Anda di halaman 1dari 16

ASAS DAN STUDIO PERANCANCANGAN ARSITEKTUR 4

STUDI PRESEDEN 3 BANGUNAN HIGH-RISE

Dosen Pengampu:
Dr. Eng. Ir. Ratriana S, St.,Mt
Disusun oleh:
Nabila Nur Majidah
60100122069

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii


A. Menara Phinsi UNM, Makassar, Indonesia .................................................................... 1
1. Konsep/Tema dan Fungsi Bangunan ........................................................................... 1
2. Tata Guna Lahan dan Massa Bangunan (Zoning) ....................................................... 1
3. Tata Ruang & Fasilitas ................................................................................................ 2
4. Desain Bangunan......................................................................................................... 3
5. Sistem Struktur dan Keamanan ................................................................................... 4
B. Shanghai Tower, Shanghai, China .................................................................................. 5
1. Konsep/Tema dan Fungsi Bangunan ........................................................................... 5
2. Tata Guna Lahan dan Massa Bangunan (Zoning) ....................................................... 5
3. Tata Ruang & Fasilitas ................................................................................................ 5
4. Desain Bangunan......................................................................................................... 6
5. Sistem Struktur dan Keamanan ................................................................................... 7
C. Burj Khalifah, Dubai, Uni Emirat Arab .......................................................................... 8
1. Konsep/Tema dan Fungsi Bangunan ........................................................................... 8
2. Tata Guna Lahan dan Massa Bangunan (Zoning) ....................................................... 8
3. Tata Ruang & Fasilitas ................................................................................................ 8
4. Desain Bangunan....................................................................................................... 10
5. Sistem Struktur dan Keamanan ................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 13

ii
A. Menara Phinsi UNM, Makassar, Indonesia

Menara Phinisi ini terletak di Kampus Universitas Negeri (UNM) Gunung Sari,
Makassar, Jl Andi Pangerang Pettarani. Menara ini sebenarnya adalah hasil dari
sayembara yang diadakan oleh UNM pada tahun 2008 untuk perancangan arsitektur
1edung GPPA. Pada tanggal 13 Januari 2009, nama Yu Sing terpilih sebagai juara.
1. Konsep/Tema dan Fungsi Bangunan
Menara Phinisi UNM yang juga dikenal sebagai GPPA UNM merupakan
representasi 1edung11um dari penggunaan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
UNM sendiri adalah kampus keguruan negeri terbesar di Makassar bahkan Indonesia
Timur. Bangunan ini menggunakan konsep arsitektur kontekstual, termasuk kontras
dalam ukuran, bentuk, dan harmoni warna. Kontras dalam ukuran menunjukkan bahwa
bangunan itu tinggi dan lebarnya jauh lebih besar dari bangunan sekitarnya, dan kontras
dalam bentuk menunjukkan bahwa bangunan itu memiliki bentuk yang tidak selaras
dengan bangunan sekitarnya. Selain kontras, ada juga penerapan harmoni. Menara
Pinisi memanfaatkan harmoni dengan menerapkan warna yang selaras dengan
bangunan sekitarnya. Bangunan Menara Pinisi dirancang untuk mengikuti prinsip
kontras dan harmoni. Jadi, dapat dikatakan bahwa Menara Pinisi menggunakan konsep
arsitektur kontekstual.
2. Tata Guna Lahan dan Massa Bangunan (Zoning)

Menara Phinisi terletak pada kawasan pendidikan. Adapun kawasan di sekitar


bangunan Menara Pinisi terdiri dari bangunan umum yang mempunyai fungsi
bangunan beragam. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan yang dapat dilihat dari

1
segi ukuran bangunan. Pengamatan dilihat dari tampak barat bangunan Menara
Pinisi. Tampak barat pada Gedung ini merupakan point of view dari Jalan A.P.
Pettarani yang merupakan jalan raya atau jalan arteri. Pada tampak barat terdapat 4
bangunan yaitu, bangunan pertama adalah Menara Pinisi, bangunan kedua adalah
Badan Pertahanan Nasional Kota Makassar, bangunan ketiga adalah Gedung
baruga BPN dan bangunan keempat adalah ruko komersil.

