Anda di halaman 1dari 91

PEDOMAN

PENDAMPINGAN DAN
PERAWATAN SOSIAL LANJUT
USIA DI RUMAH (HOME CARE)

DIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL LANJUT


USIA DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI
SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL RI
TAHUN 2014
PEDOMAN
PENDAMPINGAN DAN
PERAWATAN
SOSIAL LANJUT USIA DI
RUMAH (HOME CARE)

DIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL


LANJUT USIA DIREKTORAT
JENDERAL REHABILITASI SOSIAL
KEMENTERIAN SOSIAL RI
TAHUN 2014

Pedoman Pendampingan & Perawatan Home Care | i


ii | Pedoman Pendampingan & Perawatan Home Care
KATA PENGANTAR
Partisipasi masyarakat khususnya melalui
Lembaga Kesejahter- aan Sosial (LKS) Lanjut Usia
dalam penyelenggaraan kesejahter- aan sosial
kepada lanjut usia semakin meningkat sejalan
dengan pergeseran paradigma pembangunan
nasional dan menguatnya peranan masyarakat
dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
Penyelenggaraan kesejahteraan sosial oleh
Lembaga Kese- jahteraan Sosial (LKS) Lanjut Usia
diwujudkan dalam berbagai program pelayanan
diantaranya program Home Care. Agar dapat
memiliki pemahaman yang sama mengenai
program Home Care maka diperlukan sebuah buku
pedoman yang menjadi acuan bagi semua pihak
yang terlibat dalam pelayanan Home Care. Dengan
buku ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan ke- mampuan LKS Lanjut Usia
dalam program Home Care sehingga menjadi lebih
terarah, terencana dan profesional.
Buku pedoman ini disusun berdasarkan rujukan
teori penye- lenggaraan Home Care bagi lanjut
usia di luar negeri dengan mempertimbangkan
dan memasukan unsur-unsur lokal dimana
pelayanan Home Care telah pula dilaksanakan di
beberapa tem- pat di tanah air. Penggabungan teori
dan praktik ini diharapkan semakin memperkaya
informasi mengenai pelayanan Home Care.
Untuk itu kepada tim penyusun dan semua
pihak yang turut serta membantu merealisasikan
buku ini diucapkan terima kasih. Semoga buku ini
dapat memberikan manfaat bagi penyelenggara
Home Care khususnya dalam meningkatkan
kualitas pelayanan lanjut usia di masa mendatang.
Jakarta, 2014
Direktur
Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut
Usia

Tutiek Haryati
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................... iii
Daftar Isi....................................................v

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................1
B. Maksud Dan Tujuan........................................................3
C. Landasan Operasional..................................................3
D. Batasan Pengertian........................................................4

BAB II
PENDAMPINGAN DAN
PERAWATAN SOSIAL LANJUT
USIA DI RUMAH
A. Pengertian Home Care..................................................7
B. Pentingnya Home Care.................................................7
C. Tujuan Pendampingan dan Perawatan Sosial.......8
D. Sasaran Pelayanan.........................................................8
E. Bentuk Pelayanan Home Care...................................9

BAB III
PENYELENGGA
RAAN
A. Lembaga Penyelenggara...........................................11
B. Kriteria Lanjut Usia Penerima Program................12
C. Struktur dan Tugas Pengelola...................................12
D. Mekanisme Program....................................................18
E. Tugas dan Tanggung Jawab.......................................20
F. Sarana dan Prasarana.................................................23
G. Kemitraan Pelayanan..................................................23
H. Keuangan dan Stimulan Program...........................24
Pedoman Pendampingan & Perawatan Home Care | v
I. Mekanisme Penyaluran Dana 2
J. Stimulan .........................
Pemberhentian dan Penggantian Penerima 4
2
K. Home Care
Sanksi 5
............................................................ 2
................. 6
BAB IV
PELAKSAN
AAN
A. Pendampingan dan Perawatan Sosial...................27
B. Tahapan Pendampingan.............................................27
C. Prinsip Pendampingan................................................29
D. Kriteria Pendamping....................................................30
E. Fungsi dan Peran Pendamping.................................31
F. Bentuk-Bentuk Pendampingan................................33
G. Mekanisme Pendampingan.......................................36

BAB V
SUPERVISI, MONITORING,
EVALUASI, DAN PELAPORAN
A. Supervisi..........................................................................41
B. Monitoring.......................................................................41
C. Evaluasi............................................................................42
D. Pelaporan.........................................................................42

BAB
VI PENUTUP
...................................................................................................
45
LAMPIRAN............................................................................47
BAB I
PENDAHUL
UAN

A. Latar Belakang
Peningkatan usia harapan hidup di Indonesia
mempengaruhi jumlah lanjut usia dari tahun ke
tahun. Perubahan pola demograf dimana
jumlah lanjut usia semakin meningkat juga
diikuti dengan perubahan pada sistem nilai dan
struktur sosial keluarga. Keluarga yang
diharapkan dapat menjadi penyangga dan
penyedia dukungan sosial bagi lanjut usia
tidak lagi sepenuhnya dapat menjalankan
fungsi dan peranannya. Konsekuensi dari
perubahan tersebut adalah tidak sedikit lanjut
usia yang berjuang mengatasi permasalahan
sosial, ekonomi dan psikologis di rumah mereka
sendirian tanpa kehadiran keluarga.
Selain itu, peningkatan jumlah lanjut usia yang
diikuti dengan beragam permasalahan sosialnya
menuntut aneka ragam dan kualitas pelayanan
sosial kepada lanjut usia. Pemerintah dalam
memberikan pelayanan kepada lanjut usia
masih memiliki keterbatasan. Oleh sebab itu
partisipasi masyarakat khususnya melalui
Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Lanjut Usia
dalam pelayanan sosial kepada lanjut usia
semakin diperlukan terutama dalam
memberikan pendampingan dan perawatan
sosial lanjut usia di rumah. Hal lain adalah
semakin diperlukannya kerjasama multidisiplin
Pedoman Pendampingan & Perawatan Home Care | 1
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dan
memperbaiki kualitas hidup lanjut usia yang
tinggal di rumah di lingkungan keluarga atau
masyarakatnya.
Program Pendampingan dan Perawatan Sosial
bagi lanjut usia (Home Care) ini sebenarnya
bukan baru sama sekali di

