Anda di halaman 1dari 2

Tokoh Penting Dalam

Perjuangan PROKLAMASI Kemerdekaan Indonesia

Chaerul Saleh

Latar Belakang : Chaerul Saleh seorang putra Minangkabau yang lahir dari pasangan
Achmad Saleh dan Zubaidah binti Ahmad Marzuki. Ayahnya adalah seorang dokter yang
sempat menjadi calon anggota Volksraad. Pada usia dua tahun, orang tuanya bercerai dan ia
dibawa pulang oleh ibunya ke Lubuk Jantan, Lintau, Tanah Datar. Di usia empat tahun,
ayahnya membawa Chaerul ke Medan dan menyekolahkannya disana. Setelah ayahnya
berpindah tugas, ia bersekolah di Europeesche Lagere School, Bukittinggi. Lulus dari ELS ia
pindah ke Hogereburgerschool (HBS) di Medan.

Ketika sekolah di Medan ia sering pulang ke Bukittinggi. Dan disinilah ia bertemu dengan
Yohana Siti Menara Saidah, putri Lanjumin Dt. Tumangguang yang kelak menjadi istrinya.
Karena dialah Chaerul pindah sekolah ke Batavia. Di Batavia dia bersekolah di Koning
Willemdrie atau HBS 5 tahun di Jalan Salemba.[2] Kemudian dia melanjutkan pendidikannya
di Fakultas Hukum, Jakarta (1937-1942).
Peran : Chaerul Saleh menculik soekarno dan Hatta dalam Peristiwa Rengasdengklok.
Mereka menuntut agar kedua tokoh ini segera membacakan proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Pada tahun 1946, Chaerul bergabung dengan Persatuan Perjuangan pimpinan Tan
Malaka. Kelompok ini menuntut kemerdekaan 100% dan berdiri sebagai pihak oposisi
pemerintah. Oleh karenanya pada tanggal 17 Maret 1946, beberapa tokoh kelompok ini
ditangkap termasuk diantaranya Chaerul. Pada tanggal 6 Juli 1948, Tan Malaka mendirikan
Gerakan Rakyat Revolusioner dan menunjuk Chaerul Saleh sebagai sekretaris pergerakan.

Anda mungkin juga menyukai