besar
tegangan generator diamati dan dicatat.
j. Setelah prosedur i selesai, melakukan prosedur kebalikannya, yaitu
mengatur arus penguatan dari besar ke kecil secara bertahap dan
mencatat besar tegangan pada setiap tahapan perubahan arus
penguatan.
k. Mematikan sumber tegangan pada motor penggerak dan melepas
rangkaian.

l. Membuat laporan sementara dilanjutkan laporan lengkap dan


mempresentasikan hasilnya pada pertemuan berikutnya.

10. Hasil Eksperimen


145

Data hasil eksperimen pengujian karakteristik beban nol generator


DC shunt ditunjukkan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Hasil Eksperimen


Arus Arus Besar
Besar
No. Penguatan No. Penguatan Tegangan
Tegangan (E0)
(Ish) (Ish) (E0)
1. 0 mA 12V 1. 400 mA 205 V
2. 20 mA 20 V 2. 380 mA 200 V
3. 40 mA 25 V 3. 360 mA 195 V
4. ... ... 4. 340 mA 185 V
5. 180 mA 120 V 5. 320 mA 180 V
6. 200 mA 125 V 6. 300 mA 170 V
7. 220 mA 135 V 7. 280 mA 160 V
8. 240 mA 140 V 8. 260 mA 145 V
9. 260 mA 145 V 9. 240 mA 140 V
10
280 mA 160 V 10. 220 mA 135 V
.
11
300 mA 170 V 11. 200 mA 125 V
.
12
320 mA 180 V 12. 180 mA 120 V
.
13
340 mA 185 V 13. ... ...
.
14
360 mA 195 V 14. 40 mA 25V
.
15
380 mA 200 V 15. 20 mA 20 V
.
16
400 mA 205 V 16. 0 mA 12 V
.
Nilai I sh dari kecil ke besar Nilai I sh dari besar ke
kecil

Kurva Arus Pengutan terhadap Tegangan


300
200
Tegangan 100
0

Arus Penguatan

Gambar 2. Grafik Hubungan Ish dan Ea

Seharusnya pada grafik tersebut ada dua gambar, untuk hasil


pengukuran besar tegangan Ek pada Ish pada kondisi arus penguatan dari
146

kecil ke besar dan sebaliknya. Dari gambar terlihat bahwa I sh = 0, emf


jangkar sudah ada nilainya hal ini disebabkan adanya magnet sisa pada
kutub magnet.

11. Interpretasi Data

Berdasarkan data dan grafik yang telah diperoleh menunjukkan


bahwa semakin besar arus penguatan semakin besar tegangan
generator DC shunt pada beban nol dan kecepatan putaran konstan.

12. Analisis Data

Generator DC shunt beban nol diputar pada kecepatan putar tetap


atau konstan dan EMF beban nol yang dibangkitkan pada ujung-ujung
lilitan jangkar diukur tegangannya dengan voltmeter. Besar arus
penguatan diatur dan pada setiap pengaturan besar arus penguatan
juga dicatat besarnya tegangan yang dibangkitkan. Pengaturan arus
penguatan dimulai dari nol (0) mA dan selangkah demi selangkah
dinaikkan sehingga akhirnya diperoleh grafik hubungan antara I sh (arus
penguat medan shunt) dengan dan E a (EMF jangkar). Hasil analisis
menunjukkan bahwa semakin besar arus penguatan, semakin besar
tegangan yang dibangkitkan generator DC shunt beban nol.

13. Simpulan

Berdasarkan interpretasi dan analisis data hasil eksperimen yang


telah dilakukan, dapat disimpulankan bahwa hipotesis: Semakin besar
arus penguatan, semakin besar tegangan yang dibangkitkan pada
Generator DC shunt beban nol dapat diterima.

Saran

Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan, saran yang


dapat diberikan adalah:
Untuk membuktikan karakteristik beban nol pada generator shunt,
pengaturan arus penguatan kurang baik rentangnya. Hal tersebut akibat
dari kondisi tahanan rheostat kurang baik. Sebaiknya tahanan rheostat
147

diperbaiki atau diganti agar hasil pembuktian karakteristik generator DC


beban nol mendekati karakteristik yang sebenarnya.

14. Referensi
Joko, 2014. Lembar Exsperiment Sheet Mahasiswa Mesin-Mesin Listrik
(LES). Jurusan Teknik Elektro FT Unesa Surabaya, Surabaya.
Joko, 2014. Mesin Arus Searah. Jurusan Teknik Elektro FT Unesa
Surabaya, Surabaya.
Masdoeki R., 1994. Mesin Khusus DC. Surabaya: University Press IKIP
Surabaya.
Masdoeki R., 2002. Mesin Arus Searah I dan II. Surabaya: University
Press Unesa.
Sen SK., 1976. Rotating Electrical Machinery. New Delhi: Khana
Publishers.