3. Tata Ruang & Fasilitas


Bangunan ini secara umum terdiri dari tiga bagian. Panggung atau kolong di
bagian bawah terletak sekitar 2 meter di atas jalan agar bangunan terlihat lebih
megah dari sekitarnya. Lansekap yang didesain miring menuju pedestrian di sekitar
lahan menggabungkan lantai kolong ini.
Kedua, bagian tubuh terdiri dari podium yang terdiri dari tiga lantai, yang
merupakan representasi dari tiga bagian badan Rumah Tradisional Makassar: ruang
depan (dikenal sebagai lotang risaliweng), ruang (dikenal sebagai lotang ritenggah),
dan ruang belakang (dikenal sebagai lotang rilaleng). Podium juga bermakna ganda,
menggambarkan tanah dan air.
Ketiga, bagian kepala terdiri dari yang terdiri dari dua belas lantai. Menara ini
menggambarkan perahu pinisi dan juga mewakili makna ganda, yaitu angin dan api.

Lansekap GPPA UNM dirancang sebaik mungkin untuk mendukung belajar


dan sosialisasi penghuni kampus. Seluruh lahan di sekitar bangunan digunakan

2
sebagai lansekap, yang meningkatkan kualitas ruang di kompleks kampus UNMM.
Beberapa elemen lansekap utama adalah:
a. Hutan kampus di sekeliling bangunan GPPA UNM. Hutan kampus dengan
berbagai jenis pohon peneduh antara lain berfungsi sebagai:
• Penyaring debu dan kebisingan suara dari jalan dan lingkungan sekitar.
• Sumber penghasil oksigen dan penyerap polutan.
• Pembentuk ekosistem baru bagi berbagai burung, kupu – kupu, atau
serangga lainnya.
• Pagar pembatas alami antara jalan 4 orang luar dengan bangunan 4
penghuni
b. Pemisahan antara jalur kendaraan dengan jalur pejalan kaki.
Parkir dan drop off kendaraan diletakkan pada lantai semi basesmen, jalan
penghubung antara kampus eksisting dengan GPPA UNM dialih fungsikan
menjadi jalur pedestrian dengan pohon-pohon peneduh di kiri-kanannya.
c. Danau buatan dan kolam elips.
Danau buatan dan kolam elips di antara bangunan yang menimbulkan suara
gemericik air sebagai elemen pendukung.
d. Ruang terbuka hijau.
Ruang di bawah podium sebagai ruang terbuka yang dilengkapi dengan
kantin kampus, berbagai tempat duduk-duduk, tempat belajar, dan fasilitas hot
spot.
e. Teater terbuka.
Amphitheatre sebagai penghubung antara ruang terbuka hijau dengan
kampus eksisting. Amphitheatre ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk
melakukan berbagai pertunjukkan seni dan budaya atau acara informal lainnya.
f. Taman atap.
Taman di atas atap podium sebagai ruang meditasi dan sumber inspirasi,
yang juga turut membantu mengurangi dampak pemanasan global dengan
mengembalikannya sebagai ruang hijau.
4. Desain Bangunan

Menara Pinisi terinspirasi dari konsep Perahu Pinisi, perahu khas Bugis Makassar
yang sudah terkenal sejak lama. Perahu pinisi digunakan pada Bugis Makassar untuk
menjelajahi perairan. Filosofi arsitekturnya mengikuti rumah adat Makassar yang terdiri
dari tiga bagian (Koron/Awabora, badan/Lotan, kepala/Lacken), dan dipengaruhi oleh
struktur alam semesta (dunia bawah, dunia tengah, dll. Bangunan hasil sayembara ini
adalah bangunan yang pertama kali di Indonesia menggunakan fasad hyperbolic
paraboloid. Cangkang Paraboloid Hiperbolik termasuk cangkang yang memiliki kurva
lengkung ganda dan dibentuk dari kurva yang digerakkan terhadap kurva lain.
Permukaan lengkung ganda Paraboloid Hiperbolik didefinisikan sebagai jajaran
genjang yang dilengkungkan atau seperti sebuah kurva yang digeser.

