Anda di halaman 1dari 18

KAJIAN TEKNOLOGI STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

LAPORAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Teknologi dan
Vokasi yang diampu oleh

Dr. Rina Marina Masri, M.P.

Disusun oleh
Kelompok 7
Ali Sya’bana (1906306)
Firman Fauzi (1904322)
Muhammad Ramdan Ma’arif (1904510)
Reza Muhammad Fadhli (1904714)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjat ke-hadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Sholawat beserta
salam-Nya semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam selesainya laporan ini. Adapun tujuan dibuatnya laporan ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Teknologi dan
Vokasi yang diampu oleh Dr. Rina Marina Masri, M.P.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
maupun penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, kami membuka diri bila ada
masukan-masukan, kritik atau saran yang membangun, guna terciptanya laporan
lain yang lebih baik lagi.
Terakhir kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
khususnya bagi penulis. Aamiin.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 1

1.3 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 1

1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.5 Tujuan ........................................................................................................... 2

1.6 Sistematika .................................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 3

BAB III METODOLOGI ........................................................................................ 4

3.1 Lokasi ............................................................................................................ 4

3.2 Waktu ............................................................................................................ 4

3.3 Metode .......................................................................................................... 4

3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ...................................................... 4

3.5 Data ............................................................................................................... 4

3.6 Instrumen ...................................................................................................... 4

3.7 Teknik Analisis ............................................................................................. 4

3.8 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 5

3.9 Diagram Alir ................................................................................................. 5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 6

4.1 Pengertian Bangunan Gedung ....................................................................... 6

iii
4.2 Beban yang Bekerja Pada Struktur Bangunan .............................................. 6

4.3 Struktur Bangunan Gedung ........................................................................... 6

4.4 Jenis Sistem Struktur Gedung ....................................................................... 9

4.5 Teknologi Bangunan Tahan Gempa ........................................................... 11

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI .............................................................. 12

5.1 Simpulan: .................................................................................................... 12

5.2 Implikasi: .................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Gedung Bertingkat ................................................................................. 6
Gambar 2 Arah Beban Angin .................................................................................. 6
Gambar 3 Pondasi ................................................................................................... 7
Gambar 4 Galian Tanah .......................................................................................... 7
Gambar 5 Kolom Bangunan.................................................................................... 8
Gambar 6 Pengerjaan Balok.................................................................................... 8
Gambar 7 Pengecoran Plat Lantai ........................................................................... 8
Gambar 8 Struktur Dinding Geser .......................................................................... 9
Gambar 9 Rigid Frame System ............................................................................... 9
Gambar 10 Outtrigger System ............................................................................... 10
Gambar 11 Shear Frame ....................................................................................... 10
Gambar 12 Tube System ........................................................................................ 10
Gambar 13 Gedung dengan Sistem Exoskeleton .................................................. 10
Gambar 14 Diagrid Component ............................................................................ 10

v
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gedung merupakan bangunan tinggi yang umumnya dibangun untuk
kepentingan banyak orang. Sebuah Gedung biasanya digunakan untuk
menampung banyak orang dalam melakukan aktivitas aktivitasnya. Maka dari itu,
pembangunan sebuah Gedung harus direncanakan dengan sangat matang karena
berkaitan dengan keselamatan banyak orang.
Dalam membangun sebuah Gedung, mengetahui fungsi dari Gedung
tersebut rasanya sangat diperlukan agar pihak yang membangun Gedung tersebut
tahu akan apa saja yang harus ia persiapkan dan perhitungkan sehingga Gedung
yang akan dibangun tepat guna dan tepat sasaran.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan maka dapat diidentifikasi
permasalahan yang terkait dengan
1. Pemahaman arti bangunan geduung,
2. Jenis-jenis struktur dalam bangunan gedung,
3. Macam-macam system konstruksi bangunan gedung tinggi yang ada di
dunia.

1.3 Pembatasan Masalah


Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi hanya pada struktur bangunan
gedunug saja.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang ada, masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan bangunan Gedung?
2. Apa saja struktur yang ada pada bangunan Gedung?
3. Kriteria perencanaan struktur gedung?
4. Apa saja tipe konstruksi bangunan Gedung yang eksis saat ini?
2

1.5 Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan bangunan Gedung,
2. Mengetahui struktur yang ada pada bangunan Gedung,
3. Mengetahui Kriteria perencanaan struktur gedung,
4. Mengetahui tipe konstruksi bangunan gedung yang eksis saat ini.

