Anda di halaman 1dari 7

P R A K T I K U M XVI

Topik : Nilai Kepentingan Kebudayaan (ICS) Tumbuhan


Tujuan : Untuk Mengetahui Pemanfaatan Tumbuhan dan Mengetahui
Nilai Kepentingan Kebudayaan (ICS) Tumbuhan
Hari / Tanggal :
Tempat :

I. ALAT DAN BAHAN


1. Pedoman Penilaian Etnobotani
2. Jenis tumbuhan yang ditemukan

II. CARA KERJA

1. Pemilihan responden kunci yang dapat mewakili dan memahami tentang


permanfaatan tumbuhan misalnya, kepala dusun, tokoh adat, ahli pengobatan
tradisional, dan masyarakat umum yang dinilai mampunyai pengetahuan yang
cukup tentang pemanfaan tumbuhan
2. Mencari informasi tentang nama lokal tumbuhan, dan kegunaan dari tumbuhan
kepada masyarakat sekitar dengan metode wawancara secara langsung
3. Menghitung nilai kepentingan kebudayaan (ICS) berdasarkan kriteria penilaian
etnobotani

Untuk menghitung Nilai Kepentingan Kebudayaan (ICS) dilakukan dengan


menggunakan rumus yang dikembangkan oleh cunningham, 2003 sebagai berikut:
n
ICS =  (q1x i1 x e1)n1 . . . + (q1 x i1 x e1)n2 ... + (q1 x i1 x e1)nn
i=1
keterangan :
n = nilai kegunaan suatu jenis tumbuhan terakhir
q = nilai kualitas, yaitu dengan memberikan nilai kualitas kegunaan suatu jenis
tumbuhan
pemberian nilai

5 = untuk bahan makanan utama

4 = makanan tambahan dan bahan utama

3 = makanan lainnya + bahan sekunder dan bahan obat tradisional

2 = bahan untuk ritual, mitos dan rekreasi

1 = hanya diketahui kegunaannya saja

i = nilai intensitas,yaitu menggambarkan intensitas kegunaan dari jenis

tumbuhan berguna.

dengan pemberian nilai :

5 = sangat tinggi nilai intensitas penggunaannya

4 = secara moderat intensitas penggunaannya tinggi,

3 = intensitas penggunaannya sedang

2 = intensitas penggunaannya rendah

1 = nilai penggunaannya sedikit

e = nilai ekslusivitas atau tingkat kesukaan

dengan pemberian nilai

2 = paling disukai dan merupakan pilihan utama dan tidak ada duanya

1 = terdapat beberapa jenis yang ada kemungkinan menjadi pilihan

0,5 = sumber sekunder atau merupakan bahan yang sifatnya sekunder

(Rahayu, dkk, 2012)

III. Teori Dasar


Hunn (1982) menyatakan bahwa nilai kepentingan budaya suatu spesies

tumbuhan dapat didefinisikan sebagai nilai dari peran yang dimainkan dalam budaya

tertentu. Hal ini sebenarnya memiliki kesamaan arti dengan kegunaan tumbuhan

apabila kegunaan diinterpretasikan dalam konteksnya yang paling luas dan umum.

Konsep utilitas dapat diperluas untuk memasukkan non penggunaan spesifik suatu

tumbuhan, seperti untuk jimat juga dimasukkan sebagai kegunaan dalam pemahaman

yang luas, sebagaimana halnya dengan peran mitos tumbuhan (Kartikawati, 2004).

Masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana pemanfaatan dari suatu

tumbuhan, seperti halnya tumbuhan herba, tumbuhan bunga hias, atau bahkan pohon-

pohon, untuk itu diperlukan ilmu yang khusus untuk memepelajari tentang bagaimana

memanfaatkan tumbuhan yang ada di sekitar kita.