Kanopi-kanopi pada facade sisi Utara dan Selatan dapat berfungsi sebagai
photovoltaic untuk merubah energi matahari menjadi energi listrik. Di sisi Barat dan
Timur terdapat dinding dimensi yang terdiri dari rangkaian bidang segitiga, yang
berfungsi sebagai penahan matahari. Bentuk bangunan menjadi semakin menarik

3
karena bentuknya yang unik dilihat dari berbagai sudut. Ada rangkaian pipa berirama
di puncak, yang dapat digunakan sebagai telekomunikasi juga. Selain itu, struktur
berfungsi sebagai representasi dari elemen angin dan api. Fasad mewakili elemen
angin, dan puncak adalah penyederhanaan dari bentuk lidah api.
Bangunan ini dikuatkan oleh pondasi tiang pancang. Lantainya dibuat dari material
beton dengan finishing keramik dan tegel. Secara konvensional, struktur dinding dibuat
dari pasangan bata, atau batako. Namun pada bagian – bagian tertentu, terutama pada
finishingnya, menggunakan kontruksi dinding baja ringan. Untuk material penutup
dinding, pada bagian luar menggunakan bahan Alumunium Composite Panel ( ACP )
sedangkan bagian dalamnya menggunakan marmer. Rangka atap dan penopangnys
yang digunakan pada GPPA UNM adalah baja. Sedangkan penutup atapnya
menggunakan seng yang dilapisi alumunium.
Bangunan yang tipis serta memanjang pada bangunan ini memberikan sebuah
efek cross ventilation yang baik yang mana sinar matahari dapat maksimal
masuk kedalam bangunan. Hal tersebut dapat mengoptimalkan 4edung alami dalam
bangunan dan menyimpan energy atau saving energy. Sehingga lampu dapat di
dan digunakanketikaada aktivitas didalam ruangan.
Sistem Utilitas Bangunan Pintar Aspek Penghawaan pada bangunan UNM ini,
ruangan-ruangannya memiliki banyak bukaan jendela dan dengan bentuk massa
bangunan yang tipis sehingga udara alami dapat masuk kedalam ruangan. Hal
tersebut dapat menghemat energi penggunaan AC dalam ruangan.
Pada bangunan ini menggunakan sunshading horizontal di sisi Utara dan
Selatan bangunan dengan material Aluminium Composite Panel. Sisi Barat dan timur
menggunakan Secondary skin dengan material Pelat Baja Lapis Enamel. Material
tersebut mampu meminimalisir radiasi matahari yang masuk kedalam ruangan
tanpa mengurangi intensitas 4edung matahari yang dibutuhkan sehingga ruangan
dapat lebih hemat dalam penggunaan lampu dan mampu menghemat energi yang
di gunakan dalam ruangan.
Adapun alat transportasi vertical pada Menara
Pinisi berupa 3 unit lift. Dimana 2 unit lift
digunakan oleh umum dan 1 unit khusus rektor
dan dosen. Selain itu, Menara pinisi memiliki
system keamanan kebakaran pada bangunan
diantaranya hydran, splinker, dan smoke damper.

5. Sistem Struktur dan Keamanan


GPPA UNM menggunakan sistem struktur concrete
rigid frame structure serta dalam penentuan kolomnya
menggunakan grid 4 x 4. Selain itu, bangunan ini tidak
menggunakan shear wall melainkan menggunakan core
wall.

