Jia 03 01 2006 Proyek - Terminal - Pengembangan - Bandara1 PDF
Jia 03 01 2006 Proyek - Terminal - Pengembangan - Bandara1 PDF
Erna1
Abstract
Hasanuddin Airport in Makassar has an important role as the gate of Eastern Indonesia. Hence, the
airport also represents the region's identity. This vision becomes the design concept of the terminal
extension of Hasanuddin Airport proposal design by PT. Arkonin and PT. Angkasa Pura Schiphol. This
paper discusses the process of designing aesthetical aspect by PT. Arkonin, which is by integrating
traditional culture elements, particularly traditional architecture elements, as the region's identity with
modern elements as the rational functions of the airport. The author also tries to identify the architectural
design method used in the design as metaphor and transformation design methods.
Keywords: metaphor, transformation
Abstrak
Bandara Hasanuddin - Makassar memegang peranan penting sebagai gerbang kawasan timur
Indonesia. Dengan demikian bandara ini juga menjadi penunjuk identitas suatu kawasan. Visi ini menjadi
dasar filosofi perancangan desain proposal Terminal Pengembangan Bandara Hasanuddin - Makassar oleh
PT. Arkonin dan PT. Angkasa Pura Schiphol. Tulisan ini secara khusus membahas proses perancangan aspek
'citra'nya yang dilakukan oleh PT. Arkonin, yaitu dengan memadukan elemen budaya tradisional khususnya
arsitektur tradisional sebagai penunjuk identitas kawasan dengan elemen modern untuk menampung aspek-
aspek rasional. Dari hasil pengamatan, penulis juga mencoba mengkategorikan metode pendekatan
perancangan arsitektur yang digunakan yaitu metode metafora dan transformasi.-
Kata kunci: metafora, transformasi
PENGANTAR
' Asisten Dosen Tidak Tetap Jurusan Arsitektur - FDTP - Universitas Pelita Harapan
Alumni Jurusan Arsitektur - FDTP - Universitas Pelita Harapan
Saat ini proses pembangunam yang merata di seluruh kawasan Indonesia sangat
ditekankan. Proses ini perlu didukung oleh infrastruktur yang memadai. Salah satu jenis
infrastruktur penting yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia adalah transportasi
udara, yang didukung dengan tersedianya bandara yang memadai.
Makassar merupakan ibukota Propinsi Sulawesi Selatan, sekaligus sebagai kota
pusat kawasan Indonesia Timur. Oleh karena itu, salah satu prioritas pemerintah dalam
pengembangan kawasan ini berupa peningkatan kapasitas Bandara Hasanuddin - Makassar
melalui penambahan terminal baru. Bandara Hasanuddin diharapkan dapat menjadi pintu
gerbang kawasan ini. Dengan demikian, Bandara Hasanuddin juga menjadi landmark yang
berperan penting sebagai penunjuk identitas kawasan.
FILOSOFI PERANCANGAN
Filosofi perancangan proyek ini didasarkan pada visi Bandara Hasanuddin sebagai
pintu gerbang kawasan Indonesia Timur. Dengan demikian bandara ini akan menjadi
landmark yang menunjukkan identitas Propinsi Sulawesi Selatan sekaligus kawasan
Indonesia Timur di mata internasional. Untuk itu, ada suatu elemen unik yang hanya
dimiliki kawasan ini yaitu elemen budaya tradisional. Dari filosofi ini, perancangan 'citra'
terminal baru Bandara Hasanuddin - Makassar memadukan elemen budaya tradisional
sebagai identitas kawasan dan elemen modern untuk menampung fungsi-fungsi rasional
terminal bandara.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu melakukan studi terhadap budaya
tradisional. Studi ini dilakukan terhadap budaya tradisional suku Toraja dan suku Bugis,
dua suku yang banyak mendiami wilayah Sulawesi Selatan. Dalam hal ini, studi secara
khusus dilakukan terhadap arsitektur tradisional yaitu rumah adat Tongkonan dari suku
Toraja dan rumah adat Bola Ugi dari suku Bugis. Rumah adat menjadi studi karena dalam
budayanya rumah merupakan pusat organisasi sosial, terutama keluarga. Hal ini sejalan
dengan fungsi bandara sebagai pusat interaksi masyarakat dari berbagai wilayah serta titik
temu transportasi udara dan transportasi darat.