2 | Pedoman Pendampingan & Perawatan Home Care


Indonesia. Hal ini karena program Home
Care telah diperkenalkan sejak tahun 1974
oleh almarhum Ibu Jenderal
A.H. Nasution yang ketika itu lebih berfokus
pada pemberian makanan bergizi kepada lanjut
usia. Pendampingan dan Perawatan Sosial
Lanjut Usia di Rumah atau yang dikenal dengan
Program Home Care kini telah berkembang
pesat di tengah-tengah masyarakat Indonesia
dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan
ini diikuti dengan keberagaman pelayanan dan
perawatan sosial yang diberikan kepada lanjut
usia sesuai dengan kebutuhan serta masalah
yang ditemukan di lapangan. Peningkatan
kualitas dan profesionalisme pendampingan
dan perawatan sosial lanjut usia di rumah
tersebut diyakini akan dapat melengkapi
alternatif model pelayanan lain yang telah
diberikan kepada lanjut usia selama ini. Hal ini
karena pendampingan dan perawatan sosial
lanjut usia di rumah (Home Care) bermanfaat
untuk membantu memenuhi kebutuhan lanjut
usia yang mempunyai hambatan fsik, mental,
sosial dan spiritual termasuk pelayanan untuk
hidup mandiri tanpa bergantung kepada orang
lain, dan senantiasa nyaman di rumah maupun
di lingkungannya.
Kementerian Sosial khususnya Direktorat
Pelayanan Sosial Lanjut Usia telah
menyelenggarakan ujicoba pelayanan
pendampingan dan perawatan sosial lanjut usia
di rumah (Pro- gram Home Care) dan telah
dilaksanakan di 33 provinsi. Pelayanan tersebut
belum dapat menjangkau populasi lanjut usia
yang jumlahnya sangatlah banyak dan masih
jauh dari harapan. Oleh karena itu dukungan
berbagai pihak khususnya LKS Lanjut Usia
untuk ikut serta dalam pendampingan dan
perawatan sosial lanjut usia di rumah sangat
diperlukan.
Agar pelaksanaan program pendampingan dan
perawatan sosial lanjut usia di lingkungan
rumah (Home Care) lebih
efektif dan efsien perlu adanya buku
pedoman. Namun demikian disebabkan pada
tahun 2014 terjadi perubahan kebijakan dan
mekanisme penganggaran program Home Care
secara dekonsentrasi maka PEDOMAN
PENDAMPINGAN DAN PERAWATAN SOSIAL LANJUT
USIA DI RUMAH yang sudah ada
perlu dilakukan revisi dan penyempurnaan
sehingga dapat menjadi acuan dalam
penyelenggaraan Home Care oleh berbagai
pihak.

B. Maksud Dan Tujuan


1. Maksud
Menjadi Acuan bagi pengelola program,
pelaksana pro- gram dan pendamping agar
memperoleh persamaan pemahaman
dalam melaksanakan kegiatan
pendampingan dan perawatan lanjut usia di
rumah (Home Care).
2. Tujuan
Tersedianya panduan bagi pengelola,
pelaksana, pendamping maupun
peranserta keluarga lanjut usia dan
masyarakat dalam melaksanakan program
pendampingan dan perawatan lanjut usia di
rumah (Home Care).

C. Landasan Operasional
1. Undang-Undang Nomor 13 tahun 1998
tentang Kesejahteraan Lanjut Usia Pasal 4
2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992
tentang Kesehatan pasal 19: Ayat (1)
3. Undang-Undang RI nomor 39 tahun 1999
tentang Hak Azasi Manusia
4. Undang-Undang RI Nomor 11 tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial
5. Undang-Undang RI Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah
6. Surat Keputusan Bersama Mendagri RI
Nomor. 78 tahun 1993 dan Menteri Sosial
Nomor 39/HUK/1993 tentang Pembinaan
Orsos/LSM
7. Surat Keputusan Menteri Sosial Nomor
67/HUK/2006 tentang Pedoman
Pendampingan dan Perawatan Lanjut Usia di
rumah (Home Care)
8. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor
86/HUK/2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Sosial RI

D. Batasan Pengertian
1. Lanjut Usia adalah seseorang, baik pria
maupun wanita yang telah berusia 60 tahun
ke atas.
2. Lanjut Usia yang dimaksud dalam
pelaksanaan program Home Care adalah
seseorang, baik pria maupun wanita, telah
berusia 60 tahun ke atas, dengan kondisi
terlantar, miskin, hidup sendiri, uzur,
bedridden, pasca perawatan di rumah sakit
dan mengalami hambatan dalam
melaksanakan aktiftas kehidupan sehari-
hari.
3. Pendampingan dan Perawatan sosial lanjut
usia di rumah (Home Care) adalah bentuk
pelayanan dan perawatan sosial di rumah
sebagai wujud perhatian terhadap lanjut usia
dengan mengutamakan peran serta
keluarga dan masyarakat sekitarnya.
4. Pendamping adalah seseorang yang
mempunyai kompentensi yang didapat baik
melalui pelatihan maupun bimbingan teknis
dalam memberikan pendampingan dan
perawatan sosial kepada lanjut usia di
rumah.
5. Perawatan Sosial adalah pelayanan sosial
yang memadukan pelayanan kesehatan
dengan praktek pekerjaan sosial kepada
lanjut usia yang membutuhkan perawatan
dengan jangka waktu lama.
6. Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) adalah
Organisasi Sosial atau perkumpulan sosial
yang melaksanakan penyelenggaraan
kegiatan kesejahteraan sosial yang di bentuk
oleh masyarakat dan berbadan Hukum.
7. Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia
(LKS-LU) adalah Organisasi Sosial atau
perkumpulan sosial yang melaksanakan
penyelenggaraan kegiatan kesejahteraan
Sosial yang di bentuk oleh masyarakat dan
berbadan Hukum yang menyelenggarakan
pelayanan sosial kepada lanjut usia.
8. Panti Sosial adalah lembaga pelayanan
kesejahteraan yang memiliki tugas dan
fungsi untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dan memberdayakan
penyandang masalah kesejahteraan sosial
ke arah kehidupan normatif, secara fsik,
mental dan sosial.
9. Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) adalah
panti sosial yang mempunyai tugas
memberikan bimbingan dan pelayanan bagi
lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara
wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
BAB II
PENDAMPINGAN DAN PERAWATAN
SOSIAL LANJUT USIA DI RUMAH

A. Pengertian Home Care


Pendampingan dan Perawatan Sosial Lanjut Usia
di Rumah atau Home Care Lanjut Usia adalah
bentuk pelayanan bagi lanjut usia yang berada
di rumah atau di tengah- tengah keluarga
dengan didampingi oleh seorang pendamping
dalam pemenuhan kebutuhannya. Pendamping
mempunyai peran membantu serta melayani
lanjut usia agar dapat melaksanakan fungsi
sosialnya secara layak dan manusiawi.
Pendampingan dan perawatan sosial lanjut usia
di rumah disesuaikan dengan kebutuhan lanjut
usia yang memiliki karakteristik tersendiri.
Home Care lanjut usia merupakan pelayanan
pendampingan dan atau perawatan lanjut usia
di rumah dalam melaksanakan kegiatan sehari-
hari yang dilakukan oleh keluarga, kerabat atau
warga masyarakat setempat. Home Care lanjut
usia memiliki beberapa fungsi antara lain
pencegahan, promosi, rehabilitasi dan
perlindungan serta pemeliharaan.

B. Pentingnya Home Care


Home Care Lanjut Usia sangat penting karena
beberapa sebab diantaranya;
1. Lanjut usia berhak hidup di tengah-tengah
keluarga dan/ atau kerabatnya.
2. Memberikan kenyamanan dan rasa aman
kepada lanjut usia untuk tetap tinggal di
lingkungannya.
3. Perubahan dari keluarga besar menjadi
keluarga inti yang menyebabkan lanjut usia
tinggal sendiri.
4. Terbatasnya kapasitas panti sebagai
penyedia pelayanan sosial lanjut usia.
5. Budaya setempat yang kurang menerima
penempatan lanjut usia dalam panti.
6. Tingginya biaya pengasuhan di panti.
7. Tidak adanya sarana pengasuhan jangka
panjang (long-term care).
8. Biaya perawatan di rumah sakit cukup tinggi.
9. Keluarga, kerabat dan masyarakat
setempat tetap memegang peran utama
dalam pengasuhan lanjut usia.