4
B. Shanghai Tower, Shanghai, China

1. Konsep/Tema dan Fungsi Bangunan


Shanghai Tower menerapkan konsep arsitektur berkelanjutan. Konsep arsitektur
berkelanjutan pada bangunan ini sendiri terlihat dari efisiensi pada lahan, efisiensi
penggunaan energy, efisiensi penggunaan air, efisiensi penggunaan material,
efisiensi dalam kesehatan dan kenyamanan serta efisiensi dalam pengelolaan
limbah. Fungsi bangunan ini sebagai tempat pertokoan, perkantoran, sky lobby,
restoran serta tempat rekreasi. Menara Shanghai Tower memiliki 121 lantai dengan
bangunan museum di dalamnya.
2. Tata Guna Lahan dan Massa Bangunan (Zoning)
Bangunan Shanghai Tower ini telah
mempertimbangkan desain terhadap tapak
yaitu pemilihan lahan yang tepat,
mempertimbangkan peruntukan lahan
serta lokasi. Lokasi yang sangat strategis
sesuai fungsinya yakni berada di sekitar
central business district membuat
pencapaian untuk menuju bangunan ini
sangat mudah karena letaknya yang
strategis.
3. Tata Ruang & Fasilitas

5
Menara Shanghai dirancang untuk merangkul dan menstimulasi kehidupan kota.
Namun, alih-alih taman yang tersebar secara horizontal di seluruh kota, gedung ini
menyediakan ruang berkumpul yang disusun secara vertical. Dengan menekankan
ruang kota dan menempatkan pertokoan, restoran, dan fasilitas perkotaan di bagian
atrium.
Fasilitas umum dan sarana prasarana kota sangat dekat dari lokasi bangunan ini.
Akses menuju 6edung juga sangat ramah terhadap penghuninya karena Shanghai Tower
ini menyediakan seperti tersedianya jalur bagi pejalan kaki, gedung dan jalur sepeda.
Serta terdapat pemberhentian kendaraan umum seperti Metro Line,Taxi, Bus line dan
kendaraan online guna mendukung untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Pada halaman bangunan ditanami berbagai jenis pepohonan dan beberapa vegetasi
tumbuhan yang ditata sedemikian rupa agar berkesan teduh dan nyaman bagi penghuni.
4. Desain Bangunan
Shanghai Tower menerapkan pemanfaatan energi secara baik. Bentuknya yang unik
adalah hasil rotasi 120° pada fasad kaca melengkung halus dari dasar hingga atas.
Dengan bentuk seperti ini, bentuk gedung yang asimetris, profilnya yang meruncing,
dan sudutnya yang membulat akan memungkinkan bangunan tersebut tahan terhadap
angin topan yang biasa terjadi di Shanghai.
Bangunan yang didesain oleh Marshall
Strabala serta Jun Xia ini memanfaatkan orientasi
datangnya sinar matahari untuk memaksimalkan
pencahayaan alami dengan menggunakan kaca
ganda dalam pengaplikasian yang terdapat pada
fasad bangunan. Terdapat pula generating power
yaitu berupa 270 turbin angin yang terdapat di
fasad bagian puncak gedung yang dapat mengubah
energi potensial angin jadi energi Gedung sebagai
sumber energi gedung bagi bangunan sehingga
meminimalisir konsumsi energi listrik.
Pemanfaatan material juga diterapkan pada gedung
ini, dengan memperhatikan beberapa aspek yang mencakup
material produk Gedun, hemat energi serta ramah
lingkungan. Seperti fasadnya yang berupa curtain wall
dengan Gedung double glazing, menggunakan dua jenis
kaca yaitu Low-E serta Clear Glass. Dengan perpaduan
tersebut, paparan sinar mahari dan silau akan terhalang
masuk ke dalam bangunan. Selain itu lapisan dua tirai ini
pada Lapisan pertama yaitu lapisan
kaca Low-e yang berfungsi untuk
mengurangi penyerapan panas dan
lapisan kedua adalah lapisan fasad
yang juga dipasang berupa kaca
isolated transparan sehingga tercipta
ruang berupa atrium diantara dua
lapisan fasad ini yang bertindak
sebagai penyangga juga ruang kosong