Sang Pencipta
U
Pendewaan
Nenek Moyang B + Kedewaan
S
Nenek Moyang &
Dunia Kemudian
Gambar 3
Aksis orientasi
Dalam budaya suku Toraja, orientasi rumah mempunyai makna alam semesta. Pada
Tongkonan, rumah berorientasi utara - arah yang dihubungkan dengan Sang Pencipta,
Puang Matua dan selatan - arah yang dihubungkan dengan nenek moyang dan dunia
kemudian, Puya. Sedangkan timur dihubungkan dengan kedewaan, Deata, dan barat
dihubungkan dengan nenek moyang yang dalam bentuk didewakan.
Bangunan rumah secara vertikal terbagi tiga bagian, yaitu bagian kepala, bagian
badan, dan bagian kaki. Bangunan rumah berupa rumah panggung, yang ditinggikan dari
tanah. Bagian ini menjadi bagian kaki. Bagian rumah, yang ditinggali, menjadi bagian
badan. Atap yang menjulang menjadi bagian kepala.
Atap - Kepala
Rumah - Badan
Panggung - Kaki
Gambar 4
Konsep vertikal rumah panggung
(Sumber : Beauty Contest Tender Proposal
Terminal Pengembangan Bandara Hasanuddin- Makassar)
Gambar 5
Proses transformasi
bentuk dan massa bangunan
(Sumber : Beauty Contest Tender Proposal
Terminal Pengembangan Bandara Hasanuddin- Makassar)
Gambar 6
Rumah panggung
(Sumber : Beauty Contest Tender Proposal
Terminal Pengembangan Bandara Hasanuddin- Makassar)
Gambar 7
Sketsa tampak landside
(Sumber : Beauty Contest Tender Proposal
Terminal Pengembangan Bandara Hasanuddin- Makassar)
Gambar 8
Atap Bola Ugi + atap Tongkonan + transformasi
(Sumber : Beauty Contest Tender Proposal
Terminal Pengembangan Bandara Hasanuddin- Makassar)
Gambar 9
Atap - sayap pesawat
(Sumber : Beauty Contest Tender Proposal
Terminal Pengembangan Bandara Hasanuddin- Makassar)
TAKE OFF
YLINE LANDING
y**1 ""-^*t.
*n
Gambar 10
Skyline atap
(Sumber : Beauty Contest Tender Proposal
Terminal Pengembangan Bandara Hasanuddin- Makassar)
Gambar 11
Atap terminal eksisting
(Sumber : Arsip PT. Arkonin)
Sesuai dengan aksis dalam budaya suku Toraja dan suku Bugis, bangunan terminal
dapat dibagi menjadi dua aksis. Aksis utara-selatan menghubungkan sisi udara dan sisi
darat terminal. Sedangkan aksis barat-timur merupakan aksis pengembangan terminal
untuk masa mendatang.
UTARA - AIRSIDE
-H:-
BARAT TIMUR
SELATAN - LANDSIDE
Gambar 14
Perencanaan aksis
(Sumber : Beauty Contest Tender Proposal
Terminal Pengembangan Bandara Hasanuddin- Makassar)
Gambar 15
Ornamen tradisional Bugis
(Sumber : Beauty Contest Tender Proposal
Terminal Pengembangan Bandara Hasanuddin- Makassar)
Gambar 17
The Ronchamp Chapel
(Sumber: www.greatbuildings.com)
Gambar 18 Gambar 19
Nagakin Tower Kaleva Church
(Sumber : Poetics of Architecture)
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Dawson, Barry dan Gillow, John, The Traditional Architecture of Indonesia. London:
Thames and Hudson Ltd, 1994.
www.greatbuildings.com