Halaman Judul.......................................................................................................1
Peta Konsep...........................................................................................................3
Pembahasan...........................................................................................................4
A. Laporan Laba Rugi.........................................................................................4
1. Kegunaan Laporan Laba Rugi........................................................................4
2. Keterbatasan Laporan Laba Rugi...................................................................5
3. Kualiatas Laba................................................................................................6
B. Format Laporan Laba Rugi............................................................................6
1. Unsur-Unsur Laporan Laba Rugi...................................................................6
2. Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung............................................................8
3. Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Landsung.................................................9
4. Laporan Laba Rugi Ringkas...........................................................................11
C. Pelaporan Pos-Pos Tidak Biasa......................................................................12
1. Operasi Yang Dihentikan................................................................................12
2. Pos-Pos Luar Biasa.........................................................................................12
3. Keuntungan Dan Kerugian Tidak Biasa.........................................................13
4. Perubahan Prinsip Akuntansi..........................................................................14
5. Perubahan Estimasi........................................................................................14
6. Koreksi Kesalahan..........................................................................................15
D. Masalah Pelaporan Khusus............................................................................16
1. Laba Per Lembar Saham................................................................................16
2. Laporan Laba Ditahan....................................................................................16
3. Laporan Komprehensif...................................................................................17
Kesimpulan............................................................................................................20
Daftar Pustaka.......................................................................................................21
Lampiran................................................................................................................22
1
PETA KONSEP
Mengevaluasi
kinerja
Memberikan
Kegunaan Laporan dasar
Laba Rugi mengevaluasi
Kualiatas Laba
Pendapatan
(Income)
Unsur-unsur Laporan
Laba Rugi
beban-beban
(Expenses)
Laporan Laba Rugi
Format Laporan Bentuk Langsung
Laba Rugi
Laporan Laba Rugi
Bentuk Tidak
Landsung
Laporan Laba-rugi Dan Laporan Laba Rugi
Informasi Yang Ringkas
Berhubungan
Operasi Yang
Dihentikan
Keuntungan Dan
Pelaporan Pos- Kerugian Tidak Biasa
pos Tidak
Biasa Perubahan Prinsip
Akuntansi
Perubahan Estimasi
Koreksi Kesalahan
2
PEMBAHASAN
A. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi atau yang biasa dikenal dengan income statements
atau statement of earnings, merupakan suatu laporan yang dapat mengukur
tingkat keberhasilan operasi perusahaan dalam periode kurun waktu tertentu.
Komunitas bisnis dan investasi memanfaatkan laporan laba rugi dalam
penentuan baik profitabilitas, nilai investasi, maupun kelayakan kredit.
Laporan ini merupakan penyedia informasi yang kemudian diperlukan para
investor muapun oleh kreditor dalam membantu menentukan prediksi baik
jumlah, penetapan waktu, maupun ketidakpastian arus kas di masa yang akan
datang.
3
b. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja di masa depan.
Informasi keuangan perusahaan di masa lalu dapat dijadikan dasar
dalam melaukan prediksi kinerja dari perusahaan tersebut di masa
depan. Meskipun prediksi tersebut bisa juga mengalami kesalahan.
4
c. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan
Di dalam akuntansi, banyak terdapat estimasi sehingga laba yang ada
lebih bersifat relatif. Sebagai contoh, perusahaan D mengestimasikan
aktivanya dengan masa manfaat 20 tahun, sedangkan perusahaan E
mengestimasikan jenis aktiva yang sama dengan masa manfaat 25
tahun.
3. Kualitas Laba
Perusahaan mencoba memenuhi atau mengungguli ekspetasi wall
street agar harga saham mereka dan nilai opsi saham manajemen
meningkat. Dengan kata lain, perusahaan memiliki dorongan untuk
mengelola laba guna memenuhi target laba untuk membuat laba terlihat
kurang berisiko
SEC telah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa motivasi untuk
memenuhi target laba bisa membuat perusahaan mengabaikan praktek
bisnis yang baik. Akibatnya, kualitas laba dan kualitas pelaporan keuangan
menjadi menurun. Karenanya SEC mulai mengambil tindakan tegas untuk
mencegah adanya praktek pengelolaan laba. Pengelolaan laba adalah
(earnings management) adalah perencanaan waktu dan pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba.