D.EXSPERIMENT SHEETS 4 DAN KUNCINYA

Kelompok :
Nama Mahasiswa :
1.
2.
3.
Nama Instruktur :
1.
2.

1. Tujuan Umum :
Diberikan generator DC secara berkelompok (1 kelompok 3
mahasiswa), mahasiswa dapat melakukan pengujian karakteristik
berbeban generator DC shunt dalam waktu 4 x 50 menit melalui
pengujian di LKEL.

2. Tujuan Khusus :
a. Memiliki keterampilan dalam melakukan pengujian pengaruh besar
arus penguatan (Ish) terhadap besar tegangan (E k) generator shunt
berbeban.
148

Indikator:
1) Memilih dan menggunakan alat dan bahan dengan benar.
2) Menggunakan prosedur dengan benar dan sesuai rancangan
yang dibuat dalam melakukan pengujian.
3) Ketepatan, kecermatan, dan kecepatan dalam melakukan
eksperimen dan pengumpulan data.
4) Ketepatan dalam melakukan interpretasi data, analisis data,
dan membuat kesimpulan.
5) Ketepatan dalam membuat laporan (tertulis dan presentasi).
6) Menggunakan perlengkapan kerja dan menjaga lingkungan
kerja tetap sehat dan aman
7) Memeriksa dan merawat peralatan yang telah selesai
digunakan, memasukkan pada kit dan mengembalikan pada
tempat penyimpanan alat.
8) Memeriksa dan merawat bahan setelah selesai digunakan,
menyimpan dan memasukkan pada tempatnya.
b. Kemampuan (abilities) dalam melakukan pengujian pengaruh besar
arus penguatan (Ish) terhadap besar tegangan (Ek) generator shunt
berbeban
Indikator :
1) Merumuskan judul eksperimen.
2) Merumuskan tujuan eksperimen sesuai dengan permasalahan
yang ada atau dihadapi.
3) Merumuskan masalah sesuai dengan permasalahan yang ada.
4) Merumuskan hipotesis eksperimen sesuai dengan
permasalahan yang ada.
5) Merumuskan variabel eksperimen dan definisi operasionalnya
sesuai dengan permasalahan yang ada.
6) Merumuskan kajian teori singkat yang relevan dengan
permasalahan yang ada.
7) Membuat rancangan kebutuhan alat dan bahan (nama,
spesifikasi, satuan, dan jumlah).
8) Membuat rancangan prosedur pelaksanaan eksperimen.
9) Membuat rancangan tabel data.
149

c. Sikap dalam melakukan pengujian pengaruh besar arus penguatan


(Ish) terhadap besar tegangan (Ek) generator shunt berbeban.
Indikator:
1) Keteguhan, memiliki tanggungjawab yang dapat diandalkan, dan
memuaskan
2) Perhatian terhadap detail, kehati-hatian dalam bekerja, dan tuntas
dalam melaksanakan tugasnya.
3) Kerjasama, bekerja dengan senang, menyenangkan orang lain, baik
hati, dan sikap kooperatif
4) Kegigihan, bekerja dengan tekun, dan tidak menyerah menghadapi
tantangan.
5) Inisiatif, kemauan untuk mengambil tanggungjawab dan tantangan.
6) Integritas, bersikap jujur dan etis.
7) Kontrol diri, mempertahankan ketenangan diri, menjaga dan
mengontrol emosi, mengendalikan amarah, menghindari perilaku
agresif dalam situasi sulit.
8) Prestasi, mempertahankan prestasi dan membangun prestasi, dan
mengerahkan tenaga dan pikiran untuk menyelesaikan tugas yang
menantang.
9) Berpikir analitis, menganalisis informasi dan menggunakan logika
untuk mengatasi masalah dan masalah yang berhubungan dengan
tugasnya.
10) Inovatif, memiliki kreatifitas dan alternatif pemikiran untuk
mengembangkan ide-ide baru untuk menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan tugasnya.
150

Experiment Sheets 4

Buat Rancangan Pengujian Pengaruh Besar Arus Penguatan (Ish)


terhadap Besar Tegangan (Ek) (Karakteristik Berbeban)
Generator Shunt pada Kondisi si Beban dan Kecepatan Putaran
Konstan.

Rancangan memuat: judul, tujuan, rumusan masalah, rumusan


hipotesis, variabel eksperimen dan definisi operasional, teori
singkat, gambar rangkaian, alat dan bahan (nama, spesifikasi,
satuan, dan jumlah), rancangan pelaksanaan eksperimen, dan
rancangan tabel data.

1. Judul

Tuliskan judul eksperimen yang sesuai dengan permasalahan.


...................


...................

2. Tujuan

Tuliskan tujuan yang akan dicapai sesuai dengan permasalahan yang


ada.