Etnobotani merupakan cabang ilmu yang mendalami hubungan budaya manusia

dan alam nabati disekitarnya. Dalam hal ini lebih diutamakan pada persepsi dan

konsepsi budaya kelompok masyarakat,yang dipelajari adalah sistem pengetahuan

anggotanya dalam menghadapi lingkup hidupnya (Khodir, 2009). Turner 1988

menyatakan bahwa untuk mengukur atau mengevaluasi nilai budaya harus

mempertimbangkan nilai kualitas, intensitas dan eksklusitas. Ilmu ini dikembangkan

oleh turner untuk mengukur informasi subyektif sehingga dapat dianalisis. lebih lanjut,

keragaman individu dalam persepsi mengenai nilai budaya suatu tumbuhan harus

dipertimbangkan pula. Studi etnobotani kuantitatif difokuskan pada pengamatan dan

analisis Indek Nilai Kepentingan Budaya (Index of Cultural Significance/ICS) setiap

jenis tumbuhan berguna bagi masyarakat lokal (Khodir, 2009)

IV. HASIL PENGAMATAN


Nama tumbuhan/nama lokal :

No. Bagian Penilaian Etnobotani


tumbuhan Q (Nilai I (intensitas E(tingkat
yang kualitas pengguna) kesukaan) Nilai Jmlh
digunakan kegunaan)

1.
2.

3. Total nilai ICS

V. ANALISIS DATA

VI. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Hunn. 1982. The utilitarian factor in folk biological classification. American


Anthropologist

Kartikawati SM. 2004. Pemanfaatan Sumberdaya Tumbuhan oleh Masyarakat Dayak


Meratus di Kawasan Hutan Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai
Tengah. Bogor: Bogor Agricultural University.

Khodir Amir, 2009. Keanekaragaman dan Biosprospek Jenis Tanaman Dalam Sistem
Kebun Talun di Kesepuhan Ciptagelar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok,
Sukabumi, Jawa Barat. Sekolah Pasca Sarjana Pertanian Bogor.

Turner, N.J. 1988. The Importance Of a Rose: Evaluating The Cultural Significance
of Plants in Thompson and Lilooet Interior Salish. Journal Of American
Antropology.

PEDOMAN PENILAIAN ETNOBOTANI

Tebel 1. Nilai kualitas kegunaan suatu jenis tumbuhan menurut kategori etnobotani
No Deskripsi Kegunaan Nilai
Guna
Makanan Utama
1 Makanan pokok 5
Bahan pangan tumbuhan (secondary foods) 4
2 Umbi-umbian 4
3 Bahan makanan berupa batang, daun, pucuk daun, bunga, kecambah 4
4 Bahan makanan berupa buah-buahan, biji-bijian 4
5 Bahan makanan berupa tunas, pucuk tumbuhan, dan bagian lainya 4
6 Bahan makanan berupa jamur yang tidak beracun 4
7 Bahan makanan yang hanya dimanfaatkan pada saat paceklik, kekurangan
4
makanan
8 Bahan minuman 4
Bahan pangan lain yang digunakan
9 Menambah rasa, aroma, bumbu-bumbuan dan penambahan rasa lainya 3
10 Bahan pangan suplemen sebagai campuran bentuk menu makanan,
pembungkus bahan pangan dan bahan lainya yang digunakan dalam persiapan 3
pembuatan bahan pangan
11 Bahan rokok 3
12 Pakan ternak dan makanan hewan 3
Bahan materi umum
13 Kayu bahan bangunan, bahan wadah 4
14 Kayu bahan bakar 4
15 Bahan serat, bahan pakaian, dan bahan kerajinan atau teknologi tradisional 4
16 Kulit kayu sebagai wadah dan konstruksi 4
Bahan Materi Sekunder
17 Penghasil bahan berguuna untuk perawatan 3
18 Bahan pewarna, tato, dekorasi dan kosmetika 3
19 Bahan deodorant, bahan pembersih 3
20 Bahan perekat, tali, bahan tahan air 3
21 Bahan sebagai alas, bahan tikar, bahan pengelap, bahan pembalut 3
22 Bahan campuran berbagai bahan yang berguna 3
Bahan Obat
23 Tonikum, obat-obatan yang menyegarkan, merangsang 3
24 Purgative, lakatif, ematik 3
25 Bahan obat untuk demam, batuk, TBC, influenza 3
26 Bahan pemebersih luka, luka bakar 3
27 Bahan obat arthristik, rhematik, sakit sendi, lumpuh atau paratis 3
28 Obat penyakit saluran kencing 3
29 Obat penyakit dalam 3
30 Obat infeksi mata 3
31 Obat untuk wanita, obestrik, Obat untuk wanita, obestrik,
3
ginekologi/reproduksi
32 Obat khusus untuk anak-anak 3
33 Obat kanker 3
34 Obat penyakit hati, sistem sirkulasi, tekanan darah 3
35 Obat anti iritasi 3
36 Analgenik atau anasthetik 3
37 Obat anti racun 3
38 Obat sakit perut/masalah pencernaan, disentri 3
39 Obat untuk anthrodisik 3
40 Obat infeksi telinga 3
41 Obat demam, malaria 3
42 Obat sakit gigi 3
43 Obat untuk penyakit hewan 3
44 Obat infeksi kulit dan perawatan kulit 3
45 Medicine miscellaneous or unspecified 3
Ritual atau spiritual
46 Ritual kelahiran 2
47 Ritual inisiasi 2
48 Ritual kematian, keberanian, kepahlawanan, dalam perang antar suku 2
49 Ritual pengobatan 2
50 Ritual perburuan, pemancingan dan kegiatan pertanian 2
51 Bahan pangan utama untuk ritual 2
52 Jenis yang secara spesifik ditabukan atau hanya digunakan untuk ritual
2
adat/penyembuhan
53 Sebagai jimat, tanda cinta kasih (simbol), permanan, bahan ritual penolak
2
hujan dll

