Anda di halaman 1dari 11

SINOPSIS TUGAS AKHIR PERIODE 106 2009

RELOKASI PUSAT KEBUDAYAAN ACEH, KOTA BANDA ACEH - NAD

RELOKASI PUSAT KEBUDAYAAN ACEH,


KOTA BANDA ACEH - NAD

I. LATAR BELAKANG

Tanah air Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau yang tersebar dari
Sabang sampai Merauke terkenal dengan keaneka-ragaman budayanya, yang
sekaligus merupakan potensi yang dapat dijadikan aset penting bangsa di
bidang pariwisata. Melihat potensi yang ada, maka pemerintah Indonesia makin
giat mengembangkan pariwisata di Indonesia antara lain dengan mencanangkan
tahun 1998 sebagai tahun seni dan budaya dengan harapan mampu
mendatangkan wisatawasan baik dari luar negeri maupun nusantara untuk
melihat, mengkaji dan memelihara kebudayaan Indonesia. Pada Nanggroe Aceh
Darussalam ( NAD ), kebudayaan Aceh adalah salah satu dari kebudayaan
bangsa Indonesia yang tumbuh dan berkembang secara tradisi dan turun
menurun di tengah perkembangan zaman yang sedemikian pesat yang juga
diiringi oleh masuknya budaya-budaya luar.
Keberadaan Pusat Kebudayaan Aceh ( PKA ) - Taman Ratu Safiatuddin
sebagai sebuah “taman mini” Aceh sejak tahun 2002 merupakan salah satu
bentuk usaha pemerintah Aceh dalam pengembangan kebudayaan daerah-
daerahnya. PKA ini terletak di Jl. Muhammad Daud Beureueh, Lamprit – Banda
Aceh. Di tempat ini dapat dijumpai berbagai bangunan dengan ciri khas tiap Kota
dan kabupaten yang ada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yang di
dalamnya juga terdapat berbagai bentuk barang/materi pameran sebagai
identitas daerah masing-masing.
Kemunculan PKA – Taman Ratu Safiatuddin ini ternyata menimbulkan
sedikit pro dan kontra dari beberapa pihak. Lokasi yang strategis karena berada
di salah satu jalan protokol di Kota Banda Aceh serta tapak yang tepat berada di
sebelah Kantor Gubernur NAD memang menjadi beberapa keunggulan dari PKA
ini. Akan tetapi penyalahgunaan fungsi lahan oleh pemerintah dan pengembang
dianggap sebagai kekurangan yang cukup fatal dari PKA ini. Lahan tempat
SINOPSIS TUGAS AKHIR PERIODE 106 2009
RELOKASI PUSAT KEBUDAYAAN ACEH, KOTA BANDA ACEH - NAD

berdirinya PKA ini awalnya adalah sebuah lahan kosong yang termasuk salah
satu daerah resapan di Kota Banda Aceh. Peninggian permukaan tanah serta
pengurangan area penampungan air di lahan tersebut membuat fungsinya
sebagai daerah resapan hampir hilang sama sekali.
Namun bencana gempa bumi dan tsunami pada Desember 2004 telah
menimbulkan banyak perubahan kondisi fisik alam dan lingkungan, termasuk
kondisi fisik PKA – Taman Ratu Safiatuddin yang sebagian besar rusak karena
gempa, bahkan beberapa bangunan di dalamnya hancur rata dengan tanah.
Menyusul rusaknya banyak bangunan tersebut, aktifitas di dalam PKA inipun
semakin berkurang perlahan-lahan.
Menyadari hal ini perlu kiranya pembangunan kembali suatu wadah yang
dapat menampung berbagai aktifitas dan pengembangan kegiatan seni dan
budaya seperti yang pernah berjalan di PKA – Taman Ratu Safiatuddin tersebut,
dengan tidak melupakan pemilihan tapak yang lebih tepat sesuai dengan
pembagian fungsi lahan oleh pemerintah kota setempat. Saat ini sudah banyak
terdapat sanggar seni di berbagai daerah di Provinsi NAD, tetapi belum
lengkapnya fasilitas dan letaknya yang berjauhan membutuhkan suatu
penanganan khusus. Maka dari itu direncanakanlah sebuah proyek PUSAT
KEBUDAYAAN ACEH baru dengan harapan bahwa seni dan budaya Aceh yang
tersebar tersebut masih dapat terorganisir kembali dalam suatu wadah yang
tepat sehingga pemeliharaan dan pemantauan perkembangannya dapat lebih
intensif, terarah, serta dapat dinikmati oleh masyarakat umum dan wisatawan
yang berkunjung ke NAD khususnya Banda Aceh tanpa mengganggu
pembagian fungsi lahan di Kota Banda Aceh sendiri.

II. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan yang ingin dicapai dari proyek ini adalah :


 Mendukung program pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang
berwawasan budaya
SINOPSIS TUGAS AKHIR PERIODE 106 2009
RELOKASI PUSAT KEBUDAYAAN ACEH, KOTA BANDA ACEH - NAD

 Membuat suatu pusat kebudayaan bagi bermacam-macam kegiatan seni yang


tersebar dimana-mana sehingga perkembangan dan pemeliharaannya dapat
lebih terorganisir, sekaligus sebagai tempat informasi dan promosi seni dan
budaya Aceh
 Memberikan wadah bagi kebudayaan Aceh dengan segala macam fasilitas
pendukungnya sehingga terjadi peningkatan dan pemetaan pendapatan daerah
dan masyarakat, peningkatan tenaga kerja serta penerimaan devisa melalui
upaya pengembangan dan pendayagunaan potensi ini
 Menarik mina masyarakat umum dan wisatawan untuk lebih mengetahui dan
menikmati aktifitas seni dan budaya Aceh yang terekspresikn dari bentuk dan
fungsi Pusat Kebudayaan Aceh tersebut
 Menerapkan suatu konsep arsitektur yang baik di dalam perencanaan dan
perancangan suatu pusat kebuadayaan Aceh, sehingga tercipta harmonisasi
antara hasil rancangan dengan lingkungan, kultur budaya setempat, serta
perkembangan zaman dan peraturan pemerintah dengan aturan-aturan budaya
dan adat setempat.

Adapun sasaran yang akan dipenuhi untuk proyek ini adalah :


 Pemerintah
- Wadah pendidikan;
- Pelestarian dan pengembangan seni dan budaya Aceh.

 Wisatawan lokal dan mancanegara sebagai pengunjung


- Sarana informasi, rekreasi dan pendidikan;
- Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya di Aceh.

 Seniman
- Meningkatkan kreatifitas;
- Wadah untuk diskusi dan tukar pikiran.
SINOPSIS TUGAS AKHIR PERIODE 106 2009
RELOKASI PUSAT KEBUDAYAAN ACEH, KOTA BANDA ACEH - NAD

III. MANFAAT

Secara subjektif, manfaat pengajuan sinopsis ini adalah untuk memenuhi


salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Sebagai pegangan dan acuan
selanjutnya, dalam penyusunan LP3A yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Tugas Akhir. Adapan manfaat secara obyektif dari pengajuan ini
dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi
mahasiswa yang mengajukan proposal tugas akhir.