...................


...................

3. Rumusan Masalah

Rumuskan masalah sesuai dengan permasalahan yang ada.


151


...................


...................

4. Rumusan Hipotesis

Rumuskan hipotesis berkaitan dengan dugaan hubungan antar


variabel sebelum dibuktikan melalui eksperimen.


...................


...................
5. Teori Singkat

Uraikan secara singkat teori yang berkaitan dengan variabel


eksperimen.


...................


...................


...................

6. Variabel Eksperimen

Variabel manipulasi


...................
152


...................


...................
Definisi operasional variabel manipulasi


...................


...................
Variabel respon

..


...................
Definisi operasional variabel respon


...................


...................
Variabel kontrol


...................


...................

7. Gambar Rangkaian
153

Buat gambar rangkaian eksperimen yang relevan dengan rumusan


masalah.


...................


...................


...................


...................


...................


...................


...................
8. Alat dan Bahan

a. Alat yang dibutuhkan (disusun dalam format tabel data).


...................


...................


...................
154


...................

b. Bahan yang dibutuhkan (disusun dalam format tabel data)


...................


...................


...................


...................

9. Rancangan Eksperimen

Uraikan rancangan eksperimen yang akan dilakukan.


...................


...................


...................


...................

10. Hasil Eksperimen


155

Buat tabel data hasil eksperimen dalam format tabel data atau
gambar.


...................


...................


...................


...................

11. Interpretasi Data

Berdasarkan tabel data dan gambar yang diperoleh, lakukan


interpretasi data dengan mengkaitkan kondisi yang ada dan kondisi
yang seharusnya.


...................


...................
12. Analisis Data

Berdasarkan dana dan gambar hasil observasi dan interpretasi data,


lakukan analisis apakah kondisi lilitan jangkar sesuai dengan kondisi
yang seharusnya, atau apakah rumusan hipotesis diterima atau
ditolak. Jika tidak sesuai atau hipotesis ditolak beri penjelasannya.


...................


...................
156


...................


...................

13. Simpulan dan Saran

Simpulan (didasarkan hasil analisis data)


...................


...................


...................

........
...........

Saran (didasarkan kondisi riil, saran dapat ditujukan ke teman


sejawat, dosen pembina, laboran dan atau teknisi, dan lainnya yang
terkait).


...................


...................


...................
157


...................

14. Referensi


...................


...................


...................


...................
158

Kunci Exsperiment Sheets 4

1. Judul

Pengaruh besar arus penguatan (Ish) terhadap besar tegangan terminal


(Ek) generator shunt berbeban.

2. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik generator berbeban


generator shunt.

3. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh besar arus penguatan (I sh) terhadap besar


tegangan (Ek) generator shunt berbeban?

4. Rumusan hipotesis
Semakin besar arus penguatan (Ish), semakin besar tegangan (Ek) pada
terminal generator DC shunt berbeban pada kondisi besar beban dan
kecepatan putaran konstan.

5. Variabel Eksperimen
Variabel manipulasi
Besar arus penguatan (Ish) dalam satuan mA
Definisi operasional variabel manipulasi
Besar arus penguatan (Ish) diukur menggunakan amper meter DC yang
dihubungkan seri pada tahanan shunt dalam satuan mili amper (mA).
Variabel respon
Besar tegangan generator berbeban (E k) dalam satuan Volt
Definisi operasional variabel respon
Besar tegangan generator shunt berbeban yang diukur menggunakan
Voltmeter DC yang dipasang paralel pada terminal output generator
dalam satuan Volt.
Variabel kontrol
Kecepatan putaran generator, beban generator, spesifikasi generator DC
shunt, spesifikasi alat ukur, dan cara membaca alat ukur.
159

6. Teori Singkat
a. Generator penguat sendiri
Generator penguat sendiri adalah arus listrik yang dialirkan ke lilitan penguat
medan (Rsh) berasal dari output generator itu sendiri. Ada tiga jenis generator
penguat sendiri yaitu: generator shunt, generator seri, dan generator kompound.
b. Generator shunt
Generator shunt adalah generator penguat sendiri, lilitan penguat
magnitnya dihubungkan shunt (pararel) dengan lilitan jangkar. Gambar
4.1 menunjukkan skema generator DC shunt.

Gambar 4.1. Generator Shunt

Sedangkan untuk prinsip rangkaian listrik generator DC shunt


ditunjukkan pada Gambar 4.2 berikut ini.