6
yang membungkus bangunan. Pada musim panas, ruang kosong ini berfungsi sebagai
ruang perputaran udara panas, dan pada musim dingin sebagai lapisan untuk menahan
hawa dingin masuk ke ruang utama di dalamnya.
Bangunan ini menggunakan baja 25% lebih sedikit daripada desain
konvensional dengan ketinggian yang sama. Desain yang inovatif menggabungkan tirai
dan kulit luar dinding atau selubung yang melingkar. Ruang diantara mereka berbentuk
atrium yang digunakan sebagai pemandangan yang indah secara berkala di seluruh
bangunan. Dari zona 3 sampai zona 6 dengan dikelilingi oleh vegetasi pepohonan kecil
yang ditanam serta pohon-pohon berdaun rindang dan kolam ikan yang memberikan
asupan udara segar serta untuk memaksimalkan suasana segar dan nyaman di dalam
bangunan serta mengeliminir sick building syndrome yang saat ini sering dialami oleh
karyawan kantoran.
Adapun manajemen air dengan cara yaitu dengan menerapkan konsep
manajemen konservasi air, mencakup pemantauan dan pencatatan pemakaian air
dengan menggunakan meteran air serta memonitoring pemakaiannya. Seperti
meminimalisir penggunaan air tanah maka dari itu perangkat air konservasi seperti
system siklus ulang air atau Gedung penangkap air hujan dipasang.
Gedung ini mengelolah limbah dengan cara menerapkan keberadaan Prosedur
Operasi Standar (SOP) dengan cara mengadakan pelatihan dan pelaporan untuk
mengumpulkan dan memilih sampah berdasarakan jenisnya. Pemisahan sampah secara
jenis yaitu sampah Gedung, non-organik dan B3(bahan beracun dan berbahaya).
5. Sistem Struktur dan Keamanan
Sistem struktur yang diterapkan menggunakan core jenis shear wall (steel plate and
concrete Combination), outrigger, serta system mega frame yakni supercoloumn: dua
di setiap ujung setiap sumbu ortonormal empat supercoloumn diagonal di setiap sumbu
45 derajat.

Shanghai tower berdiri menjulang setinggi 632 meter di gedung kota shanghai.
Dengan ketinggian ini, berada ditingkat teratas gedung akan membuat siapa pun merasa
pusing serta mual. Hal ini terjadi karena goyangan yang diterima bangunan sangat cepat
dan lebar. Untuk mengatasi hal tersebut bangunan ini mengaplikasikan damper yakni
berupa sistem Tuned Mass Damper (TMD). Damper ini terdapat pada bagian atas
bangunan ruang observatory tepatnya di ketingggian 581 meter atau dilantai ke 126.
Selain bertindak sebagai isolator atau peredam yang melindungi struktur dari
guncangan damper juga berfungsi mengontrol pergerakan bangunan dengan
mengurangi kecepatan dan jarak osilasi (goyangan) gedung saat diterpa angin kencang.

7
C. Burj Khalifah, Dubai, Uni Emirat Arab

1. Konsep/Tema dan Fungsi Bangunan


Tim SOM menekankan pada desain yang mencerminkan budaya UEA namun
tetap mengikuti gaya arsitektur modern di dunia. Konsep utama desain eksterior
dan fasad Burj Khalifa adalah “geometri yang melengkung” dan “pengulangan pola
geometri”. Burj Khalifa mempunyai konsep desain yang sangat indah karena
berasal dari pola sistem yang terkandung dalam arsitektur Islam. Jejak lobed 3 pada
bangunan ini berasal dari Bunga Hymenocallis.
Burj Khalifa difungsikan sebagai gedung pencakar langir serba guna di Dubai.
Terdapat 162 lantai yang tiap lantainya menawarkan berbagai hiburan. Mulai dari
tempat makan, pusat perbelanaan, perpustakaan, wisata, tempat relaksasi, bahkan
hotel. Di lantai ke-160, terdapat hotel bintang lima yang dirancang oleh Giorgio
Armani. Terdapat pula galeri seni yang menampilkan lebih dari 85 seniman
ternama.
2. Tata Guna Lahan dan Massa Bangunan (Zoning)

