Anda di halaman 1dari 2

Abdul Rosyid Nur Wahidin

14/363172/EK/19810

5-32

a) Sistem kos tradisional yang secara langsung membebankan kos bahan baku
langsung dan kos tenaga kerja langsung ke produk dan mengalokasikan kos
tidak langsung berdasarkan Tenaga kerja langsung tidak mampu
menunjukkan kos komponen dan variasi produk atau dengan kata lain ada
distorsi kos. Riset pasar mungkin menunjukkan bahwa konsumen menyukai
variasi dalam suatu produk. Dalam keadaan seperti ini, produsen dapat
memproduksi 1juta unit steering column yang sejenis atau memproduksi 4
jenis dalam jumlah @100.000, 10.000 untuk setiap 30 steering column yang
lain dan 1000 untuk 300 steering column yang lain dengan kos yang sama.
Tapi membuat 334 steering column dalam produksi batch dari 100 s.d.
10.000 dan mendesain serta mendukung 334 steering column menjadi lebih
mahal daripada memproduksi 5 ata lebih steering column yang berbeda.
Sistem pembebanan kos tradisional akan melaporkan bahwa biaya produksi
(tenaga kerja dan bahan baku) untuk 1juta steering column akan sama baik
itu 4 variasi, 10 variasi atau 100 variasi. Jadi model dan komponen
proliferasi hamper tidak mungkin tidak mungkin untuk berhenti ketika
costing produk perusahan menggunakan system tradisional.

b) Untuk memahami kos dari produk yang bervariasi, system costing yang baru
harus mengidentifikasi kos untuk memperkenalkan opsi dan variasi yang
baru. Sistem kos akan menunjukkan kos set-up atau mengganti ke variasi
yang baru, yang tidak bergantung pada jumlah unit yang diproduksi. Selain
itu, system ini juga menunjukkan kos mendesain dan mendukung setiap
variasi baru yang tidak bergantung pada jumlah unit yang diproduksi.
Dengan pemahaman yang lebih baik pada kos sumberdaya, manajer dan
manajer marketing dapat membuat keputusan apakah kos yang tinggi untuk
memperkenalkan produk baru akan ditutup dengan penjualan yang lebih
banyak atau dengan margin yang lebih besar.

5-33
Abdul Rosyid Nur Wahidin
14/363172/EK/19810

Eksekutif Cott dapat menggunakan variasi system ABC. Langkah pertama


adalah menganalisis biaya produksi. Cott, sebagai perushaan yang masih
berkembang akan melakukan produksi awal dengan memproduksi produk
yang regular beredar dipasar dengan jumlah yang relative besar, dengan
variasi yang sedikit. Dalam kondisi lingkungan yang seperti ini, system
kosting yang cocok adalah system kostin tradisional. Tapi, jika retailer ingin
bekerja sama dengan cott sebagai label privat individu penyedia beverage,
mereka bisa meminta cott untuk menyediakan variasi jenis minuman cola,
packing yang khusus dan bisa meminta produk komplemen lainnya. Ketika
Cott akan memenuhi permintaan variasi yang lebih banyak, cott akan
melakukan aktivitas yang lebih banyak, merancang jadwal produksi,
membeli lebih banyak bahan baku, melakukan packaging produk,
melakukan setup proses produksi dan melakukan aktivitas control kualitas.
Yang kedua, ketika mengkustomisasi produk dan jasanya yang ditawarkan
kepada retail individu. Untuk setiap retailer , perusahaan cott dapat
menawarkan produk yang unik, yang sesuai dengan permintaan konsumen,
mendesain label beverage secara spesifik untuk konsumen dan membantu
merancang strategi untuk pemasaran dan promosi. Akibatnya, cott akan
mempunyai tambahan biaya untuk konsumen secara spesifik. Coot dapat
membuat analisis profitablitas untuk masing masing konsumen secara
spesifik dengan membandingkan revenue dan expense masing masing
konsumen. Model individual ABC yang mengukur profitabilitas konsumen
dapat memprediksi volume dan percampuran kombinasi bisnis yang
dibutuhkan untuk mencapai periode payback yang terkait dengan besarnya
biaya investasi awal. Setelah itu, cott dapat mengevaluasi apakah profit
margin yang akan dihasilkan akan mampu meng-cover biaya investasi awal
yang cukup besar. Untuk yang ketiga adalah terkait dengan strategi
pemasaran cott. Cott dapat meyakinkan konsumennya bahwa produk cott
merupakan produk yang mudah dijual / profitable product, produk cott
mungkin akan ebih profitable dibandingkan produk yang sudah berskala
internasional. Cott dapat mengembangkan system/model profitabilitas
kepada konsumennya (retailer). Dalam pandangan retailer (konsumen) profit
akan diukur dengan gross margin dikurangi dengan biaya retail ( pengiriman
dari gudang ke retail, biaya penyimpanan dan biaya lainnya). Oleh karena itu
walaupun cott mengirimkan produknya kegudang yang menyebabkan
kosnya akan sedikti lebih besar dibandinkan dengan kos merek nasional, cott
dapat menawarkan keunggulannya sebagai produk yang lebih kompetitif dan
lebih profitable dibandingkan dengan produk merek nasional.

Anda mungkin juga menyukai