Gambar 4.2. Rangkaian Listrik Generator Shunt

Karena lilitan penguat magnit (Rsh) pararel dengan lilitan jangkar,


maka:
Persamaan arus Ia = IL + Ish
Persamaan tegangan E = Ek + Ia . Ra + 2 E
Ek = Ish . Rsh
160

Karakteristik berbeban
Jika generator dibebani, maka akan mengalir arus beban sebesar I L.
Pada karakteristik berbeban, generator diberi beban dan putaran
konstan. Karateristik beban menggambarkan hubungan antara tegangan
jepit (Ek) atau V sebagai fungsi arus penguat magnet (I sh) pada beban
dan kecepatan konstan. Ek = f (Ish) pada beban konstan dan n konstan.
Arus penguatan dengan notasi Ish untuk generator DC shunt dan Im
untuk generator DC penguat terpisah. Gambar 4.3 menunjukkan gambar
rangkaian untuk menguji karakteristik berbeban generator DC shunt.

Gambar 4.3. Rangkaian pada Pengujian Karakteristik Berbeban


Generator DC Shunt

Pada Gambar 4.4 grafik Eo menggambarkan karakteristik beban


nol. Pada saat dibebani, maka Eo akan turun. Untuk membangkitkan GGL
Os agar besar tegangan sama dengan kondisi beban nol (Eo) diperlukan
arus penguat magnet Oa. Pada keadaan berbeban lilitan amper lawan
mengakibatkan pengurangan medan utama (pelemahan), sehingga arus
penguat magnet harus diperbesar dengan ab. Lilitan ampere lintang
juga melemahkan medan utama di daerah jenuh, untuk mengatasi
pelemahan ini, arus penguat magnet diperbesar lagi sampai bc. Jadi
untuk mendapat GGL agar sama dengan kondisi beban nol, pada
keadaan berbeban arus penguat magnet harus diperkuat sebesar ac.
Berdasarkan persamaan Ek = E Ia. R - 2E, jika pada kondisi
bebanan sudah diketahui kerugian tegangan Ia . R + 2 E sama
dengan pq, maka q merupakan titik karakteristik beban, artinya pada
arus penguat magnet Oe harus ada tegangan jepit cq. Di luar daerah
jenuh (dalam garis lurus karakteristik) pengaruh lilitan amper lintang
diabaikan. Pada Eo = Or maka (Im = Oa), dan karena lilitan ampere
lintang sama dengan nol, maka arus penguat magnet menghasilkan
reaksi jangkar sama dengan a1 b1 = ab = m1 p1.
161

Karakteristik berbeban generator DC shunt ditunjukkan Gambar 4.4.


Pada pembebanan yang sudah diketahui kerugian tegangan tetap. Kalau
dibuat p1 q1 sama dengan pq, maka q1 merupakan titik kedua dari
karakteristik beban. Garis yang melalui q dan q 1 menggambarkan
karakteristik beban. Garis yang melalui p dan p 1 menggambarkan GGL
sebagai fungsi arus penguat magnet generator berbeban. Jika disebut
karakteristik beban, berarti karakteristik beban penuh.

Gambar 4.4. Karakteristik Berbeban Generator Penguat


Terpisah

Karakteristik berbeban generator DC shunt hampir sama


dengan karakteristik berbeban pada generator penguat terpisah.

7. Gambar Rangkaian
Gambar pelaksanaan untuk melakukan pengujian karakteristik
berbeban generator DC shunt ditunjukkan Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Pelaksanaan Pengujian Karakteristik Berbeban


Generator DC Shunt

8. Alat dan Bahan


162

Alat yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian karakteristik


berbeban generator DC shunt ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Tabel 1.1. Alat yang Dibutuhkan
No Nama Alat Spesifikasi Satua Jumla
. n h
1. Ampere Meter 0-500 mA DC Buah 1
2. AVOmeter Sanwa SP 10D Buah 1
3. Voltmeter 0-300 V DC Buah 1
4. Tachometer DT-2234A Photo Type 0,1 Buah 1
5rpm-999,9rpm
Bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian karakteristik
berbeban generator DC shunt ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Tabel 1.2. Bahan yang Dibutuhkan
No Nama Spesifikasi Satua Jumlah
. Bahan n
1. Kabel NYA 1,5 mm2 Buah 15
2. Tahanan 0 -100 Ohm Buah 1
Asut
3. Sekring 50 A Buah 3
4. Lampu pijar 20 Watt Buah 4
5. Generator Merk Cromton Darkinson Buah 1
DC Shunt Type F42A1263 BHP 1,5
Teg. Input 230 VDC 1360 rpm
Arus 6,6 A Rating
CONT
Wound : shunt
6. Penggerak Merk Westing House Electric Buah 1
Motor AC 3 Type CS 200/400
Phasa Volt
3,7/1,85 Ampere 1450 rpm