IV. LINGKUP PEMBAHASAN

Lingkup pembahasan perencanaan dan perancangan Pusat Kebudayaan


Aceh, Kota Banda Aceh - NAD ini dititikberatkan pada hal-hal yang berkaitan
dengan disiplin ilmu arsitektur, seperti aspek fungsional, teknis, kinerja,
kontekstual dan arsitektural. Sedangkan data, informasi dan permasalahan di
luar bidang arsitektur akan digunakan sejauh masih melatar-belakangi,
mendasari dan berkaitan dengan faktor-faktor.
Perencanaan fisik dibahas secara umum dengan berdasarkan kondisi yang
ada saat ini serta asumsi rasional dan logis sebagai informasi pendukung, antara
lain mengenai tinjauan bagaimana mewujudkan tampilan dan penataan bentuk
massa bangunan agar tetap mengikuti perkembangan zaman namun masih
dalam filosofis Aceh sehingga tercermin bangunan yang mampu
mengekspresikan jati dirinya, dan juga dapat mewujudkan pembangunan yang
berwawasan budaya di pemerintah Aceh.
SINOPSIS TUGAS AKHIR PERIODE 106 2009
RELOKASI PUSAT KEBUDAYAAN ACEH, KOTA BANDA ACEH - NAD

V. ALUR PEMBAHASAN

1. Alur Pikir
LATAR BELAKANG
AKTUALITA
Program pemerintah dalam mewujudkan Nanggroe Aceh Darussalam khususnya Banda Aceh sebagai kota
yang berwawasan budaya
Perkembangan Nanggroe Aceh Darussalam khususnya Banda Aceh dengan modernitas yang tinggi tetapi
memiliki kultur budaya yang kuat.

URGENSI
Kurangnya media dalam mengekspresikan seni dan budaya tersebut setelah bencana gempa bumi dan
tsunami pada tahun 2004 sehingga perkembangannya tidak optimal

Ketidak-tepatan pemilihan lahan untuk pembangunan bangunan serupa sebelumnya .

ORIGINALITAS
Merencanakan suatu pusat seni dan budaya yang dapat menampung keaneka-ragaman di seluruh daerah
yang ada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan pemilihan lokasi yang tepat bagi bangunan itu
sendiri maupun lingkungan sekitarnya, yakni dalam bentuk PUSAT KEBUDAYAAN ACEH, KOTA BANDA
ACEH - NAD.

DATA
Tinjauan RTRW Kota Banda Aceh
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan aktifitas kesenian dan pariwisata selama
Tinjauan standar kegiatan dan bangunan beberapa tahun terakhir di Kota Banda Aceh
serupa, ex : bangunan pameran Tinjauan masterplan proyek perencanaan
Tinjauan arsitektur neo-vernacular Aceh bangunan sebelumnya, yaitu Pusat
Kebudayaan Aceh – Taman Ratu Safiatuddin

ANALISA
Kebutuhan ruang berdasarkan aktifitas
Penyediaan fasilitas utama dan penunjang, serta sarana dan prasarana

PENDEKATAN
Aspek Arsitektural: Citra bangunan neo-vernacular Aceh; penerapan konsep Sustainable-Green
Architecture yang ramah lingkungan
Aspek Fungsional : Kebutuhan ruang; efisiensi pen-zoningan lahan
Aspek Kontekstual : Pengolahan tapak dan letak bangunan sebagai respon terhadap pengaruh
lingkungan di sekitar tapak
Aspek Teknis : Efisiensi penggunaan material serta penerapan teknologi material yang efektif
Aspek Kinerja : Efektifitas penggunaan utilitas bangunan, ex: pencahayaan, penghawaan,dsb.

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN


DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
PUSAT KEBUDAYAAN ACEH, KOTA BANDA ACEH - NAD
SINOPSIS TUGAS AKHIR PERIODE 106 2009
RELOKASI PUSAT KEBUDAYAAN ACEH, KOTA BANDA ACEH - NAD

