SEMINAR
(PERIODE SEMESTER GENAP 2018-2019)
LAPORAN AKHIR
PELESTARIAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA EX-JAVASCHE BANK
Dikerjakan oleh :
Yusica Oktaviar Jaya
15.A1.0184
Dosen Pembimbing :
Dr. Ir. Krisprantono, MA
1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
“PELESTARIAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA EX-JAVASCHE BANK”
Menyetujui,
Pembimbing Penyusun
DAFTAR ISI
3
5.3 Pelestarian Bangunan.......................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 19
DAFTAR GAMBA
Gambar 1. 1 Kantor De Javasche Bank di Batavia 1930..........................................4
Y
Gambar 4 1 Peta Kota Semarang........................................................................8
Gambar 4 2 Peta Semarang Tengah....................................................................8
Gambar 4 3 Peta Lokasi Gedung Ex-Javasche Bank Semarang...............................9
Gambar 4 4 Batas Gedung Ex Javasche...............................................................9
Gambar 4 5Area pintu masuk ke Bank Jateng.....................................................10
4
Gambar 4 6 Fasad Bangunan Bank Jateng.........................................................11
Gambar 4 7 Kondisi Dalam Bangunan Bank Jateng..............................................11
Gambar 4 8 Material dan Furniture.....................................................................12
Gambar 4 9 Denah Bangunan...........................................................................12
Gambar 4 10 Tampak Depan............................................................................. 13
Gambar 4 11 Tampak Samping..........................................................................13
ABSTRAK
5
Ex-Javasche Bank ini dibangun pada tahun 1828 atas perintah Raja
Willem I, berawal dana dari perseroan terbatas lalu mendapatkan nasionalisasi
sebagai bank sirkulasi. De Javasche Bank selain diberi kewenangan untuk
dapat mencetak uang juga berhak untuk menyimpan asset maupun kredit untuk
perusahaan yang membutuhkan.
6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 Sasaran
Sasaran berdasarkan aspek dengan data yang berkaitan adalah sebagai
berikut:
1. Tata ruang
2. Bentuk bangunan
3. Penggunaan material
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Nilai Sejarah
Kota Lama Semarang menjadi saksi sejarah, banyak bangunan yang
dibangun saat zaman Belanda. Bangunan yang berada di Kota Lama
sendiri seperti bangunan Eropa pada tahun 1970. Dan dapat dilihat dari
ornament dan detail dari bangunan yang tidak jauh beda dari negara Eropa.
Dapat dilihat dari jendela yang khas dengan warna dan pintu yang besar
dan lebar, selain itu terdapat bangunan bawah tanah setiap gedungnya.
Penataan kota yang dibuat memusat dengan gereja Blenduk dan
bangunan pemerintahan sekitarnya. Dari dulu hingga sekarang gereja
adalah pusat dari pemerintahan negara Eropa.
Seluruh bangunan Kota Lama Semarang adalah aset berharga dari Kota
Semarang termasuk Negara yang harus dilindungi dan terus dapat
dilestarikan. Dalam negara berkembang bangunan cagar budaya masih
menjadi perhatian utama karena banyak yang terbengkalai dan dirobohkan.
Penggunaan fungsi bangunan Ex-Javasche Bank yang masih sama
digunakan sebagai Bank Jateng KCP Johar.
Herman Thomas Karsten tokoh dalam perencanaan kota dan arsitektur
di Indonesia. Tapatnya bangunan Ex-Javasche Bank di Semarang.
Rancangan Karsten dalam bidang perencanaan kota dinilai lebih
pancasilais atau lebih disebut dengan merakyat dari pada rancangan kota
masa kini. Dan kepedulian Karsten terhadap isu social dan politik yang saat
itu berkembang pada masanya.
2.1.2 Proses Pelestarian
Bangunan cagar budaya adalah bukti nyata dan sumber ilmu yang dapat
dipelajari hingga sekarang, termasuk dapat arsitektural. Menurut UU RI
nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya dengan istilah Cagar Budaya,
Situs Cagar Budaya dan Kawasan Cagar Budaya di air dan/atau darat perlu
dilestarikan karena terdapat ilmu dan manfaat yang penting bagi sejarah.
Dalam negara berkembang bangunan cagar budaya masih menjadi
perhatian utama karena banyak yang terbengkalai dan dirobohkan, maka
dari itu terdapat peraturan mengenai bangunan cagar budaya agar tetap
terjaga dan menjadi tempat ilmu dan bukti sejarah dengan cara
mendokumentasikan secara komprehensif. Ini ada beberapa penjelasan
mengenai proses pelestarian bangunan:
Preservasi yaitu proses yang digunakan dalam mendukung
bangunan eksisting agar tetap sesuai dengan bentuk awal dan
memperlambat bentukan fisik dari proses kerusakan
Konservasi yaitu tindakan memelihara sebanyak mungkin secara
utuh dari bangunan bersejarah yang ada. Proses pengelolaan
suatu tempat hingga terjaga segnifikasi budayanya.
Restorasi yaitu kegiatan mengembalikan bentuk fisik bangunan
sesuai dengan bentuk asli dan menghilangkan tambahan atau
merakit kembali mulai dari material dan bentuk bangunan
komponen eksisting menggunakan material baru.