9. Prosedur Eksperimen
Prosedur eksperimen untuk melakukan pengujian karakteristik
berbeban generator DC shunt adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Membuat rangkaian seperti pada Gambar 4.5.
c. Merangkai motor penggerak AC dan Generator DC.
d. Memeriksa kembali rangkaian eksperimen yang sudah dibuat.
e. Memastikan terminal tidak terhubung dengan sumber tegangan.
f. Menghubungkan motor penggerak pada sumber tegangan 220/380 V.
g. Memutar generator pada kecepatan penuh.
h. Mengatur Ish sesuai yang telah ditentukan dengan memanipulasi
tahanan rheostat.
i. Mengukur arus penguatan (Ish), tegangan (Ek) dan putaran (n).
163

j. Mengamati dan mencatatat besar tegangan pada setiap perubahan I sh


pada tabel data.
k. Mematikan motor penggerak.
l. Melepas rangkaian.
m. Mengembalikan alat pada tempatnya.
n. Membuat laporan sementara dilanjutkan laporan lengkap dan
mempresentasikan hasilnya pada pertemuan berikutnya.

10. Tabel Data

Data hasil eksperimen ditunjukkan pada tabel data seperti


ditunjukkan pada Tabel 4.3, besar beban konstan 200W/220V dan
putaran 1500 rpm.

Tabel 4.3 Tabel Data

Arus Besar Arus Besar


No No
Penguata Teganga Penguata Teganga
. .
n (Ish) n (E0) n (Ish) n (E0)
1. 380 mA 190 V 1. 210 mA 135 V
2. 360 mA 180 V 2. 220 mA 140 V
3. 340 mA 175 V 3. 230 mA 145 V
4. 320 mA 170 V 4. 240 mA 148 V
5. 300 mA 165 V 5. 250 mA 152 V
6. 280 mA 160 V 6. 260 mA 158 V
7. 260 mA 155 V 7. 270 mA 160 V
8. 240 mA 150 V 8. 280 mA 165 V
9. 220 mA 145 V 9. 290 mA 168 V
10. 200 mA 135 V 10. 300 mA 172 V
Nilai Ish dari besar ke kecil Nilai Ish dari kecil ke besar
164

Gambar 4.6. Kurva Ek = f (Ish) Generator DC Shunt

Seharusnya pada grafik tersebut ada dua gambar, untuk hasil


pengukuran besar tegangan Ek pada Ish pada kondisi arus penguatan dari
kecil ke besar dan sebaliknya.

11. Interpretasi Data

Pada saat generator dibebani, maka tegangan terminal (E k)


generator DC shunt turun. Untuk memperbesar tegangan yang turun
agar kembali ke nilai tegangan seperti pada saat beban nol maka arus
penguatan (Ish) dinaikkan. Semakin besar arus penguatan maka semakin
besar tegangan generator shunt berbeban.

12. Analisis Data

Pada generator DC shunt dibebani, maka tegangan terminal


generator (Ek) akan turun. Untuk menaikkan tegangan yang turun akibat
beban pada generator, maka arus penguatan (I sh) harus dinaikkan
dengan mengatur tahanan rheostat. Semakin besar arus penguatan (I sh)
pada generator DC shunt berbeban, semakin besar tegangan pada
terminal (Ek) pada besar beban dan kecepatan tetap.

13. Simpulan

Berdasarkan data hasil eksperimen dan analisis data yang telah


dilakukan dapat disimpulkan bahwa rumusan hipotesis: semakin besar
arus penguatan (Ish) pada generator DC shunt berbeban, semakin besar
tegangan pada terminal (E k) pada besar beban dan kecepatan konstan
dapat diterima.

Saran

Berdasarkan pelaksanan praktikum dari awal sampai akhir


pengujian karakteristik berbeban generator DC shunt, dapat diberikan
beberapa saran, yaitu:
a. Perawatan rutin pada alat-alat praktikum atau mengganti alat-alat
praktikum yang sudah rusak dengan yang baru, sehingga pada saat
praktikum dapat berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya.
165

b. Sebaiknya sebelum praktikum mahasiswa dipastikan bahwa sudah


menguasai materi apa yang akan dipraktikkan agar dalam
pelaksanaan praktikum tidak banyak mengalami kesulitan.

14. Referensi
Joko, 2014. Lembar Exsperiment Sheet Mahasiswa Mesin-Mesin Listrik
(LES). Jurusan Teknik Elektro FT Unesa Surabaya, Surabaya.
Joko, 2014. Mesin Arus Searah. Jurusan Teknik Elektro FT Unesa
Surabaya, Surabaya.
Masdoeki R., 1994. Mesin Khusus DC. Surabaya: University Press IKIP
Surabaya.
Masdoeki R., 2002. Mesin Arus Searah I dan II. Surabaya: University
Press Unesa.
Sen SK., 1976. Rotating Electrical Machinery. New Delhi: Khana
Publishers.
166

E. EXSPERIMENT SHEETS 5 DAN KUNCINYA

Kelompok :
Nama Mahasiswa :
1.
2.
3.
Nama Instruktur :
1.
2.