C. Tujuan Pendampingan dan Perawatan


Sosial
1. Meningkatkan peran serta keluarga dan
masyarakat dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan lanjut usia di lingkungan
keluarga lanjut usia sendiri.
2. Meningkatkan kerjasama dan partisipasi
aktif Lembaga Kejahteraan Sosial/Panti dalam
pelayanan Pendampingan dan Perawatan
Sosial Lanjut Usia di Rumah.
3. Memberikan pendampingan terhadap lanjut
usia yang mempunyai hambatan fsik,
mental, sosial, ekonomi dan spiritual
sehingga lanjut usia dapat mengatasi
masalahnya dan dapat hidup secara wajar.
4. Meningkatkan kemampuan lanjut usia
untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
5. Menciptakan suasana yang menyenangkan
seperti rasa aman, nyaman dan tentram
bagi lanjut usia.

D. Sasaran Pelayanan
1. Sasaran Langsung
a. Lanjut usia yang tinggal sendiri, dan
lanjut usia yang tinggal bersama
keluarga, baik keluarganya sendiri
maupun keluarga pengganti tetapi tidak
mampu.
b. Lanjut usia yang mengalami hambatan,
seperti lanjut usia sakit, lanjut usia
penyandang cacat, lanjut usia uzur,
bedriden dan lanjut usia yang
memerlukan perawatan jangka panjang
(long term care) termasuk lanjut usia
yang menderita penyakit kronis dan atau
penyakit terminal.
c. Lanjut usia terlantar atau miskin di
wilayah jangkauan binaan LKS/ Panti.
d. Lanjut usia yang mempunyai
keterbatasan dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari (ADL/IADL).

2. Sasaran Tidak Langsung


a. Keluarga
b. Masyarakat di lingkungan lanjut usia
c. Lembaga yang ada di lingkungan lanjut
usia

E. Bentuk Pelayanan Home Care


Pelayanan dalam program Home Care dilakukan
dalam bentuk;
1. Perawatan Sosial
Perawatan sosial adalah bentuk pelayanan
sosial pada lanjut usia yang membutuhkan
perawatan dalam jangka waktu yang lama.
Bentuk perawatan sosial pada lanjut usia
yang mengalami proses penuaan atau uzur
dan dalam melaksanakan aktivitas sehari-
hari (Activity Daily Living).
2. Pendampingan
3. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Lanjut Usia
Pemenuhan kebutuhan dasar Lansia adalah
suatu upaya untuk memnuhi kebutuhan
yang meliputi diantaranya : kebutuhan fsik,
keamanan, kenyaman, cinta dan kasih
sayang, harga diri serta aktualisasi diri
sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan
untuk lansia non potensial peran keluarga
menjadi sangat penting karena keluarga
merupakan sumber dukungan terbesar yang
berguna untuk membantu memenuhi
kebutuhan dasar manusia pada lansia.
4. Pelayanan perawatan sosial bagi lansia
5. Pelayanan Kegiatan sehari-hari (Activity of
daily living services).
6. Perawatan medis /kesehatan bagi lansia di
rumah
a. Merawat Lanjut Usia yang menderita sakit,
b. Merawat lanjut usia penyandang cacat,
c. Merawat Lanjut Usia yang Uzur (bed
ridden).
7. Konsultasi dan konseling
8. Pendampingan lansia di rumah
9. Pelayanan intervensi krisis dan rujukan
10.Advokasi hukum lansia di rumah
11.Pelayanan dalam menyatukan (reunifkasi)
lanjut usia dengan keluarganya
12.Pelayanan melalui telepon
13.Pelayanan informasi
14.Pelayanan Pemberian Permakanan
Pelayanan Pemberian Kebutuhan Dasar
bagi Lansia dimaksudkan sebagai upaya
untuk memberikan kebutuhan sandang
yang berupa : Pakaian dan kelengkapan
kebutuhan pangan yaitu berupa kebutuhan
permakanan seperti : nasi, lauk pauk, susu,
buah-buahan, makanan ringan, dll yang
berkaitan dengan tambahan Gizi bagi lanjut
usia.
15.Pelayanan Pemakaman
BAB III
PENYELENGGA
RAAN

A. Lembaga Penyelenggara
Penyelenggara Home Care adalah
Lembaga/Yayasan/Lembaga Sosial/Badan
Sosial/Lembaga Swadaya Masyarakat/
Organisasi Sosial/Lembaga Kesejahteraan
Sosial dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki akte pendirian dari notaris
b. Terdaftar sebagai badan hukum di
Kementerian Hukum dan HAM
c. Memiliki Surat Ijin Operasional dari
instansi sosial setempat
d. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
e. Tercatat dan terdaftar di Dinas/Instansi Sosial
Provinsi setempat
f. Mendapatkan rekomendasi dari
Dinas/Instansi sosial Propinsi/Kab/Kota
g. Mempunyai alamat domisili yang jelas dan
menetap
h. Memiliki Lanjut Usia Binaan yang dibuktikan
dengan data by name by address
i. Memiliki SDM dan pendamping/relawan
sosial yang telah mengikuti
pelatihan/bimbingan teknis
j. Bergerak di bidang penanganan masalah
lanjut usia
k. Memiliki sarana dan prasarana untuk
menunjang kelancaran kegiatan
l. Memiliki sumber keuangan mandiri
m. Mempunyai rekening Bank Pemerintah yang
masih berlaku dan difotokopi dan dilegalisir
oleh Bank Pemerintah tersebut
B. Kriteria Lanjut Usia Penerima Program
Penerima program Home Care harus memenuhi
kriteria sebagai berikut;
1. Setiap penduduk yang berusia 60 tahun
keatas
2. Tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya
secara wajar
3. Ada keterbatasan melaksanakan ADL
4. Prioritaskan lanjut usia miskin dan telantar
5. Mempunyai identitas yang jelas dan
terdaftar sebagai binaan di LKS lanjut usia

C. Struktur dan Tugas Pengelola


Program Home Care dikelola oleh satuan unit
operasional tersendiri atau Unit Pelaksana
Teknis dari Lembaga Penyelenggara.