Pendapatan (Income)
Peningkatan keuntungan ekonomi selama periode akuntansi
dalam bentuk peningkatan aktiva atau penurunan utang sehingga
terjadi peningkatan modal, selain berhubungan dengan kontribusi dari
pemegang saham.
Definisi dari pendapatan terdiri dari pendapatan dan
keuntungan. Pendapatan terbentuk dari aktivitas sehari-hari dari
sebuah perusahaan dan akibat beberapa bentuk, seperti penjualan,
honor, bunga, dividen, dan sewa. Keuntungan terdiri dari keuntungan
5
dari penjualan aktiva jangka panjang dan keuntungan tak terduga atas
penjualan sekuritas.
Beban-beban (Expenses)
Penurunan keuntungan ekonomi selama periode akuntansi
dalam bentuk penurunan atau pelepasan aktiva atau peningkatan utang
sehingga terjadi penurunan modal, selain berhubungan dengan
kontribusi dari pemegang saham.
Definisi beban terdiri dari beban dan kerugian. Beban
umumnya terbentuk dari aktivitas sehari-hari perusahaan dan beberapa
bentuk, seperti Harga Pokok Penjualan, depresiasi, sewa, gaji dan
upah, serta pajak. Kerugian terdiri dari perubahan restruksuritasi dan
kerugian tak terduga atas penjualan sekuritas.
c. Laba Kotor
Pendapatan dikurangi Harga Pokok Penjualan.
d. Beban Penjualan
Melaporkan beban biaya dari usaha perusahaan dalam melakukan
penjualan.
e. Biaya Administrasi
Melaporkan beban dari administrasi umum perusahaan.
f. Pendapatan dan Beban Lain-lain
Transaksi lain yang tidak termasuk pendapatan dan biaya yang
terkait langsung dengan operasional maupun administrasi
perusahaan.
g. Laba Operasional
Laba perusahaan yang diperoleh dari kegiatan operasional
perusahaan.
h. Biaya Pendanaan
Bagian yang dipisahkan yang mengindentifikasi biaya pendanaan
perusahaan, selanjutnya berupa biaya bunga.
6
i. Laba Sebelum Pajak
Pendapatan total sebelum dikenai pajak.
j. Pajak Penghasilan
Melaporkan biaya pajak yang harus dibayar oleh perusahaan
k. Laba Bersih
Laba yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan pajak.
l. Laba per Lembar Saham
Nilai keuntungan yang diperoleh perusahaan per lembar saham
yang dikeluarkan.
7
diperoleh melalui aktivitas sekunder atau nonperasi perusahaan, dan
klasifikasi beban menurut fungsi, seperti perdagangan atau
manufaktur, penjualan, dan administrasi. Laporan ini memisahkan
transaksi operasi dari transaksi operasi dari transaksi nonoperasi, serta
menandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang
berhubungan. Format bertahap menampilkan berbagai komponen laba
yang digunakan untuk menghitung rasio yang akan dipakai dalam
menilai kinerja perusahaan.
8
Contoh laporan laba rugi bentuk tidak langsung:
9
4. Laporan Laba Rugi Ringkas
Dalam laporan laba rugi ringkas ini, tidak mungkin untuk
menyajikan semua rincian beban yang diinginkan dalam satu laporan
laba-rugi yang biasa. Masalah ini dapat dipecahkan dengan hanya
mencantumkan total kelompok beban dalam laporan laba-rugi, dan
menyusun skedul beban tambahan untuk mendukung total-total
tersebut. Dengan format ini, laporan laba rugi itu sendiri dapat
dikurangi menjadi beberapa baris dalam satu lembar kertas.
Contoh laporan laba rugi ringkas:
10
C. Pelaporan Pos-Pos Tidak Biasa
Keuntungan atau kerugian tidak biasa atau pos-pos yang tidak berulang
umumnya ditutup ke Ikhtisar Laba-Rugi dan dicantumkan dalam laporan
laba-rugi. Pos-pos ini diperlakukan dalam laporan laba-rugi sebagai berikut :
1. Operasi yang dihentikan dari komponen bisnis diklasifikasikan sebagai
pos terpisah, setelah operasi berlanjut. Perusahaan melaporkan sebagai
operasi yang dihentikan (dalam kategori yang terpisah pada laporan laba
rugi) untung atau rugi dari penghapusan komponesn dari kegiatan bisnis.