Massa bangunan terdiri atas 11 bagian yakni lapangan kedatangan Burj Khalifa, hotel
Armani, perumahan, dek observasi, tepi danau promenade, tower garden, water feature,
area bermain anak-anak, area rekreasi, halaman, kantor. Selain itu, terdapat pula sungai-
sungai dan danau buatan di sekeliling Burj Khalifa sehingga mempertegas konsep
desain kelopak bunga Hymenocallis yang mana bunga tersebut hidup di atas air.
3. Tata Ruang & Fasilitas

Pada ruang-ruang Burj Khalifa di lantai


bawah terbagi menjadi tiga zona, yaitu hotel,
residental, dan butik. Pada 3 zona ini terletak
keluar utama yang berbentuk kelopak bunga
Hymenocallis. Zona-zona ini pun terpisah satu
sama lain.

8
Denah Podium

9
Burj Khalifa bukan hanya sebuah menara atau gedung perkantoran, di dalam
menara ini terdapat banyak hotel dan resort. Tersedia 900 apartemen dari lantai 19-
18 mulai dari kamar kecil hingga apartemen satu, dua, tiga, dan empat kamar tidur.
AC di menara ini mampu mencairkan 10.000 ton es per hari, sehingga membuat
penghuni dan pengunjung tetap nyaman berada di dalam. Penghuni hotel dan
apartemen di Burj Khalifa akan disuguhi fasilitas mewah seperti fasilitas olahraga
seperti pusat kebugaran, kolam renang, dan lapangan tenis. Lalu ada lounge dan
toko yang sangat bagus.
Burj Khalifa menyediakan ruang khusus merokok bagi mereka yang suka
merokok. Lalu terdapat perpustakaan dan tempat parkir yang mampu menampung
banyak mobil dengan kuota 3000 mobil. Menara ini menawarkan klub kesehatan di
4 lantai yang tidak hanya dapat dinikmati oleh penghuni namun juga terbuka untuk
umum. Klub kesehatan mencakup gym wanita, spa, dan kolam renang. Burj Khalifa
menawarkan pemandangan indah taman seluas 11 hektar kepada penduduk dan
pengunjung. Taman ini tidak hanya sekedar lapangan rumput luas namun terdapat
6 buah air mancur yang sering menampilkan pemandangan menakjubkan serta
terdapat taman bermain anak.
Selain itu, gedung ini juga dilengkapi dengan sistem penghemat energi seperti
sistem pendingin dan pemanas udara yang efisien, penggunaan lampu LED yang
hemat energi, serta penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan seperti
kaca laminasi yang mampu mengurangi panas dan radiasi matahari. Burj Khalifa
juga dilengkapi dengan fasilitas transportasi umum seperti stasiun kereta api dan
bus, sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mengurangi
emisi gas rumah kaca.
4. Desain Bangunan
Desain keseluruhan menara ini terinspirasi oleh geometri bunga gurun regional
dan sistem pola yang terkandung dalam arsitektur Islam. Dibangun dari beton
bertulang dan dilapisi kaca, menara ini terdiri dari volume pahatan yang disusun
mengelilingi inti yang ditopang di tengah. Saat menara menjulang dari dasar yang
datar, kemunduran terjadi dalam pola spiral ke atas, sehingga mengurangi massa
bangunan saat mencapai ke angkasa. Di puncaknya, inti pusat muncul dan
membentuk puncak menara. Selain estetika dan fungsional keuntungan yang "spiral
y" berbentuk rencana ini digunakan untuk membentuk inti struktural burj khalifah.
Desain ini membantu mengurangi kekuatan angin di menara, serta untuk menjaga
struktur contructability sederhana dan asuh.