1.6 Sistematika
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera
dikelompokkan menjadi beberapa bab dan sub-bab dengan sistematika sebagai
berikut:
1. BAB I Pendahuluan
Berisi tentang gambaran umum laporan ini dengan struktur meliputi latar
belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
dan sistematika penulisan.

2. BAB II Kajian Pustaka


Berisi teori-teori yang melandasi penulisan laporan ini yang bersumber
dari berbagai referensi.
3. BAB III Metodologi
Berisi penjelasan mengenai langkah yang diambil untuk mengetahui hasil
dari penelitian. Di dalamnya berisi penjelasan mengenai lokasi, waktu, metode,
data, instrument, populasi dan sampel, Teknik analisis, kerangka berpikir, dan
diagram alir.
4. BAB IV Hasil Pembahasan
Berisi penjabaran dari hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan
metode-metode penelitian
5. BAB V Simpulan dan Implikasi
Berisi hal-hal yang dapat diambil dari penelitian ini mengenai kajian
teknologi struktur bangunan gedung.
3

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Menurut Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005, bangunan gedung


adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat
kedudukanya sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah
dan/atau air yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukakn kegiatannya,
baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,
kegiatan social budaya maupun kegiatan khusus. Untuk menunjang kegiatan
manusia, gedung haruslah memiliki kekuatan dan ketahanan yang baik, hal ini
dapat ditinjau salah satunya dari pembangunan struktur gedung tersebut.
Perencanaan struktur suatu gedung membutuhkan proses analisisi yang didasarkan
pada asumsi dan pertimbangan teknis tertentu.
4

BAB III
METODOLOGI

3.1 Lokasi
Penelitian yang dilakukan mengambil lokasi di Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia

3.2 Waktu
Penelitian dilakukan dalam rentang waktu 2 hari dimulai tanggal 21-22
Oktober 2019

3.3 Metode
Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang merupakan
metode riset yang sifatnya deskriptif, menggunakan analisis, mengacu pada data
dan teori yang sudah ada sebagai bahan pendukung.

3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling


Pada penelitian kualitatif tidak mengenal populasi dan sampel. Populasi atau
sampel pada pendekatan kualitatif lebih tepat disebut sumber data. Dalam
penelitian ini sumber data diperoleh menggunakan sampel purposif dimana
penulis menggunakan kriteria-kriteria tertentu dalam mengambil sumber data.

3.5 Data
Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari pihak
lain, yaitu berupa dokumen.

3.6 Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Teknik
observasi non-partisipasi dengan bantuan alat elektronik, yaitu handphone dan
laptop yang terhubung ke internet.

3.7 Teknik Analisis


Penulis menggunakan Teknik analisis kualitatif yaitu lebih menekankan
pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Adapun
tahapan-tahapannya sebagai berikut:
5

a. Pelaksanaan
Penulis mengumpulkan dokumen-dokumen terkait teknologi struktur
pada bangunan gedung.
b. Evaluasi
Penulis mengolah data yang telah terkumpul melalui metode yang
telah ditentukan.
c. Penyusunan laporan
Penulis menyusun laporan berdasarkan data yang sudah diolah.

3.8 Kerangka Berpikir


Pembanguna sebuah gedung sangat memerhatikan aspek-aspek yang ada di
dalamnya, salah satu aspek yang terpenting adalah struktur bangunan gedung
tersebut
Pemilihan jenis struktur banguna gedung harus sesuai dengan apa yang
menjadi pertimbangan pembanguna gedung tersebut. Terdapat berbagai macam
jenis struktur dan teknologi pada bangunan gedung untuk menghadapi berbagai
macam masalah

3.9 Diagram Alir


Mulai

Bangunan Gedung

Komponen Struktur

Jenis Struktur Gedung

Kriteria Bangunan
Gedung

Terpenuhi?