Perusahaan juga melaporkan hasil dari kegiatan operasi sebagai
komponen yang telah atau akan dihapus secara sebagian dari operasi
yang dilanjutkan.
2. Pos Luar Biasa
Penyajian Pos Luar Biasa dalam laporan rugi laba perusahaan
diatur berdasarkan PSAK No. 25 mengenai Laba atau Rugi Bersih untuk
Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan
Akuntansi Paragraf 10-14.
Sebenarnya semua unsur pendapatan dan beban yang tercakup
dalam perhitungan rugi laba bersih untuk periode tertentu timbul dari
aktivitas normal perusahaan tersebut. Karenanya, jarang sekali suatu
kejadian atau transaksi menimbulkan pos luar biasa
11
a. Bersifat tidak normal(unusual nature) ialah kejadian atau transaksi
yang bersangkutan memiliki tingkat abnormalitas yang tinggi dan
tidak mempunyai hubungan dengan kegiatan normal perusahaan
b. Tidak sering terjadi(infrequensy of occurrence) ialah kejadian atau
transaksi yang bersangkutan tidak sering terjadi dalam kegiatan
normal perusahaan.
12
Perubahan prinsip akuntansi seringkali terjadi dalam prakteknya,
karena kejadian atau kondisi pening pada tanggal pelaporan mungkin
masih diperdebatkan atau bersifat tidak pasti. Karena itu, salah satu jenis
perubahan akuntansi terjadi ketika sutau prinsip dasar akuntansi yang
digunakan berbeda dengan yang digunakan pada periode sebelumnya.
Perubahan prinsip akuntansi tersebut mencakup perubahan metode
persentase penyelesaian menjadi metode selesainya kontrak.
Sebuah entitas mengakui perubahan-perubahan prinsip akuntansi
tersebut dengan melakukan penyesuaian retrospektif terhadap laporan
keuangan. Penyesuaian ini dilakukan dengan membuat laporan keuangan
tahun-tahun sebelumnya konsisten dengan menggunakan prinsip yang
baru diadopsi. Perusahaan harus mencatat pengaruh kumulatif dari
perubahan periode yang lalu tersebut sebagai penyesuaian terhadap laba
ditahan pada awal tahun.
5. Perubahan estimasi
Estimasi selalu melekat dalam proses akuntansi, seperti estimasi
umur manfaat dan nilai sisa aktiva yang dapat disusutkan, piutang tak
tertagih, keuasangan persediaan, dan jumlah periode yang diharapkan
atas manfaat dari pengeluaran tertentu. Karena berlalunya waktu,
perubahan kondisi atau informasi baru yang diperoleh, estimasi dapat
diubah. Perubahan estimasi diakui dalam periode terjadinya perubahan
tersebut serta periode di masa depan jika perubahan itu mempengaruhi
kedua-duanya. Perubahan estimasi ini tidak disesuaikan secara
retrospektif, tetapi dikompensasi ke tahun sebelumnya untuk
menyesuaikan periode yang telah lalu. Perubahan estimasi ini tidak
dipandang sebagai sebuah kesalahan.
13
6. Koreksi kesalahan
Kesalahan yang umumnya terjadi adalah akibat kesalahan dalam
mengaplikasikan prinsip akuntansi, kesalahan matematis, dan kesalahan
dalam menggunakan fakta-fakta yang terjadi pada waktu laporan
keuangan disajikan. Pada tahun belakangan ini banyak perusahaan yang
telah mengoreksi kesalahan dalam pelaporan keuangan. Kesalahan yang
paling umum adalah terkait dengan pelaporan pendapatan yang tidak
tepat, akuntansi untuk opsi saham, penyisihan piutang, persediaan,
restrukturisasi, dan kerugian kontijensi.