Unit operasional pengelola program Home Care


dimaksud terdiri dari:
a. Penanggung Jawab Program
b. Koordinator lapangan
c. Pendamping
d. Tenaga Administrasi
Bagan Organisasi Penyelenggara Home Care
adalah sebagai berikut:

LKS

ADMINISTRASI

PENANGGUNG
JAWAB

KOORDINATOR
LAPANGAN

PENDAMPING

LANJUT USIA

1. Penanggung Jawab Program


1) Bertanggung jawab secara hukum ke
dalam maupun keluar tentang seluruh
proses penyelenggaraan Home Care lanjut
usia.
2) Bertanggung jawab tentang pengadaan
SDM yang meliputi :
a. Rekruitmen tenaga pendamping dan
tenaga fungsional
b. Pelatihan pendamping, keluarga dan
masyarakat.
3) Bertanggung jawab mengenai keuangan,
meliputi :
a. Menetapkan biaya pendampingan
b. Pembayaran biaya-biaya
pendampingan
c. Pencarian dana
d. Pembelian toolkit
e. Menyusun laporan keuangan secara
keseluruhan
f. Berkoordinasi dengan instansi
pemerintah/ swasta

2. Manager/Koordinator lapangan
1) Koordinator lapangan bertugas dan
bertanggung jawab membantu Lembaga
untuk mengkoordinasikan,
mengorganisasikan, melaksanakan,
mengendalikan dan mempertanggung
jawabkan atas seluruh pelayanan
Home Care yang diberikan Pimpinan
Lembaga. Koordinator lapangan
ditentukan dan ditetapkan oleh Pimpinan
Lembaga melalui Surat Tugas Pimpinan
Lembaga.
2) Manager/Koordinator Lapangan sekurang-
kurangnya memiliki kualfkasi serendah
rendahnya berpendidikan SLTA dan telah
mengikuti pelatihan atau bimbingan
teknis penyelenggaraan program Home
Care.
3) Bertanggung jawab tentang
keseluruhan proses pendampingan yang
meliputi :
Administrasi kegiatan, meliputi :
a. Membuat jadual kunjungan
b. Penugasan kunjungan oleh
pendamping
c. Menerima laporan kunjungan
d. Menyusun kegiatan perorangan
maupun group

Pemecahan kasus, meliputi :


a) Pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi lanjut usia
b) Rujukan
c) Penyusunan laporan kasus kelayan

Monitoring, meliputi :
a) Pemantauan tentang
kunjungan/kehadiran pendamping
pada lanjut usia maupun keluarga
b) Keluarga tetangga lanjut usia

Pembinaan, meliputi :
a) Diskusi tentang metode-metode
pelayanan Home Care lanjut usia
b) Meningkatkan
kemampuan/keterampilan
pendamping
c) Pengelolah administrasi,
bertanggung jawab mengenai
seluruh proses administrasi yang
meliputi :
1)Pengurusan badan hukum
2) Ijin operasional
3) Surat Keputusan tenaga
pendamping
4) Kontrak kerja tenaga pendamping
5) Menghimpun/menyusun laporan
6) Mengirimkan laporan kepada
lembaga- lembaga koordinasi
7) Membuat perjanjian, kontrak
pelayanan dengan lanjut
usia/keluarga.
8) Mempromosikan kegiatan Home
Care kepada instansi pemerintah,
lembaga swasta dan masyarakat.
9) Menggalang peran serta
masyarakat
10) Hubungan masyarakat

4. Pendamping bertanggung jawab


mengenai pelaksanaan pendampingan
dan perawatan sosial lanjut usia yang
meliputi :
1) Penyusunan jadual kunjungan secara
teratur
2) Pelaksanaan kunjungan
3) Penyusunan laporan kunjungan
4) Case conference (Manajemen Kasus)
5) Tindak lanjut pelayanan/rujukan

3. Administrasi
3.1. Setiap dokumen pelayanan wajib
diadministrasikan secara tertib melalui
fle secara khusus (data base)

3.2. Persyaratan penerima program Home


Care :
a. Lanjut usia
b. Adanya permohonan/persetujuan
pelayanan Home Care oleh yang
bersangkutan dan atau anggota
keluarga/ wali yang ditunjuk secara
lisan atau tulisan kepada lembaga
penyelenggara.
c. Kesediaan untuk mentaati aturan
lembaga penyelenggara dengan
mengisi :
1) Surat perjanjian ( kontrak )
pelayanan
2) Pas foto calon kelayan ukuran 3 x 4
sebanyak 2 lembar
3) Mengisi formulir pendaftaran
4) Mengisi formulir identitas diri
5) Kesanggupan keluarga untuk
membantu pendamping dalam
menjalankan tugas pelayanan
6) Menandatangani kartu kunjungan
pelayanan
oleh lanjut usia atau keluarga
7) Riwayat kesehatan kelayan

3.3. Dokumen yang perlu disediakan pada


unit layanan Home Care meliputi :
a Kearsipan dan
perkantoran. b
Berkas kelayan
c Daftar Inventaris barang
d Papan data tentang
kelayan e Papan
Struktur organisasi
f Papan nama
g Administrasi keuangan
h. Administrasi kepegawaian
i. Administrasi pertanggungjawaban
j. Laporan pelayanan
k. dan dokumen lainnya yang dianggap
perlu.
D. Mekanisme Program
LKS mengajukan proposal sesuai kreteria yang
telah ditetapkan, ditujukan kepada
Dinas/Instansi Sosial Provinsi.
1. Dinas /Instansi Sosial/Kabupaten Kota :
1) Menelaah Proposal yang diajukan oleh
LKS LU untuk dapat dikeluarkannya
surat rekomendasi untuk pengajuan
permohonan asistensi tersebut.
2) Melakukan verifkasi, menyeleksi dan
mengusulkan penetapan LKS dalam
pelaksanaan kegiatan Home Care kepada
dinas/instansi sosial provinsi.
3) Memberikan rekomendasi dan usulan
tentang LKS LU sebagai pelaksana
kegiatan Home Care melalui dana
dekonsentrasi kepada dinas/instansi
sosial provinsi yang ditanda tangani oleh
Kepala Dinas/ Instansi Sosial Kab/Kota.

2. Dinas Sosial Provinsi :


1) Menghimpun dan mendata ulang usulan
yg telah dikirim oleh Dinas/Instansi Sosial
Kabupaten/Kota.
2) Memverifkasi Calon LKS penerima Home
Care dan menetapkan daftar calon
Lembaga Kesejahteraan Sosial penerima
Home Care Lanjut Usia berdasarkan data
calon penerima dan alamat penerima
program.
3) Dinas/Instasi Sosial Provinsi
menyampaikan data hasil verifkasi ke
Kementerian Sosial RI.
4) Dinas/Instasi Sosial Provinsi
menetapkan LKS penerima Home Care
lanjut usia melalui Kepala Dinas/Instansi
Sosial Provinsi berdasarkan data hasil
verifkasi ulang Kementerian Sosial,
dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal Rehabilitasi Sosial
Kementerian Sosial RI cq Direktur
Pelayanan
Kemeneterian Sosial RI cq Direktur
Pelayanan Sosial Lanjut Usia,
Dinas/Instansi Sosial Kab/Kota dan LKS
penerima.

