Materi IPA SMK Kelas XI Semester II
Materi IPA SMK Kelas XI Semester II
PENGOLAHAN LIMBAH
Tujuan Pengolahan sampah :
1. Mengubah sampah menjadi materi yang lebih memiliki nilai ekonomis.
2. Mengurangi dampak terhadap kesehatan, lingkungan dan keindahan.
3. Memulihkan sumber daya alam.
3. Pembuatan Biogas
Biogas adalah gas gas yang dapat digunakan untuk bahan bakar yang berasal dari pembusukan bahan organik
dengan cara anaerob (tanpa oksigen) dan dibantu oleh mikroorganisme.
4. Pirolisis
Pirolisis adalah pengolahan limbah dengan proses dekomposisi kimia.
5. Bioremediasi
Bioremediasi adalah suatu teknologi alternatif dan inovatif dalam pengelolaan limbah bertujuan untuk memulihkan
keadaan tanah dengan biaya yang murah dan cara yang aman dengan mengunakan mikroorganisme.
Tujuan Bioremediasi untuk memecah dan mendegradasi zat pencemar menjadi bahan tidak beracun.
6. Limbah organik dapat diubah menjadi bahan bangunan seperti dijepang dan dijerman.
7. Digunakan seabagi penyubur kolam ikan.
SAMPAH ANORGANIK
Pengelolaan sampah anorganik dibedakan menjadi :
1. Sampah yang masih bisa dipakai lagi tanpa pengolahan.
2. Didaur ulang.
3. Tidak bisa digunakan.
Cara yang dilakuakn untuk sampah yang tidak bisa di daur ulang antara lain:
1. Penimbunan
Penimbunan dengan maksud untuk menutupi rawa, jurang dan lekukan tanah di permukaan tanah atau laut. Cara ini
sangat rawan polusi, jadi harus di tinjau kembali.
Kekurangan dari sistem penimbunan:
Lahan menjadi tidak produktif lagi.
Cairan hasil pembusukan mencemari sumber air.
Sungai dan pipa pipa air tercemar oleh polutan sampah.
Penyumabtan badan air.
Tempat yang menarik bagi hewan (tikus, anjing, kucing, dll)
Sumber dan perkembangbiakan penyakit.
Gas yang dihasilakn bisa meledak.
Menimbulakan dampak terhadap kesehatan dan sosila masyarakat.
2. Pengisian tanah kesehatan (sanitary landfill)
Hal yang perlu di perhatikan dari sanitary landfill adalah :
Warisan bagi generasi mendatang.
Memerlukan laha luas.
Pemilihan lahan agar tidak mencemari lingkungan.
Pemantauan terus menerus.
Drainase dan pembuangan gas harus dipersiapkan.
3. Pembakaran
Sampah padat di bakar dalm insinerator. Pembakaran adakah cara yang paling efektif untuk pengolahan sampah
karena dapat menurukan volume sampah hingga 70 %.
Kelebihan Pembakaran :
Lahan yang diguanakan relatif sedikit.
Dapat dibangun di lokasi industri.
Hasil pembakaran bersifat stabil dan anorganik.
Gas hasil pembakaran sebagai alternatif energi.
Kekurangannya :
Membutuhkan tenaga terampil.
Membutuhkan dana/ biaya yang besar untuk pemeliharaan dan perbaikan.
Investasi memerlukan modal yang besar.
Menimbulkan pencemaran udara.
4. Pemadatan
Sampah dapat dilakukan pemdatan dengan tujuan mengurangi volume sampah dan memudahkan dalam
pengangkutan serta penimbunan . biaya operasional pemadatan sampah ini mahal.
Kekurangan daur ulang adalah memerlukan investasi yang mahal jika dilakukan secara mekanis, tidak semua
bahan dapat di daur ulang,membahayakan kesehatan bagi pelaksana daur ulang jika dilakukan secara konvensional.
d. Desinfeksi (Desinfection)
Mekanisme desinfeksi dapat secara kimia, dengan menambahkan senyawa atau zat tertentu, atau dengan perlakuan
fisika.
Hal yang perlu di perhatikan, untuk menentukan senyawa / zat untuk membunuh mikroorganisme
1. Daya racun zat
2. Waktu kontak yang diperlukan
3. Efektivitas zat
4. Kadar dosis yang diguankan
5. Tidak boleh bersifat racun terhadap manusia dan hewan (toksik)
6. Tahan terhadap air
7. Biaya murah
Proses di lakukan setelah pengolahan limbah selesai, sebelum di buang ke lingkungan.
e. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Pengolahan lumpur dilakukan dengan cara diurai atau dicerna secara anaerob (anaerob digestion)
Penyalura alternatif yaitu di buang ke laut atau di buang ke lahan pembungan (landfill), di jadikan pupuk kompos, di
bakar atau di jadikan kerajinan tangan dari tanah lait
Tujuan : untuk mengolah lumpur dengan cara di urai.
LIMBAH GAS
Gas merupakan polutan yang sangat sulit diatasi .
PENGOLAHANNYA
a. Pengendalian sumber tercemar
Dibagi menjadi dua :
1) Penangulangan emisi senyawa pencemar
a) Dilakukan dengan pemasangan alat catalytic conventer pada senyawa pencemar : CO dan HxCy (Hidrokarbon)
Tujuan : untuk penyempurnaan pembakaran.
b) Dilakukan dengan penurunan suhu pada senyawa pencemar : NO2
2) Penangulanagn emisi debu
a) Pemisah brown
Cara kerja : berdasarkan gerakan partikel debu yang acak (gerak brown)
Memisahkan debu berukuran : 0,01 0,05 mikron.
b) Penampisan (filter bag)
Cara kerja : memisahkan debu yang mengandung minyak higroskopis
Memisahkan debu berukuran : 0,1 mikron
c) Pengendapan elektrostatik
Cara kerja : mengunakan tegangan tinggi pada aliran gas yang rendah, mengendapkan debu dengan getaran dan
mendapatkan debu yang kering
Memisahkan debu berukuran : 0,2 0,5 mikron.
d) Pegumpul sentrifugal
Cara kerja : menggunakan gerak sentrifugal
Memisahkan debu berukuran : > 10 mikron
e) Pemisah inersia
Cara kerja : berdasarkan gaya inersia yang di miliki partikel debu dari gas.
Memisahkan debu berukuran : 5 mikron
f) Pengendapan dengan gravitasi
Cara kerja : mengunakan perbedaan terhadap pengaruh gravitasi antara partikel debu dan gas.
Memisahkan debu berukuran : 40 mikron (paling besar)
LIMBAH B3
Pengolahan dapat dilakukan dengan :
a. On site (teknologi pengolahan setempat)
Dilakukan dengan
1. Bioremediasi : penggunaan bakteri & mikroorganisme lain untuk mendegradisi atau mengurai limbah B3
2. Fitoremediasi : penggunaan tumbuhan untuk mengadsorbsi dan mengakumulasi bahan bahan beracun dari tanah.
b. Off site (melibatkan pihak ke tiga)