Perusahaan harus mengoreksi kesalahan tersebut dengan membuat
ayat jurnal koreksi yang benar pada akun yang bersangkutan dan
melaporkan koreksi tersebut pada laporan keuangan. Koreksi kesalahan
diperlakukan sebagai penyesuaian periode sebelumnya yang serupa
dengan perubahan prinsip dasar akuntansi. Perusahaan harus mencatat
koreksi kesalahan pada saat terjadinya kesalahan tersebut atau pada tahun
berjalan. Perusahaan tersebut juga harus melaporkan kesalahan dalam
laporan keuangan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba ditahan. Jika
perusahaan membuat laporan keuangan komparatif, perusahaan tersebut
harus menyatakan kembali laporan sebelumnya untuk mengetahui
dampak yang ditimbulkan dari kesalahan tersebut.
14
D. Masalah Pelaporan Khusus
1. Laba per lembar saham
Laba per lembar saham merupakan pendapatan perusahaan yang
dibagikan kepada para pemegang saham. Perhitungan laba per saham
biasanya bersifat langsung, dengan rumus laba bersih dikurangi dividen
untuk para pemegang saham preferen dibagi dengan rata-rata tertimbang
saham biasa yang beredar.
15
Contoh Laporan Laba ditahan:
16
memperhatikan format yang digunakan, laba bersih harus ditambahkan
ke laba komprehensif lainnya untuk mendapatkan laba komprehensif.
Informasi tentang laba per saham yang berhubungan dengan laba
komprehensif tidak perlu diungkapkan.
1. Laporan Laba Rugi Kedua. Pelaporan laba komprehensif dalam
laporan yang terpisah mengindikasikan bahwa keuntungan dan
kerugian yang diidentifikasikan sebagai laba komprehensif lainnya
memiliki status yang sama dengan keuntungan dan kerugian
tradisional. Hubungan antara laporan laba-rugi tradisional dengan
laporan laba-rugi komprehensif terlihat jelas karena laba bersih
merupakan titik awal dalam laporan laba-rugi komprehensif.
2. Laporan Gabungan Laba Komprehensif. Dalam pendekatan ini,
laba bersih tradisional adalah subtotal, sementara total laba
komprehensif ditunjukkan sebagai total akhir. Laporan gabungan ini
memiliki keunggulan karena tidak perlu membuat laporan keuangan
baru. Akan tetapi, menyembunyikan laba bersih sebagai subtotal
dalam laporan merupakan salah satu kelemahannya.
3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham. Pendekatan yang ketiga
adalah melaporkan pos-pos laba komprehensif lainnya dalam laporan
ekuitas pemegang saham (statement of stockholders equity) (atau
sering disebut laporan perubahan ekuitas pemegang saham). Laporan
ini melaporkan perubahan dalam setiap akun ekuitas pemegang
saham dan total ekuitas pemegang saham selama tahun berjalan.
Laporan ekuitas pemegang saham biasanya disajikan dalam format
berkolom (columnar form) untuk setiap akun dan total ekuitas
pemegang saham. Sebagian perusahaan menggunakan pendekatan
laporan ekuitas pemegang saham untuk menyajikan informasi yang
berhubungan dengan komponen laba komprehensif lainnya. Banyak
perusahaan telah membuat laporan ekuitas pemegang saham, mereka
menambahkan kolom-kolom baru untuk menampilkan informasi
yang berkaitan dengan laba komprehensif tanpa biaya.
17
KESIMPULAN
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur
pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi)
bersih. Dalam laporan rugi laba ada sejumlah elemen atau istilah yang melekat
secara umum, diantaranya adalah pendapatan, beban, laba dan rugi. Dalam
menyusun laporan laba rugi, dapat disusun dengan tiga format yaitu format bentuk
langsung (single step), format bentuk bertahap (multiple step), dan laporan laba
rugi ringkas. Saat ini lebih banyak perusahaan yang menggunakan format
langsung karena penyajiannya lebih sederhana dan ringkas, sedangkan bentuk
bertahap penyajiannya lebih rumit namun dapat memberikan informasi yang lebih
rinci. Maka dari itu, laporan laba rugi adalah alat untuk mengetahui kemajuan
yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui berapakah hasil bersih atau laba
bersih yang didapat dalam suatu periode.
18
Daftar Pustaka
19
Lampiran
20