3. Kementerian Sosial RI cq Direktorat


Pelayanan Sosial Lanjut Usia :
a. Menerima hasil verifkasi data LKS LU dan
data lanjut usia by name by address oleh
Dinas/Instansi Sosial Provinsi.
b. Melaksanankan Validasi ulang data LKSLU
dan data Lanjur Usia by name by address
yang disampaikan oleh Dinas/Instasi
Sosial Provinsi.
c. Menerima hasil Penetapan LKS LU dari
Dinas/Instansi Sosial Provinsi.
Adapun proses penetapan pelaksana Home
Care dapat digambarkan dalam diagram
berikut;
E. Tugas dan Tanggung Jawab
a. Kementerian Sosial
1. Kementerian Sosial c.q. Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Sosial yang secara
teknis dilaksanakan oleh Direktorat
Pelayanan Sosial Lanjut Usia,
mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
a) Menetapkan kebijakan
penyelenggaraan Home Care Lanjut
Usia melalui LKS.
b) Menyusun dan menetapkan pedoman
Kegiatan Pemberian Home Care Lanjut
Usia.
c) Merencanakan dan mengalokasikan
anggaran.
d) Melaksanakan supervisi, monitoring,
evaluasi, dan pelaporan.
b. Lembaga/Instansi Sosial di Tingkat Provinsi
Dinas/Instansi Sosial Provinsi mempunyai
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a) Bertanggungjawab terhadap
penyelenggaraan Home Care Lanjut Usia
melalui LKS, di tingkat provinsi dan/ atau
lintas kabupaten/kota.
b) Menghimpun, mengolah, dan
menverifkasi daftar usulan Lembaga
Kesejahteraan Sosial calon pelaksana
Home Care yang disampaikan oleh Dinas
Sosal Kab/Kota.
c) Menetapkan daftar LKS dan data lanjut
usia calon penerima Home Care dengan
Surat Keputusan Penetapan Kepala
Dinas Sosial Provinsi dengan tembusan
kepada Kementerian Sosial RI.
d) Membuat Surat Keputusan penetapan
pencairan penerima Home Care Sosial
Lanjut Usia melalui LKS yang ditanda
tangani oleh Kuasa Pengguna
Anggaran.
e) Melaksanakan pencairan dana Home
Care Lanjut Usia melalui KPPN Provinsi.
f) Menghimpun laporan yang dikirimkan
oleh LKS pelaksana Home Care.
g) Membuat laporan tentang pelaksanaan
Home Care Lanjut Usia melalui LKS
kepada Direktur Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Kementerian Sosial RI.
h) Merekap laporan pertanggungjawaban
dana Home Care lanjut usia melalui LKS
dan dikirimkan ke Kementerian Sosial RI,
cq Direktorat Pelayanan Sosial lanjut
Usia.
i) Melaksanakan supervisi, monitoring dan
evaluasi tentang pemanfaatan program
Home Care.
j) Melakukan koordinasi dengan
Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota.
k) Bertanggung jawab sepenuhnya secara
legal-formal dan administratif, terhadap
terjadinya penyimpangan penggunaan
dana Home Care Lanjut Usia Melalui LKS
berdasar ketentuan peraturan perundang-
undangan.

c. Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota


Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota
mempunyai tugas dan kewenangan
sebagai berikut :
1) Sebagai penanggung jawab kegiatan
Home Care Lanjut Usia pada tingkat
kabupaten/kota.
2) Menghimpun, mengolah, dan melakukan
seleksi daftar Lembaga Kesejahteraan
Sosial calon penerima Home Care Lanjut
Usia.
3) Mengusulkan Lembaga Kesejahteraan
Sosial calon penerima program Home
Care Lanjut Usia melalui LKS untuk
diusulkan kepada Dinas/Instansi Sosial
Provinsi.
4) Melakukan koordinasi dengan
Dinas/Instansi Sosial Provinsi.
5) Bertanggung jawab terhadap hasil
seleksi calon penerima Home Care
Lanjut Usia Melalui LKS.

d. Pimpinan Lembaga Kesejahteraan Sosial


(LKS) mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas penggunaan
dana Home Care Lanjut Usia melalui LKS.
2) LKS penerima bantuan mengusulkan
kebutuhan lanjut usia perbulan sesuai
dengan yang dibutuhkan kepada Dinas
Sosial setempat.
3) Menyalurkan bantuan kepada penerima
manfaat lanjut usia sesuai dengan
peruntukannya.
4) LKS Membuat surat pernyataan
kesanggupan melaksanakan Home Care
Sosial Lanjut Usia melalui LKS ditujukan
kepada Dinas Sosial Provinsi.
5) LKS bertangungjawab sepenuhnya bila
mana dalam pelaksanaan Asistensis
Sosial Lanjut Usia melalui LKS tidak
sesuai peruntukannya.
6) LKS melakukan pengeluaran sesuai
dengan ketentuan, mencatat semua
pengeluaran dalam buku kas serta
melaporkan dan menyimpan seluruh
bukti pembayaran asli untuk keperluan
pemeriksaan keuangan oleh pihak
terkait.
7) Harus membuat pertanggungjawaban
tertulis tentang pemanfaatan Home Care
kepada Dinas/Instansi Sosial Provinsi.
8) Harus membuat laporan
pertanggungjawaban keuangan secara
tertulis yang kemudian dikirimkan kepada
Dinas/Instansi Sosial Provinsi.
9) Laporan yang sudah di himpun oleh
LKS wajib dikirimkan ke Dinas Sosial
Provinsi dengan tembusan kepada
Dinas/Instansi Sosial Kab/Kota.

F. Sarana dan Prasarana


Agar program Home Care dapat berjalan
dengan baik maka perlu didukung sarana dan
prasarana yang memadai. Fasilitas ini perlu
disediakan untuk mempermudah dan
mempercepat pelayanan atas dasar pelayanan
yang murah, cepat dan berkualitas. Fasilitas
yang diperlukan antara lain :
a. ruang/ kantor unit pelayanan Home Care;
b. kendaraan operasional (jika ada);
c. lemari untuk menyimpan arsip/fle;
d. kamera/Handycam;
e. alat komunikasi (telepon).

G. Kemitraan Pelayanan
Untuk mendukung terlaksananya pelayanan
Home Care, LKS Lanjut Usia membutuhkan
mitra kerja sebagai jaringan profesional. Mitra
kerja dapat dilakukan dengan individu,
kelompok, organisasi/ lembaga, instansi, badan
usaha atau cara lainnya atas dasar saling
menguntungkan. Agar kemitraan tersebut
mempunyai kekuatan hukum maka setiap
kemitraan perlu didukung dengan MOU secara
tertulis, terutama yang berkaitan dengan
kewenangan, tanggung
jawab, hak dan kewajiban antar pihak.
H. Keuangan dan Stimulan Program
1. Sumber keuangan pelayanan Home Care
dapat berasal dari LKS, sponsor/donasi dan
stimulan dari Pemerintah.
2. Penggunaan keuangan yang berasal dari
stimulan pemerintah harus
dipertanggungjawabkan dalam bentuk
laporan keuangan yang akuntabel disertai
dokumen yang sah.
3. Dana stimulan program Home Care
diberikan kepada lanjut usia melalui LKS dan
Pendamping diwujudkan dalam bentuk
bingkisan/buah tangan kunjungan.