1. Tujuan Umum :
Diberikan generator DC secara berkelompok (1 kelompok 3
mahasiswa), mahasiswa dapat melakukan pengujian karakteristik luar
generator DC shunt dalam waktu 4 x 50 menit melalui pengujian di
LKEL.

2. Tujuan Khusus:
a. Memiliki keterampilan dalam melakukan pengujian untuk dapat
menentukan pengaruh besar arus beban terhadap tegangan
terminal generator DC shunt pada besar tahanan penguatan
penguat dan kecepatan putaran konstan.
Indikator:
1) Memilih dan menggunakan alat dan bahan dengan benar.
2) Menggunakan prosedur dengan benar dan sesuai rancangan
yang dibuat dalam melakukan pengujian.
3) Ketepatan, kecermatan, dan kecepatan dalam melakukan
eksperimen dan pengumpulan data.
4) Ketepatan dalam melakukan interpretasi data, analisis data,
dan membuat kesimpulan.
5) Ketepatan dalam membuat laporan (tertulis dan presentasi).
6) Menggunakan perlengkapan kerja dan menjaga lingkungan
kerja tetap sehat dan aman
7) Memeriksa dan merawat peralatan yang telah selesai
digunakan, memasukkan pada kit dan mengembalikan pada
tempat penyimpanan alat.
167

8) Memeriksa dan merawat bahan setelah selesai digunakan,


menyimpan dan memasukkan pada tempatnya.

b. Kemampuan (abilities) dalam melakukan pengujian untuk dapat


menentukan pengaruh besar arus beban terhadap tegangan
terminal generator DC Shunt
Indikator:
1) Merumuskan judul eksperimen.
2) Merumuskan tujuan eksperimen sesuai dengan permasalahan
yang ada atau dihadapi.
3) Merumuskan masalah sesuai dengan permasalahan yang ada.
4) Merumuskan hipotesis eksperimen sesuai dengan
permasalahan yang ada.
5) Merumuskan variabel eksperimen dan definisi operasionalnya
sesuai dengan permasalahan yang ada.
6) Merumuskan kajian teori singkat yang relevan dengan
permasalahan yang ada.
7) Membuat rancangan kebutuhan alat dan bahan (nama,
spesifikasi, satuan, dan jumlah).
8) Membuat rancangan prosedur pelaksanaan eksperimen.
9) Membuat rancangan tabel data.

c. Sikap dalam melakukan pengujian untuk dapat menentukan


pengaruh besar arus beban terhadap tegangan terminal generator
DC Shunt.
Indikator:
1) Keteguhan, memiliki tanggungjawab yang dapat diandalkan, dan
memuaskan
2) Perhatian terhadap detail, kehati-hatian dalam bekerja, dan tuntas
dalam melaksanakan tugasnya.
3) Kerjasama, bekerja dengan senang, menyenangkan orang lain, baik
hati, dan sikap kooperatif
4) Kegigihan, bekerja dengan tekun, dan tidak menyerah menghadapi
tantangan.
5) Inisiatif, kemauan untuk mengambil tanggungjawab dan tantangan.
6) Integritas, bersikap jujur dan etis.
168

7) Kontrol diri, mempertahankan ketenangan diri, menjaga dan


mengontrol emosi, mengendalikan amarah, menghindari perilaku
agresif dalam situasi sulit.
8) Prestasi, mempertahankan prestasi dan membangun prestasi, dan
mengerahkan tenaga dan pikiran untuk menyelesaikan tugas yang
menantang.
9) Berpikir analitis, menganalisis informasi dan menggunakan logika
untuk mengatasi masalah dan masalah yang berhubungan dengan
tugasnya.
10) Inovatif, memiliki kreatifitas dan alternatif pemikiran untuk
mengembangkan ide-ide baru untuk menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan tugasnya.
169

Experiment Sheets 5

Buat Rancangan Pengujian Untuk Dapat Menentukan Pengaruh


Besar Arus Beban terhadap Tegangan Terminal pada Tahanan
Penguatan dan Kecepatan Putaran Konstan (Karakteristik Luar)
Generator DC Shunt.

Rancangan memuat: judul, tujuan, rumusan masalah, rumusan


hipotesis, variabel eksperimen dan definisi operasional, teori singkat,
gambar rangkaian, alat dan bahan (nama, spesifikasi, satuan, dan
jumlah), rancangan pelaksanaan eksperimen, dan rancangan tabel data.

1. Judul

Tuliskan judul eksperimen yang sesuai dengan permasalahan.


...................


...................

2. Tujuan

Tuliskan tujuan yang akan dicapai sesuai dengan permasalahan yang


ada.


...................


...................

