LAPORAN SEMINAR
Seminar Arsitektur
Oleh :
DITA HASANAH
NIM : 180160012
DOSEN PEMBIMBING
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2021
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
i
3.5. Kawasan Penelitian .......................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Di era globalisasi saat ini, bangunan bersejarah sudah mulai dilupakan oleh
masyarakat khususnya dari kalangan generasi muda. Perkembangan zaman dan
kemajuan teknologi membuat bangunan-bangunan bersejarah kini terkesan tidak
menarik lagi dan terlihat membosankan. Akan tetapi, di setiap negara pasti memiliki
sejarah berdiri dan berkembangnya hingga pada saat ini. Dan tentunya memiliki
bangunan peningalan sejarah. Dengan adanya sejarah serta peninggalan bangunan
bersejarah tersebut maka dapat diketahui asal usul dan identitas diri dari suatu
bangsa tersebut yang dapat memberikan sebuah pelajaran yang cukup berharga.
1
dilupakan. Banyak bangunan baru yang lebih mengesankan modernitas. Akibatnya,
banyak bangunan bersejarah/kuno yang digusur atau dibongkar dengan alasan
untuk fasilitas baru. Dengan hilangnya bangunan bersejarah/kuno tersebut maka
lenyap pula lah dari sejarah suatu tempat yang sebenarnya telah menciptakan suatu
identitas tersendiri. Maka akan timbul erosi identitas budaya, dengan lenyapnya
bangunan kuno yang merupakan bangunan warisan berharga dari nenek moyang.
2
fungsi bangunan ini menjadi restoran mewah bergaya colonial yang diberi nama
D’Heritage.
1. Untuk menetahui apakah Gedung Balai Kota Lama Medan layak untuk
mendapat tindakan konservasi.
2. Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap Gedung Balai Kota
Lama Medan sebagai salah satu bangunan bersejarah di Medan.
3. Untuk mengetahui kemungkinan masyarakat awam untuk terlibat secara
langsung dalam tindakan konservasi.
3
1. Manfaat teoritis
Manfaat yang diambil dari hasil penelitian ini adalah dapat menambah wawasan
keilmuwan yang berkaitan dengan kajian konservasi bangunan bersejarah serta
dapat dijadikan acuan dalam melakukan kegiatan penelitian yang sejenis.
2. Manfaat praktis
Manfaat yang diambil dari hasil penelitian ini adalah dapat dijadikan salah satu
bahan masukan dalam melakukan tindakan konservasi bangunan bersejarah
serta dapat memberikan pemahaman yang tepat kepada masyarakat
mengenaiperannya dalam konservasi bangunan bersejarah.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi penjelasan mengenai teori yang berasal dari literatur review, teks,
buku, maupun jurnal yang dijadikan sebagai acuan dalam menyelesaikan
masalah yang telah ditemukan pada BAB I.
4
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi rigkasan mengenai apa yang telah di dapat dari kasus penelitian yang
telah dikupas menggunakan teori, dan saran.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
• Nilai Arsitektural pada mulanya, menjadi salah satu alasan memelihara
bangunan dan lingkungan yang memiliki sejarah karena nilai intriksiknya
sebagai karya seni.
• Banyaknya sumber inspirasi tempat dan bangunan bersejarah yang masih
berubungan dengan rasa patriotism, gerakan social, serta orang dan
peristiwa penting di masa lalu.
7
mencerminkan perhatian terus-menerus akan pengkajian kritis terhadap nilai-nilai
sejarah dari warisan lingkungan binaan, serta pemeliharaan dari penghancuran dini
dan perusakan oleh kekuatan alam maupun manusia.
8
Tabel 2.1 Jenis Kegiatan dan Tingkat Perubahan
Tujuan konservasi adalah untuk memberikan kualitas hidup yang baik bagi
masyarakat disekitar objek yang dikonservasi, menghasilkan keuntungan dan
pendapatan, serta lingkungan yang ramah. Akan tetapi tetap memelihara ciri khas
dan sumber daya lingkungan dan melestarikannya untuk kebutuhan hidup di zaman
modern dan kualitas hidup yang lebih baik. Dampak dari perubahan yang dimaksud
tidak terjadi secara drastis, namun secara perlahan dan alami (Adhishakti, 1997)
dal.
• Pendidikan
• Rekreasi
• Inspirasi
• Ekonomi
9
memiliki tujuan yang jelas. Usaha-usaha pelestarian dapat berdampak pada bidang
ekonomi, sosial, dan budaya (Jacob, 1992) dalam (Sutanto, 2015).
10
Sedangkan dalam pasal 7 dijelaskan bahwa Bangunan Cagar Budaya dapat:
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
12
3.2 Variabel Penelitian
Silaen S. dan Widiyono ( dalam Sutanto, 2015) menyatakan bahwa variabel
adalah segala bentuk berupa nilai yang dapat menjadi tolak ukur dalam observasi
lapangan. Variabel penelitian ini adalah kelayakan bangunan Balai Kota Lama
untuk dikonservasi berdasarkan persepsi masyarakat.
Ditinjau dari sumber data, penelitian ini menggunakan data primer dan data
sekunder. Data primer adalah hasil dari metode pengumpulan data dengan cara
tinjauan dan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian, yaitu Gedung
Balai Kota Lama Medan.
13
Data sekunder adalah data yang secara tidak langsung memberikan
informasi kepada peneliti terkait objek yang akan diteliti sehingga peneliti tidak
perlu mencari secara langsung, misalnya melalui media internet, yang memuat
berbagai referensi untuk mendukung penelitian. Contohnya adalah jurnal, skripsi,
tesis, dan e-book. Selain itu, data sekunder dapat juga berupa buku-buku, dokumen-
dokumen penting, ataupun peraturan pemerintah/ kota terkait objek penelitian.
• Kuesioner/ angket
Pengambilan data dilakukan dengan memberikan atau menyebarkan
daftar pertanyaan/ pernyataan kepada responden dengan harapan
memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut.
Pada penelitian ini, kuesioner digunakan untuk memperoleh data
deskriptif mengenai kesan masyarakat terhadap bangunan bersejarah
Gedung Balai Kota Lama, Medan.
• Observasi
Pengambilan data dilakukan dengan melakukan observasi (pengamatan)
yang diteliti secara langsung di lokasi penelitian.
Pada penelitian ini, observasi dilakukan ketika peneliti melakukan
pengamatan tentang kelayakan studi kasus untuk diteliti.
Gedung Balai Kota Lama kini berfungsi sebagai bagian dari Grand City Hall
Hotel yang merupakan kompleks hotel dan Serviced Apartement.
14
Gambar 3.1 Lokasi Balai Kota Lama Medan
(Sumber: Google Earth, 2021)
(a) (b)
15
3.6 Metode Analisis Data
Sugiyono (2018) menyatakan bahwa Teknik analisis data adalah cara untuk
menjawab rumusan masalah yang ada dengan perhitungan dan pengujian berbagai
asumsi yang diajukan dalam penelitian.
Pada penelitian ini, Teknik analisa data yang digunakan adalah statistik
deskriptif. Statistik deskriptif adalah cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah diperoleh dengan metode statistik tanpa membuat kesimpulan
(Sugiyono, 2018)
16
DAFTAR PUSTAKA
F, K. Ge. (1967). 済無No Title No Title No Title. In Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952.
Santoso, I., Safrilia, A., & Tutuko, P. (2018). Konservasi Bangunan Stasiun Kota
Baru Malang. 51–57.
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
pasal 5 (2010). Retrieved from https://peraturan.bpk.go.id
17