I. Mekanisme Penyaluran Dana Stimulan


1. Penyaluran dana Home Care Lanjut Usia dari
Dinas Sosial Provinsi dilaksanakan melalui
KPPN setempat dengan melampirkan Surat
Keputusan Penetapan Kepala Dinas Sosial
Provinsi selaku Kuasa Pengguna Anggaran.
2. Penyaluran dana Home Care dikeluarkan
sesuai dengan kebutuhan lanjut usia
perbulan dan diusulkan ke Dinas Sosial
Provinsi.
3. LKS melakukan pengeluaran sesuai dengan
ketentuan, mencatat semua pengeluaran
dalam buku kas serta melaporkan dan
menyimpan seluruh bukti pembayaran asli
untuk keperluan pemeriksaan keuangan oleh
pihak terkait.
Adapun mekanisme penyaluran dana
stimulan program Home Care dapat dilihat
sebagai berikut:
KEMENTERIAN SOSIAL RI

DINAS/INSTANSI SOSIAL PROVINSI


KPPN
PROVINSI

DINAS/INSTANSI SOSIAL KAB/KOTA

LKS LANJUT USIA


PENYELENGGARA
HOME CARE

LANJUT USIA PENERIMA PROGRAM HOME CARE

Bagan 2: Bagan Mekanisme Penyaluran Dana


Stimulan Pro- gram Home Care

J. Pemberhentian dan Penggantian Penerima


Home Care Pemberhentian penerima Home
Care Lajut Usia melalui LKS dapat dilakukan
apabila :
1. Penerima Home Care Lanjut Usia melalui LKS
meninggal dunia, yang dinyatakan dengan
surat keterangan kematian dari kepala
desa/lurah.
2. Penerima Home Care Lanjut Usia pindah
alamat di luar wilayah kerja LKS.
3. Penggantian penerima Home Care Lanjut
Usia dilakukan dengan cara penetapan ulang
yang ditetapkan dengan surat keputusan
Ketua LKS dan diketahui oleh dinas sosial
setempat untuk diusulkan kembali ke Dinas
Sosial Provinsi.
4. Masa berlaku penerima pengganti yaitu sisa
waktu tahun anggaran sedang berjalan.

K. Sanksi
LKS yang tidak memenuhi aturan dapat
dikenakan sanksi sebagai berikut :
A. Sanksi diberikan kepada LKS apabila :
1. LKS tidak mengirimkan bukti fotokopi
transfer penerimaan pertama Dana
Program Home Care ke Dinas Sosial
Provinsi paling lama setelah satu minggu
uang masuk ke rekening LKS.
2. LKS tidak mengirimkan laporan
pertanggung jawaban keuangan dan
laporan kegiatan yang dilampirkan data
- data dan foto penerima manfaat dan
bukti rekening penerimaan uang masuk
dan pengeluaran keuangan serta fotokopi
rekening tabungan, penggunaan uang
beserta kwitansi pembelian ke Dinas
Sosial Provinsi.

B. Jenis sanksi yang diberikan :


- LKS tidak dapat diusulkan kembali untuk
mendapatkan Home Care lanjut Usia LKS.
C. Dinas/Instansi Sosial Kab/Kota tidak
memberikan Rekomendasi kepada LKS
sebagai penerima program Home Care yang
melanggar ketentuan yang tentang dana
dekonsentrasi.
BAB IV
PELAKSAN
AAN

A. Pendampingan dan Perawatan Sosial


Pendampingan dan perawatan sosial lanjut usia
adalah suatu proses interaksi dalam bentuk
ikatan sosial antara pendamping dengan
lanjut usia dalam upaya memberikan
kemudahan kepada lanjut usia untuk
mengidentifkasi kebutuhan dan memecahkan
permasalahan yang dihadapinya melalui
pencegahan, pemulihan dan pengembangan
meliputi aspek fsik, sosial, mental emosional,
intelektual, vokasional dan spiritual.

B. Tahapan Pendampingan
Pendampingan dan perawatan sosial lanjut usia
di rumah dilakukan dengan tahap kegiatan
sebagai berikut :
1. Penjajagan
Kegiatan untuk memperoleh data dan
informasi mengenai lanjut usia dan peluang-
peluang keterlibatan pihak-pihak yang
terkait guna memperoleh dukungan
kerjasama dalam pelaksanaan program
Pendampingan dan Perawatan sosial Lanjut
Usia di Rumah.

2. Seleksi Pendamping
Kegiatan untuk menyeleksi calon
pendamping yang akan melaksanakan
progam pendampingan dan perawatan sosial
lanjut usia di rumah. Kegiatan ini dilakukan
melalui wawancara dan pengisian formulir
(terlampir). Pendamping yang terpilih perlu
membuat perjanjian yang disepakati antara
lembaga dan pendamping.
3. Sosialisasi dan Pemantapan
Pendamping
Kegiatan pengenalan program
pendampingan dan perawatan sosial lanjut
usia di rumah kepada pendamping yang
melibatkan pihak-pihak terkait sebagai
rujukan termasuk dinas kesehatan, dinas
sosial, Kementerian Agama, pemerintah
setempat, pekerja sosial, psikolog dan lain-
lain.

4. Pelaksanaan Program
Program Kegiatan Pendampingan dan
Perawatan sosial lanjut Usia di rumah,
dilaksanakan melalui tahapan- tahapan
kegiatan;
1) Pengolahan data lanjut usia;
2) Pemilihan dan penetapan lanjut usia
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan;
3) Penetapan lanjut usia sebagai penerima
program pendampingan;
4) Kontrak pelayanan antara lanjut usia dan
keluarganya dengan pendamping;
5) Identifkasi kebutuhan lanjut usia oleh
pendamping;
6) Pelaksanaan pendamping dan perawatan
sosial lanjut usia.
5. Monitoring Program
Kegiatan pemantauan pelaksanaan
program pendampingan dan perawatan
sosial lanjut usia di lapangan yang
dilaksanakan oleh Lembaga Kesejahteraan
Sosial sebagai penyelenggara program.
Monitoring dilakukan untuk mengetahui
hambatan, dukungan dan alternatif
pemecahan masalah yang ditemukan dalam
pelaksanaan pelayanan.
6. Pelaporan
Kegiatan melaporkan hasil pelaksanaan
kegiatan program pendampingan dan
perawatan lanjut usia oleh pendamping
secara berkala. Isi pelaporan tersebut berupa
perkembangan lanjut usia yang didampingi
berdasarkan formulir yang tersedia
(terlampir).

C. Prinsip Pendampingan
Prinsip Pendampingan dan Perawatan Sosial
Lanjut Usia
1. Hak azasi dan Kehormatan
Semua lanjut usia mempunyai hak azasi dan
kehormatan yang sama.
2. Individualisasi
Setiap lanjut usia mempunyai keunikan
tersendiri, pemberian pelayanan disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing.
3. Kemandirian
Lanjut usia perlu dimotivasi agar dapat lebih
mandiri dalam berbagai bidang.
4. Hak menentukan diri sendiri
Lanjut usia berhak menentukan pilihan
dalam pengambilan keputusan dalam
menjalankan kehidupannya.
5. Keluarga sebagai sumber pemecahan
masalah.
Lingkungan keluarga berperan sebagai
sumber pemecahan masalah yang dihadapi
lanjut usia.
6. Aksesibilitas
Lanjut usia dapat memperoleh kemudahan
dalam menggunakan berbagai fasilitas dan
pelayanan.
7. Partisipasi Lanjut usia
Memberikan kesempatan pada lanjut usia
untuk terlibat dalam berbagai kegiatan.
8. Penggunaan bahasa lanjut usia
Pendamping harus mampu memahami bahasa
lanjut usia.
9. Produktivitas
Memberikan kesempatan bagi lanjut usia
untuk produktif sesuai dengan kondisinya.
10.Perawatan diri sendiri dan keluarga
Menyertakan lanjut usia dan keluarga dalam
upaya pemeliharaan kesehatan lanjut usia.
11.Pelibatan masyarakat
Setiap pendampingan lanjut usia di
lingkungan keluarga diperlukan pelibatan
masyarakat kehidupannya.