3. Rumusan Masalah

Rumuskan masalah sesuai dengan permasalahan yang ada.


170


...................


...................

4. Rumusan Hipotesis

Rumuskan hipotesis berkaitan dengan dugaan hubungan antar


variabel sebelum dibuktikan melalui eksperimen.


...................


...................


...................


...................
5. Teori Singkat

Uraikan secara singkat teori yang berkaitan dengan variabel


eksperimen.


...................


...................


...................
171

6. Variabel Eksperimen

Variabel manipulasi


...................


...................


...................
Definisi operasional variabel manipulasi


...................


...................
Variabel respon

..


...................
Definisi operasional variabel respon


...................


...................
Variabel kontrol


...................
172


...................

7. Gambar Rangkaian

Buat gambar rangkaian eksperimen yang relevan dengan rumusan


masalah.


...................


...................


...................


...................


...................


...................


...................
8. Alat dan Bahan

c. Alat yang dibutuhkan (disusun dalam format tabel data).


...................
173


...................


...................


...................

d. Bahan yang dibutuhkan (disusun dalam format tabel data)


...................


...................


...................


...................

9. Rancangan Eksperimen

Uraikan rancangan eksperimen yang akan dilakukan.


...................


...................


...................
174


...................

10. Hasil Eksperimen

Buat tabel data hasil eksperimen dalam format tabel data atau
gambar.


...................


...................


...................


...................

11. Interpretasi Data

Berdasarkan tabel data dan gambar yang diperoleh, lakukan


interpretasi data dengan mengkaitkan kondisi yang ada dan kondisi
yang seharusnya.


...................


...................
12. Analisis Data

Berdasarkan dana dan gambar hasil observasi dan interpretasi data,


lakukan analisis apakah kondisi lilitan jangkar sesuai dengan kondisi
yang seharusnya, atau apakah rumusan hipotesis diterima atau
ditolak. Jika tidak sesuai atau hipotesis ditolak beri penjelasannya.
175


...................


...................


...................


...................

13. Simpulan dan Saran

Simpulan (didasarkan hasil analisis data)


...................


...................


...................

........
...........

Saran (didasarkan kondisi riil, saran dapat ditujukan ke teman


sejawat, dosen pembina, laboran dan atau teknisi, dan lainnya yang
terkait).


...................


...................
176


...................


...................

14. Referensi


...................


...................


...................


...................
177

Kunci Exsperiment Sheets 5

1. Judul
Pengaruh besar arus beban terhadap besar tegangan terminal
generator DC.

2. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh besar arus beban terhadap
besar tegangan generator Shunt.

3. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh besar arus beban terhadap besar tegangan
terminal generator DC shunt pada tahanan penguatan dan kecepatan
putaran konstan?

4. Rumusan Hipotesis
Semakin besar beban generator, semakin kecil tegangan terminal
generator DC Shunt pada tahanan penguatan dan kecepatan putaran
konstan.

5. Variabel Eksperimen
Variabel manipulasi
Besar arus beban (IL)
Definisi operasional variabel manipulasi
Besar arus beban (IL) diukur menggunakan amper meter DC yang
dihubungkan seri pada beban dalam satuan ampere (A) dan
dimanipulasi dengan mengubah besar beban lampu.
Variabel respon
Besar tegangan generator berbeban (Ek) dalam satuan volt.
Definisi operasional variabel respon
Besar tegangan generator shunt pada saat beban berubah dalam
satuan volt diukur dengan menggunakan voltmeter yang dipasang
paralel pada terminal output generator.

Variabel kontrol
Kecepatan putaran, generator DC, alat ukur, cara membaca alat ukur,
dan besar tahanan penguat shunt.
178

6. Teori Singkat
Karakteristik luar generator DC shunt
Karakteristik luar menggambarkan hubungan antara tegangan
jepit (Ek) sebagai fungsi arus beban (IL) pada tahanan penguat medan
dan kecepatan konstan. Gambar rangkaian pengujian karaktersitik
luar generator DC shunt ditunjukkan Gambar 5.1.
Ek = f (IL) pada Rsh = konstan dan n = konstan

Gambar 5.1. Rangkaian Pengujian Karakteristik Luar Generator DC


Shunt

7. Gambar Rangkaian

Gambar pengujian karakteristik luar generator DC shunt


ditunjukkan pada Gambar 5.2.
179

Gambar 5.2. Pengujian Karakteristik Luar Generator DC Shunt

8. Alat dan Bahan


a.Alat yang dibutuhkan
Alat yang digunikan pada pengujian karakteristik luar generatod
DC shunt ditunjukkan Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Alat yang Dibutuhkan