Rekonstruksi yaitu membangun kembali dan memperbaiki yang
hancur diakibatkan oleh bencana alam dengan ada beberapa
penambahan bahan bangunan baru dan layak sesuai fungsi
tentunya memenuhi persyaratan teknis.
Revitalisasi yaitu pemugaran untuk mendapatkan nilai yang
optimal. Mencegah hilangnya aset-aset kota yang bernilai sejarah
karena kawasan tersebut mengalami penurunan produktivitas.
Pemugaran yaitu memperbaiki atau memulihkan kembali
bangunan gedung yang bisa dipertanggung jawabkan dari segi
arkeologis, histori dan teknis.
Konsoilidasi yaitu memperkuat, memperkokoh struktur yang rusak
agar persyaratan sebuah bangunan dapat terpenuhi dan
bangunan dapat dengan layak fungsi jika digunakan.
2.1.3 Pelestarian
Konservasi berarti pelestarian dalam Bahasa Indonesia, sedangkan
dalam Bahasa Inggris dikenal dengan conservation digunakan untuk
kegiatan pelestarian dan pelestarian untuk maksud yang lebih luas dan
dinamis. Dalam kegiatan konservasi terdapat sebuah objek, dan ada
tindakan seperti restorasi, preservasi, rehabilitasi, rekonstruksi dan
demolisi. menurut Bernard Fielden: ”Conservation can be seen as a
process to maintain the continuity of cultural property now and in the future”
(Fielden 1994, 1); konservasi proses untuk menjaga kesinambungan
peninggalan budaya. Proses memelihara adalah hal yang sangat penting.
Merawat secara berkelanjutan dan memperbaiki apabila ada hal yang
rusak.
Dengan adanya konservasi dapat menguntungkan pula bagi masyarakat
yang tinggal disekitar kawasan tersebut, dan ini adalah tujuan dari
konservasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
BAB 3
METODA PENELITIAN
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data diperoleh dari narasumber pada literatur buku ataupun internet untuk
membahas objek secara literatur, dan akan dibandingkan dengan yang ada
di lapangan.
a. Literatur
Mendapatkan informasi dari sumber pustaka, kutipan buku maupun
makalah.
b. Web Surfing
1. Studi literatur dengan mencari data dari buku dan jurnal yang terkait
2. Display data yaitu dengan merangkum data yang sudah disusun
sehingga dapat dibaca dengan mudah dan komunikatif
BAB 4
ANALISA
Bagian atas adalah area masuk pada bangunan ini, terdapat tangga sebagai
alur utama untuk memasuki ruangan yang ada didalam. Dan pintu yang masih
berfungsi selayaknya, dan ada beberapa furniture pada bangunan ini yang
masih tetap berfungsi dengan baik.
Gambar 4 6 Fasad Bangunan Bank Jateng
Denah pada bangunan Ex-Javasche Bank sekitar 26x31 meter dan tinggi
bangunan menara yaitu 10 meter. Bentuk tegel lantai yang digunakan masih
sama dengan awal pembangunan bangunan ini.
4.5
Analisa Bangunan
a. Denah
Gambar 4 9 Denah Bangunan
b. Tampak
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kajian Nilai Sejarah
Ex-Javasche Bank didirikan tahun 1928 atas perintah Raja Wiliem I, pada
tahun 1951 diambil alih Indonesia dengan syarat membayar saham dari
harga normal sekitar 120%. Dan bangunan ini dirancang oleh Thomas
Karsten, tokoh utama perencanaan dan perancangan kota di Indonesia.
Dengan gaya khas yaitu Neo-Pribumi.
Ex-Javasche Bank ini tidak mengalami banyak perubahan dilihat dari ada
beberapa furniture yang sudah tidak digunakan tetapi tetap berada
dibangunan ini namun tetap terawat dengan baik. Ada juga yang masih
berfungsi selayaknya sejak dahulu hingga sekarang.
Pengelolaan Bank Jateng saat ini dengan pengelolaan yang cukup layak,
namun tetap diharuskan untuk tetap dalam pantauan untuk pengelolaan dan
perawatan pada bangunan ini agar dapat terus bertahan selamanya sesuai
dengan fungsi yang seharusnya.
Tetap dalam pengawasan dan pengelolaan yang baik agar terjaga tidak
hanya tampak bangunan namun segala aspek mengenai bangunan ini terus
dijaga dengan baik dan dipantau secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA
Perusahaan perbankan dari Jawa ini pernah menguasai derah New York.
(2016, November). Dipetik April Kamis, 2019.
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/11/03/perusahaan-
perbankan-dari-jawa-ini-pernah-menguasai-daerah-new-york
Bappeda. 2011. Grand Design Kota Lama Tahun 2011 (Buku II) Buku
Antara. Semarang: CV. Rekayasa Jati Mandiri.
Bappeda. 2011. Grand Design Kota Lama Tahun 2011 (Buku III) Laporan
Akhir.
https://www.sudiana1526.wordpress.com/2016/03/30/konservasi-
arsitekturkawasan-kota-lama-semarang/