10
Selongsong luar Burj Khalifa terdiri dari 142.000
m2 (1.528.000 sq ft) kaca reflektif, dan aluminium
dan bertekstur panel gerbang baja stainless
dengan sirip berbentuk pipa vertikal. Sistem
kelongsong dirancang untuk menahan suhu ekstrim
Dubai musim panas. Selain itu, suhu eksterior di
bagian atas bangunan dianggap 6 ° C (11 ° F) lebih
dingin dibandingkan pada dasarnya. Lebih dari 26.000
panel kaca digunakan di luar kelongsong Burj
Khalifa. Lebih dari 300 spesialis kelongsong
dari China dibawa untuk bekerja kelongsong di
menara. Sistem cladding dirancang untuk menahan musim panas yang ekstrim
Dubai, dan untuk lebih memastikan integritas. Dinding tirai Burj Dubai setara
dengan 25 lapangan sepak bola Amerika. Selain itu, untuk mempercantik
tampilannya saat malam hari, fasad dilapisi dengan lampu LED.

Pada bagian interior, Burj Khalifa dirancang dengan sangat mewah dan elegan.
Lobi gedung dilengkapi dengan lampu kristal yang cantik, lantai marmer, dan
kolom-kolom tinggi. Di bagian atas, terdapat observatorium dengan pemandangan
yang luar biasa. Selain itu, terdapat juga beberapa restoran dan ruang konferensi
dengan desain yang sangat modern dan elegan.
Sistem transportasi vertical pada bangunan ini terdiri 57 lift dan 8 eskalator yang
mana 20 diantaranya lift Gen2 flat-belt dan dua lift pengamatan double-deck
geladak. Burj Khalifa dirancang dengan empat tempat penampungan pengungsian
setiap 30 lantai dalam keadaan darurat seperti kebakaran atau serangan teroris. Juga,
di samping 54 lift kecepatan tinggi, lift darurat terpisah tengah dipasang dengan
cepat dan aman mengevakuasi penghuni terletak pada tingkat lebih tinggi.
Sementara di sisi lain, beton mengelilingi semua tangga dan layanan bangunan dan
lift pemadam kebakaran akan memiliki kapasitas 5.500 kg .
Dubai panas, iklim lembab dikombinasikan dengan kebutuhan pendinginan
bangunan menciptakan kondensasijumlah besar . Air ini dikumpulkan dan
dikeringkan dalam suatu sistem perpipaan yang terpisah ke tangki penampungan di
tempat parkir bawah tanah. Sistem pengumpulan kondensat menyediakan
sekitar 15 juta galon air suplemen per tahun, setara dengan sekitar 20 kolam
renang ukuran olimpiade

5. Sistem Struktur dan Keamanan


Pada bangunan Burj Khalifah tidak hanya terdapat core dan
dinding geser dariperpanjangan core untuk menyalurkan gaya. Tetapi
bangunan ini juga memiliki
kolom perimeter untuk
mempercepat penyaluran gaya
dari bangunan ke pondasi.
Kolom-kolom perimeter terhubung
pada lantai mekanis, melalui
dinding outrigger, sehingga
memungkinkan kolom perimeter
juga menahan beban angin lateral.
Untuk mendukung
ketinggian bangunan yang belum

11
pernah terjadi sebelumnya, para insinyur mengembangkan sistem struktur baru
yang disebut inti menopang, yang terdiri dari inti heksagonal diperkuat oleh tiga
penopang yang membentuk 'bentuk Y'. Sistem struktur ini memungkinkan
bangunan untuk mendukung lateral sendiri dan menyimpannya dari berliku-liku.