D. Kriteria Pendamping
Untuk dapat menjadi pendamping dalam
program Home Care maka terdapat beberapa
kriteria yang harus dipenuhi diantaranya :
a. Sehat Jasmani dan Rohani dan berjiwa
relawan sosial
b. Pendidikan Minimal SMU
c. Usia antara 25 s/d 55 tahun
d. Mempunyai pengalaman dalam memberikan
pelayanan kepada Lanjut Usia
e. Memiliki komitmen, tanggung jawab sosial,
motivasi dan disiplin yang tinggi dalam
melaksanakan tugasnya
f. Berdomisili di wilayah setempat
g. Mempunyai perhatian dan kepedulian terhadap
lanjut usia
h. Bersedia dan sanggup mengikuti
pelatihan/pemantapan pendampingan
E. Fungsi dan Peran Pendamping
a. Fungsi pendamping adalah:
1) Fungsi pencegahan, yaitu melakukan
berbagai kegiatan untuk mencegah
agar lanjut usia tidak mengalami
kesulitan atau masalah.
2) Fungsi pemulihan, yaitu melakukan
berbagai kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan, mengatasi kesulitan, dan
memecahkan masalah yang dialami
lanjut usia.
3) Fungsi pengembangan, yaitu melakukan
berbagai kegiatan untuk menjaga dan
atau meningkatkan kemampuan lanjut
usia dalam melakukan berbagai aktivitas
sehari-hari atau menyalurkan hobi dan
bakat.

b. Peran pendamping dapat dikelompokkan:


1) Pelayanan terhadap lanjut usia
Memandirikan sesuai dengan
kemampuan lanjut usia itu sendiri;
Melaksanakan prinsip prinsip
pendampingan lanjut usia;
Melakukan komunikasi
(berbicara/mendengar dan
mengetahui bahasa tubuh);
Memperhatikan
kesehatan, kebersihan,
keamanan dan kenyamanan lanjut
usia;
Melatih pergerakan tubuh / olah raga;
Memperhatikan kondisi lanjut usia di
tempat tidur (lama dan jadwal tidur).
Dalam menunjang fungsi dan peran
petugas pendamping tersebut harus
dilengkapi dengan perangkat/instrumen
kegiatan, antara lain:
Jadwal kunjungan pendampingan;
Formulir pendataan lanjut usia;
Formulir Seleksi sasaran rawatan;
Formulir laporan pendampingan ;
Formulir rujukan.
2). Kerjasama dengan keluarga
Menjalin hubungan kerja (komunikasi)
dengan keluarga adalah hal yang paling
penting dalam hal ini keluarga turut
dilibatkan dan diberikan kesadaran dalam
pelaksanaan pendampingan terutama
dalam hal petugas pendamping
berhalangan.
3). Membentuk jaringan kemitraan dengan
pihak terkait
RT/RW dan Kelurahan untuk
administrasi kependudukan
Orsosorsos (PKK, PSM, BKL, PMI)
untuk jejaring kerjasama kemitraan
Puskesmas untuk pemeriksaan
kesehatan dan Rumah Sakit untuk
rujukan
Dunia usaha
4). Pelaporan tugas pendampingan
Pelaporan tugas pendampingan kepada
lembaga yang menugaskan dilakukan
dengan menggunakan:
Formulir laporan pendampingan satu
kali setiap 1 bulan.
Formulir monitoring dan evaluasi
masing-masing satu kali setiap dua
bulan dan satu tahun.
Pertemuan koordinasi antara
pendamping dan lembaga
dilaksanakan satu kali setiap 1 bulan.
F. Bentuk-Bentuk Pendampingan
1. Pertemanan

2. Membantu perawatan diri dan aktivitas


sehari-hari (ADL, IADL).
3. Menemani bepergian (menemani bepergian
ke kegiatan kerohanian/spiritual dan
rekreasi, menemani ke Puskesmas, dll).

4. Mengajak dan melakukan senam lansia


bersama lanjut usia.
5. Advokasi kepada lanjut usia atau merujuk
kepada pihak lain jika lanjut usia
menghadapi masalah yang memerlukan
pembelaan seperti masalah hokum.

6. Dengan keterbatasan pengetahuan dan


keterampilan, seringkali pendamping
menghadapi kasus dengan berbagai
masalah seperti:
Gangguan mental/psikososial
Gangguan penyakit yang bervariasi

Kasus atau masalah hukum.


Jika menghadapi hal-hal seperti ini maka yang
perlu dilakukan oleh pendamping adalah
mendampingi ketika dilakukan advokasi dan
konsultasi dengan para ahlinya serta melakukan
rujukan.

G. Mekanisme Pendampingan
Mekanisme pendampingan lanjut usia, sebagai
berikut:
a. Pendamping menyampaikan laporan hasil
pendampingan dan perawatan sosial kepada
Koordinator Lapangan/ Lembaga
Penyelenggara.
b. Pendamping memberikan pendampingan
dan perawatan sosial kepada lanjut usia.

c. Pendamping melaporkan dan


mengikutsertakan keluarga dalam
pendampingan dan perawatan sosial lanjut
usia.

d. Menjalin hubungan kerja dengan Puskesmas


untuk rujukan perawatan medis.
e. Menjalin hubungan kerja dengan pemerintah
setempat dan lembaga-lembaga dalam
pemberian fasilitas yang dibutuhkan lanjut
usia.

f. Menjalin hubungan kerja dengan instansi


pemerintah dan swasta yang mempunyai
program-program yang ditujukan kepada
lanjut usia maupun keluarganya.
serta secara aktif dalam pelayanan terhadap
lanjut usia.
Mekanisme kerja pendamping
BAB V
SUPERVISI, MONITORING,
EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Supervisi
Supervisi dilakukan untuk membantu kelancaran
pelaksanaan program yang dilakukan oleh
Dinas Sosial Provinsi. Inti dari kegiatan supervisi
adalah memberikan bimbingan, arahan dan
petunjuk agar program asisten sosial sesuai
dengan arahan kebijakan Kementerian Sosial RI.
Cakupan supervisi dilakukan oleh Kementerian
Sosial kepada Dinas Sosial Provinsi.
B. Monitoring.
Kegiatan monitoring dilakukan dalam rangka
untuk mengetahui perkembangan penggunaan
dana asistensi sosial dalam pemenuhan
tambahan makanan bagi lanjut usia yang
diberikan kepada LKS Lanjut Usia agar sesuai
dengan peruntukannya :
1. Sasaran.
Sasaran monitoring meliputi :
a. Ketepatan sasaran bantuan.
b. Ketepatan waktu pelaksanaan.
c. Ketepatan pemanfaatan bantuan.
d. Prosedur pencairan, pelaksanaan dan
pertanggung jawaban berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
e. Laporan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan bantuan.
2. Pelaksana.
Monitoring dilakukan oleh :
a. Secara berjenjang oleh Direktorat
Pelayanan Sosial Lanjut Usia ke Dinas
Sosial Provinsi/Kab/Kota ke LKS LU.
b. Dinas Sosial Provinsi/Kab/Kota ke LKS LU.
C. Evaluasi
Evaluasi dimaksudkan untuk melihat
keberhasilan dan hambatan dalam pelaksanaan
bantuan, sehingga dapat memberikan masukan
dalam rangka perbaikan kegiatan selanjutnya.
Sasaran Evaluasi meliputi :
a. Jumlah dan jenis bantuan (input)
b. Proses pelaksanaan pemberian bantuan
c. Hasil yang dicapai (output/outcome)
Pelaksanaan Evaluasi dilakukan oleh Dinas
Sosial Provinsi, Dinas Sosial Kab/Kota dan
Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia.