Bangunan Tidak Bangunan Layak


Dapat Dibangun digunakan

selesai
6

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Bangunan Gedung


Menurut Peraturan Pemerintah No. 36
Tahun 2005, bangunan gedung adalah wujud
fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukanya sebagian atau
seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah
dan/atau air yang berfungsi sebagai tempat
manusia melakukakn kegiatannya, baik untuk
hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan,
kegiatan usaha, kegiatan social budaya maupun
kegiatan khusus. Untuk menunjang kegiatan Gambar 1 Gedung Bertingkat

manusia, gedung haruslah memiliki kekuatan dan


ketahanan yang baik, hal ini dapat ditinjau salah satunya dari pembangunan
struktur gedung tersebut. Perencanaan struktur suatu gedung membutuhkan proses
analisisi yang didasarkan pada asumsi dan pertimbangan teknis tertentu.

4.2 Beban yang Bekerja Pada Struktur Bangunan


Pada suatu bangunan gedung terdapat beban yang ditanggung oleh
bangunan itu sendiri, yaitu sebagai berikut:
• Beban Mati ( Dead Loads ) Beban
Hidup ( live loads )
• Beban Gempa
• Beban Angin
• Beban Lainnya
Gambar 2 Arah Beban Angin
4.3 Struktur Bangunan Gedung
Struktur bangunan pada umumnya terdiri dari struktur bawah (lower
structure) dan struktur atas (upper structure). Masing-masing struktur memiliki
komponennya tersendiri.
7

1. Struktur bawah (lower structure)


Struktur bawah yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang
berada di bawah permukaan tanah.
a. Pondasi
Pondasi merupakan struktur bawah bangunan yang langsung
berhubungan dengan tanah yang
letaknya di bawah permukaan tanah.
Pondasi memiliki fungsi untuk
memikul beban bagian bangunan lain
yang berada di atasnya. Pondasi yang
bagus harus bisa menjamin stabilnya
struktur atas dalam menahan beratnya
sendiri, beban-beban bangunan, gaya- Gambar 3 Pondasi

gaya luar seperti; tekanan angin, gempa bumi, dll. Pondasi biasanya
dibangun di atas lapisan tanah yang keras, padat dan kuat untuk menahan
beban bangunan.
b. Galian tanah
Ketika melakukan penggalian
tanah untuk pondasi, tanah harus
dipastikan bersih dari akar pohon,
bekas pondasi bangunan lama,
termasuk pipa-pipa air, kabel, dll.
Selain itu, lubang galian juga harus
aman dari longsoran tanah dan bebas
Gambar 4 Galian Tanah
dari genangan air, sehingga
pembangunan pondasi berjalan dengan baik dan pondasi yang dibangun
dapat menjamin kokohnya bangunan.
c. Struktur basement
Dalam membuat sebuah basement harus memerhatikan beberapa faktor
diantaranya, jenis tanah, kondisi proyek, muka air tanah, besar tekanan
tanah yang bekerja, waktu pelaksanaan, analisa biaya, dll.
8

Selain itu, beban dan metode juga harus diperhatikan. Beban biasanya
meliputi beban terbagi rata, beban titik, beban garis, dan beban terbagi rata
memanjang. Sedangkan metode galian dibagi menjadi open cut, cantilever,
angker, dan strut.
2. Struktur atas (upper structure)
Struktur bawah yang dimaksud adalah pondasi dan struktur bangunan yang
berada di atas permukaan tanah.
a. Kolom
Keruntuhan pada suatu kolom
dapat menyebakan runtuhnya lantai
yang bersangkutan dan juga runtuh
total seluruh struktur bangunan
(Sudarmoko, 1996). Fungsi kolom
adalah sebagai penghapus beban
seluruh bangunan ke pondasi. Struktur Gambar 5 Kolom Bangunan

dalam kolom dibuat dari besi dan beton, keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan tarikan dan tekanan.
b. Balok
Balok merupakan struktue
melintang yang menopang beban
horizontal dan menjaga stabilitas
terhadap gaya kesamping. Balok
merupakan struktur kaku yang
dirancang untuk menanggung dan

mentransfer beban menuju elemen- Gambar 6 Pengerjaan Balok

elemen kolom.
c. Plat Lantai
Plat lantai adalah lantai yang
tidak terletak di atas tanah langsung.
Jadi plat lantai merupakan lantai
tingkat. Plat ini didukung oleh balok-
balok yang bertumpu pada kolom. Gambar 7 Pengecoran Plat Lantai
9