12
DAFTAR PUSTAKA

Jamala, N., Rahim, R., & Mulyadi, R. (2019). Analisis Bentuk Fasade Gedung Menara
Phinisi. 76–83.
Fauziyyah, H., & Prayogi, L. (2022). Konsep Arsitektur Kontekstual pada Bangunan Menara
Pinisi, Universitas Negeri Makassar. MARKA (Media Arsitektur Dan Kota) : Jurnal
Ilmiah Penelitian, 5(2), 85–94. https://doi.org/10.33510/marka.2022.5.2.85-94
Gaputra, A. D. (2020). Material and Construction Analysis of Double Skin Facade on
Universitas Multimedia Nusantara’s New Media Tower Building. Indonesian Journal of
Built Environmental and Sustainability, 2(1), 1–6.
https://doi.org/10.31848/ijobes.v2i1.364
BSN, B. S. N. (2001). Tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan
gedung.
J. T., Priatman, J., Pengajar, S., Teknik, F., J., Kristen, U., & Surabaya, P. (2005).
BANGUNAN TINGGI MULTI FUNGSI SEBAGAI SINTESIS ARSITEKTUR DAN
STRUKTUR ( Studi Analisis: Jin Mao Tower-Grand Hyatt Shanghai ).
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
Latif, S., & Jamala, N. (2017). Pengaruh Desain Fasade Bangunan terhadap Distribusi
Pencahayaan Alami pada Gedung menara Phinisi UNM. 6(April), 59–64.
MUHLISON, A., & KUSTANANJAYA. (1998). ANALISIS DAN DESAIN PARABOLOID
HIPERBOLIK DENG AN SAP90.
NUR FADHILLAH, R., ISMAYANTI, I., & SULAEHA. (2014). Kritik Arsitektur Terhadap
Gedung Pinisi Makassar. http://slidepdf.com/reader/full/kritik-arsitektur-pinisi2/7
Dwi Putro, A., & Prayogi, L. (2022). Analisis Penerapan Sistem Teknologi Bangunan Pintar
Pada Studi Kasus Gedung Fasilitas Pendidikan. 1–9.
https://123dok.com/document/zpnrx867-analisis-penerapan-sistem-teknologi-bangunan-
pintar-fasilitas-pendidikan.html
Mu’min, P. A. (2020). Kajian Arsitektur Berkelanjutan Pada Bangunan Pusat Perbelanjaan :
Mal Cilandak Town Square. Jurnal Arsitektur ZONASI, 3(2), 242–251.
https://doi.org/10.17509/jaz.v3i2.25000
Febriadi, G., & Judullah Afgani, J. (2023). KAJIAN PRINSIP ARSITEKTUR
BERKELANJUTAN PADA BANGUNAN PERKANTORAN (STUDI KASUS :
SHANGHAI TOWER,SHANGHAI,PUDONG). 7.
LIU, Y., QU, Z., YUE, W., & LIU, D. (2014). Shanghai Tower.
Mahgoub, Y. (2020). Case Study - Shanghai Tower.
Rakhmadani Agung Kurniawan, L. S. (2020).
PENERAPANARSITEKTUBERKELANJUTAN (SUSTAINABLE ARCHITECTURE)
PADA PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DI KABUPATEN SLEMAN. Journal of
Architecture and Built Environment,Vol.2,No.1,Juni 2020, 2, 35-39
Alfisyahri Alfayed, M., Ihsani, N., & Shara, S. (2017). Eksplorasi Sistem Struktur Outrigger
Pada Willis Tower.
Nasir, F. (2019). BURJ KHALIFA ANALYSIS.
Steele, J.(1997). Sustainable Architecture: Principles, Paradigms, and Case Studies.
Student, A. (1994). STUDI KASUS BANGUNAN TINGGI.
Indie Dwi Harda, E. R. (2022). Konsep Arsitektur Berkelanjutan Pada Gedung Menara
Lemhannas RI di Jakarta Pusat. Prosiding Seminar Intelektual Muda#7,Sains,Teknologi
dan Kultur Dalam Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban, 23 Februari 2022, 140-

13
147.
WULANDARI, M., BANGLANGI, J. K., & HUSYA, Q. (2020). PAPERWORK STUDI
PRESEDEN BURJ KHALIFA.
Marosa, V. S. (2019). Analisis Struktur Dan Utilitas Burj Khalifa.
Syafriandi, H. (2019). SYSTEM STRUKTUR BURJ KHALIFA / BURJ DUBAI.

14

Anda mungkin juga menyukai