No. Nama Alat Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Amper meter 0-5 A DC Buah 1
2. AVO meter Merek SANWA SP Buah 1
10D
3. Volt meter DC 0-300 V Buah 1
4. Motor DC dan Merk HANSA Buah 1
Generator DC Type 40678
Shunt Teg. Input 110V DC
Arus 9,5 A
Kecepatan 1450
rpm
5. Tacho meter 0-3000 rpm Buah 1
6. Obeng +/- Buah 1
7. Kunci pas 6-12 mm Set 1

b.Bahan yang dibutuhkan


Bahan yang dibutuhkan pada pengujian karakteristik luar
generator DC shunt ditunjukkan Tabel 5.2.
Tabel 1.2. Bahan yang Dibutuhkan

No. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah


1. Kabel NYM 1,5 mm2 Buah 20
penghubung
2. Tahanan asut 0 -200 Ohm Buah 1
3. Sekring 50A Buah 3
4. Lampu pijar 100W/110V Buah 4
5. Saklar Dwi kutub Buah 1
6. Saklar Satu kutub Buah 4

9. Prosedur eksperimen
Prosedur eksperimen untuk menguji karakteristik luar generator DC
shunt adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Membuat rangkaian sesuai Gambar 5.2.
c. Memeriksa kembali rangkaian yang sudah dibuat.
d. Memastikan terminal tidak terhubung dengan beban.
180

e. Menghubungkan sumber tegangan motor penggerak pada sumber DC


110 V.
f. Memutar generator dengan kecepatan penuh.
g. Atur Ish sesuai yang telah ditentukan dengan memanipulasi tahanan
rheostat sampai tegangan generator DC sesuai dengan tegangan
kerjanya.
h. Memasukkan beban lampu secara bertahap (1 lampu, 2 lampu, 3
lampu, dan 4 lampu). Pada setiap perubahan jumlah lampu
dilakukan pengukuran besar tegangan generator dan besar arus
beban (IL).
i. Mengamati hasil pengukuran arus beban dan tegangan generator
listrik dan mencatat pada tabel data.
j. Membuat laporan sementara dilanjutkan laporan lengkap untuk
dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.

10. Hasil Eksperimen


Hasil pengujian karakteristik luar generator DC shunt ditunjukkan Tabel
5.3.

Tabel 5.3 Tabel Data

Tegangan
Arus Penguat Arus Beban Jumlah
No Terminal
( Ish ) ( IL ) Lampu
( Vk )
1. 360 mA 0 100 V -
2. 360 mA 0,19 A 95 V 1 Lampu
3. 360 mA 0,2 A 95 V 2 Lampu
4. 360 mA 0,4 A 93 V 3 Lampu
5. 360 mA 0,7 A 90 V 4 Lampu

11. Interpretasi Data


Berdasarkan data hasil pengujian karakteristik luar generator DC
shunt menunjukkan semakin besar beban (I L), maka tegangan generator
(Ek) semakin kecil pada kondisi tahanan penguat medan dan putaran
konstan.

12. Analisis Data


Pada pengujian karakteristik luar generator DC shunt ini hanya
menggunakan beban lampu 4 buah 100W/110 Volt. Pada saat beban nol
besar tegangan generator 105Volt, begitu generator dibebani 1 lampu
181

tegangan generator turun menjadi 100 Volt, beban ditambah 2 lampu


tegangan turun lagi, dan seterusnya pada kondisi arus penguatan dan
kecepatan putaran generator DC konstan.

Kurva Arus Beban terhadap Tegangan Generator


96
94
92
Tegangan 90
(Volt)
88
86
84
0,19 0,2 0,4 0,7 1
Arus Beban (IL)

Gambar 3.5. Grafik Hubungan IL terhadap Tegangan Generator


DC Shunt
Hasil tersebut menunjukkan bahwa besar beban berpengaruh
terhadap besar tegangan generator DC shut. Semakin besar beban
generator semakin kecil tegangan pada terminal generator DC Shunt.

13. Simpulan
Berdasarkan data hasil pengujian, interpretasi data, dan analisis
data, maka hipotesis: semakin besar arus beban semakin kecil tegangan
terminal generator DC shunt pada kondisi besar tahanan shunt dan
kecepatan konstani dapat diterima.

Saran

Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan, saran yang


dapat diberikan adalah: perawatan rutin terhadap generator dan
peralatan praktikum harus dilakukan. Hal tersebut dilakukan agar pada
182

saat generator dan peralatan digunakan untuk praktikum data yang


dihasilkan optimal. Selain itu tidak menghambat kegiatan praktikum dan
waktu praktikum lebih cepat karena tidak harus memperbaiki terlebih
dahulu.

14. Referensi
Masdoeki R., 2002. Mesin Arus Searah I dan II. Surabaya: University
Press Unesa.

Sen SK., 1976. Rotating Electrical Machinery. New Delhi: Khana


Publishers.

Anda mungkin juga menyukai