Ketebalan plat ditentukan oleh besar lendutan, lebar bentangan atau jarak
antara balok-balok pendukung, dan bahan konstruksi
d. Dinding geser
Diding geser atau shear wall adalah
suatu struktur balok kantilever tipis
yang langsing dan vertikal, untuk
menahan gaya lateral. Biasanya
berbrntuk panjang, box core tangga,
elevator atau shaft lainnya. Biasanya di

letakan disekiling lift, tangga, atau


Gambar 8 Struktur Dinding Geser
shaft guna menahan beban lateral
tanpa menggangu penyusunan ruang dalam bangunan.
e. Atap
Atap merupakan bagian paling atas dari sebuah bangunan yang
melindungi bagian struktur lain dibawahnya. Struktur atap dibagi dua yaitu
rangka atap yang berfungsi menahan beban dari bahan penutup dan
penopang rangka yang merupakan balok kayu atau baja yang disusun
membentuk segitiga, disebut dengan istilah kuda-kuda.

4.4 Jenis Sistem Struktur Gedung


Sistem struktur pada gedung dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu
sebagai berikut
1. Interior System (Sistem Interior)
Pada system ini, struktur rangka gedung ditempatkan di dalam inti gedung
sehingga tidak terlihat langsung dari luar. System interior terdiri dari berbagai
jenis, yaitu:
a. Rigid Frame, yang mana
penahan beban dibuat
dengan menghubungkan
sambungan-sambungan
yang kaku.

Gambar 9 Rigid Frame System


10

b. Shear Frame, yang menitikberatkan pada dinding geser


c. Outtrigger System, yang inti penahan bebannya terletak di tengah
bangunan.

Gambar 11 Shear Frame Gambar 10 Outtrigger System

2. Exterior System (Sistem Eksterior)


Sistem ini menekankan pada rangka struktur gedung yang terlihat
langsung dari luar. Sistem ini terdiri dari jenis-jenis sebagai berikut:
a. Tube System, yang mana system
ini dirancang sebagai kantilever
berongga tegak lurus dengan
tanah.
b. Diagrid System, yang
menggunakan kerangka dari
Gambar 12 Tube System
perpotongan sambungan secara
diagonal.
c. Exoskeleton System, yang mengedepankan penahan beban terlihat dari
luar gedung.

Gambar 14 Diagrid Component Gambar 13 Gedung dengan Sistem


Exoskeleton
11

4.5 Teknologi Bangunan Tahan Gempa


Bangunan gedung yang dibangun juga harus mempertimbangkan
ketahanannya terhadap bencana alam seperti gempa bumi. Salah satu teknologi
yang dapat menghadapi hal tersebut adalah penggunaan base isolation. Teknologi
ini dasarnya menggunakan fleksibilitas bantalan karet untuk meredam getaran
yang disebabkan oleh gempa.
12

BAB V
SIMPULAN DAN IMPLIKASI

5.1 Simpulan
Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang
berkedudukan di atas atau di bawah tanah dan atau air. Bangunan gedung dapat
berdiri karena ada struktur yang membangun dan menopang tersebut. Bangunan
gedung memiliki berbagai komponen struktur yang mendukung berdirinya suatu
gedung dengan kokoh dan kuat. Terdapat juga berbagai macam teknologi pada
bangunan gedung untuk menghadapi beragam masalah contohnya seperti gempa
bumi. Salah satu teknologi yang dapat mencegah kerusakan akibat gempa bumi
adalah penggunaan base isolation pada gedung

5.2 Implikasi
Implikasi dari penelitian ini adalah dengan membangun gedung yang penuh
perhitungan dalam analisis strukturnya, dapat membuat gedung tersebut memiliki
daya tahan dan daya guna yang tinggi.
13

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Jenis Balok dalam Bangunan. Tersedia di https:arseetur.com
Ardi. 2015. Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi. Universitas Guna Darma.
Tersedia di http://ardi .staff.gunadarma.ac.id. Diakses pada 22 Oktober 2019
Ariestadi, Dian. 2008. Teknik Struktur Bangunan. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Pemerintah Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah No.36 Tahun 2005
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No.28 Tahun 2002
Tentang Bangunan Gedung
Voice of Volta Greens. 2017. Classification of Tall Building Structures. Tersedia
di http://voltagreens.com

Anda mungkin juga menyukai