2. Data

2.1. Data Fisik

Data Umum Kota Banda Aceh


Kota Banda Aceh adalah ibukota provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Dahulu kota ini bernama Kutaraja, kemudian sejak 28
Desember 1962 namanya diganti menjadi Banda Aceh. Sebagai pusat
pemerintahan, Banda Aceh menjadi pusat segala kegiatan ekonomi,
politik, sosial, dan budaya. Kota yang telah berumur 796 tahun ini -
berdasarkan Perda Aceh No.5/1988, tanggal 22 April 1205 ditetapkan
sebagai tanggal keberadaan kota tersebut. Pada tanggal 26 Desember
2004, kota ini dilanda gelombang pasang tsunami yang menelan ratusan
ribu jiwa penduduk dan menghancurkan lebih dari 60% bangunan kota ini.
Hingga kini belum diketahui berapa jumlah pasti penduduk Banda Aceh
pasca tsunami.
Semula hanya ada 4 kecamatan di Kota Banda Aceh yaitu
Meuraxa, Baiturrahman, Kuta Alam dan Syiah Kuala. Kemudian
berkembang menjadi 9 kecamatan yaitu:
1. Baiturrahman
2. Banda Raya
3. Jaya Baru
4. Kuta Alam
5. Kuta Raja
6. Lueng Bata
7. Meuraksa
8. Syiah Kuala
9. Ulee Kareng
SINOPSIS TUGAS AKHIR PERIODE 106 2009
RELOKASI PUSAT KEBUDAYAAN ACEH, KOTA BANDA ACEH - NAD

Secara agronomi, Kota Banda Aceh terletak pada 05°33′03″


Lintang Utara dan 95°19′42″ Bujur Timur dengan batas-batas geografis
sebagai berikut :
a. Utara : Selat Malaka
b. Selatan : Kabupaten Aceh Besar
c. Barat : Samudera Hindia
d. Timur : Kabupaten Aeh Besar

Gambar 1
Peta Kota Banda Aceh - NAD
SINOPSIS TUGAS AKHIR PERIODE 106 2009
RELOKASI PUSAT KEBUDAYAAN ACEH, KOTA BANDA ACEH - NAD

Data Site Master Planning Pusat Kebudayaan Aceh, Kota Banda Aceh –
Nanggroe Aceh Darussalam
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa faktor
yang menyebabkan dibutuhkannya suatu perencanaan dan perancangan
untuk bangunan Pusat Kebudayaan Aceh yang baru untuk menggantikan
bangunan yang lama, yaitu alasan lokasi yang tidak tepat peruntukannya
serta kondisi fisik bangunan di dalamnya yang rusak parah.
Lokasi perencanaan bangunan Pusat Kebudayaan Aceh yang baru
ini adalah di Jalan Teuku Umar, Kota Banda Aceh, Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam, tepatnya di lokasi yang saat ini masih berdiri Gedung
Serba Guna “Taman Budaya” yang juga memiliki kerusakan parah pasca
bencana gempa bumi dan tsunami.

Gambar 2
Lokasi perencanaan Pusat Kebudayaan Aceh di
Jalan Teuku Umar, Banda Aceh
SINOPSIS TUGAS AKHIR PERIODE 106 2009
RELOKASI PUSAT KEBUDAYAAN ACEH, KOTA BANDA ACEH - NAD

Dalam kriteria pemilihan tapak ini diutamakan kecocokan tapak


dengan jenis bangunan, peruntukan lahan sesuai dengan peraturan untuk
kebutuhan proyek, memiliki sarana infrastruktur kota yang menunjang,
optimalisasi luas lahan dan potensi lingkungan sekitar.
Jalan Teuku Umar ini merupakan tapak yang ideal karena terletak
di daerah dengan mobilitas penduduknya yang tinggi dan berkesan
modern, namun tidak menghilangkan kondisi kultur budaya yang ada pula.
Hal ini terlihat dari adanya beberapa tempat kunjungan pariwisata
kedaerahan di sepanjang jalan ini seperti Gunongan dan Taman Putroe
Phang. Dengan demikian akan terjadi transformasi khususnya di bidang
arsitektur antara unsur modern dengan unsur tradisional.
Pusat Kebudayaan Aceh ini nantinya juga membutuhkan sebuah
tapak memiliki kecocokan dengan peruntukan yang ditetapkan pemerintah
yang merupakan tuntutan legalitas yang harus dipenuhi dan menjadi
alasan dilakukannya relokasi ini. Untuk itu tapak yang dicari adalah yang
memiliki KDB sedang agar tercipta keseimbangan antara bangunan
dengan ruang terbuka, untuk menciptakan kesan terbuka dan jauh dari
kesan formal. Sebagai tapak terpilih, Jalan Teuku Umar juga telah
memenuhi syarat peruntukan lahan dengan spesifikasi sebagai berikut :
- KDB = 0,3
- KLB = maksimum 2 x KDB
- Ketinggian maksimal bangunan = 15 meter ( tidak melebihi Menara
Mesjid Raya Baiturrahman )
- Peruntukan lahan untuk aktifitas umum
- Topografi tapak relatif datar
- Luas lahan sekitar 9500 m2.
SINOPSIS TUGAS AKHIR PERIODE 106 2009
RELOKASI PUSAT KEBUDAYAAN ACEH, KOTA BANDA ACEH - NAD