Mitologi
54 Jenis tumbuhan berperan dalam supranatural atau mitos 2
55 Jenis tumbuhan berperan dalam supranatural atau mitos yang bersifat magis
2
dan religus
56 Jenis tumbuhan berperan secara alami dalam mitos-mitos atau sejarah 2
57 Keperluan totem, symbol dansa 2
58 Mithik atau secara tradisional berasosiasi dengan hewan 2
59 Bahan campuran 2
60 Untuk kesenangan, indikator lingkungan, nama seseorang desa dll 2
61 Tumbuhan yang berharga atau memiliki nilai 2
62 Tumbuhan yang secara spesifik tidak diketahui kegunaanya tetapi mempunyai
gambaran yang indah atau mempunyai kemiripan dengan jenis tumbuhan 2
yang lainya.
63 Tumbuhan yang memiliki nilai tetapi tidak digunakan secara khusus atau
adakalanya sangat khusus atau mempunyai perkecualian.
1
Tumbuhan tidak berharga atau tidak bernilai atau diketahui gunanya oleh
siapapun

Tabel 2. Kategori yang menggambarkan tentang intensitas penggunaan (intensity of


use) jenis tumbuhan berguna

No. Deskripsi Nilai


1 Sangat tinggi intensitas penggunanya, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari digunakan secara regular hampir setiap 5
hari dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
2 Intensitas penggunaanya tinggi, meliputi jenis-jenis tumbuhan yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari digunakan secara regular harian, musiman, atau 4
dalam waktu berkala
3 Intensitas sedang, penggunaan jenis-jenis tumbuhan secara regular tetapi dalam
waktu-waktu tertentu misalnya pemanfaatan yang bersifat musiman. Biasanya
3
jenis-jenis ini diramu, diekstrak, atau bilahasilnya berlebih bisa
diperjualbelikan
4 Intensitas penggunaanya rendah, meliputi jenis-jenis yang jarang digunakan
2
dan tidak mempunyai pengaruh pada kehidupan sehari-hari masyarakat
5 Sangat jarang intensitas penggunaannya, meliputi jenis-jenis tumbuhan yang
1
sangat minimal atau sangat jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari

Tabel 3. Kategori yang menggambarkan tentang tingkat ekslusivitas atau tingkat


kesukaan
No. Deskripsi Nilai
1 Paling disukai dan merupakan pilihan utama dan merupakan jenis tumbuhan yang
menjadi komponen utama dan sangat berperan dalam kulturnya. Jenis-jenis yang 2
mempunyai nilai guna tidak tergantikan oleh jenis lain
2 Meliputi jenis-jenis tumbuhan yang berguna yang disukai tetapi terdapat jenis-
1
jenis lain apabila jenis tersebut tidak ada
3 Meliputi jenis-jenis tumbuhan berguna yang hanya sebagai sumber daya
0,5
sekunder, eksklusifnya atau nilai kesukaanya rendah

Anda mungkin juga menyukai