D. Pelaporan
Pelaporan merupakan serangkaian kegiatan
penyusunan dan penyampaian hasil kegiatan
baik kegiatan monitoring maupun hasil kegiatan
evaluasi. Pelaporan digunakan sebagai bahan
dokumentasi, pertanggung jawaban keuangan
dan fungsional, menjadi bahan masukan bahkan
sebagai bahan kontrol bagi upaya perbaikan
dan optimalisasi kegiatan pemberian bantuan
sosial.
Mekanisme penyampaian laporan :
1. LKS mengirimkan laporan pertanggung
jawaban keuangan dan kegiatan kepada
Dinas Sosial Provinsi dengan tembusan
Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan
Dinas Sosial Kabupaten/kota, lengkap dengan
dilampirkan data - data dan foto penerima
manfaat dan bukti rekening penerimaan uang
masuk dan pengeluaran keuangan serta
fotocopi rekening tabungan.
2. Dinas Sosial Provinsi menghimpun, menyusun
laporan dan membuat rekapitulasi untuk
dilaporkan ke Direktorat Pelayanan Sosial
Lanjut Usia.
3. Batas waktu pelaporan bulanan diterima
paling lambat pada minggu pertama bulan
berikutnya. LKS yg belum membuat laporan
sampai dengan batas waktu yang telah
ditentukan menjadi catatan bagi Dinas
Sosial sebagai dasar untuk menegur LKS
tersebut.
BAB VI
PENUT
UP
Pedoman ini merupakan salah satu petunjuk
kerja dalam melaksanakan program pendampingan
dan perawatan sosial lanjut usia di rumah.
Program Home Care ini untuk membantu
pemerintah dalam memperluas jangkauan
pelayanan yang diberikan kepada para lanjut usia,
serta sebagai salah satu program yang mendorong
tumbuh berkembangnya LKS/Panti dan masyarakat
yang peduli terhadap permasalahan
kelanjutusiaan dalam melaksanakan layanan
lanjut usia terlantar untuk meningkatkan taraf
kesejahteraan sosialnya.
Pelaksanaan program ini dilakukan dalam
perspektif pekerjaan sosial sebagai dasar untuk
mengimplementasikan konsep pelayanan sosial
lanjut usia berbasis keluarga, yang dilaksanakan
secara efektif dan efsien.

TEMPAT PALING UTAMA DAN MULIA BAGI


PARA LANJUT USIA ADALAH TETAP DI
RUMAH SENDIRI DAN DALAM LINGKUNGAN
KELUARGA
Lampiran

KOP LKS LANJUT USIA

SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA MELAKSANAKAN
PROGRAM
HOME CARE

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : ..
Jabatan : ..
Alamat : ..

Bertindak untuk dan atau atas nama LKS


Lanjut Usia ; Nama LKS :
.. Jumlah
Lanjut Usia : ..
Provinsi :
..

Dalam rangka membantu pemerintah dalam


program pelayanan lanjut usia dengan ini
menyatakan bersedia melaksanakan pelayanan
program HOME CARE LANJUT USIA tahun 201.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan


sebenar-benarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

.
201.
Mengetahui, Yang mebuat
pernyataan Dinas/Instansi Sosial
Pimpinan LKS LU
Kab/Kota
Stempel dan
Stempel Materai

Rp.6000,- ( ) ( )
Lampiran 2
KOP LKS LANJUT USIA

SURAT PERNYATAAN
Penerima Program Home Care Tahun
201 Nomor :
..

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ...........
Jabatan : ...........
Alamat : ...........

Bertindak untuk dan atau atas nama LKS


Lanjut Usia : Nama LKS :
...........
Alamat : ...........
Kab/Kota
........................
Provinsi ................

Pada hari .... Tanggal....bulan .


tahun 201.., Menyatakan telah menerima Dana
Stimulan Program Home Care tahun 201, dari Dinas
Sosial Provinsi .. melalui :
Bank : ...........
No. Rekening : ...........

Dana yang diterima


Program Asistensi Sosial
Lanjut Usia : Rp..,-x .
= ......

Terbilang
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan
sebenar-benarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

201.. Yang
membuat pernyataan
Kepala/Pimpinan

Stempel &
materai Rp.
6000,-

( )
Lampiran 3

KOP LKS LANJUT USIA

DAFTAR LANJUT USIA


PENERIMA PROGRAM
HOME CARE TAHUN..

N NAM L/P UMU ALAMAT KETERAN


O A R LENGKAP GAN


201..
Pimpinan LKS

TTD dan

Stempel

( )
Lampiran 4

SURAT PERNYATAAN CALON


PENDAMPING/PENDAMPING

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : .........................

Tempat, Tanggal Lahir : .........................

Alamat : .........................

: .........................

Nomor Telpon dan Hp : .........................

Menyatakan Bersedia dan sanggup mengikuti


kegiatan pemantapan dan atau pelatihan
Pendampingan dan Perawatan Lanjut Usia di
rumah

Pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran


dan tidak ada paksaan dari siapapun.
.....20.....
Mengetahui Yang
Membuat
Pernyataa
n,

..
LKS-Lanjut Usia Pendamping
Lampiran 5

RENCANA PELAYANAN / KUNJUNGAN

Nama Lanjut Usia : .


Jenis Kelamin : L /P

Tujuan/ Pelayana
Masala Frekue Tangg
Saran n
h nsi al
a Pendampin

Pendamping :
. LKS
: ....
..
Lampira CATATAN KUNJUNGAN DAN
n6 PERKEMBANGAN LANJUT USIA

Nama Lanjut Usia

: Umur

:
Alamat :
Nomor KTP :
Hari/ Catatan Kunjungan/Kondisi
Kunjung
Terkini
an
Pertam
a

Kedua

Ketiga

Keempa
t

201
Pendamping

( )
Lampiran 7 : Sistimatika Laporan LKS

A. PENDAHULUAN
Mencakup deskripsi latar belakang/kondisi nyata
lingkungan di mana LKS Lanjut Usia berada,
luas jangkauan/sasaran yang dilayani, serta
alasan yang rasional dan obyektif LKS Lanjut
Usia mengusulkan program HOME CARE.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
2. Tujuan
C. KEGIATAN HOME CARE
1. Jumlah lanjut usia yang dilayani
2. Bentuk Pendampingan dan Perawatan Sosial
lanjut usia yang diberikan/disediakan
3. Sarana Prasarana Pendukung layanan
4. Jadwal program / Kegiatan layanan lanjut usia
5. Data Pendukung lainnya terkait dgn layanan
lanjut usia
6. Hambatan dan pemecahan yang dilakukan
E. DAMPAK
(pengaruh positif yang diperoleh lanjut
usia/keluarga lanjut usia setelah pelaksanaan
program Home Care dilakukan)
F. TINDAK LANJUT
(hal yang dilakukan setelah Program Home Care
ini selesai)
G. LAMPIRAN
1. fotocopy rekening koran
2. Data Lansia by name by address
3. Laporan kunjungan perkembangan lanjut usia
4. Laporan pengeluaran bulanan

Anda mungkin juga menyukai