2.2. Data Non Fisik

Data non fisik yang akan di gunakan antara lain :


 Rencana Tata Ruang Wilayah Kota ( RTRWK ) Kota Banda Aceh,
terutama yang mengacu kebijakan sektor pariwisata
 Data mengenai bentuk kebudayaan yang tersebar di seluruh Nangroe
Aceh Darussalam dari Departemen Kebudayaan Pemerintah Provinsi
NAD
 Data aktifitas pariwisata seperti kunjungan wisatawan dan kegiatan
pameran kebudayaan beberapa tahun terakhir dari Departemen
Pariwisata Kota Banda Aceh.

2.3. Aspek-Aspek Panduan Perencanaan dan Perancangan

 Skema garis besar dari aspek-aspek panduan perencanaan tentang


bangunan pameran untuk kebutuhan pariwisata
 Dasar-dasar pendekatan Aspek Fungsional meliputi pendekatan
terhadap pelaku aktifitas, perilaku aktifitas, untuk dapat menentukan
kapasitas besaran ruang, hubungan antar ruang dan sirkulasi
 Dasar-dasar pendekatan Aspek Kontekstual berkaitan dengan kondisi
lingkungan setempat, yakni aspek budaya lokal
 Dasar-dasar pendekatan Aspek Teknis terutama aspek teknis
bangunan perairan, menurut struktur bangunan dan penggunaan
material khusus
 Dasar-dasar pendekatan Aspek Kinerja meliputi jaringan instalasi
listrik, jaringan pengkondisian udara dan lingkungan ( terhadap api,
petir, tindak kriminal ), jaringan air ( bersih dan kotor ), drainase,
jaringan sampah, jaringan komunikasi ( eksternal dan internal ),
jaringan sirkulasi didalam maupun diluar bangunan, jaringan
penerangan dan maintenance.
SINOPSIS TUGAS AKHIR PERIODE 106 2009
RELOKASI PUSAT KEBUDAYAAN ACEH, KOTA BANDA ACEH - NAD

2.4. Pustaka

 Master Plan proyek perencanaan Pusat Kebudayaan Aceh – Taman


Ratu Safiatuddin oleh instansi pemerintah ( Dinas Pariwisata )
 Arsitektektur neo vernacular aceh, aceh heritage
 Green architecture guidline, web media, Wikimedia, etc
 Referensi buku, media cetak, elektronik dan internet yang berkaitan
dengan proses penyusunan Laporan Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur Pusat Kebudayaan Aceh, Kota Banda Aceh - NAD.

2.5. Penutup

Demikian usulan judul 2 Tugas Akhir Pusat Kebudayaan Aceh,


Kota Banda Aceh - NAD. Guna mendukung penyusunan, apabila judul
disetujui dan dianggap layak, maka akan dilkukan survey lebih lanjut ke
lapangan. Survey tersebut untuk melengkapi data-data yang telah
diperoleh sebelumnya baik dari literatur maupun survey pendahuluan.

Anda mungkin juga menyukai